• Tidak ada hasil yang ditemukan

MARKET BRIEF Produk Perikanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MARKET BRIEF Produk Perikanan"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

MARKET BRIEF

Produk Perikanan

Atase Perdagangan KBRI Seoul

April 2015

(2)

Peta Korea Selatan

(3)

Daftar Isi

Halaman

Daftar Isi 3

Daftar Tabel dan Fugure 4

I PENDAHULUAN 6

a. Pemilihan Produk 6

b. Profile Korea Selatan 6

II POTENSI DAN PELUANG PRODUK PERIKANAN DAN OLAHANNYA DI PASAR KOREA SELATAN

7

a. Perkembangan Impor Produk Perikanan 7

b. Potensi Pasar Produk Perikanan di Korea Selatan 9

c. Prosedur Impor 15

d. Hamabatan Tarif dan Non-Tariff 19

III STRATEGI 21

a. Jalur Distribusi 21

b. Retail Besar di Korea Selatan 23

IV INFORMASI PENTING 24

a. Daftar Pameran

b. Perwakilan Korea di Indonesia c. Kamar Dagang Korea Selatan

d. Perwakilan Indonesia di Korea Selatan e. Daftar Organisasi Terkait Impor

(4)

Daftar Tabel dan Figure

Halaman

Tabel 2.1 Nilai Impor Produk Perikanan Korea 8

Figure 2.1 Pangsa Pasar Produk Perikanan Tahun 2014 (berdasarkan nilai impor)

9

Tabel 2.2 Komoditas Turunan 9

Tabel 2.3 Volume Impor Produk Perikanan Korea 10

Figure 2.2 Impor Produk Perikanan Korea (Ribu US$) 11 Tabel 2.4 Potensi Ekspor Produk Perikanan Indonesia ke Korea Selatan

Berdasarkan Volume

12

Tabel 2.5 Potensi Ekspor Produk Perikanan Indonesia ke Korea Selatan Berdasarkan Nilai

12

Tabel 2.6 Potensi Ekspor Produk Perikanan Kategori Crustaceans Indonesia ke Korea Selatan Berdasarkan Volume

13

Tabel 2.7 Potensi Ekspor Produk Perikanan Kategori Crustaceans Indonesia ke Korea Selatan Berdasarkan Volume

14

Figure 2.3 Prosedur Kepabean Umum di Korea 15

Figure 2.4 Prosedur Inspeksi Impor Makanan di Korea 16 Figure 2.5 Prosedur Karantina Impor Produk Makanan di Korea Selatan 17 Figure 2.6 Prosedur Inspeksi danDeklerasi Impor Produk Makanan di Korea

Selatan

18

Tabel 2.8 Tarif Bea Masuk Impor di Krea Selatan 19

Figure 3.1 Struktur Penawaran (Impor Produk Makanan) 21 Figure 3.2 Struktur Penawaran dari Impor iakn Hidu 21 Figure 3.3 Struktur Penawaran dari Produk Perikanan Beku 22 Figure 3.4 Struktur Penawaran dari Impor Perikanan Yang Dikeringkan 22 Tabel 3.1 Jariangan Retail Besar di Korea Selatan 23

(5)

I. P E N D A H U L U A N

a. Pemilihan Produk

Korea Selatan merupakan salah satu pasar utama ekspor Indonesia yang ditargetkan tumbuh sebesar 300% (produk non-migas) dalam 5 (lima) tahun kedepan atau menjadi sekitar US$ 16,96 miliar di tahun 2019. Nilai impor non-migas Korea dari Indonesia pada 2014 mencapai US$ 7,09 miliar (www.kita.org). Salah satu pasar non migas yang sedang berusaha untuk digalakkan adalah perikanan.Korea Selatan sebagai importir produk perikanan terbesar kesembilan di dunia merupakan pasar yang sangat potensial untuk dimasuki oleh Indonesia.1

Tahun 2011 The Korea Rural Economic Institute melaporkan bahwa dalam satu tahun setiap penduduk Korea Selatan mengonsumsi sekitar 53,5 kg produk perikanan (ikan dan ikan dalam cangkang 37.8 kg dan rumput laut 15.7kg). Nilai impor produk perikanan Korea Selatan pada tahun 2014 adalah senilai lebih dari USD 3,6 milyar, naik hampir 16% dari tahun sebelumnya senilai USD 3,1 milyar. Permintaan ikan di Korea Selatan diprediksi akan terus meningkat seiring dengan usaha pemerintah untuk mendiversifikasi produk perikanan dan menjadikan ikan sebagai makanan alternatif pengganti daging merah yang lebih sehat serta dapat meningkatkan kualitas hidup.

Selain memberikan gambaran umum tentang kondisi pasar perikanan di Korea Selatan laporan ini juga akan berusaha untuk memberikan informasi yang lebih mendetail mengenai produk udang. Udang merupakan salah satu produk perikanan yang banyak di konsumsi selain ikan teri, cumi-cumi, ikan tuna, Alaska Pollock, mackerel, corvina kuning, flatfish, monkfish, dan belut. Indonesia, sebagai negara maritim memiliki potensi untuk mengekspor udang dalam jumlah yang cukup besar ke Korea Selatan. Diharapkan laporan ini dapat membantu eksportir produk perikanan Indonesia untuk dapat meningkatkan pangsa pasarnya di Korea Selatan.

b. Profil Korea Selatan

Republik Korea biasanya dikenal sebagai Korea Selatan, adalah sebuah negara di Asia Timur yang meliputi bagian selatan Semenanjung Korea. Negara ini dikenal dengan nama Daehan Hanguk oleh penduduk Korea Selatan. Luas daerahnya 99.274 km2 dengan keadaan topografi sebagian besar berbukit dan tidak rata. Korea Selatan beribukota di Seoul dan memiliki 9 provinsi yaitu: Jeju-do, Jeollabuk-do, Jeollanam-do, Chungcheongbuk-do, Chungcheongnam-do, Gangwon-do, Gyeonggi-do,

1

: UK Trade and Investment overseas market introduction service for Sea Fish Industry Authority

5

(6)

Gyeongsangbuk-do, dan Gyeongsangnam-do. Kota-kota besar di Negara tersebut diantaranya adalah Seoul, Busan, Incheon, Daegu, Daejeon, dan Gwangju.

Korea Selatan dalam beberapa dekade ini berhasil menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang mengagumkan. Pada 1962-1994, pertumbuhan ekonomi berkisar di angka 10% per tahun tahun yang didorong oleh pertumbuhan ekspor sebesar 20% per tahun2.Hal ini mengubah wajah negara ini dari negara miskin menjadi negara industri dan jasa yang cukup maju. Beradasarkan CIA World Factbook saat ini Korea Selatan menduduki peringkat 13 sebagai negara berkekuatan ekonomi terbesar dengan GDP sebesar US$ 1.67 trilyun, naik 2,8% dari tahun sebelumnya. GDP per kapita penduduk Korea Selatan adalah sebesar $33,200.

Korea Selatan juga merupakan negara dengan nilai ekspor terbesar ke-9 dan impor terbesar ke-9 pada tahun 2013.3. Nilai ekpor pada tahun 2014 bernilai US$ 573,1milyar, lebih tinggi 2,4% dibandingkan tahun 2013 sebesar US$ 559,6 milyar. Sedangkan nilai impor pada tahun 2014 bernilai US$ 525,6 milyar, meningkat 1,9% dari impor sebesar US$ 515,6 milyar di tahun 2013. Di tahun 2015 ekspor diharapkan dapat mencapai nilai US$ 601milyar dollar dan impor mencapai nilai US$ 557milyar.4

II. POTENSI DAN PELUANG PRODUK PERIKANAN DAN OLAHANNYA DI PASAR KOREA SELATAN

a. Perkembangan Impor Produk Perikanan

Selama lima tahun terakhir rata-rata impor produk perikanan ke Korea Selatan adalah senilai lebih dari US$ 3,2 milyar. Setelah mengalami penurunan pada tahun 2012 dan 2013 akibat melemahnya perekonomian dunia, pada tahun 2014 nilai impor kembali naik secara signifikan (15,93%) dan mencapai puncaknya (US$ 3,6milyar).

Berdasarkan table 2.1 dapat diketahui bahwa dari tahun ke tahun impor produk perikanan Korea Selatan selalu dikuasai oleh Cina. Di tahun 2014 Cina memasok hampir sebesar 27.9% dari total impor. Posisi importir selanjutnya ditempati oleh dikuasai oleh Rusia (19,4%), Vietnam (13,4%), US (6,0%), dan Norwegia (5,0%). Kelima negara tersebut hanya menyisakan pangsa pasar sebesar 30% untuk negara-negara lain seperti Taiwan, Thailand, Chili, dan Jepang.

Di tahun yang sama, Indonesia berada pada peringkat kedua belas dengan pangsa pasar sebesar 1,4% senilai USD 49,6 juta. Nilai tersebut meningkat sebesar 8.8%

2 http://www.worldbank.org/en/country/korea/overview 3https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/rankorder/2078rank.html https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/rankorder/2087rank.html 4 http://www.kita.org/engapp/board_view.jsp?no=1673&grp=S3&code=S3021 6

(7)

setelah sebelumnya turun cukup drastis sebesar 10% di tahun 2013. Selain kelima importir utama, importir lain memiliki pangsa pasar yang cukup seimbang sekitar 1%-3%. Oleh karena itu, Indonesia masih memiliki potensi yang cukup besar untuk merebut pasar dari negara-negara lain.

Tabel2.1: Nilai Impor Produk Perikanan Korea

Unit : Ribu USD

Negara

Nilai (US$1000) Nilai (US$1000) Nilai (US$1000) Nilai (US$1000) Nilai (US$1000)

Kenaikan Kenaikan Kenaikan Kenaikan Kenaikan

2010 2011 2012 2013 2014 World 2,775,159 3,413,904 3,218,487 3,136,336 3,635,880 23.02% -5.72% -2.55% 15.93% China 944,107 1,060,215 924,061 864,117 1,014,408 12.30% -12.84% -6.49% 17.39% Russian Federation 493,031 659,552 651,338 587,853 669,317 33.77% -1.25% -9.75% 13.86% Viet Nam 301,576 387,443 395,314 372,576 486,807 28.47% 2.03% -5.75% 30.66% United States of America 110,672 138,810 165,372 204,761 217,427 25.42% 19.14% 23.82% 6.19% Norway 95,187 134,420 111,465 118,412 181,376 41.22% -17.08% 6.23% 53.17% Taipei, Chinese 91,546 123,455 127,322 113,415 103,824 34.86% 3.13% -10.92% -8.46% Thailand 77,100 92,379 102,441 73,339 103,217 19.82% 10.89% -28.41% 40.74% Chile 34,116 101,423 67,171 83,553 101,792 197.29% -33.77% 24.39% 21.83% Japan 212,211 153,878 102,659 95,351 91,108 -27.49% -33.29% -7.12% -4.45% Hong Kong, China 54,322 78,316 64,717 54,331 73,283 44.17% -17.36% -16.05% 34.88% Canada 40,296 54,673 54,305 71,087 50,371 35.68% -0.67% 30.90% -29.14% Indonesia 45,852 47,470 50,710 45,563 49,563 3.53% 6.83% -10.15% 8.78% Ecuador 1,266 10,939 26,796 37,292 44,144 764.06% 144.96% 39.17% 18.37% Argentina 21,234 23,569 27,036 31,422 42,792 11.00% 14.71% 16.22% 36.18% Senegal 9,271 14,257 28,888 50,787 42,646 53.78% 102.62% 75.81% -16.03% Sumber: ITC 7

(8)

Figur 2.1: Pangsa Pasar Produk Perikanan tahun 2014(berdasarkan nilai impor)

b. Potensi Pasar Produk Perikanan di Korea Selatan

Produk perikanan memiliki beberapa komoditi turunan utama seperti yang terlihat pada tabel berikut.

Tabel2.2: Komoditas turunan Kode

HS Description Deskripsi

0301 Live fish Ikan hidup

0302 Fish, fresh, whole Ikan, segar atau dingin, tidak termasuk potongan ikan tanpa tulang dan daging ikan lainnya 0303 Fish, frozen, whole Ikan, beku, tidak termasuk potongan ikan tanpa tulang dan daging ikan lainnya

0304 Fish fillets and pieces, fresh, chilled or frozen

Fillet dan daging ikan lainnya (dicincang maupun tidak), segar, dingin atau beku 0305 Fish,cured or smoked and

fish meal fit for human consumption

Ikan, dikeringkan, diasinkan atau dalam air garam; ikan diasapi, dimasak maupun tidak sebelum atau selama proses pengasapan; tepung, tepung kasar dan pellet dari ikan, layak untuk dikonsumsi manusia

0306 Crustaceans Krustasea, berkulit maupun tidak, hidup, segar, dingin, beku, dikeringkan, diasinkan atau dalam air garam; krustasea diasapi, dimasak maupun tidak sebelum atau selama proses pengasapan; krustasea, berkulit, dikukus atau direbus, dingin, beku, dikeringkan, diasinkan atau dalam air garam maupun tidak; tepung, tepung kasar dan pellet dari krustasea, layak untuk dikonsumsi manusia.

0307 Moluscs Moluska, berkulit maupun tidak, hidup, segar, dingin, beku, dikeringkan, diasinkan atau dalam air garam; moluska diasapi, dimasak maupun tidak sebelum atau selama proses pengasapan; tepung, tepung kasar dan pellet dari moluska, layak untuk dikonsumsi manusia.

0308 Aquatic invertebrates other than crustaceans and molluscs, live, fresh, chilled, frozen

Invertebrata air selain krustasea dan moluska, hidup, segar, dingin, beku, dikeringkan, diasinkan atau dalam air garam; Invertebrata air selain krustasea dan moluska diasapi, dimasak maupun tidak sebelum atau selama proses pengasapan; tepung, tepung kasar dan pellet dari invertebrata air selain krustasea dan moluska, layak untuk dikonsumsi manusia

Sumber: ITC; http://eservice.insw.go.id/

Nilai impor Korea Selatan untuk setiap kategori produk perikanan dapat terlihat dari tabel dibawah. Berdasarkan tabel tersebut dapat terlihat bahwa nilai impor terbesar berasal dari impor ikan, beku, tidak termasuk potongan ikan tanpa tulang dan daging ikan lainnya (HS 0303). Disusul dengan Moluscs (0307) dan Fish fillets and pieces,

fresh, chilled or frozen (HS 0304).

31% 20% 15% 7% 6% 3% 3% 3% 3%2% 2%2%1%1%1% China Russian Federation Viet Nam

United States of America Norway

Taipei, Chinese Thailand Chile Japan

Hong Kong, China Canada Indonesia Ecuador Argentina Senegal 8

(9)

Tabel 2.3: Volume Impor Produk Perikanan Korea

Kode HS

Volume (Tons) Volume (Tons) Volume (Tons) Volume (Tons) Volume (Tons)

Perubahan (%) Perubahan (%) Perubahan (%) Perubahan (%) Perubahan (%) 2010 2011 2012 2013 2014 0301 33,389 26,662 23,592 26,260 27,639 -20.15% -11.51% 11.31% 5.25% 0302 26,332 16,032 12,313 12,639 12,597 -39.12% -23.20% 2.65% -0.33% 0303 587,609 678,330 625,009 587,434 627,619 15.44% -7.86% -6.01% 6.84% 0304 149,343 144,218 144,792 153,177 161,411 -3.43% 0.40% 5.79% 5.38% 0305 11,817 9,872 9,871 9,430 9,220 -16.46% -0.01% -4.47% -2.23% 0306 91,918 97,918 94,314 82,593 89,476 6.53% -3.68% -12.43% 8.33% 0307 181,391 224,892 198,032 182,575 233,015 23.98% -11.94% -7.81% 27.63% 0308 8,275 7,238 8,255 -12.53% 14.05% Sumber: ITC

Yang menarik untuk diperhatikan adalah selama lima tahun terakhir nilai impor HS 0303 semakin menurun, sementara impor untuk kategori lain semakin meningkat setiap tahunnya. Jika dilihat berdasarkan volumenya, impor pada tahun 2014 meningkat sebesar 6,8%. Hal ini menunjukkan bahwa penurunan nilai impor lebih disebabkan oleh penurunan harga produk HS 0303. Sementara itu, walaupun nilai impor HS 0306 lebih besar dari pada HS 0307, volume impor HS 0306 lebih kecil daripada HS 0307. Hal ini menunjukkan bahwa HS 0306 lebih menguntungkan karena memiliki tingkat harga yang lebih tinggi dari pada HS 0307 dan HS 0303.

(10)

Figur2.2: Impor Produk Perikanan Korea (Ribu USD)

Sumber: ITC

Potensi Ekspor Produk Perikanan Indonesia ke Korea Selatan dapat dilihat pada tabel halaman 8. Berdasarkan table tersebut dapat terlihat bahwavolume dan nilai impor masing-masing jenis perikanan dari Indonesia sangat kecil jika dibandingkan volume dan nilai ekspor Indonesia ke dunia.Rata-rata hanya berkisar antara 2% dari total produk perikanan yang dikirim Indonesia ke luar negeri. Berdasarkan volumenya, produk perikanan yang paling banyak diekspor Indonesia ke Korea Selatan adalah fillet dan daging ikan lainnya (dicincang maupun tidak), segar, dingin atau beku (HS 0304), kemudian diikuti oleh HS 0303, HS 0307, dan HS 0306.

Produk udang berada dalam kategori Crustaceans (HS 0306).Volume ekspor HS 0306 ke Korea tidak begitu banyak jika dibandingkan ekspor HS 0303, HS 0304, dan HS 0307. Namun, tahun 2014 ekspor HS 0306 ke Korea Selatan meningkat lebih dari dua kali lipat (131%) dari tahun 2013. Pertumbuhan tersebut cukup mengejutkan, mengingat ditahun tersebut sebagian besar ekspor untuk produk perikanan lainnya menunjukan pertumbuhan negatif.Jika tren tersebut terus berlanjut, Indonesia memiliki potensi keuntungan yang cukup besar untuk mengembangkan pasar diproduk tersebut.

Rincian volume dan nilai impor HS 0306 dapat dilihat dari tabel Potensi Ekspor Produk Perikanan Kategori Crustaceans Indonesia ke Korea Selatan halaman 8 dan 10. Berdasarkan tabel tersebut dapat terlihat bahwa pada tahun 2010 dan 2011 untuk kategori Crustaceans Korea utamanya mengimpor udang kecil dan udang biasa, beku (HS 030613) dari Indonesia. Namun, untuk tiga tahun terakhir tren tersebut berubah Korea Selatan utamanya mengimpor Udang kecil dan udang biasa lainnya dari Indonesia.

248,172 264,952 251,837 294,966 271,182 99,744 71,957 61,196 73,446 87,330 1,167,013 1,489,947 1,323,365 1,182,607 1,255,602 305,443 355,437 382,414 397,274 426,395 66,119 69,106 66,091 70,317 80,374 441,474 543,417 567,048 581,591 789,822 447,195 619,089 532,519 514,496 698,891 - - 23,470 21,639 26,283 2010 2011 2012 2013 2014 0301 0302 0303 0304 0305 0306 0307 0308 10

(11)

Tabel 2.4: Potensi Ekspor Produk Perikanan Indonesia ke Korea Selatan berdasarkan Volume

HS Kode Impor Korsel dari Indonesia (tons) Ekspor Indonesia ke dunia (tons) Total Impor Korsel (tons)

2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 0301 25 25 16 22 22 9,713 7,310 11,056 17,083 33,389 26,662 23,592 26,260 27,639 0302 18 11 7 14 7 95,531 89,999 91,828 98,218 26,332 16,032 12,313 12,639 12,597 0303 8,745 5,309 5,985 4,655 4,482 410,545 397,135 431,045 425,807 587,609 678,330 625,009 587,434 627,619 0304 6,601 6,573 7,306 6,703 5,939 74,317 73,809 90,677 81,220 149,343 144,218 144,792 153,177 161,411 0305 341 291 326 383 467 26,172 17,095 23,880 17,267 11,817 9,872 9,871 9,430 9,220 0306 327 580 448 410 951 123,284 131,644 137,778 145,662 91,918 97,918 94,314 82,593 89,476 0307 3,269 4,124 3,724 3,019 2,947 59,402 88,619 85,007 86,542 181,391 224,892 198,032 182,575 233,015 0308 335 922 235 10,781 12,156 8,275 7,238 8,255 Total

Tabel 2.5: Potensi Ekspor Produk Perikanan Indonesia ke Korea Selatan berdasarkan Nilai

HS Kode Impor Korsel dari Indonesia (Ribu USD) Ekspor Indonesia ke dunia (Ribu USD) Total Impor Korsel (Ribu USD)

2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 0301 512 2,428 1,382 1,853 837 61,721 48,312 60,555 63,413 248,172 264,952 251,837 294,966 271,182 0302 126 126 82 129 81 233,620 217,547 206,280 179,172 99,744 71,957 61,196 73,446 87,330 0303 22,413 10,936 12,027 8,876 8,445 326,224 421,823 519,856 466,889 1,167,013 1,489,947 1,323,365 1,182,607 1,255,602 0304 10,429 13,892 15,130 14,762 13,002 256,235 302,133 423,213 384,058 305,443 355,437 382,414 397,274 426,395 0305 1,750 2,346 2,945 3,232 3,681 72,182 92,157 126,372 80,800 66,119 69,106 66,091 70,317 80,374 0306 2,667 3,190 3,958 3,359 9,999 939,852 1,161,657 1,206,544 1,481,284 441,474 543,417 567,048 581,591 789,822 0307 7,955 14,553 13,383 10,569 12,678 125,761 195,902 197,431 174,524 447,195 619,089 532,519 514,496 698,891 0308 - - 1,099 2,782 840 - - 12,820 26,215 - - 23,470 21,639 26,283 11

(12)

Tabel 2.6: Potensi Ekspor Produk Perikanan Kategori Crustaceans Indonesia ke Korea Selatan berdasarkan Volume

HS Kode Impor Korsel dari Indonesia (tons) Ekspor Indonesia ke dunia (tons) Total Impor Korsel (tons)

2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 030611 - 2 1,928 395 1,073 273 40 23 34 39 38 030612 - 450 697 585 537 325 215 304 383 248 030613 304 361 99,394 108,744 40,310 43,138 030614 19 26 46 32 93 4,472 3,673 4,038 3,791 24,196 22,394 22,503 23,751 25,006 030616 5,389 3,476 1,287 995 1,246 030617 399 331 853 104,725 109,857 42,500 38,499 41,735 030619 1 1,936 144 295 1,356 48 59 33 21 39 030621 - - 483 795 1,070 848 - - - - 1 030622 1,292 1,689 2,554 3,488 856 915 1,212 2,556 3,518 030623 - 191 3,418 3,192 17,504 22,724 030624 3 1 2 1 2 9,347 11,815 14,879 18,675 8,623 8,408 9,822 6,844 9,820 030625 - 5 2 030626 1,361 1,773 309 030627 - 44 - 1,427 1,339 16,289 9,476 7,786 030629 - - 1 2 - 565 498 383 248 15 42 22 23 37 Description 030611

Rock lobster & other sea crawfish, frozen in shell/not, incl boiled in shell 030621 Rock lobster&other sea crawfish not frozen,in shell/not,incl boiled in shell 030612

Lobsters, frozen, in shell or not, including boiled in shell 030622 Lobsters, not frozen, in shell or not, including boiled in shell 030613

Shrimps and prawns, frozen, in shell or not, including boiled in shell 030623 Shrimps & prawns,not frozen,in shell or not,including boiled in shell 030614

Crabs frozen, in shell or not, including boiled in shell 030624 Crabs, not frozen, in shell or not, including boiled in shell 030616

Frozen cold-water shrimps and prawns 030625 Norway lobsters not frozen

030617

Other frozen shrimps and prawns 030626 Cold-water shrimps and prawns not frozen

030619

Crustaceans, frozen, in shell or not including boiled in shell 030627 Other shrimps and prawns not frozen

030629 Crustaceans,not frozen,in shell or not,including boiled in shell Sumber: ITC

(13)

Tabel 2.7: Potensi Ekspor Produk Perikanan Kategori Crustaceans Indonesia ke Korea Selatan berdasarkan Nilai

HS Kode

Impor Korsel dari Indonesia (USD) Ekspor Indonesia ke dunia (USD) Total Impor Korsel (USD)

2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 030611 - - - - 53 2,846 1,758 8,406 3,218 729 666 902 930 982 030612 - - - 1,039 691 5,574 3,026 7,248 6,521 9,199 10,222 6,077 030613 2,437 2,870 - - - 790,573 997,507 - - 234,328 291,812 - - - 030614 166 169 310 338 1,277 47,560 46,075 35,728 36,510 91,710 105,185 105,994 100,956 101,718 030616 - - - 53,994 38,306 - - 7,038 5,320 7,648 030617 - - 3,589 2,935 8,588 - - 916,572 1,181,228 - - 292,485 305,498 412,736 030619 3 - - - - 1,654 609 1,477 11,839 387 672 345 156 170 030621 - - - 2 1 1,403 2,914 7,519 10,235 5 2 7 25 43 030622 - - - 7,722 11,095 28,913 53,421 15,056 17,174 22,345 47,247 67,986 030623 20 129 - - - 8,366 4,082 - - 28,495 35,826 - - - 030624 31 17 19 12 28 78,049 95,652 141,284 134,933 63,412 85,397 98,803 84,015 167,646 030625 - - - 183 76 030626 - - - 2,383 4,236 - - 255 - - 030627 - - 29 50 26 - - 4,161 4,117 - - 29,502 26,868 24,494 030629 10 4 10 22 27 640 1,275 531 216 105 163 172 171 247 Deskripsi

030611 Lobster karang dan udang laut besar lainnya, beku, termasuk direbus di cangkang 030621 Lobster karang dan udang laut besar lainnya, tidak beku, termasuk direbus di cangkang 030612 Lobster, beku, dicangkang atau tidak, termasuk direbus di cangkang 030622 Lobster, tidak beku, dicangkang atau tidak, termasuk direbus di cangkang

030613 Udang kecil dan udang biasa, beku, di cangkang atau tidak, termasuk direbus di cangkang 030623 Udang kecil dan udang biasa, tidak beku, di cangkang atau tidak, termasuk direbus di cangkang 030614 Kepiting beku, di cangkang atau tidak , termasuk direbus di cangkang 030624 Kepiting tidak beku, di cangkang atau tidak , termasuk direbus di cangkang

030616 Udang kecil dan udang biasa air dingin 030625 Lobster Norwegia tidak beku

030617 Udang kecil dan udang biasa lainnya 030626 Udang kecil dan udang biasa air dingin tidak beku 030619 Krustacea, beku, di cangkang atau tidak, termasuk direbus di cangkang 030627 Udang kecil dan udang biasa tidak beku lainnya

030629 Krustacea, tidak beku, di cangkang atau tidak, termasuk direbus di cangkang Sumber: ITC

(14)

c. Prosedur Impor

Semua barang yang diimpor ke Korea untuk konsumsi umum harus dideklarasikan dan diterima oleh Korean Customs Service (KCS) agar dapat dirilis untuk konsumsi domestik. Prosedur kepabeanan umum Korea Selatan dapat dilihat pada bagan dibawah.

Figur2.3: Prosedur kepabeanan umum Korea

Sumber: Korean Customs Service

Untuk dapat memasukkan produk perikanan ke Korea Selatan, eksportir harus memenuhi peraturan Food Sanitation Act. Produk yang tunduk terhadap peraturan tersebut harus diproduksi, diimpor, diproses, digunakan, atau disimpan berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan oleh Korea Selatan melalui Commissioner of the Korea

Food and Drug Administration. Oleh karena itu setiap orang atau organisasi yang ingin

mengimpor produk perikanan (dalam hal ini masuk dalam kategori makanan, dsb) untuk 14

(15)

dijual atau bisnis harus melapor pada Commissioner of the Korea Food and Drug

Administration, sesuai yang ditentukan oleh Ministry of Health and Welfare (Food Sanitation Act (ACT23article 19).

Komisi tersebut mengumumkan standar proses manufaktur, pemrosesan, serta spesifikasi produk, kemasan, dan paket. Spesifikasi tersebut dimungkinkan pula mengikuti standar dan spesifikasi yang diminta oleh para importir (Act 23 article 7).

Commissioner of the Korea Food and Drug Administration dapat memerintahkan pejabat

yang berwenang atau lembaga inspeksi untuk melakukan pemeriksaan yang dianggap perlu sebelum proses bea cukai selesai. Prosedur inspeksi impor makanan dapat dilihat pada bagan berikut.

Figur 2.4: Prosedur inspeksi impor makanan Korea Selatan

Sumber: Foods import report guide, Korea Food & Drug Administration Diterima di

pelabuhan

Gudang

penyimpanan Laporan impot

Pemeriksaan Dokumen (2 Hari)

1. Pemeriksaan laporan impor, aliran pengolahan, bahan yang digunakan 2. Labeling

3. Pemeriksaan lampiran dokumen

Sensory Test (3 hari)

Sensory test

• Pemeriksaan informasi konsinyasi

• Pemeriksaan apakah

terdapt label yang menyesatkan konsumen

• Suhu penyimpanan dan

kondisi

Laboratory Test (10 hari)

Laboratory test

Random sampling test (5

hari) Hasil Sesuai Ditolak Rilis di pasar Return atau discard 15

(16)

Disamping proses yang telah disebutkan, impor produk perikanan juga harus melalui proses inspeksi dan karantina ketika melalui bea cukai. Importir harus melaporkan produk perikanan yang tidak diolah kepada Animal, Plant and Fisheries Quarantine and

Inspection Agency(QIA).Prosedur karantina dan inspeksi impor untuk produk perikanan

dapat dilihat pada gambar di bawah.

Figure 2.5: Prosedur Karantina Impor Produk Perikanan Korea Selatan

Sumber: UK Trade and Investment overseas market introduction service for Sea Fish Industry Authority

Subjek karantina atau inspeksi: • Hewan air hidup untuk budidaya

• Ikan hidup, kerang, dan crustacean untuk konsumsi, akuarium, penelitian dan riset labolatorium

• Artikel mengandung pantogen penyakit hewan air Lokasi implementasi karantina:

• Tempat dimana hewan air disimpan selama karantina dan disetujui oleh presiden QIA sesuai dengan Quarantine Implementation Places Regulation.

• Fasilitas Aquarium, fasilitas pertanian akuarium, akuarium di darat, atau fasilitas cold storage.

(17)

Jenis karantina:

• Karantina dokumen (document quarantine): untuk mengevaluasi dokumen yang diserahkan apakah memenuhi persayaratan yang terdapat dalam peraturan karantina.

• Karantina klinis (clinival quarantine): pemeriksaan visual untuk memeriksa apakah terdapat gejala penyakit dari hewan air hidup.

• Precise Quarantine : untuk mengevaluasi hewan dengan metode pathological,

molecular biological, serological, atau biochemical.

Figur2.6: Prosedur Inspeksi dan Dekalarasi (declare) Impor Produk Perikanan Korea Selatan

Sumber: UK Trade and Investment overseas market introduction service for Sea Fish Industry Authority

Subjek inspeksi:

• Hewan air dan tumbuhan: Ikan hidup atau kerang, crustaceans, dan jenis lain dari hewan air, segar dan beku, atau rumput laut

• Produk yang diproses secara sederhana: hewan air dan tanaman yang diproses dengan cara dipotong, dipanaskan, direbus, dikeringkan, dan diasinkan.

(18)

Produk yang tidak harus dideklarasi:

• Diimpor oleh kedutaan atau konsulat asing dan organisasi sejenis • Dibawa oleh wisatawan

• Diimpor sebagai spesimen gratis dan promosi yang ditunjukkan pada label • Diproses atau dibekukan pada kapal Korea Selatan setelah penangkapan • Digunakan oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah

• Diijinkan digunakan pada kapal atau pesawat oleh Bea CUkai berasakan Pasal 239 Korean Customs Law

• Diakui oleh kepala Korean Food and Drug Administration sebagai non-hygienic risk

product

Jenis inspeksi:

• Inspeksi dokumen (document quarantine): untuk mengevaluasi dokumen yang diserahkan apakah sesuai dengan peraturan impor.

• Organoleptic inspection: untuk mengevaluasi kualitas, label, berat bersih dari produk perikanan dengan cara diperiksa secara visual, dibau, dan diraba.

• Precise inspection: untuk mengevaluasi produk dengan metode fisik,kimiawi atau microbiologi di laboratorium untuk produk yang diimpor pertama kali atau yang sudah pernah ditolak; produk yang dilaporkan memberikan bahaya; produk ekspor yang dikembalikan tanpa alasan yang tidak jelas.

d. Hambatan Tarif dan Non-tarif

 Tarif Impor

Nilai bea masuk yang dikenakan pada produk perikanan tidak sama satu sama lain. Tarif impor yang dikenakan Korea Selatan terhadap Indonesia untuk beberapa produk perikanan jenis Crustacean (khususnya udang-udangan) dapat dilihat pada tabel dibawah.

Tabel2.8: Tarif Bea Masuk Impor di Korea Selatan

HS Kode Description Tarif

030616 Frozen Cold-water shrimps and prawns

03061610 Peeled

0306161010 Smoked 0%

0306161090 Other 0% (Kuota tahunan: 5,000 Metric tons)

03061690 Other

0306169010 Smoked 0%

0306169090 Other 0% (Kuota tahunan: 5,000 Metric tons)

030617 Other frozen shrimps and prawns

(19)

03061710 Peeled

0306171010 Smoked 0%

0306171090 Other 0%(Kuota tahunan: 5,000 Metric tons)

03061790 Other

0306179010 Smoked 0%

0306179090 Other 0%(Kuota tahunan: 5,000 Metric tons)

030626 Cold-water shrimps and prawns

0306261000 Live, fresh or chilled 0%(Kuota tahunan: 300 Metric tons)

0306262000 Dried 20%

0306263000 Salted or in brine 55% dan 363 won/kg

0306264000 Smoked 0%

030627 Other shrimps and prawns

0306271000 Live, fresh or chilled 0% ((Kuota tahunan: 300 Metric tons)

0306272000 Dried 20%

0306273000 Salted or in brine 55% dan 63won/kg, 양양 양 양양(양)

0306274000 Smoked 0%

Sumber: Korea’s custom

 Hambatan Non-tarif

Beberapa hal yang dapat menghambat peningkatan ekspor produk perikanan ke Korea Selatan adalah sebagai berikut:

a) Masyarakat Korea Selatan lebih menyukai ikan segar dari pada ikan beku. Jarak Indonesia yang cukup jauh dari Korea Selatan menyulitkan pengiriman ikan segar ke Korea Selatan.

b) Dalam pemilihan makan laut, konsumen Korea Selatan sangat memperhatikan faktor keamanan, asal makanan, baru kemudian rasa. Karena factor keamanan sangat penting maka pengawasan dilakukan dengan lebih ketat sebelum produk perikanan bisa masuk ke Korea Selatan.

c) Masyarakat Korea Selatan lebih suka akan produk perikanan dari dalam negeri. Selain itu pemerintah juga menggalakkan program bagi masyarakat untuk makan makan makanan yang berasal dari Korea Selatan. Kondisi ini mempersulit eksportir perikanan untuk mengembangkan pasarnya di Korea Selatan.

(20)

III. STRATEGI

a. Jalur Distribusi

Jalur import produk perikanan relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan produk makanan dan agrikultur lainnya. Importir dapat menyalurkan berbagai produk perikanan secara langsung kepada hotel dan industry jasa makanan ataupun kepada distributor yang menjualnya di pasar tradisional dan restoran.Selain itu apabila volume potensi impor cukup besar importir biasanya menjuanya langsung kepada supermarket, discount

stores, department super stores.Namun, apabila volumenya tidak begitu banyak, importir

biasanya lebih memilih untuk meyalurkan produknya melalui distributor. Gambaran mengenai proses distribusi produk import dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Figur3.1: Struktur penawaran (Impor produk perikanan)

Sumber: UK Trade and Investment overseas market introduction service for Sea Fish Industry Authority

Figure 3.2: Struktur penawaran dari impor ikan hidu

Sumber: UK Trade and Investment overseas market introduction service for Sea Fish Industry Authority

(21)

Figure 3.3: Struktur penawaran dari produk perikanan beku

Sumber: UK Trade and Investment overseas market introduction service for Sea Fish Industry Authority

Figure 3.4: Struktur penawaran dari produk perikanan yang dikeringkan

Sumber: UK Trade and Investment overseas market introduction service for Sea Fish Industry Authority

(22)

b. Retail Besar di Korea Selatan

Pasar makanan dan minuman serta importir dan distributor untuk produk-produk terspesialisasi dikuasai oleh konglomerat besar yang juga memiliki jaringan retail di Korea Selatan. Beberapa jaringan retail terbesar dan perusahaan jasa makanan terbesar yang mungkin dapat disasar eksportir ikan Indonesia adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1: Jaringan Retail besar di Korea Selatan

Lotte Shopping Co., Ltd. E-Mart Co., Ltd. Homeplus Co., Ltd. GS Retail Co., Ltd. BGF Retail Tipe Retail Department stores, Hypermarkets, Supermarkets, Discount stores, Convenience stores, Online stores Hypermarkets , Discount stores, Online stores Hypermarkets, Supermarkets, Discount stores, Online stores Supermarkets, Discount stores, Convenience stores, Online stores Convenien ce stores Kepemi likan Grup (keluarga, saham dan perusahaan swasta) Grup (keluarga, saham dan perusahaan swasta) Grup (keluarga, saham dan perusahaan swasta) Grup (keluarga, saham dan perusahaan swasta) Grup (keluarga, saham dan perusahaa n swasta) Website www.lotteshop ping.com http://store.em art.com/ http://corporate. homeplus. http://www.gsr etail.com/ http://www .bgfcu.

Sumber: UK Trade and Investment overseas market introduction service for Sea Fish Industry Authority

Tabel 3.2: Jaringan Retail besar di Korea Selatan

Our Home Ltd. CJ Foodville Corp. Lotteria Co., Ltd. Shinsegae Food Co., Ltd. Dongwon Home Food Co., Ltd. Service type Mass

feeding service, ready-meal product Restaurant franchises Fast food franchise, Convenience Stores Mass feeding service, restaurant franchises Mass feeding service, food processing Ownership Grup (keluarga, saham dan perusahaan swasta) Grup (keluarga, saham dan perusahaan swasta) Grup (keluarga, saham dan perusahaan swasta) Grup (keluarga, saham dan perusahaan swasta) Grup (keluarga, saham dan perusahaan swasta) Website www.ourho me.co.kr www.cjfoodvill e.co.kr www.lotteria.c om http://www.g sretail.com/ www.dwhf.co. kr

Sumber: UK Trade and Investment overseas market introduction service for Sea Fish Industry Authority

(23)

IV. INFORMASI PENTING

a. Daftar Pameran

Busan International Seafood & Fisheries Expo Tanggal: 29-31 Oktober 2015

Lokasi: BEXCO Exhibition Center Ⅰ, Busan, South Korea Peserta: 350 Exhibitors, 700 Booths

Penyelenggara: BEXCO, Korea Fishery Trade Association, National Federation of

Fisheries Cooperatives, KOTRA

Website: www.bisfe.com

Seoul Seafood Show 2016(3S 2016) Tanggal: 6-8 April 2016

Lokasi: Coex Hall B, Seoul, Korea

Peserta: 139 perusahaan, 288 booths, 250 produk Penyelenggara: B2EXPO.,LTD

Website: http://www.seoulseafood.com/

b. Perwakilan Korea di Indonesia

Kedutaan Besar Republik Korea di Indonesia Duta besar: Cho Tai-Young

Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 57 Jakarta Selatan 12950 koremb_in@mofa.go.kr

+62-21-2967-2555

c. Kamar Dagang Korea Selatan

Korea Chamber of Commerce & Industry 39, Sejong-daero, Jung-gu Seoul

+82-2-6050-3114

Kamar Dagang Korea di Indonesia Korea Trade Center Indonesia

Korea Association Building 2nd floor Jl. Jend Gatot Subroto kav.58 Jakarta 12780 www.innekorean.or.id

info@innekorean.or.id

(+6221) 521-2515 (+6221) 527-2054.

d. Perwakilan Indonesia di Korea Selatan KBRI Seoul

Duta Besar: John Aristianto Prasetio

380 Yeouidebangro, Yeongdeungpo-gu, Seoul

(24)

http://kbriseoul.kr/kbriseoul/index.php/en/ seoul.kbri@kemlu.go.id

+82-2-7835675-7 +82-2-7835371-2

e. Daftar Organisasi Terkait Impor

Korea Food & Drug Administration (KFDA)

194 Tongilro, Eonpyeong-gu, Seoul, Republic of Korea http://eng.kfda.go.kr/index.html

kfda@kfda.go.kr +82-2-1577-1255

Korea Custom Service

Building 1, Government Complex-Daejeon, 189, Cheongsa-ro, Seo-gu , Daejeon, Korea http://www.customs.go.kr/

1577 – 8577

Korea Importers Association

KOIMA Bldg. 76, Sapyeong-daero, Seocho-gu, Seoul, Korea http://www.import.or.kr/

koima@koima.or.kr +82-2-792-1581

Korea Fishery Trade Association

Rm 1103 aT Center.232 Yangjae-Dong, Seocho-Gu, Seoul, Korea

http://kfta.easymedia.co.kr/ kfta@kfta.net

+82-2-6300-8901~8

Gambar

Figur 2.1: Pangsa Pasar Produk Perikanan tahun 2014(berdasarkan nilai impor)
Tabel 2.3: Volume Impor Produk Perikanan Korea
Tabel 2.5: Potensi Ekspor Produk Perikanan Indonesia ke Korea Selatan  berdasarkan Nilai
Tabel 2.6: Potensi Ekspor Produk Perikanan Kategori Crustaceans Indonesia ke Korea Selatan  berdasarkan Volume
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa indonesia seperti yang dinyatakan dalam Sumpah Pemuda. Adanya

Uji black box ini dilakukan pada program menu utama dari sistem informasi untuk pemesanan tiket masuk museum Ronggowarsito dengan hasil sebagai berikut : Kasus Uji

Algoritma ini juga dapat digunakan untuk mencari total biaya (cost) dari lintasan terpendek yang dibentuk dari sebuah simpul ke sebuah simpul tujuan. Sebagai contoh,

Hasil akhir dari penelitian ini adalah t erbentuknya aplikasi informasi jalur menuju gunung di Jawa Tengah berbasis android yang dapat memberikan kemudahan kepada para

Perilaku informasi merupakan suatu tindakan yang dilakukan individu dalam mengidentifikasi kebutuhan informasi, mencari informasi melalui berbagai sumber dan saluran

Hasil ini menunjukkan bahwa walabi lincah lebih suka berada pada jalur ekoton dibanding jalur savana campuran yang berbatasan dengan hutan campuran dan jalur

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi dan bahan pertimbangan atau masukan untuk meninjau kembali dan memperbaiki sistem pembagian jasa pelayanan di RSUD

Kebutuhan air tanaman pada tanaman melon terbagi dalam lima tahap pertumbuhan yaitu tahap awal (15 hari) yang ditandai dengan mulainya pertumbuhan batang dan daun utama,