• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTERPRETASI ISI SURAT KABAR SOEARA IBOE 1932 TERBITAN SIBOLGA PROPINSI SUMATERA UTARA SELA GRAFICA SARI NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INTERPRETASI ISI SURAT KABAR SOEARA IBOE 1932 TERBITAN SIBOLGA PROPINSI SUMATERA UTARA SELA GRAFICA SARI NIM"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

INTERPRETASI ISI SURAT KABAR SOEARA IBOE 1932 TERBITAN SIBOLGA PROPINSI SUMATERA UTARA

SELA GRAFICA SARI NIM 309321047

Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Permasalahan dalam penelitian ini adalah peneliti akan mengetahui bagaimana awal terbitnya surat kabar Soeara Iboe 1932 di Sibolga, isi dari surat kabar Soeara Iboe dan bagaimana respon dari masyarakat Sibolga pada tahun 1932. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang terbitnya surat kabar Soeara Iboe dan isi berita dari surat kabar Soeara Iboe.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Metode Heuristik yaitu dengan mencari sumber, mengumpulkan, menganalisis dan memberikan gambaran sejelas-jelasnya tentang topic penelitian yang akan diteliti. Selain itu juga dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode library research ( studi kepustakaan).

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti maka dapat diketahui bahwa surat kabar Soeara Iboe terbit pada 2 Mei 1932 di Sibolga. Terbitnya surat kabar ini dimulai dengan terbentuknya organisasi kaum ibu yang diberi nama comite kaoem iboe pada 8 November 1931. Surat kabar ini bertujuan untuk menjalin tali silaturahmi antara kaum ibu di Sibolga. Selain itu juga surat kabar ini digunakan sebagi alat untuk melawan kekuasaan adat yang ada pada saat itu. Didalam surat kabar ini juga terdapat berita yang berkaitan dengan keseharian wanita seperti kegiatan memasak, kesehatan ibu dan anak, iklan, pendidikan, berita umum dan beberapa tulisan sastra baik itu berupa cerita maupun puisi.

Di dalam penerbitan surat kabar ini juga mendapatkan pertentangan dari masyarakat Sibolga. Karena mereka menganggap bahwa kegiatan yang dilakukan oleh kaum ibu ini adalah kegiatan yang tidak ada artinya dan hanya membuang-buang waktu saja. Dari penerbitan surat kabar Soeara Iboe ini dapat disimpulkan bahwasannya kaum ibu di Sibolga ingin melakukan perubahan adat yang selama ini di anggap menghalangin kaum ibu untuk melakukan kegiatan yang bersifat membangun dengan menggunakan media massa yaitu surat kabar.

Kata Kunci: Interpretasi surat kabar, Hak Pusaka

PENDAHULUAN

Surat kabar pertama kali diterbitkan di Eropa pada abad ke-17. Menyadari sepenuhnya bahwa media massa (surat kabar), mempunyai tugas utama sebagai

(2)

2

penyebar luas informasi kepada khalayak ramai, maka peranan dan tanggung jawab ini sesungguhnya tidak terlepas dari peran wartawan dalam mengumpulkan, meliput dan sekaligus menulis berita yang pada akhirnya akan disampaikan kepada para pembacanya. Selain itu juga surat kabar berperan penting dalam pergerakan kemerdekaan dan penyampaian pemikiran seseorang untuk melakukan perubahan yang lebih baik. Dalam sejarah persurat kabaran di Indonesia, Medan juga ambil andil dalam hal ini. Terbukti dengan adanya surat kabar Deli Courant tahun1885. Menurut said dalam bukunya ( Said, 1976:3) di jelaskan bahwa ditahun 1885 Medan memulai sejarahnya di dunia persurat kabaran. Selain di Medan surat kabar juga sudah mulai merambah ke luar kota. salah satunya di kota Sibolga.

Surat kabar di Sibolga bukan hanya bergerak di bidang pergerakan kemerdekaan dan politik saja, namun juga bergerak untuk kepentingan wanita dan kaum ibu. Nampaknya sejak tahun 1932, pergerakan wanita di Sibolga menyadari arti penting keberadaan surat kabar sebagai alat perjuangan untuk menyemai gagasan-gagasan dan pendidikan demi kemajuan perempuan. Dalam perkembangannya surat kabar wanita banyak mengangkat berita tentang pergerakan wanita dalam melawan kebiasaan-kebiasaan yang kolot dan memperjuangkan hak seorang wanita untuk mendapatkan pengakuan yang sama dengan laki-laki.

Dalam penerbitannya surat kabar tersebut lebih banyak menyuarakan berita-berita yang berisikan suara-suara pembaharuan untuk wanita Sibolga di bidang pendidikan dan perubahan adat istiadat kuno yang telah menjadi darah daging pada saat itu. Melalui surat kabar Soeara Ibu, wanita Sibolga melakukan pergerakan perubahan dalam memperoleh hak yang sama dengan laki-laki. Dimana selama ini wanita di Sibolga tidak mempunyai hak sama sekali akan harta warisan yang di tinggalkan oleh suami maupun ayahnya.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka yang menjadi masalah dalam penelitihan ini adalah:(1)Bagaimana latar belakang penerbitan surat kabar Soeara Ibu di Sibolga (2) Bagaimana identifikasi isi berita dari surat kabar Soeara Ibu untuk memperjuangkan kaum wanita di Sibolga (3) Bagaimana respon masyarakat Sibolga pada tahun 1932 terhadap surat kabar Soeara Ibu.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Metode Heuristik yaitu dengan mencari sumber, mengumpulkan, menganalisis dan memberikan gambaran sejelas-jelasnya tentang topic penelitian yang akan diteliti. Selain itu juga dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode library research ( studi kepustakaan).

Pembahasan

A. Sejarah terbitnya surat kabar Soeara Iboe 1932 Sibolga.

Perkumpulan yang didirikan pada tanggal 8 November 1931 di Sibolga ini di ketuai mev Dr. S.Proehoeman yang di beri nama comite kaum ibu. Sebelum berdiri comite kaum ibu di Sibolga, sudah ada terlebih dahulu organisasi kaum ibu juga yaitu Congres Sjarikat kaoem Iboe Soematra tepatnya pada 17 Agustus 1929 (Surat Kabar Pelita Andalas 1929). Selain mendirikan organisasi perkumpulan ini juga

(3)

3

menerbitkan surat kabar. Mereka sadar pada saat itu surat kabar merupakan alat yang tepat untuk melakukan perubahan bahwa dengan surat kabar perkumpulan ini lebih mudah untuk mengajak dan mengubah pola pikir. Maka perkumpulan ini menerbitkan surat kabar yang di peruntukan bagi masyarakat Sibolga dan terkhusus untuk kaum wanita di Sibolga. Organisasi ini didirikan pada November 1931, dengan berdirinya organisasi ini kaum ibu di Sibolga mengharapkan terjadi perubahan yang baik untuk kaum ibu dan kaum wanita di Sibolga. Dalam pendirian organisasi ini kaum ibu di Sibolga juga tidak mudah untuk melakukannya, meraka mendapatkan berbagai tantangan dari masyarakat dan keluarga. Mereka menganggap bahwa kegiatan yang di lakukan dalam organisasi itu tidak ada manfaatnya.

Dari comite kaum ibu di Sibolga inilah yang menjadi cikal bakal dari terbitnya surat kabar Soeara Iboe. Tepatnya pada bulan Mei 1932 setahun setelah berdiri organisasi perkumpulan kaum ibu terbitlah surat kabar Soeara Iboe sebelum surat kabar Soeara Iboe ini terbit menggantikan surat kabar Sinar Puteri yang didirikan kaum ibu Sibolga, tujuan dari isi surat kabarnya tetap sama yaitu menggugah hati kaum wanita di Sibolga menjadi wanita yang mempunyai hak yang sama, terutama dalam bidang hak pusaka. Tujuan dari organisasi kaum ibu Sibolga ini adalah untuk merajut tali silaturahmi sesama kaum wanita di Sibolga, memperbaikin nasib dan mempertinggi derajat kaum ibu, dan menuntut hak pusaka bagi kaum wanita di Sibolga

Berdirinya surat kabar ini pun didanai oleh para wanita yang ikut di dalam perkumpulan ini, terbukti di dalam iklan yang mengharuskan anggotanya untuk membayar iuran tiap bulannya, pengumumannya termuat di dalam surat kabar Soeara Iboe setiap bulannya. Surat kabar ini terbit di Sibolga dan terbit setiap satu bulan sekali dan terbit selama 5 edisi. Selain memuat berita, surat kabar ini juga memuat rubik tentang wanita dan artikel, hal ini dilakukan untuk menjadikan wanita Sibolga menjadi wanita yang lebih baik pada masa yang akan datang, karena pada saat itu wanita di Sibolga tidak memiliki hak dan kebebasan untuk melakukan sesuatu hal yang dilakukan oleh wanita pada saat sekarang ini

B. Identifikasi Isi Surat Kabar Soeara Iboe.

Isi dari surat kabar Soeara Iboe ini bukan hanya sekedar berita saja, namun di isi surat kabar Soeara Iboe terdapat beberapa informasi lain mengenai wanita juga berita-berita umum. Isi surat kabar Soeara Iboe yang diteliti dari edisi Mei sampai September berjumlah 5 edisi.

1. Maklumat ( Pengumuman )

Dari surat kabar Soeara Iboe yang ditelitih oleh penulis memuat beberapa maklumat ataupun pengumuman baik itu pengumuman mengenai berlangganan surat kabar dan pengumuman lainnya. Di Kategori Maklumat dalam surat kabar Soeara Iboe yang diteliti terdapat 8 maklumat atau pemberitahuan,

(4)

4

dari kesimpulan isi maklumat yang terdapat pada surat kabar Soeara Iboe ini adalah memberitahukan masalah keanggotaan, masalah keuangan, masalah tulisan dan pemberitaan dari luar wilayah. Dari maklumat ini pula dapat kita ketahui bagaimana bagusnya cara kerja kepengurusan surat kabar Soeara Iboe, dimana tidak bosan setiap edisi pengurus selalu memberitahukan kepada pembaca dan pelanggan akan hal yang harus dilakukan bagi si pelanggan dan pembaca, misalnya masalah langganan, Sudah ditentukan harga dari surat kabar tersebut..

2. Wanita dan Kesehatan

Menjaga kesehatan adalah merupakan hal yang terpenting yang harus kita lakukan dalam hidup kita. Menjaga kesehatan juga diwariskan dari oleh para leluhur kita. Untuk menjaga kesehatan tidak susah untuk dilakukan, dengan pola hidup bersih dan sehat kita dapat menjaga kesehatan kita. Dalam surat Kabar Soeara Iboe ada 6 berita dan artikel mengenai kesehatan.

Di dalam surat kabar Soeara Iboe ini memuat berita tentang kesehatan. Di dalam surat kabar Soeara Iboe terdapat 1 berita tentang kesehatan dan 3 artikel kesehatan. Informasi tentang kesehatan yang ada di surat kabar Soeara Iboe ini antara lain tentang kesehatan ibu hamil, kesehatan untuk anak-anak dan kesehatn untuk ibu yang menyusui. Berita kesehatan yang ada di surat kabar Soeara Iboe ini lebih kepada kesehatan wanita dan anak. Dari penjelasan mengenai kesehatan melalui surat kabar Soeara Iboe ini maka dapat di simpulkan bahwa kaum ibu yang pada saat itu sangat kental akan adat dapat mengetahui bagaimana cara merawat bayi dengan baik. Dari berita dan artikel ini dapat kita lihat bagaimana mereka sangat memperhatikan kesehatan yang kita ketahui pada saat itu belum ada pengetahuan yang lebih seperti saat sekarang ini.

3. Hak Asasi Bagi Wanita

Dalam berita ini penulis menganalisis bahwa berita ini di kirim oleh Narwastoe. Penulis juga menganalisis bahwa berita ini memberikan pemahaman terhadap kaum ibu di Sibolga tentang pembagian hak warisan kepada kaum perempuan. Karena dia merasakan bahwa kaum wanita di Sibolga belum mendapatkan haka nya sebagai wanita terutama masalah hak warisan. Padahal dikatakan oleh pengirim tulisan bahwa wanita itu layak mendapatkan hak warisannya karena wanita sudah banyak melalukan pengorbanan untuk rumah tangga. Misalnya mengurus anaka dan mengurus suami. Berita ini termuat dalam Soeara Iboe yaitu:

“Pentdapat saja lebih baiklah K.I itoe mendapatkan poesaka dari soeaminja, sebab ia membantting toelang dan mengorbankan tenaganja adalah oentoek soeaminja, seharusnja poelalah ia berhak kepada pentjariannja.”

Untuk menentang adat yang ada di Sibolga, kaum ibu melakukan perlawanan dengan mengunakan media masa, mereka melakukannya dengan menuat

(5)

tulisan-5

tulisan yang mengandung unsur ajakan seperti yang ditulis oleh Narwastoe, dimana dia memaparkan bagaimana keadaan kaum wanita yang ada di Sibolga yang masih terkengkang oleh adat. Di dalam kategori hak pusaka isi surat kabar Soeara Iboe diharapkan para pembaca dapat melakukan perubahan agar mendapatkan hak yang layak dalam pembagian hak pusaka.

Dalam kategori hak pusaka ini pengurus juga memuat tulisan yang menerangkan bagaimana adat yang ada di wilayah Tapanuli. Ia mengatakan bahwa:

“Ialah pasal pemberian harta poesaka, dinegeri kita ini. sesoenggoehnya kalau dipikir, njatalah K.I batak tiada mempoenjai kedoedoekan jang tentoe didalam pergaoelan hidoep. Dari pihak orang toe kita tidak berhak dari soeaminja poean demikian poela. Banjaklah soedah orang toea2 jang boleh dibilang achli adat. Hamba tanja apakah sebabnja perempoean batak b. batak tidak mendapatkan poesaka. Kata mereka itoe jang datang harta pembawaannja itoepoen kalau soedah kawin laki2 jang poenja. Djadi kalau perempoean mendapatkan poeaka berarti, mengajakan pihak soeami dan djoedjoeran jang diseboet2 orang p.batak didjoeal perasaan hamba njatalah itoe soeatoe bohong.”

Dari kutipan diatas dijelaskan bagaimana keadaan kaum wanita yang bersuku batak. Mereka menyatakan bahwa wanita batak dalam hal harta pusaka tidak mempunyai kedudukan. Alasannya juga di ungkapan di dalam kutipan diatas bahwasanya harta yang ada pada wanita adalah harta bawaan dari suaminya jadi mereka tidak mempunyai hak untuk mendapatkan bagiannya. Dari kesimpulan diatas maka wanita di wilayah Sibolga dan Tapanuli jika ditinjau kedudukannya dari segi adat dalam pembagian hak pusaka tidak mempunyai kekuatan sedikitpun.

Keadaan seperti inilah yang memacu semangat wanita yang ada di Sibolga dan Tapanuli untuk melakukan perlawanan. Mereka merasa direbut haknya oleh adat. Selain itu juga mereka juga berpikir bagaimana kaum wanita dapat melangsungkan kehidupan yang layak jika keadaannya terus menerus seperti ini. ketakutan kaum ibu Sibolga juga tertulis dalam surat kabar yaitu :

“Takoetlah hamba, kalau2 laki itoe mengloepakan, kewadjipannja dan memboroskan pentjahariannja. Djanganlah seperti selama ini, beberapa banjak K.I jang di tjeraikan dengan kain badan sadja keloear dari roemahnja dan bila tidak berani laki2 dioesir dari roemahnja, seperti jg kedjadian di medan itoe. Penoetoep karangan ini hamba menjeroakan landjoetlah oesia Soeara Iboe Tapanoeli.”

Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa surat kabar Soeara Iboe telah membantu kaum ibu di Sibolga dan Tapanuli untuk menyadarkan kaum ibu yang masih terikat oleh adat. Selain itu pula dari kategori hak poesaka ini juga maka dapat diketahui kedudukan kaum ibu di Sibolga dan Tapanuli. Dengan perlawanan kaum ibu Sibolga maka kedudukan kaum ibu pada saat sekarang ini tidak lagi tersingkirkan oleh adat.

(6)

6 4. Berita Pengetahuan umum.

Dalam surat kabar Soeara Iboe pengurus juga memasukan informasi dari luar wilayah Sibolga yang berbau tentang pengetahuan umum. Berita seperti ini sangat baik dimuat untuk menambah wawasan pembaca surat kabar soeara ibu dan kaum ibu di Sibolga. Salah satu berita luar yang dimuat oleh surat kabar Soeara Iboe adalah berita tentang seorang pejuang wanita dari India yaitu Sri Mati Sarojini Naidoen. Berita lain yang dimuat oleh Soeara Iboe adalah berita mengenai koperasi.

5. Pendidikan dan Pelatihan Wanita.

Dalam kategori pendidikan ini penulis menganalisis bahwa pendidikan diwilayah Sibolga merupakan salah satu masalah yang ada. Didalam surat kabar Soeara Iboe ini juga pengurus memuat tulisan yang berhubungan dengan kegiatan pendidikan. Salah satu tulisannya ialah:

“Sekolah ialah sesoeatoe tempat jang haroes dikoendjoengin oleh tiap tiap orang. Boekan laki-laki sadja, tetapi perempoean djoega hal inilah jang banjak diabaikan oelh kebanjakan kaoem iboe kita, lebih baik mereka itoe jang tinggal dikampoeng boekankah perempoean itoe achir kelaknja akan kedapoer djoea? Inilah pikiran jang selaloe mengganggoe dan menghalangi mereka menjoeroeh anaknja jang perempoean akan menoentoet ilmoe,, lain daripada itoe boekankah ada anak perempoean itoe dapat disoeroeh oentoek membela si iboe?.

Dari tulisan diatas dapat diketahui bahwa masyakat Sibolga sudah mengenal sekolah, namun anggapan dari mereka sekolah bukanlah suatu prioritas yang penting bagi wanita. Disini mereka tidak melarang anak perempuannya untuk bersekolah, namun orang tuannya memberi gambaran kepada anaknya bahwa sekolah itu tidak ada manfaatnya bagi perempuan. Bagi mereka wanita yang bersekolah pun akan mengurusi rumah tangga juga. Pandangan masyarakat seperti inilah yang membuat perempuan yang ada di Sibolga menjadi tertinggal dengan wilayah lainnya yang sudah memberikan kesempatan perempuan sekolah.

6.Wanita dan Media Massa.

Dalam kategori surat pengirim ini terdapat 3 surat pengirim yaitu pada edisi ketiga dan keempat.Pada edisi yang kita surat dari pengirim berisi:

“Sekarang telah djoega dapat kita berkata-kata bertoekar pikiran satoe sama lain. Saoedarakoe kaoem jg lemah. Telah 3 kali Soeara Iboe kita terbit, selaloe agak terlambat sedikit karena apa? Ja, karena koerang toenjangan dari pihak kaoem iboe. Toenjanglah toejoean kita ini dengan tenaga dan fikiran boekankah saatnja telah tiba dimana. Kita mesti berdiri disamping saudarakoe, dan boekan dibelakang atau

(7)

7

dimoeka. Didalam S.I ni 1 ada tertoelis, bahwa iboe itoe ialah sekolah tinggi pada sianak. Kalau siboe masih tinggal didaper sadja, dapatkah mendidik anaknja dengan sepatoetnya? Tentoe tidak. Siiboe mesti berpemandangan Jg loeas dan berpengetahoean jg banjak.”

Dalam surat pengirim ini ditujukan untuk pembaca surat kabar Soeara Iboe dimana penulis surat kiriman ini menghimbau kepada para orang tua untuk menyekolahkan anaknya. Agar anaknya mendapatkan pendidikan yang layak. Selain itu juga penulis surat kiriman ini meminta maaf karena keterlambatan terbit surat kabar Soeara Iboe karena kekuranggan tunjangan dari kaum iboe sendiri. Dalam surat kiriman ini penulis menganalisis bahwasannya tulisan ini ditujukan untuk kaum iboe dengan tujuan untuk mengeluarkan buah pikiran dan pendapat kaum iboe yang ada di Sibolga.

7. Kemampuan Wanita dalam Mengambil Keputusan.

Dalam berdirinya surat kabar Soeara Iboe, terlebih dahulu terbentuk suatu perkumpulan bagi kaum wanita di Sibolga baik yang sudah menikah ataupun yang belum menikah. Berita terbentuknya perkumpulan ini termuat dalam Soeara Iboe. Diberitakan oleh Soeara Iboe yaitu:

Kepoetoesan: bahwa hari berdiri comite kaoem iboe bertempat di Sibolga. Karena tidak ada lagi jang akan dibitjarakan. Vergadering ditoetoep poekoel 5 liwat.

Sibolga, November 1931. De secretarisse.

Dari kepututusan diatas Perkumpulan ini diberi nama perkumpulan kaum ibu. Perkumpulan yang terbentuk pada tahun 1931 ini bertujuan ini mengubah kebiasaan masyarakat Sibolga khususnya para wanita yang terikat oleh adat menjadi wanita yang modern. Dari perkumpulan inilah mereka membentuk suatu alat untuk bisa melakukan perubahan. Salah satu yang dilakukan mereka adalah menerbitkan surat kabar. Tujuan dari comite ini juga di terangkan di dalam Soeara Iboe:

Mev. Tembal bitjarakan maksoed comite

1. Mempersatoekan silatoerahmi antara kita kaoem iboe

2. Memperbaiki nasibnja dan mempertinggi daradjatnja kaoem iboe. Apakah maksoednja wang djoedjoeran?

3. Apakah sebabnja anak perempoean tidak beroleh akan harta poesaka peninggalan orang toeanja? Ketiga pasal ini moerah diseboet, mahal dikerdjakan. Akan tetapi saja jakin dan pertjaja, bila kita semoea seia sekata, beban jang berat itoe boleh mendjadi ringan.

Ketiga tujuan diatas merupakan cita-cita dari kaum ibu yang di kemukan dalam rapat yang di adakan oleh kaum ibu Sibolga. Mereka juga berharap dengan organisasi ini juga tujuan dapat tercapai sehingga kedudukan mereka bisa menjadi

(8)

8

lebih baik. Dalam pembentukan comite ini kaum iboe juga memilih pemimpin comite kaum ibu. Dari informasi yang dimuat oleh Soeara Iboe pengurusnya adalah:

Pada waktoe itoe diadakan oendian, jg mendjadi bestuur comite jaitoe: Raad van adres: Mev. Dr. s. proehoeman dan mev. Hamonangan Voozitter : mev. K tembal

Secretarisse: my h. pane Pen meesteres: my, t. harapan

Commissaries : my januari en mev D. peloengan.

Di dalam surat kabar Soeara Iboe selain memberikan informasi tentang wanita surat kabar ini juga memberikan informasi kegiatan perkumpulan kaum iboe di Sibolga. Tujuannya agar para pembaca mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan oleh organisasi kaum iboe supaya tidak menimbulkan suatu pemahaman yang tidak baik bagi orang tua yang anaknya mengikuti organisasi ini, selain itu juga perkumpulan ini merupakan organisasi terbuka dimana mereka memberitahukan kegiatan dan perkembangan perkumpulan ini. Dalam surat kabar Soeara Iboe ini perkumpulan kaum ibu melakukan 5 kali rapat dan mereka memasukan kegiatan rapat ini kedalam surat kabar soeara ibu dengan agenda yang akan dibahas dan hasil dari rapat tersebut agar para pembaca dan anggota perkumpulan ini mengetahui hasil dari kegiatan rapat yang dilakukan.

8. Sastra ( Cerpen, Cerbung dan Puisi).

Dalam surat kabar ini juga terdapat sastra yang meliputi cerita pendek, cerita bersambung dan puisi. Seperti bagian-bagian Koran yang lain (misalnya bagian politik, ekonomi dan seterusnya), bagian sastra/seni itu fungsinya terutama untuk memberikan informasi pada pembaca Koran secara umum.

Menurut analisis dari penulis adanya cerita pendek dan cerita bersambung ini dimuat untuk merefreskan si pembaca, agar si pembaca tidak jenuh akan berita mengenai permasalahan yang ada di Sibolga pada saat itu yaitu permaslahan hak pusaka, selain itu juga adanya kumpulan sastra ini ditujukan kepada pembaca untuk mengajak pembaca juga yang mempunyai hobi sastra bisa dimuat pada surat kabar Soeara Iboe. Seperti yang kita lihat sekarang ini, banyak juga surat kabar yang memuat tulisan sastra kedalam surat kabarnya, misalnya saja surat kabar Analisa dan Waspada ataupun surat-surat kabar yang ada saat sekarang ini. Penerbit selalu memasukan cerita sastra ke dalam surat kabarnya.

Bukan hanya untuk menjadi bahan bacaan semata saja cerpen dan cerita bersambung ini,namun juga sebagai bahan ajaran bagi masyarakat Sibolga karena surat kabar ini mengajarkan moral dan norma yang baik, ceritanya lebih mengarah kepada kebaikan.

(9)

9

c. Tanggapan masyarakat Sibolga dengan berdirinya Surat Kabar

Soeara ibu.

Dalam suatu berdirinya organisasi tidak pernah lepas dari yang namanya pertentangan. Pertentangan (conflict) masyarakat mungkin pula menjadi sebab terjadinya perubahan social dan kebudayaan. Pertentangan-pertentangan mungkin terjadi antara individu dengan kelompok atau perantaraan kelompok dengan kelompok. Umumnya masyarakat tradisional di Indonesia bersifat kolektif. Segala kegiatan didasarkan pada kepentingan masyarakat. Kepentingan individual walaupun diakui, tetapi mempunyai fungsi social. Tidak jarang timbul pertentangan antara kepentingan individu dengan kepentingan kelompoknya, yang dalam hal-hal tertentu dapat menimbulkan perubahan-perubahan (Soekanto, 2012:280).

Didalam penjelasan pertentangan diatas, pertentangan juga terjadi di organisasi yang didirikan oleh kaum ibu di Sibolga, organisasi ini bukan hanya mendapatkan pertentangan dari masyarakat saja, namun juga dari orang tua yang anggota keluargannya ikut dalam organisasi ini.

PENUTUP Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis maka penulis menyimpulkan hasil penelitiannya adalah Surat kabar Soeara Iboe ini merupakan surat kabar yang diterbitkan di Sibolga pada tahun 1932. Penerbitan surat kabar ini dikarenakan adanya keinginan masyarakat Sibolga untuk mendapatkan hak pusaka dan perubahan pola pikir kaum wanita yang masih dikalungi adat agar menjadi wanita yang lebih maju dan berwawasan luas. Selain itu juga terbitnya surat kabar ini dimulai dengan dibentuknya suatu organisasi yang mengumpulkan wanita Sibolga baik itu yang sudah menikah maupun yang belum menikah. Perkumpulan ini dinamakan Perkumpulan Kaoem Iboe Sibolga. Perkumpulan ini dibentuk pada 8 November 1931 di Sibolga.

Dalam surat kabar Soeara Iboe berisikan tentang berbagai kegiatan kaum ibu di Sibolga. Selain itu juga surat kabar ini memuat berita dari luar wilayah Sibolga, hal ini dilakukan supaya kaum ibu Sibolga dapat mengetahui perkembangan wilayah di luar Sibolga. Dengan mengetahui perkembangan yang ada di luar maka kaum ibu di Sibolga dapat melakukan perubahan kebiasaan yang kolot menjadi yang lebih baik seperti wilayah yang sudah maju kebudayaannya.

Hak pusaka merupakan pembahasan terpenting di dalam surat kabar Soeara Iboe ini. Karena hampir semua pemberitaan yang ada di dalam surat kabar Soera Iboe berisikan tentang keadaan kaum ibu yang tidak mendapatkan hak yang benar mereka hanya di pandang sebelah mata. Mereka mengutarakan jika mereka tidak mendapatkan hak atas harta warisan yang dimiliki oleh ayah dan suaminya bagaimana mereka bisa hidup. Maka daripada itu dengan adanya surat kabar ini kaum ibu di Sibolga bisa mendapatkan haknya. Dalam surat kabar Soeara Iboe

(10)

10

terdapat berita dan artikel mengenai Pendidikan dan pelatihan wanita, wanita dan kesehatan, wanita dalam mengambil keputusan, hak asasi bagi wanita, wanita dan media massa. Dalam terbitnya surat kabar ini mendapatkan berbagai macam kendala, salah satunya kendala dari keluarga dan masyarakat. Mereka menentang anak dan keluargannya ikut didalam anggota dari pengurus surat kabar ini dikarena keluarga mereka menganggap kegiatan ini merupakan kegiatan yang ditidak ada manfaatnya. SARAN

Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan yang dikemukankan sebelumnya, maka disarankan hal-hal sebagai berikut :

1. Media massa bisa dijadi suatu media atau alat untuk merekonstruksi suatu kejadian yang pernah ada. seperti yang penulis lakukan dengan mengunakan media surat kabar Soeara Iboe sebagai suatu objek kajian di dalam skirpsinya. 2. Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis bahwa wanita bukan dikodratkan untuk mengurusi rumah tangga dan dipandang sebagi kaum yang lemah. Melainkan wanita juga bisa melakukan perlawanan dan wanita merupakan guru nomor satu karena dia orang yang pertama mengajarkan periku yang baik terhadap anaknya.

3. Kepada para peneliti yang ingin mengkaji tentang surat kabar Soeara Iboe disarankan untuk meneliti surat kabar Soeara Iboe lebih baik lagi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya media massa sebagai salah satu bukti sejarah.

(11)

11 DAFTAR PUSTAKA

Adam, Ahmat. 2003. Sejarah Awal Pers Dan Kebangkitan Kesadaran Keindonesiaan. PT. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Bandel, Katrin. 2006. Satra, Perempuan Seks. Jalasutra. Yogyakarta.

Effendi, Amran. 1983. Bungai Rampai: Perana Pers Indonesia Dalam Laju Pembangunan. Yayasan Pembinaan Dan Pengembangan Karya Generasi Muda Indonesia. Medan.

Fitriyanti. 2005. Rohana Kuddus: Wartawan Perempuan Pertama Indonesia. Yayasan d’NANTI. Jakarta.

Gottschalk, Louis. 1996. Mengerti Sejarah (Di Terjemahkan Oleh Nugroho Notosusanto). Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta. Katopo, Aristoteles. 1990. Satu Abad Kartini 1879-1975. PT.Sinar Agape

Press. Jakarta.

Pengurus Soeara Iboe. 1932. Soeara Iboe. Sibolga.

Rampan, Korrie Layun Dan Titik W.S. 2000. Karya Perempuan Penelitih Di Indonesia. Kelompok Cinta Baca. Jakarta.

Said, Tribuana. 1988. Sejarah Pers Nasional Dan Pembangunan Pers Pancasila. Haji Masagung. Jakarta.

Said, Mohammad. 1976. Sejarah Pers Di Sumatera Utara. Waspada. Medan. Said, Mohammad. 2003. Pertumbuhan Dan Perkembangan Pers Di Sumatera

Utara. Waspada. Medan.

Santoso, Dr.Erlina. 2004. Seni Menyusui Bayi. Progres. Jakarta.

Soedarsono,Tim Penulis Kongres Wanita Indonesia. 1978. Sejarah Setengah Abad Pergerakan Wanita. PN Balai Pustaka. Jakarta.

Soekanto, Soerjono.2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Rajawali Pers. Jakarta. Soewondo, Nani. 1955. Kedudukan Wanita Indonesia Dalam Hukum Dan

(12)

12

Suhartono.1994. Sejarah Pergerakan Nasional. Pustaka Pelajar. Yogyakarta Suwandi, Harsono. 1993. Peranan Pers Dalam Politik Di Indonesia. Pustaka

Sinar Harapan. Jakarta.

Syamsuddin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Ombak. Yogyakarta. Teeuw, A. 1984. Sastera Dan Ilmu Sastera. PT Dunia Pustaka Jaya. Jakarta. Tirtaraharja, Prof.Dr. Umar. 2005. Pengantar Pendidikan (Edisi Revisi). PT.

Rineka Cipta. Jakarta.

TWH, Muhammad.1996. Perlawanan Pers Sumatera Utara Terhadap Gerakan PKI. Yayasan Pelestarian Fakta Dan Perjuangan Kemerdekaan RI. Medan.

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan untuk model III, yaitu kemitraan inti-plasma yang dikelola oleh petani secara individu, karena jumlah petani yang mengikuti program tersebut terbatas hanya sebanyak

Aceh merupakan daerah yang pertama menerima Islam di nusantara. Dalam sejarah perkembangan Islam di nusantara, kerajaan Islam Peureulak merupakan kerajaan Islam yang

Aplikasi Mikroba Pelarut Fosfat dan Sumber Bahan Organik untuk Meningkatkan Serapan P dan Pertumbuhan Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L. ) pada Tanah Andisol Terdampak

Lepas benda kerja dari mesin frais horizontal, kemudian pasang benda kerja pada mesin

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas model pembelajaran IPS antara kelas yang diterapkan dengan menggunkan model Project Based Learning dan kelas

Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat pengaruh media tanam terhadap semai jarak pagar ( Jatropha curcas L.) dan terdapat pengaruh pemberian konsentrasi MOL bonggol

Simpulan: Tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu tentang keluarga sadar gizi (Kadarzi) dengan perilaku sadar gizi pada ibu balita di Posyandu Anggrek

Akhlak ialah ilmu yang mengajarkan tentang prilaku manusia tentang baik buruknya yang mencegah berbagai macam perbuatan jelek dalam pergaulan baik dengan tuhan,