PENGENALAN JENIS IKAN DAN IDENTIFIKASI
PENGENALAN JENIS IKAN DAN IDENTIFIKASI
Dosen Penanggung Jawab Dosen Penanggung Jawab Indra Lesmana, S.Pi, M.Si Indra Lesmana, S.Pi, M.Si Ani Suryani, S.Pi, M.Si Ani Suryani, S.Pi, M.Si
!"e# !"e#
Tiur Naa"ia Mana"u Tiur Naa"ia Mana"u
$%&'&%&%( $%&'&%&%(
)I * + )I * +
LA+!AT!I-M +I!L!GI PEIKANAN
LA+!AT!I-M +I!L!GI PEIKANAN
P!GAM ST-DI MANAJEMEN S-M+EDAA PEAIAN
P!GAM ST-DI MANAJEMEN S-M+EDAA PEAIAN
FAK-LT
FAK-LTAS
AS PETANIAN
PETANIAN
-NI)ESI
-NI)ESITA
TAS
S S-MATEA -TA
S-MATEA -TAA
A
MEDAN
MEDAN
%&$/
%&$/
+A+ I
+A+ I
PENDA0-L-AN
PENDA0-L-AN
$.$
$.$ LaaLaar +er +e"a1an"a1angg
Ikan adalah hewan berdarah dingin, ciri khasnya adalah mempunyai tulang Ikan adalah hewan berdarah dingin, ciri khasnya adalah mempunyai tulang belakang,
belakang, insang insang dan dan sirip, sirip, dan dan terutama terutama ikan ikan sangat sangat bergantung atas bergantung atas air air sebagaisebagai medium dimana tempat mereka tinggal. Ikan memiliki kemampuan di dalam air medium dimana tempat mereka tinggal. Ikan memiliki kemampuan di dalam air un
untutuk k bebergrgererak ak dedengngan an memengnggugunanakakan n sirsirip ip ununtutuk k memenjnjagaga a kekeseiseimbmbanangagann tubuhnya sehingga tidak tergantung pada arus atau gerakan air yang disebabkan tubuhnya sehingga tidak tergantung pada arus atau gerakan air yang disebabkan ole
oleh h arah arah angangin. in. DalDalam am kelkeluaruarga ga hewhewan an berbertultulang ang belbelakaakang/ng/vertvertebrebrata, ata, ikaikann menempati jumlah terbesar, sampai sekarang terdapat sekitar 25.000 species yang menempati jumlah terbesar, sampai sekarang terdapat sekitar 25.000 species yang tercatat, walaupun perkiraannya ada pada kisaran 0.000 spesies, yang terdiri dari tercatat, walaupun perkiraannya ada pada kisaran 0.000 spesies, yang terdiri dari !" #amili dan 5$ ordo. %enis&jenis ikan ini sebagian besar tersebar di perairan laut !" #amili dan 5$ ordo. %enis&jenis ikan ini sebagian besar tersebar di perairan laut yaitu sekitar 5!' ()",*"0 jenis+ dan 2' (!$0 jenis+ dari keseluruhan jenis ikan. yaitu sekitar 5!' ()",*"0 jenis+ dan 2' (!$0 jenis+ dari keseluruhan jenis ikan. %umlah jenis ikan yang lebih besar di perairan laut, dapat dimengerti karena %umlah jenis ikan yang lebih besar di perairan laut, dapat dimengerti karena ha
hampmpir ir $0$0' ' pepermrmukukaaaan n bubumi mi inini i teterdrdiri iri dadari ri aiair r lalaut ut dadan n hahanynya a sesekikitar tar )')' me
merurupakpakan an peperairairaran n tawtawarar. . InIn#o#ormrmasi asi yayang ng didigugunanakakan n dadalam lam memmempelpelajaajariri hu
hububungngan an evevololususioionener r ikikan an beberarawawal l dadari ri pepengngetaetahuhuan an taktaksosononomi mi teterurutamtamaa deskripsi ikan (-urhanuddin, 200!+.
deskripsi ikan (-urhanuddin, 200!+. Ik
Ikan an memerurupapakakan n hehewawan n vevertrtebebratrata a yayang ng tetergrgololonong g ke ke dadalam lam iilulumm ho
hordardata, elas 1isceta, elas 1isces, yang terdirs, yang terdiri i dardari i sub kelasub kelas, yaitu s, yaitu Elasmobranchii Elasmobranchii,, Chondrostei
Chondrostei,, Dipnoi Dipnoi ddaann TeleosteiTeleostei, , masimasing ng 3 3 masmasing ing dendengan beberagan beberapa pa 4rd4rdo,o, amili dan enus. 6ubuh ikan terdiri atas caput, truncus dan caudal. -atas yang amili dan enus. 6ubuh ikan terdiri atas caput, truncus dan caudal. -atas yang nyata antara caput dan truncus disebut tepi caudal operculum dan sebagai batas nyata antara caput dan truncus disebut tepi caudal operculum dan sebagai batas antara truncus dan ekor disebut anus. ulit terdiri atas Dermis dan 7pidermis. antara truncus dan ekor disebut anus. ulit terdiri atas Dermis dan 7pidermis. De
Dermrmis is terterdidiri ri dadari ri jarjariningagan n pepengngikikat at yayang ng didilalapispisi i dadari ri sesebebelalah h luluar ar ololeheh 8epitelium.
8epitelium. Diantara Diantara sel sel 3 3 sel sel epitelium epitelium terdapat terdapat kelenjar kelenjar uniselluler uniselluler yangyang mengeluarkan lendir
mengeluarkan lendir yang manyyang manyebabkan kulit ebabkan kulit ikan menjadi licinikan menjadi licin. . Ikan termasuk Ikan termasuk vertebrata a9uatis dan berna#as dengan insang (beberapa jenis berna#as melalui vertebrata a9uatis dan berna#as dengan insang (beberapa jenis berna#as melalui ala
alat t tamtambabahahan n beberurupa pa momodi#di#ikikasi asi gegelemlembubung ng rerenanangng/g/geleelembmbunung g ududarara+.a+. :empunyai otak yang terbagi menjadi region & region. 4tak dibungkus dalam :empunyai otak yang terbagi menjadi region & region. 4tak dibungkus dalam tulang
sejati. :emiliki sepasang mata. ecuali ikan & ikan siklostomata, mulut ikan disokong oleh rahang. 6elinga hanya terdiri dari telinga dalam, berupa saluran & saluran sirkular, sebagai organ keseimbangan (e9uilibrium+. ;irkulasi mengangkut aliran seluruh darah dan jantung melalui insang lalu keseluruh bagian lain. 6ipe ginjal adalah pronefros dan mesonefros (<mmi, 20))+.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman jenis ikan yang tinggi. =etak perairan yang berada di daerah khatulistiwa dan beriklim tropis membuat Indonesia memiliki kekayaan jenis biota air yang lebih banyak dibandingkan dengan daerah dingin maupun subtropis. 6idak kurang dari $.000 spesies ikan terdapat di perairan Indonesia dan sekitar 2.000 spesies di antaranya merupakan jenis ikan air tawar dan sekitar 2$ spesies yang sudah dibudidayakan. Ikan nila (Oreochromis niloticus=.+ merupakan salah satu ikan air tawar yang banyak di budidayakan di Indonesia sejak di datangkan dari 6aiwan tahun )*. Ikan nila merupakan ikan asli dari >#rika. 1embudidayaan ikan nila mempunyai prospek yang cerah. ?al tersebut disebabkan ikan nila mudah berkembangbiak, pertumbuhannya cepat, menghasilkan telur dalam jumlah yang banyak, ukuran badan relati# besar dibandingkan ikan air tawar lain, tahan terhadap penyakit dan
memiliki rasa yang enak (6inova, 20))+.
ehadiran suatu populasi ikan di suatu tempat dan penyebaran (distribusi+ spesies ikan di muka bumi ini selalu berkaitan dengan masalah habitat dan sumberdayanya. eberhasilan populasi tersebut untuk dapat hidup dan bertahan pada habitat tertentu, tidak terlepas dari penyesuaian atau adaptasi yang dimiliki
anggota populasi tersebut. 1erairan merupakan habitat bagi ikan dalam proses pembentukan struktur tubuh ikan, proses perna#asan, cara pergerakan, cara memperoleh makanan, reproduksi dan lain&lain. aji banding karakter mor#ologi baik secara internal maupun eksternal dapat menjadi acuan dalam bidang ichtiology dan rekayasa genetika. 1engenalan struktur ikan tidak terlepas dari mor#ologi ikan yaitu bentuk luar ikan yang merupakan ciri&ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari jenis&jenis ikan. :or#ologi ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut di perairan. ;ebelum kita mengenal bentuk&bentuk tubuh ikan yang bisa menunjukkan dimana habitat ikan tersebut,
ada baiknya kita mengenal bagian&bagian tubuh ikan secara keseluruhan beserta ukuran&ukuran yang digunakan dalam identi#ikasi (@ohansyah, dkk., 20)0+.
Identi#ikasi adalah tugas untuk mencari dan mengenal ciri&ciri taksonomi individu yang beraneka ragam dan memasukkannya ke dalam suatu takson. 1rosedur identi#ikasi berdasarkan pemikiran yang bersi#at dedukti#. %adi dalam melakukan identi#ikasi kita harus selalu berhubungan dengan kunci identi#ikasi. 1engertian identi#ikasi berbeda sekali dengan klasi#ikasi. ;eringkali kedua pengertian ini dicampur adukkan padahal prosedur klasi#ikasi bersi#at indukti#. Identi#ikasi berhubungan dengan ciri taksonomi dalam jumlah sedikit akan membawa specimen ke dalam suatu urutan kunci identi#ikasi, sedangkan klasi#ikasi berhubungan dengan upaya mengevaluasi sejumlah besar ciri&ciri. lasi#ikasi adalah penataan hewan&hewan ke dalam kelompok yang didasarkan atas kesamaan dan hubungan mereka. Identi#ikasi penting artinya bila ditinjau dari segi ilmiahnya, sebab seluruh urutan pekerjaan berikutnya sangat tergantung kepada hasil identi#ikasi yang benar dari suatu spesies (@idho, dkk., 20)2+.
$.% Tu2uan Pra1i1um
>dapun tujuan dari praktikum ini adalah
). <ntuk mengenal dan mengetahui secara langsung jenis&jenis ikan yang hidup secara alami di perairan umum.
2. <ntuk mengetahui cara pengidenti#ikasian ikan berdasarkan pengamatan meristik dan morphometrik ikan.
". <ntuk mengetahui penggolongan dari spesies ikan yang diamati berdasarkan klasi#ikasinya.
. :engetahui hubungan antara data meristik dan morphometrik ikan serta kaitannya dengan lingkungan dimana ikan tersebut berada.
$.' Man3aa Pra1i1um
>dapun man#aat dari praktikum ini adalah sebagai salah satu syarat untuk mengikuti praktikum -iologi 1erikanan dan sebagai sumber in#ormasi bagi pihak yang membutuhkan.
+A+ II
%.$ I1an Ni"a 4Oreochromis niloticus5
:enurut :uhotimah (20)"+, ikan nila (Oreochromis niloticus+ merupakan genus ikan yang dapat hidup dalam kondisi lingkungan yang memiliki toleransi tinggi terhadap kualitas air yang rendah, sering kali ditemukan hidup normal pada habitat&habitat yang ikan dari jenis lain tidak dapat hidup. -entuk dari ikan nila panjang dan ramping berwarna kemerahan atau kuning keputih&putihan.
1erbandingan antara panjang total dan tinggi badan " ). Ikan nila memiliki rupa yang mirip dengan ikan mujair, tetapi ikan ini berpunggung lebih tinggi dan lebih tebal, ciri khas lain adalah garis&garis kearah vertikal disepanjang tubuh yang lebih jelas dibanding badan sirip ekor dan sirip punggung. :ata kelihatan menonjol dan relati# besar dengan tepi bagian mata berwarna putih. >dapun klasi#ikasi dari ikan nila adalah sebagai berikut
ingdom >nimalia ilum hordata elas 4steichtyes 4rdo 1ercomorphii amil hiclidae enus 4reochromis
;pesies Oreochromis niloticus
Ikan nila merupakan spesies ikan tropis yang lebih suka hidup di air dangkal. 6oleransi ikan ini terhadap perbedaan lingkungan sangat tinggi, dapat hidup pada salinitas 0&2 permil, pada suhu )&"!o , dan p? 5&)), merupakan
omnivora yang sangat menyenangi pakan alami berupa roti#era, Daphnia sp., benthos, peri#iton dan #itoplankton, disamping itu bisa juga diberi pakan seperti pellet dan dedak. Ikan ini dapat melakukan pemijahan sepanjang tahun dan mulai memijah pada umur *&! bulan. ;eekor induk betina ukuran 200&00 gram dapat menghasilkan larva 500&)000 ekor. euntungan dari budidaya ikan nila adalah kemampuan untuk bereproduksi cukup tinggi. >ntara 2&" bulan dari bibit, ikan nila sudah dewasa dan dapat menghasilkan telur setiap bulan satu kali. ;i#at ikan nila yang cepat menghasilkan anak ikan menyebabkan kelebihan populasi ikan nila dalam kolam, yang berdampak pada pertumbuhan ikan yang lambat. ?al ini dapat dilihat pada saat panen ikan nila terdapat berbagai ukuran dari kecil, sedang
dan besar. ;elain itu si#at penting lain yang dimiliki ikan nila adalah tahan terhadap penyakit dan kepadatan tinggi serta lingkungan dengan kualitas air yang kurang baik (;injali, 20)2+.
%.% Mor3omeri1 dan Merisi1 I1an
:or#ometrik adalah ukuran bagian&bagian tertentu dari struktur tubuh ikan (measuring methods+. <kuran ikan adalah jarak antara satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain. arakter mor#ometrik yang sering digunakan untuk diukur antara lain panjang total, panjang baku, panjang cagak, tinggi dan lebar badan, tinggi dan panjang sirip, dan diameter mata. ;atuan ukuran yang
digunakan di dalam mor#ometrik sangat bervariasi. Di Indonesia, satuan ukuran yang umum digunakan adalah sentimeter (cm+ atau milimeter (mm+, tergantung kepada keinginan peneliti. <kuran&ukuran ini disebut ukuran mutlak. <ntuk memperoleh pengukuran yang lebih teliti, sebaiknya menggunakan jangka sorong (calipper +. >dalah suatu hal yang tidak mungkin untuk memberikan ukuran bagian&bagian ikan dalam ukuran mutlak (misalnya cm+ pada saat melakukan identi#ikasi. <kuran yang digunakan untuk identi#ikasi hanyalah merupakan ukuran perbandingan. ;eekor ikan yang memiliki panjang tota l 25 cm dan panjang kepala 5 cm, maka perbandingan yang dinyatakan di dalam buku&buku identi#ikasi adalah panjang kepala sama dengan seperlima panjang totalnya (4mar, 20))+.
;etiap spesies ikan memiliki ukuran mutlak yang berbeda&beda. ?al ini dipengaruhi oleh #aktor umur, jenis kelamin, dan lingkungan hidupnya. aktor lingkungan yang dimaksud adalah makanan, suhu, p? dan salinitas. 1erbedaan ciri&ciri yang berkaitan dengan jumlah bagian tertentu pada tubuh ikan dapat disebabkan oleh #aktor lingkungan seperti suhu perairan dan salinitas atau karena #aktor genetik yang tidak seimbang. aktor lingkungan mempunyai pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan ikan. 1engukuran ciri mor#ometrik dapat dilakukan dengan menggunakan dua metoda yaitu metoda pengukuran baku dan metoda truss morfometri. 8amun metoda baku mengandung kelemahan misalnya pengukuran lebar badan tidak mengikuti anatomi ikan sehingga tidak konsisten dari suatu bentuk ke bentuk yang lainnya dan pengukuran panjang tubuh masih
terlalu umum dalam menggambarkan bentuk ikan. ;edangkan metoda truss morfometrik digunakan untuk menggambarkan secara lebih tepat bentuk ikan dengan memilih titik&titik homologus tertentu disepanjang tubuh dan mengukur jarak antara titik&titik tersebut (Aidiyanto, 200!+.
-erbeda dengan karakter mor#ometrik yang menekankan pada pengukuran bagian&bagian tertentu tubuh ikan, karakter meristik berkaitan dengan penghitungan jumlah bagian&bagian tubuh ikan (counting methods+. Bariabel yang
termasuk dalam karakter meristik antara lain jumlah jari&jari sirip, jumlah sisik, jumlah gigi, jumlah tapis insang, jumlah kelenjar buntu (pyloric caeca+, jumlah vertebra, dan jumlah gelembung renang. ;irip punggung disingkat dengan D, sirip ekor dengan , sirip dubur dengan >, sirip perut dengan B dan sirip dada dengan 1. %ari&jari sirip dapat dibedakan atas dua macam, yaitu jari&jari keras dan jari&jari lemah. %ari&jari keras tidak berbuku&buku, pejal (tidak berlubang+, keras dan tidak dapat dibengkokkan. %ari&jari keras ini biasanya berupa duri, cucuk atau patil dan ber#ungsi sebagai alat untuk mempertahankan diri. %ari&jari lemah bersi#at agak
cerah, seperti tulang rawan, mudah dibengkokkan dan berbuku&buku atau beruas& ruas. -entuknya berbeda&beda tergantung pada jenis ikannya. %ari&jari lemah ini mungkin sebagian keras atau mengeras, pada salah satu sisinya bergigi&gigi, bercabang atau satu sama lain saling berlekatan (4mar, 20))+.
aris rusuk dibentuk oleh sisik&sisik yang berlubang atau berpori. Di bawah sisik ini terletak seutas urat syara# yang disebut neuromast . %ika garis rusuk
tidak ada maka dihitung jumlah sisik pada garis dimana biasa garis rusuk berada. 1enghitungan berakhir pada permulaan pangkal ekor, atau pada ruas tulang belakang bagian ekor yang terakhir. ;isik garis rusuk yang paling depan ialah sisik di belakang lengkung bahu yang sama sekali tidak menyentuh lagi lengkung bahu ini. >da tiga cara yang dapat digunakan untuk menghitung sisik&sisik di atas dan di bawah garis rusuk, yaitu )+ dengan cara menjatuhkan garis tegak dari permulaan sirip punggung pertama (D)+ sampai ke pertengahan dasar sirip perut, kemudian menghitung jumlah sisik&sisik yang dilalui oleh garis tersebut, 2+ jika cara di atas tidak mungkin dilakukan karena garis tersebut melalui dasar sirip perut, maka harus diambil garis tegak dari ujung dasar sirip perut sampai ke punggung dan kemudian menghitung jumlah sisik&sisik yang dilalui oleh garis ini,
"+ cara yang lain yaitu jumlah sisik di atas garis rusuk dihitung mulai dari permulaan sirip punggung pertama terus ke bawah dan ke belakang, sedangkan untuk jumlah sisik di bawah garis rusuk dimulai pada permulaan sirip dubur dan dihitung miring naik ke atas dan ke muka (>gus, 20)0+.
Ikan 8ila memiliki lima sirip, yaitu sirip punggung ( dorsal fin+, sirip dada ( pectoral fin+, sirip perut (venteral fin+, sirip anus (anal fin+, dan sirip ekor (caudal fin+. ;irip punggung memanjang, dari bagian atas tutup insang hingga bagian atas sirip ekor. >da sepasang sirip dada dan sirip perut yang berukuran kecil. ;irip anus hanya satu buah dan berbentuk agak panjang. ;ementara itu, sirip ekornya berbentuk berbentuk bulat dan hanya berjumlah satu buah. Ikan 8ila memiliki sirip punggung dengan rumus D CB, )0, sirip ekor II, )5, dan sirip perut I, *. rumus tersebut menunjukkan perincian sebagai berikut D CB, )0 artinya D Dorsalis (sirip punggung+, CB )5 duri, dan )0 )0 jari&jari lemah. >dapaun II, )5 artinya audalis (sirip ekor+ terdiri dari 2 duri, dan )5 jari& jari lemah.. B I, * artinya B Bentralis (sirip perut+ terdiri dari ) duri, dan * jari& jari lemah (;injali, 20)2+.
Determinasi ikan di lakukan untuk menentukan sistematik ikan ke dalam hirarki taksis yang meliputi spesies, genus, #amili, ordo, kelas dan #ilum. 6ubuh ikan dibagi menjadi tiga bagian yaitu ). epala, batas kepala mulai dari mulut sampai tutup insang, 2. -adan, batas badan yaitu mulai dari bagian belakang tutup insang sampai dengan anus, ". 7kor, batas ekor yaitu mulai dari anus sampai ujung sirip ekor. Bariasi bentuk dari bagian tersebut terkadang sangat menonjol, sehingga dapat dijadikan pegangan pengenalan atau identi#ikasi ikan. ;i#at, bentuk dan bagian ikan yang penting untuk identi#ikasi adalah a+ @umus sirip yaitu suatu rumus yang menggambarkan bentuk dan jumlah jari&jari sirip dan bentuk sirip, 2+ 1erbandingan antara panjang, lebar dan tinggi badan tertentu atau antara bagian&bagian itu sendiri, "+ -entuk garis rusuk dan jumlah sisik yang membentuk
garis rusuk itu, + %umlah sisik pada garis pertengahan sisi atau garis sisi, 5+ -entuk sisik dan gigi beserta susunan dan tempatnya, *+ 6ulang&tulang insang (Aahyudi, 20))+.
;udah banyak ditunjukkan dari hasil&hasil percobaan bahwa #aktor lingkungan seperti suhu, salinitas, p? dan kadar oksigen dapat merubah ekspresi
gen&gen yang bertanggung jawab terhadap karakter&karakter meristik. Dengan demikian untuk ketinggian lintang tertentu jumlah elemen&elemen dari karakter meristik pada individu&individu suatu stok dapat berubah sesuai dengan perubahan lingkungan hidupnya. %adi ekspresi si#at&si#at #enotip dari karakter
meristik mempunyai hubungan timbal balik yang erat dengan epigenetika, #aktor #isiologi dan lingkungan. :asalah yang muncul dalam mempelajari stok ikan dengan metode mer#ometrik dan meristik dan dapat membuat hasil&hasil analisanya tidak berman#aat adalah terjadinya percampuran antaratara stok ikan& ikan sejenis yang mempunyai perbedaan umur. 8amun menurut pendapat para ahli biologi bahwa pengukuran rutin beberapa aspek mor#ologi akan menjadi sangat berharga untuk memantau perubahan&perubahan yang terjadi pada jenis ikan itu sendiri (;yahailatua, )"+.
;tudi mor#ometrik secara kuantitati# memiliki tiga man#aat yaitu, membedakan jenis kelamin dan spesies, mendeskripsikan pola&pola keragaman mor#ologis antar populasi atau spesies, serta mengklasi#ikasikan dan menduga hubungan #ilogenik. arakter mor#ometrik juga dapat digunakan untuk membedakan antara satu jenis ikan dengan jenis ikan lainnya antara jenis ikan yang sama dari geogra#is atau tempat yang berbeda dan antar varietas ikan. 1erbedaan mor#ologis antar populasi atau spesies biasanya digambarkan sebagai kontras dalam bentuk tubuh secara keseluruhan atau ciri&ciri anatomis tertentu. :eskipun deskripsi secara kualitati# ini mungkin dianggap cukup memadai, tetapi seringkali diperlukan untuk mengekspresikan perbedaan tersebut secara kuantitati# dengan mengambil berbagai ukuran dari individu&individu dan menyatakan statistik (misalnya rata&rata, kisaran, ragam, dan korelasi dari ukuraukuran tersebut+. ?al yang sama dapat dilakukan pada ciri&ciri meristik (ciri&ciri yang dihitung+ misalnya jari&jari sirip. 6etapi terdapat perbedaan mendasar antara ciri mor#ometrik dan meristik, yaitu ciri meristik lebih stabil jumlahnya selama masa pertumbuhan setelah ukuran tubuh yang mantap tercapai, sedangkan karakter
mor#ometrik berubah secara kontinu sejalan ukuran dan umur (Aidiyanto, 200!+.
+A+ III
MET!D!L!GI
'.$ 6a1u dan Tem7a Pra1i1um
1raktikum -iologi 1erikanan dilaksanakan pada hari ;enin, 05 :ei 20), pukul )5.00 AI- sampai dengan selesai di =aboratorium -iologi 1erikanan
%urusan :anajemen ;umberdaya 1erairan 6erpadu akultas 1ertanian <niversitas ;umatera <tara :edan.
'.% A"a dan +a#an Pra1i1um
>dapun alat yang digunakan pada saat praktikum adalah nampan sebagai wadah ikan mas yang akan diamati, pinset untuk menyentuh bagian&bagian tertentu dari tubuh ikan mas, penggaris untuk menghitung mor#ometrik ikan, kamera digital sebagai dokumentasi #oto hasil pengamatan, alat tulis untuk mencatat data yang diperoleh, buku identi#ikasi sebagai petunjuk dalam pengidenti#ikasian ikan, kertas > sebagai tempat penulisan data sementara dan
kain lap/tissue untuk mengeringkan peralatan yang dipakai.
-ahan yang digunakan adalah ikan yang hidup secara alami diperairan umum yang berbeda pada masing&masing kelempok yang akan diidenti#ikasi dan air untuk membersihkan peralatan yang telah selesai digunakan.
'.' Prosedur Pra1i1um
). Diambil ikan perairan umum yang akan diamati, diidenti#ikasi data mor#ometriknya ikan yang meliputi panjang total (6=+, panjang baku (;=+, panjang #ork (+, tinggi kepala (?dl+ dan lebar badan tertinggi (-dh+.
2. Diidenti#ikasi lagi data meristik ikan yaitu jumlah jari&jari sirip punggung (D+, sirip dada (1+, sirip perut (B+, sirip anus (>+ dan sirip ekor (+, yang dihitung meliputi jari&jari keras, lemah mengeras dan jari&jari lemah.
". Digambar objek ikan yang digunakan pada kertas > dan dicari klasi#ikasi beserta data identi#ikasi yang diperoleh.
. Diambil #oto dari setiap perlakuan pengamatan sebagai tujuan dokumentasi dan ditabulasi semua data kelompok yang diperoleh.
+A+ I)
0ASIL DAN PEM+A0ASAN
ambar ikan 8ila (Oreochromis niloticus+
ambar ikan abus (Channa striata+
ambar ikan :ujair (Oreochromis mossambicus+
ambar Ikan :as (Cprinus carpio+
Data pengamatan identi#ikasi kan
No Jenis I1an Nama Pengamaan Jum"a#*
-1uran ) Ikan 8ila
(Oreochromis niloticus+
I. Data :eristik
>. 1erhitungan jumlah sirip
)+ %umlah sirip punggung (D+ "0 a. %umlah sirip keras )$ b. %umlah sirip lemah mengeras )0
c. %umlah sirip lemah
2+ %umlah sirip dada (1+ )2 a. %umlah sirip keras & b. %umlah sirip lemah mengeras c. %umlah sirip lemah " "+ %umlah sirip perut (B+ )2
a. %umlah sirip keras )2 b. %umlah sirip lemah mengeras &
c. %umlah sirip lemah + %umlah sirip anus (>+
& )2 a. %umlah sirip keras 2 b. %umlah sirip lemah mengeras )0
c. %umlah sirip lemah & 5+ %umlah sirip ekor (+ )*
a. %umlah sirip keras & b. %umlah sirip lemah mengeras )*
c. %umlah sirip lemah &
-. 1erhitungan jumlah sisik
)+ 1ada linea lateralis 22
2+ 1ada bagian tubuh terlebar )5
"+ 1ada batang ekor $
II. Data :or#ometrik
)+ 1anjang 6otal (6=+ 2" cm
2+ 1anjang -aku (;=+ )!,$ cm
"+ 1anjang ork (+ 20.5 cm
+ 1anjang epala (?dl+ *.5 cm
5+ =ebar -adan 6ertinggi (-dh+ !.5 cm 2 Ikan abus
(Channa striata+
I. Data :eristik
>. 1erhitungan jumlah sirip
)+ %umlah sirip punggung (D+ )$ a. %umlah sirip keras & b. %umlah sirip lemah mengeras )$
c. %umlah sirip keras & 2+ %umlah sirip dada (1+ ")
a. %umlah sirip keras & b. %umlah sirip lemah mengeras ") "+ %umlah sirip perut (B+ )) a. %umlah sirip keras & b. %umlah sirip lemah mengeras )) + %umlah sirip anus (>+ 2* a. %umlah sirip keras & b. %umlah sirip lemah mengeras 2*
c. %umlah sirip lemah & 5+ %umlah sirip ekor (+ )"
a. %umlah sirip keras & b. %umlah sirip lemah mengeras )"
c. %umlah sirip keras -. 1erhitungan jumlah sisik
&
)+ 1ada linea lateralis 5
2+ 1ada bagian tubuh terlebar )
"+ 1ada batang ekor !
II. Data :or#ometrik
)+ 1anjang 6otal (6=+ 25 cm
"+ 1anjang ork (+ 25 cm + 1anjang epala (?dl+ $ cm 5+ =ebar -adan 6ertinggi (-dh+ "5 cm " Ikan :ujair
(Oreochromis mossambicus+
I. Data :eristik
>. 1erhitungan jumlah sirip
)+ %umlah sirip punggung (D+ 2$ a. %umlah sirip keras ) b. %umlah sirip lemah mengeras "
c. %umlah sirip keras )0 2+ %umlah sirip dada (1+ 2
a. %umlah sirip keras * b. %umlah sirip lemah mengeras " c. %umlah jari sirip lemah " "+ %umlah sirip perut (B+ 2 a. %umlah sirip keras 2 b. %umlah sirip lemah mengeras 2 c. jumlah jari sirip lemah 2 + %umlah sirip anus (>+ ) a. %umlah sirip keras " b. %umlah sirip lemah mengeras 5 c. %umlah sirip lemah " + %umlah sirip ekor (+ ) a. %umlah sirip keras b. %umlah sirip lemah mengeras
c. %umlah sirip lemah -. 1erhitungan jumlah sisik
"
)+ 1ada linea lateralis *0 2+ 1ada bagian tubuh terlebar 0 "+ 1ada batang ekor 20 II. Data :or#ometrik
)+ 1anjang 6otal (6=+ 2+ 1anjang -aku (;=+ "+ 1anjang ork (+ + 1anjang epala (?dl+
5+ =ebar -adan 6ertinggi (-dh+ Ikan :ujair
(Oreochromis mossambicus+
I. Data :eristik
>. 1erhitungan jumlah sirip
)+ %umlah sirip punggung (D+ ) a. %umlah sirip keras )* b. %umlah sirip lemah mengeras $
c. %umlah sirip lemah )2 2+ %umlah sirip dada (1+ 2
b. %umlah sirip lemah mengeras 5* c. %umlah sirip lemah 2 "+ %umlah sirip perut (B+ 2
a. %umlah sirip keras )0 b. %umlah sirip lemah mengeras 2
c. %umlah sirip lemah "0 + %umlah sirip anus (>+
a. %umlah sirip keras ! b. %umlah sirip lemah mengeras " c. %umlah sirip lemah 22 5+ %umlah sirip ekor (+
a. %umlah sirip keras & b. %umlah sirip lemah mengeras 5
c. %umlah sirip lemah -. 1erhitungan jumlah sisik
)5
)+ 1ada linea lateralis 5* 2+ 1ada bagian tubuh terlebar "$ "+ 1ada batang ekor 22 II. Data :or#ometrik
)+ 1anjang 6otal (6=+ 2.2 cm 2+ 1anjang -aku (;=+ 20.5 cm "+ 1anjang ork (+ 22. cm + 1anjang epala (?dl+ 5. cm 5+ =ebar -adan 6ertinggi (-dh+ !.) cm Ikan :as
(Cprinus carpio+
I. Data :eristik
>. 1erhitungan jumlah sirip )+ %umlah sirip punggung (D+
a. %umlah sirip keras ! b. %umlah sirip lemah mengeras & c. %umlah sirip lemah & 2+ %umlah sirip dada (1+
a. %umlah sirip keras ! b. %umlah sirip lemah mengeras " c. %umlah sirip lemah 2 "+ %umlah sirip perut (B+
a. %umlah sirip keras 5 b. %umlah sirip lemah mengeras " + %umlah sirip anus (>+
a. %umlah sirip keras
b. %umlah sirip lemah mengeras
" c. %umlah sirip lemah & 5+ %umlah sirip ekor (+
b. %umlah sirip lemah mengeras " c. %umlah sirip lemah
-. 1erhitungan jumlah sisik
&
)+ 1ada linea lateralis "* 2+ 1ada bagian tubuh terlebar )" "+ 1ada batang ekor )) II. Data :or#ometrik
)+ 1anjang 6otal (6=+ 2*.5 cm
2+ 1anjang -aku (;=+ 22 cm
"+ 1anjang ork (+ 2 cm + 1anjang epala (?dl+ * cm 5+ =ebar -adan 6ertinggi (-dh+ !.5 cm
/.% Pemba#asan
1ada saat praktikum, identi#ikasi ikan nila yang dilakukan meliputi pengukuran panjang total tubuh 2" cm, panjang baku )!.$ cm, panjang #ork 20.5
cm, panjang kepala *.5 cm dan tinggi badan ikan nila !.5 cm. Identi#ikasi ini dinamakan mor#ometrik dimana dilakukan pengkuran bagian terluar umum ikan nila. :enurut literatur omar (20))+, yang menjelaskan bahwa mor#ometrik adalah ukuran bagian&bagian tertentu dari struktur tubuh ikan (measuring methods+. <kuran ikan adalah jarak antara satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain. arakter mor#ometrik yang sering digunakan untuk diukur antara lain panjang total, panjang baku, panjang cagak, tinggi dan lebar badan, tinggi dan panjang sirip, dan diameter mata. ;atuan ukuran yang digunakan di dalam mor#ometrik sangat bervariasi. Ikan 8ila memiliki sirip punggung dengan rumus D CB, )0, sirip ekor II, )5, dan sirip perut I, *. rumus tersebut menunjukkan perincian sebagai berikut D CB, )0 artinya D Dorsalis (sirip punggung+, CB )5 duri, dan )0 )0 jari&jari lemah. >dapaun II, )5 artinya audalis (sirip ekor+ terdiri dari 2 duri, dan )5 jari&jari lemah.. B I, * artinya B Bentralis (sirip perut+ terdiri dari ) duri, dan * jari&jari lemah.
1ada saat pengamatan praktikum juga dijumpai adanya variasi antara ukuran mor#ometrik tubuh ikan yang diidenti#ikasi baik satu spesies maupun antarspeies. Ikan nila yang diamati memiliki ukuran mor#ometrik tubuh yang berbeda dari jenis ikan yang diidenti#ikasi lainnya. :enurut literatur Aidiyanto
(200!+, yang menjelaskan bahwa setiap spesies ikan memiliki ukuran mutlak yang berbeda&beda. ?al ini dipengaruhi oleh #aktor umur, jenis kelamin, dan lingkungan hidupnya. aktor lingkungan yang dimaksud adalah makanan, suhu, p? dan salinitas. 1erbedaan ciri&ciri yang berkaitan dengan jumlah bagian tertentu pada tubuh ikan dapat disebabkan oleh #aktor lingkungan seperti suhu perairan dan salinitas atau karena #aktor genetik yang tidak seimbang. aktor lingkungan mempunyai pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan ikan. 1engukuran ciri mor#ometrik dapat dilakukan dengan menggunakan dua metoda yaitu metoda pengukuran baku dan metoda truss morfometri.
>dapun pengukuran merismetik ikan nila yang diukur pada saat praktikum meliputi a+ jumlah sirip punggung (D+, jumlah sirip keras )$, sirip lemah " dan sirip lemah mengeras )0, b+ jumlah sirip dada (1+, jumlah sirip lemah ", dan jumlah sirip lemah mengeras , c+ jumlah sirip perut (B+, jumlah sirip keras )2, d+ jumlah sirip anus (>+, jumlah sirip lemah mengeras )0 dan jumlah sirip keras 2 dan 5+ jumlah sirip ekor (+, jumlah sirip lemah mengeras )*. 1engukuran data merismetik ikan nila ini sangat berbeda dengan pengukuran data mor#ometriknya. :enurut literatur 4mar (20))+, yang menjelaskan bahwa karakter meristik berkaitan dengan penghitungan jumlah bagian&bagian tubuh ikan (counting
methods+. Bariabel yang termasuk dalam karakter meristik antara lain jumlah jari& jari sirip, jumlah sisik, jumlah gigi, jumlah tapis insang, jumlah kelenjar buntu (pyloric caeca+, jumlah vertebra dan jumlah gelembung renang. %ari&jari sirip dapat dibedakan atas dua macam, yaitu jari&jari keras dan jari&jari lemah. %ari&jari keras tidak berbuku&buku, pejal (tidak berlubang+, keras dan tidak dapat dibengkokkan. %ari&jari keras ini biasanya berupa duri, cucuk atau patil dan ber#ungsi sebagai alat untuk mempertahankan diri. %ari&jari lemah bersi#at agak
cerah, seperti tulang rawan, mudah dibengkokkan dan berbuku&buku atau beruas& ruas.
1ada saat praktikum diperoleh data perhitungan jumlah sisik ikan nila, yaitu sisik pada linea lateralis sebanyak 22 keping, sisik pada panjang badan terlebar )5 keping dan sisik pada batang ekor $ keping. Ikan nila tergolong ikan yang memiliki bagian&bagian tubuh seperti yang dimiliki oleh ikan pada umumnya. :enurut literatur >gus (20)0+, yang menjelaskan bahwa sisik adalah
garis yang dibentuk oleh pori ikan. >da tiga cara yang dapat digunakan untuk menghitung sisik&sisik di atas dan di bawah garis rusuk, yaitu )+ dengan cara menjatuhkan garis tegak dari permulaan sirip punggung pertama (D)+ sampai ke pertengahan dasar sirip perut, kemudian menghitung jumlah sisik&sisik yang
dilalui oleh garis tersebut, 2+ jika cara di atas tidak mungkin dilakukan karena garis tersebut melalui dasar sirip perut, maka harus diambil garis tegak dari ujung dasar sirip perut sampai ke punggung dan kemudian menghitung jumlah sisik& sisik yang dilalui oleh garis ini, "+ cara yang lain yaitu jumlah sisik di atas garis rusuk dihitung mulai dari permulaan sirip punggung pertama terus ke bawah dan ke belakang, sedangkan untuk jumlah sisik di bawah garis rusuk dimulai pada permulaan sirip dubur dan dihitung miring naik ke atas dan ke muka.
1engukuran mor#ometrik dan meristik ikan nila pada saat pengamatan laboratorium memiliki sejumlah man#aat yang dijadikan sebagai pengetahuan awal tentang pengenalan suatu spesies ikan diperairan. ;elain itu ada kaitan antara mor#ometrik dan merismetik ikan nila. :enurut literatur Aidiyanto (200!+, yang menjelaskan bahwa studi mor#ometrik secara kuantitati# memiliki tiga man#aat yaitu, membedakan jenis kelamin dan spesies, mendeskripsikan pola&pola keragaman mor#ologis antar populasi atau spesies, serta mengklasi#ikasikan dan menduga hubungan #ilogenik. arakter mor#ometrik juga dapat digunakan untuk membedakan antara satu jenis ikan dengan jenis ikan lainnya antara jenis ikan yang sama dari geogra#is atau tempat yang berbeda dan antar varietas ikan. ?al yang sama dapat dilakukan pada ciri&ciri meristik (ciri&ciri yang dihitung+ misalnya jari&jari sirip. 6etapi terdapat perbedaan mendasar antara ciri mor#ometrik dan meristik, yaitu ciri meristik lebih stabil jumlahnya selama masa pertumbuhan setelah ukuran tubuh yang mantap tercapai, sedangkan karakter
mor#ometrik berubah secara kontinu sejalan ukuran dan umur.
+A+ )
KESIMP-LAN DAN SAAN
). Identi#ikasi mor#ometrik ikan nila pada saat praktikum meliputi pengukuran panjang total tubuh yaitu 2" cm, panjang baku )!.$ cm, panjang #ork 20.5 cm, panjang kepala *.5 cm dan tinggi badan ikan nila !.5 cm.
2. aktor&#aktor yang mempengaruhi ukuran suatu spesies ikan di perairan adalah umur, jenis kelamin, dan lingkungan hidupnya, #aktor lingkungan yang dimaksud adalah makanan, suhu, p? dan salinitas.
". >dapun pengukuran merismetik ikan nila yang diukur pada saat praktikum meliputi a+ jumlah sirip punggung (D+, jumlah sirip keras )$, sirip lemah " dan sirip lemah mengeras )0, b+ jumlah sirip dada (1+, jumlah sirip lemah ", dan jumlah sirip lemah mengeras , c+ jumlah sirip perut (B+, jumlah sirip keras )2, d+ jumlah sirip anus (>+, jumlah sirip lemah mengeras )0 dan jumlah sirip keras 2 dan 5+ jumlah sirip ekor (+, jumlah sirip lemah mengeras )*. . 1ada saat praktikum diperoleh data perhitungan jumlah sisik ikan nila, yaitu
sisik pada linea lateralis sebanyak 22 keping, sisik pada panjang badan terlebar )5 keping dan sisik pada batang ekor $ keping.
5. ;tudi mor#ometrik secara kuantitati# memiliki tiga man#aat yaitu, membedakan jenis kelamin dan spesies, mendeskripsikan pola&pola keragaman mor#ologis antar populasi atau spesies, serta mengklasi#ikasikan dan menduga hubungan #ilogenik.
8.% Saran
;ebelum memulai pelaksanaan praktikum sebaiknya praktikan sudah terlebih dahulu mempelajari dan memahami materi yang akan disampaikan agar proses praktikum dapat berjalan dengan lancar.
DAFTA P-STAKA
>gus, 7. 20)0. Ciri!ciri "orfologi #kan di Lingkungan Perairan. <niversitas -orneo, 6arakan.
-urhanuddin, >. I. Peningkatan Pengetahuan $onsepsi %istematika dan Pemahaman %stem Organ #kan ang Berbasis %cl pada "atakuliah #khtiologi. %urusan Ilmu elautan akultas Ilmu elautan dan
1erikanan. <niversitas ?asanuddin, :akassar.
:uhotimah. &nalisis "orfometrik dan "eristik 'ila (Oreochromis %p. %train Larasati )* dan Tetuana. E;@I1;IF. akultas 1ertanian. <niversitas
adjah :ada, Gogyakarta.
@idho, :, @., 7##endi, 1. ;, 8urliana, @ida, G., @ita, ?. Penuntun Praktikum Laboratorium +oologi. %urusan -iologi, akultas :atematika dan Ilmu
1engetahuan >lam. <niversitas ;riwijaya, 1alembang.
@ohansyah, 7lri#adah dan @ini, :. 20)0. $a,i Banding $arakter "orfologi Dua -arian #kan Papuu (&nabas Testudineus Bloch . :edia ;ains. Bolume II 8omor. akultas 1ertanian. <niversitas >chmad Gani, -anjarmasin. ;hari#uddin -in >ndy 4mar. 20)). #ktiologi. akultas Ilmu elautan dan
1erikanan <niversitas ?asanuddin, :akassar.
;injali, G. 20)2. $ebiasaan "akanan #kan 'ila (Oreochromis 'iloticus di Danau Bekas alian Pasir ekbrong Cian,ur / 0a1a Barat .
E;@I1;IF <niversitas :uhammadiyah, ;ukabumi.
6inova, @. 20)). %tudi "orfometri dan 0umlah $romosom #kan 'ila (Oreochromis 'iloticus L. %train ift dan 0ica Di %entra Produksi Perikanan Padang Belimbing $abupaten %olok . E;@I1;IF. %urusan -iologi. akultas :atematika dan Ilmu 1engetahuan >lam. <niversitas >ndalas, 1adang.
<mmi, ?. 20)). 2ubungan Tampilan Pertumbuhan Dengan $arakteris 2abitat #kan Bilih ("stacoleucus padangensis Blekeer. EDI;7@6>;IF
<niversitas -ung ?atta, 1adang.
Aahyudi, :. G. 20)). %tudi $ebiasaan "akanan #kan Endemik ("elanotaenia &rfakensis dan #kan #ntroduksi (ambusia &ffinis di %ungai 'imbai "anok1ari. E;@I1;IF <niversitas 8egeri 1apua, :anokwari.
Aidiyanto, I. 8. $a,ian Pola Pertumbuhan Dan Ciri "orfometrik!"eristik Beberapa %pesies #kan Laur (%uperfamili Trichiuroidea di Perairan Palabuhanratu3 %ukabumi3 0a1a Barat . Departemen :anajemen
;umberdaya 1erairan. akultas 1erikanan Dan Ilmu elautan. Institut 1ertanian -ogor, -ogor .