Latar belakang C.G. Jung
Lahir 6 Juli 1875 di Swiss ( Ayahnya seorang pendeta).
Seorang psikiater (kedokteran)
Teori : psikoanalitik (psikologi analitik)
Mula2 menjadi pengikut Freud ( putra mahkota)
Namun kemudian memiliki konsep beda terutama
ketidaksetujuannya dg konsep seksual (panseksual) dari Freud
Pandangan Tentang Kepribadian
Tingkah laku manusia ditentukan oleh :kausalitas
(sebab2, ras) & teologi (aspirasi masa depan).
Kepribadian sebagai produk & wajah sejarah leluhur
Manusia modern dibentuk & dicetak ke dalam
bentuknya yg sekarang oleh pengalaman2 kumulatif
generasi2 masa lampau yg merentang jauh ke belakang.
Dasar2 kepribadian bersifat arkhaik, primitif, bawaan,
tak sadar, & mungkin universal.
Manusia dilahirkan dg membawa banyak
kecenderungan yg diwariskan oleh leluhurnya & menentukan apa yg disadari & direspon dlm dunia pengalamannya.
lanjutan
• Jung menggunakan istilah psikhe utk menyebut kepribadian.
• Psikhe ialah totalitas segala peristiwa psikhis baik yg disadari maupun yg tdk disadari.
• Jiwa manusia terdiri dari 2 alam, yaitu : • Alam sadar (kesadaran)
• Alam tak sadar (ketidak-sadaran).
• Kedua alam itu tdk hanya saling mengisi, tetapi berhubungan secara kompensatoris.
• Keduannya berfungsi utk penyesuaian.
• Alam sadar : penyesuaian thd dunia luar
Lanjutan
• Batas antara kedua alam tersebut tdk tetap,melainkan dpt berubah-ubah, artinya luas daerah kesadaran &
ketidaksadaran dapat bertambah - berkurang
lanjutan
Dalam kenyataan daerah kesadaran itu hanya merupakan
sebagian kecil saja dari pada alam kejiwaan
1 2 3 4
Keterangan :
1.ego
2.kesadaran
3.ingatan (yg terlupa) 4.kompleks terdesak
A. Struktur Psikhe ( Keseluruhan kepribadian)
• Psikhe terdiri dari sejumlah sistem yg berbeda namun saling berinteraksi.
• Terdapat 2 hal penting dalam membicarakan psikhe: 1. Macam-macam sistem yg terdiri dari :
a. Kesadaran yang berisi ego
b. Ketidaksadaran yang berisi
1) Ketidaksadaran Pribadi 2) Ketidaksadaran kolektif
2. Komponen sistem yang terdiri dari :
a. Fungsi jiwa (pikiran, perasaan,pendriaan&intuisi)
Skema psikhe psikhe Macam2 sistem Komponen sistem Kesadaran Ketidaksadaran •Ego pribadi •kolektif Fungsi jiwa Sikap jiwa •Pikiran •Perasaan •Pendriaan •intuisi •Ekstravert •Introvert
Macam – macam sistem
1. Ego
• Ego adalah jiwa sadar yg terdiri dari persepsi2,
ingatan2, pikiran2, & perasaan2 sadar.
• Ego melahirkan perasaan identitas dan kontinuitas seseorang
2. Ketidaksadaran Pribadi
• Yaitu : daerah yg berdekatan dg ego.
• Ketidaksadaran pribadi terdiri dari pengalaman2 yg pernah sadar tetapi kemudian direpresikan,
disupresikan, dilupakan, diabaikan serta
pengalaman2 yg terlalu lemah utk menciptakan kesan sadar pada si pribadi.
Ketidaksadaran pribadi
Isinya adalah kompleks-kompleks.
Kompleks adl kelompok yg terorganisir / konstelasi perasaan2, pikiran2, persepsi2 dan ingatan2 yg
terdapat dlm ketidaksadaran pribadi.
Kompleks memiliki inti yg bertindak seperti magnet yg menarik berbagai pengalaman ke arahnya.
Contoh : kompleks ibu
Inti dari kompleks ibu berasal dari pengalaman ras dengan ibu2 & sebagian berasal dari pengalaman anak dg ibunya.
Ide2, perasaan2 & ingatan2 yg berhubungan dg ibu ditarik ke inti tsb dan membentuk suatu kompleks.
Makin kuat tenaga dari inti makin banyak pengalaman yg ditarik ke arahnya.
Ketidaksadaran pribadi
Seseorang yg kepribadiannya didominasi oleh ibunya dikatakan mempunyai kompleks ibu yg kuat.
Suatu kompleks dapat bertindak sebagai kepribadian
otonom yg memiliki kehidupan jiwa & sumber
penggeraknya sendiri dalam mencapai tujuannya Contoh kompleks : ayah, kekuasaan, patriotisme,
Ketidaksadaran pribadi
Untuk menilai daya konstelasi / kekuatan kompleks : 1.Observasi langsung ( deduksi –deduksi analitik) 2.Indikator2 kompleks
○ Bisa gangguan tingkah laku yg menunjukkan adanya kompleks:cth keseleo lidah, melalui tes asosiasi kata).
3.Intensitas ungkapan emosi ( reaksi emosi seseorang dapat menggambarkan daya konstelasi suatu
kompleks).
○ Misal : denyut jantung lebih cepat, pernafasan dalam, muka merah.
3. Ketidaksadaran Kolektif
Konsep ketidaksadaran merupakan sistem psikhe yg kuat & paling berpengaruh, dan pada kasus2 patologis dapat mengungguli ego serta ketidaksadaran pribadi. Ketidaksadaran kolektif adl gudang ingatan laten yg
diwariskan dari masa lampau leluhur seseorang, masa lampau yg meliputi tdk hanya sejarah ras manusia
sebagai suatu spesies tersendiri tetapi juga leluhur pramanusiawi atau nenek moyang binatangnya.
Semua manusia kurang lebih memiliki ketidaksadaran kolektif yg sama ( adanya kesamaan struktur otak).
Ketidaksadaran Kolektif
Ingatan2 tidak diwariskan begitu saja, tetapi kita mewarisi kemungkinan menghidupkan kembali pengalaman2 generasi masa lampau.
Misalnya, manusia selalu mempunyai ibu, maka setiap bayi dilahirkan dg kecenderungan utk mempersepsikan dan bereaksi terhadap seorang ibu.
Kemampuan bereaksi thd ibu merupakan kemam puan yg diwariskan dan terbentu di dalam otak manusia.
Kemampuan lainnya : kemampuan melihat tiga dimensi, berpikir, merasakan, cenderung takut gelap, ide tentang “Ada Yang Tertinggi”.
Ketidaksadaran Kolektif
Ketidaksadaran kolektif merupakan fondasi ras yg diwariskan dlm keseluruhan struktur kepribadian, dimana di atasnya dibangun ego, ketidaksadaran pribadi & semua hal lain yg diperoleh individu.
Apabila kebijaksanaan dari ketidaksadaran diabaikan oleh ego, maka dapat mengganggu proses rasional sadar dg menguasainya & membelokkan ke dalam bentuk yg menyimpang.
Komponen struktural dari ketidaksadaran kolektif disebut dengan arkhetipe-arkhetipe (=imago, gambaran primordial, dll)
Arkhetipe adalah suatu bentuk pikiran (ide) universal yg mengandung unsur emosi yg besar.
Arkhetipe
Bentuk pikiran tersebut menciptakan gambaran2 atau visi2 yg dalam kehidupan sadar normal berkaitan dg aspek2 tertentu dari situasi.
Contoh : arkhetipe ibu menghasilkan gambaran ttg figur ibu yg kemudian diidentifikasikan dg ibu yg sebenarnya. Asal usul arkhetipe adl suatu deposit permanen dalam
jiwa dari suatu pengalaman yg secara konstan terulang selama banyak generasi.
Misal : matahari (dewa matahari, pemberi cahaya, dewa tertinggi), bencana alam ( arkhetipe energi)
Arkhetipe2 bisa saling berfusi, contoh konsep ksatria = gabungan arkhetipe pahlawan & laki2 bijaksana.
Macam arkhetipe
Arkhetipe-arkhetipe
1. Persona = topeng = kepribadian publik
Yi : topeng yg dipakai sang pribadi sebagai respon thd tuntutan kebiasaan2 & tradisi masyarakat
sebagai peranan yg diberikan masyarakat kepada seseorang.
Apabila ego terlalu mengidentifikasi persona, maka dapat menjadi manusia tiruan belaka & bukan
manusia yg otonom 2. Anima – animus
Manusia pada hakekatnya adl makhluk biseksual (fisiologis & psikologis).
Anima : arkhetipe feminin pada pria, Animus : arkhetipe maskulin pada wanita
Macam arkhetipe
Arkhetipe ini terbentuk karena wanita telah hidup bersama-sama selama berabad2 dg pria dan
sebaliknya.
Sebagai gambaran kolektif yg memotivasikan
masing2 utk tertarik & memahami lawan jenisnya.
Pria memahami kodrat wanita berdasarkan animanya, sedangkan wanita memahami kodrat pria
berdasarkan animusnya. 3. Bayang –bayang
Terdiri dari insting2 binatang yg diwarisi manusia dalam evolusinya dari bentuk kehidupan yg lebih rendah.
Mencerminkan sisi binatang pd kodrat manusia
Memunculkan pikiran & perasaan yg patut dicela oleh masyarakat, konsep dosa asal.
4. Diri (Self)
Suatu arkhetipe yg mencerminkan perjuangan manusia kearah kesatuan.
Diri adalah titik pusat kepribadian, disekitar mana semua sistem lain terkonstelasi. Ia mempersatukan sistem2 & memberikan kepribadian dg kesatuan, keseimbangan dan kestabilan pada kepribadian.
Diri sebagai suatu pusat sejati karena posisinya terletak
di tengah2 kesadaran dan ketidaksadaran.
Diri adalah tujuan hidup, suatu tujuan yg terus
menerus diperjuangkan orang tetapi jarang tercapai Gambaran pengalaman yg paling dekat dg diri adalah
pengalaman religius.
Sebelum muncul diri, maka komponen kepribadian
lainnya harus berkembang terlebih dahulu sepenuhnya & terindividuasi.
Komponen sistem
Terdapat 2 komponen pokok : Fungsi jiwa & Sikap jiwa
1. Fungsi jiwa
Yaitu: suatu bentuk aktivitas kejiwaan yg secara teoritis tidak berubah dalam lingkungan yg berbeda2.
Terdapat 4 fungsi pokok :
Fungsi jiwa Sifatnya Cara kerja
1. Pikiran 2. Perasaan 3. Pendriaan 4. Intuisi Rasional Rasional Irrasional Irrasional Benar-salah
Senang – tidak senang
Tanpa penilaian : sadar indriah Tanpa penilaian : sadar naluriah
Rasional : dengan penilaian
Irrasional : tidak memberikan penilaian hanya semata-mata mendapatkan pengamatan (pendriaan : pengamatan sadar indriah, intuisi : pengamatan sadar naluriah.
Fungsi jiwa
Pada dasarnya tiap manusia memiliki keempat fungsi tsb, akan tetapi
biasanya hanya salah satu fungsi saja yg paling berkembang (dominan)
Fungsi yg paling berkembang merupakan fungsi superior dan
menentukan tipenya.
Kekempat fungsi tsb berpasang-pasangan Pikiran – Perasaan
Pendriaan – Intuisi
Jika fungsi pikir menjadi fungsi superior dlm kesadaran, maka fungsi
rasa menjadi fungsi inferior dalam ketidaksadaran & kedua fungsi yg lain (pendriaan & intuisi) menjadi fungsi bantu.
Tujuan ideal kepribadian : tercapai keseimbangan keempat fungsi (
2. Sikap Jiwa
Sikap jiwa adl arah dari pada energi psikis umum atau libido yg menjelma dalam bentuk orientasi manusia terhadap duniannya.
Terdapat 2 sikap jiwa : ekstravert & intravert
a. Ekstravert :
○
orientasi terutama tertuju keluar ;
○
pikiran perasaan serta tindakan2 terutama
ditentukan oleh lingkungannya
○
Bersikap positif thd masyarkat : hati terbuka,
mudah bergaul, hub dg orang lain lancar.
○
Apabila terlalu kuat akan kehilangan dirinya
b. Intravert
Orientasi tertuju kedalam, dipengaruhi dunia subyektif Pikiran, perasaan serta tindakan ditentukan faktor2
subyektif
Penyesuaian dg dunia luar kurang baik, jiwanya
tertutup, sukar bergaul, sukar berhubungan dg orang lain
Jika terlalu kuat individu akan lepas dari dunia obyektifnya.
Apabila di dalam kesadaran bertipe ekstravert maka pada ketidaksadara bertipe intravert.
Sikap ekstravert & introvert terdapat hubungan yg kompensatoris
Gambar tipologi Fungsi Jiwa Pemikir intuisi pendriaan perasa ekstravert intravert Sikap Jiwa
Tipologi Jung
Sikap jiwa
Fungsi jiwa
Tipe kesadaran Tipe
ketidaksadaran Ekstravert Ekstravert Ekstravert Ekstravert Pikiran Perasaan Pendriaan Intuisi Pemikir – ekstravert Perasa – ekstravert Pendria – ekstravert Intuitif - ekstravert Perasa – intravert Pemikir – intravert intuitif – intravert pendria - intravert Intravert Intravert Intravert Intravert Pikiran Perasaan Pendriaan Intuisi Pemikir – intravert Perasa – intravert Pendria – intravert Intuitif - intravert Perasa – ekstravert Pemikir – ekstravert intuitif – ekstravert pendria - ekstravert
SENSING
Gathering information using the senses.
Based on physical experience.
Reality based.
INTUITING
Gathering information through insight.
Based on hunches and guesses not grounded in reality.
THINKING
Making logical evaluations of perceptions.
Impersonal
Analytical, objective.
Concern with fairness and justice.
FEELING
Making personal, affective evaluations of perceptions.
Based on liking or disliking.
Related to personal and group values.