DINAMIKA KEPRIBADIAN REMAJA PELAKU SEKSPRANIKAH
Oleh: Silvya Nur Azizah ( 01810306 )Psychology
Dibuat: 2008-03-18 , dengan 3 file(s).
Keywords: Kepribadian, Remaja, Seks Pranikah
Gaya bepacaran remaja saat ini terkadang mendorong remaja untuk melakukan seks pranikah. Hal ini semakin didukung dengan kurang adanya pengawasan orang tua ataupun faktor-faktor lain. Perilaku seks pranikah ini dapat mengakibatkan kehamilan sementara remaja belum siap. Keadaan tersebut memungkinkan remaja mengambil jalan pintas yaitu dengan aborsi meskipun beresiko tinggi. Kepribadian memegang peranan penting sehingga remaja memutuskan untuk melakukan hubungan seks pranikah bahkan aborsi dan mengulanginya saat menghadapi situasi serupa. Karena itu peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai dinamika kepribadian remaja pelaku seks pranikah hingga aborsi lebih dari satu kali.
Penelitian ini melakukan penelitian deskriptif kualitatif dengan mempergunakan jenis penelitian studi kasus (case study). Subyek penelitian terfokus pada satu orang remaja yang melakukan hubungan seks pranikah hingga aborsi sebanyak tiga kali. Metode pengumpul data yang digunakan adalah wawancara dan tes Grafis. Sedangkan metode keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan metode.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa faktor yang melatarbelakangi remaja
melakukan seks pranikah adalah: kurang mampu mengontrol dorongan yang ada dalam diri, self esteem yang rendah, self concept yang negatif, mudah dipengaruhi lingkungan, tertutup, merasa kurang diterima oleh orang tua, memiliki ketergantungan yang tinggi pada orang lain, kurangnya internalisasi nilai-nilai agama, hubungan orang tua yang tidak harmonis, kurang perhatian dan kasih sayang dari orang tua, pengaruh teman pergaulan, pola asuh orang tua yang permisif, dan ajakan pacar. Dinamika kepribadian subyek terlihat bahwa sejak kecil subyek mengalami konflik, yaitu tidak terpenuhinya kebutuhan akan kasih sayang dari orang tua. Tidak adanya penghargaan positif dari orang tua membuat subyek merasa tidak aman dan menutup diri. Subyek hanya berinteraksi terbatas dengan teman-teman dan pacar yang bisa memberikan rasa aman.
Akibatnya subyek memiliki ketergantungan yang tinggi pada mereka. Kurangnya internalisasi nilai agama membuat superego subyek lemah sehingga kurang ada hambatan dorongan (id) yang ada dalam diri subyek. Hal ini membuat ego sebagai eksekutor tingkah laku mengambil tindakan tanpa mengindahkan norma masyarakat seperti seks pranikah hingga aborsi dan mengulanginya lagi karena dianggap sebagai solusi yang tepat dalam situasi yang sama. Akibat dari perilaku aborsi yang dilakukan subyek antara lain subyek cemas menghadapi pernikahan di masa yang akan datang, semakin tertutup dengan orang lain dan merasa bersalah atas perilaku aborsi yang dilakukannya.
ABSTRACT
Adolescense in their way of going steady nowadays is often persuade them to do premarital sexual intercourse. Less parent surveillance and peer pressure effect play role as other factors
abortion with it’s high risk can come up as a way out short cut. Personality plays an important
role that adolescence decide to do premarital sexual intercourse, abortion when they ended up pregnant and re do it in similar situation. Therefore, it is necessary to conduct a research on the dynamic of personality on adolescence who chooses to do premarital sexual intercourse and do more than once of abortion.
This is a qualitative descriptive - case study research. Focusing on a single female subject, had premarital sexual intercourse and 3 times of abortion. Data gathered by interview and Grafis test method, source and method triangulated.