RANCANGAN
LOKASI KABUPATEN/KOTA KAWASAN HORTIKULTURA
DAN KEGIATAN PRIORITAS
2015‐2019
ROUNDTABLE PENGEMBANGAN KAWASAN 2015‐2019
Makassar, Februari 2014
Disampaikan oleh:
Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura
Fokus Komoditas
Fokus Komoditas
1.Aneka Cabai
2.Bawang Merah
3.Bawang Putih
4.Jeruk
TARGET PRIORITAS KOMODITAS HORTIKULTURA TAHUN 2014
CABAI (MERAH DAN RAWIT MERAH), BAWANG MERAH DAN JERUK
1. Perhatian pada komoditas tersebut menjadi sangat penting, karena
mempengaruhi kehidupan petani, perekonomian makro inflasi.
2. Untuk cabai dan Bawang telah ditekankan peran pentingnya pada Sidang
Kabinet Bidang Pangan di Bukittinggi tanggal 29 Oktober 2013. Pada
puncak Peringatan HPS ke 33 di Padang, Presiden mengulangi dan
menekankan kembali untuk memperhatikan pengembangan cabai dan
bawang, termasuk bawang putih. Sedangkan jeruk perlu dikembangkan
dengan pertimbangan bahwa impor jeruk tertinggi diantara 28 jenis buah
yang diimpor (270 ribu dollar AS).
3. APBN 2014:
Pengembangan Kawasan Bawang Merah seluas 1.295 Ha, setara 1,3%
areal pertanaman bawang merah pertahun. APBN 2014 mengalokasikan
24% anggaran pengembangan STO pada 25 provinsi (64 kab./kota);
Pengembangan Kawasan Cabai Merah seluas 1.379 Ha setara 1,3%
areal pertanaman Cabai Merah pertahun. APBN 2014 mengalokasikan
21% anggaran pengembangan STO pada 18 Provinsi (47 kab./kota);
Pengembangan Kawasan Cabai Rawit Merah 960 Ha setara 2% areal
pertanaman cabai rawit seluruh Indonesia pertahun. APBN 2014
mengalokasikan 15% anggaran pengembangan STO pada 18 Provinsi
(47 kab./kota);
Pengembangan kawasan Jeruk seluas 3.477 Ha. APBN 2014
mengalokasikan 48% anggaran pengembangan buah pada 22 prov; 58
kab/kota.
Bawang Putih
Fluktuatif dan cenderung menurun, bagaimana di tahun 2015‐2019 ??
Luas Panen (Ha)
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Bawang Putih
3.107
2.690
1.922
2.293
1.816
1.828
Target capaian: 21.000 ha luas panen bawang putih selama 5 tahun
(dengan produktivitas antara: 6‐8 ton/ ha), tahun 2014 Ditjen
Hortikultura
(kegiatan
di
Pusat)
untuk
pengembangan
300
harealistic?
3,107
2,690
1,922
2,293
1,816
1,828
1,000
2,000
3,000
4,000
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Luas Panen Bawang Putih (Ha)
TAHAPAN KAWASAN
TAHAPAN KAWASAN
Klasifikasi tahapan kawasan menurut
Permentan 50 Tahun 2012
1. Baru / inisiasi
2. Penumbuhan
3. Pengembangan
4. Pemantapan
KAWASAN CABAI MERAH
Kriteria:
Baru /
inisias
i
Penumbuhan
Pengembangan
Pemantapa
n
Integrasi
antar
kawasan
Tersedia potensi lahan usaha
V
V
V
V
V
Terdapat penerapan
GAP/SOP
X
V
V
V
V
Usaha Budidaya sudah
berorientasi pasar domestik
X
V
V
V
V
Sudah menerapkan teknologi
maju
X
X
V
V
V
Registrasi lahan usaha
X
X
X
V
V
Sudah terbentuk kemitraan
X
X
X
V
V
Terintegrasi melalui
informasi pengaturan pola
tanam
X
X
X
X
V
Terintegrasi melalui
ketersediaan produk
X
X
X
X
V
KAWASAN BAWANG MERAH
Kriteria:
Baru /
inisiasi
Penumbuh
an
Pengembang
an
Pema
ntapa
n
Integrasi
antar
kawasan
Tersedia potensi lahan usaha
V
V
V
V
V
Terdapat penerapan GAP/SOP
X
V
V
V
V
Usaha Budidaya sudah berorientasi pasar
(domestik )
X
V
V
V
V
Terdapat dukungan penangkar
X
V
V
V
V
Sudah menerapkan teknologi maju
X
X
V
V
V
Registrasi lahan usaha
X
X
X
V
V
Terdapat Gudang Simpan
X
X
X
V
V
Sudah terbentuk kemitraan
X
X
X
V
V
Usaha Budidaya sudah berorientasi pasar luar
daerah
X
X
X
V
V
Terintegrasi melalui informasi pengaturan
pola tanam
X
X
X
X
V
Terintegrasi melalui ketersediaan produk
X
X
X
X
V
Terintegrasi melalui informasi pasar
X
X
X
X
V
KAWASAN BAWANG PUTIH
Kriteria:
Baru /
inisiasi
Penumbuh
an
Pengembang
an
Pema
ntapa
n
Integrasi
antar
kawasan
Tersedia potensi lahan usaha
V
V
V
V
V
Terdapat penerapan GAP/SOP
X
V
V
V
V
Usaha Budidaya sudah berorientasi pasar
(domestik )
X
V
V
V
V
Terdapat dukungan penangkar
X
V
V
V
V
Sudah menerapkan teknologi maju
X
X
V
V
V
Registrasi lahan usaha
X
X
X
V
V
Terdapat Gudang Simpan
X
X
X
V
V
Sudah terbentuk kemitraan
X
X
X
V
V
Usaha Budidaya sudah berorientasi pasar luar
daerah
X
X
X
V
V
Terintegrasi melalui informasi pengaturan
pola tanam
X
X
X
X
V
Terintegrasi melalui ketersediaan produk
X
X
X
X
V
Terintegrasi melalui informasi pasar
X
X
X
X
V
KAWASAN JERUK
Kriteria:
Baru
Penumbuhan
Pengem
bangan
Pemantapan
Integrasi antar
kawasan
Tersedia lahan dan SDM potensial budidaya
V
V
V
V
V
Terdapat penerapan GAP/SOP
X
Mulai mengacu
V
V
V
Sistem Budidaya dan PP mengacu:
X
GAP
GAP/SO
P
GAP & GHP
V
Tersedia masterplan pengembangan
X
X
V
V
V
Mulai ada sentuhan teknologi pascapanen
berorientasi mutu
X
X
mulai
V
V
Prasarana dan sarana tersedia
X
X
X
Belum optimal
V
Tersedia modal untuk pengembangan usaha
X
X
X
V
V
Terbentuk kawasan jeruk dalam skala
ekonomi (minimal 500 Ha)
X
X
X
V
V
Jejaring usaha mulai terbentuk /
berkembang/berfungsi
X
X
X
V
V
Kawasan agroindustri jeruk
X
X
X
Berorientasi
pasar
Berorientasi
pasar
Usaha Budidaya berorientasi pasar
X
X
X
V
V
Kelembagaan sudah berkembang
X
X
X
V
V
Terintegrasi melalui informasi pasar
X
X
X
X
V
RANCANGAN KABUPATEN KAWASAN HORTIKULTURA
2015‐2019
Status Kawasan
per 2012
Cabai Merah
Bawang
Merah
Bawang Putih
Jeruk
Baru / inisiasi
1). OKU/Sumsel
1).
OKU/Sumsel
1).
Pemalang/Jawa
Tengah
Lebong/Bengkulu
(Rimau Gerga)
Penumbuhan
2). Bintan/Kepri
2).
Minahasa/Su
lawesi Utara
2).
Temanggung/
Jawa Tengah
Tapanuli
Selatan/Sumut(Kepro
k Sipirok)
Pengembangan
3).
Gorontalo/Goro
ntalo
3). Pati/Jawa
Tengah
3). Lombok
Timur/NTB;
4).
Karanganyar/Ja
wa Tengah,
TTS/NTT (Keprok
SOE)
Pemantapan
4). Garut/Jabar
4).
Brebes/Jawa
Tengah
Tuban/Jatim (Keprok
Tejakula/Madura)
Integrasi
Kawasan
DUKUNGAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KAWASAN
CABAI MERAH DI GORONTALO 2015‐2019
KEGIATAN TAHUN 2015 2016 2017 2018 2019 Hulu alat/ sistem irigasi teknis perluasan areal, alat/ sistem irigasi teknis alat/ sistem irigasi teknis, perluasan areal, akses permodalan, alsin pertanian, alat/ sistem irigasi teknis, akses permodalan, alsin pertanian, alat/ sistem irigasi teknis, Akses permodalan, alsin pertanian, skim kredit bunga rendah, investasi permodalan Onfarm sosialisasi & penerapan GAP/SOP budidaya, GHP, pengendalian OPT, perbenihan, registrasi lahan usaha Sosialisasi & penerapan GAP/SOP budidaya, GHP, pengendalian OPT, perbenihan, registrasi lahan usaha penerapan GAP/SOP budidaya, GHP, pengendalian OPT, perbenihan, registrasi lahan usaha penerapan GAP/SOP budidaya, GHP, pengendalian OPT, perbenihan, registrasi lahan usaha penerapan GAP/SOP budidaya, GHP, pengendalian OPT, perbenihan, registrasi lahan usaha Pendukung ketersediaan benih tahan cuaca ekstrem, demo penggunaan benih tahan hujan, teknologi budidaya off season ketersediaan benih tahan cuaca ekstrem, demo penggunaan benih tahan hujan, teknologi budidaya off season ketersediaan benih tahan cuaca ekstrem, demo penggunaan benih tahan hujan, teknologi budidaya off season ketersediaan benih tahan cuaca ekstrem, demo penggunaan bibit tahan hujan, teknologi budidaya off season ketersediaan benih tahan cuaca ekstrem, demo penggunaan bibit tahan hujan, teknologi budidaya off season Hilir alat pengolah/pengering, alat pengolah/pengering alat pengolah/pengering , Perluasan Pasar, STA/pasar tani, alat pengolah/pengering , Perluasan Pasar alat pengolah/pengering Perluasan PasarTarget: aktivitas produksi untuk pemenuhan domestik dan ekspor
DUKUNGAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KAWASAN
BAWANG MERAH DI MINAHASA 2015‐2019
KEGIATAN TAHUN 2015 2016 2017 2018 2019 Hulu perluasan areal alat/ sistem irigasi teknis perluasan areal, alat/ sistem irigasi teknis perluasan areal, alat/ sistem irigasi teknis perluasan areal, alat/ sistem irigasi teknis perluasan areal, alat/ sistem irigasi teknis Onfarm Sosialisasi penerapan GAP/SOP budidaya, GHP, pengendalian OPT, Sosialisasi penerapan GAP/SOP budidaya, GHP, pengendalian OPT, Sosialisasi & penerapan GAP/SOP budidaya, GHP, pengendalian OPT, Sosialisasi & penerapan GAP/SOP budidaya, GHP, pengendalian OPT, penerapan GAP/SOP budidaya, GHP, pengendalian OPT, perbenihan, Pendukung ketersediaan benih tahan cuaca ekstrem, demo penggunaan benih tahan hujan, teknologi budidaya off season, gudang benih, peningakatan kualitas SDM budidaya ketersediaan benih tahan cuaca ekstrem, demo penggunaan benih tahan hujan, teknologi budidaya off season, gudang benih, peningakatan kualitas SDM budidaya ketersediaan benih tahan cuaca ekstrem, demo penggunaan benih tahan hujan, teknologi budidaya off season, gudang benih, peningakatan kualitas SDM budidaya ketersediaan benih tahan cuaca ekstrem, demo penggunaan benih tahan hujan, teknologi budidaya off season, gudang benih, peningakatan kualitas SDM budidaya, akses permodalan ketersediaan benih tahan cuaca ekstrem, demo penggunaan benih tahan hujan, teknologi budidaya off season, gudang benih, peningakatan kualitas SDM budidaya, akses permodalan Hilir penyiapan gudang simpan, , penyiapan gudang simpan, alat pengolahan penyiapan gudang simpan, alat pengolahan, peningkatan kapasitas kelembagaan, penyiapan gudang simpan, alat pengolahan,pening katan kapasitas kelembagaan penyiapan gudang simpan, alat pengolahan, peningkatan kapasitas kelembagaanDUKUNGAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KAWASAN
BAWANG PUTIH DI LOMBOK TIMUR 2015‐2019
KEGIATAN TAHUN
2015 2016 2017 2018 2019
Hulu alat/ sistem irigasi teknis perluasan areal, alat/ sistem irigasi teknis alat/ sistem irigasi teknis, akses permodalan, alsin pertanian, alat/ sistem irigasi teknis, akses permodalan, alsin pertanian, alat/ sistem irigasi teknis, akses permodalan, alsin pertanian, skim kredit bunga rendah, investasi permodalan Onfarm soasialisasi & penerapan GAP/SOP budidaya, GHP, pengendalian OPT, perbenihan, registrasi lahan usaha Sosialisasi & penerapan GAP/SOP budidaya, GHP, pengendalian OPT, perbenihan, registrasi lahan usaha penerapan GAP/SOP budidaya, GHP, pengendalian OPT, perbenihan, registrasi lahan usaha penerapan GAP/SOP budidaya, GHP, pengendalian OPT, perbenihan, registrasi lahan usaha penerapan GAP/SOP budidaya, GHP, pengendalian OPT, perbenihan, registrasi lahan usaha Pendukung ketersediaan benih tahan cuaca ekstrem, demo penggunaan benih tahan hujan, teknologi budidaya off season, gudang benih ketersediaan benih tahan cuaca ekstrem, demo penggunaan benih tahan hujan, teknologi budidaya off season, gudang benih ketersediaan benih tahan cuaca ekstrem, demo penggunaan benih tahan hujan, teknologi budidaya off season, gudang benih besar, ketersediaan benih tahan cuaca ekstrem, demo penggunaan benih tahan hujan, teknologi budidaya off season, gudang benih besar, ketersediaan benih tahan cuaca ekstrem, demo penggunaan benih tahan hujan, teknologi budidaya off season, gudang benih besar, Hilir penyiapan gudang simpan, penyiapan gudang simpan, alat pengolahan penyiapan gudang simpan, alat pengolahan, peningkatan kapasitas kelembagaan menjadi badan hukum koperasi, STA/pasar tani, Perluasan pasar penyiapan gudang simpan, alat pengolahanpeningkat an kapasitas kelembagaan menjadi badan hukum koperasi, ekspor produk, Perluasan pasar penyiapan gudang simpan, alat pengolahan, peningkatan kapasitas kelembagaan menjadi badan hukum koperasi, ekspor produk, Perluasan pasar, STA/pasar tani
DUKUNGAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KAWASAN
JERUK SOE 2015‐2019
KEGIATAN TAHUN 2015 2016 2017 2018 2019 Hulu pembangunan infrastruktur kebun (sistem pengairan dan akses jalan produksi), perluasan areal 250 Ha, akses permodalan, alsin pertanian, skim kredit bunga rendah, UPPO 4 unit pembangunan infrastruktur kebun (sistem pengairan dan akses jalan produksi), perluasan areal 250 Ha, akses permodalan, alsin pertanian, skim kredit bunga rendah, UPPO 4 unit pembangunan infrastruktur kebun (sistem pengairan dan akses jalan produksi), perluasan areal 250 Ha, akses permodalan, alsin pertanian, skim kredit bunga rendah, UPPO 4 unit akses permodalan, alsin pertanian, skim kredit bunga rendah, UPPO 4 unit akses permodalan, alsin pertanian, skim kredit bunga rendah, UPPO 4 unit Onfarm Sekolah Lapang (SL) GAP/SOP budidaya 4 kelompok, SL Pengendalian Hama Terpadu (PHT) 5 kelompok, Pelatihan Petugas, Petani dan penangkar benih 30 orang, Pendampingan teknis, pembangunan kebun, peremajaan tanaman seluas 100 Ha, penerapan GAP, pengendalian OPT, pengawasan sertifikasi benih, registrasi kebun, Integrasi ternak (Ditjen PKH) 50 ekor sapi/babi untuk mencakup 100 Ha penerapan sistem manajemen mutu terintegrasi, penerapan GAP/SOP budidaya, GHP, pengendalian OPT, peremajaan tanaman seluas 100 Ha, pengawasan sertifikasi benih, registrasi kebun dan sertifikasi produk, registrasi packing house, penyediaan prasarana dan sarana budidaya dan pascapanen, Integrasi ternak (Ditjen PKH) 50 ekor sapi/babi untuk mencakup 100 Ha Peremajaan tanaman, penerapan GAP/SOP budidaya, SL GHP, pengendalian OPT, sertifikasi kebun, Peremajaan Tanaman seluas 100 Ha, Penguatan kelembagaan, perbaikan produktivitas dan mutu produk,Integrasi ternak (Ditjen PKH) 50 ekor sapi/babi untuk mencakup 100 Ha penerapan GAP/SOP budidaya, GHP, pengendalian OPT, penerapan sistem manajemen mutu produk, sertifikasi kebun, Penguatan kelembagaan Integrasi ternak (Ditjen PKH) 50 ekor sapi/babi untuk mencakup 100 Ha penerapan GAP/SOP budidaya, GHP, pengendalian OPT, penerapan sistem manajemen mutu produk, sertifikasi kebun, penerapan sistem manajemen rantai pasopenerapan GAP/SOP budidaya, GHP, penerapan sistem manajemen mutu produk, sertifikasi kebun, Penguatan kelembagaan Integrasi ternak (Ditjen PKH) 50 ekor sapi/babi untuk mencakup 100 HakanLanjutan ...
KEGIATAN TAHUN 2015 2016 2017 2018 2019 Pendukung Kajian teknologi pengelolaan kebun jeruk berkelanjutan, Kajian Pengelolaan Lahan dan Air, Kajian Teknologi Fertigasi, Kajian teknologi budidaya ramah lingkungan, Pendampingan Penerapan Teknologi, Pembentukan Konsorsium Pengembangan Jeruk Soe, Pelatihan petugas penyuluh tentang budidaya dan pascapanen jeruk, Penyediaan tenaga penyuluh jeruk Pendampingan Penerapan Teknologi, kajian rantai pasokan jeruk Soe, Kajian teknologi budidaya ramah lingkungan, peningkatan kapabilitas petugas, petani dan penangkar jeruk soe Pendampingan teknologi budidaya ramah lingkungan, peningkatan kapabilitas petugas, petani dan penangkar jeruk soe Pendampingan penerapan rancang bangun hasil dari kajian, peningkatan kapabilitas petugas, petani dan penangkar benih jeruk soe Pendampingan penerapan rancang bangun hasil dari kajian, peningkatan kapabilitas petugas, petani dan penangkar benih jeruk soe Hilir Inisiasi jejaring pemasaran domestik dan inisiasi manajemen rantai pasokan Inisiasi jejaring (pengembangan kemitraan) pemasaran domestik dan inisiasi manajemen rantai pasokan, market intelligence, promosi dan pameran rintisan pengembangan industri pengolahan (sebagai antisipasi over produksi),market intelligence potensi ancaman pemasaran produk segar & olahan regional jawa, bali dan NTT, promosi dan pameran pengembangan industri pengolahan (sebagai antisipasi over produksi),market intelligence potensi ancaman pemasaran produk segar & olahan regional jawa, bali dan NTT, promosi dan pameran pengembangan industri pengolahan (sebagai antisipasi over produksi),market intelligence potensi ancaman pemasaran produk segar & olahan regional jawa, bali dan NTT, promosi dan pameranTarget: Perluasan Areal 750 Ha, Pembangunan Kebun, Peremajaan Tanaman 100 Ha, Peningkatan kecukupan infrastruktur prasarana dan sarana kebun, Pengendalian OPT, penyediaan prasarana dan sarana budidaya dan pascapanen, Penumbuhan dan Penguatan Kelembagaan, pengawasan sertifikasi benih, Penerapan sistem jaminan mutu, Manajemen rantai pasokan atau nilai, Pengembangan jejaring usaha dan pengutuhan kawasan jeruk berkelanjutan dan pengembangan pemasaran regional jawa, bali dan NTT
STRATEGI PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
Rimau Gerga
1) Pengembangan kawasan : Perluasan/Pemantapan Areal tanam
Fasilitasi Sarana Budidaya (on farm)
Registrasi Kebun/Lahan Usaha
Sekolah Lapang Good
Agriculture Practices (GAP)
2) Pengembangan Penanganan Pasca Panen:
Fasilitasi sarana pasca panen
Perluasan penerapan teknologi pasca panen Registrasi rumah
pengemasan
Sekolah Lapang Good
Handling Practices (GHP) 3) Pengembangan Kelembagaan dan Kemitraan 4) Pemasyarakatan produk bermutu