2015
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
KABUPATEN PESISIR SELATAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pengertian Rencana kerja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk
periode 1 (satu) tahun, dimana dalam satu tahun tersebut telah direncanakan program
dan kegiatan yang akan dilaksanakan. Kantor Lingkungan Hidup dalam menyusun
rencana kerja mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara,
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
Adapun penyusunan Renja SKPD terdapat pada Bab II pasal 2.
Proses penyusunan Renja Badan Lingkungan Hidup mengacu kepada
Musrenbang daerah Kabupaten Pesisir Selatan yang diselenggarakan oleh Bappeda,
petunjuk teknis Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian Negara Lingkungan
Hidup, berupa Permenlh Nomor 09 Tahun 2013 tentang petunjuk Teknis Pemanfaatan
DAK Bidang Lingkungan Hidup Tahun Anggaran 2014, aspirasi masyarakat dan isu
Keterkaitan antara renja dengan dokumen perencanaan sangat erat, hal ini dapat
dilihat bahwa renja Badan Lingkungan Hidup harus sesuai dengan dokumen RPJM dan
RPJP Kabupaten Pesisir Selatan. Tindak lanjut dengan proses penyusunan RAPBD,
setelah ada renja kemudian disesuaikan dengan anggaran APBD yang telah di Plot oleh
Bappeda untuk masing-masing SKPD ditambah dengan Anggaran DAK dari
Kementerian Negara Lingkungan Hidup.
Rencana Kerja SKPD merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan
pembangunan nasional. Rencana Kerja dilakukan pemerintah daerah bersama para
pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan masing-masing. Rencana
Kerja SKPD mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan
daerah. Rencana Kerja SKPD dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang
dimiliki masing-masing SKPD, sesuai dinamika perkembangan daerah dan nasional.
Renja SKPD dirumuskan secara transparan, responsif, efisien, efektif, akuntabel,
partisipatif, terukur, berkeadilan dan berkelanjutan.
Rencana Kerja SKPD Kantor Lingkungan Hidup Tahun 2015 perlu dilaksanakan
karena rencana kerja tersebut merupakan acuan dan pedoman dalam pelaksanaan
kegiatan yang akan datang. Pelaksanaan rencana kerja tersebut berpedoman kepada
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 dan Peraturan Menteri
Penyusunan Renja SKPD mempedomani Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) periode 2011 - 2015 dan melihat kepada isu-isu strategis
yang berkembang, maka ditetapkan 4 (empat) Agenda Pembangunan, yaitu ;
1. Pembangunan Sosial Budaya.
2. Pembangunan Infrastruktur.
3. Pembangunan Ekonomi.
4. Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan.
Keempat agenda tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
satu sama lain dan merupakan pilar pokok untuk mencapai tujuan pembangunan
daerah. Keberhasilan pelaksanaan satu agenda akan ditentukan oleh kemajuan
pelaksanaan agenda lainnya, yang dalam tahunan dirinci dalam Renja SKPD.
Prioritas pembangunan daerah tahunan disusun berdasarkan kriteria sebagai
berikut :
1. Memiliki dampak yang besar terhadap pencapaian sasaran pembangunan sesuai
tema pembangunan.
2. Memiliki sasaran-sasaran dan indikator kinerja yang terukur sehingga langsung
dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
3. Mendesak dan penting untuk segera dilaksanakan.
4. Merupakan tugas dan tanggungjawab pemerintah untuk melaksanakannya.
1.2 Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom
Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25) Jis Undang-Undang Drt. Nomor
21 Tahun 1957 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1957 Nomor 77) Jo
Undang-Undang Nomor 58 Tahun 1958 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1958 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
1643) ;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);
8. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan
10. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4574);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4663);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan
Lembahran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pmerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
22. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 09 Tahun 2013 tentang
Petunjuk Teknis Pemanfaatan DAK Bidang Lingkungan Hidup Tahun Anggaran
2014.
1.3 Maksud dan Tujuan
Sebagai dokumen Rencana Kerja SKPD memuat prioritas pembangunan,
memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, rencana kerja dan pendanaannya
serta prakiraan maju dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu
indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber-sumber lain yang
ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Progam prioritas berorientasi
kepada pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dan pencapaian keadilan yang
berkesinambungan dan berkelanjutan.
Renja SKPD merupakan pedoman bagi penyusunan APBD, dimana kebijakan
APBD ditetapkan secara bersama-sama oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD). Dengan cakupan dan cara penetapan tersebut, RKPD
1. Acuan bagi seluruh pelaku pembangunan, karena memuat seluruh kebijakan
publik;
2. Pedoman dalam penyusunan APBD, karena memuat arah kebijakan
pembangunan daerah satu tahun; dan
3. Menciptakan kepastian kebijakan, karena merupakan komitmen pemerintah.
Penyusunan Renja SKPD sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah dan mengacu pada RKP Nasional dan RKPD Provinsi
Sumatera Barat. Oleh karena itu Dokumen Renja SKPD Tahun 2014 dilengkapi dengan
Lampiran yang berisi uraian tentang Program dan Kegiatan beserta indikasi pagu dana
untuk masing-masing program.
1.5 Sistematika Penulisan
Penulisan RKPD Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014 disusun dalam 6
(enam) Bab yang terdiri dari :
BAB I : Merupakan BAB pendahuluan yang meliputi latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan serta sistematika
BAB II : Merupakan BAB yang menggambarkan evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD , pada bab ini memuat kajian ulang
terhadap hasil evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu
dan perkiraan capaian tahun berjalan, mengacu kepada APBD
tahun. Selanjutnya dikaitkan dengan pencapaian target
Renstra SKPD berdasarkan realisasi program dan kegiatan
pelaksanaan Renja SKPD tahun-tahun sebelumnya. Serta
capaian kinerja berdasarkan indikator kinerja yang sudah
ditentukan.
BAB III : Merupakan BAB yang membahas telaahan terhadap kebijakan nasional, tujuan dan sasaran Renja SKPD, program
dan kegiatan. Berisikan faktor-faktor yang menjadi bahan
pertimbangan terhadap rumusan program dan kegiatan.
BAB IV : BAB penutup yang menguraikan tentang catatan penting yang perlu mendapat perhatian, baik dalam rangka
pelaksanaannya maupun ketersediaan anggaran,
kaidah-kaidah pelaksanaan dan rencana tindak lanjut.
BAB V : BAB yang menguraikan tentang rencana program dan kegiatan prioritas daerah tahun 2014 berdasarkan agenda
pembangunan sosial budaya, pembangunan infrastruktur,
pembangunan ekonomi dan perbaikan tata kelola
pemerintahan.
BAB VI : Merupakan BAB penutup yang berisikan kesimpulan dari penyusunan RKPD Tahun 2014 dan saran-saran yang
bermanfaat untuk kelanjutan pembangunan di masa yang
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA SKPD TAHUN
2014
Visi dan Misi Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pesisir Selatan telah sesuai
dengan Peraturan Bupati Pesisir Selatan Nomor 19 Tahun 2011 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011 –
2015 sedangkan dalam menjalankan tugas dan fungsinya berpedoman pada Peraturan
Daerah Nomor 12 Tahun 2010, tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Pesisir Selatan.
Berdasarkan kewenangan daerah diperlukan adanya sinergitas di segala bidang
dan persamaan persepsi para pihak dalam pelaksanaan pembangunan berwawsan
lingkungan dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan
pengendalian, karena kelestarian fungsi dan manfaat dari hasil pembangunan seyoginya
dapat diwariskan kepada generasi mendatang.
Visi
yang dilaksanakan dengan azaz tanggung jawab yang dapat memenuhi aspirasi dan
kebutuhan masyarakat generasi saat ini tanpa mengurangi pemenuhan aspirasi dan
kebutuhan generasi mendatang.
“Terlaksananya pengelolaan lingkungan hidup yang serasi,
Makna pokok yang terkandung dalam Visi diatas adalah :
Pengelolaan Lingkungan Hidup merupakan bagian integral dari masalah
pembangunan, oleh sebab itu pengelolaaan lingkungan hidup merupakan upaya
terpadu untuk pelestarian fungsi, daya dukung lingkungan hidup dan terlaksana dengan
baik sistem kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup
termasuk manusia dan perilakunya untuk sekian tahun ke depan.
Untuk mewujudkan Visi tersebut, maka Kantor Lingkungan Hidup menetapkan
Misi, yaitu :
1. Mendorong digunakannya prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan hidup secara konsekuen dan kontinue
2. Mengintegrasikan pengelolaan lingkungan hidup ke dalam pembangunan daerah.
3. Meningkatkan pemahaman, ketaatan instansi pemerinth daerah, masyarakat dan
para pihak terhadap peraturan perundang-undangan lingkungan hidup
4. Mengembangkan kelembagaan, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya
manusia, serta sistem penunjangnya.
5. Mengupayakan penyediaan dukungan sarana dan prasarana, SDM dan
kelembagaan lingkungan hidup yang kuat.
6. Meningkatkan dan mengembangkan peran serta masyarakat dalam pelestarian
lingkungan hidup.
7. Meningkatkan ketaatan penanggung jawab usaha dan atau pemprakarsa kegiatan
pencemaran dan atau keruksakan lingkungan hidup.
1. Tujuan dan Sasaran
Tujuan
Sesuai dengan Tupoksi Kantor Lingkungan Hidup, sebagai Koordinator Lingkungan HidupDaerah maka tujuan yang hendak dicapai adalah :
Dengan tujuan tersebut diatas, dan sesuai dengan Tupoksi yang diembankan
perlu ditetapkan sasaran akhir yang hendak dicapai sebagai tolak ukur kinerja
dalam kurun waktu lima tahun.
Sasaran
Adapun sasaran yang hendak dicapai dalam kurun waktu lima tahun, yaitu :
“Mengkoordinasikan Kegiatan Perencanaan Pembangunan dan
Pembinaan Pelaksanaan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup
Daerah”
“Teridenfikasinya Tingkat Pencemaran, Kerusakan Akibat Kegiatan, Meminimalkan Dampak Kerusakan dan Pencemaran, Perlindungan Kawasan
2. Tujuan dan Sasaran Strategis
Berdasarkan visi dan misi di atas ditetapkan 2 tujuan dan 2 sasaran strategis pembangunan Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pesisir Selatan seperti pada tabel berikut :
Tujuan 1 Mengintegrasikan pengelolaan lingkungan hidup ke dalam pembangunan daerah
Sasaran Terciptanya Pembangunan Berwawasan Lingkungan
Tujuan 2 Meningkatkan kualitas mutu laboratorium lingkungan menjadi laboratorium lingkungan yang terakreditasi dan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Sasaran Tersedianya sarana penunjang kegiatan laboratorium lingkungan
Dalam rangka mengimplementasikan kebijakan jangka menengah sebagaimana
diuraikan dalam Rencana Strategis Tahun 2011-2015 di atas, disusunlah Rencana Kerja
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011 yang merupakan
kontrak kerja antara pimpinan dengan bawahan dalam hal ini Bupati sebagai pengambil
kebijakan dengan pimpinan SKPD sebagai pelaksanan kebijakan yang akan dijadikan
tolak ukur dalam pengukuran kinerja Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan
Untuk mendukung kegiatan dan program pembangunan seperti dimuat pada
Rencana Kerja Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pesisir Selatan, maka dialokasikan
acuan pelaksanaan kegiatan yang berisi kebijakan, program dan kegiatan pembangunan
sebagaimana diuraikan berikut :
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program / Kegiatan Anggaran (Rp)
1 2 3 4 5 6
75% Program Pengembangan kinerja Pengelolaan Persampahan
17.999.770
50% Peningkatan peran serta masyarakat dalam
80% Koordinasi Penilaian Kota Sehat Adipura
90.264.300
75 % Pemantauan Kualitas
Lingkungan (DAK)
958.727.000
50 % Pengawasan Pelaksanaan Bidang Lingkungan Hidup
17.114.419 50% Koordinasi Penilaian
Menuju Indonesia Hijau
73.097.525 75% Pemantauan Kualitas
Lingkungan (Penunjang DAK)
21.783.645 65% Pembuatan Standar
Pelayanan Min (SPM) LH
35.826.520
80% Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
373.037.485
20 sekolah
Sosialisasi Adiwiyata( Sekolah Berbudaya dan Berwawasan Lingkungan)
19.289.655 40 buku Pembuatan Buku Status LH
Daerah
56.076.980 60% Pembinaan,Pelaksanaan
dan Implementasi UKL-UPL
Penyusunan Dokumen SPPL Normalisasi Batang Surantih dan SPPL Jalan Embung Lakitan Tengah
64.779.690
jumlah sampel yang diuji
80% Program Pengendalian Pencemaran dan
4 sungai Pengujian Kualitas Lingkungan
26.239.453
80% Koordinasi Gerakan Sumbar Bersih
86.812.450
Jumlah 1.588.419.507
Alokasi dan realisasi anggaran pada suatu organisasi akan menentukan kelancaran tugas dan pencapaian tujuan yang terlebih dahulu ditetapkan, khusus Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pesisir Selatan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sangat penting ditunjang oleh sektor keuangan atau anggaran yang memadai.
Oleh karena itu, pada Tahun 2014 Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pesisir Selatan mengelola anggaran belanja untuk kegiatan sampai dengan anggaran perubahan sebesar Rp.3.267.946.713,- dengan rincian
Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2014 sejumlah Rp.2.413.262.421 dan jumlah
realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2014 sejumlah Rp.2.323.929.448 atau 96,30 % dari
BAB III
TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1. Tujuan dan Sasaran Renja Kantor Lingkungan Hidup
Tujuan Renja SKPD adalah melaksanakan perencanaan dan pembinaan serta pengendalian lingkungan hidup dan dampak lingkungan hidup. Untuk lengkap dapat dilihat sebagai berikut:
1. Menyediakan satu acuan resmi bagi Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pesisir Selatan dalam menentukan prioritas program dan kegiatan tahunan.
2. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Dinas Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pesisir Selatan dalam mencapai tujuan dengan cara menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur.
3. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pesisir Selatan untuk memahami dan menilai arah kebijakan dan program serta kegiatan operasional tahunan.
4. Menyediakan satu tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja tahunan Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pesisir Selatan
Sasaran Renja Kantor Lingkungan Hidup adalah :
Perumusan kebijakan teknis Bidang Lingkungan Hidup;
Pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintah daerah dibidang lingkungan hidup;
Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah dibidang lingkungan hidup;
3.2. Program dan Kegiatan
a. Faktor – factor yang menjadi bahan pertimbangan terhadap rumusan program dan kegiatan, misal :
Pencapaian visi dan misi kepala daerah
Pencapaian MDGs
Pengentasan kemiskinan
Pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup
Pendayagunaan potensi ekonomi daerah
Pengembangan daerah terisolir
Permendagri Nomor 13 tahun 2006
BAB IV
PENUTUP
Demikianlah Rencana Kerja (Renja) Kantor Lingkungan Hidup Tahun Anggaran 2014
ini dibuat semoga dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Adapun yang menjadi catatan
penting yang perlu mendapat perhatian baik dalam rangka pelaksanaan adalah bahwa
seringkali rencana kerja yang telah diajukan tidak seluruhnya terpenuhi anggarannya
sehingga hanya 70% yang dapat terealisasi dalam bentuk kegiatan dan program.
Sedangkan bila ditinjau dari segi anggaran tidak semua rencana dapat terealisasi
dengan anggaran yang telah diusulkan, namun demikian kegiatan tetap harus berjalan
dengan hasil yang optimal.
Kaidah-kaidah pelaksanaan mengacu kepada Peraturan Menteri dalam negeri nomor
13 tahun 2006 dan peraturan menteri Negara lingkungan hidup serta Undang-undang nomor
32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Rencana Tindak
lanjut kedepan diharapkan kepada semua pemegang kebijakan memperhatikan lingkungan
hidup daerah dengan mengedepankan pembangunan yang berwawasan lingkungan
disegala bidang.
Akhirnya itulah yang dapat kami sampaikan, semoga renca kerja Kantor lingkungan
hidup ini ada manfaatnya.
Rencana Program dan Kegiatan Tahun 2015
dan Perkiraan Maju Tahun 2016 Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pesisir Selatan
Kode
Urusan Bidang / Indikator Indikator Rencana Tahun 2015
Catatan Penting
Perkiraan Maju Rencana Tahun 2016 Pemerintahan Daerah
dan Kinerja Program/
Program Kegiatan Kegiatan Lokasi
Target
Capaian Kebutuhan
Sumber Dana
Target
3 Safari Daur Ulang Sedunia Tk Kabupaten
Terlaksananya dan atau usaha yang menimbulkan Kota Sehat / ADIPURA
Terlaksananya Kota Painan Salido yang bersih, teduh, hijau dan sehat
7 Pemantauan Kualitas Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup B3 Bagi Pelaku Usaha Perbaikan Sarana dan Prasarana gedung Tampung dan Daya Dukung Sungai
15
Study Banding Dalam Rangka Peningkatan Sumber Daya Manusia Laboratorium yang menghasilkan Gas Rumah Kaca Wajib Analisis Mengenai Dampak Lingkungan di Kab. Pesisir Selatan
Adanya Peraturan Daerah tentang Jenis Kegiatan Yang Wajib AMDAL, UKL-UPL dan SPPL Kabupaten
Lingkungan (Adiwiyata)
3 Kalpataru serta Masyarakat dalam Pengelolaan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Terlaksananya Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Implementasi UKL-UPL
4
Penguatan Komisi AMDAL Kab.Pessel dengan Lisensi Kab. Pessel dengan Lisensi