• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Berjuang di antara Peluang Studi pada Pedagang Mama-mama Asli Papua di Pasar Remu Kota Sorong T2 092011004 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Berjuang di antara Peluang Studi pada Pedagang Mama-mama Asli Papua di Pasar Remu Kota Sorong T2 092011004 BAB II"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Bab Dua

Kajian Pustaka

Pengantar

Pada bab ini akan dibicarakan beberapa konsep teoritis yang berhubungan dengan persoalan penelitian tentang fenomena kegiatan ekonomi pedagang mama-mama asli Papua pada ruang pasar. Beberapa konsep teoritis tersebut digunakan untuk mempertegas penjelasan pada bagian analisis atau sintesis sehingga pada bagian ini tiga konsep yang dianggap relevan untuk dibahas antara lain Strategi (strategy), Relasi (relations), dan Kebutuhan (needs). Ketiga konsep ini selain sebagai penerang juga merupakan dasar argumen untuk menjelaskan fenomena yang terjadi dalam kegiatan ekonomi pedagang mama-mama asli Papua. Dengan demikian ketiga konsep tersebut akan dibahas sebagai berikut.

Pilihan Strategi dalam M encapai Tujuan Berdagang

(2)

menyatakan “strategi merupakan respon secara terus-menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi organisasi”.

Adaptasi membutuhkan sebuah kekuatan pribadi baik secara modal maupun strategi, secara kelompok maupun individu, untuk mampu menemukan solusi (jalan keluar) dari persoalan tersebut. Solusi yang menjadi strategi secara sadar atau tidak telah menciptakan perilaku pedagang mama-mama asli Papua baik secara individu maupun kelompok. Kreativitas yang muncul dari sebuah rangsangan situasi telah membentuk persaingan dalam memanfaatkan peluang dan kesempatan yang terjadi. Kondisi persaingan harus dijawab dan diatasi dengan kerja keras disertai strategi yang sesuai dan tepat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Grant (1999), menyatakan bahwa strategi merupakan bentuk dari tujuan-tujuan, kebijakan utama, dan rencana untuk mencapai tujuan tersebut.

Strategi menjadi bagian dari upaya pedagang mama-mama asli Papua untuk mencapai perubahan yang diinginkan. Strategi itu terlahir bukan melalui sebuah planning, namun keadaan dan situasilah yang memaksa mereka harus bisa melakukan sesuatu. Dari sini muncul kebiasaan-kebiasaan yang mendatangkan keuntungan, sehingga pada akhirnya menjadi sebuah perilaku yang terarah untuk mencapai tujuan. Adapun strategi itu sendiri tidak terlepas dari berbagai bagian yang saling terkait satu dengan lainnya dan mempunyai kekuatan secara kelompok atau organisasi. Secara umum strategi menurut Bryson (2001), didefinisikan sebagai pola, tujuan, kebijakan, program, tindakan, keputusan alokasi sumber daya dari organisasi, apa yang dikerjakan organisasi, mengapa organisasi melakukannya.

(3)

pedagang mama asli Papua di pasar, baik yang dilakukan secara individu maupun kelompok juga merupakan strategi untuk mencapai tujuan. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Hamel dan Prahalad (1995), strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan.

Tindakan dalam berbagai sudut pandang yang berbeda dilandasi dengan sebuah harapan yang mengarah pada perubahan yang diingin-kan. Tindakan yang berupa perilaku dalam hal melakukan kegiatan ekonomi bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Strategi pintu utama merupakan sebuah strategi oleh pedagang mama-mama asli Papua dalam melakukan kegiatan ekonominya yang bertu-juan untuk mempertahankan pendapatan dan kehidupan keluarga. Kutanegara (2006) dalam penelitiannya tentang bakul gendong di Jatinom menunjukkan bahwa pilihan perempuan untuk terlibat di sektor perdagangan merupakan salah satu alternatif yang dapat dila-kukan ketika mereka harus mencukupi kebutuhan hidup rumah tangganya. Penelitan El Kari Panannangan (2011), mengkaji tentang strategi yang diterapkan oleh para pedagang pasar terapung M uara Kuin. Hasil Penelitiannya menunjukkan bahwa strategi mempertahan-kan kelangsungan hidup (rumah tangga) menggunamempertahan-kan segenap ke-mampuan setiap anggota keluarga, modal, dan aset untuk memperta-hankan kelangsungan hidupnya. Strategi yang digunakan oleh rumah tangga pedagang pasar terapung M uara Kuin antara lain adalah strategi Konsolidasi. Hal yang sama juga terlihat pada penelitian Cramb et al. (2009), yang menunjukkan bahwa strategi nafkah rumah tangga petani menjadi sangat bergantung pada pasar komoditas yang diusahakan.

(4)

peran tersebut akan memberi konstribusi pada pendapatan keluarga. Konstribusi yang diperoleh melalui berbagai kegiatan, baik pada pertanian maupun kegiatan jual beli di pasar. Tani maupun jual beli menjadi sebuah peranan yang dilakukan oleh seorang wanita sebagai anggota keluarga untuk meningkatkan pendapatan keluarga.

W hite (Sajogyo 1994), mengemukakan bahwa peranan wanita tani dapat didukung oleh pendekatan curahan waktu atau tenaga yang imbalannya akan memiliki nilai ekonomi (menghasilkan pendapatan) maupun nilai sosial (mengurus dan mengatur rumah tangga dan solidaritas mencari nafkah dalam menghasilkan pendapatan rumah tangga). Dengan demikian pekerjaan wanita merupakan pekerjaan produktif karena selain mencari nafkah, mengurus rumah tangga, juga menjaga kelangsungan hidup rumah tangga.

W anita sebagai bagian dari keluarga ikut bertanggung jawab terhadap keberlangsungan hidup rumah tangga, baik dari segi ekonomi maupun nilai-nilai sosial yang berlaku. Posisi produktif yang dimiliki oleh seorang wanita dalam rumah tangga mempunyai peran ganda, antara lain mengurus dan mengatur rumah tangga, mencari nafkah, mendidik anak-anak, juga harus mampu memanage waktu (waktu untuk bekerja dan untuk keluarga). Fungsi dan peran tersebut merupakan sebuah strategi untuk mengatasi kehidupan rumah tangga agar tujuan yang diinginkan untuk mencapai perubahan kehidupan keluarga dapat terwujud.

Demikian pula yang terjadi pada pedagang mama-mama asli Papua. Berbagai cara yang dilakukan untuk mengatasi persoalan keluarga merupakan langkah dan pertimbangan rasional. Salah satu strategi yang bertahun-tahun mereka gunakan untuk mempertahankan kegiatan jual beli di Pasar Remu adalah strategi pintu utama. Strategi ini cukup rasional, bahkan mampu menghasilkan nilai tambah (penghasilan) dalam kehidupan keluarga mereka. M enurut Popkin (Rustinsyah, 2009), strategi rasional adalah cara untuk memaksimalkan usahanya demi mendapatkan keuntungan.

(5)

dengan kebutuhan. Perilaku menjadi sebuah strategi yang mengarah pada proses kegiatan yang bersifat positif dan bermanfaat untuk indi-vidu maupun kelompok, berdasarkan pertimbangan rasional. Perilaku sebagai pertimbangan rasional yang berkaitan dengan kegiatan eko-nomi akan memperhitungkan kegiatan yang dilakukan pada posisi maksimal untuk mendapat keuntungan. M aksimal dalam keuntungan menjadi pertimbangan utama dalam sebuah kegiatan ekonomi. Untuk mendapatkan selisih antara usaha dan keuntungan memerlukan sebuah strategi yang berkaitan dengan unsur modal, keterampilan, peluang, kondisi, kerjasama, dan kerja keras. Dengan berbagai unsur tersebut akan memungkinkan terjadinya peluang dalam kegiatan atau usaha yang dilakukan. Dengan kekuatan strategi yang bersifat rasional akan mempercepat apa yang menjadi tujuan dalam proses kegiatan yang dilakukan yang dijalani baik secara individu maupun secara bersama-sama.

M embangun H ubungan di antara Pedagang melalui Relasi Sosial

Dalam berbagai kehidupan yang dilalui oleh setiap manusia tidak terlepas dari keterlibatan pihak lain. Keterlibatan dalam kehidupan sosial baik secara langsung maupun tidak langsung merupakan bagian terpenting dari suatu kehidupan sosial. Keterlibatan dalam kehidupan bermasyarakat dilalui dalam berbagai situasi dan motivasi. Situasi dan motivasi akan mempertemukan berbagai keperluan dan kepentingan di antara individu maupun antara individu dengan kelompok. Situasi kerjasama yang semakin kuat dan kokoh akan terjalin sebuah pema-haman yang bermanfaat bagi kehidupan individu itu sendiri. Relasi dalam kerjasama tentu didorong oleh berbagai motivasi-motivasi dalam konteks yang berbeda. Relasi pada ruang pasar akan memberi peluang yang mengarah pada kerjasama yang saling memberi manfaat.

(6)

bahwa efektivitas komunikasi antar etnis merupakan salah satu upaya yang dapat menunjang hubungan harmonis dalam masyarakat multi-kultur. Sementara Suharto (2008), menyatakan bahwa masyarakat yang memiliki modal sosial tinggi cenderung bekerja secara gotong royong, merasa aman, dan mampu mengatasi perbedaan-perbedaan untuk mencapai tujuan bersama.

Relasi antar pedagang dalam ruang pasar mempunyai tujuan masing-masing yang menjadi motif terciptanya sebuah interaksi. M otif yang mendorong terciptanya sebuah interaksi terutama di antara para pedagang baik secara individu maupun kelompok merupakan sebuah modal sosial yang mendukung proses kerjasama, baik antara pedagang dan pedagang maupun pedagang dengan konsumen (pembeli). M odal sosial yang terjadi pada kehidupan pasar bertujuan untuk memberikan manfaat sekaligus memperkuat arah pada pengembangan kegiatan jual beli yang dilakukan. Kerjasama dalam suatu ruang kegiatan tentu didukung dengan nilai dan norma serta dituntut sebuah kepercayaan dan kejujuran demi menjaga nilai maupun norma yang terjadi dalam bentuk relasi kerjasama. Sebagaimana Laksono (2009) katakan, bahwa modal sosial di lingkungan pasar tradisional dengan mengembangkan pola usaha yang memelihara nilai dan norma kejujuran, saling mem-percayai, kerjasama pedagang dengan konsumen, maupun di antara sesama pedagang. Fukuyama (1995) mengemukakan, modal sosial adalah asosiasi dari individu-individu yang menyadari dan menerima nilai-nilai bersama bila dikembangkan akan memiliki nilai ekonomis yang besar dan terukur.

(7)

orang-orang dalam suatu komunitas. Namun demikian pengukuran kuat atau lemahnya modal sosial bukan pada interaksinya tetapi pada hasil interaksinya, yaitu ikatan-ikatan emosional yang menyatukan orang untuk mencapai tujuan bersama yang saling menguntungkan.

Coleman (2008) menyatakan bahwa modal sosial diperlukan untuk mengantisipasi pandangan bahwa manusia harus bersaing bebas, yang pada kasus-kasus tertentu ternyata mendatangkan kesengsaraan pada manusia. M odal sosial bersifat produktif yang me-mungkinkan pencapaian tujuan dengan kebersamaan. Sementara Putnam (1993), mengatakan bahwa modal sosial terdiri dari jejaring sosial (social

network), dan norma-norma yang berasosiasi dengan jejaring tersebut

yang memiliki dampak terhadap produktivitas dari masyarakat.

Interaksi yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat pada berbagai ruang dan kegiatan bertujuan untuk memberikan konstribusi pada setiap individu dan kelompok yang membangun sebuah kerja-sama. Konstribusi yang diharapkan dari sebuah kegiatan akan bertu-juan memberikan manfaat pada perubahan kehidupan secara ekonomi pada suatu masyarakat maupun individu, sehingga modal sosial mempunyai posisi yang sangat kuat pada sebuah interaksi yang terjadi. M enurut M uriel Aza (2001), modal sosial adalah produk dari interaksi sosial dengan potensi untuk berkontribusi terhadap sosial, kemasya-rakatan atau kesejahteraan ekonomi dari suatu masyarakat.

(8)

community capital. Bordieu dan W ackman (Field, 2005) menjelaskan tentang modal sosial yaitu sebagai berikut: M odal Sosial adalah jumlah sumber-sumber daya, aktual atau virtual (tersirat) yang berkembang pada seorang individu atau sekelompok karena kemampuan untuk memiliki suatu jaringan yang dapat bertahan lama dalam hubungan-hubungan yang telah diinstitusikan berdasarkan pengetahuan dan pengenalan timbal balik.

Individu dan masyarakat menjadi bagian terpenting suatu tatanan kehidupan sosial. Tatanan sosial dihidupkan oleh individu maupun masyarakat dengan berbagai kegiatan dan tujuan dari setiap individu dan masyarakat dalam kehidupan sosial. M asyarakat dan individu menjalin sebuah relasi atau interaksi yang mengarah kepada kerjasama dan kepentingan bersama dan tidak terlepas dari ide dasar yang dibangun lewat modal sosial. Ide dasar berawal dari kelompok yang kecil, anggota keluarga, maupun teman. Sebagaimana W oolcock et.al (2000), menjelaskan bahwa ide mendasar dari modal sosial adalah keluarga, teman dan asosiasi yang memiliki aset penting, sesuatu yang dapat digunakan dalam krisis, dinikmati sebagai milik sendiri, dan digunakan untuk mendapatkan keuntungan material. M enurut Franke (2007), konsep dari modal sosial cenderung diasosiasikan pada partisipasi sosial masyarakat dengan jaringan-jaringan kerja-sama dan solidaritas.

(9)

yaitu investasi dalam hubungan sosial dengan mengharapkan keun-tungan dalam suatu pasar.

Kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat dengan mengguna-kan berbagai modal sosial, baik secara fisik maupun non fisik bertujuan untuk mempertahankan dan menghidupkan interaksi sosial di antara individu maupun kelompok pada posisi yang saling menguntungkan. Keakraban pada ruang kegiatan pasar yang terjadi di antara para pedagang merupakan salah satu proses pemanfaatan modal sosial yang ada. Para pedagang menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan pribadi atau memberikan peluang bagi pedagang lain memanfaatkan modal tersebut. Pemanfaatan modal di antara para pedagang lebih pada memperkuat sebuah kegiatan ekonomi yang dila-kukan. Penggunaan modal yang dimiliki baik dari orang lain maupun sumber daya sendiri, tujuan utamanya adalah memposisikan dan mempertahankan serta mengharapkan peluang keuntungan dari apa yang dilakukan.

Kebutuhan sebagai M otivasi Beraktivitas

(10)

Tuntutan menimbulkan kekuatan untuk melakukan usaha atau kegiatan demi mempertahankan kehidupan. Secara umum Yuwono (2013) menjelaskan bahwa, kebutuhan manusia itu sebenarnya terbatas jenisnya. Kebutuhan dapat dikelompokkan dalam dua jenis. Pertama, kebutuhan pokok, yaitu kebutuhan yang langsung diperlukan untuk mempertahankan hidup dan martabat kemanusiaan (pangan, layanan kesehatan, layanan keamanan, sandang, papan, dan pendidikan).

Kedua, kebutuhan bantu, yaitu kebutuhan yang tidak langsung

diperlukan untuk membantu terpenuhinya kebutuhan pokok. Secara umum kebutuhan bantu ini disebut bekerja. Orang bekerja – apa pun jenis pekerjaannya – adalah untuk memperoleh sarana (penghasilan) memenuhi kebutuhan pangan, layanan kesehatan, layanan keamanan, sandang, papan, dan pendidikan. Tetapi orang bisa saja bertani, berolahraga, berlatih beladiri, menenun, bergotong royong memba-ngun rumah, atau belajar mandiri untuk memperoleh pengetahuan. Inipun dapat dikategorikan sebagai bekerja.

M ama-mama asli Papua dengan kegiatan jual belinya merupakan sebuah usaha atau kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mencapai kebutuhan hidup yang lebih baik. Untuk mencapai kebutuh-an hidup secara maksimal didukung dengkebutuh-an sebuah semkebutuh-angat usaha yang maksimal pula. Kegiatan jual beli yang dilakukan secara tidak langsung merupakan tujuan dan tuntutan dari kebutuhan keluarga. Kebutuhan keluarga yang diharapkan pun perlu ada kekuatan bersama di antara anggota keluarga yang menjadi bagian dari suatu kehidupan dalam tatanan masyarakat. Kebutuhan yang mendorong seseorang melakukan suatu pekerjaan tidak terlepas dari tuntutan pemenuhan kebutuhan secara material maupun spiritual.

(11)

dicapai adalah pendidikan anak yang baik, memiliki status sosial, mempunyai keluarga sakinah, memiliki tabungan, memiliki rumah, dan lain-lain. Gerungan (2002) mengatakan, keluarga merupakan faktor penting dalam perkembangan seorang anak, dimana keluarga adalah kelompok sosial pertama dalam kehidupan individu sebagai tempat seseorang untuk belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial dalam hubungan interaksi dengan kelompoknya.

Kebutuhan menjadi bagian terpenting dari kehidupan manusia yang mendorong seseorang melakukan berbagai kegiatan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan yang diinginkan. Dalam proses men-capai kebutuhan tersebut dilakukan melalui kegiatan yang berbeda dan pemenuhannya pun secara bertahap melalui peluang yang diterima. Peluang dan kesempatan tidak terlepas dari interaksi yang terjadi dalam kehidupan sosial, baik individu maupun kelompok. Keluarga menjadi bagian dari kehidupan sosial mempunyai fungsi berbeda yang berkaitan dengan kebutuhan. Deacon & Firebouugh (1988), menjelas-kan, paling tidak terdapat dua fungsi keluarga yaitu fungsi instrumental dan fungsi ekspresif. Fungsi instrumental berkaitan dengan fungsi memperoleh sumberdaya eksternal seperti pendapatan dan akses ekonomi lainnya serta dukungan dari luar. Keberfungsian instrumental berkaitan dengan keberfungsian ekspresif yaitu pemenuhan kebutuhan pendidikan anak, kesehatan, interaksi dalam keluarga, juga pengasuhan anak.

(12)

berdaya saing untuk menghadapi tantangan yang terus berkembang dari waktu ke waktu dalam kehidupan manusia.

Referensi

Dokumen terkait

293.826.000,- (Dua ratus sembilan puluh tiga juta delapan ratus dua puluh enam ribu rupiah) dinyatakan sebagai pemenang paket pekerjaan Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan

Sementara itu prinsip kerja untuk halaman PHP hampir sama dengan kode HTML hanya saja, ketika berkas PHP yang diminta didapatkan oleh web server, isinya segera dikirimkan ke mesin

Demikian disampaikan, atas kerja samanya diucapkan terimakasih. Kelompok

Sesuai dengan jadwal yang tertera dalam SPSE dan sehubungan dengan akan dilaksanakannya pembuktian kualifikasi kepada peserta seleksi umum paket pekerjaan Jasa

melakukan seks pranikah adalah: kurang mampu mengontrol dorongan yang ada dalam diri, self esteem yang rendah, self concept yang negatif, mudah dipengaruhi lingkungan, tertutup,

Pada w indow Direct ories, klik t om bol dan brow se alam at penyim panan folder Com Port Anda... Pada w indow Direct ories, akan berubah sepert

Pilih kom ponen Com Por t 1 dan isikan kode pr ogr am di baw ah ini pada Event s OnAft er Open.. Pilih kom ponen Com Por t 1 dan isikan kode pr ogr am di baw ah ini pada Event

Sesuai dengan jadwal yang tertera dalam SPSE dan sehubungan dengan akan dilaksanakannya pembuktian kualifikasi kepada peserta seleksi umum paket pekerjaan Belanja