32
A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah PT. Bank CIMB Niaga, Tbk
Berdiri sejak 26 September 1955, saat ini CIMB Niaga adalah bank terbesar ke-5 di Indonesia berdasarkan nilai aset. Struktur organisasi audit internal pada PT Bank CIMB Niaga berada dibawah dewan komisaris.
2. Sejarah PT. Bank Panin , Tbk
Bank Panin didirikan pada tahun 1971, Strategi usaha Panin Bank adalah fokus pada bisnis perbankan retail. Struktur organisasi audit internal pada PT Bank Panin berada dibawah president direktur.
3. Sejarah PT. Bank Danamon Indonesia , Tbk
Bank Danamon didirikan pada tahun 1956 dengan nama PT Bank Kopra Indonesia. Pada tahun 1976 namanya menjadi Bank Danamon Indonesia hingga kini. Struktur organisasi audit internal pada PT Bank Danamon berada dibawah dewan komisaris.
4. Sejarah PT. Bank DKI , Tbk
Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta yang didirikan pada tanggal 11 April 1961 dengan nama BPD Jaya sebagai lembaga bank yang fokus terhadap program pembiyaan pembangunan daerah DKI Jakarta. Pada tahun 1992 berganti nama menjadi PT Bank DKI sekaligus menjadi bank devisa. Struktur organisasi Audit Internal pada PT Bank DKI yang terdiri dari divisi audit , dan divisi quality assurance audit , berada setara dengan Dewan Komisaris .
5. Sejarah PT. Bank Central Asia, Tbk
Bank Central Asia didirikan pada tanggal 21 Februari 1957, Strategi usaha Bank Central Asia adalah fokus pada bisnis perbankan retail. Struktur organisasi Komite Audit pada PT. Bank BCA berada dibawah Dewan Komisaris.
6. Sejarah PT. Bank Tabungan Negara, Tbk
Pada tahun 1897 Bank BTN didirikan dengan pendirian perseroan atas nama “POSTSPAAR BANK”,dan Pada tahun 1963 sesuai Perpu No.4 tahun 1963 dan UU No.2 tahun 1964 perubahan nama Bank Tabungan Pos menjadi bank Tabungan Negara sampai sekarang. Struktur organisasi audit internal pada PT Bank BTN berada dibawah dewan komisaris.
7. Sejarah PT. Bank Mega
Berawal dari sebuah usaha milik keluarga bernama PT. Bank Karman yang didirikan pada tahun 1969 dan berkedudukan di Surabaya, selanjutnya pada tahun 1992 berubah nama menjadi PT. Mega Bank dan melakukan relokasi Kantor Pusat ke Jakarta. Struktur organisasi Audit Internal ( SKAI ) yang terdiri dari audit team PT. Mega Bank berada dibawah Office of President Director .
8. Sejarah PT. Bank OCBC NISP, Tbk
PT. Bank NISP Tbk, yang kini menjadi PT. Bank OCBC NISP Tbk didirikan pada tanggal 4 April 1941. Struktur organisasi audit internal pada PT Bank OCBC NISP berada dibawah dewan komisaris.
9. Sejarah PT. Bank Negara Indonesia, Tbk
BNI didirikan pada tahun 1946, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Struktur organisasi audit internal pada PT Bank BNI berada dibawah president direktur.
10. Sejarah Bank Victoria Internasional
Bank Victoria Internasional didirikan pada tahun 1992, Strategi usaha Bank Victoria Internasional adalah fokus pada bisnis perbankan retail.
Struktur organisasi Komite Audit pada PT. Bank Victoria berada dibawah Direktur Utama.
B. Corporate Governance Struktur Bank
Susunan Corporate Governance Struktur bank sebagai berikut: 1. Pemegang Saham dan Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS) 2. Dewan komisaris
3. Dewan Pengawas Syariah
4. Komite – komite di bawah Komisaris
Dalam rangka mendukung efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, Dewan Komisaris wajib membentuk komite audit, komite pemantau resiko yang tugas dan wewenang adalah sebagai berikut:
a. Komite Audit
1) Memantau dan mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan audit serta memantau tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. 2) Mereview pelaksanaan tugas satuan kerja audit internal, kesesuain
pelaksanaan audit oleh kantor akuntan publik dengan standar audit yang berlaku.
3) Keseuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku. 4) Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan Satuan Kerja
5) Memberikan rekomendasi penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik sesuai ketentuan yang berlaku kepada RUPS melalui Dewan Komisaris.
Komite Audit terdiri dari internal auditor dimana tugasnya adalah melaporkan seluruh temuan sesuai hasil pemeriksaan dengan ketentuan yang berlaku, memantau menganalisis dan melaporkan perkembangan tindak lanjut perbaikan yang dilakukan auditee terhadap operasional perbankan. Sedangkan eksternal auditor dalam pelaksanaan audit laporan keuangan bank, bank menunjuk akuntan publik dan kantor akuntan publik yang terdaftar di Bank Indonesia.
b. Komite Pemantau Risiko
Memantau dan mengevaluasi kebijakan dan pelaksanaan manjemen risiko serta pelaksanaan tugas komite manajemen risiko dan satuan kerja manjemen risiko.
5. Direksi
6. Sekertaris Perusahaan 7. Internal Auditor
Bank memiliki Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank ( SPFAIB) dengan menyusun Piagam Audit Intern,membentuk Satuan Kerja Audit Intern dan panduan audit intern.Audit intern melaoprkan seluruh temuan hasil pemeriksaan sesuai ketentuan berlaku. Memantau, menganalisis dan
melaporkan perkembangan tindak lanjut perbaikan yang dilakukan audit.Kelembagaan Satuan Kerja Audit Intern independen terhadap satuan kerja operasional.
8. Eksternal Auditor
Dalam pelaksanaa audit laporan keuangan bank, bank menunjuk Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Bank Indonesia.
C. Metode Penelitian
1. Waktu dan Tempat Penelitian
a. Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian dibeberapa perusahaan perbankan yang berada di sekitar wilayah DKI Jakarta khususnya daerah Pluit Jakarta Utara. Beberapa perusahaan perbankan yang diteliti adalah perusahaan perbankan yang lokasinya saling berdekatan jaraknya sehingga mempermudah proses penelitian bagi peneliti.
b. Waktu Penelitian
Adapun waktu penelitian yang dilakukan adalah tahun 2010 secara bersamaan dengan mendatangi perusahaan perbankan tersebut.
2. Desain Penelitian
Metode penelitian ini adalah assosiatif kausal, dimana terjadi hubungan sebab akibat diantara dua variable yaitu variabel dependen dan variable independen. Desain penelitian ini kausal berguna untuk mengukur hubungan-hubungan antar variable riset atau berguna untuk menganalisis bagaimana satu variable mempengaruhi variable lain. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh peranan audit internal sebagai variable independen terhadap penerapan GCG sebagai variable dependen.
3. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban ataupun dugaan sementara terhadap suatu masalah yang dihadapi, yang masih akan diuji kebenaranya lebih lanjut melalui analisis data yang relevan dengan masalah yang terjadi, Hipotesis penelitian ini adalah Peranan audit internal berpengaruh terhadap penerapan GCG pada perusahaan perbankan Jakarta dan sekitarnya, maka hipotesis penelitian sebagai berikut:
Ho : Peranan audit internal tidak berpengaruh terhadap penerapan
GCG
Ha : Peranan audit internal berpengaruh terhadap penerapan GCG
4. Variabel dan Skala Pengukuran
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dijabarkan sebagai berikut:
a. Variabel Bebas( Independent)
Variabel Independent yang digunakan pada penelitian ini adalah Peranan Audit Internal. Audit Internal adalah satu bagian dalam perusahaan yang berfungsi sebagai berikut:
1) Pengawasan pada perusahaan perbankan yang bertugas melakukan pengendalian
2) Sebagai konsultasi secara objektif dan independen terhadap aktivitas operasional perusahaan untuk memberi nilai tambah dan meningkatkan operasi perusahaan
3) Serta membantu organisasi dalam mengefektifkan manajemen resiko.
Variabel independent ini diperoleh dari hasil kuesioner dan diukur dengan skala likert yaitu pengukuran sikap dengan menyatakan setuju atau tidak setuju, dimana poni 1( sangat tidak setuju), poin 2(tidak setuju), poin 3 (netral) , poin 4 (setuju) ,dan poin 5 (sangat setuju).
b. Variabel Terikat ( Dependent Variabel)
Variabel dependent yang digunakan pada penelitiana ini adalah Penerapan GCG. GCG yang berarti sebagai suatu sistem yang berfungsi untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi . Dalam penelitian ini
setiap responden diminta untuk menunjukkan apakah mereka setuju dengan pernyataan yang terdapat dalam kuesioner mengenai dimensi dan indikator GCG. Terdapat beberapa dimensi dan indikator GCG yaitu: 1) Transparasi yaitu sistem corporate governance yang dapat menjamin
terlaksananya kelengkapan pengungkapan dengan tepat waktu dan akurat .
2) Akuntabiltas yaitu sistem corporate governance yang dapat mempertanggungjawabkan proses pencapaian kinerja perusahaan secara transparan dan wajar, sehingga dapat mencapai kinerja yang berkesinambungan.
3) Responsibilitas yaitu sistem corporate governance yang menjamin pelaksanaan peraturan perundang-undangan serta tanggungjawab terhadap masyarakat dan lingkungan perusahaan, sehingga terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai good corporate citizen.
4) Independensi yaitu sistem corporate governance yang menjamin lancarnya pelaksanaan prinsip good corporate governance, sehingga masing-masing organ perusahaan tidak mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain.
5) Keadilan (fairness) yaitu sistem corporate governance yang memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.
Dalam penerapan kuesioner untuk GCG, seluruh elemen GCG digabung untuk memudahkan analisis statistik. Hal ini dikarenakan penulis tidak menggunakan sub bab variabel dependen dan penelitian ini hanya menggunakan dua variabel saja. Agar tidak terjadi kesalahpahaman, maka penulis mengelompokkan pertanyaan yang ada beserta dimensinya. Variabel dependent ini diperoleh dari hasil kuesioner dan diukur dengan skala likert yaitu pengukuran sikap dengan menyatakan setuju atau tidak setuju, dimana poin 1( sangat tidak setuju), poin 2(tidak setuju),poin 3 (netral) , poin 4 (setuju) ,dan poin 5 (sangat setuju).
Tabel 3.1 Variabel dan Dimensi Kuesioner
Variabel Dimensi Keterangan Keuangan Skala Likert
Ketaatan Skala Likert Audit Internal ( X )
Operasional Skala Likert Transparansi Skala Likert Akuntabilitas Skala Likert Responsibility Skala Likert Independensi Skala Likert Good Corporate
Governance ( Y )
Keadilan Skala Likert Data diolah sendiri
5. Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan penelitian ini, penulis memperoleh data dan informasi yang berasal dari kuesioner ,pembagian kuesioner yang dilakukan penulis dengan cara mendatangi perusahaan perbankan tersebut pada pagi hari, untuk dapat menghasilkan pengisian kuesioner yang baik dan benar maka penulis memberikan waktu kepada para responden untuk mengisi setelah ada waktu luang untuk pengisian kuesioner tersebut dan pada sore harinya penulis dapat mengambil kuesioner yang telah selesai diisi .
6. Jenis Data dan Sumber Data
a. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah keberadaan dapat dilisankan dan ada yang tercatat, jika langsung dari sumbernya , data primer digunakan untuk mengukur variabel independent (peranan audit internal) dan variabel dependen (good corporate governance). Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari perusahaan berupa sejarah singkatnya berdiri perusahaan dan struktur organisasi perusahaan.
b. Sumber Data
Dalam melaksanakan pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan sebagai dasar penulisan peneliti, penulis membuat kuesioner yang berisikan pertanyaan dari setiap variabel yang diberikan secara langsung (personal administered quetionarries) kepada responden yang bersangkutan. Responden tersebut adalah para karyawan yang bekerja di perusahaan perbankan yang berada di sekitar DKI Jakarta khususnya daerah Pluit Jakarta Utara.
7. Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh Audit Internal perbankan yang terdapat di sekitar wilayah DKI Jakarta khususnya daerah Pluit Jakarta Utara yang berjumlah 10 bank.
d. Sampel Penelitian
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan metode purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu yang diharapkan memiliki informasi yang akurat. Maka penulis menggunakan sampel quota sebesar 100 orang responden
dengan 10 bank yang berada di Pluit, Jakarta Utara dengan kriteria sebagai berikut :
a. Karyawan yang bekerja diperusahaan-perusahaan Perbankan yang terdaftar di BI.
b. Karyawan yang bekerja diperusahaan yang menerapkan Good Corporate Governance.
c. Karyawan yang bekerja diperusahaan yang telah menjalankan Good Corporate Governance lebih dari satu tahun.
Tabel 3.2 Daftar Nama Bank
NO Nama Perusahaan Perbankan
1 PT. Bank CIMB Niaga, Tbk 2 PT. Bank Panin, Tbk
3 PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk
4 PT. Bank DKI
5 PT. Bank Central Asia, Tbk 6 PT. Bank Tabungan Negara, Tbk
7 PT. Bank Mega, Tbk
8 PT. Bank OCBC NISP, Tbk
9 PT. Bank Negara Indonesia, Tbk 10 PT. Bank Victoria Internasional, Tbk
8. Pengujian kualitas data
a. Uji Validitas
Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur . Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur untuk melakukan tugasnya dalam mencapai sasarannya. Validitas berhubungan dengan tujuan dari pengukuran. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuan dari pengukuran. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata dan benar. Berikut ini adalah kriteria pengujian validitas menurut Ghozali (2005:45) :
1) Jika r hitung positif dan r hitung >r table, maka butir pertanyaan
tersebut valid.
2) Jika r hitung negative atau r hitung <r table, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.
3) R hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation.
b. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas digunakan untuk melihat reliabilitas masing-masing instrument yang digunakan dengan koefisien cronbach alpha. Realibilitas instrumen penelitian dilihat dari nilai Cronbach’s Alpha. Menurut
Nunnaly (1967 ) dalam Ghozali (2005:42), “ Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 0,6 ”.
9. Metode Analisis Data
Sesuai dengan hipotesis yang diuji dalam penelitian ini, maka persamaan linear sederhana menurut Sugiyono (2007:204) adalah sebagai berikut:
Y= a + bX = e
Keterangan:
Y = variabel dependen yaitu penerapan GCG a = konstanta
b = koefisien regresi
X= variabel independen yaitu peranan audit internal e = eror (tingkat kesalahan)
a. Uji Statistika Deskriptif
Menurut Sugiyono (2007:142) uji statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Yang termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi.
10. Uji Asumsi Klasik dalam Regresi
a. Uji Normalitas Data
Menurut Ghozali (2005:110) uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam model regresi , variabel pengganggu atau residual yang diteliti berdistribusi normal . Nilai residual berdistribusi normal merupakan suatu kurva berbentuk lonceng (bell-shaped curve) yang kedua sisinya melebar sampai tidak terhingga. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot ( P-Plot ) , distribusi yang normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal dan data menyebar disekitar garis diagonal mengikuti arah garis diagonal. Diperlukan uji statistik untuk menunjukan normal atau tidak, uji statistik untuk mendeteksi normalitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan normalitas data yang digunakan adalah menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov ( K-S ). Uji Kolmogorov-Smirnov ( K-S ) dilakukan dengan membuat hipotesis:
H0: Data residual berdistribusi normal Ha: Data residual tidak berdistribusi normal
b. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2005:105) heteroskedasitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedasitas. Uji heterokedasitas dapat dilakukan dengan melihat pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID (residual) dan ZPRED (variabel dependen).Dasar analisanya adalah sebagai berikut:
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik – titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka terjadi heterokedasitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas , serta titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedasitas.
11. Uji Hipotesis
a. Uji Parsial (Uji t)
Ghozali (2005:84) pengujian ini digunakan untuk membuktikan apakah koefisien regresi tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak secara parsial antara variabel independent (X) terhadap variabel dependent (Y).
Dasar pengambilan keputusan:
1) Jika Sig > (0,05), maka koefisien regresi tidak signifikan.