• Tidak ada hasil yang ditemukan

r{r)rf} 1. Drs. HARMINUS KOTO, Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum ("BAWASLU") Provinsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "r{r)rf} 1. Drs. HARMINUS KOTO, Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum ("BAWASLU") Provinsi"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

KOMISI INFORMASI JAWA BARAT

KESEPAKATAN BERSAMA

ANTARA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

PROVINSI

JAWA BARAT

DENGAN

KOMISI PEMILIHAN UMUM

PROVINSI

JAWA BARAT

DAN

KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH JAWA BARAT

DAN

KOMISI INFORMASI

PROVINSI

JAWA BARAT

TENTANG

PENGAWASAN PELAKSANAAN TAHAPAN PEMILIHAN GUBERNUR

DAN

WAKIL

GUBERNUR, BUPATI

DAN

WAKIL BUPATI SERTA WALIKOTA

DAN

WAKIL

WALIKOTA

DI PROVINSI

JAWA BARAT

Nomor

SI/}<BIBAWAS

LU-JABAR/20 1 s

NOMOr : Q.I./KE/KPUD JABARITAHUN 201 5

Nomor : QPYtff(Pt/HK.oa.o2lt)u1 s

Nomor : 001

lKBlKlP-JBRllXl?Al

5

Pada hari

ini,

Senin

Tanggal

26

Bulan

Oktober,

Tahun Dua Ribu Lima Belas

(26-10-2015), bertempat di Kota Bandung, kami yang bertanda tangan di bawah ini .

1.

Drs. HARMINUS KOTO, Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum ("BAWASLU") Provinsi Jawa Barat, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama BAWASLU Provinsi Jawa Barat yang berkedudukan di Jalan Turangga Nomor

25

Kota Bandung, untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA;

2.

YAYAT

HIDAYAT

S.Sos,

M.Si, Ketua

Komisi Pemilihan

Umum (.'KPU")

Provinsi Jawa

Barat, dalam

hal

ini

bertindak untuk

dan atas

nama

KPU

Provinsi

Jawa Barat

yang berkedudukan

di

Jalan Garut Nomor 11 Kota Bandung, untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA;

3.

Dr.

DEDEH FARDIAH, M.Si, Ketua Komisi Penyiaran lndonesia Daerah

("KP|D")

Provinsi

Jawa

Barat,

yang

dalam

hal ini

bertindak untuk

dan atas

nama KPID

Jawa

Barat, yang berkedudukan di Jalan Malabar Nomor 62 Kota Bandung, untuk selanjutnya disebut PIHAK KETIGA;

(2)

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA, PIHAK KETIGA,

dan

PIHAK KEEMPAT selanjutnya secara bersama-sarna disebut PARA PIHAK.

PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut :

1.

Bahwa

Pemilihan Gubernur

dan

Wakil Gubernur, Bupati

dan

Wakil Bupati

danlatau Walikota dan Wakil Walikota merupakan sarana pewujudan kedaulatan rakyat;

2.

Bahwa

PARA

PIHAK adalah Lembaga Negara

yang

memiliki keterkaitan mandat atas

tugas, fungsi

dan

wewenang

baik

secara langsung maupun

tidak

langsung

dalam pengawasan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota;

3.

Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

tersebut pada angka

1

dan angka

2, dipandang

perlu untuk

menetapkan KESEPAKATAN BERSAMA

antara PARA

PIHAK

tentang

Pengawasan Pelaksanaan Tahapan Pemilihan Gubernur

dan Wakil

Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota di Provinsi Jawa Barat.

Dengan memperhatikan Peraturan Perundang-Undangan antara lain sebagai berikut :

1.

Undang-Undang

Nomor

32

Tahun

2002 tentang

Penyiaran (Lembaran

Negara

Republik lndonesia Tahun 2002 Nomor 139. Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4252);

Undang-Undang

Nomor

14 Tahun 2008 tentang

Keterbukaan informasi

Publik

(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun

2008

Nomor

61.

Tambanan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4846);

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 201 1 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2011 Nomor 101). Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 5246):

Undang-Undang Nomor

1 Tahun

2015 Tentang Penetapan Peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang

Nomor 1 Tahun

2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati,

dan

Walikota Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik lndonesia

Tahun

?A14

Nomor

245, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 5588);

Undang-Undang Nomor

8

Tahun

2015 Tentang Perubahan

Atas

Undang-Undang Nomor 1

Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1

Tahun

zA14

Tentang

Pemilihan Gubernur, Bupati,

Dan Walikota

Menjadi Undang-Undang (Lernbaran Negara Republik lndonesia Tahun 2015 Nomor 57. Tambahan Lembaran Negara republik lndonesia Nomor 5678);

Peraturan Komisi lnformasi Pusat Nomor

1 Tahun

2A1A tentang Standar Layanan lnformasi Publik (Berita Negara Republik lndoneia Tahun 2010 Nomor 272\:

Peraturan Komisi lnformasi Nomor

1

Tahun

z}fi

tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa lnformasi Publik (Berita Negara Republik lndonesia Tahun 2013 Nomor 6a9);

Peraturan Komisi lnformasi Nomor

1

Tahun

zAM

tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa lnformasi Publik (Berita Negara Republik lndonesia Tahun zAM Nomor 275);

2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. + t A a

(3)

565);

10. Peraturan

Komisi

Pemilihan

Umum Nomor

7

Tahun

2015 tentang

Kampanye Pemilihan Gubemur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan atau Walikota dan Wakil Walikota (Berita Negara Republik lndonesia Tahun 2015 Nomor 670);

ll.Peraturan

Komisi Penyiaran lndonesia Nomor A1,PIKPVA312012 tentang Pedoman Perilaku Penyiaran (Berita Negara Republik lndonesia Tahun

zAQ

Nomor 25);

l2.Peraturan

Komisi Penyiaran lndonesia

Nomor

O2l?lKPllO3l2012 tentang

$tandar

Program Siaran (Berita Negara Republik lndonesia Tahun 2Q12 Nomor 26);

lS.Peraturan

Badan Pengawas Pemilhan Umum Nomor

10

Tahun 2015 tentang Pengawasan Kampanye Pemilinan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota (Berita Negara Republik lndonesia Tahun 2A15 Nomor 992);

l4.Kesepakatan

Bersama antara Badan Pengawas Pemilihan Umum dengan Komisi Pemilihan Umum dan, Komisi Penyiaran lndonesia dan Komisi lnformasi Pusat tentang Kepatuhan Pada

Ketentuan Pelaksanaan Kampanye Pemilihan Umum Melalui Media Penyiaran

Nomor 04/KB/BAWASLU|2Q14, Nomor 04/KBIKPU/Tahun

2014, Nomor

3TglKlRPl/HK.O3 .02102114,

dan Nomor 01 /KEP/KIP IWZAM;

15. Keputusan Bersama

antara Badan

Pengawas Pemilihan Umum dengan Komisi Pemilihan

Umum

dan

Komisi

Penyiaran

lndonesia

Nomor:

16IKB/BAWASLUIXI2A1S, Nomor: 13/l(KPllHK.03.OZl10l15 tentang Pengawasan dan Pemantauan Pemberitaan, Penyiaran dan lklan Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupat idan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota Melalui Lembaga Penyiaran;

16. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengawasan dan Pemantauan Pemberitaan, Penyiaran

dan

lklan

Kampanye Pemilihan Gubernur

dan Wakil

Gubernur, Bupati

dan Wakil

Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil WalikotaTahun 2A15 Melalui Lembaga Penyiaran;

17. Petunjuk Teknis Pengawasan dan Pemantauan Pemberitaan, Penyiaran dan lklan Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil WalikotaTahun 2A15 Melalui Lembaga Penyiaran;

Berdasarkan hal-hal sebagaimana dikemukakan diatas, PARA PIHAK memandang perlu untuk menyusun KESEPAKATAN BERSAMA dengan ketentuan sebagai berikut :

BAB I

RUANG LINGKUP Pasal

I

KESEPAKATAN BERSAMA ini mengatur kegiatan bersama PARA PIHAK dalam pengawasan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati danlatau Walikota dan Wakil Walikota di Provinsi Jawa Barat sesuai tugas, fungsi dan wewenang PARA PIHAK berdasarkan atribusi kewenangan yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan.

Pasal 2

Pelaksanaan

KESEPA}fiTAN BERSAMA disesuaikan

dengan Tahapan

Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil

(4)

BAB II

PEMBENTUKAN GUGUS TUGAS PROVINSI

'

PENGAWASAN DAN PEMANTAUAN PELAKSANAAN TAHAPAN PEMILIHAN

GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI DAN'ATAU WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA

Bagian Pertama

Kedudukan Gugus Tugas Tingkat Provinsi Pasal 3

Gugus Tugas Tingkat Provinsi berkedudukan

di

Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat.

Bagian Kedua

Struktur

Gugus Tugas Tingkat Provinsi Pasal 4

1)

Struktur keanggotaan Gugus Tugas Tingkat Provinsi terdiri atas :

a.

Pembina :

1.

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat;

2.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat;

3.

Ketua Komisi Penyiaran lndonesia Daerah Provinsi Jawa Barat;

4.

Ketua Komisi lnformasi Provinsi Jawa Barat.

b.

Ketua :

1.

Koordinator

Divisi

Pencegahan

dan

Hubungan

Antar

Lembaga

Badan

Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat;

2.

Koordinator Divisi Hukum Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat;

3.

Koordinator Pengawas

lsi

Siaran Komisi Penyiaran lndonesia Daerah Provinsi Jawa Barat;

4.

Wakil Ketua Komisi lnformasi Provinsi Jawa Barat.

c.

Sekretaris

1.

Kepala Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat;

2.

Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat;

3.

Kepala Sekretariat Komisi Penyiaran lndonesia Daerah Provinsi Jawa Barat;

4.

Sekretaris Komisi lnformasi Provinsi Jawa Barat.

d.

Wakil Sekretaris

1.

Kasubbag

Divisi

Pencegahan

dan

Hubungan

Antar

Lembaga

Badan

Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat;

2.

Kassubag Divisi

Penindakan Pelanggaran

Badan Pengawas Pemilihan

Umum Provinsi Jawa Barat;

3.

Kabag Hukum dan Teknis Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat;

4.

Kasubag Bimbingan dan Pengawasan Komisi Penyiaran lndonesia Daerah Provinsi

,

Jawa Barat;

5.

Koordinator Sekretariat Komisi lnformasi Provinsi Jawa Barat.

e.

Anggota :

1.

Staf Subbag Divisi Pencegahan

dan

Hubungan Antar Lembaga Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat;

2.

Staf

Subbag Divisi Penindakan Pelanggaran Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat;

3.

Tim Asistensi Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat;

4.

Kassubag Teknis dan Humas Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat;

5.

Kassubag Hukum Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat;

(5)

2)

1)

2)

Jawa Barat;

9.

Staf Sekretariat Komisi lnformasi Provinsi Jawa Barat;

10. Asisten Bidang Kelembagaan Komisi lnformasi Provinsi Jawa Barat.

Sekretariat Gugus Tugas Tingkat Provinsi Berada

di

Sekretariat Badan

Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat.

BAB III

BENTUK KERJASAMA Pasal 5

PARA PIHAK melakukan pengawasan dan pemantauan sesuai dengan Pedoman, Petunjuk Teknis, dan Standar Operasional Prosedur (SOP). Gugus Tugas, membahas dan mengambil kesimpulan

terhadap laporan dugaan

pelanggaran, mempercepat

proses

penanganan

laporan

dan

kajian dugaan

pelanggaran,

membuat

keputusan bersama

dalam

bentuk kesimpulan, mengawal proses penegakan hukum terhadap rekomendasi yang diterbitkan oleh Bawaslu Provinsi dan/atau Panwas Pemilihan Kabupaten/Kota, melakukan evaluasi dan menyusun laporan akhir;

Pedoman,

Petunjuk Teknis,

dan

Standar

Operasional

Prosedur (SOP) Gugus

Tugas Kampanye sesuai dengan keputusan bersama antara Badan Pengawas Pemilihan Umum

dengan Komisi

Pemilihan

Umum

dan

Komisi

Penyiaran

lndonesia

Nomor:

1 GIKBIBAWASL U lKl 20 15, Nomor: 1 3/l(KP l/H K. 03 .A2l 10/ 1 5 ;

Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat, Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat, Komisi Penyiaran lndonesia Daerah Jawa Barat dan Komisi lnformasi Provinsi Jawa Barat menyusun Pedoman, Petunjuk Teknis, dan Standar Operasional Prosedur (SOP) Gugus Tugas selain tahapan kampanye yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kesepakatan bersama ini.

Pasal 6

PARA PIHAK melakukan sosialisasi bersama dalam bentuk kegiatan seminar, workshop dan kegiatan lainnya.

Pasal 7

PARA PIHAK

saling

memberi

dan

menerima informasi

dalam

bentuk pemberian

data

dan informasi terkait Pengawasan tahapan pelaksanaan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan atau Walikota dan Wakil Walikota di Provinsi Jawa Barat.

BAB IV

PELAKSANAAN KERJASAMA Pasal 8

1)

Pelaksanaan kerjasama dapat dilakukan :

a. PARA

PIHAK membentuk GugusTugas

Tingkat

Provinsi

dan

Gugus

Tugas

Tingkat Kabupaten Kota dalam rangka Pengawasan

dan

Pemantauan Pelaksanaan Tahapan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, danlatau Walikota dan Wakil Walikota di Provinsi Jawa Barat;

b.

PARA PIHAK

yang

memiliki relevansi tugas,

fungsi dan

wewenang

dan

melakukan pengawasan secara mandiri tetap melakukan koordinasi.

(6)

BAB V PEMBIAYAAN

Pasal

I

Segala pembiayaan yang timbul dalam pelaksanaan KESEPAKATAN BERSAMA dibebankan

pada

anggaran

masing-masing

PIHAK secara

proporsional

dan

dimungkinkan adanya

dukungan anggaran

dari

pihak

lain

yang

bersifat

tidak

mengikat

dan

pelaksanaannya berdasarkan pada peraturan perundang-undangan.

BAB VI

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 10

Hal-hal teknis yang belum diatur dalam KESEPAKATAN BERSAMA akan diatur dan ditentukan lebih lanjut.

Pasal I

{

Perbedaan pendapat atau kesalahpahaman yang timbul dalam pelaksanaan KESEPAKATAN BERSAMA akan diselesalkan dengan sebaik-baiknya secara musyawarah untuk mufakat.

BAB VII PENUTUP

Pasal

{2

KESEPAKATAN

BERSAMA

ini

berlaku untuk

jangka waktu

3

{tiga) tahun

sejak ditandatangani oleh PARA PIHAK.

Nota

Kesepahaman

yang sudah

dibuat

oleh

PARA PIHAK sebelum

dilakukannya penandatanganan KESEPAKATAN BERSAMA ini tetap berlaku.

Pasal 13

Demikian KESEPAKATAN BERSAMA

ini dibuat dan

ditandatangani ditempat

dan

tanggal sebagaimana disebutkan diatas, dibuat dalam rangkap

4

(empat) asli, bermaterai cukup dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM AN PENGAWAS PEMILU

IJAWA

BARAT

ARMINUS KOTO

PIHAK KEEMPAT KETUA KOMI$I INFORMASI

a. b. t: t; ,t 1 iTtrRAI[ N*Z

@.'Rru"*WiV

V.,',

*Jl%-ffAYAr'

s'sos'

M's i

''{r:**>

INDONESIA

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini menggunakan sistem operasi Trixbox yang digunakan untuk pembuatan VOIP, maka perlu melakukan penguploadan ke Eucalyptus.. Eucalyptus belum terdapat

Pelaksanaan Pengawasan Pemilihan Kepala Daerah tahun 2020, Bawaslu Kabupaten Banggai Laut tidak hanya melakukan tugas – tugas dalam pengawasan tahapan pemilihan Kepala

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Wijanarka, Suryoko, &amp; Widiartanto (2014) mengenai Pengaruh Emotional Branding dan Experiential Marketing Terhadap

Area ini dapat menjadi tambahan retensi bagi basis gigi tiruan rahang atas pada tepi posterior selama masih dalam batas-batas fisiologis (basis netral/ tidak

Yang dimaksud sasaran di sini adalah sumber keterangan seperti yang telah dijabarkan pada langkah analisa tugas. Bagaimana caranya mendapatkan informasi perumusan cara bertindak

Penetapan &#34;Undang-Undang Darurat Ttg Memperpanjang Waktu Masih Terbukanya Dinas Tahun-Anggaran 1950 Sebagai UU. Penghentian Berlakunja Indische Muntwet 1912 dan

Namun untuk sekarang Scribd.com sendiri memberikan akses download scribd tidak g Namun untuk sekarang Scribd.com sendiri memberikan akses download scribd tidak g ratis, file

Dalam upaya peningkatan pemanfaatan dan pengelolaan potensi ekonomi keagamaan lembaga keagamaan di Kabupaten Polewali Mandar, Kementerian Agama telah berperan besar