GEOGRAFI SUMBER DAYA ALAM
“MANAJEMEN & PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM”
DI SUSUN OLEH :
SUPREHATIN (1205035141)
RISVA ARDIANTI (1205035148)
ANASTASIA JEDO ONLET (1205035152)
ILHAM (1205035151)
PENDIDIKAN FISIKA KONSENTRASI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Sumber daya alam adalah semua kekayaan berupa benda mati maupun benda
hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia . Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan sumbernya, persebarannya,
tujuannya, cara pengolahan dan pemanfaatannya, sifat, potensi, jenisnya,
pembentukannya, nilai ekonomis atau nilai kegunaannya, bentuknya, UndangUndang
Republik Indonesia serta berdasarkan barlow.
Kontrol masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi
lingkungan hidup merupakan hal yang penting. Masalah penduduk sebenarnya sangat
kompleks, banyak sekali aspek yang mencakup aspek didalamnya, diantara aspek
pangan, pemukiman, sandang, pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, lingkungan
hidup, dan sebagainya.juga perlu mendapat perhatian karena dapat berpotensi
mempercepat terjadinya kerusakan sumber daya alam,Oleh sebab itu sudah menjadi
tanggung jawab manusia untuk menjaga dan merawat lingkungan alam kita ini. Agar
sumber daya alam ini bisa tetap terjaga dengan baik antara lain : Berdasarkan prinsip berwawasan lingkungan dan berkesinambungan : a. Penghijauan dan Reboisasi
Usaha penghijauan dan reboisasi hutan dapat mencegah rusaknya lingkungan yang
berhubungan dengan air, tanah dan udara.
Contohnya di separi. Sepanjang perjalanan ke separi kita akan jumpai tanaman
sengon dan semak belukar. Reboisasi ini dilakukan guna memulihkan area bekas
tambang batu bara. b. Sengkedan atau terasering
Terasering adalah bangunan konservasi tanah dan air secara mekanis yang dibuat
untuk memperpendek panjang lereng dan atau memperkecil kemiringan lereng
pembuatan teras adalah untuk mengurangi kecepatan aliran permukaan (run
off) dan memperbesar peresapan air, sehingga kehilangan tanah berkurang.
Contohnya terasering (sawah berterasteras) dapat ditemukan hampir diseluruh
wilayah di Indonesia, salah satunya di pulau dewata Bali. Masyarakat Bali bergantung pada metode pertanian ini hampir 2000 tahun lamanya. Terasering ini
berada di sebelah utara desa Tegallalang daerah Ubud, dimana terdapat
serangkaian sawah teras yang menjadi tempat favorit bagi para wisatawan dan para Fotografer.
c. Pengelolaan air Limbah
Pengelolaan air limbah adalah bahan buangan sisa kegiatan manusia yang
keberadaannya bila dikelola dengan baik maka tidak akan menimbulkan berbagai
macam dampak negative. Contohnya limbah rumah tangga. Limbah rumah tangga
adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas
industri rumah tangga dan kotoranmanusia. Limbah merupakan buangan/bekas
yang berbentuk cair, gas dan padat. Dalam air limbah terdapat bahan kimia sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat memberi kehidupan
bagi kumankuman penyebab penyakit disentri, tipus, kolera dsb. Air limbah
tersebut harus diolah agar tidak mencemari dan tidak membahayakan kesehatan
7. Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 m.
Pengelolaan yang paling sederhana ialah pengelolaan dengan
menggunakan pasir dan bendabenda terapung melalui bak penangkap pasir
dan saringan. Benda yang melayang dapat dihilangkan oleh bak pengendap
yang dibuat khusus untuk menghilangkan minyak dan lemak. Lumpur dari bak
pengendap pertama dibuat stabil dalam bak pembusukan lumpur, di mana
lumpur menjadi semakin pekat dan stabil, kemudian dikeringkan dan dibuang.
Pengelolaan sekunder dibuat untuk menghilangkan zat organik melalui oksidasi
dengan menggunakan saringan khusus. Pengelolaan secara tersier hanya untuk
membersihkan saja. Cara pengelolaan yang digunakan tergantung keadaan
setempat, seperti sinar matahari, suhu yang tinggi di daerah tropis yang dapat dimanfaatkan.
Manajemen sumber daya alam adalah suatu proses menangani berbagai
masalah pada ruang lingkup alam dalam mengunakan , memamfaatkan dan
melestarikan alam demi mencapai tujuan yang telah ditentukan demi
BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Manajemen Sumber Daya Alam
Manajemen adalah :
1. Seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan pencapaian
tujuan (erni dan kurniawan 2005).
2. Seni dalam menyelesaikan sesuatu dengan orang lain (follet,1997).
Sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui
rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian
orangorang serta sumber daya lainnya. Adanya seni dalam menyelesaikan pekerjaan.
Manajemen sumber daya alam adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada
ruang lingkup alam dalam mengunakan , memamfaatkan dan melestarikan alam demi
mencapai tujuan yang telah ditentukan demi kepentingan manusia.
B. Definisi Pengelolaan Sumber Daya Alam Pengelolaan Sumber Daya Alam:
Usaha manusia dalam mengubah ekosistem sumberdaya alam agar manusia
memperoleh manfaat maksimal dengan mengusahakan kontinuitas produksinya . Suatu
proses mengalokasikan sumberdaya alam dalam ruang dan waktu untuk memenuhi
kebutuhan manusia
Dalam mengalokasikan SDA ini harus diusahakan perimbangan antara populasi manusia
dengan sumberdaya alam yang ada, dengan mengusahakan pula pencegahan kerusakan
pada SDA dan lingkungan hidup.
C. Manajemen dan Pengelolaan Sumber Daya Alam
Pengelolaan Sumber Daya Alam mengacu pada pengelolaan sumber daya alam
seperti tanah, air, tanah, tunbuhan dan hewan , dengan fokus khusus pada bagaimana
Pengelolaan sumber daya alam adalah sebangun dengan konsep pembangunan
berkelanjutan , suatu prinsip ilmiah yang membentuk dasar untuk berkelanjutan
pengelolaan lahan global dan tata lingkungan untuk melestarikan dan melestarikan
sumber daya alam.
Pengelolaan sumber daya alam secara khusus berfokus pada pemahaman ilmiah
dan teknis sumber daya dan ekologi dan pendukung daya hidup sumber daya itu. Istilah manajemen lingkungan juga mirip dengan pengelolaan sumber daya alam.
Suatu proses pengelolaan sumber daya alam secara sistematis, yang mencakup berbagai
aspek penggunaan sumber daya alam (ekonomi biofisik, sosiopolitik, dan) memenuhi
tujuan produksi produsen dan pengguna langsung lainnya (misalnya, keamanan pangan,
profitabilitas, keengganan risiko) sebagai juga tujuan dari masyarakat yang lebih luas
(misalnya, pengentasan kemiskinan, kesejahteraan generasi mendatang, pelestarian
lingkungan). Hal ini berfokus pada keberlanjutan dan pada saat yang sama ia mencoba untuk menggabungkan semua stake holder mungkin dari tingkat perencanaan itu sendiri, mengurangi kemungkinan konflik di masa depan.
Ketersediaan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan dasar, dan
tersedianya cukup ruang untuk hidup pada tingkat kestabilan sosial tertentu disebut daya
dukung lingkungan. Singkatnya, daya dukung lingkungan ialah kemampuan lingkungan
untuk mendukung perikehidupan semua makhluk hidup.
Di bumi ini, penyebaran sumber daya alam tidak merata letaknya. Ada bagianbagian
bumi yang sangat kaya akan mineral, ada pula yang tidak. Ada yang baik untuk pertanian
ada pula yang tidak. Oleh karena itu, agar pemanfaatannya dapat berkesinambungan,
maka tindakan eksploitasi sumber daya alam harus disertai dengan tindakan
perlindungan. Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan
dengan cara yang rasional antara lain sebagai berikut :
1. Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan hatihati dan
efisien, misalnya: air, tanah, dan udara.
3. Mengembangkan metoda menambang dan memproses yang efisien, serta pendaurulangan (recycling).
4. Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara damai dengan
alam.
Akhirakhir ini tampak bahwa penggunaan sumber daya alam cenderung naik terus,
karena:
pertambahan penduduk yang cepat
perkembangan peradaban manusia yang didukung oleh kemajuan sains dan teknologi. Oleh karena itu, agar sumber daya alam dapat bermanfaat dalam waktu yang panjang maka halhal berikut sangat perlu dilaksanakan.
Sumber daya alam harus dikelola untuk mendapatkan manfaat yang maksimal,
tetapi pengelolaan sumber daya alam harus diusahakan agar produktivitasnya tetap
berkelanjutan.
Eksploitasinya harus di bawah batas daya regenerasi atau asimilasi sumber daya alam. Diperlukan kebijaksanaan dalam pemanfaatan sumber daya alam yang ada agar dapat lestari dan berkelanjutan dengan menanamkan pengertian sikap serasi dengan lingkungannya.
Di dalam pengelolaan sumber daya alam hayati perlu adanya pertimbanganpertimbangan
sebagai berikut :
Teknologi yang dipakai tidak sampai merusak kemampuan sumber daya untuk pembaruannya. Sebagian hasil panen harus digunakan untuk menjamin pertumbuhan sumber daya alam hayati. Dampak negatif pengelolaannya harus ikut dikelola, misalnya dengan daur ulang.
Pengelolaannya harus secara serentak disertai proses pembaruannya.
Tiga Asumsi utama dalam sumber daya alam berbasis manajemen masyarakat
adalah bahwa; penduduk setempat lebih baik ditempatkan untuk melestarikan sumber
daya alam, orang akan menghemat sumber daya hanya jika keuntungan melebihi biaya
kualitas hidup mereka. Ketika orang lokal kualitas hidup ditingkatkan, upaya dan
komitmen untuk menjamin masa depan kesejahteraan sumber daya juga ditingkatkan.
Namun tantangan utama adalah memiliki lebih keterbatasan melakukan dengan intervensi
teknis daripada dengan mengelola hubungan antara orangorang.
Pesan yang disampaikan oleh pengalaman kasus sederhana: cara yang paling
efektif untuk memperkenalkan manajemen sumber daya alam adalah untuk melibatkan
pengguna sumber daya dan pemangku kepentingan lokal lainnya dalam berbagi belajar
dan inovasi, yang memperkuat mata pencaharian mereka. Pengetahuan lokal,
pengalaman, dan tradisi manajemen sumber daya alam merupakan aset berharga bila
dimanfaatkan untuk penelitian dan tindakan. Memahami dan menggambar atas aktiva
tersebut mengarah ke inovasi manajemen sumber daya alam lebih berhasil daripada
ketika pengguna lokal diperlakukan sebagai pengamat uninformed untuk diserahkan
solusi teknis oleh “ahli” dan dikemas skema pengaturan oleh pemerintah. Proses
penelitian tindakan partisipatif dapat menjadi alat yang ampuh untuk inovasi manajemen bersama.
D. Pengelolaan Sumber Daya Alam Sebagai Payung Kesejahteraan
Indonesia memiliki potensi sumberdaya alam yang sangat kaya akan keragaman
baik jenis maupun manfaatnya berupa hasil bumi, hasil laut, hasil tambang dan lain
sebagainya. Sayangnya kekayaan ini belum dapat dikelola secara maksimal sehingga
citacita menuju masyarakat yang adil dan makmur masih belum terwujud.
Pengelolaan sumberdaya alam cenderung dilakukan secara over eksploitatif
dimana hasil alam dikeruk sebesarbesarnya tanpa memperhatikan keberlanjutan dan
kelestarian alam itu sendiri. Akibatnya selain lingkungan menjadi rusak, timbulah
permasalahanpermasalahan sosial seperti kemiskinan, kecemburuan sosial, hilangnya
mata pencaharian.
Modelmodel pengelolaan sumberdaya alam saat ini adalah dengan membuka peluang
investasi sebesarbesarnya melalui investor baik investor dalam negeri maupun investor
luar negeri dengan tanpa memberikan peluang kepada masyarakat setempat untuk
yang sangat terbatas dalam mengelola sumberdaya alam di tempat mereka tinggal. Itupun
tak lebih dari sekedar memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja perusahaan yang
berinvestasi.
Pengelolaan sumberdaya alam seharusnya melalui pendekatan manajemen sumber daya
alam yang adil dan berkelanjutan yang menempatkan masyarakat setempat sebagai
pelaku utama dalam mengelola sumberdaya alam melalui pengembangan industri
perdagangan berbasis sumberdaya alam, penguatan komunitas serta kemitraan bisnis
yang saling menguntungka, dengan mempertimbangkan upayaupaya pelestarian
lingkungan hidup, peningkatan kesejahteraan masyarakat, penghapusan kemiskinan, dan
pendemokratisasian pengelolaan sumber daya alam dan harus diselenggarakan secara
terpadu dan profesional.
Percepatan pembangunan ekonomi yang sehat di seluruh nusantara harus dilakukan
melalui paradigma baru yaitu menempatkan komunitas sebagai pelaku utama dalam
mengelola hasil kekayaan alam guna meningkatkan dan memperkuat kegiatankegiatan
ekonomi. Sumber daya alam adalah termasuk dalam kategori komoditas yang bersifat
inelastis, maka konsekuensinya adalah: jika komoditas ini mengalami kenaikan harga,
maka pendapatan total (total revenue) yang akan didapatkan oleh para penjual komoditas ini (produsen) akan semakin tinggi. Oleh karena itu, semakin tinggi harga komoditas ini, maka akan semakin besar pendapatan total yang akan diperoleh para penjualnya. Naik
turunnya harga dari komoditas SDA ini akan berpengaruh langsung maupun tidak
langsung terhadap naik turunnya biaya produksi. Selanjutnya, naik turunnya biaya
produksi ini tentu juga akan berpengaruh langsung terhadap naik turunnya produksi
nasional secara agregat. Apabila harga komoditas SDA mengalami kenaikan, maka
secara ekonomi makro akan mengakibatkan terjadinya inflasi, yaitu hargaharga secara
umum mengalami kenaikan, sekaligus di sisi lain akan meyebabkan pendapatan rakyat di negeri itu mengalami penurunan, alias rakyat akan menjadi semakin miskin.
Mengingat posisi strategis dari sumber daya alam bagi keberlangsungan ekonomi
persoalan yang paling fundamental, yaitu menyangkut keberadaan dari sumber daya alam itu sendiri.
Rantai antara sumber daya alam (SDA), sebagai suatu kondisi yang diberikan
(dianugerahkan), sumber daya infrastruktur (SDI) daerah, sebagai payung dan wadah
yang secara formal akan mengelola SDA tersebut, serta –yang terpenting sumber daya
manusia (SDM), sebagai faktor utama berhasilnya pelaksanaan pengelolaan SDA dan
SDI, adalah sesuatu yang harus ada dan merupakan syarat bagi berhasilnya program
pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Pada suatu masanya, SDA akan
semakin habis atau menipis jumlah cadangannya, sementara –tergantung dari
keberhasilan program pengelolaan SDI daerah baik dan buruknya akan sangat
bergantung dari SDM sebagai faktor kunci dan subyek dalam rantai pengelolaan ini.
Keberlangsungan hubungan SDASDISDM yang berkelanjutan akan sulit terwujud jika
tidak ada komitmen yang tulus dari semua pihak yang berperan dalam aktifitas
pengelolaan SDA dalam pengembangan, pemberdayaan dan pemanfaatan SDM daerah.
Persoalan yang paling krusial menyangkut permasalahan sumber daya alam di
negeri Indonesia ini sesungguhnya bukan terletak pada masalah langka atau tidaknya
sumber daya ini, bukan juga pada masalah mahal atau tidaknya harga sumber daya alam
ini di tingkat dunia. Termasuk juga, bukan masalah sulit atau tidaknya untuk
mendapatkannya. Akan tetapi, semuanya hanya bermuara kepada keputusan politik
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah disampaikan diatas maka dapat disimpulakan:
1. Manajemen Sumber Daya Alam adalah suatu proses menangani berbagai masalah
pada ruang lingkup alam dalam mengunakan , memamfaatkan dan melestarikan
alam demi mencapai tujuan yang telah ditentukan demi kepentingan manusia.
2. Pengelolaan Sumber Daya Alam adalah Usaha manusia dalam mengubah
ekosistem
sumberdaya alam agar manusia memperoleh manfaat maksimal dengan
mengusahakan kontinuitas produksinya. B. Pertanyaan Selama Diskusi Kelas
Tentang pengelolaan sumber daya alam vs pengelolaan lingkungan hidup.
Apa makna dari kata yang tencantum dalam slide persentasi anda “ jika sasaran
pengelolaan sumber daya alam adalah ekosistem sumber daya alam, maka
sesungguhnya pengelolaan lingkungan hidup sudah tercakup dalam pengelolaan
sumber daya alam” ? (kelompok 4)
1. Apa perbedaan pengelolaan sumber daya alam dengan manajemen sumber
daya alam? (kelompok 5)
2. Bagaimana pengelolaan sumber daya alam yang baik? (kelompok 7) 3. Sebutkan ruang lingkup sumber daya alam . jelaskan masingmasing sub !
(kelompok 1) C. Jawaban pertanyaan Diskusi
1. Perbedaan pengelolaan sumber daya alam dengan manajemen sumber
daya alam yaitu:
Pengelolaan sumber daya alam yaitu Usaha manusia dalam
mengubah ekosistem sumberdaya alam agar manusia memperoleh manfaat
2. Manajemen sumber daya alam yaitu suatu proses menangani berbagai
masalah pada ruang lingkup alam dalam mengunakan , memamfaatkan
dan melestarikan alam demi mencapai tujuan yang telah ditentukan demi
kepentingan manusia.
3. Pengelolaan sumber daya alam yang baik yaitu:
Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan
hatihati da efisien, misalnya: air, tanah, dan udara.
Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).
Mengembangkan metoda menambang dan memproses yang efisien, serta
pendaurulangan (recycling).
Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara damai
dengan alam
Ruang lingkup kegiatan pengelolaan sumber daya alam yaitu :
Inventarisasi. Inventarisasi secara pengetahuan kita yaitu mengelis atau
mendaftar dalam catatan barangbarang yang telah ada. Jadi inventarisasi
yang dimaksudkan dalam pengelolaan sumber daya alam yaitu
mengeksplorasi tempattempat yang terdapat sumber daya alamnya.
Perencanaan. Perencanaan yang dimaksud dalam pengelolaan sumber
daya alam yaitu merencanakan pengelolaan sumber daya alam dari step
awal hingga akhir. Setelah eksplorasi dilakukan tahap selanjutnya yaitu
merencanakan/ membuat kerangka pengolahan sumber daya alam dari
awal hingga akhir agar tujuan yang di rencanakan dapat dicapai dengan baik tanpa halangan suatu apapun.
Pelaksanaan. Tahap pelaksanaan ini merupakan action dari rencana yang
telah dibuat dari awal hingga akhir. Melaksanakan segala sesuatu yang
telah direncanakan . Pengawasan. Pengawasan merupakan usaha yang
sumber daya alam pengawasan sangat diperlukan agar pelaksanaan bias berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
http://msdadanlingkungan.blogspot.com/2011/04/pengelolaandanmanajemensumberdaya.htm l
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18451/4/Chapter%20I.pdf
http://joulzmasteraccoustic.blogspot.com/2011/06/abstakpanjijayapurnama.html