• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /ProdukHukum/kehutanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /ProdukHukum/kehutanan"

Copied!
217
0
0

Teks penuh

(1)

MENTERI KEHUTANAN REPUBLI K I NDONESI A

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.13/ Menhut-I I / 2005

TENTANG

ORGANI SASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN KEHUTANAN

MENTERI KEHUTANAN,

Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia dan Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia, dipandang perlu untuk menetapkan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan;

b. bahwa untuk itu perlu dikeluarkan Peraturan Menteri Kehutanan.

Mengingat : 1. Keputusan Presiden Republik I ndonesia Nomor 187/ M Tahun 2004 tentang Pembentuka n Kabinet Indonesia Bersatu; sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 8/ M Tahun 2004; 2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor Nomor 9 Tahun 2005

tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia;

3. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik I ndonesia; sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2005.

(2)

Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG ORGANI SASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN KEHUTANAN.

BAB I

KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1

(1) Departemen Kehutanan, yang selanjutnya dalam Peraturan ini disebut Departemen, merupakan unsur pelaksana Pemerintah.

(2) Departemen dipimpin oleh Menteri Negara yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.

Pasal 2

Departemen Kehutanan mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian tugas pemerintahan di bidang kehutanan.

Pasal 3

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Departemen menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang kehutanan;

b. pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya;

c. pengelolaan barang milik kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya; d. pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;

e. penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.

BAB I I

SUSUNAN ORGANI SASI Pasal 4

Departemen Kehutanan terdiri dari: a. Menteri;

b. Sekretariat Jenderal;

(3)

d. Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial; e. Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan;

f. Inspektorat Jenderal; g. Badan Planologi Kehutanan;

h. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan; i. Staf Ahli Bidang Kelembagaan;

j. Staf Ahli Bidang Ekonomi; k. Staf Ahli Bidang Lingkungan; l. Staf Ahli Bidang Kemitraan;

m. Staf Ahli Bidang Penanganan Perkara Kehutanan.

BAB I I I

SEKRETARI AT JENDERAL Bagian Pertama Tugas dan Fungsi

Pasal 5

Sekretariat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan administrasi Departemen.

Pasal 6

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Sekretariat Jenderal menyelenggarakan fungsi:

a. koordinasi kegiatan Departemen;

b. penyelenggaraan pengelolaan administrasi umum untuk kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Departemen;

c. penyelenggaraan hubungan kerja di bidang administrasi dengan Kementerian Koordinator, Kementerian Negara, Departemen lain, Lembaga Pemerintah Non Departemen, dan Lembaga lain yang terkait;

(4)

Susunan Organisasi Pasal 7

Sekretariat Jenderal terdiri dari: a. Biro Perencanaan dan Keuangan; b. Biro Kepegawaian;

c. Biro Hukum dan Organisasi; d. Biro Kerja Sama Luar Negeri;

e. Biro Umum.

Bagian Ketiga

Biro Perencanaan dan Keuangan Pasal 8

Biro Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran, evaluasi dan pelaporan, serta pembinaan administrasi dan pengelolaan keuangan di lingkungan Departemen berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 9

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Biro Perencanaan dan Keuangan menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan dan penyusunan program dan anggaran pendapatan dan belanja di lingkungan Departemen;

b. perumusan kebijakan pelaksanaan anggaran dan perbendaharaan di lingkungan Departemen;

c. evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program, anggaran dan kinerja di lingkungan Departemen;

d. pelaksanaan tata usaha penerimaan, hutang dan piutang negara;

e. pengujian dan perintah pembayaran, serta pelaksanaan akuntansi;

(5)

Pasal 10

Biro Perencanaan dan Keuangan terdiri dari:

a. Bagian Program dan Anggaran;

b. Bagian Perbendaharaan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak;

c. Bagian Akuntansi dan Verifikasi;

d. Bagian Evaluasi dan Pelaporan.

Pasal 11

Bagian Program dan Anggaran mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyiapan penyusunan rencana dan program APBN dan penyusunan dokumen anggaran lingkup Departemen Kehutanan.

Pasal 12

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 11, Bagian Program dan Anggaran menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan penyusunan rencana dan program APBN Departemen Kehutanan; b. penyiapan penyusunan dokumen anggaran lingkup Departemen Kehutanan;

c. pelaksanaan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan kerumahtanggaan dan pelaporan biro.

Pasal 13

Bagian Program dan anggaran terdiri dari:

a. Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran I ;

b. Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran I I ;

(6)

(1) Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program APBN dan penyusunan dokumen pelaksanaan anggaran lingkup eselon I I nspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Badan Planologi Kehutanan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan dan Unit Pelaksana Teknisnya. (2) Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran I I mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan penyusunan rencana dan program APBN dan penyusunan dokumen pelaksanaan anggaran lingkup eselon I Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan, Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial, dan Unit Pelaksana Teknisnya.

(3) Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan kerumahtanggaan dan pelaporan biro.

Pasal 15

Bagian Perbendaharaan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak mempunyai tugas melaksanakan penelaahan dan penyiapan peraturan di bidang keuangan, penunjukan personil pengelola keuangan, pelaksanaan tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi, tindak lanjut LHP lingkup Sekretariat Jenderal, melakukan penatausahaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), serta pengelolaan hutang dan piutang.

Pasal 16

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Bagian Perbendaharaan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan peraturan/ pedoman/ juklak/ juknis pengelolaan keuangan lingkup Departemen;

b. penyiapan penunjukan dan pembinaan personil pengelola keuangan (Kuasa Pengguna Anggaran, Bendaharan Penerima dan Bendahara Pengeluaran) serta penyelesaian tuntutan perbendaharaan dan tuntutan gantirugi;

c. pengelolaan penerimaan, penatausahaan PNBP, piutang negara lainnya serta hibah negara;

d. pemantauan dan evaluasi PNBP, hutang piutang dan hibah negara;

e. pengelolaan penyetoran dan pelaporan PNBP.

Pasal 17

Bagian Perbendaharaan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) terdiri dari: a. Subbagian Perbendaharaan;

b. Subbagian Pengelolaan PNBP dan Hibah Negara;

(7)

Pasal 18

(1) Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan peraturan keuangan, penunjukan personil pengelolaan keuangan, tindak lanjut LHP dan pengaduan masyarakat serta penuntutan perbendaharaan dan ganti rugi. (2) Subbagian Pengelolaan PNBP dan Hibah Negara mempunyai tugas melakukan penyiapan pengelolaan PNBP, pencatatan, penyetoran realisasi PNBP, pemantauan, evaluasi PNBP dan hibah negara serta pelaporan PNBP dan hibah negara.

(3) Subbagian Pengelolaan Hutang Piutang Negara melakukan penyiapan bahan penilaian kredit dan penagihan piutang negara, pemantauan dan evaluasi hutang piutang negara serta pencatatan dan pelaporan posisi hutang dan piutang negara.

Pasal 19

Bagian Akuntansi dan Verifikasi mempunyai tugas melaksanakan akuntansi dan menyiapkan laporan keuangan tingkat Sekretariat Jenderal dan Laporan keuangan konsolidasi tingkat Departemen Kehutanan, melaksanakan pengujian dan perintah pembayaran lingkup Sekretariat Jenderal serta melakukan pemantauan dan pembinaan akuntansi, laporan keuangan, pengujian keuangan dan perintah pembayaran lingkup Departemen Kehutanan.

Pasal 20

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, Bagian Akuntansi dan Verifikasi menyelengarakan fungsi:

a. pelaksanaan akuntansi dan penyiapan laporan keuangan Sekretariat Jenderal serta Laporan Keuangan konsolidasi tingkat Departemen;

b. pelaksanaan pengujian dan perintah pembayaran lingkup eselon I Sekretariat Jenderal;

c. pelaksanaan pemantauan dan pembinaan akuntansi dan laporan keuangan serta pengujian dan perintah pembayaran lingkup Departemen Kehutanan.

Pasal 21

Bagian Akuntansi dan Verifikasi terdiri dari:

a. Subbagian Akuntansi dan Laporan Keuangan I ; b. Subbagian Akuntansi dan Laporan Keuangan I I ;

(8)

(1) Subbagian Akuntansi dan Laporan Keuangan I mempunyai tugas melakukan urusan akuntansi dan penyiapan laporan keuangan Sekretariat Jenderal Departemen Kehutanan serta pemantauan dan pembinaan akuntansi dan laporan keuangan pada unit kerja I nspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Badan Planologi dan UPT di Pulau Jawa, Kalimantan dan Sumatera Bagian Utara.

(2) Subbagian Akuntansi dan Laporan Keuangan I I mempunyai tugas melakukan urusan akuntansi dan penyiapan laporan keuangan konsolidasi tingkat Departemen Kehutanan serta pemantauan dan pembinaan akuntansi dan laporan keuangan pada unit Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan, Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial, Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, dan UPT di Pulau Sumatera Bagian Selatan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua.

(3) Subbagian Verifikasi mempunyai tugas melakukan urusan pengujian keuangan dan perintah pembayaran satker lingkup Sekretariat Jenderal serta pemantauan, evaluasi dan pembinaan pengujian, perintah pembayaran lingkup Departemen Kehutanan.

Pasal 23

Bagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan evaluasi kinerja dan pelaporan akuntabilitas, pelaporan kinerja pelaksanaan anggaran lingkup Sekretariat Jenderal dan tingkat Departemen.

Pasal 24

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 23, Bagian Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan evaluasi kinerja dan pelaporan akuntabilitas Departemen Kehutanan; b. penyiapan laporan pimpinan;

c. penyiapan evaluasi dan pelaporan kinerja pelaksanaan anggaran lingkup Sekretariat Jenderal dan Departemen;

d. pemantauan dan evaluasi pelaksanakaan anggaran Eselon I dan UPT lingkup Departemen;

e. pelaksanaan evaluasi bantuan luar negeri.

Pasal 25 Bagian Evaluasi dan Pelaporan terdiri dari: a. Subbagian Evaluasi I ;

b. Subbagian Evaluasi I I ;

(9)

Pasal 26

(1) Subbagian Evaluasi I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi kinerja pelaksanaan kegiatan dan pemantauan tingkat Sekretariat Jenderal serta pembinaan evaluasi kinerja pada unit kerja Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan, Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial, Badan Planologi Kehutanan dan UPT nya.

(2) Subbagian Evaluasi I I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi kinerja pelaksanaan kegiatan dan pemantauan tingkat Departemen Kehutanan serta pembinaan evaluasi kinerja pada unit kerja I nspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan dan UPT nya.

(3) Subbagian Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan laporan evaluasi kinerja dan laporan pimpinan/ Departemen, termasuk penyusunan akuntabilitas instansi dan evaluasi Bantuan Luar Negeri.

Bagian Keempat Biro Kepegawaian

Pasal 27

Biro Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengelolaan kepegawaian di lingkungan Departemen berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 28

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27, Biro Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana dan pengembangan kepegawaian; b. penyiapan mutasi pegawai;

c. pelaksanaan tata usaha kepegawaian;

d. pelaksanaan administrasi jabatan fungsional.

Pasal 29

Biro Kepegawaian terdiri dari:

(10)

c. Bagian Tata Usaha Kepegawaian;

d. Bagian Administrasi Jabatan Fungsional.

Pasal 30

Bagian Perencanaan dan Pengembangan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program kepegawaian, rencana formasi dan pengadaan pegawai, rencana karier dan kebutuhan pendidikan dan pelatihan, serta pengembangan pegawai.

Pasal 31

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Bagian Perencanaan dan Pengembangan Pegawai menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan penyusunan rencana dan program, rencana formasi, rencana pengadaan dan penempatan pegawai;

b. penyiapan penyusunan rencana karier pegawai, standard kompetensi dan identifikasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai;

c. penyiapan penyusunan rencana pengembangan pegawai dan evaluasi purna pengembangan.

Pasal 32

Bagian Perencanaan dan Pengembangan Pegawai terdiri dari:

a. Subbagian Rencana dan Program Kepegawaian; b. Subbagian Karier Pegawai;

c. Subbagian Pengembangan Pegawai.

Pasal 33

(1) Subbagian Rencana dan Program Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program kepegawaian, rencana formasi, rencana pengadaan dan penempatan pegawai serta evaluasi dan pelaporan.

(2) Subbagian Karier Pegawai mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana karier, standard kompetensi, penyelenggaraan personel assessment center (PAC) dan identifikasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai.

(11)

Pasal 34

Bagian Mutasi Pegawai mempunyai tugas melaksanakan administrasi mutasi, pengangkatan, kepangkatan, mutasi jabatan, serta pemberhentian dan pemensiunan pegawai.

Pasal 35

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, Bagian Mutasi Pegawai menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan penetapan kepangkatan;

b. penyiapan penetapan alih jabatan dan pemindahan pegawai;

c. penyiapan penetapan pengangkatan, pemberhentian, dan pemensiunan pegawai.

Pasal 36 Bagian Mutasi Pegawai terdiri dari:

a. Subbagian Kepangkatan; b. Subbagian Mutasi Jabatan;

c. Subbagian Pengangkatan, Pemberhentian, dan Pensiun Pegawai.

Pasal 37

(1) Subbagian Kepangkatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penetapan kenaikan pangkat dan urusan kepangkatan.

(2) Subbagian Mutasi Jabatan m empunyai tugas melakukan penyiapan bahan penetapan pemindahan dan alih jabatan.

(3) Subbagian Pengangkatan, Pemberhentian, dan Pensiun Pegawai mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penetapan pengangkatan, pemberhentian, dan pemensiunan pegawai.

Pasal 38

Bagian Tata Usaha Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan tata usaha kepegawaian dan kesejahteraan pegawai.

Pasal 39

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38, Bagian Tata Usaha Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:

(12)

c. penyiapan penetapan hukuman dan disiplin serta pengelolaan urusan kesejahteraan dan pelayanan kesehatan pegawai.

Pasal 40 Bagian Tata Usaha Kepegawaian terdiri dari:

a. Subbagian Tata Naskah Pegawai;

b. Subbagian Data dan I nformasi Kepegawaian;

c. Subbagian Disiplin dan Kesejahteraan Pegawai.

Pasal 41

(1) Subbagian Tata Naskah Pegawai mempunyai tugas melakukan penyusunan dan pemeliharaan naskah kepegawaian, penyusunan DP3, daftar riwayat pekerjaan, arsip pegawai serta pengurusan kartu pegawai, kartu isteri dan kartu suami pegawai serta pengurusan laporan kekayaan penyelenggara negara.

(2) Subbagian Data dan I nformasi Kepegawaian mempunyai tugas melakukan pemeliharaan dan pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian, pemeliharaan dan pengembangan database kepegawaian, serta pemeliharaan dan penyajian data dan informasi kepegawaian.

(3) Subbagian Disiplin dan Kesejahteraan Pegawai mempunyai tugas melakukan penyia pan bahan penilaian pemberian penghargaan dan penetapan hukuman disiplin serta kesejahteraan dan pelayanan kesehatan pegawai.

Pasal 42

Bagian Administrasi Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan urusan administrasi penilaia n angka kredit, serta evaluasi jabatan fungsional.

Pasal 43

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, Bagian Administrasi Jabatan Fungsional menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan administrasi penilaian angka kredit jabatan fungsional;

(13)

c. pelaksanaan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan dan pelaporan Biro.

Pasal 44

Bagian Administrasi Jabatan Fungsional terdiri dari:

a. Subbagian Administrasi Penilaian Angka Kredit;

b. Subbagian Evaluasi Jabatan Fungsional;

c. Subbagian Tata Usaha Biro.

Pasal 45

(1) Subbagian Administrasi Penilaian Angka Kredit mempunyai tugas melakukan penyiapan telaahan berkas usul pengangkatan pertama, pembebasan sementara, pengangkatan kembali dan pemberhentian serta administrasi penilaian angka kredit jabatan fungsional.

(2) Subbagian Evaluasi Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dan pengembangan jabatan fungsional binaan Departemen serta penyiapan bahan koordinasi pengembangan jabatan fungsional diluar binaan Departemen.

(3) Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, dan pelaporan Biro.

Bagian Kelima

Biro Hukum dan Organisasi Pasal 46

Biro Hukum dan Organisasi mempunyai tugas melaksanakan dan mengkoordinasikan penyusunan peraturan perundang-undangan, penelaahan pelaksanaan peraturan perundang-undangan, pengelolaan dokumentasi hukum dan pemberian bantuan hukum serta pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan di lingkungan Departemen.

Pasal 47

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46, Biro Hukum dan Organisasi menyelenggarakan fungsi:

(14)

d. pembinaan dan pengembangan kelembagaan dan ketatalaksanaan di lingkungan Departemen.

Pasal 48 Biro Hukum dan Organisasi terdiri dari:

a. Bagian Peraturan Perundang-undangan; b. Bagian Penelaahan Hukum;

c. Bagian Penanganan Perkara dan Bantuan Hukum;

d. Bagian Kelembagaan.

Pasal 49

Bagian Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan dan koordinasi penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di lingkungan Departemen.

Pasal 50

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50, Bagian Peraturan Perundang-undangan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan koordinasi penyusunan peraturan perundang-undangan;

b. penyiapan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan.

Pasal 51

Bagian Peraturan Perundang-undangan terdiri dari:

a. Subbagian Peraturan Perundang-undangan I ; b. Subbagian Peraturan Perundang-undangan II ; c. Subbagian Peraturan Perundang-undangan III.

Pasal 52

(1) Subbagian Peraturan Perundang-undangan I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang bina produksi kehutanan dan rehabilitasi lahan dan perhutanan sosial.

(15)

(3) Subbagian Peraturan Perundang-undangan III, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang pengawasan, penelitian dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan, penyuluhan kehutanan, serta perlindungan hutan dan konservasi alam.

Pasal 53

Bagian Penelaahan Hukum mempunyai tugas melaksanakan evaluasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan serta penelaahan hukum dan perjanjian kerjasama di bidang kehutanan.

Pasal 54

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53, Bagian Penelaahan Hukum menyele nggarakan fungsi:

a. penyiapan evaluasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan; b. penyiapan penelaahan hukum dan perjanjian kerja sama.

Pasal 55

Bagian Penelaahan Hukum terdiri dari: a. Subbagian Penelahaan Hukum I; b. Subbagian Penelahaan Hukum II;

c. Subbagian Penelaahan Hukum III.

Pasal 56

(1) Subbagian Penelaahan Hukum I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan dan penelaahan hukum dan perjanjian kerjasama di bidang bina produksi kehutanan dan rehabilitasi lahan dan perhutanan sosial.

(2) Subbagian Penelaahan Hukum I I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan dan penelaahan hukum dan perjanjian kerjasama di bidang administrasi kehutanan dan planologi kehutanan. (3) Subbagian Penelaahan Hukum III mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

evaluasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan dan penelaahan hukum dan perjanjian kerjasama di bidang pengawasan, penelitian dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan, penyuluhan kehutanan, serta perlindungan hutan dan konservasi alam.

Pasal 57

(16)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57, Bagian Penanganan Perkara dan Bantuan Hukum menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan pelaksanaan pemberian bantuan hukum dalam proses peradilan perkara tata usaha negara dan pidana;

b. penyiapan pelaksanaan bantuan hukum di luar pengadilan.

Pasal 59

Bagian Penanganan Perkara dan Bantuan Hukum terdiri dari: a. Subbagian Bantuan Hukum I ;

b. Subbagian Bantuan Hukum I I ; c. Subbagian Bantuan Hukum III.

Pasal 60

(1) Subbagian Bantuan Hukum I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pemberian bantuan hukum dalam proses peradilan gugatan perdata dan pemulihan hak-hak negara dari pihak ketiga.

(2) Subbagian Bantuan Hukum II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pemberian bantuan hukum dalam proses peradilan gugatan tata usaha negara dan pidana.

(3) Subbagian Bantuan Hukum I I I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pemberian bantuan hukum dan penyelesaian perkara di luar pengadilan.

Pasal 61

Bagian Kelembagaan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengembangan kelembagaan dan ketatalaksanaan di lingkungan Departemen.

Pasal 62

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61, Bagian Kelembagaan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan identifikasi, perumusan, evaluasi dan penataan kelembagaan di lingkungan Departemen;

b. penyiapan penyusunan dan evaluasi prosedur kerja, tata hubungan kerja, serta pembakuan prasarana dan sarana kerja kelembagaan di lingkungan Departemen; c. pelaksanaan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan dan

(17)

Pasal 63

Bagian Kelembagaan terdiri dari:

a. Subbagian Organisasi dan Tata Laksana I;

b. Subbagian Organisasi dan Tata laksana I I ;

c. Subbagian Tata Usaha Biro.

Pasal 64

(1) Subbagian Organisasi dan Tata Laksana I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan identifikasi, perumusan, evaluasi dan penataan kelembagaan, serta perumusan prosedur kerja dan tata hubungan kerja unit -unit organisasi tingkat pusat di lingkungan Departemen.

(2) Subbagian Organisasi dan Tata Laksana II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan identifikasi, perumusan, evaluasi dan penataan kelembagaan, serta perumusan prosedur kerja dan tata hubungan kerja unit -unit organisasi tingkat unit pelaksana teknis di lingkungan Departemen, termasuk dengan pemerintah daerah.

(3) Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, dan pelaporan Biro serta melakukan pengelolaan jaringan informasi dan dokumentasi hukum.

Bagian Keenam

Biro Kerjasama Luar Negeri Pasal 65

Biro Kerjasama Luar Negeri mempunyai tugas melaksanakan hubungan dan kerjasama teknik luarnegeri serta koordinasi promosi investasi dan kerjasama perdagangan internasional.

Pasal 66

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65, Biro Kerjasama Luar Negeri menyelenggarakan fungsi:

a. koordinasi pelaksanaan dan pengkajian hubungan dan kerjasama teknik luar negeri; b. pemantauan, evaluasi dan pembinaan pelaksanaan hubungan dan kerjasama teknik

luar negeri;

(18)

Biro Kerjasama Luar Negeri terdiri dari:

a. Bagian Kerjasama Bilateral dan Regional; b. Bagian Kerjasama Multilateral;

c. Bagian Kerjasama Teknik;

d. Bagian Promosi I nvestasi dan Kerjasama Perdagangan I nternasional.

Pasal 68

Bagian Kerjasama Bilateral dan Regional mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan negosiasi, pengkajian dan pelaksanaan hubungan dan kerjasama bilateral dan regional, serta monitoring tindak lanjut kerjasama bilateral dan regional.

Pasal 69

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68, Bagian Kerjasama Bilateral dan Regional menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan dan informasi pelaksanaan kerjasama bilateral dan regional; b. pemantauan dan penilaian pelaksanaan kerjasama bilateral dan regional; c. koordinasi antar instansi terkait dalam rangka kerjasama bilateral dan regional.

Pasal 70

Bagian Kerjasama Bilateral dan Regional terdiri dari:

a. Subbagian Kerjasama Bilateral Wilayah Amerika dan Eropa; b. Subbagian Kerjasama Bilateral Wilayah Asia, Afrika, dan Australia; c. Subbagian Kerjasama Regional.

Pasal 71

(1) Subbagian Kerjasama Bilateral Wilayah Amerika dan Eropa mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi serta mempersiapkan bahan penilaian pelaksanaan kerjasama bilateral wilayah Amerika dan Eropa.

(19)

(3) Subbagian Kerjasama Regional mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi serta mempersiapkan bahan penilaian pelaksanaan kerjasama regional dan sub regional.

Pasal 72

Bagian Kerjasama Multilateral mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan negosiasi, pengkajian dan pelaksanaan hubungan dan kerjasama multirateral serta monitoring tindak lanjut hasil-hasil konvensi internasional terkait dengan sektor kehutanan.

Pasal 73

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72, Bagian Kerjasama Multilateral menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan dan informasi yang terkait dengan kerjasama multilateral; b. pemantauan dan penilaian pelaksanaan kerjasama multilateral;

c. koordinasi antar instansi terkait dalam rangka kerjasama multilateral.

Pasal 74

Bagian Kerjasama Multilateral terdiri dari:

a. Subbagian Kerjasama Perserikatan Bangsa-Bangsa;

b. Subbagian Kerjasama Badan-Badan Khusus PBB dan Non – PBB;

c. Subbagian Tindak Lanjut Konvensi I nternasional.

Pasal 75

(1) Subbagian Kerjasama Perserikatan Bangsa-Bangsa mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan dan informasi kerjasama organisasi-organisasi di bawah PBB.

(2) Subbagian Kerjasama Badan-Badan Khusus PBB dan Non-PBB mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan dan informasi kerjasama badan-badan khusus PBB dan non PBB.

(20)

Bagian Kerjasama Teknik mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyiapan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan proyek kerjasama teknik luar negeri dan proyek kerjasama internasional organisasi non pemerintah (ORNOP).

Pasal 77

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76, Bagian Kerjasama Teknik menyelenggarakan fungsi:

a. koordinasi penyiapan proyek-proyek kerjasama teknik luar negeri;

b. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan proyek-proyek kerjasama teknik serta pengurusan administrasi tenaga ahli asing dan peralatan proyek;

c. koordinasi proyek-proyek kerjasama internasional organisasi non pemerintah (ORNOP).

Pasal 78

Bagian Kerjasama Teknik terdiri dari:

a. Subbagian Penyiapan Proyek Kerjasama Teknik;

b. Subbagian Koordinasi Proyek Kerjasama Teknik;

c. Subbagian Koordinasi Proyek Kerjasama I nternasional ORNOP.

Pasal 79

(1) Subbagian Penyiapan Proyek Kerjasama Teknik mem punyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi usulan proyek kerjasama luar negeri.

(2) Subbagian Koordinasi Proyek Kerjasama Teknik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi, dan pengelolaan data base proyek kerjasama.

(3) Subbagian Koordinasi Proyek Kerjasama Internasional ORNOP mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi usulan proyek kerjasama internasional ORNOP serta pemantauan, evaluasi dan pengelolaan data base proyek kerjasama.

Pasal 80

(21)

Pasal 81

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80, Bagian Promosi Investasi dan Kerjasama Perdagangan Internasional menyelenggarakan fungsi:

a. koordinasi pengembangan promosi investasi usaha bidang kehutanan;

b. koordinasi pengembangan promosi dan penyiapan bahan kerjasama perdagangan internasional;

c. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga biro.

Pasal 82

Bagian Promosi Investasi dan Kerjasama Perdagangan Internasional terdiri dari: a. Subbagian Promosi Investasi;

b. Subbagian Kerjasama Perdagangan Internasional;

c. Subbagian Tata Usaha Biro.

Pasal 8 3

(1) Subbagian Promosi Investasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan promosi investasi dan penyajian informasi usaha bidang kehutanan. (2) Subbagian Kerjasama Perdagangan Internasional mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan kerjasama perdagangan internasional bidang kehutanan.

(3) Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, dan pelaporan biro.

Bagian Ketujuh Biro Umum

Pasal 84

Biro Umum mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pelaksanaan urusan tata usaha, rumah tangga dan pengelolaan perlengkapan Departemen berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 85

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84, Biro Umum menyelenggarakan fungsi:

(22)

d. pengelolaan urusan perlengkapan.

Pasal 86

Biro Umum terdiri dari:

a. Bagian Tata Usaha Departemen; b. Bagian Tata Usaha Pimpinan; c. Bagian Rumah Tangga;

d. Bagian Perlengkapan.

Pasal 87

Bagian Tata Usaha Departemen mempunyai tugas melaksanakan urusan persuratan, penggadaan, tata usaha Departemen, kearsipan, dan pengembangan arsiparis.

Pasal 88

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87, Bagian Tata Usaha Departemen menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan urusan persuratan Departemen;

b. penyiapan pelaksanaan urusan penggandaan Departemen;

c. pelaksanaan urusan pengendalian kearsipan, konservasi dan penyusutan arsip.

Pasal 89

Bagian Tata Usaha Departemen terdiri dari:

a. Subbagian Persuratan;

b. Subbagian Penggandaan;

c. Subbagian Kearsipan dan Dokumentasi.

Pasal 90

(23)

(2) Subbagian Penggandaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perancangan, penggandaan, penyaluran dan pengendalian karya cetak/ rekaman.

(3) Subbagian Kearsipan dan Dokumentasi mempunyai tugas melakukan penataan sistem kearsipan, pelayanan jasa kearsipan dan penyuluhan, perawatan koleksi dan pelacakan arsip dan pengembangan teknologi kearsipan, analisis nilai guna, penyiangan, pemusnahan, dan penyerahan arsip.

Pasal 91

Bagian Tata Usaha Pimpinan mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha pimpinan dan keprotokolan.

Pasal 92

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91, Bagian Tata Usaha Pimpinan menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan urusan tata usaha Menteri, Sekretaris Jenderal dan Staf Ahli; b. pelaksanaan urusan keprotokolan.

Pasal 93

Bagian Tata Usaha Pimpinan terdiri dari: a. Subbagian Tata Usaha Menteri;

b. Subbagian Tata Usaha Sekretaris Jenderal; c. Subbagian Tata Usaha Staf Ahli Menteri; d. Subbagian Protokol.

Pasal 94

(1) Subbagian Tata Usaha Menteri mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha Menteri.

(2) Subbagian Tata Usaha Sekretaris Jenderal mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha Sekretaris Jenderal.

(3) Subbagian Tata Usaha Staf Ahli Menteri mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha Staf Ahli Menteri.

(4) Subbagian Protokol mempunyai tugas melakukan urusan keprotokolan Departemen.

Pasal 95

(24)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95, Bagian Rumah Tangga menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan urusan kepegawaian dan gaji;

b. pelaksanaan urusan kendaraan dinas, angkutan pegawai dan administrasi perjalanan dinas;

c. pelaksanaan urusan keamanan dalam, sarana fisik dan perlengkapan serta penyiapan hubungan dengan media masa.

Pasal 9 7

Bagian Rumah Tangga terdiri dari: a. Subbagian Kepegawaian dan Gaji;

b. Subbagian Angkutan dan Perjalanan Dinas; c. Subbagian Urusan Dalam.

Pasal 98

(1) Subbagian Kepegawaian dan Gaji mempunyai tugas melakukan urusan administrasi kepegawaian dan gaji di lingkungan Sekretariat Jenderal.

(2) Subbagian Angkutan dan Perjalanan Dinas mempunyai tugas melakukan urusan angkutan pegawai lingkup Departemen, administrasi perjalanan dinas dalam dan luar negeri serta urusan kendaraan dinas di lingkungan Sekretariat Jenderal.

(3) Subbagian Urusan Dalam mempunyai tugas melakukan urusan keamanan dalam, pemeliharaan dan penggunaan sarana fisik di lingkungan Sekretarist Jenderal serta penyiapan bahan hubungan dengan media masa.

Pasal 99

Bagian Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rencana kebutuhan, pengadaan dan penyaluran perlengkapan, inventarisasi perlengkapan dan penghapusan, pengelolaan jaringan komunikasi dan sarana khusus serta urusan perlengkapan departemen berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 100

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 99, Bagian Perlengkapan menyelenggarakan fungsi:

(25)

b. pelaksanaan urusan inventarisasi perlengkapan dan penghapusan; c. penyiapan pengelolaan jaringan komunikasi dan sarana khusus.

Pasal 101

Bagian Perlengkapan terdiri dari:

a. Subbagian Perencanaan dan Pengadaan Kebutuhan; b. Subbagian Inventarisasi dan Penghapusan;

c. Subbagian Sarana Khusus.

Pasal 102

(1) Subbagian Perencanaan dan Pengadaan Kebutuhan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan, pengadaan dan penyaluran perlengkapan di lingkungan departemen.

(2) Subbagian I nventarisasi dan Penghapusan mempunyai tugas melakukan urusan pembukuan, inventarisasi dan penghapusan perlengkapan di lingkungan departemen. (3) Subbagian Sarana Khusus mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengelolaan

(26)

DI REKTORAT JENDERAL

PERLI NDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM Bagian Pertama

Tugas dan Fungsi

Pasal 103

Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang perlindungan hutan dan konservasi alam.

Pasal 104

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103, Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan Departemen di bidang perlindungan hutan dan konservasi alam;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang perlindungan hutan dan konservasi alam;

c. penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang perlindungan hutan dan konservasi alam;

d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang perlindungan hutan dan konservasi alam;

e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal.

Bagian Kedua Susunan Organisasi

Pasal 105

Direktorat Jenderal Perlindungan hutan dan Konservasi Alam terdiri dari: a. Sekretariat Direktorat Jenderal;

b. Direktorat Penyidikan dan Perlindungan Hutan; c. Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan; d. Direktorat Konservasi Kawasan;

e. Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati;

(27)

Bagian Ketiga

Sekretariat Direktorat Jenderal

Pasal 106

Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan administrasi di lingkungan Direktorat Jenderal.

Pasal 107

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106, Sekretariat Direktorat Jenderal menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran; b. pelaksanaan urusan kepegawaian dan perlengkapan;

c. pelaksanaan perumusan peraturan perundang-undangan, pemberian pert imbangan dan bantuan hukum, serta penataan organisasi dan tata laksana;

d. pelaksanaan tata usaha dan administrasi keuangan serta evaluasi dan penyusunan laporan.

Pasal 108

Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri dari: a. Bagian Program dan Anggaran;

b. Bagian Kepegawaian dan Perlengkapan; c. Bagian Hukum dan Organisasi;

d. Bagian Evaluasi, Pelaporan dan Administrasi Keuangan.

Pasal 109

Bagian Program dan Anggaran mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan rencana dan program anggaran serta administrasi kerjasama teknik.

Pasal 110

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 109, Bagian Program dan Anggaran menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan dan pelaksanaan penyusunan rencana dan program; b. Penyiapan dan pelaksanaan penyusunan anggaran;

(28)

Bagian Program dan Anggaran terdiri dari: a. Subbagian Program;

b. Subbagian Anggaran; c. Subbagian Kerjasama.

Pasal 112

(1) Subbagian Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program.

(2) Subbagian Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan anggaran.

(3) Subbagian Kerjasama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan adminstrasi kerjasama teknik serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kerja sama teknik.

Pasal 113

Bagian Kepegawaian dan Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian dan administrasi jabatan fungsional serta urusan perlengkapan dan kerumahtanggaan dilingkungan Direktorat Jenderal.

Pasal 114

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dim aksud dalam Pasal 113, Bagian Kepegawaian dan Perlengkapan menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian;

b. pelaksanaan urusan pengembangan karier pegawai dan administrasi jabatan fungsional;

c. pelaksanaan urusan perlengkapan dan rumah tangga.

Pasal 115

Bagian Kepegawaian dan Perlengkapan terdiri dari: a. Subbagian Administrasi Kepegawaian;

(29)

Pasal 116

(1) Subbagian Administrasi Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rencana formasi pegawai, tata usaha kepegawaian, pengarsipan data pegawai, kesejahteraan pegawai, statistik kepegawaian, daftar urut kepangkatan dan cuti pegawai.

(2) Subbagian Pengembangan Pegawai dan Administrasi Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kenaikan pangkat, alih jabatan, penetapan hukuman disiplin, pensiun, administrasi jabatan fungsional, analisa kebutuhan pendidikan, pelatihan dan penghargaan pegawai.

(3) Subbagian Perlengkapan mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan barang inventaris, operasional kendaraan, kebersihan kantor, perpustakaan, pengamanan kantor, pengadministrasian dan penghapusan barang inventaris serta kerumahtanggaan dan penggajian pegawai.

Pasal 117

Bagian Hukum dan Organisasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, pemberian pertimbangan dan bantuan hukum, organisasi dan ketatalaksanaan di bidang perlindungan hutan dan konservasi alam.

Pasal 118

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 117, Bagian Hukum dan Organisasi menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan hutan dan konservasi alam;

b. penyiapan pemberian pertimbangan dan bantuan hukum kepada seluruh satuan kerja di bidang perlindungan hutan dan konservasi alam;

c. penyiapan penyusunan organisasi dan ketatalaksanaan di bidang perlindungan hutan dan konservasi alam.

Pasal 119 Bagian Hukum dan Organisasi terdiri dari:

a. Subbagian Peraturan Perundang-undangan; b. Subbagian Pertimbangan dan Bantuan Hukum; c. Subbagian Organisasi dan Tatalaksana.

Pasal 120

(30)

naskah kerjasama, pemasyarakatan dan dokumentasi hukum serta mem bantu penyelesaian penanganan perkara bidang perlindungan dan konservasi alam; (3) Subbagian Organisasi dan Tatalaksana mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan penyempurnaan organisasi dan ketatalaksanaan di lingkungan perlindungan hutan dan konservasi alam.

Pasal 121

Bagian Evaluasi, Pelaporan dan Administrasi Keuangan mempunyai tugas melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana program dan anggaran, serta melaksanakan administrasi keuangan dan penyusunan data kehumasan dan tata persuratan.

Pasal 122

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 121, Bagian Evaluasi, Pelaporan dan Administrasi Keuangan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana dan program; b. pelaksanaan urusan administrasi keuangan;

c. penyusunan data, statistik kegiatan perlindungan hutan dan konservasi alam, penyusunan data kehumasan serta tata persuratan.

Pasal 123

Bagian Evaluasi, Pelaporan dan Administrasi Keuangan terdiri dari:

a. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan; b. Subbagian Administrasi Keuangan; c. Subbagian Data dan Tata Persuratan.

Pasal 124

(1) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana dan program.

(2) Subbagian Administrasi Keuangan mempunyai tugas melakukan akuntansi, verifikasi, tata laksana keuangan, tindak lanjut hasil pemeriksaan dan pelaporan pelaksanaan anggaran.

(31)

Bagian Keempat

Direktorat Penyidikan dan Perlindungan Hutan Pasal 125

Direktorat Penyidikan dan Perlindungan Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, standarisasi, dan bimbingan teknis di bidang penyidikan dan perlindungan hutan.

Pasal 126

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 125, Direktorat Penyidikan dan Perlindungan Hutan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan program dan evaluasi, penyidikan, penanggulangan illegal logging, perambahan, peredaran illegal tumbuhan dan satwa liar, perburuan, pengelolaan polisi kehutanan dan PPNS dan sarana prasarana di bidang penyidikan dan perlindungan hutan;

b. pelaksanaan kebijakan, penyusunan program dan evaluasi, penyidikan, penanggulangan illegal logging, perambahan, peredaran illegal tumbuhan dan satwa liar, perburuan, pengelolaan polisi kehutanan dan PPNS dan sarana prasarana di bidang penyidikan dan perlindungan hutan;

c. penyiapan perumusan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur pelaksanaan program dan evaluasi, penyidikan, penanggulangan illegal logging, perambahan, peredaran illegal tumbuhan dan satwa liar, perburuan, pengelolaan polisi kehutanan dan PPNS dan sarana prasarana di bidang penyidikan dan perlindungan hutan; d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi penerapan standar, norma, pedoman,

kriteria, prosedur pelaksanaan program dan evaluasi, penyidikan, penanggulangan illegal logging, perambahan, peredaran illegal tumbuhan dan satwa liar, perburuan, pengelolaan polisi kehutanan dan PPNS dan sarana prasarana di bidang penyidikan dan perlindungan hutan;

e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.

Pasal 127

Direktorat Penyidikan dan Perlindungan Hutan terdiri dari:

a. Subdirektorat Program dan Evaluasi Penyidikan dan Perlindungan; b. Subdirektorat Penyidikan dan Perlindungan Wilayah I ;

c. Subdirektorat Penyidikan dan Perlindungan Wilayah I I ;

d. Subdirektorat Polisi Kehutanan dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil; e. Subdirektorat Sarana dan Prasarana Perlindungan;

(32)

Subdirektorat Program dan Evaluasi Penyidikan dan Perlindungan mempunyai tugas, melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang program dan evaluasi penyidikan dan perlindungan hutan.

Pasal 129

Dalam melaksanakan tugas sebagaiman dimaksud dalam Pasal 128, Subdirektorat Program dan Evaluasi Penyidikan dan Perlindungan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang program dan evaluasi penyidikan dan perlindungan;

b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang program dan evaluasi penyidikan dan perlindungan;

c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang program dan evaluasi penyidikan dan perlindungan;

d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang program dan evaluasi penyidikan dan perlindungan.

Pasal 130

Sudirektorat Program dan Evaluasi Penyidikan dan Perlindungan terdiri dari :

a. Seksi Program; b. Seksi Evaluasi.

Pasal 131

(1) Seksi Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang program dan rencana penyidikan dan perlindungan hutan;

(2) Seksi Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyidikan dan perlindungan hutan.

Pasal 132

(33)

Pasal 133

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 132, Subdirektorat Penyidikan dan Perlindungan Wilayah I menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyidikan dan perlindungan hutan di wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Madura dan Bali

b. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang penyidikan dan perlindungan hutan di wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Madura dan Bali;

c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang penyidikan dan perlindungan hutan di wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Madura dan Bali;

d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penyidikan dan perlindungan hutan di wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Madura dan Bali.

Pasal 134

Sudirektorat Penyidikan dan Perlindungan Hutan Wilayah I terdiri dari :

a. Seksi I llegal Logging dan Perambahan Hutan Wilayah I ; b. Seksi Tumbuhan dan Satwa Liar dan Kebakaran Wilayah I .

Pasal 13 5

(1) Seksi I llegal Logging dan Perambahan Hutan Wilayah I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyidikan dan penanggulangan illegal logging dan perambahan hutan di wilayah I ;

(2) Seksi Tumbuhan dan Satwa Liar dan Kebakaran Wilayah I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyidikan dan penanggulangan peredaran tumbuhan dan satwa liar illegal, hama penyakit, perburuan serta penyidikan kebakaran hutan di wilayah I .

Pasal 136

Subdirektorat Penyidikan dan Perlindungan Wilayah I I mempunyai tugas, melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang penyidikan dan perlindungan hutan di wilayah Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua.

Pasal 137

(34)

b. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang penyidikan dan perlindungan hutan di wilayah Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua;

c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang penyidikan dan perlindungan hutan di wilayah Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua;

d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penyidikan dan perlindungan hutan di wilayah Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua.

Pasal 138

Sudirektorat Penyidikan dan Perlindungan Hutan Wilayah I I terdiri dari :

a. Seksi I llegal Logging dan Perambahan Hutan Wilayah I I ; b. Seksi Tumbuhan dan Satwa Liar dan Kebakaran Wilayah I I .

Pasal 139

(1) Seksi I llegal Logging dan Perambahan Hutan Wilayah I I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyidikan dan penanggulangan illegal logging dan perambahan hutan di wilayah I I ;

(2) Seksi Tumbuhan dan Satwa Liar dan Kebakaran Wilayah I I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyidikan dan penanggulangan peredaran tumbuhan dan satwa liar illegal, hama penyakit, perburuan serta penyidikan kebakaran hutan di wilayah I I .

Pasal 140

Subdirektorat Polisi Kehutanan dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang polisi kehutanan dan penyidik pegawai negeri sipil.

Pasal 141

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 140, Subdirektorat Polisi Kehutanan dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil menyelenggarakan fungsi:

(35)

b. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang pengembangan dan pembinaan Polisi Kehutanan dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kehutanan;

c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pengembangan dan pembinaan Polisi Kehutanan dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kehutanan;

d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengembangan dan pembinaan Polisi Kehutanan dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kehutanan.

Pasal 142

Subdirektorat Polisi Kehutanan dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil terdiri dari: a. Seksi Polisi Kehutanan;

b. Seksi Penyidik Pegawai Negeri Sipil.

Pasal 143

(1) Seksi Polisi Kehutanan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedom an, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan dan pembinaan polisi kehutanan;

(2) Seksi Penyidik Pegawai Negeri Sipil mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan dan pembinaan penyidik pegawai negeri sipil kehutanan.

Pasal 144

Subdirektorat Sarana dan Prarasana Perlindungan Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan dan pendayagunaan sarana dan prasarana perlindungan hutan.

Pasal 145

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 144, Subdirektorat Sarana dan Prasarana Perlindungan Hutan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan dan pendayagunaan sarana dan prasarana perlindungan hutan;

b. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang pengembangan dan pendayagunaan sarana dan prasarana perlindungan hutan; c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pengembangan dan pendayagunaan sarana

(36)

perlindungan hutan.

Pasal 146

Subdirektorat Sarana dan Prasarana Perlindungan Hutan terdiri dari: a. Seksi Pengembangan;

b. Seksi Pendayagunaan.

Pasal 147

(1) Seksi Pengembangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan pembinaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan sarana dan prasarana perlindungan hutan;

(2) Seksi Pendayagunaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang tertib administrasi dan pendayagunaan sarana dan prasarana perlindungan hutan.

Pasal 148

(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, dan kerumahtanggaan serta pelaporan Direktorat.

(2) Subbagian Tata Usaha secara administratif dan fungsional dibina oleh Kepala Subdirektorat Sarana dan Prasarana Perlindungan Hutan.

Bagian Kelima

Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan

Pasal 149

Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, standarisasi dan bimbingan teknis di bidang pengendalian kebakaran hutan dan lahan.

Pasal 150

(37)

a. penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan program dan evaluasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan, pencegahan dan penanggulangan dampak kebakaran, pemadaman serta pengembangan tenaga, sarana dan prasarana di bidang pengendalian kebakaran hutan dan lahan;

b. pelaksanaan kebijakan, penyusunan program dan evaluasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan, pencegahan dan penanggulangan dampak kebakaran, pemadaman serta pengembangan tenaga, sarana dan prasarana di bidang pengendalian kebakaran hutan dan lahan;

c. penyiapan perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur penyusunan program dan evaluasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan, pencegahan dan penanggulangan dampak kebakaran, pemadaman, tenaga dan sarana prasarana di bidang pengendalian kebakaran hutan dan lahan;

d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kegiatan program dan evaluasi, pencegahan dan penanggulangan dampak kebakaran, pemadaman, tenaga dan sarana prasarana di bidang pengendalian kebakaran hutan dan lahan;

e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.

Pasal 151

Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan terdiri dari: a. Subdirektorat Program dan Evaluasi Pengendalian;

b. Subdirektorat Pencegahan dan Penanggulangan Dampak; c. Subdirektorat Pemadaman;

d. Subdirektorat Tenaga dan Sarana Prasarana; e. Subbagian Tata Usaha.

Pasal 152

Subdirektorat Program dan Evaluasi Pengendalian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis di bidang program dan evaluasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan.

Pasal 153

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 152, Subdirektorat Program dan Evaluasi Pengendalian menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang program dan evaluasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan;

b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang Program dan Evaluasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan;

(38)

Pasal 154

Subdirektorat Program dan Evaluasi Pengendalian terdiri dari: a. Seksi Program;

b. Seksi Evaluasi.

Pasal 155

(1) Seksi Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan dan bimbingan teknis di bidang program dan rencana pengendalia n kebakaran hutan dan lahan;

(2) Seksi Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan dan bimbingan teknis di bidang evaluasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan.

Pasal 156

Subdirektorat Pencegahan dan Penanggulangan Dampak mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur dan penyiapan bimbingan teknis di bidang pencegahan dan penanggulangan dampak kebakaran hutan dan lahan.

Pasal 157

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 156, Subdirektorat Pencegahan dan Penanggulangan Dampak menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pencegahan dan penanggulangan dampak kebakaran hutan dan lahan;

b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang pencegahan dan penanggulangan dampak kebakaran hutan dan lahan;

c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pencegahan dan penanggulangan dampak kebakaran hutan dan lahan;

(39)

Pasal 158

Subdirektorat Pencegahan dan Penanggulangan Dampak terdiri dari: b. Seksi Pencegahan;

c. Seksi Dampak.

Pasal 159

(1) Seksi Pencegahan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pencegahan kebakaran hutan dan lahan;

(2) Seksi Dampak mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penanggulangan dampak kebakaran hutan dan lahan.

Pasal 160

Subdirektorat Pemadaman mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pemadaman kebakaran hutan dan lahan.

Pasal 161

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 160, Subdirektorat Pemadaman menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pemadaman kebakaran hutan dan lahan; b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang

pemadaman kebakaran hutan dan lahan;

c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pemadaman kebakaran hutan dan lahan; d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang pemadaman kebakaran hutan dan

lahan.

Pasal 162

(40)

(1) Seksi Pemadaman Wilayah I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis di bidang pemadaman kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi;

(2) Seksi Pemadaman Wilayah I I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis di bidang pemadaman kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan, Nusatenggara, Maluku, Papua.

Pasal 164

Subdirektorat Tenaga dan Sarana Prasarana Pengendalian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang tenaga, sarana dan prasarana pengendalian kebakaran hutan dan lahan.

Pasal 165

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 164, Subdirektorat Tenaga dan Sarana Prasarana Pengendalian Kebakaran menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang tenaga, sarana dan prasarana pengendalian kebakaran hutan dan lahan;

b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang tenaga, sarana dan prasarana pengendalian kebakaran hutan dan lahan;

c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang tenaga, sarana dan prasarana pengendalian kebakaran hutan dan lahan;

d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang tenaga, sarana dan prasarana pengendalian kebakaran hutan dan lahan.

Pasal 166

Subdirektorat Tenaga dan Sarana Prasarana Pengendalian terdiri dari: a. Seksi Tenaga;

b. Seksi Sarana dan Prasarana.

Pasal 167

(41)

(2) Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan dan tertib administrasi pendayagunaan sarana dan prasarana pengendalian kebakaran hutan dan lahan.

Pasal 168

(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, dan kerumahtanggaan serta pelaporan Direktorat.

(3) Subbagian Tata Usaha secara administratif dan fungsional dibina oleh Kepala Subdirektorat Program dan Evaluasi Pengendalian.

Bagian Keenam

Direktorat Konservasi Kaw asan

Pasal 169

Direktorat Konservasi Kawasan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, standardisasi, dan bimbingan teknis di bidang konservasi kawasan.

Pasal 170

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 169, Direktorat Konservasi Kawasan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan, pemolaan dan pengembangan, pembinaan pengelolaan kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam, taman buru, hutan lindung, lahan basah, kawasan ekosistem esensial dan daerah penyangga, serta informasi konservasi alam di bidang konservasi kawasan;

b. pelaksanaan kebijakan, pemolaan dan pengembangan, pembinaan pengelolaan kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam, taman buru, hutan lindung, lahan basah, kawasan ekosistem esensial dan daerah penyangga, serta informasi konservasi alam di bidang konservasi kawasan;

c. penyiapan perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur pemolaan dan pengembangan, pembinaan pengelolaan kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam, taman buru, hutan lindung, lahan basah, kawasan ekosistem esensial dan daerah penyangga, serta informasi konservasi alam di bidang konservasi kawasan;

(42)

Direktorat Konservasi Kawasan terdiri dari: a. Subdirektorat Pemolaan dan Pengembangan;

b. Subdirektorat Kawasan Pelestarian Alam dan Taman Buru; c. Subdirektorat Kawasan Suaka Alam dan Hutan Lindung;

d. Subdirektorat Lahan Basah, Konservasi Laut dan Ekosistem Esensial; e. Subdirektorat I nformasi Konservasi Alam;

f. Subbagian Tata Usaha.

Pasal 172

Subdirektorat Pemolaan dan Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi fungsi, di bidang pemolaan dan pengembangan kawasan konservasi.

Pasal 173

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 172, Subdirektorat Pemolaan dan Pengembangan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pemolaan dan pengembangan kawasan konservasi;

b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang pemolaan dan pengembangan kawasan konservasi;

c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pemolaan dan pengembangan kawasan konservasi;

d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang pemolaan dan pengembangan kawasan konservasi.

Pasal 174

Sub Direktorat Pemolaan dan Pengembangan terdiri dari : a. Seksi Pemolaan;

(43)

Pasal 175

(1) Seksi Pemolaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi persiapan pembentukan kawasan konservasi, pemantapan kawasan, evaluasi fungsi, perubahan fungsi, tumpang tindih penggunaan kawasan dan penggunaan kawasan non konservasi di bidang pemolaan konservasi kawasan;

(2) Seksi Pengembangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi penataan zonasi/ blok, rencana pengelolaan, rencana pengembangan, rencana tata letak dan pengembangan zona/ blok pemanfaatan di bidang pengembangan kawasan konservasi.

Pasal 176

Subdirektorat Kawasan Pelestarian Alam dan Taman Buru mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengelolaan kawasan pelestarian alam dan Taman Buru.

Pasal 177

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 176, Subdirektorat Kawasan Pelestarian Alam dan Taman Buru menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengelolaan kawasan pelestarian alam dan taman buru;

b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang pengelolaan kawasan pelestarian alam dan taman buru;

c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pengelolaan kawasan pelestarian alam dan taman buru;

d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang pengelolaan kawasan pelestarian alam dan taman buru.

Pasal 178

Subdirektorat Kawasan Pelestarian Alam dan Taman Buru terdiri dari : a. Seksi Taman Nasional;

(44)

(1) Seksi Taman Nasional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan pelaksanaan pembinaan, bimbingan teknis dan evaluasi pengelolaan ekosistem/ habitat, rehabilitasi dan restorasi ekosistem/ habitat, pemanfaatan untuk penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, pemanfaatan untuk pendidikan dan kesadaran konservasi, pemanfaatan untuk menunjang budidaya, pengembangan kolaborasi dan daerah penyangga di bidang pengelolaan taman nasional;

(2) Seksi Taman Wisata Alam, Taman Hutan Raya, dan Taman Buru mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan pelaksanaan pembinaan, bimbingan teknis dan evaluasi pengelolaan ekosistem/ habitat, pemanfaatan untuk penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, pemanfaatan untuk pendidikan dan kesadaran konservasi, pemanfaatan untuk menunjang budidaya, pengembangan kolaborasi dan daerah penyangga di bidang pengelolaan taman wisata alam, taman hutan raya, dan taman buru.

Pasal 180

Subdirektorat Kawasan Suaka Alam dan Hutan Lindung mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengelolaan suaka alam dan hutan lindung.

Pasal 181

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 180, Subdirektorat Kawasan Suaka Alam dan Hutan Lindung menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengelolaan kawasan suaka alam dan hutan lindung;

b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang pengelolaan kawasan suaka alam dan hutan lindung;

c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pengelolaan kawasan suaka alam dan hutan lindung;

d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang pengelolaan kawasan suaka alam dan hutan lindung.

Pasal 182

Subdirektorat Kawasan Suaka Alam dan Hutan Lindung terdiri dari : a. Seksi Cagar Alam;

(45)

Pasal 183

(1) Seksi Cagar Alam mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyia pan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi pengelolaan ekosistem/ habitat, pemanfaatan untuk penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, pemanfaatan untuk pendidikan dan kesadaran konservasi, pemanfaatan untuk menunjang budidaya, pengembangan kolaborasi dan daerah penyangga di bidang pengelolaan cagar alam;

(2) Seksi Suaka Margasatwa dan Hutan Lindung mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi pengelolaan ekosistem/ habitat, pemanfaatan untuk penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, pemanfaatan untuk pendidikan dan kesadaran konservasi, pemanfaatan untuk menunjang budidaya, pengembangan kolaborasi dan daerah penyangga suaka margasatwa di bidang pengelolaan suaka margasatwa dan hutan lindung.

Pasal 184

Subdirektorat Lahan Basah, Konservasi Laut dan Ekosistem Esensial mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengelolaan kawasan konservasi lahan basah, kawasan konservasi laut serta ekosistem esensial.

Pasal 185

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 184, Subdirektorat Lahan Basah, Konservasi Laut dan Ekosistem Esensial menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengelolaan kawasan konservasi lahan basah, kawasan konservasi laut serta ekosistem esensial;

b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang pengelolaan kawasan konservasi lahan basah, kawasan konservasi laut serta ekosistem esensial;

c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pengelolaan pengelolaan kawasan konservasi lahan basah, kawasan konservasi laut serta ekosistem esensial;

d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang pengelolaan kawasan konservasi lahan basah, kawasan konservasi laut serta ekosistem esensial.

Pasal 186

(46)

(1) Seksi Lahan Basah, Konservasi Laut dan Ekosistem Esensial Wilayah I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengelolaan kawasan konservasi lahan basah, kawasan konservasi laut dan ekosistem esensial di Wilayah Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

(2) Seksi Lahan Basah, Konservasi Laut dan Ekosistem Esensial Wilayah I I mempunyai tugas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengelolaan kawasan konservasi lahan basah, kawasan konservasi laut dan ekosistem esensial di Wila

Referensi

Dokumen terkait

(1) Seksi Layanan E-Government mempunyai melaksanakan tugas penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,

(2) Subbidang Penatagunaan Kawasan Hutan II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta

Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan

(2) Seksi Kerja Sama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis,

(2) Seksi Perbenihan Skala Besar Ikan Laut mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan

(1) Seksi Rehabilitasi Sosial Dalam Panti mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria,

(2) Seksi Kerja Sama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis,

Pasal 322 1 Seksi Perancangan Teknis Fasilitas Pelabuhan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan