• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Penyusunan RDTRK bab 5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pedoman Penyusunan RDTRK bab 5"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

V -1 V -1

BAB V

BAB V

RENCANA DETAIL TATA RUANG

RENCANA DETAIL TATA RUANG

KAWASAN PERKOTAAN

KAWASAN PERKOTAAN

5.1 Umum

5.1 Umum

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan , merupakan penjabaran, merupakan penjabaran dari Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Kota/Kabupaten ke dalam rencana dari Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Kota/Kabupaten ke dalam rencana pemanfaatan ruang Kawasan Perkotaan. Rencana Detail Tata Ruang pemanfaatan ruang Kawasan Perkotaan. Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan adalah rencana pemanfaatan ruang

Kawasan Perkotaan adalah rencana pemanfaatan ruang Bagian WilayahBagian Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan

Kota/Kawasan Perkotaan secara terperinci yang disusun untuk penyiapansecara terperinci yang disusun untuk penyiapan perwujudan ruang dalam rangka pelaksanaan program-program perwujudan ruang dalam rangka pelaksanaan program-program pembangunan perkotaan.

pembangunan perkotaan. Rencana Detail Tata

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Ruang Kawasan Perkotaan Perkotaan juga merupakan rencanajuga merupakan rencana yang menetapkan blok-blok peruntukan pada kawasan fungsional perkotaan, yang menetapkan blok-blok peruntukan pada kawasan fungsional perkotaan, sebagai penjabaran “kegiatan” ke dalam wujud ruang, dengan sebagai penjabaran “kegiatan” ke dalam wujud ruang, dengan memperha

memperhatikan keterkaitan antara ktikan keterkaitan antara k egiatan dalam kawasan fungsional, agar egiatan dalam kawasan fungsional, agar  tercipta lingkungan yang harmonis antara kegiatan utama dan kegiatan tercipta lingkungan yang harmonis antara kegiatan utama dan kegiatan penunjang dalam kawasan fungsional tersebut.

penunjang dalam kawasan fungsional tersebut.

Jangka waktu Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan ini adalah 5 Jangka waktu Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan ini adalah 5 tahun dan dituangkan ke dalam peta rencana dengan skala 1 : 5.000 atau tahun dan dituangkan ke dalam peta rencana dengan skala 1 : 5.000 atau lebih.

lebih.

5.2.

5.2. Fungsi Fungsi RencanaRencana

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan berfungsi untuk: Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan berfungsi untuk:

• menyiapkanmenyiapkan   perwujudan ruang   perwujudan ruang , dalam rangka, dalam rangka   pelaksanaan program  pelaksanaan program

  pembangunan perkotaan;   pembangunan perkotaan;

• menjaga konsistensi pembangunan dan keserasian perkembanganmenjaga konsistensi pembangunan dan keserasian perkembangan

kawasan perkotaan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah kawasan perkotaan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Kabupaten;

Kota/Kabupaten;

• menciptakan keterkaitan antar kegiatan yang selaras, serasi dan efisien;menciptakan keterkaitan antar kegiatan yang selaras, serasi dan efisien; •

• menjaga konsistensi perwujudan ruang kawasan perkotaan melaluimenjaga konsistensi perwujudan ruang kawasan perkotaan melalui

pengendalian program-program pembangunan perkotaan. pengendalian program-program pembangunan perkotaan.

(2)

5.3

5.3 Manfaat Manfaat RencanaRencana

Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan bagi Pemerintah Daerah Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan bagi Pemerintah Daerah

adalah sebagai pedoman untuk: adalah sebagai pedoman untuk:

• PemberianPemberian advis planning;advis planning; •

• Pengaturan bangunan setempat;Pengaturan bangunan setempat; •

• Penyusunan rencana teknik ruang kawasan perkotaan atau rencanaPenyusunan rencana teknik ruang kawasan perkotaan atau rencana

tata bangunan dan lingkungan; tata bangunan dan lingkungan;

• Pelaksanaan program pembangunan.Pelaksanaan program pembangunan.

5.4

5.4 Muatan Muatan RencanaRencana

 Adapun muatan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan, meliputi:  Adapun muatan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan, meliputi:

1.

1. Tujuan pengembangan kawasan fungsional perkotaan;Tujuan pengembangan kawasan fungsional perkotaan; 2.

2. Rencana struktur dan pola pemanfaatan ruang Kawasan Perkotaan,Rencana struktur dan pola pemanfaatan ruang Kawasan Perkotaan, meliputi:

meliputi: a.

a. Struktur pemanfaatan ruang, yang meliputi distribusi penduduk,Struktur pemanfaatan ruang, yang meliputi distribusi penduduk, struktur pelayanan kegiatan kawasan perkotaan, sistem jaringan struktur pelayanan kegiatan kawasan perkotaan, sistem jaringan pergerakan, sistem jaringan telekomunikasi, sistem jaringan energi, pergerakan, sistem jaringan telekomunikasi, sistem jaringan energi, dan sistem

dan sistem prasarana pengelolaan lingkunganprasarana pengelolaan lingkungan;; b.

b. Pola Pola pemanfaatan ruang, pemanfaatan ruang, yang yang meliputi meliputi pengembangan kawasanpengembangan kawasan fungsional (kawasan permukiman, perdagangan, jasa, fungsional (kawasan permukiman, perdagangan, jasa, pemerintahan, pariwisata, perindustrian) dalam blok-blok pemerintahan, pariwisata, perindustrian) dalam blok-blok peruntukan.

peruntukan. 3.

3. Pedoman pelaksanaan pembangunan kawasan fungsional perkotaanPedoman pelaksanaan pembangunan kawasan fungsional perkotaan meliputi:

meliputi: a.

a.  Arahan kepadatan bangunan (  Arahan kepadatan bangunan (net density net density /KDB) untuk setiap blok/KDB) untuk setiap blok peruntukan;

peruntukan; b.

b.  Arahan ketinggian bangunan (  Arahan ketinggian bangunan (maximum height maximum height /KLB) untuk setiap/KLB) untuk setiap blok peruntukan;

blok peruntukan; c.

c. Arahan garis sempadan bangunan untuk setiap blok  Arahan garis sempadan bangunan untuk setiap blok peruntukanperuntukan;; d.

d. Rencana penanganan lingkungan blok peruntukan;Rencana penanganan lingkungan blok peruntukan; e.

e. Rencana penanganan jaringan prasarana dan sarana.Rencana penanganan jaringan prasarana dan sarana. 4.

4. Pedoman pengendalian pemanfaatan ruang kawasan fungsionalPedoman pengendalian pemanfaatan ruang kawasan fungsional perkotaan.

(3)

V -3 V -3 5.5

5.5 Proses Proses PerencanaanPerencanaan

Dalam penyusunan dan penetapan rencana tata ruang, ditempuh Dalam penyusunan dan penetapan rencana tata ruang, ditempuh langkah-langkah penentuan kawasan perencanaan, identifikasi potensi dan masalah langkah penentuan kawasan perencanaan, identifikasi potensi dan masalah pembangunan, perumusan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan, pembangunan, perumusan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan, dan penetapan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan.

dan penetapan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan. 1.

1. Penentuan kawasan perencanaan perkotaan;Penentuan kawasan perencanaan perkotaan;

Dalam menentukan kawasan perencanaan perkotaan dilakukan Dalam menentukan kawasan perencanaan perkotaan dilakukan berdasarkan tingkat urgensi/prioritas/keterdesakan penanganan berdasarkan tingkat urgensi/prioritas/keterdesakan penanganan kawasan tersebut di dalam konstelasi Wilayah Kota/Kawasan kawasan tersebut di dalam konstelasi Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan.

Perkotaan. 2.

2. Identifikasi permasalahan pembangunan dan perwujudan ruangIdentifikasi permasalahan pembangunan dan perwujudan ruang kawasan;

kawasan;

• Analisis yang didasarkan atas tuntutan pelaksanaan pembangunan Analisis yang didasarkan atas tuntutan pelaksanaan pembangunan

suatu kegiatan perkotaan yang selanjutnya didukung keputusan suatu kegiatan perkotaan yang selanjutnya didukung keputusan strategis dari pemerintah daerah setempat untuk strategis dari pemerintah daerah setempat untuk pengembangannya;

pengembangannya;

• Terdapat suatu permasalahan dalam perwujudan ruang kawasanTerdapat suatu permasalahan dalam perwujudan ruang kawasan

seperti masalah rumah kumuh,

seperti masalah rumah kumuh, urban heritageurban heritage, kota tepi air, dsb., kota tepi air, dsb. 3.

3. Perkiraan Perkiraan kebutuhan kebutuhan pelaksanaan pelaksanaan pembangunan pembangunan kawasan;kawasan; Perkiraan kebutuhan pelaksanaan pembangunan kawasan didasarkan Perkiraan kebutuhan pelaksanaan pembangunan kawasan didasarkan atas hasil analisis kependudukan, sektor / kegiatan potensial, daya atas hasil analisis kependudukan, sektor / kegiatan potensial, daya dukung lingkungan, kebutuhan prasarana dan sarana lingkungan, dukung lingkungan, kebutuhan prasarana dan sarana lingkungan, sasaran pembangunan kawasan yang hendak dicapai, dan sasaran pembangunan kawasan yang hendak dicapai, dan pertimbanga

pertimbangan efisn efisiensi pelayananiensi pelayanan Perkiraan kebutuhan tersebut mencakup: Perkiraan kebutuhan tersebut mencakup:

-- Perkiraan kebutuhan pengembangan kependudukan;Perkiraan kebutuhan pengembangan kependudukan; -- Perkiraan kebutuhan pengembangan ekonomi perkotaan;Perkiraan kebutuhan pengembangan ekonomi perkotaan; -- Perkiraan kebutuhan fasilitas sosial Perkiraan kebutuhan fasilitas sosial dan ekonomi perkotaan;dan ekonomi perkotaan; -- Perkiraan kebutuhan pengembangan lahan perkotaan;Perkiraan kebutuhan pengembangan lahan perkotaan;

 kebutuhan ekstensifikasi;kebutuhan ekstensifikasi;

 kebutuhan intensifikasi;kebutuhan intensifikasi;

 perkiraan ketersediaan lahan bagi pengembangan.perkiraan ketersediaan lahan bagi pengembangan. -- Perkiraan kebutuhan prasarana dan Perkiraan kebutuhan prasarana dan sarana perkotaan.sarana perkotaan. 4.

4. Perumusan Perumusan Rencana Rencana Detail Detail Tata Tata Ruang Ruang Kawasan Kawasan PerkotaanPerkotaan Perumusan ini berdasarkan pada perkiraan kebutuhan pelaksanaan Perumusan ini berdasarkan pada perkiraan kebutuhan pelaksanaan pembangunan dan pemanfaatan ruang.

(4)

5.

5. Penetapan rencana tata ruangPenetapan rencana tata ruang

Untuk mengoperasionalisasikan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Untuk mengoperasionalisasikan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan, perlu adanya suatu upaya penetapan rencana tata ruang Perkotaan, perlu adanya suatu upaya penetapan rencana tata ruang dalam bentuk Surat Keputusan Walikota/Bupati dalam hal Rencana dalam bentuk Surat Keputusan Walikota/Bupati dalam hal Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan sebagai penjabaran RTRW Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan sebagai penjabaran RTRW Kota/Kabupaten.

Kota/Kabupaten.

Dalam hal terjadi perubahan fungsi kawasan sebagai akibat dari Dalam hal terjadi perubahan fungsi kawasan sebagai akibat dari dinamika perkembangan perkotaan yang cukup tinggi, maka Rencana dinamika perkembangan perkotaan yang cukup tinggi, maka Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan yang bersangkutan ditetapkan Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan yang bersangkutan ditetapkan dengan persetujuan DPRD dalam bentuk Peraturan Daerah. Hal ini dengan persetujuan DPRD dalam bentuk Peraturan Daerah. Hal ini selanjutnya menjadi masukan bagi peninjauan kembali dan selanjutnya menjadi masukan bagi peninjauan kembali dan penyempurnaan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang penyempurnaan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Kabupaten.

Wilayah Kota/Kabupaten.

Proses penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan dapat Proses penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan dapat dilihat dalam

dilihat dalam Gambar 5.1.Gambar 5.1.

Masyarakat berhak untuk berperan serta

Masyarakat berhak untuk berperan serta dalam penyusunan Rencanadalam penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan.

Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan. Masyarakat berkewajibanMasyarakat berkewajiban berperan serta

berperan serta dalam memelihara kualitas ruang dan berkewajiban menaatidalam memelihara kualitas ruang dan berkewajiban menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan.

rencana tata ruang yang telah ditetapkan.

Dengan demikian, produk Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Dengan demikian, produk Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan merupakan hasil kesepakatan seluruh pelaku pembangunan (

merupakan hasil kesepakatan seluruh pelaku pembangunan ( stakeholdersstakeholders),), termasuk masyarakat.

termasuk masyarakat.

Peranserta masyarakat dalam penataan ruang menganut asas-asas Peranserta masyarakat dalam penataan ruang menganut asas-asas demokratis, kesetaraan gender, dan keterbukaan. Pendekatan ini

demokratis, kesetaraan gender, dan keterbukaan. Pendekatan ini merupakanmerupakan dasar bagi pendekatan “

dasar bagi pendekatan “community driven planningcommunity driven planning” yang menjadikan” yang menjadikan masyarakat sebagai penentu dan pemerintah sebagai fasilitatornya. Sejalan masyarakat sebagai penentu dan pemerintah sebagai fasilitatornya. Sejalan dengan proses penataan ruang yang

dengan proses penataan ruang yang iteratif iteratif , maka keterlibatan masyarakat, maka keterlibatan masyarakat ada pada setiap proses tersebut dan selalu tanggap dan mengikuti setiap ada pada setiap proses tersebut dan selalu tanggap dan mengikuti setiap dinamika dan perkembangan di dalam masyarakat.

dinamika dan perkembangan di dalam masyarakat.

Peranserta masyarakat dalam penataan ruang dapat diwujudkan dalam Peranserta masyarakat dalam penataan ruang dapat diwujudkan dalam bentuk pengajuan usul, memberi saran, atau mengajukan keberatan kepada bentuk pengajuan usul, memberi saran, atau mengajukan keberatan kepada pemerintah. Dalam mengajukan usul, memberikan saran, atau mengajukan pemerintah. Dalam mengajukan usul, memberikan saran, atau mengajukan keberatan kepada pemerintah dalam rangka penataan ruang bagian keberatan kepada pemerintah dalam rangka penataan ruang bagian Kawasan Perkotaan dapat dilakukan melalui pembentukan forum kota, Kawasan Perkotaan dapat dilakukan melalui pembentukan forum kota, asosiasi profesi, media massa, LSM, lembaga formal kemasyarakatan asosiasi profesi, media massa, LSM, lembaga formal kemasyarakatan (sampai tingkat lembaga perwakilan rakyat).

(5)

V -5 V -5

Gambar 5.1. Gambar 5.1.

Bagan Alir Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Bagan Alir Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan

R T R W N R T R W N R T R R T R WW PP

RENCANA STRUKTUR TATA

RENCANA STRUKTUR TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN METROPOLITAN RUANG KAWASAN PERKOTAAN METROPOLITAN 

RENCANA UMUM TATA RUANG KAWASAN RENCANA UMUM TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN PERKOTAAN 

IDENTIFIKASI IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DAN PEMBANGUNAN DAN PERWUJUDAN RUANG PERWUJUDAN RUANG KAWASAN KAWASAN FORMULASI TUJUAN FORMULASI TUJUAN PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN KAWASAN KAWASAN

Rumusan kondisi yang akan datang: Rumusan kondisi yang akan datang:

• Estimasi Estimasi kebutuhan kebutuhan dandan

pelaksanaan pembangunan pelaksanaan pembangunan TUJUAN TUJUAN PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN LINGKUNGAN & MASA LINGKUNGAN & MASA

BANGUNAN BANGUNAN

RENCANA TEKNIK RUANG KAWASAN PERKOTAAN  RENCANA TEKNIK RUANG KAWASAN PERKOTAAN  RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN  RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN 

• Rencana pemanfaatan ruang kawasan fungsional dalam blok-blok Rencana pemanfaatan ruang kawasan fungsional dalam blok-blok peruntukanperuntukan

• Rencana struktur pelayananRencana struktur pelayanan

• Rencana sistem jaringan pergerakan primer dan sekunder Rencana sistem jaringan pergerakan primer dan sekunder 

• Rencana sistem utilitasRencana sistem utilitas

• Arahan kepadatan, ketinggian bangunan sempadan untuk setiap blok peruntukanArahan kepadatan, ketinggian bangunan sempadan untuk setiap blok peruntukan

• Rencana enRencana en elolaan elolaan sarana sarana dan dan rasaranarasarana

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA

• Pengelolaan kawasan lindung dan budidayaPengelolaan kawasan lindung dan budidaya •

• Pengelolaan kawasan tertentuPengelolaan kawasan tertentu

• Sistem prasarana dan sarana sekunder TGT, TGU dan SDA lainnyaSistem prasarana dan sarana sekunder TGT, TGU dan SDA lainnya

• Pentahapan & prioritas pengembangan utk perwujudan struktur Pentahapan & prioritas pengembangan utk perwujudan struktur 

pemanfaatan ruang kota pemanfaatan ruang kota

(6)

5.6

5.6 Produk Produk RencanaRencana

Produk Rencana Detail Tata Ruang

Produk Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan terdiri dari:Kawasan Perkotaan terdiri dari: 5.6.1 Tujuan pengembangan kawasan fungsional perkotaan 5.6.1 Tujuan pengembangan kawasan fungsional perkotaan

Tujuan pengembangan kawasan fungsional perkotaan dirumuskan Tujuan pengembangan kawasan fungsional perkotaan dirumuskan sesuai dengan permasalahan dan arahan kebijakan berdasarkan sesuai dengan permasalahan dan arahan kebijakan berdasarkan urgensi/keterde

urgensi/keterdesakan penanganan ksakan penanganan k awasan tersebut.awasan tersebut.

5.6.2 Rencana Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang Kawasan 5.6.2 Rencana Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang Kawasan

Perkotaan Perkotaan 1.

1. Rencana Rencana DistribuDistribusi si Penduduk Kawasan Penduduk Kawasan PerkotaanPerkotaan 1)

1) Materi yang diatur Materi yang diatur 

Distribusi penduduk sampai dengan akhir tahun perencanaan. Distribusi penduduk sampai dengan akhir tahun perencanaan. 2)

2) Kedalaman mateKedalaman materi yang diatur ri yang diatur 

Rencana distribusi penduduk kawasan perkotaan yang dirinci Rencana distribusi penduduk kawasan perkotaan yang dirinci dalam blok-blok peruntukan.

dalam blok-blok peruntukan. 3)

3) PengelompokPengelompokan materi yang diatur an materi yang diatur 

Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk setiap blok Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk setiap blok peruntukan.

peruntukan. 2.

2. Rencana Struktur Pelayanan Kegiatan Kawasan PerkotaanRencana Struktur Pelayanan Kegiatan Kawasan Perkotaan 1)

1) Materi yang diatur Materi yang diatur 

Tata jenjang kapasitas dan intensitas menurut lokasi dan jenis Tata jenjang kapasitas dan intensitas menurut lokasi dan jenis pelayanan kegiatan dalam kawasan.

pelayanan kegiatan dalam kawasan. 2)

2) Kedalaman mateKedalaman materi yang diatur ri yang diatur 

Distribusi pusat-pusat pelayanan kegiatan perkotaan dirinci Distribusi pusat-pusat pelayanan kegiatan perkotaan dirinci sampai pusat pelayanan l

sampai pusat pelayanan l ingkungan permukiman perkotaan.ingkungan permukiman perkotaan. 3)

3) PengelompokPengelompokan materi yang diatur an materi yang diatur 

• PerdaganPerdagangan yang terdiri gan yang terdiri dari:dari:

-- perdaganperdagangan skala gan skala regional;regional;

-- perdaganperdagangan skala gan skala kota;kota;

-- perdagangan skala lingkungan.perdagangan skala lingkungan.

• Pendidikan yang terdiri dari:Pendidikan yang terdiri dari:

-- perguruan tinggi;perguruan tinggi;

-- sekolah lanjutan tingkat atas;sekolah lanjutan tingkat atas;

-- sekolah lanjutan tingkat pertama;sekolah lanjutan tingkat pertama;

-- sekolah dasar;sekolah dasar;

(7)

V -7 V -7

• Pelayanan kesehatan yang terdiri dari:Pelayanan kesehatan yang terdiri dari:

-- rumah sakit umum kelas A;rumah sakit umum kelas A;

-- rumah sakit umum kelas B;rumah sakit umum kelas B;

-- rumah sakit umum kelas C;rumah sakit umum kelas C;

-- rumah sakit umum kelas D;rumah sakit umum kelas D;

-- pusat kesehatan masyarakat pusat kesehatan masyarakat pembantu.pembantu.

• Pelayanan rekreasi dan atau olah raga yang terdiri Pelayanan rekreasi dan atau olah raga yang terdiri dari:dari:

-- pelayanan skala kota;pelayanan skala kota;

-- pelayanan skala lingkungan.pelayanan skala lingkungan. 3.

3. Rencana Sistem Jaringan PergerakanRencana Sistem Jaringan Pergerakan 1)

1) Materi yang diatur Materi yang diatur 

Sistem jaringan pergerakan dan prasarana penunjang Sistem jaringan pergerakan dan prasarana penunjang (terminal, jalan, lingkungan perparkiran) bagi angkutan jalan (terminal, jalan, lingkungan perparkiran) bagi angkutan jalan raya, angkutan kereta api, angkutan laut, angkutan sungai, raya, angkutan kereta api, angkutan laut, angkutan sungai, danau dan penyeberangan, serta angkutan udara.

danau dan penyeberangan, serta angkutan udara. 2)

2) Kedalaman mateKedalaman materi yang diatur ri yang diatur 

•   Angkutan jalan raya, meliputi seluruh sistem primer,  Angkutan jalan raya, meliputi seluruh sistem primer,

  jaringan arteri sekunder dan kolektor sekunder, sampai   jaringan arteri sekunder dan kolektor sekunder, sampai

dengan jalan lokal sekunder; dengan jalan lokal sekunder;

•  Angkutan sungai, sampai dengan  Angkutan sungai, sampai dengan jaringan sekunder;jaringan sekunder; •

• Pergerakan lainnya meliputi seluruh sistem Pergerakan lainnya meliputi seluruh sistem pergerakan.pergerakan.

3) Pengelompokan materi yang diatur  3) Pengelompokan materi yang diatur 

a.

a.  Angkutan jalan raya, terdiri dari: Angkutan jalan raya, terdiri dari:

• Jaringan jalan arteri sekunder, jaringan jalan kolektor Jaringan jalan arteri sekunder, jaringan jalan kolektor 

sekunder, jaringan jalan lokal sekunder, sistem primer  sekunder, jaringan jalan lokal sekunder, sistem primer  (jumlah lajur, daerah pengawasan jalan, daerah milik (jumlah lajur, daerah pengawasan jalan, daerah milik  jalan, persimpangan utama);

 jalan, persimpangan utama);

• Terminal penumpang dan barang;Terminal penumpang dan barang; •

• Jaringan trayek angkutan penumpang dan jaringan lintasJaringan trayek angkutan penumpang dan jaringan lintas

angkutan barang. angkutan barang. b.

b.  Angkutan kereta api, terdiri dari: Angkutan kereta api, terdiri dari:

• Jaringan jalan kereta api;Jaringan jalan kereta api; •

• Stasiun kereta api;Stasiun kereta api; •

• Depo atau balai yasa.Depo atau balai yasa.

c.

c.  Angkutan sungai, danau dan penyeberangan, terdiri dari: Angkutan sungai, danau dan penyeberangan, terdiri dari:

• Terminal angkutan sungai, danau dan penyeberangan;Terminal angkutan sungai, danau dan penyeberangan; •

(8)

V -8 V -8

Gambar 5.2 Gambar 5.2

CONTOH Rencana Pemanfaatan Ruang Kawasan Perdagangan CONTOH Rencana Pemanfaatan Ruang Kawasan Perdagangan

(9)

V - 9 V - 9 d.

d. Angkutan laut , terdiri dari: Angkutan laut , terdiri dari:

• Pelabuhan laut;Pelabuhan laut; •

• Jalur pelayaran.Jalur pelayaran.

e.

e. Angkutan udara, terdiri dari: Angkutan udara, terdiri dari:

• Bandar udara;Bandar udara; •

• Jalur penerbangan.Jalur penerbangan.

4.

4. Rencana Sistem Jaringan UtilitasRencana Sistem Jaringan Utilitas 1)

1) Materi yang diatur Materi yang diatur 

Sistem jaringan utilitas dalam kawasan hingga akhir tahun Sistem jaringan utilitas dalam kawasan hingga akhir tahun perencanaan.

perencanaan. 2)

2) Kedalaman mateKedalaman materi yang diatur ri yang diatur 

• Seluruh jaringan telepon (hingga jaringan kabel sekunder);Seluruh jaringan telepon (hingga jaringan kabel sekunder); •

• Seluruh jaringan listrik (tegangan menengah hingga garduSeluruh jaringan listrik (tegangan menengah hingga gardu

distribusi); distribusi);

• Seluruh jaringan gas;Seluruh jaringan gas; •

• Seluruh jaringan air bersih (hingga jaringan distribusiSeluruh jaringan air bersih (hingga jaringan distribusi

sekunder/per blok

sekunder/per blok peruntukan);peruntukan);

• Seluruh Seluruh jaringan air hujjaringan air hujan;an; •

• Seluruh jaringan air limbah;Seluruh jaringan air limbah; •

• Seluruh jaringan persampahan (hingga TPS komunal).Seluruh jaringan persampahan (hingga TPS komunal).

3)

3) PengelompokPengelompokan materi yang diatur an materi yang diatur 

• Sistem saluran telepon, yang terdiri dari:Sistem saluran telepon, yang terdiri dari: −

− Stasiun telepon otomat;Stasiun telepon otomat; −

− Rumah kabel dan kotak pembagi;Rumah kabel dan kotak pembagi; −

− Jaringan kabel sekunder;Jaringan kabel sekunder; −

− Jaringan telepon seluler.Jaringan telepon seluler. •

• Sistem televisi kabel, yang terdiri dari:Sistem televisi kabel, yang terdiri dari: −

− Stasiun transmisi;Stasiun transmisi; −

− Jaringan kabel distribusi.Jaringan kabel distribusi. •

• Sistem jaringan listrik, yang terdiri dari:Sistem jaringan listrik, yang terdiri dari: −

− Bangunan pembangkit;Bangunan pembangkit; −

− Gardu induk tegangan ekstra tiGardu induk tegangan ekstra ti nggi;nggi; −

− Gardu induk;Gardu induk; −

− Gardu distribusi.Gardu distribusi. •

• Sistem jaringan gas, yang terdiri dari:Sistem jaringan gas, yang terdiri dari: −

− Pabrik gas;Pabrik gas; −

− Seluruh jaringan gas.Seluruh jaringan gas. •

• Sistem penyediaan air bersih, yang terdiri dari :Sistem penyediaan air bersih, yang terdiri dari : −

− Bangunan pengambil air baku;Bangunan pengambil air baku; −

(10)

− Seluruh pipa transmisi air bersih;Seluruh pipa transmisi air bersih; −

− Bak penampung;Bak penampung; −

− Hingga pipa distribusi sekunder/distribusi hingga blokHingga pipa distribusi sekunder/distribusi hingga blok

peruntukan. peruntukan.

• Sistem pembuangaSistem pembuangan air hujan, yang n air hujan, yang terdiri dari:terdiri dari: −

− Seluruh saluran;Seluruh saluran; −

− Waduk penampungan.Waduk penampungan. •

• Sistem pembuangaSistem pembuangan air ln air limbah, yang terdiri dari:imbah, yang terdiri dari: −

− Seluruh saluran;Seluruh saluran; −

− Bangunan pengolahan;Bangunan pengolahan; −

− Waduk penampungan.Waduk penampungan. •

• Sistem persampahanSistem persampahan, yang terdiri , yang terdiri dari:dari: −

− Tempat pembungan akhir;Tempat pembungan akhir; −

− Bangunan pengolahan sampah;Bangunan pengolahan sampah; −

− Penampungan sementara.Penampungan sementara.

5.6.3 Rencana Blok Pemanfaatan Ruang (

5.6.3 Rencana Blok Pemanfaatan Ruang ( Block PlanBlock Plan))

Rencana pemanfaatan ruang Kawasan Perkotaan yang Rencana pemanfaatan ruang Kawasan Perkotaan yang menggambarkan ukuran, fungsi serta karakter kegiatan manusia dan menggambarkan ukuran, fungsi serta karakter kegiatan manusia dan atau kegiatan alam, yang

atau kegiatan alam, yang dituangkan dalam blok-blok peruntukan.dituangkan dalam blok-blok peruntukan. 1) Materi yang diatur 

1) Materi yang diatur 

Luas dan lahan peruntukan sampai dengan akhir tahun Luas dan lahan peruntukan sampai dengan akhir tahun perencanaan.

perencanaan. 2)

2) Kedalaman mateKedalaman materi yang diatur ri yang diatur  Pemanfaa

Pemanfaatan ruang kawasan perkotaan yang dirinci tan ruang kawasan perkotaan yang dirinci dalam blok-blokdalam blok-blok peruntukan.

peruntukan. 3)

3) Pengelompokan materi yang diatur Pengelompokan materi yang diatur  a.

a.Kawasan Budidaya PerkotaanKawasan Budidaya Perkotaan , meliputi:, meliputi:

• Perumahan dan permukiman, yang dirinci menurut ketinggianPerumahan dan permukiman, yang dirinci menurut ketinggian

bangunan, jenis penggunaan, pengelompokan berdasarkan bangunan, jenis penggunaan, pengelompokan berdasarkan besaran perpetakan;

besaran perpetakan;

• Perdagangan, yang dirinci menurut jenis dan bentukPerdagangan, yang dirinci menurut jenis dan bentuk

bangunan

bangunannya, antara lain nya, antara lain pasar, pertokoan, mal, dll;pasar, pertokoan, mal, dll;

• Industri, yang dirinci menurut jenisnya;Industri, yang dirinci menurut jenisnya; •

• Pendidikan, yang dirinci menurut tingkatan pelayanan mulaiPendidikan, yang dirinci menurut tingkatan pelayanan mulai

dari pendidikan tinggi, SLTA, SLTP, SD, dan TK; dari pendidikan tinggi, SLTA, SLTP, SD, dan TK;

• Kesehatan, yang dirinci menurut tingkat pelayanan mulai dariKesehatan, yang dirinci menurut tingkat pelayanan mulai dari

RS Umum kelas A,B,C,D; puskesmas, puskesmas pembantu; RS Umum kelas A,B,C,D; puskesmas, puskesmas pembantu;

• Peribadatan, yang dirinci menurut jenisnya mulai dari mesjid,Peribadatan, yang dirinci menurut jenisnya mulai dari mesjid,

gereja, kelenteng, pura, vihara; gereja, kelenteng, pura, vihara;

(11)

V - 11 V - 11

• Rekreasi, yang dirinci menurut jenisnya, antara lain tamanRekreasi, yang dirinci menurut jenisnya, antara lain taman

bermain, taman rekreasi, taman lingkungan, taman kota, dll; bermain, taman rekreasi, taman lingkungan, taman kota, dll;

• Olahraga, yang dirinci menurut tingkat pelayanannya, antaraOlahraga, yang dirinci menurut tingkat pelayanannya, antara

lain stadion, gelanggang, dlll; lain stadion, gelanggang, dlll;

• Fasilitas sosial lainnya, yang dirinci menurut jenisnya, sepertiFasilitas sosial lainnya, yang dirinci menurut jenisnya, seperti

panti asuhan, panti werda, dll; panti asuhan, panti werda, dll;

• Perkantoran pemerintah dan niaga, yang dirinci menurutPerkantoran pemerintah dan niaga, yang dirinci menurut

instansinya; instansinya;

• Terminal angkutan jalan raya baik untuk penumpang atauTerminal angkutan jalan raya baik untuk penumpang atau

barang, stasiun kereta api, pelabuhan sungai, pelabuhan barang, stasiun kereta api, pelabuhan sungai, pelabuhan danau, pelabuhan penyeberangan, pelabuhan laut, bandar  danau, pelabuhan penyeberangan, pelabuhan laut, bandar  udara, dan sarana transportasi lainnya;

udara, dan sarana transportasi lainnya;

• Kawasan Kawasan pertanian pertanian tanaman tanaman pangan, pangan, perkebunan,perkebunan,

peternakan, perikanan; peternakan, perikanan;

• Taman pemakaman umum, taman pemakaman pahlawan;Taman pemakaman umum, taman pemakaman pahlawan; •

• Tempat pembuangan sampah akhir.Tempat pembuangan sampah akhir.

bb. Kawasan Lindung. Kawasan Lindung, meliputi:, meliputi:

• Kawasan resapan air dan kawasan yang memberikanKawasan resapan air dan kawasan yang memberikan

perlindungan bagi kawasan bawahan lainnya; perlindungan bagi kawasan bawahan lainnya;

• Sempadan pantai, sungai, sekitar danau dan waduk, sekitar Sempadan pantai, sungai, sekitar danau dan waduk, sekitar 

mata air, dan kawasan terbuka hijau

mata air, dan kawasan terbuka hijau kota termasuk jalur hijau;kota termasuk jalur hijau;

• Cagar alam/pelestarian alam, dan suaka margasatwa;Cagar alam/pelestarian alam, dan suaka margasatwa; •

• Taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alamTaman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam

lainnya; lainnya;

• Kawasan cagar budaya;Kawasan cagar budaya; •

• Kawasan rawan letusan gunung berapi, rawan gempa, rawanKawasan rawan letusan gunung berapi, rawan gempa, rawan

tanah longsor, rawan gelombang pasang dan rawan banjir. tanah longsor, rawan gelombang pasang dan rawan banjir. 5.6.4

5.6.4 Pedoman pelaksanaan pembangunan kawasan perkotaanPedoman pelaksanaan pembangunan kawasan perkotaan 1.

1. Arahan Arahan Kepadatan Kepadatan BangunanBangunan 1)

1) Materi yang diatur Materi yang diatur 

Perbandingan luas lahan yang tertutup bangunan dan Perbandingan luas lahan yang tertutup bangunan dan bangunan-bangunan dalam tiap petak peruntukan bangunan-bangunan dalam tiap petak peruntukan dibandingka

dibandingkan n dengan luas petadengan luas petak peruntukank peruntukan 2)

2) Kedalaman mateKedalaman materi yang diatur ri yang diatur 

Kepadatan bangunan yang dirinci untuk setiap blok-blok Kepadatan bangunan yang dirinci untuk setiap blok-blok peruntukan.

peruntukan. 3)

3) PengelompokPengelompokan materi yang diatur an materi yang diatur 

• Blok peruntukan deBlok peruntukan dengan ngan koefisien dasar bangukoefisien dasar bangunan sangatnan sangat

tinggi (lebih besar dari 75 %); tinggi (lebih besar dari 75 %);

(12)

• Blok Blok peruntukan peruntukan dengan dengan koefisikoefisien en dasar dasar bangunanbangunan

menengah

menengah (20 % (20 % - 50 - 50 %);%);

• Blok peruntukan dengan koefisien dasar bangunan rendahBlok peruntukan dengan koefisien dasar bangunan rendah

(5 % - 20 %); (5 % - 20 %);

• Blok peruntukan dengan koefisen dasar bangunan sangatBlok peruntukan dengan koefisen dasar bangunan sangat

rendah ( > 5 %). rendah ( > 5 %). 2.

2. Arahan Arahan Ketinggian Ketinggian BangunanBangunan 1)

1) Materi yang diatur Materi yang diatur 

Rencana ketinggian maksimum atau maksimum dan minimum Rencana ketinggian maksimum atau maksimum dan minimum bangunan untuk setiap blok peruntukan (koefisien lantai bangunan untuk setiap blok peruntukan (koefisien lantai bangunan), lihat

bangunan), lihat Gambar 5.3.Gambar 5.3. 2)

2) Kedalaman mateKedalaman materi yang diatur ri yang diatur 

Ketinggian bangunan yang dirinci untuk setiap blok Ketinggian bangunan yang dirinci untuk setiap blok peruntukan.

peruntukan. 3)

3) PengelompokPengelompokan materi yang diatur an materi yang diatur 

• Blok peruntukan ketinggian bangunan sangat rendahBlok peruntukan ketinggian bangunan sangat rendah

adalah blok dengan tidak bertingkat dan bertingkat adalah blok dengan tidak bertingkat dan bertingkat maksimum

maksimum dua dua lantai lantai (KLB (KLB maksimum maksimum = = 2 2 x x KDB)KDB) dengan tinggi puncak bangunan maksimum 12 m dari lantai dengan tinggi puncak bangunan maksimum 12 m dari lantai dasar;

dasar;

• Blok peruntukan ketinggian bangunan rendah adalah blokBlok peruntukan ketinggian bangunan rendah adalah blok

dengan bangunan bertingkat maksimum 4 lantai ( KLB dengan bangunan bertingkat maksimum 4 lantai ( KLB maksimum = 4

maksimum = 4 x KDB) x KDB) dengan dengan tinggi puncak bangunantinggi puncak bangunan maksimum 20 m dan minimum 12 m dari lantai dasar; maksimum 20 m dan minimum 12 m dari lantai dasar;

• Blok peruntukan ketinggian bangunan sedang adalah blokBlok peruntukan ketinggian bangunan sedang adalah blok

dengan

dengan bangunan bangunan bertingkat mabertingkat maksimum 8 laksimum 8 lantai ntai (KLB(KLB maksimum = 8 x KBD) dengan tinggi puncak bangunan maksimum = 8 x KBD) dengan tinggi puncak bangunan maksimum 36 m dan minimum 24 m dari lantai dasar; maksimum 36 m dan minimum 24 m dari lantai dasar;

• Blok peruntukan ketinggian bangunan tinggi bangunanBlok peruntukan ketinggian bangunan tinggi bangunan

tinggi adalah blok dengan bangunan bertingkat minimum 9 tinggi adalah blok dengan bangunan bertingkat minimum 9 lantai

lantai (KLB (KLB maksimum maksimum = 9 = 9 x KDBx KDB) den) dengan gan tinggi ptinggi puncakuncak bangunan minimum 40 m dari lantai dasar;

bangunan minimum 40 m dari lantai dasar;

• Blok peruntukan ketinggian bangunan sangat tinggi adalahBlok peruntukan ketinggian bangunan sangat tinggi adalah

blok dengan bangunan bertingkat minimum 20 lantai (KLB blok dengan bangunan bertingkat minimum 20 lantai (KLB maksimum = 20 x KDB) dengan tinggi puncak bangunan maksimum = 20 x KDB) dengan tinggi puncak bangunan minimum 80 m dari lantai

minimum 80 m dari lantai dasar.dasar. 3.

3.  Arahan Perpetakan Bangunan Arahan Perpetakan Bangunan 1)

1) Materi yang diatur Materi yang diatur 

Luas petak-petak peruntukan yang terdapat pada setiap blok Luas petak-petak peruntukan yang terdapat pada setiap blok peruntukan dalam kawasan.

(13)

V - 13 V - 13 2)

2) Kedalaman mateKedalaman materi yang diatur ri yang diatur 

Luas petak peruntukan pada setiap blok peruntukan dan pada Luas petak peruntukan pada setiap blok peruntukan dan pada setiap penggal jalan.

setiap penggal jalan. 3)

3) PengelompokPengelompokan materi yang diatur an materi yang diatur 

• Blok peruntukan dan penggal jalan dengan petak klasifikBlok peruntukan dan penggal jalan dengan petak klasifik asiasi

I (diatas 2500 m2); I (diatas 2500 m2);

• Blok peruntukan dan peBlok peruntukan dan penggal jalan denganggal jalan dengan n petak klasifikasipetak klasifikasi

II (1000 – 2500 m2); II (1000 – 2500 m2);

• Blok peruntukan dan peBlok peruntukan dan penggal jalan denganggal jalan dengan n petak klasifikasipetak klasifikasi

III

III (600 – (600 – 1000 m2);1000 m2);

• Blok peruntukan dan peBlok peruntukan dan penggal jalan denganggal jalan dengan n petak klasifikasipetak klasifikasi

IV (250 – 600 m2); IV (250 – 600 m2);

• Blok peruntukan dan peBlok peruntukan dan penggal jalan denganggal jalan dengan n petak klasifikasipetak klasifikasi

V

V (100 – (100 – 250 m2);250 m2);

• Blok peruntukan dan peBlok peruntukan dan penggal jalan denganggal jalan dengan n petak klasifikasipetak klasifikasi

VI

VI (50 – (50 – 100 m2);100 m2);

• Blok peruntukan dan peBlok peruntukan dan penggal jalan denganggal jalan dengan n petak klasifikasipetak klasifikasi

VII

VII (dibawah (dibawah 50 m2);50 m2);

• Blok peruntukan dan peBlok peruntukan dan penggal jalan denganggal jalan dengan n petak klasifikasipetak klasifikasi

VIII (rumah susun/flat). VIII (rumah susun/flat). 4.

4.  Arahan Garis Sempadan Arahan Garis Sempadan 1)

1) Materi yang diatur Materi yang diatur 

Jarak antara as jalan dengan bangunan maupun dengan Jarak antara as jalan dengan bangunan maupun dengan pagar halaman, dan jaringan bangunan dengan batas persil. pagar halaman, dan jaringan bangunan dengan batas persil. 2)

2) Kedalaman mateKedalaman materi yang diatur ri yang diatur  Berbagai garis

Berbagai garis sempadan sempadan yang dirinci sampai yang dirinci sampai dengan dengan blokblok peruntukan untuk tiap penggal jalan.

peruntukan untuk tiap penggal jalan. 3)

3) PengelompokPengelompokan materi yang diatur an materi yang diatur 

• Sempadan muka bangunan;Sempadan muka bangunan; •

• Sempadan pagar;Sempadan pagar; •

(14)

V - 14 V - 14

Gambar 5.3 Gambar 5.3 CONTOH Rencana

(15)

V - 15 V - 15 5.

5. Rencana Penanganan Blok PeruntukanRencana Penanganan Blok Peruntukan 1)

1) Materi yang diatur Materi yang diatur 

Penanganan blok peruntukan dan jaringan pergerakan serta Penanganan blok peruntukan dan jaringan pergerakan serta utilitas yang akan dilaksanakan dalam kawasan, baik utilitas yang akan dilaksanakan dalam kawasan, baik kebutuhan akan konservasi, pengembangan baru pemugaran kebutuhan akan konservasi, pengembangan baru pemugaran atau penanganan khusus (

atau penanganan khusus ( lihat Gambar 5.4).lihat Gambar 5.4). 2)

2) Kedalaman mateKedalaman materi yang diatur ri yang diatur 

Penanganan blok peruntukan dan jaringan pergerakan yang Penanganan blok peruntukan dan jaringan pergerakan yang dirinci untuk setiap blok

dirinci untuk setiap blok peruntukan dan penggal jalan.peruntukan dan penggal jalan. 3)

3) PengelompokPengelompokan materi yang diatur an materi yang diatur 

• Bangunan/jaringan baru yang akan dibangun;Bangunan/jaringan baru yang akan dibangun; •

• BangunaBangunan/jaringan yang n/jaringan yang akan ditingkatkan;akan ditingkatkan; •

• BangunaBangunan/jaringan yang n/jaringan yang akan diperbaiki;akan diperbaiki; •

• Bangunan/jaringan yang akan diperbaharui;Bangunan/jaringan yang akan diperbaharui; •

• Bangunan/jaringan yang akan dipugar;Bangunan/jaringan yang akan dipugar; •

• Bangunan/jaringan yang akan dilindungi.Bangunan/jaringan yang akan dilindungi.

6.

6. Rencana Penanganan Prasarana dan SaranaRencana Penanganan Prasarana dan Sarana 1)

1) Materi yang diatur Materi yang diatur 

Penanganan prasarana dan sarana yang akan dilaksanakan Penanganan prasarana dan sarana yang akan dilaksanakan dalam kawasan, baik kebutuhan akan konservasi, dalam kawasan, baik kebutuhan akan konservasi, pengembangan baru pemugaran atau penanganan khusus ( pengembangan baru pemugaran atau penanganan khusus ( lihat

lihat Gambar 5.4).Gambar 5.4). 2)

2) Kedalaman mateKedalaman materi yang diatur ri yang diatur 

Penanganan prasarana dan sarana yang dirinci untuk setiap Penanganan prasarana dan sarana yang dirinci untuk setiap blok peruntukan dan penggal jalan.

blok peruntukan dan penggal jalan. 3)

3) PengelompokPengelompokan materi yang diatur an materi yang diatur 

•  jaringan prasarana dan sarana baru yang akan dibangun; jaringan prasarana dan sarana baru yang akan dibangun; •

•  jaringan prasarana dan sarana yang  jaringan prasarana dan sarana yang akan ditingkatkan;akan ditingkatkan; •

•  jaringan prasarana dan sarana yang  jaringan prasarana dan sarana yang akan diperbaiki;akan diperbaiki; •

•  jaringan prasarana dan sarana yang akan diperbaharui; jaringan prasarana dan sarana yang akan diperbaharui; •

(16)

V - 16 V - 16

Gambar 5.4 Gambar 5.4

CONTOH Rencana Penanganan Blok Peruntukan CONTOH Rencana Penanganan Blok Peruntukan

(17)

V - 17 V - 17 5.6.5 

5.6.5 Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang 

Pengendalian pemanfaatan ruang Kawasan Perkotaan Pengendalian pemanfaatan ruang Kawasan Perkotaan diselenggarakan melalui kegiatan pengawasan dan penertiban diselenggarakan melalui kegiatan pengawasan dan penertiban terhadap pemanfaatan ruang berdasarkan mekanisme perijinan, terhadap pemanfaatan ruang berdasarkan mekanisme perijinan, pemberian insentif dan disinsentif,

pemberian insentif dan disinsentif, pemberian kompensasi, mekanismepemberian kompensasi, mekanisme pelaporan, mekanisme pemantauan, mekanisme evaluasi dan pelaporan, mekanisme pemantauan, mekanisme evaluasi dan mekanisme pengenaan sanksi.

mekanisme pengenaan sanksi. 1)

1) Materi yang diatur Materi yang diatur 

Ketentuan-ketentuan yang mencakup perijinan, pengawasan, dan Ketentuan-ketentuan yang mencakup perijinan, pengawasan, dan penertiban di kawasan

penertiban di kawasan perkotaan.perkotaan. 2)

2) Kedalaman materi yang diatur Kedalaman materi yang diatur 

Kedalaman materi yang diatur meliputi pengaturan tentang Kedalaman materi yang diatur meliputi pengaturan tentang mekanisme

mekanisme advis planningadvis planning (rekomendasi perencanaan) perijinan,(rekomendasi perencanaan) perijinan, pengawasan, dan penertiban.

pengawasan, dan penertiban. 3)

3) PengelompokPengelompokan materi yang diatur an materi yang diatur 

• Mekanisme advis planning perijinanMekanisme advis planning perijinan sampai dengan pemberiansampai dengan pemberian

ijin lokasi

ijin lokasi bagi kegiatan perkotaan;bagi kegiatan perkotaan;

• Mekanisme pemberian insentif dan disinsentif Mekanisme pemberian insentif dan disinsentif  bagi kawasan yangbagi kawasan yang

didorong pengembangannya, kawasan yang dibatasi didorong pengembangannya, kawasan yang dibatasi pengembangannya, serta terhadap upaya-upaya perwujudan pengembangannya, serta terhadap upaya-upaya perwujudan ruang yang menjaga konsistensi pembangunan dan keserasian ruang yang menjaga konsistensi pembangunan dan keserasian perkembangan Bagian Kawasan Perkotaan dengan perkembangan Bagian Kawasan Perkotaan dengan Kota/Kawasan Perkotaan, dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan, dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten;

Kabupaten;

• Mekanisme pemberian kompensasi Mekanisme pemberian kompensasi  berupa mekanismeberupa mekanisme

penggantian yang diberikan kepada masyarakat pemegang hak penggantian yang diberikan kepada masyarakat pemegang hak atas tanah, hak pengelolaan sumber daya alam seperti hutan, atas tanah, hak pengelolaan sumber daya alam seperti hutan, tambang, bahan galian, kawasan lindung yang mengalami tambang, bahan galian, kawasan lindung yang mengalami kerugian akibat perubahan nilai ruang dan pelaksanaan kerugian akibat perubahan nilai ruang dan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan rencana tata ruang;

pembangunan sesuai dengan rencana tata ruang;

• Mekanisme pelaporanMekanisme pelaporan mencakup mekanisme pemberianmencakup mekanisme pemberian

informasi secara obyektif mengenai pemanfaatan ruang yang informasi secara obyektif mengenai pemanfaatan ruang yang dapat dilakukan oleh masyarakat dan

dapat dilakukan oleh masyarakat dan instansi yang berwenang;instansi yang berwenang;

• Mekanisme Mekanisme pemantauanpemantauan yang yang mencakup mencakup pengamatan,pengamatan,

pemeriksaan dengan cermat perubahan kualitas tata ruang dan pemeriksaan dengan cermat perubahan kualitas tata ruang dan lingkungan yang tidak sesuai dan dilakukan oleh instansi yang lingkungan yang tidak sesuai dan dilakukan oleh instansi yang berwenang;

berwenang;

• Mekanisme evaluasi Mekanisme evaluasi  dilakukan untuk menilai kemajuan kegiatandilakukan untuk menilai kemajuan kegiatan

pemanfaatan ruang dalam mencapai tujuan rencana tata ruang pemanfaatan ruang dalam mencapai tujuan rencana tata ruang yang dilakukan oleh masyarakat dan instansi y

(18)

• Mekanisme pengenaan sanksi Mekanisme pengenaan sanksi  mencakup sanksi administratif,mencakup sanksi administratif,

pidana dan perdata. pidana dan perdata.

5.7.

5.7. LegalisasiLegalisasi

Untuk mengoperasionalisasikan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Untuk mengoperasionalisasikan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan, perlu adanya suatu upaya penetapan rencana tata ruang dalam Perkotaan, perlu adanya suatu upaya penetapan rencana tata ruang dalam bentuk Surat Keputusan Walikota/Bupati dalam hal Rencana Detail Tata bentuk Surat Keputusan Walikota/Bupati dalam hal Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan sebagai penjabaran RTRW Kota/Kabupaten. Ruang Kawasan Perkotaan sebagai penjabaran RTRW Kota/Kabupaten. Dalam hal terjadi perubahan fungsi kawasan sebagai akibat dari dinamika Dalam hal terjadi perubahan fungsi kawasan sebagai akibat dari dinamika perkembangan perkotaan yang cukup tinggi, maka Rencana Detail Tata perkembangan perkotaan yang cukup tinggi, maka Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan yang bersangkutan ditetapkan dengan Ruang Kawasan Perkotaan yang bersangkutan ditetapkan dengan persetujuan DPRD dalam bentuk Peraturan Daerah. Hal ini selanjutnya persetujuan DPRD dalam bentuk Peraturan Daerah. Hal ini selanjutnya menjadi masukan bagi peninjauan kembali dan penyempurnaan Peraturan menjadi masukan bagi peninjauan kembali dan penyempurnaan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Kabupaten.

Gambar

Gambar 5.2Gambar 5.2
Gambar 5.3Gambar 5.3 CONTOH Rencana
Gambar 5.4Gambar 5.4

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi pada LPSE Kabupaten Deli Serdang untuk Paket Pekerjaan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Kutalimbaru

Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) untuk pekerjaan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan (RDTRK) Kecamatan Langsa Timur (OTSUS 2016) sesuai dengan :. Berita

Tujuan dari Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Lambaro adalah menciptakan keseimbangan dan keserasian fungsi dan intensitas penggunaan ruang antar dan intra kawasan

Rencana Detail Tata Ruang Kota Bekasi selanjutnya disebut RDTR adalah operasionalisasi RTRWK yang menjadi pedoman dalam pemanfaatan ruang meliputi penetapan blok-blok peruntukan

Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kawasan Perkotaan memperhatikan dan berpedoman pada peraturan perundangan mengenai tata ruang dan

Berdasarkan Rencana Detail Tata Ruang Kota Semarang, Kawasan Alun-alun simpang lima dalam peruntukan lahannya terdapat pembagian penggunaan lahan menjadi

(4) Pusat kegiatan perkotaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan kawasan perkotaan diatur lebih lanjut dalam Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang ditetapkan

Peraturan Daerah Kabupaten Majene Nomor 3 Tahun 2020 tentang Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Majene tahun 2020 – 2040 mengatur tentang penataan ruang kawasan perkotaan