• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. paradigma penelitian positivisme (klasik/objektif). Penelitian ini memandang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. paradigma penelitian positivisme (klasik/objektif). Penelitian ini memandang"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Paradigma Penelitian

Penelitian ini mengacu pada pendekatan kuantitatif didasarkan atas

paradigma penelitian positivisme (klasik/objektif). Penelitian ini memandang

realitas/gejala/fenomena yang dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit,

teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Penelitian ini

digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dan pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian.

3.2. Tipe Penelitian

Tipe atau sifat penelitian ini berkaitan dengan tujuan penelitian, peneliti menggunakan tipe penelitian deskriptif. Edwin Nasution menjelaskan bahwa jenis penelitian deskriptif merupakan penjelasan karakteristik mengenai objek penelitian, sehingga akan di dapat pengertian mengenai karakteristik, mengetahui profil, dan atau menjelaskan aspek yang relevan dari fenomena terhadap objek

penelitian.1 Penelitian ini identik dengan penelitian yang menggunakan

pertanyaan “BAGAIMANA” dalam mengembangkan informasi yang ada. Tujuan

1 Mustafa Edwin Nasution dan Hardius Usman, Proses Penelitian Kuantitatif, Jakarta: FEUI,

(2)

dari penelitian deskriptif adalah; (a) menggambarkan mekanisme sebuah proses

dan (b) menciptakan seperangkat kategori atau pola.2

Penelitian yang relatif sederhana tidak memerlukan landasan teoritis rumit

atau pengajuan hipotesis tertentu.3 Dalam penelitian ini “periset sudah mempunyai

konsep (biasanya satu konsep) dan kerangka konseptual. Melalui kerangka konseptual (landasan teori), periset melakukan operasionalisasi konsep yang akan

menghasilkan variable beserta indikatornya”.4 Jenis penelitian ini bertujuan

“membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu. Riset ini untuk menggambarkan realitas yang sedang terjadi tanpa menjelaskan hubungan antar variabel.” Peneliti menggunakan jenis penelitian ini karena peneliti ingin mendeskriptifkan

gambaran yang lebih detail dan membuat deskriptif mengenai Analisis Public

Affairs BPTSP Provinsi DKI Jakarta (Survei Pada Pemohon Layanan AJIB

Januari-Desember 2016). Penelitian ini bercorak kuantitatif karena tekanannya pada objektivitas dan dapat diukur. Karena itu angka menjadi faktor dominan.

Angka dapat menunjukkan perbedaan dan perbandingan.5

3.3. Metode Penelitian

Penelitian ini bercorak kuantitatif karena tekanannya pada objektivitas dan dapat diukur. Karena itu angka menjadi faktor dominan. Angka dapat

2 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2006, hlm. 42-43

3 Rosady Ruslan,

Metodologi Penelitian Public Relations dan Komunikasi, Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada, 2004, hlm. 12

4 Rachmat Kriyantono, Op. Cit, hlm. 69

(3)

menunjukkan perbedaan dan perbandingan. Riset kuantitatif adalah “riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis. Periset lebih mementingkan aspek keluasan data sehingga data atau

hasil riset dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi.”6

Menurut Firdaus, pendekatan penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

penelitian yang menggunakan angka (numerical) dari hasil observasi dengan

maksud untuk menjelaskan fenomena dari observasi. Penggunaan angka dalam penelitian kuantitatif dapat digunakan pula data-data kualitatif yang dikonversi kedalam bentuk angka. Seperti data-data jenis kelamin, tingkat pendidikan, persepsi, motivasi dan lain sebagainya. Untuk mengkuantifikasikan data-data

kualitatif tersebut digunakan skala pengukuran.7

Martono mengungkapkan bahwa dalam penelitian kuantitatif memfokuskan kajian pada faktor-faktor khusus atau tertentu yang mempengaruhi terjadinya gejala sosial, tidak membahas semua faktor secara umum. Penelitian

kuantitatif juga dapat digeneralisasi kapan pun dan dimana pun.8

Peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif karena data penelitian ini menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data hingga penafsiran terhadap data penelitian dan hasilnya serta pemahaman kesimpulan

yang lebih baik mengenai Analisis Public Affairs BPTSP Provinsi DKI Jakarta

6 Rachmat Kriyantono, Teknis Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2010, hal. 55

7 M. Aziz Firdaus, Metode Penelitian, Tangerang: Jelajah Nusa, 2012, hal. 43

8 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder,

(4)

(Survei Pada Pemohon Layanan AJIB Januari-Desember 2016). Penelitian ini menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan.

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian survei. Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara

faktual.9 Survei digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif. Survei merupakan

suatu penelitian kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan terstruktur/sistematis yang sama kepada banyak orang, untuk kemudian seluruh jawaban yang diperoleh

peneliti dicatat, diolah, dan dianalisis.10 Survei adalah metode riset dengan

menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan datanya. Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap

mewakili populasi tertentu.11

Peneliti mencari data yang digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel. Peneliti menggunakan metode teknik pengumpulan data survei dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumennya agar mendapatkan

informasi-informasi yang dibutuhkan mengenai Analisis Public Affairs BPTSP Provinsi

DKI Jakarta (Survey Pada Pemohon Layanan AJIB Januari-Desember 2016) dengan menyertai tabel dan gambar grafik.

9 Iqbal Hasan,Analisis Data Penelitian dengan Statistik,Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009, hal. 8 10Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah,

Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi,

Jakarta: Rajawali Pers, 2008, hal. 143

11 Rachmat Kriyantono, Teknis Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

(5)

3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1. Populasi

Populasi ialah merupakan “kesatuan yang mempunyai karakteristik yang

sama dimana sampel yang akan kita tarik.”12 Populasi merupakan keseluruhan

objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian, atau keseluruhan unit atau individu

dalam ruang lingkup yang akan di teliti.13

Populasi yang ditentukan peneliti dalam penelitian tentang Analisis Public

Affairs BPTSP Provinsi DKI Jakarta (Survei Pada Pemohon Layanan AJIB

Januari-Desember 2016) adalah pemohon layanan AJIB.

Total jenis perizinan yang sering diurus oleh petugas AJIB adalah Surat Keterangan Domisili Perusahaan sebanyak 16.982, Izin Penggunaan Tanah Makam sebanyak 22.025, Surat Izin Praktek (Dokter, Bidan dan Perawat) sebanyak 7.020, Undang-undang Gangguan sebanyak 3.098, Kartu Izin Usaha dan Kartu Izin Operasional sebanyak 7.430. Secara keseluruhan jumlah pemohon AJIB di wilayah Jakarta Selatan sebesar 22.429. Wilayah Jakarta Timur sebesar 23.588. Wilayah Jakarta Barat sebesar 19.357. Wilayah Jakarta Utara sebesar 16.337. Wilayah Jakarta Pusat sebesar 14.666. Jumlah pemohon layanan AJIB dengan wilayah terbanyak adalah wilayah Jakarta Timur.

Jumlah status berkas online yang OK sebanyak 16.720, status berkas

pending sebanyak 913. Status berkas cancel order sebanyak 1.233. Sedangkan

jumlah status berkas offline yang OK sebanyak 74.603. Status berkas pending

12 Jonathan Sarwono, Metode Riset Skripsi Pendekatan Kuantitatif Menggunakan Prosedur SPSS,

Jakarta: PT Alex Media Komputindo, 2012 hal.18

(6)

sebanyak 1.504. dan status berkas cancel sebanyak 1.604. Status pending

dikarenakan seperti kekurangan berkas, verifikasi ulang berkas dan berkas yang

belum selesai diproses. Status berkas cancel dikarenakan salah wilayah

kewenangan dan order diproses terlalu lama sehingga pemohon memilih

mengurus sendiri ke kantor PTSP dan membatalkan order layanan AJIB. Jadi

populasi dalam penelitian ini yaitu jumlah pemohon layanan AJIB yang terdaftar sesuai data keseluruhan laporan AJIB mulai dari Januari – Desember 2016 adalah sebanyak 96.377 orang.

Waktu dan tempat penelitian adalah cross-sectional (satu waktu).

Penelitian cross-sectional ini hanya dilakukan dalam satu waktu tertentu dengan

satu fokus. Waktu dalam hal ini dapat diartikan dalam satuan hari, minggu, bulan,

dan tahun 14. Penelitian ini tidak dapat dilakukan penelitian lain di waktu berbeda

untuk di perbandingkan, tidak ada batasan yang baku untuk menunjukkan satu waktu tertentu. Sekalipun peneliti mendatangi lokasi penelitian sebanyak dua kali. Waktu adalah keseluruhan dari jalannya penelitian yang berkaitan dengan pengambilan data saat penelitian, waktu dari awal penelitian sampai akhir penelitian. 15

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian dimulai pada bulan Januari sampai bulan Desember 2016. Alasan penelitian ini dilaksanakan karena peneliti menemukan permasalahan layanan AJIB PTSP DKI yang dimulai dari bulan Januari 2016 sampai bulan Desember 2016. Penelitian ini dilakukan di Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi DKI Jakarta. Alasan peneliti

14 Nanang Martono,Op-Cit, hlm. 19

(7)

melakukan penelitian di lokasi tersebut karena dari sumber berita yang diperoleh, disanalah awal mula diluncurkannya layanan AJIB seperti yang di uraikan di latar belakang permasalahan. BPTSP Provinsi DKI Jakarta juga selalu menerima dan

mengumpulkan laporan order AJIB dari seluruh service point di DKI Jakarta

setiap harinya, kemudian hasil laporan diserahkan kepada kepala BPTSP.

Sehingga peneliti tertarik untuk mengetahui Analisis Public Affairs BPTSP

Provinsi DKI Jakarta (Survei Pada Pemohon Layanan AJIB Januari-Desember 2016).

3.4.2. Sampel

Sampel adalah “sebagian dari keseluruhan objek atau fenomena yang akan

diamati.”16 Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri atau

keadaan tertentu yang akan di teliti. Atau sampel dapat didefinisikan sebagai anggota populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasi. Dalam penelitian kuantitatif, sampel merupakan isu yang sangat krusial yang dapat menentukan keabsahan hasil

penelitian.17 Penulis menggunakan rumus Yamane untuk melakukan teknik

sampling. Rumus Yamane digunakan untuk populasi yang lebih besar yakni lebih

dari 100 orang sehingga diperoleh pendugaan proporsi populasi.

Rumus Yamane, yaitu : 16Rachmat Kriyantono, Op.Cit, hal. 153 17Ibid, hal. 66

(8)

n = Keterangan :

n= sampel minimal N= Populasi

d²= Presisi / tingkat resiko

Menurut Krechie dan Harry King dalam melakukan penghitungan ukuran

sampel berdasarkan atas kesalahan sekitar 1% - 10%.18 Penghitungan sampel

dalam penelitian ini dengan banyaknya populasi sebesar 96.377 pemohon layanan AJIB selama bulan Januari – Desember tahun 2016 dan tingkat kesalahan

sample (sampling error) sebesar 10%, sebagai berikut :

n = n = n =

n = 99,89634835245706 dibulatkan menjadi 100 sampel.

Jadi, jumlah sampel yang diambil pada penelitian ini sebanyak 100 orang pemohon AJIB sebagai responden yang merupakan pemohon layanan AJIB di Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi DKI Jakarta.

Presisi semakin kecil, jumlah sampel minimal semakin besar sebaliknya presisi semakin besar, jumlah sampel minimal semakin kecil. Untuk mendapatkan kualitas penelitian yang baik dan akurat, jumlah presisi atau tingkat kesalahan

(9)

sebaiknya kecil. Namun dengan pertimbangan homogenitas populasi, kecukupan biaya, waktu dan tenaga, maka besarnya presisi yang ditentukan peneliti 10% dapat diterima dengan alasan yang logis.

3.4.3. Teknik Penarikan Sampel

Teknik penarikan sampel adalah teknik yang digunakan untuk menentukan

sampel yang akan digunakan dalam penelitian.19 Dalam penelitian ini peneliti

mengambil teknik penelitian non-probability sampling. Non-probability sampling,

merupakan teknik sampling yang tidak memberikan peluang atau kesempatan

yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi

sampling. Teknik non-probability yang digunakan peneliti adalah purposive

sampling. Purposive sampling dilakukan dengan mengambil orang-orang yang

terpilih betul oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel itu.

Sampel dipilih dengan cermat hingga relevan dengan metodologi penelitian.20

Dalam penelitian mengenai Analisis Public Affairs BPTSP Provinsi DKI

Jakarta (Survei Pada Pemohon Layanan AJIB Januari-Desember 2016), peneliti memperoleh data rekapitulasi layanan AJIB selama tahun 2016. Peneliti menggunakan teknik purposif karena peneliti mengambil populasi pemohon

layanan AJIB berdasarkan status berkas baik OK, pending maupun cancel dengan

pemohon yang mengurus perizinan Surat Keterangan Domisili Perusahaan, Izin Penggunaan Tanah Makam, Surat Izin Praktek (kokter, bidan dan perawat),

19 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta, 2009, hlm.

80

(10)

Undang-undang Gangguan, Kartu Izin Usaha dan Kartu Izin Operasi. Perizinan tersebut adalah perizinan terbanyak yang diurus melalui layanan AJIB. Kriterianya yaitu pemohon yang mengikuti mekanisme alur pemesanan AJIB

melalui order online yaitu pemohon menghubungi layanan call center

(021)-1500164 atau pemohon yang mengirimkan data lengkap dengan format seperti Nama, NIK KTP, Jenis perizinan, Nama Perusahaan, Kelurahan dan Kecamatan,

nomor telepon dan email yang dikirimkan melalui whatsapp/sms ke nomor admin

AJIB 081808863147 serta pemohon yang mengirimkan data lengkap tersebut melalui email [email protected].

3.5. Definisi dan Operasionalisasi Konsep 3.5.1 Definisi Konsep

Dalam penelitian ini yang menjadi konsep adalah pemerintah dan public

affairs, sedangkan variabel penelitian adalah Public Affairs

1. Public affairs : Bidang khusus public Relations yang membangun dan

mempertahankan hubungan dengan pemerintah dan komunitas lokal agar dapat mempengaruhi kebijakan publik.

2. BPTSP : Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang merupakan Satuan

Perangkat Kerja Daerah yang menyelenggarakan pelayanan terpadu satu pintu.

3. Sosialisasi : Fungsi komunikasi untuk mengenalkan manusia pada

(11)

4. Persepsi : Tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indranya.

5. Pemohon : Warga DKI Jakarta yang memesan layanan AJIB.

6. Layanan : Usaha yang berhubungan dengan produk baik barang atau jasa

untuk memenuhi kebutuhan orang banyak dan mempermudah suatu kegiatan.

7. AJIB : Antar Jemput Izin Bermotor sebagai Pelayanan antar jemput izin

yang melayani semua perizinan dan non perizinan terutama yang berhubungan dengan izin usaha (investasi) di Kelurahan, Kecamatan, Kota dan Provinsi.

8. Perizinan : Pemberian legalitas dalam bentuk izin kepada orang

perseorangan atau badan hukum untuk melakukan usaha atau kegiatan tertentu.

9. Non Perizinan : Pemberian rekomendasi atau dokumen lainnya kepada

orang perseorangan atau badan hukum.

10.Izin : Dokumen yang diterbitkan berdasarkan Peraturan Daerah dan/atau

peraturan lainnya yang merupakan bukti legalitas menyatakan sah atau diperbolehkannya orang perseorangan atau badan hukum untuk melakukan usaha atau kegiatan tertentu.

11.Non Izin : Dokumen yang diterbitkan berdasarkan Peraturan Daerah

dan/atau peraturan lainnya yang menyatakan sah atau diperbolehkannya orang perseorangan atau badan hukum untuk melakukan usaha atau kegiatan tertentu.

(12)

3.5.2. Operasionalisasi Konsep

Penentuan metode pengukuran atau prosedur operasionalisasi konsep dilakukan dengan memilih definisi konsep dan menurunkannya dalam definisi operasional. Operasionalisasi konsep adalah “tahap mengubah konsep agar

menjadi variabel yang dapat diukur”.21

Tabel 3.1.

Operasionalisasi Konsep

Variabel Dimensi Indikator Skala

Public Affairs Memberi informasi konstituen a. Memberi informasi mengenai layanan AJIB b. memberi sosialisasi mengenai layanan AJIB c. memberi edukasi mengenai layanan AJIB Skala Likert 5 = Sangat Setuju 4 = Setuju Memastikan kerja sama aktif didalam program pemerintah a. membantu memahami kebutuhan publik b. memberikan

layanan yang tidak bisa diberikan individu c. program- program yang dilakukan pejabat pemerintah 21Rachmat Kriyantono, Op. Cit, hal. 83

(13)

Public Affairs Membangun dukungan warga Negara a. mempertahankan keterlibatan warga b. responsivitas pemerintah kepada kebutuhan masyarakat

c. survei opini publik

3= Ragu-ragu 2 = Tidak Setuju 1= Sangat Tidak Berfungsi sebagai

advokat publik a. menjembatani keinginan

pemerintah ke masyarakat b. merepresentasikan keinginan masyarakat ke pejabat administrasi c. memahami isu sehari-hari mengenai layanan AJIB Pemerintah elektronik dan partisipasi warga a. memberi informasi melalui Web mengenai layanan AJIB b. merespon pertanyaan umum mengenai layanan AJIB c. meningkatkan akses masyarakat ke layanan Mengelola

informasi internal a. memainkan peran penting sebagai mitra untuk melayani b. komunikasi internal layanan AJIB c. informasi layanan

AJIB yang cepat Memfasilitasi

(14)

Membangun komunitas dan bangsa pemerintah menggunakan berbagai saluran komunikasi Setuju

3.6. Teknik Pengumpulan Data

Salah satu aspek penting dalam penelitian adalah pengumpulan data, sebab data inilah yang akan menjadi bahan analisis guna mendapat solusi atas permasalahan yang sedang dihadapi. Teknik pengumpulan data yang tidak baik dapat mengakibatkan data yang dikumpulkan tidak tepat atau informasi yang dihasilkan tidak sesuai dengan tujuan dari penelitian. Akibatnya, analisis yang dilakukan dapat bisa atau tidak mampu menemukan solusi dari permasalahan

yang dihadapi.22

Pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa-peristiwa atau hal-hal atau keterangan-keterangan, atau karakteristik-karakteristik sebagian atau seluruh

elemen populasi yang akan menunjang atau mendukung penelitian.23 Dalam

penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulan data mengenai Analisis Public

Affairs BPTSP Provinsi DKI Jakarta (Survei Pada Pemohon Layanan AJIB

Januari-Desember 2016). Data yang diperoleh menjadi bukti adanya masalah pada sosialisasi layanan AJIB tersebut.

22Mustafa Edwin Nasution dan Hardius Usman, Op-Cit hal. 95

23Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Jakarta: Ghalia

(15)

3.6.1. Data Primer

Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya mengenai definisi data primer. Definisi pertama dikemukakan oleh Iqbal Hasan. Menurutnya data primer adalah data yang diperoleh orang yang melakukan penelitian atau bersangkutan yang

memerlukannya.24 Menurut Sumadi, data primer yaitu data yang langsung

dikumpulkan oleh peneliti (atau petugas-petugasnya) dari sumber pertamanya.25

Kuesioner merupakan daftar tertulis pernyataan yang harus di jawab oleh responden. Kadang-kadang dan bahkan seringkali daftar pernyataan tertulis tersebut telah disertai pilihan jawaban-jawaban untuk dipilih responden guna

menjawab pernyataan-pernyataan tersebut.26 Dalam penelitian yang menggunakan

pendekatan kuantitatif, kuisioner merupakan salah satu alat penting untuk pengambilan data. Oleh karena itu, peneliti harus dapat membuat kuesioner dengan baik.

Tujuan penyebaran kuesioner adalah “mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar

pernyataan”.27

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup yaitu “dimana suatu angket dimana responden telah diberikan alternatif jawaban oleh periset. Responden tinggal memilih jawaban yang

24Ibid, hal. 82 25Sumadi Suryabrata,

Metodologi Penelitian, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2004, hal. 39 26 Restu Kartiko Widi, Asas Metodologi Penelitian: Sebuah Pengenalan dan Penuntun Langkah demi Langkah Pelaksanaan Penelitian, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010, hal. 243

(16)

menurutnya sesuai dengan realitas yang dialaminya, biasanya dengan memberikan

tanda (x) atau ()”.28

Dalam penelitian ini peneliti memperoleh data laporan pelaksanaan layanan AJIB tahun 2016 dari BPTSP Provinsi DKI Jakarta. Peneliti juga melakukan wawancara dengan koordinator AJIB, Bapak Donny Adhi di BPTSP lantai 21 pada hari Jumat, 20 Mei 2016 dan wawancara dengan salah satu pemohon AJIB Bapak Robby Tejamukti Kusuma pada hari Jumat, 29 April 2016 serta data penyebaran kuesioner kepada responden yaitu pemohon AJIB PTSP DKI. Kuesioner ini diisi dengan menggunakan cara responden harus mengisi

sendiri secara langsung atau Mail and self administered questionnaire, dimana

pada penelitian ini pernyataan yang dikirimkan melalui pos atau e-mail.

Keuntungannya adalah peneliti hanya perlu memberikannya pada responden langsung kemudian meminta responden untuk mengisi kuesioner dan jika melalui

pos atau email sehingga dapat menjangkau wilayah yang lebih luas dengan biaya

yang sangat murah. Kelemahannya adalah pada kelengkapan pengisian kuesioner atau tingkat pengembalian kuesioner yang rendah dan lama jika dikirimkan

melalui pos atau e-mail. 29

Untuk menghindari kelemahan pengisian self administered, peneliti

menyertakan surat pendahuluan untuk menjelaskan maksud dan tujuan

diadakannya penelitian Analisis Public Affairs BPTSP Provinsi DKI Jakarta

(Survei Pada Pemohon Layanan AJIB Januari-Desember 2016) serta cara pengisian kuesioner.

28Rachmat Kriyantono, Op-Cit, hal. 153 29Bambang Prasetyo, Op. Cit, hal. 152-153

(17)

3.6.2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diambil dari sumber kedua atau bukan dari sumber aslinya. Data sekunder bisa bentuk data yang tersaji dalam bentuk tabel, grafik, dan lain sebagainya. Sumber data sekunder dapat berasal dari

peneliti sebelumnya, lembaga pemerintah, lembaga swasta, dan lain sebagainya.30

Dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan oleh peneliti berupa buku-buku dari perpustakaan. Selain dari buku-buku perpustakaan, peneliti juga

memperoleh informasi atau berita mengenai BPTSP dari sumber media online

atau internet yaitu dari http://beritajakarta.com, http://okezone.com, dan

http://sindonews.com, http://liputan6.com

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah “proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan

tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja sebagai yang disarankan oleh data.”31

Pada riset kuantitatif, dikenal beberapa jenis analisis salah satunya adalah analisis

univariat. Analisis univariat adalah “analisis terhadap satu variabel.”32

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah pengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data

30 Usman Rianse dan Abdi, S.P. ,

Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi: Teori dan Aplikasi

Bandung: Alfabeta, 2008, hal. 212

31Ibid, hal. 167 32Ibid, hal. 168

(18)

dari tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, langkah terakhir tidak

dilakukan. 33

Peneliti menganalisa data dalam bentuk deskriptif dengan menggunakan

Likert Summating Rating (LSR). Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan persepsi dengan menjabarkannya menjadi komponen yang terukur kemudian menjadi tolak jawaban dan diberi skor 5 hingga 1. Untuk jawaban dan skornya diurutkan sebagai berikut :

Tabel 3.2 Skor Skala Likert

SKOR JAWABAN

5

Sangat setuju, ini menunjukkan jawaban ketika responden sangat setuju dengan pernyataan yang diberikan

4

Setuju, ini menunjukkan jawaban ketika responden setuju dengan pernyataan yang diberikan

3

Ragu-ragu, ini menunjukkan jawaban ketika responden tidak memihak pada jawaban setuju atau tidak setuju

2

Tidak setuju, ini menunjukkan jawaban ketika responden tidak setuju dengan pernyataan yang diberikan

1

Sangat tidak setuju, ini menunjukkan jawaban ketika responden sangat tidak setuju dengan pernyataan yang diberikan

(19)

Dalam menentukan letak skor responden yang diperoleh untuk mengukur Analisis

Public Affairs BPTSP Provinsi DKI Jakarta (Survei Pada Pemohon Layanan AJIB

Januari-Desember 2016), peneliti menggunakan rumus quartil dalam Likert

Summarting Rating (LSR). Quartil adalah nilai yang membagi seluruh data

menjadi 4 bagian sama besar yang dilambangkan dengan Q1, Q2, Q3. 34

1. Batas bawah (B) = jumlah responden x skor terendah (1) x jumlah

pernyataan

2. Batas atas (A) = jumlah responden x skor tertinggi (5) x jumlah pernyataan

Range (A-B) atau n = (A-B) Quartil 1 (Q1) : B + n 4 Quartil 2 (Q2) : B + n 2 Quartil 3 (Q3) : B + n x 3 4

Dari nilai interval tersebut akan diketahui letak skor responden terhadap

setiap pernyataan yang diajukan berkaitan dengan Analisis Public Affairs BPTSP

34www.statistika21.files.wordpress.com/2013/02/2-cc-evaluatif-reputasi-pt-aditya-indra1.pdf

Juwono Tri Atmodjo Tutorial 1 Desain Penelitian diakses pada tanggal 5 Juli 2015 pada jam 22.10 WIB

(20)

Provinsi DKI Jakarta (Survei Pada Pemohon Layanan AJIB Januari-Desember 2016). Apabila skor dari data lapangan (responden) berada antara :

B s/d Q1 : sangat tidak positf

>Q1 s/d Q2 : tidak positif >Q2 s/d Q3 : positif

>Q3 : sangat positif

Setelah mengetahui total skor yang diperoleh maka kita akan mengetahui pula dimana letak quartil yang kemudian digambarkan sebagai berikut :

Gambar Quartil

Q1 Q2 Q3

Gambar

Tabel 3.2  Skor Skala Likert
Gambar Quartil

Referensi

Dokumen terkait

14 Bagaimanakah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dalam meningkatkan keterampilan siswa untuk menyajikan/mengemukakan argumen terkait dengan cara

Data yang di peroleh dari penelitian ini adlah hasil belajar biologi pada materi tumbuhan berbiji (Spermatophyta)di kelas X SMA Swasta Eria Medan Tahun Pembelajaran

Selanjutnya, dalam rangka penguatan kelembagaan PUG dan anak, hasil-hasil yang telah dicapai, antara lain, adalah (1) sosialisasi dan advokasi pengarusutamaan gender di

Manfaat geladikarya yang diharapkan bagi perusahaan adalah diketahuinya struktur permodalan yang optimal guna mencari sumber pembiayaan yang memiliki biaya paling minimum,

Hasil analisa salmonella Ikan Pinekuhe di 4 kecamatan Kabupaten Kepulauan Sangihe menunjukan bahwa Ikan Pinekuhe berada dalam keadaan aman atau tidak terkontaminasi oleh

Terdapat perbedaan penurunan kadar kolesterol total pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.Ada pengaruh perencanaan diet diabetes mellitus dengan model

Namun, karena definisinya, genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan mengharuskan pengadilan untuk menjawab pertanyaan “apakah tentara Indonesia melakukan perbuatan dengan

Penelitian ini mengevaluasi data hasil pengukuran dan meng- hitung nilai dan karakteristik radiasi global dan difus berdasarkan fluktuasi harian, bulanan dan