Yoggi Rishandi, 2015
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 25
A. Desain Penelitian
Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan
metode apa yang akan digunakan menyangkut langkah-langkah yang harus
dilakukan sebagai pedoman dan acuan dalam kegiatan penelitian. Metode
penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari
permasalahan yang sedang diteliti. Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono
(2013, hlm. 2) bahwa “metode penelitian merupakan suatu cara untuk
memperoleh atau memecahkan permasalahan yang dihadapi. Metode penelitian
merupakan bagian yang terpenting dalam suatu penelitian. Metode penelitian pada
dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu. metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
Deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, yakni mendeskripsikan
mengenai efektivitas dari penggunaan media Jobsheet dalam pembelajaran ukur
tanah pada siswa kelas X TGB SMKN 1 Cirebon yang dilihat dari respon dan
hasil belajar siswa. Menurut Sudjana (2007, hlm. 64) yang dimaksud dengan
penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu
gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Pendekatan penelitian
ini digunakan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Sugiyono (2008,
hlm.14) menjelaskan bahwa metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada
umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat efektivitas variabel tanpa
Yoggi Rishandi, 2015
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Partisipan
Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X
(sepuluh) yang berasal dari jurusan Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Cirebon
yang sedang atau mempelajari mata pelajaran Ukur Tanah dan guru mata
pelajaran Ukur Tanah.
C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2013, hlm. 117), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X Teknik
Gambar Bangunan SMKN 1 Cirebon pada mata pelajaran Ukur Tanah tahun
ajaran 2015/2016 yang berjumlah 140 siswa dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian
Kelas Jumlah Siswa
X TGB 1 36
X TGB 2 32
X TGB 3 36
X TGB 4 36
Jumlah 140
2. Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2013: 118) Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti
tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel
yang diambil dari populasi itu. Sejalan dengan pengertian Sampel yang
diungkapkan oleh Arikunto (2006, hlm. 131): “Sampel adalah sebagian atau wakil
Yoggi Rishandi, 2015
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
contoh, atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Dengan
istilah lain, sampel harus representatif. (Arikunto, 2006, hlm. 133)
Sampel dalam penelitian ini diambil satu kelas yaitu kelas X TGB 1, yakni
sebanyak 36 orang siswa.
D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Variabel Penelitian
Dalam suatu penelitian memunculkan variabel yang menjadi focus
penelitian, Sugiyono (2013, hlm. 61) “mengemukakan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya”.
Kerlinger dalam Sugiyono (2013, hlm. 61) menyatakan bahwa variabel
adalah konstrak (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Di bagian lain Kerlinger menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang
diambil dari suatu nilai yang berbeda (different values). Dengan demikian variabel itu merupakan suatu yang bervariasi.
Variabel dalam penelitian ini adalah efektivitas penggunaan Jobsheet yang dilihat dari aspek respon siswa mengenai penggunaan Jobsheet dan aspek hasil
belajar siswa.
2. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Riduwan, 2012, hlm. 69).
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut:
a. Teknik angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006, hlm. 151).
Angket dibuat berdasarkan kisi-kisi instrumen penelitian yang telah
ditentukan. Jenis angket ini merupakan angket tertutup, yaitu angket yang
Yoggi Rishandi, 2015
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara
memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist (√).
b. Teknik tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok
(Arikunto, 2006, hlm. 150). Untuk mengerjakan tes ini tergantung dari
petunjuk yang akan diberikan. Jenis tes yang akan digunakan tergantung
keperluan dari penelitian.
c. Teknik Observasi
3. Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan sebuah alat pengumpul data yang dibutuhkan dalam
suatu penelitian. Sugiyono (2013, hlm. 174) mengatakan bahwa pada dasarnya
terdapat dua macam instrumen, yaitu instrumen yang berbentuk tes untuk
mengukur prestasi belajar dan instrumen yang non-tes untuk mengukur sikap.
Menurut Arikunto (2006, hlm. 160) mengemukakan bahwa “Instrumen
penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”.
Dalam penelitian ini menggunakan dua instrumen. Instrumen tersebut
diantaranya dalah sebagai berikut:
a. Angket atau kuesioner
Instrumen yang dibuat dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner. Tujuan
pengisian kuesioner ini adalah untuk mencari informasi data yang lengkap
mengenai respon siswa terhadap efektivitas dari penggunaan media jobsheet
ukur tanah. Teknik kuesioner ini melibatkan seluruh siswa yang dijadikan
sampel penelitian. Teknik pengisian lembar kuesioner dilakukan dengan
memilih salah satu alternatif pilihan yaitu SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS
(Tidak Setuju) dan STS (Sangat Tidak Setuju), dengan bobot nilai sebagai
Yoggi Rishandi, 2015
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk pernyataan positif (+)
Sangat Setuju = 4
Setuju = 3
Tidak Setuju = 2
Sangat Tidak Setuju = 1
Untuk pernyataan negatif (-)
Sangat Setuju = 1
Setuju = 2
Tidak Setuju = 3
Sangat Tidak Setuju = 4
b. Tes
Instrumen tes ini digunakan pada saat posttest untuk melihat hasil belajar
siswa. Postest diberikan setelah selesai proses pembelajaran. Test terdiri dari
tes kognitif untuk mengetahui pemahaman siswa dan tes psikomotorik untuk
mengetahui kemampuan dan keterampilan siswa yang diambil dari nilai
praktikum dengan menggunakan lembar observasi. Soal-soal yang akan
diujikan dengan menggunakan uji validitas, reliabilitas, uji tingkat
kesukaran dan uji daya pembeda.
c. Observasi
Instrumen ini digunakan untuk mengamati proses praktikum yang nantinya
dipakai untuk hasil belajar aspek psikomotorik.
Arikunto (2006, hlm. 166) menjelaskan prosedur yang ditempuh dalam
pengadaan instrumen yang baik adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan, meliputi perumusan tujuan, menentukan variabel, kategorisasi
variabel. Untuk tes, langkah ini meliputi perumusan tujuan dan pembuatan
tabel spesifikasi.
b. Penulisan butir soal, atau item kuesioner, penyusunan skala, penyusunan
pedoman wawancara.
c. Penyuntingan, yaitu melengkapi instrumen dengan pedoman mengerjakan
surat pengantar, kunci jawaban dan lain-lain yang perlu.
d. Uji-coba baik dalam skala kecil maupun besar.
e. Penganalisaan hasil, analisis item, melihat pola jawaban peninjauan
saran-saran dan sebagainya.
f. Mengadakan revisi terhadap item-item yang dirasa kurang baik dan
Yoggi Rishandi, 2015
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Kisi-kisi instrumen merupakan rancangan yang berupa suatu daftar yang
berbentuk matriks, didalamnya terdapat komponen-komponen yang disiapkan
untuk menyusun angket. Kisi-kisi penelitian merupakan bagian dari instrumen.
Sebelum menyusun instrumen, peneliti perlu menyusun sebuah rancangan
penyusunan instrumen yang dikenal dengan istilah “kisi-kisi”. Arikunto (2006, hlm. 205) mengemukakan bahwa :
Kisi-kisi adalah sebuah tabel yang menunjukan hubungan antara hal-hal
yang disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan dalam kolom.
Kisi-kisi penyusunan instrumen menunjukan kaitan antara variabel yang diteliti dengan
sumber data dari mana data akan diambil, metode yang digunakan dan instrumen
yang disusun.
Adapun manfaat dari kisi-kisi seperti yang dikemukakan oleh Arikunto
(2006, hlm. 162) adalah sebagai berikut:
a. Peneliti memiliki gambaran yang jelas dan lengkap tentang jenis instrumen
dan isi dari butir-butir yang akan disusun,
b. Peneliti akan mendapatkan kemudahan dalam menyusun instrumen karena
kisi-kisi ini berfungsi sebagai pedoman dalam menuliskan butir-butir,
c. Instrumen yang disusun akan lengkap dan sistematis karena ketika
menyusun kisi-kisi ini belum dituntut untuk memikirkan rumusan
butir-butirnya,
d. Kisi-kisi berfungsi sebagai “peta perjalanan” dari aspek yang akan dikumpulkan datanya, dari mana data diambil, dan dengan apa pula data
tersebut diambil,
e. Dengan adanya kisi-kisi yang mantap, peneliti dapat menyerahkan tugas
menyusun atau membagi tugas dengan anggota tim ketika menyusun
instrumen,
f. Validitas dan reliabilitas instrumen dapat diperoleh dan diketahui oleh
pihak-pihak di luar tim peneliti sehingga pertanggungjawaban peneliti lebih
Yoggi Rishandi, 2015
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.2
di bawah ini. Untuk indikator dan nomor item soal tes yang lebih spesifik dapat
Yoggi Rishandi, 2015
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen
Judul Variabel Aspek yang
Diungkap Indikator No. Item Instrumen Responden
Efektivitas
3. Kualitas Isi dan Tujuan
4. Kesesuaian Tingkat Pembelajaran
5. Efisiensi Waktu
4. Bagian/Komponen PPD dan
Yoggi Rishandi, 2015
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Menerapkan
Jenis-Jenis Pekerjaan Survey dan
Pemetaan
5. Pengoperasian Alat
6. Membaca benang
7. Jenis Pekerjaan PPD
Aspek Psikomotorik (Praktikum)
16,17,18
6,8
9,10
19,20
Yoggi Rishandi, 2015
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Pengujian Instrumen Penelitian a. Uji Validitas Instrumen
Suatu instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur dengan tepat dan
mengenai gejala-gejala tertentu. Arikunto (2006, hlm. 168) mengemukakan
bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih
mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti
memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Uji validitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus
Product Moment dari Pearsonyaitu:
1) Menghitung korelasi
Y = Skor total dari seluruh item dari tiap responden
ΣX = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden
ΣY = Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden N = Jumlah responden
r = Koefisien korelasi hasil r hitung
Yoggi Rishandi, 2015
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Mencari ttabel apabila diketahui signifikansi untuk α = 0,05 dan derajat
kebebasan (dk= n-2)
4) Membuat keputusan dengan membandingkan thitung dengan ttabel
thitung≥ ttabel = item soal dinyatakan valid
thitung < ttabel = item soal dinyatakan tidak valid.
Hasil Uji Validitas Instrumen Angket
Jumlah item pertanyaan pada instrumen ini adalah 30 item pertanyaan untuk
respon siswa. Berdasarkan hasil perhitungan uji coba validitas angket yang
berjumlah 30 soal pada uji coba yang dilakukan kepada 20 orang responden,
diperoleh 1 item soal yang tidak valid dan 29 item soal dinyatakan valid. Setelah
diketahui terdapat item soal yang tidak valid, peneliti tidak menggunakan lagi soal
yang tidak valid tersebut dikarenakan di tiap indikator sudah terwakili. Berikut
hasil perhitungan uji validitas.
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Angket
No. Item
Harga ttabel Keputusan
Yoggi Rishandi, 2015
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lanjutan Tabel 3.3
No. Item Pertanyaan
Koefisien Korelasi
rhitung
Harga
thitung Harga ttabel Keputusan
20 0,528 2,639 1,743 Valid
21 0,508 2,503 1,743 Valid
22 0,495 2,416 1,743 Valid
23 0,522 2,597 1,743 Valid
24 0,629 3,430 1,743 Valid
25 0,647 3,604 1,743 Valid
26 0,504 2,474 1,743 Valid
27 0,422 1,976 1,743 Valid
28 0,465 2,231 1,743 Valid
29 0,504 2,476 1,743 Valid
30 0,525 2,618 1,743 Valid
Dari hasil perhitungan ditentukan bahwa jika thitung ≥ ttabel dengan taraf
kepercayaan 95% dan dk=n-2, maka diperoleh derajat kebebasan (dk) = 20-2 = 18
didapat ttabel = 1,743, maka butir item pertanyaan dinyatakan valid dan signifikan
apabila thitung≥ ttabel.
Untuk pengujian instrumen penelitian selanjutnya, item yang tidak valid
tidak diikutsertakan dikarenakan masing-masing indikator sudah terwakili
sehingga untuk penelitian selanjutnya digunakan 29 pertanyaan untuk angket pada
sampel penelitian sebanyak 36 responden. Perhitungan lengkap uji validitas dapat
dilihat pada lampiran.
Hasil Uji Validitas Instrumen Tes
Jumlah item pertanyaan pada instrumen Tes adalah 25 soal pilihan ganda.
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas soal tes yang berjumlah 25 soal pada
uji instrumen yang dilakukan kepada 20 orang responden, diperoleh 5 item soal
yang tidak valid dan 20 item soal dinyatakan valid. Berikut hasil perhitungan uji
Yoggi Rishandi, 2015
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes
No
Soal t Hitung t Tabel Keputusan
No
Soal t Hitung t Tabel Keputusan 1 1,905 1,734 Valid 14 1,905 1,734 Valid
2 2,810 1,734 Valid 15 2,674 1,734 Valid
3 3,334 1,734 Valid 16 2,258 1,734 Valid
4 2,440 1,734 Valid 17 2,045 1,734 Valid
5 1,550 1,734 Tidak Valid 18 1,782 1,734 Valid
6 6,302 1,734 Valid 19 2,012 1,734 Valid
7 3,790 1,734 Valid 20 0,131 1,734 Tidak Valid
8 2,720 1,734 Valid 21 2,735 1,734 Valid
9 2,837 1,734 Valid 22 1,784 1,734 Valid
10 2,616 1,734 Valid 23 1,905 1,734 Valid
11 2,133 1,734 Valid 24 (0,676) 1,734 Tidak Valid
12 (0,694) 1,734 Tidak Valid 25 2,030 1,734 Valid
13 0,606 1,734 Tidak Valid
Dari hasil perhitungan ditentukan bahwa jika thitung ≥ ttabel dengan taraf
kepercayaan 95% dan dk=n-2, maka diperoleh derajat kebebasan (dk) = 20-2 = 18
didapat ttabel = 1,734, maka butir item pertanyaan dinyatakan valid dan signifikan
apabila thitung≥ ttabel.
Pada tabel 3.4 terlihat bahwa ada 5 item soal yang tidak valid yaitu item
nomor 5, 12, 13, 20 dan 25 sehingga item yang tidak valid tidak digunakan lagi.
Untuk perhitungan reliabilitas instrumennya, kelima item yang dinyatakan tidak
valid tidak diikutsertakan.
b. Uji Reliabilitas Instrumen 1) Instrumen Angket
Uji reliabilitas angket dilakukan untuk menunjukan pada suatu pengertian
bahwa suatu instrumen dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.
Karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjukkan bahwa sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul
data karena instrumen tersebut sudah cukup baik. Instrumen yang baik tidak akan
Yoggi Rishandi, 2015
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tertentu. Instrumen yang dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data
yang dapat dipercaya juga. (Arikunto, 2006, hlm. 178)
Reliabilitas adalah indeks yang menujukan sejauh mana alat pengukur data
dipercaya atau diandalkan. Untuk menentukan reliabilitas angket didalam
penelitian ini digunakan perhitungan statistik dengan menggunakan rumus Alpha.
Menurut Arikunto (2010: 164) mengemukakan bahwa “Rumus Alpha digunakan
untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket
atau soal bentuk uraian”.
Langkah-langkah pengujian mencari nilai reliabilitas instrumen dengan
metode alfa sebagai berikut ini. (Riduwan, 2012: 115)
a) Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus:
N
b) Menjumlahkan varians semua item dengan rumus :
Si S1 S2 S3....Sn(Riduwan, 2012, hlm 116)
c) Menghitung varians total dengan rumus:
Yoggi Rishandi, 2015
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu St = varians total
d) Menghitung reliabilitas dengan rumus alpha:
r11=
membandungkan r11 dengan rtabel
Kaidah keputusan: Jika r11 >rtabel berarti Reliabel dan
Jika r11 <rtabel berarti Tidak Reliabel
Untuk harga r dapat dikonsultasikan dengan Tabel 3.5 Interpretasi
Koefisien Korelasi nilai r.
Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien nilai r
Interval Korelasi (r11) Tingkat hubungan
0,80 – 1,00 Sangat Tinggi
0,60 – 0,799 Tinggi
0,40 – 0,599 Cukup Tinggi
0,20 – 0,399 Rendah
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
(Riduwan, 2012, hlm. 138)
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Angket
Yoggi Rishandi, 2015
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian selanjutnya, sebaliknya jika r11 < rtabel, maka instrumen tersebut tidak
reliabel.
Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada instrumen uji coba angket didapat r11
= 0,912 jika dikonsultasikan dengan nilai tabel r Product Moment dengan dk = N
– 1 = 20 – 1 =19, signifikansi 5%, maka diperoleh rtabel = 0,456. Dari hasil ini dapat ditarik kesimpulan bahwa r11 = 0,912 > rtabel = 0,468, maka semua data yang
dianalisis dengan metode Alpha adalah Reliabel. Jika diinterpretasikan ke dalam tabel 3.5, maka reliabilitas instrumen ini berada pada kategori Sangat Tinggi. Perhitungan hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada lampiran.
2) Instrumen Tes
Uji reliabilitas tes dilakukan untuk menunjukan pada suatu pengertian
bahwa suatu instrumen dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.
Karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjukkan bahwa sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul
data karena instrumen tersebut sudah cukup baik. Instrumen yang baik tidak akan
bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban
tertentu. Instrumen yang dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data
yang dapat dipercaya juga. (Arikunto, 2006, hlm. 178)
Untuk pengujian reliabilitas soal ini menggunakan metode Kuder
Richardson-20 (KR-20). Metode KR-20 ini berguna untuk mengetahui reliabilitas dari seluruh tes untuk item pertanyaan atau pernyataan yang menggunakan jawab
benar (YA) atau salah (TIDAK). Bila benar bernilai = 1 dan jika salah bernilai =
0. Berikut adalah rumus menggunakan metode Kuder Richardson-20:
Rumus KR-20
=
11=
��−1
.
�2−∑
�2
Arikunto (Riduwan, 2012, hlm 108)
Dimana:
r11 = Koefisien reliabilitas internal seluruh item
p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = Proporsi subjek yang menjawab item yang salah (q = 1 - p)
Yoggi Rishandi, 2015
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
k = Banyaknya item
s = Standar deviasi dari tes
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes
Uji reliabilitas instrumen penelitian ini menggunakan rumus metode Kuder
Richardson-20. Dengan harga r11 > rtabel, maka instrumen tersebut reliabel dan
dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya, sebaliknya jika r11 < rtabel, maka
instrumen tersebut tidak reliabel.
Berdasarkan hasil uji reliabilitas menggunakan metode kuder richardson-20
(KR-20), didapatkan hasil r11 = 0,847 kemudian dikonsultasikan dengan nilai
tabel r Product Moment dengan dk = N – 1 = 20 – 1 = 19, signifikansi 5%, maka diperoleh rtabel = 0,456. Jadi, dapat disimpulkan bahwa r11 = 0,847 > rtabel 0,456
artinya semua data yang dianalisis adalah Reliabel. Jika diinterpretasikan ke dalam tabel 3.5, maka reliabilitas instrumen ini berada pada kategori Sangat Tinggi. Perhitungan hasil uji reliabilitas instrumen tes dapat dilihat pada lampiran.
c. Uji Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran adalah suatu parameter untuk menyatakan bahwa item
soal adalah mudah, sedang, dan sukar. Menurut Arikunto (2006, hlm 210), tingkat
kesukaran dapat dihitung dengan rumus:
� =Σ �
Keterangan:
TK = tingkat kesukaran
B = siswa yang menjawab soal itu dengan benar
N = jumlah seluruh siswa peserta tes.
Kriteria untuk menentukan apakah soal tersebut dikatakan baik atau tidak
Yoggi Rishandi, 2015
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.6. Kriteria Tingkat Kesukaran
No. Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Klasifikasi
1 0,70 TK ≤ 1,00 Mudah
2 0,30 TK ≤ 0,70 Sedang
3 0,00 ≤ TK ≤ 0,30 Sukar
Arikunto (2006, hlm. 210)
Semakin rendah nilai TK suatu soal, semakin sukar soal tersebut. Tingkat
kesukaran suatu soal dikatakan baik jika nilai TK yang diperoleh dari soal tersebut
sekitar 0,5 atau 50%. Umumnya dapat dikatakan, soal-soal yang mempunyai nilai
TK ≤ 0,10 adalah soal-soal yang sukar dan soal-soal yang mempunyai nilai TK ≥ 0,90 adalah soal-soal yang terlampau mudah. Berikut merupakan hasil uji tingkat
kesukaran yang dapat dilihat pada tabel 3.7.
Tabel 3.7 Hasil Uji Tingkat Kesukaran
Indeks Kesukaran Jumlah Persentase
Mudah 2 8%
Sedang 20 80%
Sukar 3 12%
Jumlah 25 100%
Berdasarkan uji tingkat kesukaran, dari 25 soal terdapat 2 soal yang
termasuk ke dalam kategori mudah, 20 soal dengan kategori sedang dan 3 soal
yang termasuk ke dalam kategori sukar. Dengan demikian soal yang dikategorikan
mudah dan sukar ini tidak dipakai atau dibuang, sedangkan 20 soal yang
dikategorikan sedang bisa dipakai sebagai instrumen.
d. Uji Daya Pembeda
Uji daya pembeda suatu soal menyatakan seberapa jauh kemempuan butir
soal tersebut mampu membedakan antara siswa yang dapat menjawab soal dengan
siswa yang tidak dapat menjawab soal. Daya pembeda suatu soal tes dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Yoggi Rishandi, 2015
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:
D = indeks diskriminasi (daya pembeda)
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Sebagai acuan untuk mengklasifikasikan data hasil penelitian, maka
digunakan kriteria seperti pada tabel 3.8.
Tabel 3.8. Klasifikasi Daya Pembeda
No. Rentang Nilai D Klasifikasi
1 0,00 < D ≤ 0,20 Jelek
2 0,20 < D ≤ 0,40 Cukup
3 0,40 < D ≤ 0,70 Baik
4 0,70 < D ≤ 1,00 Baik Sekali
Arikunto (2006, hlm. 218)
Berdasarkan uji daya pembeda, terdapat 16 soal yang setiap jawabannya
berfungsi dengan baik, 2 soal dikategorikan cukup dan 7 soal dikategorikan jelek.
Untuk yang daya pembedanya jelek, 2 soal diperbaiki jawabannya dan 5 soal
selebihnya tidak digunakan lagi karena memang sudah tidak valid dan tingkat
kesukarannya tergolong mudah dan sukar.
Tabel 3.9. Hasil Uji Daya Pembeda
Indeks DP Jumlah Persentase
Baik Sekali 0 0%
Baik 16 64%
Cukup 2 8%
Jelek 7 28%
Yoggi Rishandi, 2015
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah langkah-langkah atau urutan-urutan yang harus
dilalui atau dikerjakan dalam suatu penelitian. Langkah-langkah penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Memilih masalah
2. Studi Pendahuluan
3. Merumuskan masalah
4. Merumuskan kerangka berpikir
5. Merumuskan hipotesis
6. Memilih pendekatan
7. menentukan variabel dan sumber data
8. Menentukan dan menyusun instrumen
9. Mengumpulkan data
10. Analisis Data
11. Menarik kesimpulan
Yoggi Rishandi, 2015
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Menentukan masalah
Tinjauan Pustaka
Pembuatan Jobsheet
Uji Coba Instrumen
Pembelajaran Praktikum dengan Job Sheet
Hasil Belajar Persepsi siswa mengenai
Penggunaan Jobsheet
Hasil dan Temuan Penelitian
Kesimpulan
Penyusun Instrumen
Judgement Expert
Indikator
Kualitas Pembelajaran
Kualitas Teknis
Kualitas Isi dan Tujuan
Kesesuaian Tingkat Pembelajaran
Efisiensi Waktu
Indikator
Hasil belajar pada aspek
kognitif dan psikomotorik
Pengumpulan Data
Analisis Data
Yoggi Rishandi, 2015
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul, maka tahap selanjutnya adalah diolah dan kemudian
dianalisis data yang telah diperoleh. Teknik analisis data yaitu suatu tahapan yang
ditempuh setelah data terkumpul. Arikunto (2006, hlm. 278) mengatakan setelah
data terkumpul dari hasil pengumpulan data, perlu segera digarap oleh staf
peneliti. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistic deskriptif yang
terdiri dari deskriptif data, distribusi frekuensi, dan presentase efektivitas yang
disertai narasi.
1. Deskripsi Data
Deskripsi data digunakan untuk mendeskripsikan data yang sudah
tersebar, dalam hal ini digunakan untuk mengetahui hasil analisis data
mengenai respon siswa mengenai penggunaan Jobsheet. Mendeskripsikan
persentase tiap indikator ke dalam tabel maupun diagram serta penjelasannya.
Untuk menghitung presentase digunakan rumus:
� = � � %
A = Jumlah skor yang dicapai.
N = Jumlah skor maksimal
P = presentase
(Riduwan, 2012 hlm. 89)
Data yang telah dianalisis selanjutnya dirata-ratakan dan ditafsirkan
dengan kriteria interpretasi skor sebagai berikut:
Tabel 3.10 Kriteria Interpretasi Skor
Persentase (%) Kategori
0 – 20 Tidak Baik
21 – 40 Kurang Baik
40 – 60 Cukup Baik
61 – 80 Baik
81 – 100 Sangat Baik
Yoggi Rishandi, 2015
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Distribusi Hasil Belajar Siswa
Langkah untuk menghitung distribusi hasil belajar siswa menggunakan
distribusi frekuensi, yaitu merupakan suatu keadaan yang menggambarkan
bagaimana frekuensi dari gejala atau variabel yang dilambangkan dengan
angka itu, telah tersalur, terbagi, atau terpencar. Dalam hal ini distribusi
frekuensi digunakan untuk lebih mudah mengelompokkan data nilai hasil
belajar siswa pada aspek kognitif dan psikomotorik.
Dalam Sudjana (2005, hlm. 47) untuk membuat daftar distribusi
frekuensi dengan panjang kelas yang sama, bisa dilakukan dengan langkah
-langkah sebagai berikut.
a. Mencari skor terbesar dan terkecil
b. Menentukan nilai rentang
R = Skor terbesar – skor terkecil
c. Menentukan banyaknya kelas (BK)
BK = + 3,3log
d. Menentukan nilai panjang kelas (i)
� = �
e. Membuat tabulasi dengan tabel penolong (tabel distribusi frekuensi)
Tabel 3.10 Distribusi frekuensi
No Kelas Interval Fo
-
Jumlah
f. Menghitung dan membuat tabel distribusi frekuensi relatif dan kumulatif
Tabel 3.11 Distribusi frekuensi relatif dan kumulatif
No Kelas Interval f f (%) fkum fkum (%)
-
Jumlah N 100,0
Keterangan:
Yoggi Rishandi, 2015
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
� = � %
f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya.
N = Number of Cases (Jumlah frekuensi/banyaknya individu)
P = Angka presentase (f (%))
(Sudijono, 2010, hlm. 43)
g. Menyajikan data yang telah disusun dalam daftar distribusi frekuensi
menjadi diagram dengan sumbu mendatar untuk menyatakan kelas interval
dan sumbu tegak untuk menyatakan frekuensi baik absolut maupun relatif.
h. Menghitung Indeks Prestasi Kelompok untuk melihat pencapaian hasil
belajar siswa, dengan rumus:
��� = � �
(Nurkancana dan Sumartana, 1986, hlm. 111)
Dengan: M = Mean atau nilai rata-rata
SMI = Skor Maksimal Ideal, skor yang dicapai jika semua soal
dijawab dengan benar
IPK = Indeks Prestasi Kelompok
Tabel 3.12 Kriteria Indeks Prestasi Kelompok Aspek Kognitif
Kategori Kategori
0 – 29,99 Sangat Rendah
30 – 54,99 Rendah
55 – 74,99 Sedang
75 – 89,99 Tinggi
90 – 100 Sangat Tinggi
(Panggabean, 1989, hlm. 29)
Tabel 3.13 Kriteria Indeks Prestasi Kelompok Aspek Psikomotorik
Kategori Kategori
0 – 30 Sangat Kurang Terampil
31 – 54 Kurang Terampil
55 – 74 Cukup Terampil
Yoggi Rishandi, 2015
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
90 – 100 Sangat Terampil
(Adaptasi Wayan & Sumartana dalam Panggabean, 1989, hlm. 29)
Menguji Tingkat Efektivitas :
Untuk mengetahui tingkat efektivitas penggunaan Jobsheet, dilihat dari
ketuntasan hasil belajar siswa dapat dihitung menggunakan rumus:
� =�� � %
Keterangan: P = Presentase ketuntasan hasil belajar
n = Jumlah siswa tuntas
N = Jumlah siswa keseluruhan
(Arikunto, 2009)
Data yang telah dianalisis selanjutnya dirata-ratakan dan ditafsirkan
dengan kriteria interpretasi efektivitas sebagai berikut:
Tabel 3.14 Kategori Interpretasi Efektivitas
Persentase (%) Kategori
0 – 20 Tidak Efektif
Untuk melihat efektivitas dari penggunaan media Jobsheet yang dilihat dari
hasil belajar siswa dapat dianalisis dengan acuan kriteria pengukuran aspek
kognitif dan psikomotorik seperti yang ada pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.15 Kriteria Pengukuran Aspek Kognitif
No Aspek yang diukur KKM Skala Kriteria
Yoggi Rishandi, 2015
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.16 Kriteria Pengukuran Aspek Psikomotorik
No Aspek yang diukur KKM Skala Kriteria
1.
2. 3.
Cara pengoperasian PPD -Mendirikan Statif -Memasang Pesawat -Menyetel Nivo Membaca benang Pengukuran Sipat Datar
75
< KKM
≥ KKM
TIDAK LULUS
LULUS
Adapun Kriteria Ketuntasan Hasil belajar siswa dinyatakan sebagai berikut.
a. Daya serap perorangan, seorang siswa dikatakan tuntas apabila mencapai
hasil ≥ 75 dari maksimal 100.
b. Daya serap klasikal, suatu kelas dikatakan tuntas apabila telah mencapai