• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI PENJUALAN SECARA TUNAI BERBASIS WEB (STUDI KASUS : BUTIK BELLEZA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM INFORMASI PENJUALAN SECARA TUNAI BERBASIS WEB (STUDI KASUS : BUTIK BELLEZA)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

    27  

1. Pendahuluan

Perkembangan teknologi dibidang informasi mendorong setiap instansi atau toko untuk tetap mengikuti perkembangannya, terutama berkenaan dengan perkembangan teknologi informasi yang ada hubungannya dengan kegiatan toko tersebut. Perkembangan teknologi informasi telah memberikan kontribusi yang cukup berarti dalam meningkatkan kegiatan usaha khususnya dalam hal pengolahan data yang memberikan dukungan terhadap pengambilan keputusan bisnis serta memberikan kontribusi yang cukup berarti dalam meningkatkan kegiatan pelayanan.

Saat ini telah banyak toko memanfaatkan web

sebagai media untuk transaksi penjualan barang, tetapi tidak sedikit pula toko yang masih belum memanfaatkan web khususnya toko yang sedang berkembang (Sanada, dkk, 2012:1-14). Butik belleza misalnya, butik yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto 157 Semarang ini memulai usahanya pada awal tahun 2013, bergerak dalam bidang penjualan berbagai macam produk seperti pakaian, rok dan sepatu untuk kaum wanita.

Permasalahan yang ada pada butik belleza saat ini adalah kesulitan dalam pengelolaan barang yang dijual selain itu juga butik belleza masih bertransaksi dan melakukan kegiatan manajemen butik dengan cara manual yaitu masih melakukan pencatatan di buku. Dengan sistem yang masih menggunakan media buku sebagai penyimpan data, bagian kasir

kesulitan dalam melakukan pencarian data penjualan barang, dan juga dalam pembuatan laporan barang apa saja yang laku dan tidak

2. Tinjauan Pustaka 2.1 Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan (Kadir, 2003: 10). Menurut (Sutabri 2007: 36) sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan.

Menurut (Susanto, 2000: 59) menjelaskan, sistem informasi adalah kumpulan dari sub – sub sistem baik phisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna.

Berdasarkan dari beberapa pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan prosedur-prosedur yang saling bekerja sama untuk mengolah data menjadi suatu informasi yang berguna bagi penggunanya.

SISTEM INFORMASI PENJUALAN SECARA TUNAI BERBASIS WEB

(STUDI KASUS : BUTIK BELLEZA)

Eko Yulianto1, Toni Wijanarko2

1,2, Program Studi Teknik Informatika STMIK ProVisi Semarang

1Ecko.provisi@gmail.com, 2toni@provisi.ac.id

Abstract

Belleza Boutique is a store that sells a wide range of goods, especially in the field of clothing that is still making sales manually. To meet the needs of consumers in terms of service, Belleza Boutique has a special part in dealing with consumers

Application sales of goods can be one solution that can be used to facilitate the seller in the sale of data processing, the data item, the data item reports, reports sales of goods, as well as a memorandum of the sale of goods is made easier, faster and efficient so that it can help increase profits Belleza Boutique in improving their business.

(2)

28  

2.2. Penjualan

Pengertian penjualan menurut (Simamora, 2000 : 24) adalah pendapatan lazim dalam toko dan merupakan jumlah kotor yang dibebankan kepada pelanggan atas barang dan jasa. Pengertian penjualan menurut (Marom, 2002 : 28) menyatakan bahwa Penjualan artinya penjualan barang dagangan sebagai usaha pokok toko yang biasanya dilakukan secara teratur. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah persetujuan kedua belah pihak antara penjual dan pembeli, dimana penjual menawarkan suatu produk dengan harapan pembeli dapat menyerahkan sejumlah uang sebagai alat ukur produk tersebut sebesar harga jual yang telah disepakati.

2.3. Butik

Butik berasal dari bahasa Perancis yaitu

Boutique yang berarti toko busana. Butik dapat diartikan sebagai toko busana yang menjual busana berkualitas tinggi. Pengertian butik menurut (Satyodirgo, 1979: 120) adalah toko busana yang menjual busana berkualitas tinggi dan menyediakan bahan-bahan yang halus bermutu tinggi dan mutakhir serta pelengkap busana. Sementara, menurut (Riyanto, 2003: 120) mengemukakan bahwa butik adalah suatu usaha pembuatan busana dengan jahitan kualitas tinggi dengan penjualan pelengkap busananya.

2.4. Unified Modeling Language (UML)

Menurut Supriyanto (2007: 222), UML adalah bahasa nyata (grafis) untuk menggambarkan, menetapkan, membangun, dan mendokumentasikan sesuatum (benda) pada sebuah sistem perangkat lunak secara intensif.

UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Penggunaan model diharapkan pengembangan software dapat memenuhi semua kebutuhan pengguna dengan lengkap dan tepat, termasuk faktor – faktor seperti lingkup (scalability), kemampuan (robustness), keamanan (security), dan sebagainya. Pemodelan (modeling) merupakan proses merancang software sebelum melakukan pengkodean (coding). Membuat model dari sebuah sistem yang kompleks sangatlah penting karena developer tidak dapat memahami sistem semacam itu secara menyeluruh (Supriyanto, 2007: 222).

UML memungkinkan developer melakukan permodelan secara visual, yaitu penekanan pada

penggambaran, bukan didominasi oleh narasi. Permodelan visual membantu untuk menangkap struktur dan kelakuan dari objek, mempermudah penggambaran interaksi antara elemen dalam sistem, dan mempertahankan konsistensi antara disain dan implementasi dalam pemrograman (Hermawan, 2003 : 7).

3. METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian yang dipilih oleh penulis adalah Butik Belleza Semarang yang beralamat di Jalan Gatot Subroto 157 Semarang.

3.2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Interview atau wawancara

Interview dan wawancara dilakukan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis melakukan wawancara langsung dengan pihak yang bersangkutan sebagai bahan identifikasi masalah. Pihak yang terkait yaitu bagian Kasir Toko Butik Belleza. Hasil wawancara diperoleh data data item penjualan, Data Item Pembelian, Data Transaksi Penjualan, Data Transaksi Pembelian, Data Stok Gudang, Data Karyawan Kasir, Alur Sistem yang berjalan.

b. Observasi

Observasi dilakukan dengan cara melihat secara langsung terhadap kegiatan yang sedang berjalan atau dilakukan di bagian Kasir Toko Butik Belleza mulai dari transaksi Penjualan barang, Pembelian barang, dan cek ketersediaan barang.

c. Studi Dokumentasi

Bentuk perolehan data yang bersumber dari dokumen laporan-laporan dari toko, tentang teori dan konsep yang akan digunakan dalam penelitian perancangan sistem informasi penjualan Toko Butik Belleza.

3.3. Tahapan Penelitian

3.3.1 Tahap Perencanaan Sistem (system planning)

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan sistem meliputi :

a. Mendefinisikan masalah,

Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan pada tahap perencanaan sistem, maka definisi permasalahan yaitu:

(3)

    29   1) Kesulitan dalam melakukan Input data

Pembelian dan Penjualan barang.

2) Kesulitan dalam pembuatan Laporan Pembelian dan Penjualan barang.

b. Menentukan tujuan sistem informasi penjualan.

Tujuan sistem informasi Penjualan adalah untuk mempermudah bagian kasir dalam melakukan proses input data transaksi dan juga mempermudah dalam pembuatan laporan transaksi pembelian maupun penjualan.

3.3.2 Tahap Analisis

Tahap analisa diawali dengan kegiatan mendefinisikan kebutuhan data dan informasi yang dibutuhkan untuk merancang Sistem Informasi Penjualan secara tunai Berbasis Web.

3.3.3 Perancangan / Design Sistem

Website sebagai media yang saat ini mempunyai banyak fungsi salah satunya digunakan media transaksi penjualan merupakan pengembangan dari sistem lama yang masih bersifat Tradisional. Sistem ini diharapkan dapat mengatasi kelemahan ada sistem lama. Tahap perancangan sistem kegiatan yang dilakukan yaitu menentukan pihak yang terlibat, merancang kebutuhan data, mengidentifikasi fungsi Website, membuat pemodelan proses, membuat pemodelan data, dan membuat desain tampilan antar muka (interface).

3.3.4 Penerapan Sistem

Perangkat keras yang dibutuhkan untuk merancang Sistem Informasi Penjualan secara tunai pada butik berbasis Web adalah sebuah computer dengan Spesifikasi Processor Intel Core i3, memory 4Gb dan Hardisk 500 GB. Perangkat Lunak yang digunakan adalah Adobe Dreamweaver, XAMP Server dengan database MYSQL Server, dan Rational Rose 2002. Metode Pengujian yang digunakan adalah pengujian Kotak Hitam (black box testing) yaitu dengan cara memberi input dari kasir/admin kepada sistem yang sudah berjalan dan mengamati hasil output dari sistem.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kebutuhan Sistem Pendukung

Kebutuhan sistem pendukung dalam Sistem Informasi Penjualan secara tunai pada butik berbasis web adalah WebBrowser. Webbrowser pada sistem ini berfungsi sebagai media yang digunakan untuk

mengakses sistem informasi, karena tanpa web

browser sistem tidak akan bisa diakses/digunakan.

4.2 Implementasi Hasil Rancangan 4.2.1 Halaman Beranda

Halaman beranda adalah halaman depan Sistem informasi ketika pertama kali user mengakses sistem.

4.2.2 Halaman Login

Halaman login adalah halaman yang digunakan untuk masuk ke dalam sistem informasi, dengan memasukan username dan password terlebih dahulu.

4.2.3 Halaman Menu Utama

Halaman menu utama adalah halaman yang ditampilkan setelah user berhasil masuk kedalam sistem informasi.

(4)

30  

4.2.4 Halaman Transaksi Pembelian

Halaman Transaksi Penjualan barang adalah halaman yang berfungsi untuk melakukan Input data transaksi penjualan barang.

4.2.5 Halaman Transaksi Penjualan

Halaman Transaksi Penjualan barang adalah halaman yang berfungsi untuk melakukan Input data transaksi penjualan barang.

4.2.6 Halaman Grafik Penjualan Barang

Halaman grafik penjualan barang merupakan halaman yang menampilkan grafik penjualan barang.

4.2.7 Halaman Grafik Penjualan Total

Halaman grafik penjualan total merupakan halaman yang menampilkan grafik penjualan total.

4.3 Pengujian Sistem

Pengujian Sistem Informasi Penjualan secara Tunai pada butik berbasi webmenggunakan metode

black box. Pengujian sistem dengan metode black box bertujuan untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dilakukan dengan cara memasukkan input tertentu dan melihat hasil yang

(5)

    31   didapat dari input tersebut. Pengujian black box,

yang diuji adalah masukan serta keluarannya. Pengujian dilakukan dengan cara memberi input atau masukan dari user terhadap sistem yang sudah berjalan dan mengamati hasil output dari sistem. Pengujian tersebut akan dilakukan pada setiap use case untuk mengetahui kesesuaian fungsi dari perangkat lunak.

Prosedur Pengujian yang dilakukan Sistem Informasi Penjualan secara Tunai pada butik berbasis web adalah :

a. Menentukan data-data yang akan digunakan untuk keperluan pengujian sistem, data-data tersebut berupa contoh data user, data kategori, data barang, data supplier, data pelanggan, data pembelian, dan data penjualan.

b. Menentukan metode pengujian dan kriteria evaluasi hasil pengujian untuk masing-masing use case yang ada di dalam sistem. Daftar bisnis use case, sistem use case, metode pengujian dan kriteria evaluasi hasil pengujian. c. Melakukan pengujian untuk masing-masing

use case menggunakan data yang sudah dipersiapkan sebelumnya dan membandingkan hasilnya dengan kriteria hasil pengujian. Beberapa hasil pngujian berdasarkan fungsi yang terdapat pada masing-masing use case.

4.4 Pembahasan

Permasalahan yang ada pada butik belleza saat ini adalah kesulitan dalam pengelolaan barang yang dijual selain itu juga butik belleza masih bertransaksi dan melakukan kegiatan manajemen butik dengan cara manual yaitu masih melakukan pencatatan di buku. Dengan sistem yang masih menggunakan media buku sebagai penyimpan data, bagian kasir kesulitan dalam melakukan pencarian data penjualan barang, dan juga dalam pembuatan laporan barang apa saja yang laku dan tidak. Dari permasalahan yang dihadapi Butik Belleza, sehingga menyulitkan bagian kasir dalam melakukan transaksi penjualan barang dan juga dalam pembuatan laporannya, khususnya ketika pada bulan yang mempunyai hari besar seperti bulan desember yang memiliki hari besar yaitu hari natal dan juga tahun baru. Solusi yang dapat menjawab permasalahan tersebut adalah dilakukannya perancangan dan implementasi sistem informasi penjualan secara tunai pada butik berbasis web.

Website sebagai media yang saat ini mempunyai banyak fungsi salah satunya digunakan media

transaksi penjualan merupakan pengembangan dari sistem lama yang masih bersifat Tradisional. Sistem ini diharapkan dapat mengatasi kelemahan ada sistem lama. Tahap perancangan sistem kegiatan yang dilakukan yaitu menentukan pihak yang terlibat, merancang kebutuhan data, mengidentifikasi fungsi Website, membuat pemodelan proses, membuat pemodelan data, dan membuat desain tampilan antar muka (interface).

Admin Butik Belleza dalam menyusun laporan data pembelian dan penjualan barang dilakukan dengan mencatat pada buku dengan mengambil data dari nota penjualan setiap harinya. Kesalahan dapat terjadi pada saat memindahkan data dari nota ke laporan penjualan karena ketidaktelitian admin. Sistem informasi penjualan secara tunai berbasis web menyediakan menu laporan yang terintegrasi antara data produk dan data pemesanan, sehingga admin dapat membuat laporan berdasarkan tanggal yang diinginkan dan mencetak laporan tersebut seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.31 (halaman laporan pembelian) dan Gambar 4.32 (halaman laporan penjualan). Berdasarkan hasil dan simulasi di atas maka terbukti bahwa adanya kemudahan yang diberikan kepada admin dalam membuat laporan data pembelian dan penjualan berdasarkan atas kurun waktu tertentu. Selain itu bagian kasir butik belleza pada awalnya dalam memberikan nota penjualan kepada pelanggan masih menggunakan cara manual, yaitu dengan menulis transaksi penjualan pada nota yang telah disediakan. Sistem informasi penjualan secara tunai berbasis web menyediakan menu cetak nota penjualan yang secara otomatis dibuat setelah input transaksi penjualan dilakukan seperti yang ditunjukan pada Gambar 4.5 (halaman input transaksi penjualan) dan Gambar 4.6 (halaman cetak nota penjualan). Berdasarkan hasil dan simulasi di atas maka terbukti bahwa adanya kemudahan yang diberikan sistem kepada kasir dalam pencatatan nota penjualan yang akan diberikan kepada pelanggan.

5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan yaitu permasalahan yang ada pada Butik Belleza saat ini adalah kesulitan dalam pengelolaan barang yang dijual. Solusi yang dapat menjawab permasalahan tersebut adalah dilakukannya perancangan dan implementasi sistem informasi

(6)

32  

penjualan secara tunai pada butik berbasis web. Tahap perancangan sistem kegiatan yang dilakukan yaitu menentukan pihak yang terlibat, merancang kebutuhan data, mengidentifikasi fungsi Website, membuat pemodelan proses, membuat pemodelan data, dan membuat desain tampilan antar muka (interface). Berdasarkan wawancara kepada pemilik Butik Belleza dapat disimpulkan bahwa dengan diterapkannya sistem informasi penjualan tunai berbasis web ini memberikan kemudahan yang diberikan sistem kepada kasir dalam pencatatan nota penjualan yang akan diberikan kepada pelanggan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil, pembahasan dan kesimpulan yang telah diuraikan, agar sistem dapat memberikan pelayanan yang lebih baik, maka saran dalam penelitian

sebagai berikut :

a. Membuat katalog produk online, sehingga pelanggan tidak perlu repot-repot datang ke toko untuk melihat produk yang diinginkan. b. Membuat laporan penjualan secara online,

sehingga memudahkan owner dalam memantau laporan penjualan dimana saja tanpa harus datang ke toko terlebih dahulu.

c. Pemakaian barcode reader, sehingga mengurangi presentase kesalahan kasir dalam melakukan input penjualan.

DAFTAR PUSTAKA

Kadir, A. 2001. Dasar Pemorgaman WEB Dinamis Menggunakan PHP. Yogyakarta : Andi Offset Kadir, A. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi

Marom, C. 2002. Sistem Akuntansi Perusahaan Dagang.Jakarta : Grasindo

Riyanto A, Arifah . 2003. Teori Busana. Yampendo Sanada, Y.I, Herdiyansyah, M.I dan Zuhriyadi, I. 2012. Sistem Informasi Penjualan Online Berbasis Web Cv.Multikom Dengan Menggunakan Metode Crm (Customer Relationship Management). Jurnal Imiah Sistem Informasi Vol.x No.x, Oktober 2012:1 -14.

Satyodirgo, R. 1979. Pengelolaan Usaha. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI

Simamora, H. 2000. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Supriyanto, A. 2007. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Salemba Infotek

Susanto, A. 2000. Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangannya. Bandung: Linggajaya.

Sutabri, T. 2007. Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.

Referensi

Dokumen terkait

pembelajaran yg disampaikan oleh sumber pembelajaran yg disampaikan oleh sumber pesan (guru) kpd penerima pesan.. pesan (guru) kpd

Akan tetapi apa yang tampak secara objektif tidak miskin itu, bisa saja dirasakan sebagai kemiskinan oleh pelakunya karena adanya perasaan tidak mampu memenuhi kebutuhan

Tesis yang berjudul: “ Pengaruh Faktor Predisposisi, Pemungkin, Penguat, Ancaman dan Harapan Terhadap Perilaku Perolehan Imunisasi Dasar Lengkap Di Kabupaten Pamekasan

Mufasir dari generasi pertengahan Abu Bakar Muhammad bin Abdullah atau sering dikenal dengan Ibnu al-Arabi menafsirkan surat an-Nisa’ dalam Tafsir Ah } kam

UA11AQ-WL Saya menyukai gaya kepemimpinan atasan saya karena atasan saya memberikan kesempatan kepada saya untuk berperan serta aktif dalam perusahaan (Assy Unit),

Studi ini dilakukan untuk mempelajari bagaimana peningkatan kemampuan inkuiri, penguasaan konsep dan sikap peduli lingkungan siswa melalui penerapan pembelajaran

Maka belajar dari fakta ini, Presiden Soeharto menganggap agama sebagai sumber konflik, dan karena itulah mulai diajukan kebijakan asas tunggal Sedangkan faktor

Dengan mendapatkan informasi konteks yang dimiliki oleh pengguna berupa aktivitas pengguna yang didapatkan melalui sensor-sensor yang ada pada perangkat, aplikasi dapat mengetahui