• Tidak ada hasil yang ditemukan

FOKUS PAGI Selasa,25 November 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FOKUS PAGI Selasa,25 November 2014"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

DISCLAIMER : PARAMITRA SPECIFICALLY DISCLAIMS ALL LIABILITY FOR ANY DIRECT, INDIRECT, CONSEQUENTIAL OR OTHER LOSSES OR DAMAGES INCLUDING LOSS OF PROFITS

Iaf7400333sekuyah

MARKET REVIEW

WATCH LIST STOCK

IHSG

5,141.764

P

admin

GLOBAL HIGHLIGHT

Last +/- (%) WORLD INDEX HANGSENG 23,893.14 456.02 1.95% NIKKEI 17,357.51 56.65 0.33% S&P/ASX200 5330.40 -31.41 -0.59% FTSE 6,729.79 -20.97 -0.31% DOW JONES 17,817.90 7.84 0.04% EIDO 27.89 -0.28 -0.99% COMMODITY Gold 1,197.09 -0.05 -0.00% Oil (WTI) 75.60 -0.18 -0.24% Coal (Monthly) 70.65 -3.21 -4.35% CPO (RM) 2,193 -20 -0.90% CURRENCY USD/IDR 12,153 6 0.05% U

P A R A M I T R A

FOKUS PAGI

Selasa,25 November 2014

2014

www.paramitra.com

%Change 29.719

Change % 0.581%

Foreign Net (Rp/Bill) 142.9

Day Range 5,124.809 – 5,157.084 Value (Rp/Bill) 5,045 Average PE 16.5 Year To Date 20.30% 1 Year 18.82% Source: Bloomberg Source : IDX

Ticker

Rating

Price Target Support Resist.

INDF Hold 6,800 6,850 6,500 6,850 UNVR Hold 31,500 32,000 30,050 30,500 CPIN Buy 4,045 4,220 3,950 4,220 UNTR BoW 18,700 20,400 18,000 18,900 LSIP SoS 2,035 1,995 1,995 2,145 BBRI Buy 11,250 11,800 10,625 11,150 JSMR SoS 6,925 6,850 6,850 6,950 PGAS Sos 6,125 5,700 5,700 6,100 AISA Buy 2,215 2,315 2,165 2,270 BBTN Buy 1,120 1,180 1,070 1,195 PTBA Buy 13,300 13,500 11,800 13,500

IHSG pada Selasa (25/11/2014) diperkirakan akan

bergerak menguat pada kisaran 5,140 – 5,180.

DJIA

Menguat 7.84 poin atau 0.04% menjadi 17,817.90.

Bursa AS berhasil mencetak rekor tertingginya

sepanjang masa. Hal ini disebabkan oleh spekulasi Bank

Sentral Eropa akan membeli obligasi pemerintah untuk

menyokong pertumbuhan ekonomi eropa. Dari Eropa

juga rilis data German Business Expectations yang

tercatat 99.7 lebih tinggi dari ekspektasi analis yang

sebesar 95.5, juga rilis data German Ifo Business Climate

Index yang tercatat 104.7 lebih tinggi dari bulan

sebelumnya 103.2. Data diatas adalah data yang

ditunggu-tunggu pasar untuk menentukan arah pasar

eropa selanjutnya. Dari Regional, pemicu kenaikan Bursa

MSCI Emerging markets masih pada keputusan Bank

Sentral China yang memangkas suku bunga pinjaman

dan deposito, sehingga likuiditas di pasar keuangan

menjadi semakin bertambah dan akan menjadi

penopang bertumbuhnya perekonomian dunia yang

saat ini sedang melambat. Dari dalam negeri, pasar

tengah menanti data inflasi dan neraca perdagangan

yang akan rilis pekan depan.

Source: Bloomberg,Reuteres,theice SoS : Sell On Strength; BoW : Buy On Weakness; Spec Buy : Speculative Buy

(2)

DAILY NEWS

SECTORAL PERFORMANCE

Last (Rp) +/- ( %) ) AGRI 2,263.22 7.09 0.31% MINING 1,445.09 17.29 1.21% BASIC-IND 543.71 6.05 1.13% MISC-IND 1,244.72 21.49 1.76% CONSUMER 2,133.61 6.52 0.31% PROPERTY 490.35 -2.15 -0.44% INFRASTRUC 1,156.31 7.10 0.62% FINANCE 715.58 2.29 0.32% TRADE 876.82 6.36 0.73% MANUFACTUR 1,305.83 11.37 0.88% MAKRO EKONOMI

Konsolidasi, langkah Tepat Kembangkan BUMN

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengakui, konsolidasi perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakah hal yang bagus untuk mengembangkan perusahan tersebut. Salah satu contoh, konsolidasi perusahaan perkebunan. BUMN yang tidak dikonsolidasikan akan sulit untuk bersaing secara global karena memiliki asset yang kecil. Sofyan pun menilai, konsolidasi perusahaan BUMN yang bisa segera dilakukan adalah PT Pelindo dengan holding PT Angkasa Pura. Pemerintah pun sedang melakukan study tentang pembuatan bank besar

Indonesia. Hal ini merupakan wacana Presiden Joko Widodo bahwa Indonesia membutuhkan bank besar agar bisa berkompetisi dengan yang ada di kawasan. (Investor Daily)

CORPORATE NEWS

CPIN : Tahun Depan, Mulai Ekspor ke Jepang

PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) bakal segera merambah bisnisnya hingga keluar negeri. Jepang menjadi kawasan baru atas target emiten pengolahan daging ayam ini. Rencana ekspor ini merupakan kelanjutan dari kegiatan kerjasama pemerintah dengan tiga pemain besar industri ini untuk melakukan penjualan daging ayam olahan keluar negeri. Sejauh ini, perseroan tinggal menunggu pihak Jepang untuk membuka keran ekspor tersebut. Emiten mengharapkan keran ekspor jepang segera dibuka pada akhir tahun ini, sehingga kuartal I jepang sudah bisa melakukan ekspor ke jepang. Untuk tahap awal, jumlah ekspor akan tergolong kecil, karena masih melihat respon pasar di jepang, Tapi ke depannya, kuota ekspornya akan meningkat dan produk ayam olahan bakal melengkapi deret makanan olahan yang sebelumnya sudah berhasil masuk ke wilayah Jepang yang sebelumnya telah dimasuki pemain lain. Sebagai catatan, penjualan ke Jepang merupakan ekspor pertama yang dilakukan CPIN. Pasalnya, dari pendapatan Rp 21,78 triliun hingga September lalu, semuanya diperoleh dari penjualan dalam negeri. (Kontan)

BWPT : Belum mendapat Pernyataan Efektif untuk Right Issue

Rencana PT BW Plantation Tbk (BWPT) meraih dana segar lewat skema rights issue kembali terganjal. Pasalnya, Otoritas Jasa Keuangan belum memberikan pernyataan efektif atas aksi korporasi tersebut. Semula emiten perkebunan ini mengharapkan memperoleh pernyataan efektif OJK pada Senin (24/11). Namun hingga Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) berlangsung kemarin, surat yang ditunggu tak kunjung datang. Sehingga para pemilik modal yang memenuhi kuorum 75,86% itu akhirnya membubarkan diri. Lantaran belum meraih pernyataan efektif OJK, maka BWPT akan menggelar RUPSLB lagi. Emiten berharap, surat OJK sudah diperoleh sebelum pertemuan pemegang saham berlangsung, yakni Kamis (27/11) nanti. (Kontan)

PTPP : Capex 2015 1,8 T

PT Pembangunan Perumahan Tbk menganggarkan capex sebesar 1,8T naik 286,26% dari sebelumnya yang hanya 466 Miliar. Capex dianggarkan untuk proyek property sekitar 800 Miliar. Manajemen optimis sektor preperti masih akan tumbuh dan terus berkembang, selain itu perseroan juga membidik sektor pembangkit, jalan tol, pelabuhan dan proyek lainnya. Perseroan juga menargetkan kontrak

(3)

BUMI : Kembali Mendapat Moratorium Pembayaran Utang

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) terus berjuang keluar dari jerat utang. Kali ini, perusahaan milik keluarga Bakrie itu berhasil mendapatkan moratorium atau penundaan pembayaran utang selama enam bulan atas utang obligasi anak usahanya di Singapura. Tiga anak usaha BUMI di Singapura, yaitu Bumi Capital Pte, Bumi Investment Pte dan Enercoal Resources Pte mengajukan moratorium ke pengadilan Singapura untuk mencegah tindakan hukum para pemegang obligasi. Hal itu dilakukan agar diskusi antara manajemen BUMI dan para pemegang obligasi lebih mudah. Manajemen membenarkan tersiarnya berita tersebut, sampai saat ini ketiga anak usaha tersebut tercatat memiliki utang sebanyak US$ 1,38 miliar. Dengan melihat harga komoditas batubara yang cenderung menurun, Manajemen mengakui BUMI proaktif dan mengupayakan berbagai cara untuk menyelesaikan masalah utangnya. (Kontan)

Akhir Tahun ada 6 Perusahaan Yang Akan Melantai di Bursa

Menjelang akhir tahun, ada enam calon emiten yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Beberapa emiten yang akan mencatatkan diri di bursa diantaranya PT Bank Agris, PT Soechi Lines, PT Archi Indonesia, PT Golden Plantation, PT Bank Yudha Bhakti, dan PT Intan Baraprana Finance. Salah satu calon emiten yakni Soechi akan melepas 1,05 miliar saham biasa atau sebesar 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Jumlah tersebut turun separuhnya dari rencana awal. Harga pun lebih rendah dari rencana awal Rp 600-Rp 800 dan hanya di Rp 550. Sehingga, Soechi hanya meraup Rp 582,45 miliar, lebih kecil dari target IPO Rp 2 triliun. Selanjutnya ada Bank Agris yang menawarkan 900 juta saham biasa atau 21,25%. Harga perdana dipatok Rp 105-Rp 115 per saham. Sehingga berpotensi meraup dana Rp 94,5 miliar-Rp 103,5 miliar. Dimana 70% untuk ekspansi kredit. Sisanya 30% untuk menunjang rencana pengembangan jaringan kantor. Ada juga PT Golden Plantation yang siap melepas 800 juta saham baru atau 21,8% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dana IPO untuk mengakuisisi perusahaan sawit dan belanja modal. (Kontan)

SIPD : Mencari Investor Baru

Manajemen PT Sierad Produce Tbk (SIPD) mengaku tengah mencari investor guna membantu pengembangan bisnis pakan ternak yang kini sedang lesu. Hal itu sekaligus menegaskan isu yang beredar kalau SIPD akan dicaplok salah satu emiten pakan ternak besar yaitu, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN). Investor anyar itu ditengarai bakal masuk ke SIPD lewat penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue yang akan dilakukan perseroan. Namun, manajemen SIPD masih enggan membeberkan rencana tersebut. Baik mengenai jumlah saham, target dana, dan pembeli siaga (standby buyer) yang siap menyerap saham baru perusahaan. Penambahan modal melalui rights issue ini dinilai penting untuk mendanai ekspansi SIPD, karena melalui pinjaman akan terbebani oleh bunga yang tinggi sejalan dengan Bank Indonesia yang kembali menaikkan suku bunga setelah kenaikan BBM. Ia bilang, kendati industri pakan ternak sedang dihantam adanya penurunan permintaan dan rendahnya harga, pihaknya tidak bisa tinggal diam. Sierad tetap harus meningkatkan kapasitas produksi dan menjualnya. (Kontan)

SCMA : Raih Raih Marjin EBITDA 50,3%

PT Surya Citra Media Tbk. meraih marjin EBITDA sebesar 50,3% selama sembilan bulan pertama 2014. Adapun, marjin laba bersih emiten stasiun televisi free-to-air berkode saham SCMA itu sebesar 35,6%. Perseroan mendulang penaikan laba bersih selama sembilan bulan pertama 2014 sebesar 13,85% menjadi Rp1,11 triliun dari periode sama tahun lalu. Penaikan ini disebabkan tidak ada lagi efek penyesuaian proforma. Pada September tahun lalu, SCMA mencatatkan efek penyesuaian proforma atas jumlah laba bersih PT Screenplay Produksi sebelum terjadinya akuisisi sebesar Rp30,06 miliar. Dari sisi top line, emiten milik Keluarga Sariaatmadja yang membawahi stasiun televisi SCTV dan Indosiar ini mendulang pendapatan sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini sebesar Rp3,09 triliun, meningkat 13,96% dari periode sama 2013. Sejak Januari hingga September 2014 pangsa penonton gabungan SCTV dan Indosiar sebesar 29,3%. Pangsa penonton ini meningkat dari pangsa pasar periode sama tahun lalu sebesar 25,1%. (Bisnis.com)

(4)

AMRT : Berencana Menaikkan Harga

PT Sumber Alfa Trijaya Tbk mengkaji rencana kenaikan harga jual produk dengan adanya kenaikan harga bahan bakar minyak. Kenaikan BBM memiliki dampak langsung berupa beban transportasi dan operasional secara keseluruhan. Dalam hal ini perseroan mengevaluasi produktivitas setiap unit barang dagangan dan mereview efisiensi beragam produk. dengan ini optimalisasi selling space akan lebih maksimal. Supply chain juga diperbaiki agar proses bisnis berjalan efektif dan efisien, terkait harga jual produk, akan disesuaikan dengan harga beli bahan baku. Oleh karena itu akan dilakukan optimalisasi marjin melalui produk mix yang tepat dalam mempertimbangkan harga yang masih akan terjangkau oleh pelanggan. Dengan ini perseroan telah menyiapkan dana sekitar 24 Miliar untuk ekspansi, yang akan berasal dari kas perseroan. (Bisnis Indonesia)

Date Event Forecast Previous

Monday, Nov 24 German Business Expectations (Nov) 95.5 98.3

US Service PMI (Nov) 57.3 57.1

Bank of Japan Governor Kuroda Seaks

Tuesday, Nov 25 US GDP (QoQ) Q3

US CB Consumer Confidence (Nov) German GDP (YoY) Q3 3.3% 95.9 1.2% 3.5% 94.5 1.2%

Wednesday, Nov 26 US Initial Jobless Claims US New Home Sales (MoM) Oct US New Home Sales

US Durable Goods Orders (MoM) Oct GBP GDP (YoY) Q3 287K 0.7% 471K -0.4% 3.0% 291K 0.2% 467K -1.1% 3.0%

Thursday, Nov 27 Japan Retail Sales (YoY) Oct

Japan Industrial Production (MoM) Oct Japan National Core CPI (YoY) Oct

German Unemployment Change (Nov) -1K

2.3% 2.9% 3.0% -22K

Friday, Nov 28 Europe CPI (YoY) Nov

Europe Unemployment Rate (Oct)

0.4% 11.5%

German Retail Sales (MoM) Oct -3.2%

(5)

PT. Paramitra Alfa Sekuritas

Cyber 2 Tower 20th Floor, Suite 2001, Jl. HR Rasuna Said Blok X-5 No. 13, Jakarta 12950 Telp. : 3002-6700, Fax : 3002-6910

Website : www.paramitra.com

Research Division

Putu Yani Arini ( Head Of Research ) ext 264 arini@paramitra.com

Putu Wahyu Suryawan ext 184 putu.suryawan@paramitra.com

Equity Sales Division

Ricky Bujung ( Head Of Equity ) ext 162-167 ricky@paramitra.com

Teguh Prabowo ext 157-168 teguh@paramitra.com

Aron ext 156 aron@paramitra.com

Parman ext 166-159-169 parman@paramitra.com

Andriyana ext 161 andri@paramitra.com

Disclaimer:

The information herein has been compiled by PT. Paramitra Alfa Sekuritas (Paramitra), from sources that we believe are reliable, but no representation or warranty, is expressed or implied, and as to its accuracy or completeness. All opinions and estimates included in this document constitute our judgment as of this date and are subject to change without notice. This information is not an offer to sell or buy any securities. Neither Paramitra nor its affiliates and employees accept any liabilities whatsoever for any loss arising from any use of this information. Members of Paramitra and its affiliates and employees may from time to time have a position in or with the securities mentioned herein. PT. Paramitra Alfa Sekuritas (Paramitra) generates mechanical trading system signals, and is not investment advice nor should it be construed as such. The information contained in this report is based on material we believe to be reliable; however, we do not represent that it is accurate, current, complete, or error free. Assumptions, estimates and opinions contained in this report constitute our judgement as of the date of the document and are subject to change without notice.Any projections are based on a number of assumptions as to market conditions and there can be no guarantee that any projected results will be achieved. Past performance is not a guarantee of future results. PARAMITRA SPECIFICALLY DISCLAIMS ALL LIABILITY FOR ANY DIRECT, INDIRECT, CONSEQUENTIAL OR OTHER LOSSES OR DAMAGES INCLUDING LOSS OF PROFITS INCURRED BY YOU OR ANY THIRD PARTY THAT MAY ARISE FROM ANY RELIANCE ON THIS REPORT OR FOR THE RELIABILITY, ACCURACY, COMPLETENESS OR TIMELINESS THEREOF

Referensi

Dokumen terkait

Susun Apartemen Mangga Dua Court ini merasa dirugikan terutama karena mereka harus membayar uang pemasukan kepada pemegang Hak Pengelolaan yang jumlahnya jauh lebih besar

bergerak ( video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi. Dalam

Pusat : - Kebijakan Perkesmas (Kepmen 279) - Pedoman Kegiatan Perkesmas di Puskesmas - Pedoman Peningkatan Kinerja Perawat Perkesmas di Puskesmas - Pedoman promkes

Penyebaran pengaruh kebudayaan daerah di Indonesia berwujud fisik dan nonfisik. Penduduk yang tinggal di suatu daerah dapat melakukan migrasi dan membawa pengaruh kebudayaan

Melakukan efisiensi pada beban operasional sehingga rasio biaya operasi terhadap pendapatan operasi yang masih terlalu besar yakni memperoleh hasil rasio >1

Dalam buku Bibliotherapy - A Clinical Approach for Helping Children,Pardeck & Pardeck (1993) menyatakan bahwa proses bibliotherapeutic meliputi suatu seri

Allah, Bapa kami di sorga, dalam rangka hidup bersama dalam keberagaman di Indonesia, mampukan kami sebagai gereja-Mu untuk menghadapi tantangan masa kini untuk terus

Firstly, I want to thank God for His blessing and grace finally I finish my case study paper with title “Designing A New Performance Appraisal for The Management