• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rmk Sibolga-tarutung 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rmk Sibolga-tarutung 2"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

4.1. Struktur Organisasi Pengguna Jasa

4.2. Uraian Tugas unsur Pengguna Jasa

Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu PPSDA -4.2.1

BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI DAN TUGAS & TANGGUNG JAWAB

Menyelenggarakan manajemen secara efisien terutama Pengembangan pegawai dan Pengembangan peralatan serta fasilitas lainnya.

Memimpin dan mengkoordinasikan semua kegiatan dalam mencapai sasaran utama yang ditetapkan dalam CIP dan PO.

Keberhasilan suatu kegiatan juga ditentukan oleh keberhasilan dalam berkoordinasi antar masing-masing organisasi yang terlibat baik intern maupun ekstern selama proses kegiatan berlangsung.

Menyelenggarakan proses pengadaan barang/jasa yang teliti dan cepat, penandatanganan kontrak sedini mungkin, proses pembayaran utama yang cepat.

Melaksankan semua peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta petunjuk-petunjuknya yang berkaitan dengan pelaksanaan anggaran, baik yang bersumber dari APBN maupun pinjaman luar negeri (PLN).

Organisasi merupakan suatu kesatuan dari beberapa unsur dalam kerangka pengelolaan dan manajemen suatu kegiatan. Organisasi dibentuk agar pelaksanaan kegiatan dapat efisien dan efektif, dalam rangka mencapai tujuan akhir dari suatu kegiatan

Berisikan bagan yang menggambarkan organisasi dari pengguna jasa yang akan menerima hasil pekerjaan, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

(2)

-- Meningkatkan efisiensi Pejabat Pembuat Komitmen -4.2.3 Kaur Teknik

-- Menyiapkan usulan proyek--proyek baru.

-4.2.4 Kaur Administrasi Umum

-- Mengkoordinasikan penyusunan dan evaluasi struktur organisasi proyek.

-- Menyusun program pembinaan, kebutuhan, penempatan sumber daya manusia. - Mengkoordinasikan pelaksanaan administrasi kepegawaian.

- Menyiapkan surat-surat keputusan dan penugasan dalam bidang organisasi dan kepegawaian. - Menyusun rencana kebutuhan proyek akan barang-barang dan peralatan kantor.

Meningkatkan pengawasan melekat untuk menghindari adanya penyimpangan, pemborosan dan efisiensi dalam pemanfaatan data.

4.2.1

Melaporkan hasil koordinasi yang telah dilakukan pada butir-butir di atas kepada Pejabat Pembuat Komitmen.

Mengkoordinasikan penyusunan kebijakan, sistem/prosedur dan peraturan pelaksanaan di bidang organisasi proyek, administrasi sumber daya manusia (SDM), keuangan, pengadaan dan administrasi umum.

Mengambil tindakan-tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan untung masing-masing tolak ukur dalam batas-batas jenis pengeluaran, uraian pengeluaran dan jumlah biaya yang tercantum dalam DIP dan PO yang bersangkutan serta pedoman pelaksanaannya.

Menandatangani SPK/kontrak pekerjaan dari bagian pelaksana kegiatan yang dipimpinnya dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan pelaksanaan pekerjaan di bagian pelaksana kegiatan dalam mencapai sasaran utama yang telah ditetapkan dalan DIP dan PO.

Dilarang mengadakan ikatan yang akan membawa akibat dilampauinya batas anggaran yang tersedia dalam DIP atau dokumen lain yang disamakan.

Membentuk panitia pelelangan pekerjaan bagian pelaksana kegiatan yang dipimpinnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Menetapkan harga perhitungan sendiri (HPS) untuk pelelangan pekerjaan di bagian pelaksana kegiatan sesuai dengan perturan perundang-undangan yang berlaku.

Menetapkan pemenang pelelangan pekerjaan dari bagian pelaksana kegiatan yang dipimpinnya sesuai dengan perturan perundang-undangan yang berlaku.

Mengkoordinasikan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksannan pekerjaan oleh penyedia jasa konsultasi yang diselenggarakan bagian pelaksana kegiatan.

Mengkoordinasikan pembinaan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan anggaran/administrasi keuangan, pengadaan dan administrasi umum di bagian pelaksana kegiatan.

Melaporkan hasil pekerjaan yang telah dilakukan pada butir-butir di atas kepada pengguna anggaran.

Menyusun dan memutahirkan program jangka panjang, jangka menengah dan program tahunan serta revisinya.

Mengkoordinasikan program proyek dengan program lainnya serta membantu memberikan informasi terhadap rencana kegiatan yang akan dilakukan dan membantu menangani permasalahan yang terjadi.

Mengkoordinasikan penanganan aspek pengelolaaan lingkungan yang mencakup studi analisa, pengamatan dan penelitian aspek lingkungan, kaitannya dengan pekerjaan fisik yang akan datang, sedang dan akan dillaksanakan.

(3)

-- Mengkoodinasikan data yang diperlukan oleh pemeriksa intern/ekstern. - Mengkoodinasikan penyelesaian laporan hasil pemeriksaan (LHP).

-4.2.5 PUMK

-- Menyelenggarakan tata kearsipan yang berkaitan dengan bukti--bukti pembukuan. - Melaksanakan pembukuan atas dasar bukti-bukti pengeluaran / penerimaan yang sah.

-4.2.6 Koordinator Pelaksanaan / Direksi Pekerjaan

-- Meneliti permintaan pembayaran angsuran/termin.

- Mengadakan hubungan kerjasama serta koordinasi dengan instansi terkait di wilayah pekerjaan.

-- Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

-4.2.7 Pengawas Lapangan

- Memberikan pengarahan-pengarahan teknis dalam pelaksanaan pekerjaan.

-- Melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan yang berlaku.

Mengkoordinasikan penyusunan laporan program pelaksanaan dan laporan keuangan secara periodik dan neraca tahunan.

Meneliti kebenaran dan kelengkapan dokumen atau bukti pengeluaran sebelum melaksanakan pembayaran kepada pihak ketiga.

Melaksanakan pembayaran atas perintah pengguna anggaran dengan membubuhi tanda tangan pada kata-kata “lunas dibayar” pada setiap kwitansi.

Memonitor setiap pengeluaran panjar dan menyiapkan teguran tertulis kepada pengambil panjar tersebut telah melampaui batas waktu yang ditetapkan.

Melaporkan hasil koordinasi yang telah dilakukan pada butir-butir di atas kepada pengguna anggaran.

Melaporkan kepada pengendali kegiatan mengenai segala hal yang perlu dan berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.

Berwenang menghentikan pelaksaaan pekerjaan jika terjadi penyimpangan dalam pelaksanaannya.

Mengadakan pengecekan dan diskusi serta rekomendasi hasil pekerjaan secara berkala dengan penyedia jasa.

Melakukan berbagai testing termasuk mengadakan pumping test, diskripsi cutting pemboran, serta pendugaan geoelektrikal logging dengan peralatan yang ada dengan penyedia jasa.

Melaporkan kepada Korlak/Direksi Pekerjaan dan Pejabat Pembuat Komitmen Pendayagunaan Air Tanah.

Melaksanakan evaluasi terhadap kebenaran laporan prosgres fisik pekerjaan yang dibuat oleh penyedia jasa.

Mengadakan hubungan kerja dan kerjasama serta koordinasi dengan instansi terkait di wilayah pekerjaan.

Mengadakan pengecekan dan diskusi serta rekomendasi hasil pekerjaan secara berkala dengan penyedia jasa.

Berwenang menghentikan pelaksanaan pekerjaan jika terjadi penyimpangan dalam pelaksanaannya.

Melaporkan hasil pekerjaan yang telah dilakukan pada butir-butir di atas kepada pengguna anggaran.

Dalam melaksanakan tugasnya direksi pekerjaan bertanggung jawab kepada Pejabat Pembuat Komitmen Pendayagunaan Air Tanah.

Mengawasi, meneliti dan memberikan pengarahan-pengaraha teknis dalam rangka pelaksanaan pekerjaan.

Dalam pelaksanaan tugasnya Koordinator Pelaksanaan/Direksi Pekerjaan dibantu oleh dan Pengawas Lapangan yang ditunjuk dengan Surat Keputusan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pemali-Juana.

(4)

4,3 Struktur Organisasi Penyedia Jasa Struktur Organisasi terlampir.

4,4 Struktur Organisasi Penyedia Jasa 4.4.1 Direktur

- Menandatangani kontrak dan addendumnya dengana pengguna jasa. - Mempelajari dan memahami konrak kerja yang akan dilaksanakan.

-- Melakukan monitoring dan pemeliharaan serta melakukan perbaikan bila terjadi. Bertanggung jawabkan atas semua pelaksanaan baik kualitas maupun kuantitas. 4.4.2 General Superintendent

-- Membuat Rencana Kerja yang menyangkut biaya, Material, Upah Kerja dan Peralatan. - Memberikan penjelasan tentang metode dan cara kerja lapangan serta pengendaliannya.

-- Bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan.

- Melakukan Opname Lapangan bersama-sama dengan Pengguna Jasa dan Konsultan Supervisi. - Membuat Laporan Kemajuan Pekerjaan Mingguan dan Bulanan.

4.4.3 Highway Engineer

-- Mengkoordinir Pelaksana di lapangan untuk setiap jenis pekerjaan yang dikerjakan. -4.4.4 Quantity Engineer

-Memantau dan mengarahkan proses pelaksanaan pekerjaan guna mendapatkan hasil yang sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.

Memimpin dan mengarahkan semua kegiatan pelaksanaan sesuai rencana pelaksanaan pekerjaan.

Sebagai Wakil Penyedia Jasa (Kontraktor) yang bertanggung jawab penuh terhadap Pekerjaan. Memimpin Devisi dalam struktur organisasi penyedia jasa sehingga menghasilkan kinerja yang baik.

Mengkoordinir Surveyor dalam melaksanakan pengukuran volume dan dituangkan dalam laporan quantity (kuantitas).

Bersama-sama dengan Pengguna Jasa, Konsultan Supervisi dalam melaksanakan Opname dari hasil pekerjaan menyangkut mutu, penggunaan material dan peralatan di lapangan.

Membuat Laporan Pelaksanaan Pekerjaan, Permasalahan yang timbul kepada General Superintendent secara teratur.

Bersama-sama dengan Pengguna Jasa, Konsultan Supervisi dalam melaksanakan pengawasan di lapangan sehingga menghasilkan kerja dan mutu pekerjaan yang baik sesuai dengan Spesifikasi Bertanggung jawab kepada General Superintendent mengenai hasil kerja di lapangan terutama yang berhubungan dengan mutu, penggunaan material dan peralatan kerja..

Melaksanakan Rencana Kerja yang telah disusun oleh General Superintendent sehingga tepat mutu dan waktu dalam pelaksanaan.

Bersama-sama dengan Pengguna Jasa, Konsultan Supervisi dalam melaksanakan pengawasan di lapangan sehingga menghasilkan kerja dan mutu pekerjaan yang baik sesuai dengan Spesifikasi Membuat Laporan Pelaksanaan Pekerjaan, Permasalahan yang timbul kepada General Superintendent secara teratur.

Bertanggung jawab kepada General Superintendent terutama yang berhubungan dengan Kuantitas Pekerjaan.

Bersama-sama dengan Pengguna Jasa, Konsultan Supervisi dalam membuat perhitungan kebutuhan kuantitas di lapangan.

Melaksanakan Identifikasi Lapangan bersama Pengguna Jasa sehingga mendapatkan data-data yang akurat mengenai Kuantitas Lapangan.

(5)

4.4.5 Quality Engineer

-- Bersama--sama dengan Pengguna Jasa, Konsultan Supervisi membuat Job Mix Formula (JMF)>

-4.4.6 Lab. Teknisi

-- Bersama--sama dengan Pengguna Jasa, Konsultan Supervisi membuat Job Mix Formula (JMF). -4.4.7 Surveyor -4.4.8 Pelaksana Lapangan

-- Melakukan kontrolle terhadap metode pelaksanaan pekerjaan dan rencana kerja.

-4.4.9 Adm. Teknik

-- Melaksanakan kontrolle terhadap laporan harian, mingguan dan semua laporan pekerjaan. 4.5 Struktur Organisasi Keterkaitan Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa

Struktur Organisasi Keterkaitan Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa terlampir.

Bersama-sama dengan Pengguna Jasa, Konsultan Supervisi dalam hal Kualitas dan sesuai dengan Spesifikasi Teknik.

Bersama-sama dengan Pengguna Jasa, Konsultan Supervisi dalam hal Kualitas dan sesuai dengan Spesifikasi Teknik.

Bertanggung jawab kepada General Superintendent terutama yang berhubungan dengan Kualitas (Quality) Pekerjaan.

Bertanggung jawab kepada General Superintendent melalui Highway Engineer, Quality Engineer dan Quantity Engineer dalam hal pelaksanaan pekerjaan.

Bersama-sama dengan Pengguna Jasa, Konsultan Supervisi dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan.

Mengkoordinasi pekerja di lapangan agar dapat bekerja dengan baik sesuai dengan spesifikasi teknik yang sudah ditentukan.

Memperhatikan dan memeriksa setiap produck yang dihasilkan agar selalu sesuai dengan spesifikasi teknis.

Bertanggung jawab kepada General Superintendent melalui Quantity Engineer terutama yang berhubungan dengan Kuantitas (volume) Pekerjaan.

Bersama-sama dengan Pengguna Jasa, Konsultan Supervisi dalam hal Kualitas dan sesuai dengan Spesifikasi Teknik.

Bersama-sama dengan Pengguna Jasa, Konsultan Supervisi dalam melaksanakan Rekayasa Lapangan, Opname hasil pekerjaan dari hasil pengukuran.

Bersama-sama dengan Pengguna Jasa, Konsultan Supervisi dalam melaksanakan pengawasan di lapangan sehingga menghasilkan kerja dan mutu pekerjaan yang baik sesuai dengan Spesifikasi Bertanggung jawab kepada General Superintendent melalui Quality Engineer terutama yang berhubungan dengan Kualitas (Quality) Pekerjaan.

Bersama-sama dengan Pengguna Jasa, Konsultan Supervisi dalam pembuatan administrasi teknik untuk setiap item pekerjaan.

Bertanggung jawab kepada General Superintendent terutama yang berhubungan Administrasi Teknik.

Mengkoordinir Lab. Teknisi dalam melaksanakan Pengujian-pengujian yang berkaitan dengan setiap item pekerjaan di lapangan.

(6)

I.

INFORMASI KEGIATAN

1.1. UMUM

Lokasi Proyek ini berada di KM -20 sampai dengan KM - 44

1.2. URAIAN PEKERJAAN

Adapun uraian pekerjaan yang akan dilaksanakan pada Paket ini adalah sebagai berikut : Divisi 1 : Umum

Divisi : Drainase Divisi 3 : Pekerjaan Tanah

Divisi 4 : Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan Divisi 5 : Perkerasan Berbutir

Divisi 6 : Perkerasan Aspal Divisi 7 : Struktur

Divisi 8 : Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor 1.3. INFORMASI KEGIATAN

A. NAMA KEGIATAN : PELEBARAN JALAN SIBOLGA-TARUTUNG PEMILIK PROYEK : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I

SATKER PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WIL. II PROV. SUMATERA UTARA PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN 12

NAMA PAKET : PELEBARAN JALAN SIBOLGA TARUTUNG

PROVINSI : SUMATERA UTARA

B. LOKASI KEGIATAN : KABUPATEN TAPTENG-TAPUT C. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN

Tanggal Kontrak : 14 Juli 2015

Tanggal SPMK :

Awal Periode Konstruksi : Akhir Periode Konstruksi :

Masa Kontrak : 160 Hari Kalender Masa Pemeliharaan : 720 Hari Kalender

Pekerjaan Konstruksi Paket Pelebaran Jalan SIBOLGA TARUTUNG merupakan Paket Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional I dengan pelaksanaan kegiatan Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sumatera Utara pada Pejabat Pembuat Komitmen 12 (SIBOLGA, Cs).

Dalam pelaksanaan Pekerjaan Proyek dilaksanakan oleh Penyedia Jasa PT. MUSLIMINDO NANDA PRIMA dengan Nomor Kontrak : 01/KTR-APBN/033.04.1.498577/S3/12/2015

(7)

D. PEMBIAYAAN (SUMBER DANA)

Sumber Dana : APBN-P

Nilai Kontrak : Besaran dan MAK :

E. NAMA PENGGUNA JASA DAN ALAMAT

Nama PPK : HERISON MENJERANG.ST

Jabatan : PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN 11 (SIBOLGA, Cs) Alamat : JL. KOL. BANGUN SIREGAR NO. 69 KALANGAN TAPTENG

Telepon :

F. NAMA PENYEDIA JASA DAN ALAMAT

Penyedia Jasa : PT. MUSLIMINDO NANDA PRIMA

Alamat : JL. SISINGAMANGARAJA NO. 303 KISARAN

Telepon : (0623) - 42073

G. LINGKUP KEGIATAN

DIVISI 1 : UMUM

1.2 Mobilisasi

1.8.(1) Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas 1.17 Pengamanan Lingkungan

1.21 Manajemen Mutu

DIVISI 2 : DRAINASE

2.3(11a) Saluran Pracetak U Ditch Type 600 x 800

DIVISI 3 : PEKERJAAN TANAH

3.1(1a) Galian Biasa

3.1(7) Galian Perkerasan Beraspal Tanpa Cold Milling Machine 3.3(1) Penyiapan Badan Jalan

DIVISI 4 : PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN

4.2(2b) Lapis Pondasi Agregat Kelas S

DIVISI 5 : PERKERASAN BERBUTIR

5.1 (1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A 5.1 (3) Lapis Pondasi Agregat Kelas B

29.546.540.300,00 Rp

PT. MUSLIMINDO NANDA PRIMA Bertanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaan yang dinyatakan dalam Dokumen Kontrak. Gambar Kerja. Dokumen Lelang dan Persyaratan Pelaksanaan Teknis yang secara garis besar meliputi :

(8)

DIVISI 6 : PERKERASAN ASPAL

6.1 (1)(a) Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair 6.2 (2a) Lapis Perekat - Aspal Cair

6.3 (5a) Laston Lapis Aus (AC-WC) (Gradasi halus) 6.3 (6a) Laston Lapis Antara (AC-BC) (Gradasi kasar) 6.3 (6c) Laston Lapis Perata (AC-BC-L) (Gradasi Kasar) 6.3.9 Aditif Anti Pengelupasan

DIVISI 7 : STRUKTUR

7.9(1) Pasangan Batu

DIVISI 8 : PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR

8.4(1) Marka Jalan Thermoplastik

8.4(3)(a) Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan Pemantul Engineering Grade 8.4.7 REL PENGAMAN

H. ORGANISASI KERJA PENYEDIA JASA H.1 GENERAL SUPERINTENDENT

Atasan Langsung : Direktur Utama

Membawahi : Bagian Administrasi Teknik dan Keuangan Proyek. Bagian Teknik Lapangan

Petugas K3 Uraian Tugas :

- Sebagai Wakil Penyedia Jasa (Kontraktor) yang bertanggung jawab penuh terhadap Pekerjaan. - Membuat Rencana Kerja yang menyangkut biaya. Material. Upah Kerja dan Peralatan.

- Memberikan penjelasan tentang metode dan cara kerja lapangan serta pengendaliannya.

-- Bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan.

- Melakukan Opname Lapangan bersama-sama dengan Pengguna Jasa dan Konsultan Supervisi. - Membuat Laporan Kemajuan Pekerjaan Mingguan dan Bulanan.

Memimpin DIVISI dalam struktur organisasi penyedia jasa sehingga menghasilkan kinerja yang baik. Melaksanakan Identifikasi Lapangan bersama Pengguna Jasa sehingga mendapatkan data-data yang akurat mengenai Kuantitas Lapangan.

(9)

H.2 HIGHWAY ENGINEER

Atasan Langsung : General Superintendent Membawahi : Surveyor

Bagian Peralatan Uraian Tugas :

-- Mengkoordinir Pelaksana di lapangan untuk setiap jenis pekerjaan yang dikerjakan.

-H.3 QUANTITY ENGINEER

Atasan Langsung : General Superintendent Membawahi : Surveyor Uraian Tugas : -H.4 QUALITY ENGINEER

Atasan Langsung : General Superintendent Membawahi : Laboratorium Teknisi Uraian Tugas :

-- Bersama--sama dengan Pengguna Jasa. Konsultan Supervisi membuat Job Mix Formula (JMF)>

-Bertanggung jawab kepada General Superintendent mengenai hasil kerja di lapangan terutama yang berhubungan dengan mutu. penggunaan material dan peralatan kerja..

Melaksanakan Rencana Kerja yang telah disusun oleh General Superintendent sehingga tepat mutu dan waktu dalam pelaksanaan.

Bersama-sama dengan Pengguna Jasa. Konsultan Supervisi dalam melaksanakan pengawasan di lapangan sehingga menghasilkan kerja dan mutu pekerjaan yang baik sesuai dengan Spesifikasi Membuat Laporan Pelaksanaan Pekerjaan. Permasalahan yang timbul kepada General Superintendent secara teratur.

Membuat Laporan Pelaksanaan Pekerjaan. Permasalahan yang timbul kepada General Superintendent secara teratur.

Bersama-sama dengan Pengguna Jasa. Konsultan Supervisi dalam melaksanakan pengawasan di lapangan sehingga menghasilkan kerja dan mutu pekerjaan yang baik sesuai dengan Spesifikasi Bersama-sama dengan Pengguna Jasa. Konsultan Supervisi dalam melaksanakan Opname dari hasil pekerjaan menyangkut mutu. penggunaan material dan peralatan di lapangan.

Mengkoordinir Surveyor dalam melaksanakan pengukuran volume dan dituangkan dalam laporan quantity (kuantitas).

Bersama-sama dengan Pengguna Jasa. Konsultan Supervisi dalam membuat perhitungan kebutuhan kuantitas di lapangan.

Bertanggung jawab kepada General Superintendent terutama yang berhubungan dengan Kuantitas Pekerjaan.

Bersama-sama dengan Pengguna Jasa. Konsultan Supervisi dalam melaksanakan pengawasan di lapangan sehingga menghasilkan kerja dan mutu pekerjaan yang baik sesuai dengan Spesifikasi Mengkoordinir Lab. Teknisi dalam melaksanakan Pengujian-pengujian yang berkaitan dengan setiap item pekerjaan di lapangan.

Bersama-sama dengan Pengguna Jasa. Konsultan Supervisi dalam hal Kualitas dan sesuai dengan Spesifikasi Teknik.

Bertanggung jawab kepada General Superintendent terutama yang berhubungan dengan Kualitas (Quality) Pekerjaan.

(10)

H.5 LABORATORIUM TEKNISI

Atasan Langsung : Quality Engineer

Membawahi :

Uraian Tugas :

-- Bersama--sama dengan Pengguna Jasa. Konsultan Supervisi membuat Job Mix Formula (JMF).

-H.6 SURVEYOR

Atasan Langsung : Quantity Engineer

Membawahi : Uraian Tugas : -H.7 PELAKSANA LAPANGAN

Atasan Langsung : General Superintendent

Membawahi :

Uraian Tugas :

-- Melakukan kontrolle terhadap metode pelaksanaan pekerjaan dan rencana kerja.

-H.8 ADMINISTRASI TEKNIK

Atasan Langsung : General Superintendent

Membawahi :

Uraian Tugas :

-- Melaksanakan kontrol terhadap laporan harian, mingguan dan semua laporan pekerjaan.

Bersama-sama dengan Pengguna Jasa. Konsultan Supervisi dalam hal Kualitas dan sesuai dengan Spesifikasi Teknik.

Bertanggung jawab kepada General Superintendent melalui Quality Engineer terutama yang berhubungan dengan Kualitas (Quality) Pekerjaan.

Bersama-sama dengan Pengguna Jasa. Konsultan Supervisi dalam melaksanakan Rekayasa Lapangan. Opname hasil pekerjaan dari hasil pengukuran.

Bersama-sama dengan Pengguna Jasa. Konsultan Supervisi dalam hal Kualitas dan sesuai dengan Spesifikasi Teknik.

Bertanggung jawab kepada General Superintendent melalui Quantity Engineer terutama yang berhubungan dengan Kuantitas (volume) Pekerjaan.

Memperhatikan dan memeriksa setiap produck yang dihasilkan agar selalu sesuai dengan spesifikasi teknis.

Bertanggung jawab kepada General Superintendent melalui Highway Engineer. Quality Engineer dan Quantity Engineer dalam hal pelaksanaan pekerjaan.

Bersama-sama dengan Pengguna Jasa, Konsultan Supervisi dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan.

Mengkoordinasi pekerja di lapangan agar dapat bekerja dengan baik sesuai dengan spesifikasi teknik yang sudah ditentukan.

Bersama-sama dengan Pengguna Jasa, Konsultan Supervisi dalam pembuatan administrasi teknik untuk setiap item pekerjaan.

(11)

No. Dokumen : Tgl. Berlaku : Hal :

No. Revisi : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :

H. STRUKTUR ORGANISASI Struktur Organisasi Terlampir. I. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan (Time Schedule) Terlampir. J. PROSEDUR PELAKSANAAN PEKERJAAN

1 MOBILISASI

2 PEKERJAAN PENGUKURAN 2.a BM / Titik Refrensi

Pelaksanaan Pengukuran

- Saluran-saluran (parit). - Tembok penahan - Rambu-rambu lalu lintas - dan sebagainya

Catatan : Cross Section per 25 meter. Pelaksanaan Perhitungan

3

PCM

No.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I

RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

Peralatan dimobilisasi secara bertahap dan dibatasi dengan waktu yang tersedia 60 (enam puluh) hari,

PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM)

Sebelum digunakan sebagai pedoman pelaksanaan, maka terlebih dahulu diadakan pemeriksaan elevasi, agar keakuratan Bench Mark dapat diketahui.

URAIAN PEKERJAAN STANDARD PROSEDUR

SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA

PELAKSANA KEGIATAN 12 (SIBOLGA,Cs)

Dengan mengacu kepada Patok atau Peil yang telah di check kebenarannya dan telah diapproved oleh Konsultan / Direksi.

Pengukuran dilaksanakan bersama-sama oleh ketiga unsur terkait (pengguna jasa, konsultan supervisi dan penyedia jasa / kontraktor) dengan mengukur profil memanjang (longitudional) dan melintang (cross section), disamping itu di check bangunan-bangunan penunjang seperti :

setelah pengukuran selesai akan diterapkan di dalam bentuk gambar awal pekerjaan (shop drawing) beserta elevasi rencana dan perubahan-perubahannya. Perhitungan volume pekerjaan dilakukan untuk dapat mengetahui berapa jumlah galian / timbunan serta luasan dari pekerjaan yang akan dikerjakan dan di check terhadap Bill of Quantity (Daftar Kuantitas Rekayasa Lapangan), untuk dijadikan sebagai pedoman dasar untuk pelaksanaan pekerjaan.

Pembuatan rambu-rambu peringatan lokasi yang sedang dikerjakan dan tanda rambu sedang ada pelaksanaan pekerjaan.

MANAJEMEN DAN KESELAMATAN LALU LINTAS

(12)

No. Dokumen : Tgl. Berlaku : Hal :

No. Revisi : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :

4

5 MANAJEMEN MUTU

6 GALIAN UNTUK SELOKAN DRAINASE DAN SALURAN AIR 7 PASANGAN BATU DENGAN MORTAR

8 GORONG-GORONG PIPA BETON BERTULANG, DIA 95-105 CM.

9 GALIAN BIASA dan GALIAN BATU

10 GALIAN PERKERASAN BER-ASPAL TANPA COLD MILLING MACHINE

11 TIMBUNAN PILIHAN

-12 TIMBUNAN BIASA

PCM

Penggalian ini dilaksanakan dengan menggunakan cold milling, air compressor. Hasil galian diangkut dengan dump truck untuk selanjutnya dibuang di lokasi sesuai persetujuan direksi.

Timbunan pilihan digunakan sebagai sub grade dengan ketebalan bervariasi sesuai dengan ketentuan dimana letak timbunan pilihan berada di atas tanah dasar dengan nilai CBR min 6%.

Pada pelaksanaannya penghamparan dilakukan dengan cara manual dengan ketebalan hampar sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditentukan. Pemadatan dilakukan Pekerjaan timbunan biasa dilaksanakan untuk menimbun bagian sisi antara pasangan batu, pasangan bronjong dengan jalan dan untuk penimbunan bahu jalan sebelah luar setelah Agg. Kelas S untuk bahu selesai dilaksanakan.

No. URAIAN PEKERJAAN STANDARD PROSEDUR

Pekerjaan gorong2 dilaksanakan sesuai gambar rencana. Pekerjaan pemasangan dilaksanakan setelah galian tanah dan pemasangan landasan/dudukan gorong-gorong. Pemasangan dilaksanakan dengan hati-hati, lidah sambungan diletakkan dibagian hilir, lidah sambungan dimasukan sepenuhnya ke dalam alur sambungan sesuai arah dan kelandaiannya. Sebelum melanjutkan pemasangan gorong-gorong berikutnya, sisi sambungan diberi adukan. Setelah gorong-gorong terpasang, sambungan yang belum terisi adukan

Pekejaan ini dilaksanakan pelebaran badan jalan. Pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan dengan excavator dan kemudian dimuat ke dalam dump truck, selanjutnya diangkut dan dibuang dilokasi pembuangan tanah yang disetujui oleh direksi pekerjaan.

Persiapan, pengambilan sample dan pengujian terhadap bahan dan pelaksanaan pekerjaan dilakukan pengukuran dan pengujian.

Pekerjaan ini mencakup galian untuk pembuatan saluran baru dan perataan kembali selokan lama.

Pekerjaan ini mencakup pasangan batu dengan mortar untuk selokan yang dilaksanakan dengan terlebih dahulu galian untuk drainase sudah dilaksanakan. Galian untuk pasangan ini sudah disiapkan terlebih dahulu sesuai dimensi dan ukuran pada gambar rencana atau atas petunjuk direksi pekerjaan dengan asumsi material semen, pasir pasang dan batu belah diterima sepenuhnya di dekat lokasi pekerjaan pasangan batu dengan mortar. Selanjutnya semen, pasir pasang, dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan menggunakan concrete mixer sesuai dengan spesifikasi. Campuran mortar diletakkan di dasar dengan

PENGAMANAN LINGKUNGAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I

SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA

PELAKSANA KEGIATAN 12 (SIBOLGA, Cs)

RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

Mengambil langkah yang layak untuk melindungi lingkungan (baik di dalam dan di luar lapangan, termasuk basecamp dan instalasi lain yang dibawah kendali kontraktor) dan membatasi kerusakan dan gangguan terhadap manusia dan harta milik akibat polusi, kebisingan dan sebab lain.

(13)

No. Dokumen : Tgl. Berlaku : Hal :

No. Revisi : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :

13 PENYIAPAN BADAN JALAN

14 LAPIS PONDASI AGG. KELAS S

-15 LAPIS PONDASI AGG. KELAS A

-16 LAPIS PONDASI AGG. KELAS B

-No. URAIAN PEKERJAAN STANDARD PROSEDUR

PCM

Pekerjaan ini dilaksanakan setelah selesai pekerjaan galian sesuai elevasi yang telah ditentukan kemudian diratakan dengan menggunakan Motor Grader dan dirapikan dengan tenaga manusia. Pemadatan tanah dasar dengan menggunakan Vibrotory Roller atau Pedestrian Roller atau Tamper pada lokasi yang tidak dapat dijangkau alat pemadat Vibro Roller dan disesuaikan dengan kondisi lokasi pekerjaan.

Lapis Pondasi Agregat Kelas S akan digunakan untuk bahu jalan tanpa penutup aspal berdasarkan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik yang ada dalam dokumen kontrak..

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I

SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA

PELAKSANA KEGIATAN 12 (SIBOLGA, Cs)

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM)

Pencampuran bahan untuk memenuhi ketentuan yang disyaratkan harus dikerjakan di lokasi instalasi pemecah batu atau pencampur yang disetujui, dengan menggunakan pemasok mekanis (mechanical feeder) yang telah dikalibrasi untuk memperoleh aliran yang menerus dari komponen-komponen campuran dengan proporsi yang benar. Lapis Pondasi Agregat Kelas A akan digunakan untuk sebagai lapis pondasi bawah dengan ketebalan sesuai dengan yang tercantum dalam gambar dokumen kontrak.

Pencampuran bahan untuk memenuhi ketentuan yang disyaratkan harus dikerjakan di lokasi instalasi pemecah batu atau pencampur yang disetujui, dengan menggunakan pemasok mekanis (mechanical feeder) yang telah dikalibrasi untuk memperoleh aliran yang menerus dari komponen-komponen campuran dengan proporsi yang benar. Lapis Pondasi Agregat Kelas B akan digunakan untuk sebagai lapis pondasi atas dengan ketebalan sesuai dengan yang tercantum dalam gambar dokumen kontrak.

Pencampuran bahan untuk memenuhi ketentuan yang disyaratkan harus dikerjakan di lokasi instalasi pemecah batu atau pencampur yang disetujui, dengan menggunakan pemasok mekanis (mechanical feeder) yang telah dikalibrasi untuk memperoleh aliran yang menerus dari komponen-komponen campuran dengan proporsi yang benar.

(14)

No. Dokumen : Tgl. Berlaku : Hal :

No. Revisi : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :

17 LAPIS RESAP PENGIKAT

-18 LASTON LAPIS PERATA (AC-BC-L)

-Urutan pelaksanaan pekerjaan :

-PELAKSANA KEGIATAN 12 (SIBOLGA, Cs)

RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM)

No. URAIAN PEKERJAAN

PCM

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

Bahan Aspal semen Pen.80/100 atau Pen.60/70, memenuhi AASHTO M20, diencerkan dengan minyak tanah (kerosen). Proporsi minyak tanah yang digunakan sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, setelah percobaan di atas lapis pondasi atas yang telah selesai sesuai dengan spesifikasi teknik. Kecuali diperintah lain oleh Direksi Pekerjaan, perbandingan pemakaian minyak tanah pada percobaan pertama harus dari 80 – 85 bagian minyak per 100 bagian aspal semen (80 pph – 85 pph) kurang lebih ekivalen dengan viskositas aspal cair hasil kilang jenis MC-30).

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I

SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA

Proporsi minyak tanah yang digunakan sebagaimana diperintahkan oleh Direksi atau sesuai dengan yang tertera dalam dokumen kontrak. Sebelum penyemprotan aspal dimulai, permukaan harus dibersihkan dengan memakai sikat mekanis atau kompresor atau kombinasi keduanya.

STANDARD PROSEDUR

Permukaan yang sudah bersih lalu dilakukan pekerjaan lapis resap pengikat dengan menggunakan asphalt sprayer. Penyemprotan dilakukan dengan baik sehingga menutup semua bidang yang akan dilapisi aspal resap pengikat. Lapisan Resap Pengikat harus disemprot hanya pada permukaan yang kering atau mendekati kering, dan Lapis Perekat harus disemprot hanya pada permukaan yang benar-benar kering. Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapis padat yang awet dari agregat dan campuran aspal yang terdiri dari agregat aspal yang dicampur di pusat instalasi pencampuran / AMP (Asphalt Mixing Plant), serta menghampar dan memadatkan campuran tersebut di atas permukaan jalan lama yang telah disiapkan dengan memenuhi garis, ketinggian dan potongan memanjang yang ditunjukkan dalam gambar, dan untuk memenuhi kadar aspal yang cocok, rongga udara, stabilitas, kelenturan dan keawetan ketebalan laston lapis antara (AC-Base).

Material Aspal dibawa dengan menggunakan dump truck dari lokasi AMP ke lokasi pekerjaan yang sudah dilapis dengan lapis resap pengikat.

(15)

No. Dokumen : Tgl. Berlaku : Hal :

No. Revisi : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :

-19 LASTON LAPIS ANTARA (AC-BC)

Urutan pelaksanaan pekerjaan : -20 LAPIS PEREKAT

-BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I

SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA

PELAKSANA KEGIATAN 12 (SIBOLGA, Cs)

RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

No. URAIAN PEKERJAAN STANDARD PROSEDUR

Bahan asphalt disemprot dengan mempergunakan asphalt sprayer, sebelumnya jalan dibersihkan dengan air compressor.

Setelah material aspal dihampar dengan menggunakan asphalt finisher dilanjutkan dengan proses pemadatan dengan menggunakan tandem roller, dengan lintasan yang optimal dan sesuai dengan hasil Trial Section di lapangan untuk mencapai kepadatan yang optimal.

PCM

Bahan lapis perekat adalah aspal Pen.60/70, memenuhi AASHTO M20, diencerkan dengan minyak tanah (kerosen).

Lokasi pekerjaan sepanjang jalan yang akan dilapisi pekerjaan lapis aus (AC-WC).

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM)

Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapis padat yang awet dari agregat dan campuran aspal yang terdiri dari agregat aspal yang dicampur di pusat instalasi pencampuran / AMP (Asphalt Mixing Plant), serta menghampar dan memadatkan campuran tersebut di atas pondasi atau permukaan jalan yang telah disiapkan dengan memenuhi garis, ketinggian dan potongan memanjang yang ditunjukkan dalam gambar, dan untuk memenuhi kadar aspal yang cocok, rongga udara, stabilitas, kelenturan dan keawetan ketebalan laston lapis antara (AC-BC). Ketebalan padat Material Aspal dibawa dengan menggunakan dump truck dari lokasi AMP ke lokasi pekerjaan yang sudah dilapis dengan lapis resap pengikat.

Material aspal dituang dari dump truck ke colbin (asphat finisher), yang kemudian dihampar sesuai dengan ketebalan yang sudah ditentukan dalam gambar.

Setelah material aspal dihampar dengan menggunakan asphalt finisher dilanjutkan dengan proses pemadatan dengan menggunakan tandem roller, dengan lintasan yang optimal dan sesuai dengan hasil Trial Section di lapangan untuk mencapai kepadatan yang optimal.

Material aspal dituang dari dump truck ke colbin (asphat finisher), yang kemudian dihampar sesuai dengan ketebalan yang sudah ditentukan dalam gambar.

(16)

No. Dokumen : Tgl. Berlaku : Hal :

No. Revisi : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :

21 LASTON LAPIS AUS (AC-WC)

Urutan pelaksanaan pekerjaan :

-22 ASPAL KERAS, ADDITIF ANTI PENGELUPASAN, BAHAN PENGISI (FILLER) TAMBAHAN (SEMEN)

23 BETON MUTU SEDANG DENGAN fc' = 20 Mpa (K-250) BAJA TULANGAN BJ 24 POLOS

No. URAIAN PEKERJAAN STANDARD PROSEDUR

Pekerjaan pembetonan dilakukan dengan membagi grup-grup pekerja kedalam beberapa bagian sesuai dengan keadaan lokasi dan kuantitas pekerjaan pembetonan itu sendiri. Untuk keperluan syarat dan justifikasi mutu yang diminta oleh Direksi atau yang mewakili Pengguna Jasa maka perlu dilakukan pengujian (job mix) atas hasil pengecoran di laboratorium. Hal ini tergantung kebutuhan dan permintaan Direksi Pengawas.

PCM

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I

SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA

RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM)

Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapis padat yang awet dari agregat base kelas A, campuran aspal yang terdiri dari agregat aspal yang dicampur di pusat instalasi pencampuran / AMP (Asphalt Mixing Plant), serta menghampar dan memadatkan campuran tersebut di atas permukaan Laston Lapis Antara (AC-BC) yang telah disiapkan dengan memenuhi garis, ketinggian dan potongan memanjang yang ditunjukkan dalam gambar, dan untuk memenuhi kadar aspal yang cocok, rongga udara, stabilitas, kelenturan dan keawetan ketebalan laston lapis aus (AC-WC). Pekerjaan ini dilaksanakan sepanjang jalan setelah dilakukan pekerjaan AC-BC dan CAP.

Material Aspal dibawa dengan menggunakan dump truck dari lokasi AMP ke lokasi pekerjaan yang sudah dilapis dengan lapis resap pengikat.

Material aspal dituang dari dump truck ke colbin (asphat finisher), yang kemudian dihampar sesuai dengan ketebalan yang sudah ditentukan dalam gambar.

Setelah material aspal dihampar dengan menggunakan asphalt finisher dilanjutkan dengan proses pemadatan dengan menggunakan tandem roller, dengan lintasan yang optimal dan sesuai dengan hasil Trial Section di lapangan untuk mencapai kepadatan yang optimal.

Pada saat produksi hotmix, aspal keras, zat additif anti pengelupasan dan bahan pengisi (filler) tambahan (semen) dicampurkan langsung dan bersama pada hotbin/pugmill amp yang diukur.

(17)

No. Dokumen : Tgl. Berlaku : Hal :

No. Revisi : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :

24 PASANGAN BATU

25 BRONJONG

26 LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS A UNTUK PEK. MINOR

27 CAMPURAN ASPAL PANAS UNTUK PEKERJAAN MINOR.

28 POHON Penanaman Pohon dilakukan dengan manual dan

dipilih jenis pohon yang cukup kuat tetapi daunnya tidak terlalu rindang agar pohon tidak menghalangi pandangan pengendara atau pemakai jalan ketika melintas.

Pasangan batu dikerjakan untuk lokasi-lokasi yang rawan longsor yang dapat mengakibatkan kerusakan badan jalan. Bentuk dan dimensi pasangan disesuaikan dengan gambar hasil rekayasa lapangan. Bahan-bahan beton dicampur dengan menggunakan concrete mixer. Senua perukaan pasangan batu yang tampak harus di plester.

No. URAIAN PEKERJAAN STANDARD PROSEDUR

PCM

Pekerjaan ini dilaksanakan untuk melapisi lapisan pondasi agregat kelas A yang sudah rusak. Setelah selesai penggalian dengan cold milling machine, kelas A dihampar. Penghamparan daapat dilakukan dengan menggunakan peralatan (motor grader) atau dengan cara manual, tergantung kepada lebar atau kuantitas kelas A yang akan dihampar. Pemadatan dilaksanakan dengan menggunakan tandem roller atau dengan stamper, pada saat pemadatan sebaiknya disiram dengan air, agar diperoleh kepadatan yang maksimum. Pekerjaan ini dilaksanakan untuk melapisi permukaan aspal lama yang sudah rusak. Ketebalan sesuai dengan tebal galian perkerasan aspal antara 4 - 9 cm. Penghamparan aspal (hot mix) dapat dilaksanakan dengan cara mekanik (dengan menggunakan alat berat) atau dengan cara manual, tergantung lebar dari hot mix yang dihampar. Pemadatan dilaksanakan Penganyaman kawat dilaksanakan diluar lokasi pekerjaan. Kawat yang dipergunakan kawat bronjong galvanis. Pondasi bronjong digali sampai mencapai kedalaman kondisi tanah dasar yang keras dan padat. Anyaman kawat dibentangkan dan dibentuk sesuai ukuran yang ditentukan dalam gambar kerja kemudian diisi batu hingga padat, celah antara batu diisi dengan batu ukuran yang lebih kecil. Keranjang kawat dikunci setelah penuh diisi batu dan dilanjutkan untuk pekerjaan bronjong tingkat berikutnya.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I

SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA

PELAKSANA KEGIATAN 11 (BARUS, Cs)

RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM)

(18)

No. Dokumen : Tgl. Berlaku : Hal :

No. Revisi : Tgl. Kaji Ulang : Paraf :

29 MARKA JALAN THERMOPLASTIK

30 RAMBU JALAN TUNGGAL DENGAN PERMUKAAN PEMANTUL ENGINEER GRADE

31 PEKERJAAN HARIAN

K. PROSEDUR INSTRUKSI KERJA

Diagram prosedur instruksi kerja terlampir. L. PELAKSANA KERJA

Bagan alir kegiatan pelaksanaan pekerjaan terlampir.

No. URAIAN PEKERJAAN STANDARD PROSEDUR

PCM

Pelat untuk rambu jalan harus merupakan lembaran rata dari campuran alumunium keras dan harus mempunyai ketebalan minimum 2mm. Kerangka dan pengaku harus merupakan bagian-bagian campuran alumunium alloy yang diekstruksi dari campuran logam. Tiang rambu merupakan pipa baja galvanis. Beton yang digunakan untuk pondasi rambu jalan dari K-175. Lembaran pemantul harus merupakan Scotchlite jenis Engineer Grade dan diberi bahan pemantul tahan lentur yang disetujui.

Pekerjaan harian dilaksanakan pada pekerjaan-pekerjaan lain yang ada hubungannya dengan pelaksanaan pekerjaan ini tetapi kuantitasnya tidak tercntum dalam kuantitas kontrak. Misalnya pembersihan saluran yang tumpat, pemangkasan rumput dan lain-lain.

Sebelum pengecatan yang sebenarnya dilakukan, terlebih dahulu dilakukan pengukuran marking jalan dan pre marking (cat pendahuluan) sehingga mengurangi tingkat kekeliruan ketika cat dengan komposisi yang sebenarnya dilaksanakan. Sebelum pekerjaan pengecatan marking dilaksanakan, pelaksana lapangan akan memeriksa untuk menjamin bahwa permukaan perkerasan jalan yang akan diberi marka harus bersih, kering dan bebas dari bahan yang bergemuk dan debu, yang akan menghalangi kelekatan lapisan cat baru.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL I

SATKER PELAKSANAAN JALAN WILAYAH II PROVINSI SUMATERA UTARA

PELAKSANA KEGIATAN 12 (SIBOLGA, Cs)

RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM)

(19)

Logistik

Surveyor Pelaksana

Menanti Purba Imam

Novinalwaty

Juniman Siahaan RM. Reza Suasnto Putra, ST

Quantity Engineering Higway Engineering Administrasi dan Keuangan Ir.Eko Wahyu Nugroho

General Superintendent

Nuryanti Saragih, ST Sapawi .ST Ahmad Syafii, ST

Sapri

Direktur Utama Mandor

Kisaran, JULI 2015 PT. MUSLIMINDO NANDA PRIMA

Ir. H. PANUSUNAN SIREGAR Petugas K3 Quality Engineering

(20)

I. UMUM

1.1. Penjelasan Umum

1.2. Klarifikasi Pekerjaan Konstruksi

1.3. Pekerjaan Utama

1.4. Pekerjaan Pengembalian Kondisi dan Minor

-- Penutupan lubang-lubang yang besar pada perkerasan berpenutup aspal. - Perbaikan tepi perkerasan berpenutup aspal.

1.5. Rekayasa Lapangan

1.6. Pengambilan Sampel Material

1.7. Stake Out

- Menentukan titik BM.

- Titik BM tersebut adalah sebagai titik referensi untuk pekerjaan selanjutnya.

-1.8. Photo Visual

Penambalan perkerasan, meliputi penggalian lokasi tertentu jalan yang berlubang-lubang atau rusak berat dan pengisian kembali, pemadatan dan pekerjaan penyelesaian dengan bahan pengembalian kondisi yang sesuai dengan bahan perkerasan lama.

Setelah Surat Pemerintah Mulai Kerja ( SPMK ) diterima dan ditandatangani, maka dilakukan survey lapangan / identifikasi lapangan bersama dengan Direksi diantaranya dari pihak Pengguna Jasa, Pihak Penyedia Jasa dan Konsualtan Pengawas lalu dituangkan dalam Shop Drawing. Penggambaran dari Shop Drawing yang dibuat tersebut diajukan ke Direksi untuk diperiksa dan disetujui, dan dengan dasar hal tersebut pelaksanaan pekerjaan dapat dilaksanakan.

Bersama – sama dengan Direksi Teknik melakukan survey ke Quarry dan base Camp untuk melihat kesiapan kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan. Survey tersebut termasuk Stock Material yang ada dan kapasitas dari Stone Crusher maupun Asphalt Mixing Plant. Pengambilan material tersebut secara acak dan dapat mewakili keseluruhan material tersebut. Untuk Paket pekerjaan ini harus terlebih dahulu dilakukan Test Laboratorium yang sesuai dengan standart dari Spesifikasi. Pengetesan dari material tersebut di laksanakan oleh Laboratorium Pengujian PU Bina Marga.

Peralatan survey yang digunakan antara lain theodolite, Water Pas, Meteran dll, dengan tujuan pematokan lokasi yang akan dilaksanakan pekerjaan ataupun pada gambar rencana ke peta lapangan ( Kontraktor akan melakukan survey lapangan yang cukup detil selama periode mobilisasi agar Direksi Pekerjaan dapat melaksanakan revisi minor dan menyelesaikan detil pelaksanaan pekerjaan sebelum operasi pelaksanaan pekerjaan.

Membuat gambar kerja yang mencakup penampang melintang muka tanah dan garis ketinggian sesuai gambar desain untuk mendapatkan persetujuan dari direksi.

Dalam cakupan pelaksanaan pekerjaan, dua kelompok berbeda yaitu pekerjaan utama dan pekerjaan pengembalian kondisi dan minor.

Overlay dengan tiga lapisan beraspal, terdiri dari Laston Lapis Pondasi AC-BC-L, Laston Lapis Antara AC-BC dan dilanjutkan Laston Lapis Aus AC-WC yang ditunjukkan dalam gambar, untuk meratakan dan menutup perkerasan lama yang stabil.

METODE PELAKSANAAN

Pekerjaan ini berlangsung selama 160 ( Seratus Enam puluh ) hari kalender dimulai tanggal 14 Juli 2015 sesuai dengan SMPK No. Tanggal 14 Juli 2015.

Pekerjaan Utama dari Pakerjaan ini adalah Pekerjaan Hotmix. Pekerjaan ini umumnya akan berupa pelapisan kembali permukaan perkerasan (overlay), dilapisi terlebih dahulu dengan lapis perkuatan (strengthening layer).

Pekerjaan pengembalian kondisi harus dimulai sesegera mungkin selama periode mobilisasi dan dimaksudkan untuk mengembalikan kondisi jalan lama yang ada ke suatu kondisi yang dapat digunakan, konsisten dengan kebutuhan normal untuk jalan menurut jenisnya.

(21)

1.9. Urutan Pekerjaan No.

1

2 Revisi Minor oleh Direksi Pekerjaan telah selesai.: 3

II. RUANG LINGKUP PEKERJAAN 2.1. DIVISI-1. UMUM

A.

B. Pelaksanaan Pekerjaan

C. Pengendalian Mutu

D. Papan Nama Proyek

♦ Papan nama proyek terbuat dari triplek sesuai dengan petunjuk direksi ♦ Sablon dengan huruf standart sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. ♦ Papan nama tersebut diletakan pada Sta. Awal Proyek dan Sta. Akhir Proyek. E. Pembuatan Kantor dan Gudang

♦ ♦ ♦ F. Rambu-rambu ♦ ♦

III. DIVISI-2. DRAINASE

3.1. Galian Untuk Selokan, Drainase dan Saluran Air

Pemasangan rambu-rambu pada setiap lokasi pekerjaan dengan bentuk dan gambar sesuai dengan persetujuan direksi.

Pemasangan rambu-rambu tersebut dibuat pada awal pelaksanaan pekerjaan dan akhir dari lokasi pelaksanaan. Skets gudang dan kantor harus mendapat persetujuan dari direksi dan dibangun sesuai dengan gambar yang telah disetujui oleh direksi.

Pekerjaan instalasi listrik dipasang untuk mendapatkan pencahayaan yang baik dan begitu juga dengan sanitasi.

Setelah selesai, perlengkapan kantor, meja, kursi, meja rapat, white board, alat tulis, alat pemadam kebakaran, computer dan printer dimasukan ke dalam dan diinstalasi untuk siap digunakan.

Merupakan kegiatan awal dari pelaksanaan proyek setelah di adakan penanda tangan kontrak atau di terbitkan SPMK. Program Mobilisasi meliputi beberapa kegiatan seperti Mobilisasi Peralatan dan Mobilisasi Personel. Mobilisasi Personel dan Peralatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan paket ini seperti duiraikan dalam Daftar Personel serta Daftar Alat Yang Diusulkan.

Pertama – tama dilakukan Survey awal sekaligus Dokumentasi 0% bersama – sama dengan Konsultan dan Direksi Lapangan. Dalan Survey awal ini akan diketahui kondisi excisting dan kemudian dipasang patok - patok STA di tepi jalan tiap 25 m sebagai pedoman atau acuan. Selain itu Kontraktor harus mengadakan inventarisasi lapangan yang sesuai dengan gambar rencana / design.

Setelah dilakukan survey lapangan, maka dilaksanakan pengambilan photo visual 0 % pertama ( sebelum pelaksanaan ). Pengambilan photo ini diharuskan pada titik yang di tentukan oleh direksi. Pengambilan untuk

Untuk pekerjaan Aggregat dan Hotmix, juga perlu disiapkan campuran komposisi atau JMF yang sesuai atu memenuhi spesifikasi yang disyaratkan.

Waktu pelaksanaan pekerjaan Pelebaran Jalan Bts. Kota Tarutung - Bts. Kab. Tapanuli Selatan 240 (dua ratus empat puluh) hari kalender.

Survei Lapangan termasuk peralatan pengujian yang dipelukan dan penyerahan laporan oleh

Agar pengendalian mutu dilapangan dapat terpenuhi, maka untuk pekerjaan beton seharusnya disiapkan slup test dan test kubus beton untuk tiap – tiap mutu beton sesuai komposisi campuran

Uraian Keterangan

30 hari setelah pengambilalihan lapangan oleh kontraktor.

60 hari setelah pengambilalihan lapangan oleh kontraktor, walau keluarnya detil 90 hari setelah pengambilalihan lapangan oleh kontraktor

Pekerjaan minor pada selokan, saluran air, galian dan timbunan, pemasangan perlengkapan jalan :

(22)

3.2. Pasangan Batu Dengan Mortar

3.3. Gorong-gorong Pipa Beton Bertulang diameter dalam 95-105 Cm.

-- Landasan gorong-gorong adalah bahan berbutir kasar.

-- Adukan untuk sambungan pipa dan kelilingnya dari adukan semen.

-IV. DIVISI-3. PEKERJAAN TANAH 4,1 Galian Biasa

Tujuan :

Pipa beton harus dipasang dengan hati-hati, lidah sambungan harus diletakkan di bagian hilir, lidah sambungan harus dimasukkan sepenuhnya ke dalam alur sambungan dan sesuai dengan arah serta kelandaiannya.

Sebelum melanjutkan pemasangan bagian pipa beton berikutnya, maka sisi dalam dari setengah bagian bawah alur sambungan harus diberi adukan yang cukup. Pada saat yang sama setengah bagian atas lidah sambungan pipa berikutnya juga harus diberi adukan yang sama.

Setelah pipa beton terpasang, sambungan yang belum terisi harus diisi dengan adukan, dan adukan tambahan harus diberikan untuk membentuk selimut adukan di sekeliling sambungan.

Penimbunan kembali dan pemadatan sekeliling dan di atas gorong-gorong beton harus dilaksanakan seperti yang disyaratkan mendetil dalam Seksi 3.2, Timbunan, dengan menggunakan bahan yang memenuhi ketentuan yang diberikan untuk Timbunan Pilihan. Bahan harus terdiri dari tanah atau kerikil yang bebas dari gumpalan lempung dan bahan-bahan tetumbuhan serta yang tidak mengandung batu yang tertahan pada ayakan 25 mm.

Penimbunan kembali harus dilakukan sampai minimum 30 cm di atas puncak pipa dan, kecuali kalau bukan suatu galian parit, maka jarak sumbu pipa ke masing-masing sisi minimum satu setengah kali diameter. Penimbunan kembali pada celah-celah di bawah setengah bagian bawah pipa harus mendapat perhatian khusus agar dapat dipadatkan sebagaimana mestinya.

Batu harus disusun dan ditanam satu demi satu dengan kuat di atas landasan adukan semen sedemikian rupa sehingga satu batu berdekatan dengan lainnya sampai mendapatkan tebal pelapisan yang diperlukan dan sesuai dengan profil atau penampang galian yang telah disiapkan. Setelah batu tersusun dengan rapi sesuai acuan yang dibuat, kemudian diplester menutupi tepi saluran dengan campuran mortar hingga rapi. Semen, Pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar dalam Bak Campuran dengan perbandingan campuran sesuai dengan spesifikasi.

Pekerjaan ini mencakup perbaikan, perpanjangan, penggantian atau pembuatan gorong-gorong pipa beton bertulang yang berhubungan

Pekerjaan gorong-gorong dimulai setelah memperoleh persetujuan tertulis Direksi Pekerjaan dan lingkup pekerjaan telah diterbitkan.

Gorong-gorong harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum pekerjaan timbunan dimulai, terkecuali jika Penyedia Jasa dapat menyediakan drainase yang memadai dengan membuat pekerjaan sementara yang

Gorong-gorong pipa beton bertulang terbuat dari beton bertulang pracetak dengan mutu beton K350 (fc’ 30 MPa).

Penggalian dan persiapan parit serta pondasi untuk gorong-gorong dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan yang khususnya menyangkut pada Galian untuk Struktur dan Pipa.

Pekerjaan ini diperlukan untuk pembentukan saluran air yang memenuhi. Lokasi, Panjang, arah aliran dan kelandaian untuk selokan yang akan dibentuk atau digali harus ditandai dengan cermat. Kontraktor harus melakukan pengukuran dan melakukan inventarisai data lapangan yang akan dikerjakan, kemudian memasang patok-patok serta menentukan lebar galian dan elevasi sesuai dengan gambar kerja. Dilaksanakan Volume galian yang telah selesai dikerjakan, harus diopname secara bersama-sama antara Kontraktor, Konsultan, dan Direksi Lapangan.

Setelah lahan galian untuk selokan dan saluran air telah siap atai selesai diopname, Kontraktor lalu membua Request pekerjaan agar mendapat persetujuan dari direksi lapangan. Material batu, pasir dan semen di drop kelapangan / di lokasi pekerjaan dan tentunya material tersebut mendapat persetujuan dari Direksi untuk dapat digunakan sebagai material untuk pekerjaan ini. Pekerjaan ini dilaksanakan secara manual atau dengan tenaga manusia.

Untuk menjaga mutu pekerjaan , Material Batu harus dibersihkan dari bahan yang merugikan yang dapat mengurangi kelekatan dengan adukan. Mutu dan ukuran batu harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan sebelum digunakan. Sebelum pemasangan batu harus dibasahi seluruh permukaanya dan diberikan waktu yang cukup untuk proses penyerapan air sampai jenuh.

(23)

- Untuk menggali pelebaran badan jalan.

-Peralatan - Excavator - Dump Truck

- Alat Batu, berupa cangkul, sekop dan kereta sorong (untuk perapihan hasil galian) Prosedur Pekerjaan :

- Excavator melaksanakan penggalian tanah. - Tanah yang digali dimasukkan ke Dump Truck.

- Dump Truck membuang tanah hasil galian ke lokasi yang sudah ditentukan oleh Direksi Pekerjaan. - Perapihan hasil pekerjaan dilaksanakan dengan menggunakan alat-alat bantu.

4,2 Galian Batu Tujuan :

- Untuk menggali pelebaran badan jalan. Peralatan

- Jack Hammer

- Excavator / Whell Loader - Dump Truck

- Alat Batu, berupa sekop, pecok dan kereta sorong (untuk perapihan hasil galian) Prosedur Pekerjaan :

- Jack Hammer melaksanakan penggalian / memecah batu. - Batu hasil galian dimasukkan ke Dump Truck.

- Dump Truck membuang batu hasil galian ke lokasi yang sudah ditentukan oleh Direksi Pekerjaan. 4,3 Galian Perkerasan tanpa Cold Milling Machine

Tujuan :

- Untuk membuang lapisan aspal lama yang sudah tidak bagus (sudah rusak). Peralatan

- Mesin Cutter (Pemotong) Aspal. - Jack Hammer

- Dump Truck

- Alat Batu, berupa cangkul, sekop, pecok dan kereta sorong. Prosedur Pekerjaan :

- Lapisan aspal yang akan dibuang (digali) ditandai dengan cat. - Aspal dipotong dengan mesin pemotong aspal (cutter).

- Jack Hammer digunakan untuk mengupas lapisan aspal dibantu dengan pecok.

- Hasil galian diangkut ke dalam dump truck untuk membuang ke lokasi yang sudah ditentukan. Penjelasan Tambahan :

-4,4 Timbunan Pilihan Tujuan :

Pekerjaan galian perkerasan aspal yang dilaksanakan dengan atau tanpa menggunakan mesin Cold Milling. Maka penggalian terhadap material di atas atau di bawah batas galian yang ditentukan Pada pekerjaan galian pada perkerasan aspal yang ada, material yang terdapat pada permukaan dasar galian, menurut petunjuk Direksi Pekerjaan, adalah material yang lepas, lunak atau tergumpal atau hal hal lain yang tidak memenuhi syarat, maka material tersebut harus dipadatkan dengan merata atau dibuang seluruhnya dan diganti dengan material yang cocok sesuai petunujuk Direksi Pekerjaan. Pekerjaan ini dapat menyebabkan terputusnya jalan utama yang akan dikerjakan. Agar pekerjaan galian tidak mengganggu aktivitas armada dump truck yang beroperasi untuk pekerjaan lainnya, maka perlu dibuat jalan kerja / jalan sementara yang cukup kuat dan aman disebelah galian struktur yang sedang dikerjakan sehingga tidak mengganggu pekerjaan struktur yang sedang dikerjakan. Jalan kerja dibuat sedemikian rupa sehingga kuat dan aman jika dilewati oleh Dump Truck. Agar tanah tidak longsor ke daerah galian drainese, maka dibuat dinding penahan tanah juga dari kayu yang disusun berjajar.

(24)

- Timbunan pilihan dikerjakan dengan fungsi sebagai landasan agregat kelas S (bahu jalan). Peralatan - Excavator - Dump Truck - Motor Grader. - Vibratory Roller.

- Alat Batu, berupa cangkul, sekop, dan kereta sorong. Prosedur Pekerjaan :

- Excavator menggali / mengangkut ke dump truck bahan timbunan pilihan. - Material pilihan diangkut ke lokasi dengan menggunakan Dump Truck.

-Tambahan :

-- Pelaksanaan Timbunan pilihan disesuaikan dengan elevasi yang telah ditentukan dalam gambar. 4,5 Penyiapan Badan Jalan

-V. DIVISI-4. PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN 5.1. Lapis Pondasi Agregat Kelas S

Tujuan :

- Sebagai bahan perkersan bahu jalan. Peralatan

- Dump Truck - Motor Grader. - Vibratory Roller. - Pedestrian Roller

- Alat Batu, berupa cangkul, sekop, dan kereta sorong. Prosedur Pekerjaan :

- Dump truck menggangkut agregat kelas S dari base camp (lokasi stone crusher).

-- Untuk merapikan hasil pemadatan, pemadatan akhir dilakukan dengan menggunakan pedestrian roller. Tambahan :

-Pekerjaan ini meliputi galian minor atau penggaruan serta pekerjaan timbunan minor yang diikuti dengan pembentukan, pemadatan, pengujian tanah atau bahan berbutir, dan pemeliharaan permukaan yang disiapkan sampai bahan perkerasan ditempatkan diatasnya, yang semuanya sesuai dengan Gambar dan Spesifikasi ini atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

Penghamparan agregat kelas S dilaksanakan dengan menggunakan Motor Grader. Apabila tidak memungkinkan dihampar dengan motor grader, penghamparan dilaksanakan dengan cara manual dengan mempergunakan cangkul, sekop dan kereta sorong.

Agregat yang sudah dihampar dipadatkan dengan menggunakan alat pemadat bergetar(apabila memungkinkan dengan menggunakan vibratory roller).

Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan hotmix selesai dikerjakan. Pekerjaan ini harus mencakup penambahan lebar perkerasan lama sampai lebar jalur lalu lintas yang diperlukan dalam rancangan. Material batu pecah sesuai ukuran yang dibutuhkan dicampur dengan sirtu saring dengan komposisi yang telah ditentukan dilokasi pencampuran sampai merata / homogen.

Sebagai pengendalian mutu, bahan atau material aggregat harus terlebih dahulu dilakukan test yang meliputi pengujian indeks plastisitas, gradiasi partikel, dan kepadatan kering maksimum.

Penghamparan tanah dilaksanakan dengan menggunakan Motor Grader. Apabila tidak memungkinkan dihampar dengan motor grader, penghamparan dilaksanakan dengan cara manual dengan

Tanah yang sudah dihampar dipadatkan dengan menggunakan alat pemadat bergetar(apabila memungkinkan dengan menggunakan vibratory roller).

Bahan untuk timbunan pilihan dengan menggunakan material pilihan atau sirtu sesuai dengan Spesifikasi Teknis dengan persetujuan Direksi Pekerjaan. Timbunan pilihan dilokasi badan jalan yang akan ditinggikan sesuai dengan Direksi Pekerjaan. Penghamparan dilaksanakan layer per layer dengan menggunakan Motor Grader kemudian dipadatkan dengan Vibrator Roller atau peralatan pemadat lain disesuaikan dengan kondisi lokasi pekerjaan. Water Tank dipergunakan untuk melaksanakan penyiraman untuk mencapai kadar air optimum apabila diperlukan.

Pekerjaan ini mencakup penyiapan, penggaruan dan pemadatan permukaan tanah dasar atau permukaan jalan kerikil lama untuk penghamparan Lapis Pondasi Agregat, Lapis Pondasi Jalan Tanpa Penutup Aspal, Lapis Pondasi Semen Tanah atau Lapis Pondasi Beraspal di daerah jalur lalu lintas (termasuk jalur tempat perhentian dan persimpangan) yang tidak ditetapkan sebagai Pekerjaan Pengembalian Kondisi.

(25)

VI. DIVISI-5. PERKERASAN BERBUTIR 5.1. Lapis Pondasi Agregat Kelas B

Tujuan :

- Lapis Pondasi bawah bagian jalan yang akan diperlebar. Bahan : - Agregat Kelas B. Peralatan - Dump Truck - Motor Grader. - Vibratory Roller. - Tire Roller - Water Tanker

- Alat Batu, berupa cangkul, sekop, dan kereta sorong. Prosedur Pekerjaan :

-5.2. Lapis Pondasi Agregat Kelas A Tujuan :

- Lapis Pondasi atas bagian jalan yang akan diperlebar. Bahan : - Agregat Kelas A. Peralatan - Dump Truck - Motor Grader. - Vibratory Roller. - Tire Roller - Water Tanker

- Alat Batu, berupa cangkul, sekop, dan kereta sorong. Prosedur Pekerjaan :

-VII. DIVISI-6. PERKERASAN ASPAL 7.1. Lapis Resap Pengikat

Tujuan :

- Sebagai pengikat / perekat lapis pondasi agregat kelas A dengan hot mix AC-BC. Bahan :

- Aspal Cair. Peralatan

- Air Compressor.

Sebagai pengendalian mutu, bahan atau material aggregat harus terlebih dahulu dilakukan test yang meliputi pengujian indeks plastisitas, gradiasi partikel, dan kepadatan kering maksimum.

Sesampai dilokasi, dilaksanakan pengedropan material Aggregat Kelas A dibahu jalan dengan jarak yang telah ditentukan sesuai dengan kebutuhan ketebalan bahu jalan.

Setelah itu dilakukan penghamparan dengan motor grader dan kemudian dipadatkan dengan vibrator roller atau dengan messin stamper sambil dilakukan penyiraman dengan water tank untuk mendapatkan kadar air optimum.

Sebagai pengendalian mutu, bahan atau material aggregat harus terlebih dahulu dilakukan test yang meliputi pengujian indeks plastisitas, gradiasi partikel, dan kepadatan kering maksimum.

Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan galian untuk pelebaran selesai dikerjakan. Material batu pecah sesuai ukuran yang dibutuhkan dicampur dengan sirtu saring dengan komposisi yang telah ditentukan dilokasi pencampuran sampai merata / homogen.

Sesampai dilokasi, dilaksanakan pengedropan material Aggregat Kelas A dibahu jalan dengan jarak yang telah ditentukan sesuai dengan kebutuhan ketebalan bahu jalan.

Setelah itu dilakukan penghamparan dengan motor grader dan kemudian dipadatkan dengan vibrator roller atau dengan messin stamper sambil dilakukan penyiraman dengan water tank untuk mendapatkan kadar air optimum.

Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan galian untuk pelebaran selesai dikerjakan. Material batu pecah sesuai ukuran yang dibutuhkan dicampur dengan sirtu saring dengan komposisi yang telah ditentukan dilokasi pencampuran sampai merata / homogen.

(26)

- Dump Truck / Pick Up Truck. - Asphalt Sprayer.

Prosedur Pekerjaan :

-- Aspal cair disemprotkan ke permukaan jalan dengan menggunakan asphalt sprayer. 7.2. Lapis Perekat

Tujuan :

- Sebagai perekat permukaan aspal lama dengan AC-BC, AC-BC dengan AC-WC. Bahan :

- Aspal Cair. Peralatan

- Air Compressor.

- Dump Truck / Pick Up Truck. - Asphalt Sprayer.

Prosedur Pekerjaan :

-- Aspal cair disemprotkan ke permukaan jalan dengan menggunakan asphalt sprayer.

7.3. Laston Lapis Perata (AC-BC-L) Tujuan :

- Untuk meratakan lapisan permukaan aspal lama. Bahan :

- Hot Mix AC-BC Peralatan

- Dump Truck. - Asphalt Finisher. - Tandem Roller - Tire Roller.

- Alat Bantu berupa cangkul, garpu, sekop dan kereta sorong. Prosedur Pekerjaan :

- Dump truck mengangkut hot mix dari AMP,

-7.4. Laston Lapis Antara (AC-BC) Tujuan :

- Lapisan Perkerasan Aspal antara Aspal Lama atau Agregat Kelas A dengan AC-WC. Bahan :

- Hot Mix AC-BC Peralatan

- Dump Truck. - Asphalt Finisher. - Tandem Roller - Tire Roller.

- Alat Bantu berupa cangkul, garpu, sekop dan kereta sorong. Prosedur Pekerjaan :

- Dump truck mengangkut hot mix dari AMP,

-- Pemadatan awal dilaksanakan dengan tandem roller, kemudian dilanjutkan dengan tire roller, dan untuk pemadatan akhir dilaksanakan kembali dengan mempergunakan tandem roller.

Permukaan jalan yang akan dilapisi lapis resap pengikat dibersihkan dengan menggunakan compressor, agar bersih sehingga permukaan agregat merekat sempurna dengan aspal cair.

Permukaan jalan yang akan dilapisi lapis resap pengikat dibersihkan dengan menggunakan compressor, agar bersih sehingga permukaan agregat merekat sempurna dengan aspal cair.

Hot mix AC-BC dihampar dengan menggunakan asphal finisher. Apabila tidak memungkinkan penghamparan dengan asphalt finisher dapat ilakukan dengan cara manual.

Pemadatan awal dilaksanakan dengan tandem roller, kemudian dilanjutkan dengan tire roller, dan untuk pemadatan akhir dilaksanakan kembali dengan mempergunakan tandem roller.

Hot mix AC-BC dihampar dengan menggunakan asphal finisher dibantu dengan cara manual dengan menggunakan sekop, garpu, cangkul dan kereta sorong.

(27)

-7.5. Hot Mix

- Persiapan Teknis ( Testing dan Mix Design )

- Pembersihan Permukaan Badan Jalan Dengan Air Compressor

- Penebaran Lapis Resap Pengikat

- Pencampuran di Asphalt Mixing Plant

- Pengangkutan ke lapangan dengan Dump Truck

- Penebalan Dengan Asphalt Finisher

- Pemadatan akhir / final compaction dengan Pneumatic Tyerd Roller

Hal – hal yang perlu diperhatikan pada tahap ini adalah :

-- Roda penggilas pada lintasan pertama ditempatkan dimuka

- Pada waktu pemadatan roda mesin gilas harus dibasahi ( dilap ) dengan air. - Pengetesan

Pemadatan pada jalan lurus dimulai dari tepi perkerasan sejajar as jalan menuju ke tengah. Pada tikungan, pemadatan dimulai dari bagian yang rendah sejajar as jalan menuju kebagian lebih tinggi. Pengetesan hasil pekerjaan dilakukan dengan beberapa test. Test yang dilaksanakan adalah test untuk mengetahui ketebalan AC ( core drill ), kadar asphalt, kekuatan, ( Marshall Test ) dari core drill dan dari AMP dan pengujian campuran aggregat. Hal – hal yang perlu diperhatikan adalah Apabila hasil test tidak sesuai dengan persyaratan maka harus dialakukan perbaikan.

Unit pencampuran yang di izinkan dapat berubah batching maupun continuous plant. Aggregat kasar dan aggregate halus digabungkan dalam unit pencampuran dengan proporsi tertentu sehingga diperoleh aggregat dengan gradasi sesuai dengan rencana Job Mix. Fraksi Aggregat ini selanjutknya dipanaskan sampai suhu tertentu untuk selanjutnya ditambahkan bitumen dalam jumlah tertentu dan di aduk dalam jangka waktu tertentu sehingga diperoleh campuran yang hogomen dan seluruh permukaan aggregat tertutup dengan bitumen. Pada saat dikeluarkan dari unit pencampur, temperatur campuran harus memenuhi ketentuan tentang persyaratan batas untuk Viscositas Asphalt dan Suhu Campuran Asphalt.

Campuran Asphalt panas diangkut ke lapangan dengan Dump Truck yang diberi Penutup menghindarkan pengaruh cuaca dan menjaga temperatur campuran agar tetap panas. Waktu tempuh dari lokasi Asphalt Mixing Plant kelokasi penghamparan harus diperhitungkan sedemikian rupa sehingga temperatur campuran pada saat penghamparan masih memnuhi ketentuan sebagaimana ditetapkan dalam spesifikasi teknis.

Segera setelah campuran asphalt di hampar dan diratakan, permukaanya harus diperiksa dan setiap ketidak-rataan harus diperbaiki. Temperatur campuran yang terhampar dalam keadaan lepas harus dimonitor dan penggilasan harus dimulai dalam batas Viscositas asphalt. Penggilasan awal atau brek down rolling dilakukan dengan tandem roller dengan jumlah passing / lintasan sesuai hasil trial. Pemadatan akhir / final rolling dilakukan dengan menggunakan Pneumatic tyerd roller dan dilakukan sewaktu material masih berada dalam kondisi yang masih dapat dikerjakan untuk menghilangkan bekas tanda – tanda penggilasan, jumlah lintasan sesuai hasil trial.

Lapis Asphalt concrete ( AC ) paling atas yang diselesaikan setiap section pemadatan harus dibuat sedemikian rupa sehingga memiliki kemiringan sesuai spesifikasi.

Patok referensi elevasi asphalt concrete ( AC ), centre line, batas – batas AC dan patok kemiringan agar dibuat dengan jelas, diupdate sesuai dengan elevasi AC yang telah diselesaikan dan dijaga keberadaanya untuk memudahkan pemeriksaan dan pengontrolan pekerjaan.

Pemadatan dilaksanakan dari arah pinggir menuju as jalan, agar diperoleh hasil pemadatan yang sempurna.

Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapis AC – WC, AC – BC dan AC-Base yang terdiri dari aggregat kasar aggregate halus, filter dan bitumen yang dicampur di Asphalt Mixing Plant. Adapun seluruh rangkaian prosesnya terdiri dari :

Pekerjaan ini meliputi percobaan pembuatan rancangan campuran aggregat kasar, aggregat halus dan filter serta bitumen dengan komposisi tertentu sehingga diperoleh formula campuran yang optimum dan memenuhi seluruh ketentuan sifat – sifat teknis yang dikehendaki sebagai mana ditetapkan dalam spesifikasi.

Pembersihan dilakukan dengan menggunakan air compressor untuk menyiapkan permukaan badan jalan agar bersih dari kotoran, tidak basah, material lepas dan bahan - bahan lain yang tidak dikehendaki

Bahan lapis resap pengikat terdiri dari campuran antara bitumen dan kerosene denga presentase tertentu sesuai dengan spesifikasi teknis. Penebaran lapisan resap pengikat dilakukan dengan hand bitumen sprayer / bitumen sprayer atau alat lain yang disetujui.

(28)

VIII. DIVISI-7. STRUKTUR

8.1. Baja Tulangan dan Beton K250 -8.2. Pasangan Batu

-- Permukaan yang telah selesai harus dirawat seperti yang telah disyaratkan oleh Direksi Lapangan. 8.3. Bronjong -BAHAN : Kawat Bronjong :

-Detil pelaksanaan untuk pasangan batu kosong dan bronjong yang tidak termasuk dalam Dokumen Kontrak pada saat pelelangan akan diterbitkan oleh Direksi Pekerjaan setelah peninjauan kembali rancangan awal selesai dikerjakan menurut Seksi 1.9 Spesifikasi ini.

Haruslah baja berlapis seng yang memenuhi AASHTO M279 Kelas 1, dan ASTM A239. Lapisan galvanisasi minimum haruslah 0,26 kg/m2.

Segera setelah pengecoran, beton harus dilindungi dari pengeringan dini, temperature yang terlalu panas; dan gangguan mekanis. Beton harus dijaga kadar air yang terjadi seminimal mungkin dan diperoleh temperatur yang relative dalam waktu yang ditentukan untuk menjamin hidrasi yang sebagaimana mestinya pada semen dan pengerasan beton.

Pekerjaan ini dilaksanakan pada lokasi yang memungkinkan badan jalan rawan longsor, maka pasangan batu ini dipasang pada talud / tembok pengaman timbunan dilokasi yang telah ditentukan atau sesuai dengan hasil survey. Batu yang digunakan harus bersih, keras tanpa bagian yangtipis atau retak. Batu harus dipasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang tampak harus dipasang sejajar dengan muka dindind dari batu yang terpasang. Batu harus dipasang sedemikian sehingga tidak menggeser atau memindahkan batu yang telah terpasang. Batu besar dipilih untuk lapis dasar dan pada sudut – sudut.

Sebelum pemasangan, batu harus dibersihkan dan dibasahi sampai merata dan dalam waktu yang cukup sehingga memungkinkan penyerapan air mendekati titik jenuh. Selanjutnya disiapkan campuran / spesi yang perbandingan ditentukan Direksi Teknik / Pengawas Lapangan. Bila mana batu menjadi longgar atau lepas setelah adukan mencapai pengerasan awal, maka batu tersebut harus dibongkar, dan adukannya dibersihkan dan batu tersebut dipasang lagi dengan adukan yang baru.

Segera setelah batu ditempatkan dan sewaktu adukan masih baru, seluruh permukaan batu haruslah dibersihkan dari bekas adukan. Pasangan batu dipasang sedemikian rupa dengan tebal yang ada pada

Pekerjaan ini harus mencakup penyediaan baik batu yang diisikan ke dalam bronjong kawat (gabion) maupun pasangan batu kosong pada landasan yang disetujui sesuai dengan detil yang ditunjukkan dalam pada Gambar dan memenuhi Spesifikasi ini.

Pemasangan harus dilakukan pada tebing sungai, lereng timbunan, lereng galian, dan permukaan lain yang terdiri dari bahan yang mudah tererosi di mana perlindungan terhadap erosi dikehendaki.

Pemasangan tulang, baik ukuran, penempatan maupun jumlah tulangan baja harus sesuai dengan gambar rencana. Bilamana terjadi kesalahan pembengkokan baja tulangan, batang tersebut tidak boleh dibengkokkan kembali atau diluruskan tanpa persetujuan Direksi Lapangan sejauh masih aman untuk konstruksi.

Tulangan harus dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk menghilangakan kotoran, Lumpur, oli, cat, karat dan kerak, percikan adukan atau lapisan lain yang dapat mengurangi atau merusak pelekatan dengan beton. Tulangan harus ditempatkan secara akurat sesuai gambar kerja dengan kebutuhan minimum selimut beton yang diinginkan. Batang tulangan harus diikat kuat dengan menggunakan kawat pengikat sehingga tidak tergeser pada saat pengecoran.

Segera sebelum pengecoran beton dimulai, begisting harus dibasahi dengan air atau di olesi minyak disisi dalamnya dengan minyak yang tidak meniggalkan bekas. Pengecoran beton harus dilakukan tanpa henti sampai dengan sambungan kontruksi yang telah disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai. Beton harus di cor sedemikian rupa sehingga terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus dari campuran. Beton dipadatkan dengan alat penggetar mekanis atau concrete vibrator untuk menjaminkan pemadatan yang tepat dan memadai. Penggetar tidak boleh digunakan untuk memindahkan campuran beton dari satu titik ke titik yang lain dari cetakan beton dan diusahakan tidak mengenai tulangan.

Harus dilakukan secara hati – hati pada waktu pemadatan untuk menentukan bahwa semua sudut dan disekitar besi tulangan benar – benar di isi tanpa pemindahan kerangka penulangan, dan setiap rongga udara dan gelembung udara terisi. Pemadatan harus dibatasi waktu penggunaanya sehingga menghasilkan pemadatan yang diperlukan tanpa menyebabkan segregasi pada agregat .

Gambar

Diagram prosedur instruksi kerja terlampir.

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan pendampingan yang bertujuan menjaga dan menumbuhkan kembali budaya literasi membaca, kegemaran baca dan tulis Al Qur’an, memiliki keterampilan tangan,

Hubungan antara Derajat Kaki Diabetik dengan Neuropati Perifer dan Iskemi Perifer pada Penderita DM Tipe 2.. Katsilambros, et

Berhubung dengan pergeseran penduduk dari desa kekota dan meningkatnja taraf pendidikan kesehatan dikalangan penduduk maka sangat dirasakan kekurangan persedian air

Kata Kunci: penghimpunan dana; peningkatan profitabilitas; strategi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi penghimpunan dana, implikasi dari

Memasuki tahun 2013 LocalBrand.co.id harus bersaing dengan banyak kompetitor karena tak hanya LocalBrand.co.id yang bergerak di bidang fashion e-commerce, namun

Sebagian besar produsen terasi (63,3%) tidak mengetahui tentang zat warna yang berbahaya, 63,3% responden juga mengatakan Rhodamin B adalah pewarna untuk makanan dan mereka

Nilai R 2 sebesar 0,180, sehingga bobot sumbangan efektif variabel minat membaca sebesar 18% yang artinya minat membaca memepengaruhi kemampuan berbahasa siswa kelas

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah melimpahkan rahmat-Nya ssehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan karya tulis ilmiah berjudul: