• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagian Bina Program - Pemerintah Kota Surabaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bagian Bina Program - Pemerintah Kota Surabaya"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

Subklasifikasi dan

subkualifikasi usaha jasa

konstruksi

Sesuai dengan Peraturan Menteri

(2)

Klasifikasi bidang usaha jasa konstruksi

Klasifikasi bidang usaha jasa perencanaan dan pengawasan

konstruksi meliputi:

1. arsitektur;

2. rekayasa (

engineering

);

3. penataan ruang; dan

4. jasa konsultansi lainnya.

Klasifikasi bidang usaha jasa pelaksanaan konstruksi meliputi:

1. bangunan gedung;

2. bangunan sipil;

(3)

Klasifikasi dan Subklasifikasi Konstruksi

Indonesia menurut PP no. 4 tahun 2010

Perencanaan Pengawasan

Pelaksanaan

arsitektur

rekayasa (engineering); Penataan Ruang

Jasa Konsultasi lainnya

Jenis Usaha

Bangunan Gedung Bangunan Sipil Instalasi mekanikal dan Elektrikal Jasa Pelaksanaan lainnya

Jenis Usaha

Sub Klasifikasi Bidang

Klasifikasi Bidang

Klasifikasi Bidang

Sub Klasifikasi Bidang

Umum: Spesialis: Keterampilan tertentu

(4)

Lingkup Layanan jasa Konsultan

(PP no.4 tahun 2010)

Perencanaan

survei

Perencanaan umum, studi makro,

dan studi mikro

perencanaan teknik, operasi, dan pemeliharaan

Pengawasan

pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi

Pengawasan keyakinan mutu dan ketepatan waktu dalam proses pekerjaan dan hasil pekerjaan konstruksi

Penelitian Manajemen Proyek

Manajamen Konstruksi

Penilaian Kualitas, Kuantitas

Pengembangan Layanan Studi kelayakan proyek,

(5)

Layanan Terintegrasi

Perencanaan

Pengawasan

Pelaksanaan

TERINTEGRASI

Rancang Bangung

Perencanaan, pengadaan, dan

pelaksanaan terima jadi

(

engineering, procurement, and

construction

);

Penyelenggaraan pekerjaan terima jadi

(

turn-key project

);

penyelenggaraan pekerjaan

(6)

Referensi dalam Penyusunan

Klasifikasi Usaha Jasa

Konstruksi

CPC versi Provisional

KBLUI tahun 2009

PERLEM 11a dan 12a

tahun 2008

PP 28 Tahun 2000 j.o.

PP 4 tahun 2010 j.o.

PP 92 Tahun 2010

Proses Penyusunan Rekomendasi

Subklasifikasi usaha jasa konstruksi

PERPRES 36 Tahun 2010 Tentang Daftar Negatif

Investasi

Referensi

Dasar Hukum

(7)

TUJUAN PERATURAN MENTERI

TENTANG KLASIFIKASI DAN

KUALIFIKASI

mewujudkan tertib pelaksanaan penerbitan

sertifikat usaha jasa konstruksi sesuai dengan

persyaratan kemampuan badan usaha jasa

konstruksi dan kompetensi tenaga kerja

konstruksi; dan

mewujudkan

keselarasan

pembagian

(8)

Subklasifikasi Jasa Pelaksana

Konstruksi

Bangunan Gedung

Bangunan Sipil

Mekanikal dan Elektrikal

Pelaksana Lainnya

Jasa Pelaksana Konstruksi Spesialis

Jasa Pelaksana Konstruksi Ketrampilan Jasa Pelaksana Konstruksi Umum

Jenis Usaha Klasifikasi Usaha Sub Klasifikasi Usaha

9 subklasifikasi

12 Subklasifikasi

10 subklasifikasi Mekanikal & 11 subklasifikasi Elektrikal

4 subklasifikasi Pelaksana Lainnya

LINGKUP

SUBKLASIFIKASI

16 Pekerjaan Spesialis

11 Pekerjaan Ketrampilan

Masing-masing

subklasifikasi

memiliki lingkup

pekerjaan

(9)

Pembagian Subklasifikasi Bidang

Usaha Jasa Pelaksanaan bangunan

gedung

Klasifikasi bidang usaha jasa pelaksanaan konstruksi bangunan gedung:

1. jasa pelaksana konstruksi bangunan hunian tunggal dan koppel;

2. jasa pelaksana konstruksi bangunan multi atau banyak hunian;

3. jasa pelaksana konstruksi bangunan gudang dan industri;

4. jasa pelaksana konstruksi bangunan komersial;

5. jasa pelaksana konstruksi bangunan hiburan publik;

6. jasa pelaksana konstruksi bangunan hotel, restoran, dan bangunan

serupa lainnya;

(10)

Contoh lingkup pekerjaan untuk

klasifikasi bangunan gedung

Klasifikasi Kode Subklasifikasi Lingkup Pekerjaan

Bangunan

Gedung BG001 Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Hunian Tunggal dan Kopel

Pekerjaan Pelaksanaan (termasuk didalamnya pembangunan baru, penambahan, serta peningkatan) dari bangunan perumahan yang terdiri dari satu atau dua tempat tinggal maksimum 2 lantai.

BG002 Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Multi atau Banyak Hunian

Pekerjaan Pelaksanaan (termasuk didalamnya pembangunan baru, penambahan serta peningkatan) dari bangunan perumahan bertingkat tinggi yang lebih dari 2 lantai.

BG003 Jasa Pelaksana Konstruksi

(11)

Pembagian Subklasifikasi Bidang

Usaha Jasa Pelaksanaan bangunan sipil

Klasifikasi bidang usaha jasa pelaksanaan konstruksi bangunan sipil:

1. jasa pelaksana konstruksi saluran air, pelabuhan, dam, dan prasarana sumber daya air lainnya; 2. jasa pelaksana konstruksi instalasi pengolahan air minum dan air limbah serta bangunan

pengolahan sampah;

3. jasa pelaksana konstruksi jalan raya (kecuali jalan layang), jalan, rel kereta api, dan landas pacu bandara;

4. jasa pelaksana konstruksi jembatan, jalan layang, terowongan dan subways; 5. jasa pelaksana konstruksi perpipaan air minum jarak jauh;

6. jasa pelaksana konstruksi perpipaan air limbah jarak jauh;

7. jasa pelaksana konstruksi perpipaan minyak dan gas jarak jauh; 8. jasa pelaksana konstruksi perpipaan air minum lokal;

9. jasa pelaksana konstruksi perpipaan air limbah lokal;

10.jasa pelaksana konstruksi perpipaan minyak dan gas lokal;

11.jasa pelaksana konstruksi bangunan stadion untuk olahraga outdoor; dan

(12)

Contoh lingkup pekerjaan

untuk klasifikasi bangunan

SIPIL

Klasifikasi Kode Subklasifikasi Lingkup Pekerjaan

Bangunan

Sipil SI001 Jasa Pelaksana Konstruksi Saluran Air, Pelabuhan, Dam, dan Prasarana Sumber Daya Air Lainnya

1. Pekerjaan pelaksanaan pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan bangunan bendungan (dam), bendung (weir), embung, pintu air, talang, check dam, tanggul dan saluran pengendali banjir termasuk drainase perkotaan beserta bangunan pelengkapnya, tanggul laut, krib, viaduk dan sarana dan/atau prasarana sumber daya air lainnya;

2. Pekerjaan pelaksanaan pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan konstruksi jaringan saluran air, sistem irigasi (kanal), reservoir (waduk) dan drainase irigasi; dan

3. Pekerjaan pelaksanaan pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan dermaga, sarana pelabuhan, penahan gelombang dan sejenisnya. Termasuk konstruksi jalan air atau terusan, pelabuhan dan sarana jalur sungai, dok (pangkalan), lock (panama canal lock, Hoover Dam) dan lain-lain.

SI002 Jasa Pelaksana Konstruksi Instalasi Pengolahan Air Minum dan Air Limbah Serta Bangunan Pengolahan Sampah.

(13)

Pembagian Subklasifikasi Bidang

Usaha Jasa Pelaksanaan Instalasi

mekanikal

Klasifikasi bidang usaha jasa pelaksanaan konstruksi instalasi mekanikal:

1. jasa pelaksana konstruksi pemasangan pendingin udara (

Air Conditioner

), pemanas

dan ventilasi;

2. jasa pelaksana konstruksi pemasangan pipa air (plumbing) dalam bangunan dan

salurannya;

3. jasa pelaksana konstruksi pemasangan pipa gas dalam bangunan;

4. jasa pelaksana konstruksi insulasi dalam bangunan;

5. jasa pelaksana konstruksi pemasangan lift dan tangga berjalan;

6. jasa pelaksana konstruksi pertambangan dan manufaktur;

7. jasa pelaksana konstruksi instalasi thermal, bertekanan, minyak, gas, geothermal

(pekerjaan rekayasa);

8. jasa pelaksana konstruksi instalasi alat angkut dan alat angkat;

9. jasa pelaksana konstruksi instalasi perpipaan, gas, dan energi (pekerjaan rekayasa);

10. jasa pelaksana konstruksi instalasi fasilitas produksi, penyimpanan minyak dan gas

(14)

Contoh lingkup pekerjaan

untuk klasifikasi Instalasi

mekanikal

Klasifikasi Kode Subklasifikasi LingkupPekerjaan

Instalasi Mekanikal dan

Elektrikal

MK001 jasa pelaksana konstruksi pemasangan pendingin udara (Air Conditioner), pemanas dan ventilasi

Pekerjaan pelaksana pemasangan dan perawatan yang meliputi pemanasan elektrik maupun non-elektrik, ventilasi, lemari pendingin, atau peralatan AC, pekerjaan ducting dan pekerjaan metal lebaran yang dilakukan secara terintegrasi dari pekerjaan tersebut.

MK002 Jasa Pelaksana konstruksi Pemasangan Pipa Air

(Plumbing) dalam Bangunan dan Salurannya

Pekerjaan pelaksana pemasangan dan perawatan yang meliputi:

1.sistem perpipaan utama air panas dan dingin, instalasi sprinkler, pipa air kotor, pipa drain;

2.perlengkapan saniter; dan 3.sistem pemadam kebakaran. MK003 Jasa Pelaksana Konstruksi

Pemasangan Pipa Gas dalam Bangunan

(15)

Pembagian Subklasifikasi Bidang

Usaha Jasa Pelaksanaan Instalasi

elektrikal

Klasifikasi bidang usaha jasa pelaksanaan konstruksi instalasi elektrikal:

1. jasa pelaksana konstruksi instalasi pembangkit tenaga listrik semua daya;

2. jasa pelaksana konstruksi instalasi pembangkit tenaga listrik daya maksimum 10 MW; 3. jasa pelaksana konstruksi instalasi pembangkit tenaga listrik energi baru dan terbarukan; 4. jasa pelaksana konstruksi instalasi jaringan transmisi tenaga listrik tegangan tinggi/ekstra

tegangan tinggi;

5. jasa pelaksana konstruksi instalasi jaringan transmisi telekomunikasi dan/atau telepon; 6. jasa pelaksana konstruksi instalasi jaringan distribusi tenaga listrik tegangan menengah; 7. jasa pelaksana konstruksi instalasi jaringan distribusi tenaga listrik tegangan rendah; 8. jasa pelaksana konstruksi instalasi jaringan distribusi telekomunikasi dan/atau telepon; 9. jasa pelaksana konstruksi instalasi sistem kontrol dan instrumentasi;

(16)

Contoh lingkup pekerjaan

untuk klasifikasi Instalasi

elektrikal

Klasifikasi Kode Subklasifikasi Lingkup Pekerjaan

Instalasi Mekanikal dan

Elektrikal EL001

Jasa Pelaksana Konstruksi Instalasi Pembangkit Tenaga Listrik Semua Daya

Pekerjaan pemasangan dan perawatan elektromekanik dan kelistrikan pembangkit tenaga listrik semua daya.

EL002

Jasa Pelaksana Konstruksi Instalasi Pembangkit Tenaga Listrik Daya Maksimum 10MW

Jasa pelaksana instalasi dan perawatan elektromekanik dan instalasi kelistrikan pembangkit tenaga listrik dengan daya maksimum 10 MW / unit.

EL003

Jasa Pelaksana Konstruksi Instalasi Pembangkit Tenaga Listrik Energi Baru dan Terbarukan

(17)

Pembagian Subklasifikasi Bidang Usaha

Jasa Pelaksanaan lainnya

Klasifikasi bidang usaha jasa pelaksanaan konstruksi lainnya:

1. jasa penyewa alat konstruksi dan pembongkaran bangunan atau pekerjaan sipil

lainnya dengan operator;

2. jasa pelaksana perakitan dan pemasangan konstruksi prafabrikasi untuk

konstruksi bangunan gedung;

3. jasa pelaksana perakitan dan pemasangan konstruksi prafabrikasi untuk

konstruksi jalan dan jembatan serta rel kereta api; dan

(18)

Contoh lingkup pekerjaan

untuk klasifikasi Jasa

Pelaksana Lainnya

Klasifikasi Kode Subklasifikasi Lingkup Pekerjaan

Jasa

Pelaksana an Lainnya

PL001 Jasa Penyewaan Alat Konstruksi dan

Pembongkaran Bangunan atau

Pekerjaan Sipil Lainnya dengan Operator

Jasa peminjaman dan penyewaan yang berhubungan dengan peralatan dengan operator untuk konstruksi atau penghancuran dan jasa operasional yang disediakan dengan operator.

PL002 Jasa Pelaksana Perakitan dan

Pemasangan Konstruksi Prafabrikasi untuk

Konstruksi Bangunan Gedung

Pekerjaan khusus pemasangan bangunan konstruksi prafabrikasi yang langsung dilakukan di lokasi konstruksi yang bahan utamanya dari beton untuk beberapa bagian pracetak dari bangunan gedung kecuali pekerjaan pemasangan komponen pracetak baja.

PL003 Jasa Pelaksana Perakitan dan

Pemasangan Konstruksi Prafabrikasi untuk

Konstruksi Jalan dan Jembatan Serta Rel Kereta Api

(19)

Bidang usaha jasa pelaksanaan

konstruksi spesialis

1. pekerjaan penyelidikan lapangan; 2. pekerjaan pembongkaran;

3. pekerjaan penyiapan dan pematangan tanah/lokasi; 4. pekerjaan tanah, galian dan timbunan;

5. pekerjaan persiapan lapangan untuk pertambangan; 6. pekerjaan perancah;

7. pekerjaan pondasi, termasuk pemancangannya; 8. pekerjaan pengeboran sumur air tanah dalam; 9. pekerjaan atap dan kedap air (waterproofing); 10. pekerjaan beton;

11. pekerjaan baja dan pemasangannya, termasuk pengelasan; 12. pekerjaan pemasangan batu;

13. pekerjaan konstruksi khusus lainnya;

14. pekerjaan pengaspalan dengan rangkaian peralatan khusus; 15. pekerjaan lansekap/pertamanan; dan

(20)

Contoh lingkup pekerjaan

untuk klasifikasi Jasa

Pelaksana Spesialis

Klasifikasi Kode Subklasifikasi Lingkup Pekerjaan

Jasa Pelaksan aan Spesialis

SP00

1 Pekerjaan Penyelidikan Lapangan

Pekerjaan penyelidikan lapangan bertujuan mengidentifikasi lokasi yang tepat untuk proyek konstruksidan untuk pekerjaan demarkasi, contohnya demarkasi dari suatu area lokal dimana satu atau lebih tahapan atau proses besar dari pekerjaan konstruksi sedang berjalan.

SP00

2 Pekerjaan Pembongkaran Pekerjaan penghancuran bangunan atau struktur lainnya seperti jalan dan jalan layang, mencakup juga penjualan material yang didapat dari hasil operasi penghancuran.

SP00

3 Pekerjaan Penyiapan dan Pematangan Tanah/Lokasi

Pekerjaan penyiapan yang bertujuan agar lahan siap untuk dipergunakan untuk pekerjaan konstruksi selanjutnya, termasuk didalamnya blasting, testdrilling, dan pekerjaan pemindahan batu-batuan.

SP00

4 Pekerjaan Tanah, Galian dan Timbunan

(21)

Bidang usaha jasa pelaksanaan

konstruksi keterampilan

1. pekerjaan kaca dan pemasangan kaca jendela;

2. pekerjaan plesteran;

3. pekerjaan pengecatan;

4. pekerjaan pemasangan keramik lantai dan dinding;

5. pekerjaan pemasangan lantai lain, penutupan dinding dan

pemasangan

wall paper

;

6. pekerjaan kayu dan atau penyambungan kayu dan material lain;

7. pekerjaan dekorasi dan pemasangan interior;

8. Pekerjaan Pemasangan Ornamen;

9. pekerjaan pemasangan gipsum;

(22)

Contoh lingkup pekerjaan

untuk klasifikasi Jasa

Pelaksana keterampilan

Klasifikasi Kode Subklasifikasi Lingkup Pekerjaan

Jasa

Pelaksanaan Keterampila n

KT001 Pekerjaan Kaca dan

Pemasangan Kaca Jendela

Pekerjaan konstruksi khusus material kaca, cermin, danproduk-produk berbahan kaca, serta pekerjaan instalasi jendela kaca.

KT002 Pekerjaan

Plesteran Pekerjaan konstruksi khususdari plester interior dan exterior ataustucco dan pekerjaan dry wall yang berhubungan deingan instalasi dinding papan, yang biasanya adalah bahan gypsum. KT003 Pekerjaan

Pengecatan Pekerjaan konstruksi khusus pengecatan dan pekerjaan konstruksi yang berhubungan dengan interior dan exterior bangunan dan pekerjaan pengecatan dari struktur berat (rekayasa teknik). Tidak termasuk pengecatan atap bangunan.

KT004 Pekerjaan

Pemasangan Keramik Lantai dan Dinding

(23)

Pembagian Subklasifikasi

Bidang Usaha Jasa

Konstruksi Terintegrasi

Layanan usaha terintegrasi meliputi subklasifikasi bidang usaha:

jasa terintegrasi untuk infrastruktur tranportasi;

jasa terintegrasi untuk konstruksi penyaluran air dan pekerjaan

sanitasi;

jasa terintegrasi untuk konstruksi manufaktur; dan

(24)

Contoh lingkup pekerjaan

untuk klasifikasi Jasa

konstruksi terintegrasi

Klasifikasi Kode Subklasifikasi LingkupPekerjaan

Jasa Konstruksi Terintegrasi

TI501 Jasa Terintegrasi Untuk

Infrastruktrur Tranportasi

Jasa teknikal terintegrasi untuk konstruksi dari infrastruktur transportasi (turnkey projects). Termasuk didalamnya perencanaan dan studi sebelum investasi, pembuatan pre-elimary dan final desain, estimasi biaya, penjadwal konstruksi, inspeksi dan penerimaan dari kontrak termasuk jasa teknikal seperti seleksi dan pelatihan personiil dan operasional dan pembuatan manual pemiliharaan dan jasa teknikal lainnya yang disediakan untuk klient yang membentuk jasa terintegrasi utuh untuk proyek terima jadi termasuk didalamnya kegiatan yang dilakukan secara terintegrasi antara perencanaan, pengadaan, dan pelaksanaan terima jadi (engineering, procurement, construction)

TI502 Jasa Terintegrasi Untuk

Konstruksi Penyaluran Air dan Pekerjaan Sanitasi

(25)

Klasifikasi Konsultan

Indonesia

(26)

Klasifikasi Usaha Perencana

Konstruksi

Klasifikasi Kode SUBKLASIFIKASI Arsitektur

al AR101 Jasa Nasihat dan Pra Desain ArsitekturalAR102 Jasa Desain Arsitektural

AR103 Jasa Penilaian Perawatan dan Kelayakan Bangunan Gedung AR104 Jasa Desain Interior

AR105 Jasa Arsitektural Lainnya

Rekayasa RE101 Jasa Nasehat dan Konsultansi Rekayasa Teknik

RE102 Jasa Desain Rekayasa Untuk Konstruksi Pondasi serta Struktur Bangunan RE103 Jasa Desain Rekayasa Untuk Pekerjaan Teknik Sipil Air

RE104 Jasa Desain Rekayasa Untuk Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi

RE105 Jasa Desain Rekayasa Untuk Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal Dalam Bangunan RE106 Jasa Desain Rekayasa Untuk Proses Industrial dan Produksi

RE107 Jasa Nasehat dan Konsultasi Jasa Rekayasa Konstruksi RE108 Jasa Desain Rekayasa Lainnya

Penataan

Ruang PR101 Jasa Perencanaan dan perancangan perkotaanPR102 Jasa Perencanaan Wilayah (Regional Planning)

(27)

Klasifikasi Usaha

Pengawas Konstruksi

Klasifikasi

Kode

SUBKLASIFIKASI

Arsitektural

AR201 Jasa Pengawasan Administrasi Kontrak

Penataan Ru

ang

PR201 Jasa Pengawas dan Pengendali Pemanfaatan Ruang

Rekayasa

RE201

Jasa Pengawasan Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangu

nan Gedung

RE202

Jasa Pengawasan Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Teknik

Sipil Transportasi

RE203

Jasa Pengawasan Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Teknik

Sipil Air

(28)

Klasifikasi Usaha Jasa

Konsultansi Spesialis

Konstruksi

Klasifikasi

Kode

SUBKLASIFIKASI

Jasa

Konsultansi

Spesialis

SP301 Jasa Pembuatan Prospektus Geologi dan Geofisika

SP302 Jasa Survey bawah Tanah

SP303 Jasa Survey Permukaan Tanah

SP304 Jasa Pembuatan Peta

SP305

Jasa Pengujian dan Analisa Komposisi dan Tingkat

kemurnian

SP306 Jasa Pengujian dan Analisa Parameter Physical

SP307

Jasa Pengujian dan Analisa Sistem Mekanikal dan

Elektrikal

(29)

Klasifikasi Usaha JASA

Konsultansi Lainnya

Klasifikasi Kode SUBKLASIFIKASI

Jasa

Konsultansi Lainnya

KL401 Jasa Konsultansi Lingkungan

KL402 Jasa Konsultansi estimasi nilai lahan dan bangunan KL403 Jasa Manajemen Proyek terkait Konstruksi Bangunan

KL404 Jasa Manajemen Proyek Terkait Konstruksi Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi

KL405 Jasa Manajemen Proyek Terkait Konstruksi Pekerjaan Teknik Sipil Keairan KL406 Jasa Manajemen Proyek Terkait Konstruksi Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya

KL407 Jasa Manajemen Proyek Terkait Konstruksi Pekerjaan konstruksi proses dan fasilitas industrial

(30)
(31)

Referensi dalam Penyusunan

SubKualifikasi Usaha Jasa Konstruksi

PERPRES 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN

BARANG DAN JASA

PERPRES 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN

BARANG DAN JASA

Undang-Undang No. 20

Tahun 2008 Tentang

UMKM

Undang-Undang No. 20

Tahun 2008 Tentang

UMKM

PERLEM 11a dan 12a

tahun 2008

PERLEM 11a dan 12a

tahun 2008

PP 28 Tahun 2000 j.o.

PP 4 tahun 2010 j.o.

PP 92 Tahun 2010

PP 28 Tahun 2000 j.o.

PP 4 tahun 2010 j.o.

PP 92 Tahun 2010

Proses Penyusunan Rekomendasi

Subkualifikasi usaha jasa konstruksi

Proses Penyusunan Rekomendasi

Subkualifikasi usaha jasa konstruksi

Masukan dari pemangku kepentingan jasa

konstruksi

Masukan dari pemangku kepentingan jasa

konstruksi

Referensi

(32)

Kualifikasi Berdasarkan

Peraturan Pemerintah No

4/2010

Pasal 8B

1) Kualifikasi sebagaimana dimaksud dlam pasal 8 meliputi:

a.Kualifikasi usaha Besar

b.Kualifikasi usaha Menengah

c. Kualifikasi usaha Kecil

2) Setiap kualifikasi usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dapat dibagi menjadi beberap subkualifikasi usaha jasa

konstruksi

(33)

Kriteria Usaha menurut UU no 20

tahun 2008 tentang Usaha Mikro

Kecil dan Menengah

Kriteria Usaha Mikro:

memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50 juta (tidak termasuk tanah dan

bangunan tempat usaha) atau

Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300 juta

Kriteria Usaha Kecil:

memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50 juta sampai dengan paling banyak

Rp500 jt (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) atau

Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300 juta sampai dengan paling

banyak Rp 2.5 milyar

Kriteria Usaha Menengah:

memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500 juta sampai dengan paling banyak

Rp 10 milyar (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) atau

Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.5 milyar sampai dengan

(34)

Batasan nilai pekerjaan

menurut Peraturan Presiden no

54 tahun 2010

(35)

Persyaratan Penyedia Barang/Jasa

menurut PERPRESS 54 tahun 2010

pasal 19

1. Memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan teknis dan

manajerial untuk menyediakan Barang/Jasa;

2. Memperoleh paling kurang 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia

Barang/Jasa dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir baik

dilingkungan pemerintah maupun swasta, termasuk pengalaman

subkontrak;

3. ketentuan sebagaimana dimaksud pada butir 2, dikecualikan bagi

Penyedia Barang/Jasa yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun;

4. memiliki sumber daya manusia, modal, peralatan dan fasilitas lain

(36)

Persyaratan Penyedia Jasa

dalam PERPRES 54 TAHUN 2010

Penyedia Jasa

Keahlian

Pengalaman

Kemampuan Teknis

Kemampuan

manajerial

Wajib Memiliki

Barang/Jasa

Untuk

menyediakan

sumber daya manusia

modal

fasilitas lain yang diperlukan

dalam Pengadaan Barang/

Jasa;

peralatan

Wajib Memiliki

Untuk

(37)

Persyaratan Penyedia Jasa

Dalam PERPRES 54 tahun 2010

Penyedia Jasa

Baru berdiri

kurang dari tiga

tahun

Paling kurang 1 pekerjaan

sebagai penyedia barang/jasa

dalam kurun waktu 4 tahun *

Wajib memenuhi Persyaratan

Kecuali

(38)

Sisa Kemampuan paket dalam

pengadaan pekerjaan konstruksi

(PERPRES 54 tahun 2010 pasal 19)

KP: Nilai

Kemampuan Paket

Usaha Kecil

KP= 5 Paket Pekerjaan

Usaha

Non-Kecil

KP= 6 Paket Pekerjaan

atau 1.2 x N

N = jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat ditangani pada saat bersamaan selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir.

SKP: Sisa Kemampuan Paket

(39)

Kemampuan dasar untuk Penyedia

jasa pekerjaan konstruksi (PERPRES

54 tahun 2010 pasal 19)

memiliki Kemampuan Dasar (KD) untuk usaha

non-kecil, kecuali untuk Pengadaan Barang dan Jasa

Konsultansi;

untuk Pekerjaan Konstruksi, KD sama dengan 3 NPt

(Nilai Pengalaman Tertinggi dalam kurun waktu 10

tahun terakhir);

KD paling kurang sama dengan nilai total HPS dari

(40)

Pengaturan kualifikasi

di PERLEM 11A

Batas nilai satu pekerjaan

Jumlah paket sesaat

Kekayaan bersih

Kemampuan keuangan sesaat

PJT

PJB

Pengalaman nilai minimum kumulatif

Batasan jumlah bidang/subbidang

Persyaratan lain,

Memiliki SBU untuk gred dibawahnya

Divisi terpisah antara perencanaan, operasioanal, keuangan dan

administrasi personalia

Berbadan hukum PT

(41)
(42)
(43)
(44)

Kerangka pikir konsep

subkualifikasi

Kemampuan

Keuangan

Kepersonaliaan

Pengalaman

Kriteria lain

PENILAIAN

TERHADAP

SUBKUALIFIKASI

Badan Usaha

Menentukan

Batasan MAKSIMAL Kemampuan mengerjakan Proyek

konstruksi

Peraturan Menteri

PU 08/2011

(45)

PEMBAGIAN

KUALIFIKASI USAHA

JASA KONSTRUKSI

1. Usaha jasa konstruksi dapat berbentuk orang perseorangan

atau badan usaha.

2. Bentuk usaha yang dilakukan oleh orang perseorangan

selaku pelaksana konstruksi hanya dapat melaksanakan

pekerjaan konstruksi beresiko kecil, berteknologi sederhana,

dan berbiaya kecil.

(46)

PEMBAGIAN KUALIFIKASI

Badan Usaha Jasa Konstruksi

Badan usaha jasa perencanaan dan pengawasan memiliki subkualifikasi:

1. subkualifikasi kecil 1; 2. subkualifikasi kecil 2;

3. subkualifikasi menengah 1; 4. subkualifikasi menengah 2; dan 5. subkualifikasi besar.

Badan usaha jasa pelaksanaan memiliki subkualifikasi:

1.subkualifikasi kecil 1; 2.subkualifikasi kecil 2; 3.subkualifikasi kecil 3;

(47)

Subk ualif kasi Usah

a

Kekayaan Bersih Kemampuan

Melaksanakan paket

Batasan nilai satu pekerjaan

Jumlah Paket Sesaat sampai dengan Rp 200 juta

0 sampai dengan Rp 1 Milyar

Maksimum Rp 1 Milyar

5

K2 Lebih dari Rp 200 juta sampai dengan Rp 350 juta sampai dengan Rp 500 juta

0 sampai

dengan Rp 2.5 Milyar

Maksimum Rp 2.5 Milyar

5

M1 Lebih dari Rp 500 juta sampai dengan Rp 2 milyar

0 sampai

dengan Rp 10 Milyar

Maksimum Rp 10 Milyar

6 atau 1.2 x N

B1 Lebih dari Rp 10 milyar sampai dengan Rp 50 milyar

B2 Lebih dari Rp 50 milyar

sampai dengan tak 0 sampai dengan tak tak terbatas 6 atau 1.2 x N

subkualifikasi Usaha Pelaksana Konstruksi

(Kekayaan bersih, batasan nilai paket dan

(48)

Subkualif kasi Usaha

Pengalaman

Nilai Pengalaman Tertinggi (KD/3) Total Kumulatif Pekerjaan

P K1

K2 - Untuk setiap subklasifkasi yang dimiliki, nilai kumulatif pekerjaan selama kurun waktu 10 tahun sekurang-kurangnya adalah Rp 1 Milyar pada subkualifkasi usaha kecil 1 (K1)

K3 - Untuk setiap subklasifkasi yang dimiliki, nilai kumulatif pekerjaan selama kurun waktu 10 tahun sekurang-kurangnya adalah Rp 1.75 Milyar pada subkualifkasi usaha kecil 2 (K2) M1

Untuk setiap subklasifkasi yang dimiliki, Nilai Paket Tertinggi selama kurun waktu 10 tahun terakhir sekurang-kurangnya adalah Rp 833 Juta pada subkualifkasi usaha kecil 3 (K3) ; atau

Untuk setiap subklasifkasi yang dimiliki, nilai kumulatif pekerjaan selama kurun waktu 10 tahun sekurang-kurangnya adalah Rp 2.5 Milyar pada subkualifkasi usaha kecil 3 (K3); atau

Bagi Badan Usaha yang baru berdiri (kurang dari 3 tahun) tanpa pengalaman nilai minimum pengalaman diukur pengalaman PJT/PJK

dengan Nilai Paket Tertinggi Rp 833 Juta untuk setiap subklasifkasi yang dimiliki.

M2 untuk setiap subklasifkasi yang dimiliki, Nilai Paket Tertinggi selama kurun waktu 10 tahun terakhir sekurang-kurangnya adalah Rp 3.33

Untuk setiap subklasifkasi yang dimiliki, nilai kumulatif pekerjaan selama kurun waktu 10 tahun sekurang-kurangnya adalah Rp 10 Milyar

(49)

Subkualif

kasi Usaha Nilai Pengalaman Tertinggi (KD/3)PengalamanTotal Kumulatif Pekerjaan

B1 untuk setiap subklasifkasi yang

dimiliki, Nilai Paket Tertinggi selama kurun waktu 10 tahun terakhir sekurang-kurangnya adalah Rp 16.66 Milyar pada pekerjaan subkualifkasi usaha Menengah 2 (M2); atau

Untuk setiap subklasifkasi yang dimiliki, nilai kumulatif pekerjaan selama kurun waktu 10 tahun

sekurang-kurangnya adalah Rp 50 milyar pada subkualifkasi usaha Menengah 2 (M2).

B2 untuk setiap subklasifkasi yang

dimiliki, Nilai Paket Tertinggi selama kurun waktu 10 tahun terakhir sekurang-kurangnya adalah Rp 83.33 Milyar pada pekerjaan subkualifkasi usaha besar 1(B1); atau

Untuk setiap subklasifkasi yang dimiliki, nilai kumulatif pekerjaan selama kurun waktu 10 tahun

sekurang-kurangnya adalah Rp 250 milyar pada subkualifkasi usaha Besar 1 (B1).

(50)

subkualifikasi Usaha Pelaksana

Konstruksi (Kepersonaliaan dan

batasan jumlah subklasifikasi)

Subkuali fkasi Usaha

Ketentuan mengenai PJBU/PJT/PJK Kualifkasi PJT Batasan Jumlah Subklasifkasi dan

Klasifkasi Keterangan

P Boleh dirangkap antara PJBU, PJT dan PJK Diri sendiri minimal

SKT tingkat 1 Maksimum 2 Subklasifkasi dalam satu klasifkasi yang sama K1 Boleh dirangkap antara PJBU, PJT dan PJK 1 orang bersertifkat

minimal SKT tingkat 3 Maksimum 4 Subklasifkasi dalam 2 klasifkasi yang berbeda Khusus Elektrikal minimal memiliki SKA K2 Boleh dirangkap antara PJBU, PJT dan PJK 1 orang bersertifkat

minimal SKT tingkat 2 Maksimum 6 Subklasifkasi dalam 2 klasifkasi yang berbeda Khusus Elektrikal minimal memiliki SKA

K3 Boleh dirangkap antara PJBU, PJT dan PJK 1 orang bersertifkat

minimal SKT tingkat 1 Maksimum 8 Subklasifkasi dalam 3 klasifkasi yang berbeda Khusus Elektrikal minimal memiliki SKA M1 • Wajib memiliki PJBU, PJT dan PJK secara

terpisah

• Untuk PJK boleh merangkap untuk 2 klasifkasi yang berbeda

• PJK minimal memiliki Sertifkat setara dengan PJT

1 orang bersertifkat minimal SKA tingkat muda

Maksimum 10 Subklasifkasi dalam 4 klasifkasi yang berbeda.

M2 • Wajib memiliki PJBU, PJT dan PJK secara terpisah (PJK boleh merangkanp untuk 2 klasifkasi yang berbeda)

• PJK minimal memiliki Sertifkat setara dengan PJT

1 orang bersertifkat minimal SKA tingkat madya

Maksimum 12 Subklasifkasi dalam 4 klasifkasi yang berbeda.

B1 • Wajib memiliki PJBU, PJT dan PJK secara terpisah

• Untuk setiap Klasifkasi memiliki PJK yang tidak boleh merangkap (PJK minimal memiliki sertifkat setara PJT).

1 orang bersertifkat minimal SKA tingkat madya

Maksimum 14 Subklasifkasi dalam 4

klasifkasi yang berbeda PJT sudah memiliki SKA madya selama 3 tahun.

B2 • Wajib memiliki PJBU, PJT dan PJK secara terpisah

• Untuk setiap Klasifkasi memiliki PJK yang

1 orang bersertifkat minimal SKA tingkat utama atau SKA

(51)

Subkualifikasi Usaha Konsultansi Konstruksi

(Tenaga Ahli Tetap dan jumlah subklasifikasi)

Sub

Usaha Jumlah dan Kualifikasi Tenaga Ahli Untuk Subklasifikasi/Klasifikasi Maksimum Jumlah Subklasifikasi dan Klasifikasi P memiliki minimal SKA tingkat madya Paling banyak 1 (satu)

subklasifikasi. K1 memiliki satu orang tenaga ahli tetap dengan SKA ahli muda

untuk setiap klasifikasi usaha ( boleh merangkap sebagai PJK dan/atau PJT).

Paling banyak 6 (enam) sub

klasifikasi pada maksimum 3 (tiga) klasifikasi yang berbeda

K2 memiliki satu orang tenaga ahli tetap dengan SKA ahli muda untuk setiap klasifikasi usaha ( boleh merangkap sebagai PJK dan/atau PJT).

Paling banyak 18 subklasifikasi pada maksimum 6 (enam) klasifikasi yang berbeda

M1 memiliki satu orang tenaga ahli tetap dengan SKA tingkat madya untuk setiap subklasifikasi usaha (boleh merangkap sebagai PJK dan atau PJT). Untuk Subklasifikasi terkait dapat dirangkap oleh satu orang tenaga ahli tetap (maksimum 2 subklasifikasi)

Paling banyak 20 subklasifikasi pada maksimum 6 klasifikasi yang berbeda

M2 memiliki satu orang tenaga ahli tetap dengan SKA tingkat madya untuk setiap subklasifikasi usaha (boleh merangkap sebagai PJK dan atau PJT). Untuk Subklasifikasi terkait dapat dirangkap oleh satu orang tenaga ahli tetap (maksimum 2 subklasifikasi)

Paling banyak 20 subklasifikasi pada maksimum 6 klasifikasi yang berbeda

B memiliki satu orang tenaga ahli tetap dengan SKA tingkat madya untuk setiap subklasifikasi usaha (tidak boleh

merangkap sebagai PJK dan atau PJT). Untuk Subklasifikasi terkait dapat dirangkap oleh satu orang tenaga ahli tetap

Dapat mengambil Seluruh

(52)

Subkualifikasi Usaha Konsultansi Konstruksi

(Kekayaan bersih,Pengalaman,kemampuan)

Sub

Usaha Kekayaan Bersih minimum

Kemampuan Melaksanakan Paket Pekerjaan

Batasan Nilai

Satu Pekerjaan Pengalaman

P - 0 s/d Rp 250 juta Maksimum Rp 250

juta

-K1 Rp 50 Juta 0 s/d Rp 500 juta Maksimum

Rp 500 juta -K2 Rp 100 juta 0 s/d Rp 750 juta Maksimum Rp 750

juta Badan Usaha memiliki pengalaman pekerjaan konsultansi Kualifikasi K1 selama 4 tahun terakhir dengan total nilai kumulatif pekerjaan Rp 500 juta untuk setiap klasifikasi yang dimiliki

M1 Rp 150 juta 0 s/d Rp 1.5 milyar Maksimum Rp 1 .5

milyarPengalaman melaksanakan paket konsultansi kualifikasi Kecil (K2) selama 10 tahun terakhir dengan total nilai kumulatif pekerjaan Rp 750 juta untuk setiap subklasifikasi yang dimiliki.

Badan Usaha baru berdiri (< 3 tahun) tanpa pengalaman

nilai minimum pengalaman diukur dengan pengalaman PJT/PJK dengan Nilai kumulatif pekerjaan Rp 750 juta untuk setiap subklasifikasi yang dimiliki

M2 Rp 300 juta 0 s/d Rp 2.5

milyar Maksimum Rp 2.5 milyar Pengalaman melaksanakan paket konsultansi kualifikasi Menengah 1 (M1) selama 10 tahun terakhir dengan total nilai kumulatif pekerjaan Rp 1.5 Milyar untuk setiap subklasifikasi yang dimiliki

(53)

Subkualifikasi Usaha Konsultansi

Konstruksi

(PJK dan PJT)

Sub

Usaha Penanggung Jawab Klasifikasi (PJK) Penanggung Jawab Teknik (PJT)

P -

-K1 Untuk setiap Klasifikasi memiliki PJK dengan SKA Ahli Muda, PJK boleh merangkap sebagai

Penanggung Jawab Badan Usaha (PJBU) dan/atau Penanggung Jawab Teknik (PJT).

PJT merupakan tenaga ahli tetap bersertifikat (SKA) Ahli Muda.

PJT boleh dirangkap oleh PJBU dan/atau PJK.

K2 Untuk setiap Klasifikasi memiliki PJK dengan SKA Ahli Muda, PJK boleh merangkap sebagai

Penanggung Jawab Badan Usaha (PJBU) dan/atau Penanggung Jawab Teknik (PJT).

PJT merupakan tenaga ahli tetap bersertifikat (SKA)

Ahli Muda.

PJT boleh dirangkap oleh PJBU dan/atau PJK.

M1 Untuk setiap Klasifikasi memiliki PJK dengan SKA Ahli Madya, PJK boleh merangkap sebagai PJT dan/atai sebagai PJBU.

PJT merupakan tenaga ahli tetap bersertifikat (SKA)

Ahli Madya,.

PJT boleh merangkap sebagai PJK dan/atau PJBU

M2 Untuk setiap Klasifikasi memiliki PJK dengan SKA Ahli Madya, PJK boleh merangkap sebagai PJT dan/atau sebagai PJBU

PJT merupakan tenaga ahli tetap bersertifikat (SKA)

Ahli Madya,

PJT boleh merangkap sebagai PJK dan/atau PJBU

B Untuk setiap Klasifikasi memiliki PJK dengan SKA Ahli Utama atau SKA Madya (sudah memiliki SKA Madya selama 6 tahun), tidak boleh merangkap sebagai PJBU dan/atau PJT.

PJT merupakan tenaga ahli tetap bersertifikat (SKA)

Ahli Utama atau SKA Madya (sudah memiliki SKA Madya selama 6 tahun)

(54)

Ketentuan Penutup

(55)
(56)

Latar Belakang diperlukan konversi

Peraturan LPJK

No, 2 dan 3

tahun 2012

Peraturan

Menteri PU No.

08 Tahun 2011

Bidang, sub bidang

dan sistem gred

subklasifikasi dan

subkualifikasi

PP 28 Tahun

2000

PP 04 Tahun

2010

PERLEM 11a dan 12 a tahun 2008

Diadopsi sebagian

(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)

Latar Belakang

PP 04/2010 mengamanatkan

pengaturan subklasifikasi dan subkualifikasi diatur melalui PERMEN PU 08/2011

Pelaksanaan penerbitan SBU harus sudah mengacu kepada

PERMEN PU 08/2011 paling lambat 1 Agustus 2012.

Telah terbentuk USBU dan USTK

untuk melakukan proses sertifikasi

sesuai PERMEN PU 08/PRT/M/2011

Diperlukan pedoman

Diperlukan pedoman

penegasan pemberlakuan

penegasan pemberlakuan

PERMEN PU 08/2011

PERMEN PU 08/2011

dalam pengadaan jasa

dalam pengadaan jasa

konstruksi T.A 2014

konstruksi T.A 2014

Surat Edaran Menteri PU

Surat Edaran Menteri PU

Nomor

(64)

Konversi Klasifikasi dan

kualifikasi Usaha Konstruksi

Klasifikasi dan Kualifikasi usaha konstruksi mana yang

harus digunakan pada saat pengumuman lelang T.A

2014 ?

Apabila lelang dilakukan sebelum 30 Juni 2014, maka

klasifikasi dan kualifikasi usaha yang digunakan dalam

pengumuman lelang adalah klasifikasi dan kualifikasi yang

belum mengacu kepada PERMEN PU 08/2011 dan/atau yang

sudah mengacu kepada PERMEN PU 08/2011 sesuai dengan

TABEL KONVERSI

Apabila lelang dilakukan setelah 30 Juni 2014, maka klasifikasi

(65)

PEMBERLAKUAN KLASIFIKASI DAN

KUALIFIKASI USAHA SBU/SKA/SKT DALAM

PENGADAAN JASA KONSTRUKSI T.A 2014

SBU DENGAN KLAS DAN KUAL PERMEN PU 08/2011

30 JUNI 2014

31 MARET 2014

PRA KONTRAK

KONTRAK

SBU DENGAN KLAS ASMET SERTA NOMENKLATUR KUAL GRED

SBU DENGAN KLAS DAN KUAL PERMEN PU 08/2011

SBU DENGAN KLAS DAN KUAL PERMEN PU 08/2011

SBU DENGAN KLAS ASMET SERTA NOMENKLATUR KUAL GRED

(66)

Penelusuran Keabsahan

SBU/SKA/SKT

Bagaimana cara penelusuran

keabsahan SBU/SKA/SKT pada

pengadaan T.A 2014

?

Sistem Informasi Konstruksi Indonesia (SIKI)

pada laman

www.lpjk.net

atau

(67)

Referensi

Dokumen terkait

• Indeks Hang Seng &lt;.HSI&gt;, yang pada hari Kamis ditutup pada level tertinggi sejak 4 Februari 2013 setelah the Fed AS mempertahankan stimulus bulanannya

Pada percobaan yang dilakukan, gagal sambung terjadi pada waktu pengelasan &lt; 0,4 detik, karena waktu pengelasan terlalu pendek sehingga tidak dapat melelehkan inti

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 7 dan Pasal 8 Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 2052 K/40/MEM/2001 tanggal 28 Agustus 2001

Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya.. Pengantar Ilmu

Investasi pada produk unit link mengandung risiko, termasuk namun tidak terbatas pada risiko politik, risiko perubahan peraturan pemerintah atau perundang-undangan lainnya,

sehingga proses penguapan lebih ringan dengan memanfaatkan gas buang dari HRSG yang masih tinggi sehingga memperbesar efisiensi HRSG karena dapat memperkecil

Nama Paket /Kegiatan : Pembangunan Embung di Lokasi Pulo-Pulo, Desa Bonan Dolok I Kecamatan Sijamapolang Kabupaten Humbang Hasundutan sebanyak 1 (satu) unit2. Nama Program

Nama Program : Rehabilitasi Hutan dan Lahan pada Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun Anggaran 2016.. Sehubungan dengan hal tersebut,