• Tidak ada hasil yang ditemukan

MNCS COMPANY UPDATE MNC Sekuritas Research Division August 14, 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MNCS COMPANY UPDATE MNC Sekuritas Research Division August 14, 2017"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MNCS COMPANY UPDATE

MNC Sekuritas Research Division August 14, 2017

Key Financial Highlight

In billion IDR 2014 2015 2016 2017E 2018F

EBITDA 616.66 611.03 715.82 1,196.53 1,645.28 Net Profit 329.08 436.69 313.45 418.84 491.80 EPS (Rp) 155.01 202.83 88.03 123.89 145.47 ROE (%) 20.06 8.89 5.76 8.31 9.90 PE 23.06 10.55 23.63 17.92 15.26 PBV 4.63 1.48 1.36 1.30 1.20 EV/EBITDA 14.27 10.10 11.26 8.55 7.81

Kinerja Keuangan 1H17 : Ditopang oleh Jasa Konstruksi

PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) telah membukukan pendapatan Rp 5,18 triliun atau meningkat sebesar 65,49% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar Rp 3,13 triliun. Pendapatan Perseroan yang positif mendukung kenaikan laba bersih yang tercatat sebesar Rp 131,31 miliar atau naik sebesar 136,59% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 55 miliar.

Katalis Utama : Proyek Infrastruktur Pemerintah –Light Rapid Transit (LRT)

Kami melihat adanya beberapa katalis positif yang dapat mempengaruhi kinerja Perseoran, diantaranya adalah : 1) Kepastian kontrak pembangunan Light Rapid Transit (LRT); 2) Skema pembayaran dan pendanaan yang telah ditentukan; 3) Menstabilkan Pendapatan dengan Masuk ke Sektor Properti

Risiko Utama, Minimnya Kontrak Baru non LRT

Perseroan menargetkan kontrak baru non-LRT sebesar Rp 21,4 triliun dengan segmen lini bisnis memberikan kontribusi sebesar 75,1%, Energi (EPC) 11,3%, Properti 11,5% dan Industri sebesar 2,1%. Hingga 1H17, Perseroan memperoleh kontrak baru sebesar Rp 25,4 triliun yang sudah termasuk dengan kontrak baru LRT. Sehingga, Perseroan hanya memperoleh kontrak baru non LRT sebesar RP 5,7 triliun atau sebesar 26,64% dari target total kontrak baru non LRT.

Analisis dan Rekomendasi : BUY dengan Target Harga Rp 2.730

Kami menilai bahwa Perseroan mempunyai keunggulan dengan mengerjakan proyek LRT dan masuk ke sektor properti dengan konsep TOD. Penggabungan kedua segmen tersebut akan berdampak kepada positifnya kinerja keuangan Perseroan dengan masuknya pendapatan dari jasa konstruksi dan properti. Kami merekomendasikan BUY untuk saham Perseroan dengan target harga di Rp 2.730. Target harga tersebut diperdagangkan dengan FY17E PE 17,92x, PBV17FY 1,30x, dan EV/EBITDA17FY 8,55x. Harga tersebut mengindikasikan potensi kenaikan harga sebesar 32,52% dari harga penutupan sebesar Rp 2.060 (per 11 Agustus 2016).

Adhi Karya (ADHI)

Construction

Seeking a Bright Spot

BUY

Stock Data

Current Price : Rp 2.060 52wk Range : Rp 2.830-1.830 Share Outstanding : 3.560 mn Free Float (%) : 49% Mkt Capitalization (IDR bn) : 7.549

Major Shareholders

Research Analyst Gilang Anindito gilang.dhirobroto@mncgroup.com (021) 2980 3111 ext. 52235 Sumber : Perseroan Publik : 49% Pemerintah : 51%

(2)

Company Update Report | MNC Sekuritas Research Division

Hingga 1H17, Perseroan telah membukukan pendapatan Rp 5,18 triliun atau meningkat sebesar 65,49% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar Rp 3,13 triliun. Sebagian besar pendapataan Perseroan masih ditopang oleh jasa konstruksi sebesar Rp 4,63 triliun atau sebesar 89,38% dari total pendapatan. Sisanya ditopang oleh segmen lainnya yaitu EPC sebesar Rp 241,88 miliar, Properti/Real Estat sebesar Rp 218,87 miliar, dan Investasi infrastruktur sebesar 94,07 miliar atau masing-masing segmen berkontribusi sebesar 4,67%, 4,22%, dan 1,73% dari total pendapatan Perseroan. Dengan demikian, pendapatan Perseroan yang positif mencerminkan kenaikan laba bersih yang tercatat sebesar Rp 131,31 miliar atau naik sebesar 136,59% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 55 miliar.

Kinerja Keuangan Terkini 1H17 : Ditopang oleh Jasa Konstruksi

Exhibit 01. Pertumbuhan Sektor Konstruksi vs Pertumbuhan PDB

Sumber : BPS, Kementrian Keuangan Fokus Pemerintah terhadap

P r o y e k I n f r a s t r u k t u r Pemerintah : Light Rapid Transit (LRT) menjadi Katalis Positif

Saat ini, Pemerintah berfokus kepada pembangunan ekonomi dengan cara mendorong pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia. Sektor yang utama mendapat manfaat positif dari pembangunan infrastruktur adalah sektor konstruksi. Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan sektor konstruksi berada di atas pertumbuhan ekonomi Indonesia. Meskipun, secara pertumbuhan sektor konstruksi di atas pertumbuhan GDP, akan tetapi terjadi perlambatan pertumbuhan sektor konstruksi sejak tahun 2014.

Sektor konstruksi menjadi salah satu kontributor pembangunan infrastruktur Indonesia dengan pertumbuhan rata-rata (FY12-FY18F) sebesar 20% atau berada di atas rata-rata CAGR pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada pada level sekitar 0.2.%. Kami melihat adanya perlambatan pertumbuhan sektor konstruksi sejak tahun 2014 hingga 2016 sejalan dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Namun di tahun 2017 ini, Pemerintah menargetkan pertumbuhan sektor konstruksi mencapai 7,9% didukung oleh tingginya anggaran infrastruktur sebesar Rp 4.792 triliun hingga 2019. Nilai pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan asumsi pertumbuhan GDP Indonesia sebesar 5,1% - 5,3% di FY17E.

(3)

Company Update Report | MNC Sekuritas Research Division

Exhibit 02. Jalur Light Rapid Transit (LRT)

Sumber : Perseroan

Salah satu proyek infrastruktur pemerintah adalah pembangunan proyek Light Rail

transit (LRT). Perseroan telah menandatangani kontrak untuk pembangunan LRT

dengan Kementrian Perhubungan pada Februari 2017. Perseroan akan membangun LRT pada tahap satu dengan tiga jalur yaitu Cawang-Cibubur sepanjang 14,5 km, Cawang-Bekasi Timur 18,5 km, dan Cawang-Dukuh Atas dengan panjang 10,5 km yang ditargetkan akan selesai pada tahun 2019. Hingga saat ini, progress pembangunan proyek LRT mencapai keseluruhan tahap satu sekitar 17% dengan rincian Cibubur-Cawang sebesar 37%, Bekasi Timur-Cawang sebesar 17%, Cawang-Dukuh Atas sebesar 3%. Sedangkan, masalah mengenai pembebasan lahan direncanakan akan selesai pada September 2017. Dengan mendapatkan pengerjaan proyek LRT, hingga 1H17, Perseroan telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp 25,4 triliun. Nilai sudah tersebut termasuk dengan pengerjaan proyek LRT sebesar RP 19,7 trilun, sisanya merupakan proyek non LRT.

Kami menilai dengan kontrak baru yang telah ditandatangani Perseroan memberikan kepastian terhadap proyek LRT yang dikerjakan oleh Perseroan. Pasalnya Perseroan telah melakukan ground breaking pada tahun 2015, dan baru tahun 2017 memperoleh kontrak untuk pekerjaan LRT. Dengan kepastian ini, maka Perseroan dapat terus mengerjakan proyek LRT. Dampaknya adalah Perseroan dapat memperoleh pendapatan besar di akhir pengerjaaan proyek LRT selesai.

Skema Pembayaran & Pendanaan Proyek LRT

Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden No. 49/2017 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2015 Tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit Terintegrasi Di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi. Dalam perpres tersebut, Pemerintah menugaskan PT KAI meliputi penyelenggaraan pengoperasian, perawatan, dan pengusahaan prasarana termasuk pendanaan pembangunan prasarana LRT dan Perseroan ditunjuk sebagai badan usaha yang membangun prasarana LRT. Pemerintah akan melakukan pembayaran proyek LRT melalui anggaran kementerian perhubungan atau melalui PT KAI kepada Perseroan.

(4)

Company Update | MNC Sekuritas Research Division

Menstabilkan Pendapatan Dengan Masuk ke Sektor Bisnis Properti

Total pengerjaan LRT membutuhkan dana sebesar Rp 21,7 triliun dan Rp 5 triliun sehingga total yang dibutuhkan sekitar Rp 27 triliun. PT KAI telah memperoleh dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 2 triliun pada 2015, tahun ini sebesar Rp 2 triliun , dan berencana akan mengajukan PMN pada tahun 2018 sebesar RP 3,6 triliun. Sehingga dana total yang diperoleh oleh Perseroan sebesar Rp 7,6 triliun. Selain itu, Perseroan telah memperoleh dana PMN pada tahun 2015 sebesar Rp 1,4 triliun. Sehingga, total dana untuk kebutuhan pengerjaaan proyek LRT dari PMN sebesar Rp 9 triliun. Sisanya untuk pengerjaan proyek LRT membutuhkan dana RP 18 triliun dari pendanaan swasta. Terkait pendanaan swasta terdapat tiga bank BUMN (Mandiri, BRI, dan BNI) serta 2 bank swasta (BCA dan CIMB Niaga) serta PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) tertarik dengan pembiayaan proyek LRT.

Kami memproyeksikan hambatan akan pendanaan untuk proyek LRT dapat diatasi oleh Perseroan. Kepastian akan pendanaan proyek LRT sudah jelas dengan skema yang telah ditentukan. Artinya, Perseroan dapat berfokus kepada pembangunan LRT sehingga proyek ini dapat berjalan dengan lancar.

Selain pekerjaan LRT, Perseroan mencoba untuk diversifikasi pendapatan dengan masuk ke dalam bisnis properti di sekitar kawasan pembangunan LRT atau yang disebut dengan Transit Oriented Development (TOD). Properti yang akan dikembangkan oleh Perseroan disebut dengan LRT City. Perseroan berencana akan membangun apartemen, hotel, dan pusat perbelanjaan. Perseroan telah memperoleh lahan seluas 250 ha dan berencana akan mengakusisi lahan dengan luas 250 ha, sehingga total lahan yang akan digunakan Perseroan untuk LRT City sebear 500 ha. Saat ini Perseroan telah menggerjakan proyek TOD di Bogor dan Bekasi dan menargetkan mendapatkan prapenjulan sekitar RP 1,2 triliun pada tahun ini.

Kami memproyeksikan bahwa rencana bisnis properti yang akan dikerjakan oleh Perseroan akan memberikan dampak positif terhadap pendapatan Perseroan dimasa mendatang. Hingga saat ini, Pendapatan Perseroan masih ditopang oleh jasa kontrsuksi yang hampir mencapai 90% dari total pendapatan. Kami menilai bahwa dengan sektor properti yang akan bangkit setelah proyek infrastruktur selesai di beberapa wilayah terutama Jabodetabek, merupakan waktu yang tepat untuk Perseroan masuk ke dalam sektor properti. Perseroan mempunyai keunggulan tersendiri, mengingat properti yang akan dibangun berada di stasiun transit LRT. Selain itu, akses yang semakin mudah mendorong keinginan masyarakat untuk memiliki hunian tetap dan tempat usaha yang mempunyai akses trasnportasi yang mudah. Dengan tingkat kemacetan yang tinggi, masyarakat akan memilih tempat hunian yang mempunyai akses transportasi yang mudah dan cepat. Sehingga, properti untuk daerah kawasan sekitar daerah TOD akan banyak diminati.

(5)

Company Update | MNC Sekuritas Research Division

Exhibit 03. Konsep Transit Oriented Development (TOD)

(6)

Company Update | MNC Sekuritas Research Division

Risiko Utama, Minimnya Kontrak Baru non LRT

Perseroan menargetkan kontrak baru non LRT sebesar Rp 21,4 triliun dengan segmen lini bisnis memberikan kontribusi sebesar 75,1%, Energi (EPC) 11,3%, Properti 11,5% dan Industri sebesar 2,1%. Hingga 1H17, Perseroan memperoleh kontrak baru sebesar Rp 25,4 triliun yang sudah termasuk dengan kontrak baru LRT. Sehingga, Perseroan hanya memperoleh kontrak baru non LRT sebesar RP 5,7 triliun atau sebesar 26,64% dari target total kontrak baru non LRT.

Kami memperkirakan perolehan kontrak baru non LRT pada tahun ini akan sulit tercapai. Mengingat Perseroan akan lebih banyak berfokus kepada pembangunan LRT dan TOD. Hal ini akan memberikan dampak negatif untuk Perseroan karena apabila pengerjaan proyek LRT selesai, maka akan minimnya pengerjaan proyek lainnya dalam satu atau dua tahun kedepan. Dengan demikian, keuangan Perseroan hanya bergantung kepada proyek LRT dan TOD.

Valuasi & Rekomendasi : BUY dengan Target Harga Rp 2.730

Kami menilai bahwa Perseroan mempunyai keunggulan dengan mengerjakan proyek LRT dan masuk ke sektor properti dengan konsep TOD. Gabungan segmen tersebut akan berdampak kepada positifnya kinerja keuangan Perseroan kedepannya dengan masuknya pendapatan dari jasa konstruksi dan properti. Sehingga, kami merekomendasikan BUY untuk saham Perseroan dengan target harga di Rp 2.730. Target harga tersebut diperdagangkan dengan FY17E 17,92x, PBV17FY 1,30x, dan EV/ EBITDA17FY 8,55x. Harga tersebut mengindikasikan potensi kenaikan harga sebesar 32,52% dari harga penutupan sebesar Rp 2.060 (per 11 Agustus 2016).

(7)

Company Update | MNC Sekuritas Research Division

Financial

Income Statement Balance Sheet

Source : Perseroan

Cash Flow Ratios

IDR Billion 2013 2014 2015 2016 1H17 Revenues 9,799.6 8,653.6 9,389.6 11,063.9 5184.4 COGS 8,606.4 7,655.4 8,414.9 9,948.8 4,586.0 Gross Profit 1,193.2 998.2 974.6 1,115.1 589,3 Operating Expenses 329.0 407.0 395.6 457.0 237.0 Operating Profit 864.2 591.2 579.0 658.2 428.7 Interest Expenses 103.1 86.1 95.4 149.3

Earning Before Tax 714.4 599.6 746.1 612.6 285.0

Tax Expenses 305.9 267.9 281.1 297.5 153.5

Net Income 406.0 329.1 463.7 313.5 131.3

EPS (full amount) 191.23 155.01 202.83 88.03 36.88

IDR Billion 2013 2014 2015 2016 1H17

Net Income 406.0 329.1 463.7 313.5 112.2

Depreciation 15.2 25.5 32.0 57.7 19.2

Change in others 140.9 -1,332.8 -254.6 -2,124.0 -1,084.6

CFOTotal 562.1 -978.2 241.1 -1,752.9 1.215.9

Change in Fixed Asset -88.8 -243.2 -200.1 -368.1 -16.1

Net Change in LT Invest 21.9 0.0 -24.0 19.2

Change in Others -231.9 -344.8 0.0 0.0

CFI Total -298.9 -587.9 -224.0 -349.0 -16.1

Dividends Paid -42.3 -121.8 -64.8 -93.4 -94.0 Cash From (Repayment)

Debt 10.9 559.7 849.4 1,247.9 3,419.7

CFF Total -31.4 437.6 3,488.9 1,149.5 3,326.5

Net Change in Cash 991.1 -1,128.5 3,505.9 -952.4 2.094.6

IDR Billion 2013 2014 2015 2016 1H17 LIQUIDITY Current Ratio (x) 1.39 1.3 1.56 1.29 1.49 Quick Ratio (x) 0.53 0.39 0.7 0.48 0.58 ASSET/LIABILITIES Liabilities/Equity (%) 530.95 539.95 225.05 269.68 321.63 Debt to Equity (%) 94.21 123.06 55.57 73.9 136.15 PROFITABILITY

Gross Profit Margin (%) 12.18 11.54 10.38 10.08 12.27 Operating Profit Margin (%) 8.82 6.83 6.17 5.95 7.87

EBITDA Margin (%) 8.97 7.13 6.51 6.47 8.52

EBITDA Growth (%) 78.6 -29.88 -0.91 17.15 160.73

Net Profit Margin (%) 4.14 3.8 4.94 2.83 3.82

ROA (%) 4.62 3.26 3.41 1.7 1.94

ROE (%) 29.92 20.74 13.66 5.92 7.36

IDR Billion 2013 2014 2015 2016 1H17

Current Assets

Cash and Cash Equivalents 1,940.0 811.4 4,317.3 3,364.9 4,340.5 Account Receivable 1,503.4 1,953.9 2,231.7 2,907.0 3,153.6

Inventories 161.6 132.0 162.7 131.0 2,301.8

Others current Assets 5,494.5 6,268.6 7,979.4 10,432.5 9,536.5

Non-Current Assets

Fix Asset - net 293.2 496.1 1,099.4 1,459.8 1,421.5

Other Non-Current Assets 131.6 433.1 609.1 1,435.9 1,947.6

TOTAL ASSETS 9,721.0 10,458.9 16,761.1 20,095.4 23,061.5

Current Liabilities

Account Payable 4,767.4 4,923.2 6,489.3 8,372.7 9,013.1 Short Term Loan 211.8 658.0 1,115.5 2,719.0 3,171.7 Other Current Liabilities 1,562.4 1,459.4 1,809.7 1,952.7 830.9

Non-Current Liabilities

Long-term Loan 1,247.0 1,361.1 1,753.0 1,303.0 4,281.2 Other Liabilities 383.9 416.4 431.4 305.3 290.4

TOTAL EQUITY 1,548.5 1,640.8 5,162.1 5,442.8 5,474.16 LT Investments &

(8)

MNC SEKURITAS RESEARCH TEAM

Edwin J. Sebayang

Head of Retail Research, Technical, Auto, Mining edwin.sebayang@mncgroup.com

(021) 2980 3111 ext. 52233

I Made Adesaputra

Head of Fixed Income Research imade.saputra@mncgroup.com (021) 2980 3111 ext. 52117

Yosua Zisokhi

Plantation, Cement, Poultry, Cigarette yosua.zisokhi@mncgroup.com (021) 2980 3111 ext. 52234

Disclaimer

This research report has been issued by PT MNC Sekuritas, It may not be reproduced or further distributed orpublished, in whole or in part, for any purpose. PT MNC Sekuritas has based this document on information obtained from sources it believes to be reliable but which it has not independently verified; PT MNC Sekuritas makes no guarantee, representation or warranty and accepts no responsibility to liability as to its accuracy or completeness. Expression of opinion herein are those of the research department only and are subject to change without notice. This document is not and should not be construed as an offer or the solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any investment. PT MNC Sekuritas and its affiliates and/or their offices, director and employees may own or have positions in any investment mentioned herein or any investment related thereto and may from time to time add to or dispose of any such investment. PT MNC Sekuritas and its affiliates may act as market maker or have assumed an underwriting position in the securities of companies discusses herein (or investment related thereto) and may sell them to or buy them from customers on a principal basis and may also perform or seek to perform investment banking or underwriting services for or relating to those companies.

Company Update | MNC Sekuritas Research Division

Victoria Venny

Telco, Infrastructure, Logistics victoria.nawang@mncgroup.com (021) 2980 3111 ext. 52236 Rr. Nurulita Harwaningrum Banking roro.harwaningrum@mncgroup.com (021) 2980 3111 ext. 52237 Krestanti Nugrahane Research Associate krestanti.widhi@mncgroup.com (021) 2980 3111 ext. 52166 Sukisnawati Puspitasari Research Associate sukisnawati.sari@mncgroup.com (021) 2980 3111 ext. 52307 Thendra Crisnanda

Head of Institutional Research, Strategy thendra.crisnanda@mncgroup.com (021) 2980 3111 ext. 52162 Gilang Anindito Property, Construction gilang.dhirobroto@mncgroup.com (021) 2980 3111 ext. 52235

Rheza Dewangga Nugraha

Junior Analyst of Fixed Income rheza.nugraha@mncgroup.com (021) 2980 3111 ext. 52294

MNC Research Investment Ratings Guidance BUY : Share price may exceed 10% over the next 12 months HOLD : Share price may fall within the range of +/- 10% of the next 12 months

SELL : Share price may fall by more than 10% over the next 12 months Not Rated : Stock is not within regular research coverage

PT MNC SEKURITAS MNC Financial Center Lt. 14 – 16 Jl. Kebon Sirih No. 21 - 27, Jakarta Pusat 10340

Telp : (021) 2980 3111 Fax : (021) 3983 6899 Call Center : 1500 899

Benny Narendro

Head of Institutional Client benny.narendro@mncgroup.com (021) 2980 3111 ext. 52198

Sri Laksamanawati

Head Marketing of Institutional Client sri.laksamanawati@mncgroup.com (021) 2980 3111 ext. 52173

Nesya Kharismawati

Equity Sales Manager

nesya.kharismawati@mncgroup.com (021) 2980 3111 ext. 52182

Okhy Ibrahim

Manager Equity Trader okhy.ibrahim@mncgroup.com (021) 2980 3111 ext. 52180

Harun Nurrosyid

Manager Equity Trader

harun.nurrosyid@mncgroup.com (021) 2980 3111 ext. 52187

Anastasia Pratiwi

Manager Equity Institution anastasia.pratiwi@mncgroup.com (021) 2980 3111 ext. 52181

Agus Eko Santoso

Manager Equity Trader agus.santoso@mncgroup.com (021) 2980 3111 ext. 52185

Gilang Ramadhan

Manager Equity Trader

gilang.ramadhan@mncgroup.com (021) 2980 3111 ext. 52178

Iman Hadimulya, ST

Manager Equity Institution iman.hadimulya@mncgroup.com (021) 2980 3111 ext. 52174

Referensi

Dokumen terkait

juga dapat dirancang selama proses kegiatan berlangsung. Model program pendidikan karakter melalui kesenian ketoprak yang dibutuhkan bagi sekolah adalah program yang

Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu studi analisa life cycle cost untuk mengetahui kategori biaya apa saja yang terdapat dalam Proyek pembangunan hostel pada kawasan Rumah

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan bertitik tolak dari hasil temuan penelitian-penelitian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa dalam lingkup kerja kantor akuntan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi the big five personality yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja akademik di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Pengujian validitas instrumen dengan jenis validitas konstrak (construck validity) dilakukan berdasarkan pendapat ahli (judgment expert) dengan jumlah tenaga ahli, yakni dua

Harga saham emiten batubara, Adaro Energy Tbk (ADRO), kemarin melanjutkan tren bullish seiring optimisme pasar atas tren penguatan harga batubara dunia yang saat ini berada

Kakék juga berpesan, “Kalau Ujang dan Buyung ingin berburu, jangan suka pergi ke hutan yang luar dari hutan kita ini.. Sebab kalau meréka pergi ke hutan lain, nanti

Ada beberapa faktor perkawinan Batak Simalungun tidak dilaksanakan oleh masyarakat Batak Simalungun yaitu Rata-rata diantara mereka yang sudah lahir dan dibesarkan