PANDUAN OJL THE JOB LEARNING (OJL )
Kegiatan On The Job Learning (OJL) merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan di tempat kerja dengan tujuan untuk mengimplementasikan rencana tindak lanjut yang telah disusun pada kegiatan In-1. Kegiatan OJL dilaksanakan oleh Kepala Sekolah dengan bimbingan pengawas sekolah pembinanya. Kegiatan yang dilakukan meliputi persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan.
A. Tempat
Kegiatan OJL dilaksanakan di tempat kerja peserta yaitu sekolah.
B. Waktu
Kegiatan OJL dilaksanakan dalam 200 JP dengan memperhatikan waktu efektif bekerja Kepala Sekolah di tempat kerja, sehingga dapat memberikan kesempatan yang cukup kepada Kepala Sekolah untuk dapat mengimplementasikan hasil pembelajaran yang diterimanya pada In-1 secara komprehensif.
C. Struktur Program
Struktur program OJL mengikuti struktur tugas yang diberikan narasumber setiap materi diklat.
D. Alur Kegiatan OJL
Tahapan OJL dilaksanakan dengan urutan kegiatan sebagai berikut: 1. Kegiatan persiapan
Kepala sekolah menyiapkan kebutuhan OJL sesuai dengan RTL yang telah disepakati saat In 1 dan melakukan sosialisasi kegiatan OJL kepada warga sekolah. 2. Kegiatan pelaksanaan
Kepala sekolah melakukan seluruh kegiatan OJL sesuai dengan rencana tindak lanjut yang telah disusun pada kegiatan In-1.
3. Kegiatan pelaporan
Kepala sekolah mengumpulkan semua bukti kegiatan yang merupakan tagihan, mendokumentasikan bukti tersebut dalam bentuk portofolio, membuat bahan paparan hasil OJL, dan menyusun laporan pelaksanaan OJL sesuai dengan sistematika pelaporan yang ditetapkan pada pedoman.
pendampingan pengawas kepada kepala sekolah (PS 2 JP) serta kartu konsultasi pendampingan pengawas (PS 3 KKP). Sedangkan kepala sekolah membuat RTL menggunakan instrumen RTL Kepala Sekolah (KS 1 RTL) dan menjabarkan aktivitas RTL ke dalam jurnal harian kepala sekolah (KS 2 JH).
Selama kegiatan OJL berjalan PPPPTK/LPMP/LPPKS menugaskan narasumber untuk melakukan monitoring dan pendampingan kepada pengawas sekolah terkait proses mentoring, monitoring dan evaluasi pengawas sekolah kepada kepala sekolah. Tujuan pendampingan adalah membimbing dan memberikan bantuan teknis kepada pengawas sekolah pada saat menemukan kesulitan dalam melaksanakan mentoring kepada kepala sekolah binaannya. Di samping itu, pendampingan juga bertujuan untuk memonitor perkembangan pelaksanaan RTL kepala sekolah. Setelah pengawas sekolah melakukan pendampingan ke sekolah binaannya dalam satu bulan maka pengawas sekolah tersebut berkewajiban untuk menemui narasumber dengan membawa instrumen PS 1 RTLP, PS 2 JP dan PS 3 KKP. Kegiatan tersebut akan berulang pada bulan selanjutnya selama 3 bulan. Adapun hasil pertemuan antara pengawas sekolah dengan narasumber akan menggunakan instrumen NSN 1 RTL dan NSN 2 JM-RTL dan memberikan masukan dengan mengisi instrumen kartu konsultasi pengawas (PS 3 KK).
Alur pelaksanaan dan deskripsi kegiatan OJL dijelaskan secara sistematis pada gambar 1 dan tabel 1
KEPALA SEKOLAH PENGAWASSEKOLAH NARASUMBER
E. Deskripsi Kegiatan OJL
Kegiatan pembelajaran pada OJL dijelaskan berdasarkan tahapan dan deskripsi kegiatan yang dilakukan oleh peserta (kepala sekolah), pendamping (pengawas sekolah) dan narasumber sebagaimana dijelaskan pada tabel 1
Tabel 1 Deksripsi tahapan dan kegiatan yang dilakukan oleh peserta (kepala sekolah), pendamping (pengawas sekolah) dan narasumber
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
Persiapan Sosialisasi Peserta
(Kepala Sekolah) (Pengawas Sekolah)Pendamping Pengemb. NasionalNarasumber/Tim
1. Menyiapkan
Pelaksanaan OJL sesuai RTL In-1 dan OJL Peserta
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
(Kepala Sekolah) (Pengawas Sekolah)Pendamping Pengemb. NasionalNarasumber/Tim 1. Menyusun laporan
Monitoring dan Evaluasi (M&E) pada kegiatan OJL dilakukan oleh PPPPTK/LPMP/LPPKS dengan menugaskan satu orang narasumber dan satu orang petugas administrasi berkunjung ke setiap Kabupaten/Kota maksimal 3 kali. Narasumber melakukan mentoring, monitoring dan evaluasi kepada pengawas sekolah selama kegiatan OJL berlangsung. Tujuan dari mentoring adalah memberikan bantuan teknis kepada pengawas jika menemui kendala dalam melakukan pendampingan kepada kepala sekolah. Selain itu, narasumber memonitor keterlaksanaan dan capaian kegiatan OJL kepala sekolah yang dilakukan oleh pengawas terhadap Kepala Sekolah binaanya (Instrumen Pendampingan tersedia pada lampiran).
G. Instrumen On the Job Learning (OJL)
Instrumen yang digunakan pada kegiatan OJL adalah: 1. Instrumen untuk Kepala Sekolah
Instrumen OJL untuk kepala sekolah terdiri dari:
a) Format Rencana Tindak Lanjut Kepala Sekolah ( Kode: KS 1 RTL)
Pada format ini terdapat beberapa kolom yang perlu diisi oleh setiap kepala sekolah dengan didampingi oleh pengawas sekolah pembinanya. Perlu diingat bahwa saat pelaksanaan In Service Learning 1 pelatihan kurikulum bagi kepala sekolah, pengawas sekolah pembina kepala sekolah yang bersangkutan ikut dalam pelatihan dimaksud.
Kolom-kolom yang perlu diisi oleh kepala sekolah adalah no, kegiatan, tanggal, jam pelajaran (JPL), dan target tagihan. Yang perlu mendapatkan perhatian adalah kolom tanggal dan JPL. Sementara kolom no, kegiatan, dan target tagihan sudah terisi sesuai dengan tugas-tugas yang harus diselesaikan kepala sekolah yang berasal dari lembar kerja pada modul-modul pelatihan.
Pada kolom tanggal yang perlu diisikan oleh kepala sekolah adalah durasi pelaksanaan kegiatan tersebut, kapan kegiatan dimulai dan kapan berakhir. Contoh, kegiatan melaksanakan monitoring pengembangan budaya sekolah akan dilaksanakan pada tanggal 1 sampai 10 Agustus 2015. Perencanaan tanggal 1 sampai 10 Agustus 2015 tidak terlepas dari perencanaan berapa JPL kegiatan itu akan dilaksanakan. Sebagai catatan bahwa 1 jpl = 45 menit. Bila kegiatan melaksanakan monitoring pengembangan budaya sekolah akan diselesaikan dalam waktu 10 JPL berarti memerlukan waktu 450 menit atau 7 jam 30 menit. Berarti bila kepala sekolah akan melaksanakan monitoring 45 menit perhari maka diperlukan kurang lebih 10 hari. Sehingga kolom tanggal diisi dari tanggal 1 - 10 Agustus 2015. Penentuan JPL untuk setiap kegiatan merupakan hasil diskusi dan kesepakatan antara kepala sekolah sasaran dan pengawas sekolah pembina dengan melihat bobot tugas dari setiap modul pelatihan.
Pengisian tanggal dan JPL tersebut berhubungan erat dengan format jurnal harian kepala sekolah yang akan dibahas pada point berikutnya. Hasil dari pengisian lengkap format ini pada bagian akhir kolom JPL harus berjumlah 200. Sementara dari segi tanggal, bila dijumlahkan saat mulai sampai akhir seluruh kegiatan mencapai waktu kurang lebih maksimal 3 bulan kalender. Sebagai cacatan bahwa pelaksanaan OJL ini tidak mengganggu tugas-tugas keseharian peserta sebagai kepala sekolah.
Kegiatan OJL ini telah dijabarkan dalam struktur program secara menyeluruh In On In, dengan struktur program In- 1 sebanyak 42 JP, OJL 200 JP dan In -2 22 JP. Adapun kegiatan OJL untuk masing-masing mata latih adalah sebagai berikut:
NO. Mata Latih Jumlah JP
1. Manajemen Sekolah dan Kepemimpinan Sekolah 32
2. Manajemen Implementasi Kurikulum 36
3. Evaluasi Diri Sekolah 25
4. Supervisi Manajerial dan Akademik 32
5. Pengembangan Intrakurikuler dan Ekstrakurikuler 25
6. Kemitraan dengan Pihak Eksternal 25
7. PK, PPK, dan PKB 25
JUMLAH 200
Untuk mengerjakan OJL setara 200 JPL/maksimal 3 bulan maka KSS harus mengerjakan tugas :
b) Jurnal Harian Kepala Sekolah Sasaran (Kode: KS 2 JH)
Jurnal harian kepala sekolah sasaran diisi oleh kepala sekolah saat hendak mengimplementasikan tugas-tugas di OJL. Salah satu tahap persiapan adalah mengisi jurnal harian. Pada format jurnal harian ada kolom nomor, kegiatan, aktivitas, hari/tanggal/jam, JPL, tempat, hasil, dan bukti. Kolom nomor dan kegiatan diisi sesuai dengan kolom nomor dan kegiatan pada format RTL kepala sekolah (kode KS 1 RTL).
Kolom aktivitas diisi dengan elaborasi atau turunan dari setiap kegiatan yang ada pada kolom kegiatan. Contoh pada kolom kegiatan tertulis melaksanakan monitoring pengembangan budaya sekolah, pada kolom aktivitas diisi dengan turunan kegiatan tersebut misalnya, penyusunan instrumen monitoring, pelaksanaan monitoring, dan penyusunan analisis hasil monitoring. Pada kolom aktivitas ditulis secara berurutan a. penyusunan instrumen monitoring, b. pelaksanaan monitoring, dan c. penyusunan analisis hasil monitoring.
Selanjutnya pada kolom hari/tanggal/jam diisi dengan kapan setiap aktivitas tersebut akan dilakukan. Sama halnya dengan pengisian tanggal pada format RTL, pada kolom ini juga diisi dengan kapan kegiatan dimulai dan kapan diakhiri. Namun di format ini lebih detil terkait hari dan jam dilaksanakannya.
Pengisian kolom hari/tanggal/jam tidak dapat lepas dari kolom JPL. Bila pada format RTL kolom JPL diisi dengan jumlah keseluruhan yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan itu maka pada kolom JPL jurnal harian ini jumlah keseluruhan JPL didistribusikan ke setiap aktivitas. Bila pada contoh format RTL, kegiatan melaksanakan monitoring pengembangan budaya sekolah dilakukan selama 10 JPL maka di kolom JPL pada jurnal harian akan diisi dengan 3 JPL untuk penyusunan instrumen, 4 JPL untuk pelaksanaan, dan 3 JPL untuk penyusunan analisis.
Setelah lengkap kolom hari/tanggal/jam dan jpl diisi selanjutnya lengkapi dengan dimana aktivitas tersebut dilaksanakan pada kolom tempat. Berikutnya lengkapi dengan hasil yang diperoleh dari setiap aktivitas yang dilakukan pada kolom hasil dan isikan bukti yang dapat ditunjukan sebagai hasil dari setiap aktivitas yang dilakukan.
Pada bagian atas jurnal, isilah periode dengan masa/rentang pengisian, misal rentang 1 mingguan/2 mingguan/bulanan. Tuliskan tanggal awal dan berakhir sesuai rentang yang disepakati bersama pengawas pembina. Bila disepakati jurnal ini periodenya mingguan maka yang ditulis adalah periode 1 - 7 Agustus 2015. Bila dua mingguan maka yang ditulis adalah periode 1 - 14 Agustus 2015, dan bila bulanan maka ditulis periode 1 - 30 Agustus 2015.
Berdasarkan periode yang disepakati bersama pengawas sekolah maka jurnal ditutup pada tanggal terakhir periode yang ditetapkan. Setelah periode itu maka dibuat kembali jurnal untuk periode berikutnya.
Contohnya bila periode bulanan kepala sekolah menargetkan penyelesaian RTL nya dibagi kedalam 3 periode, Periode 1 akan menyelesaikan point A. Manajemen Sekolah dan Kepemimpinan Sekolah (kegiatan 1 & 2); point B. Manajemen Implementasi Kurikulum (kegiatan 1, 2, 3); point C. Evaluasi Diri Sekolah (EDS) (kegiatan 1); D. Supervisi Manajerial dan Akademik (kegiatan 1,2) total periode 1 = …. JPL; Periode 2 akan menyelesaikan point D. Supervisi Manajerial dan Akademik (kegiatan 3,4,5,6,78,9,10); E. Pengembangan Intrakurikuler dan Ekstrakurikuler (kegiatan 1,2) total periode 2 = …. JPL; Periode 3 akan menyelesaikan point F. Kemitraan Sekolah (kegiatan 1,2,3,4); G. PK, PPK dan PKB (kegiatan 1,2); H. Konsolidasi Persiapan Melaksanakan In Service Learning 2 dengan Pengawas Sekolah; I. Menerima kunjungan Pengawas Sekolah saat Monev total periode 3 = … JPL
c) Laporan OJL (Kode: KS 3 Lap)
Laporan OJL dibuat sebagai pertanggungjawaban kepala sekolah terhadap RTL yang telah dilaksanakan.
Adapun aktifitas KKS, PSS dan NSN atau TPN terkait laporan OJL adalah
1) KSS dalam kegiatan OJL mempersiapkan laporan dalam bentuk Porto Folio, Best Practices dan bahan tayang/ presentasi untuk dibawa dan dikumpulkan dan dipresentasikan pada saat kegiatan IN 2 .
3) NSN dan atau TPN melaksanakan pendampingan, monitoring dan evaluasi kegiatan on the job learning, dengan tujuan agar hasil pelaksanaan M&E dapat dipergunakan sebagai bahan masukan kepada pengambil kebijakaan untuk kegiatan sejenis dimasa mendatang.
Sistematika laporan mengikuti pentunjuk yang telah disiapkan (Kode: KS 3 Lap). Penjelasan setiap bagian laporan adalah sebagai berikut:
Cover, kata pengantar, daftar isi, dan daftar tabel/lampiran dibuat sesuai dengan yang biasanya disusun dalam pembuatan karya tulis.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
Berisi latar belakang dilaksanakannya OJL untuk setiap kepala sekolah peserta pelatihan kurikulum nasional bagi kepala sekolah. B. Dasar Hukum
Berisi konsideran pelaksanaan pelatihan kurikulul nasional bagi kepala sekolah
C. Tujuan
Berisi tujuan dilaksanakannya OJL bagi kepala sekolah peserta pelatihan kurikulum nasional bagi kepala sekolah
D. Ruang Lingkup
Berisi tentang ruang lingkup OJL yang diambilkan dari pokok-pokok tugas setiap lembar kerja modul-modul pelatihan
E. Hasil yang diharapkan
Berisi tentang apa yang dapat dihasilkan melalui OJL ini dengan mengacu pada pokok-pokok target tagihan
BAB II PELAKSANAAN A. Waktu dan tempat
Berisi rentang waktu pelaksanaan OJL sejak aktivitas pertama sampai terakhir dilakukan termasuk tempat-tempat yang digunakan untuk kegiatan.
B. Sarana dan Prasarana
C. Jadwal Kegiatan
Berbentuk tabel yang berisi nomor, kegiatan, aktifitas, dan rentang waktu mingguan dalam bulan.
No Kegiatan Aktivitas
Bulan...2015
Bulan....Minggu ke... Bulan.. .
Bulan.. .
1 2 3 4 ... ...
1 A A1 √
A2 √
... ... ... ... ... ... ... ... ...
D. Peserta
Berisi unsur yang dilibatkan dalam setiap aktivitas yang dilakukan.
BAB III HASIL, KENDALA, DAN UPAYA PEMECAHAN MASALAH A. Hasil yang telah dicapai
Berisi dokumen yang berhasil dibuat dan diselesaikan selama masa OJL sesuai target tagihan. Selain itu disampaikan juga perubahan apa yang dirasakan oleh kepala sekolah sehubungan dengan pelaksanaan OJL ini. Bagaimana sikap kepala sekolah dalam menjalankan OJL dengan bimbingan dari pengawas sekolah pembinanya? Adakah perubahan keterampilan yang dirasakan oleh kepala sekolah melalui OJL ini? Apa saja dan bagaimana perubahannya?
B. Kendala yang dihadapi
Berisi rangkuman permasalahan-permasalahan yang dihadapi selama masa OJL yang telah didiskusikan dan dipecahkan bersama pengawas sekolah pembina.
C. Upaya pemecahan masalah
Berisi tindakan yang dilakukan atas permasalahan yang dihadapi setelah berkonsultasi dan berdiskusi dengan pengawas sekolah pembina.
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan
B. Saran
Berisi hal-hal yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki pada masa mendatang khususnya tentang mekanisme OJL dan umumnya tentang pendekatan in service learning 1, on the job learningm dan in service learning 2 dalam pelatihan kurikulum nasional bagi kepala sekolah.
Lampiran (berisi tentang semua portofolio bukti keberhasilan pelaksanaan aktivitas-aktivitas OJL--dokumen/foto/dll)
2. Instrumen untuk Pengawas Sekolah
a) Format Rencana Tindak Lanjut Pendampingan (Kode: PS 1 RTLP)
Format ini diisi oleh pengawas sekolah pada saat pelaksanaan In service learning 1 pelatihan kurikulum nasional kepala sekolah. Perlu diketahui pada In service learning 1 pengawas sekolah pembinan berada pada kelas yang sama dengan kepala sekolah yang dibinanya. Pada format RTLP ini terdiri dari kolom nomor, kegiatan, tanggal, dan target tagihan. Pada kolom nomor dan kegiatan sudah terisi sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan. Yang perlu diiisi oleh pengawas adalah kolom tanggal dan target. Pada kolom tanggal diisi dengan rentang waktu awal sampai akhir pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan oleh pengawas sekolah. Untuk kolom target tagihan diisi sesuai dengan target yang akan dicapai oleh pengawas terhadap kegiatan yang dilakukan.
Pada kegiatan kelima dari format ini ada kegiatan pendampingan untuk kepala sekolah. Untuk mengisi tanggal dan target maka pengawas sekolah harus membantu kepala sekolah menyelesaikan RTL-nya. Sebab berdasarkan RTL yang disusun kepala sekolah akan terencanakan kapan saatnya pengawas sekolah datang ke sekolah tempat kepala sekolah binaannya.
dihadapi saat melaksanakan aktivitas-aktivitas yang dilakukannya. Setiap masalah dan kendala dicatat dalam kolom ini sejajar dengan aktivitasnya. Pada kolom saran pengawas, tulislah saran yang diberikan terkait dengan masalah/kendala yang diungkapkan kepala sekolah. Saran yang diberikan dibuat sejajar dengan masalahnya.
Pada kolom tingkat ketercapaian, pengawas memberikan penilaian terhadap setiap kegiatan yang dibuat kepala sekolah. Penilaian dilakukan terhadap proses, hasil, dan bukti aktivitas yang dapat ditunjukan kepala sekolah. Penilaian dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif dilakukan dengan melihat tampilan, kelengkapan substansi, dan bukti-bukti yang dapat ditunjukan. Berikan komentar tentang kualitas hasil pekerjaan kepala sekolah. Secara kuantitatif dilakukan dengan melihat seberapa banyak hasil yang sudah didapat dari total hasil yang seharusnya dicapai pada setiap kegiatan. Pencapaian ditunjukan dengan prosentase yang telah dicapai.
Seperti halnya jurnal harian kepala sekolah, jurnal pendampingan ini juga ditutup pada tanggal akhir periode pendampingan. Selanjutnya buat format baru dengan kegiatan dan aktifitas lanjutan untuk periode berikutnya.
c) Kartu Konsultasi Pendampingan Pengawas Sekolah (Kode: PS 3 KKP)
Kartu konsultasi diisi oleh pengawas saat bertemu dengan kepala sekolah pada setiap periode pendampingan dan saat bertemu dengan narasumber nasional/tim pengembangan nasional pada monitoring dari PPPPTK/LPMP/LPPKS. Kartu konsultasi ini dibuat sebanyak kepala sekolah yang binannya yang menjadi peserta pelatihan.
Saat melakukan pendampingan baik pertama, kedua, maupun ketiga pengawas sekolah wajib mengisi kartu konsultasi. Pada kolom capaian kepala sekolah diisi oleh pengawas sekolah berupa deskripsi yang berasal dari jurnal pendampingan pada kolom tingkat ketercapaian. Deskripsikan pencapaian kepala sekolah secara kualitatif maupun kuantitatif.
Pada kolom hambatan/temuan diisi dengan permasalahan yang dihadapi kepala sekolah pada jurnal pendampingan. Deskripsikan semua hambatan/kendala/temuan yang diungkap kepala sekolah saat pendampingan sebelumnya.
Setelah kolom-kolom di atas diisi maka kepala sekolah dan pengawas membubuhkan paraf pada kolom paraf untuk masing-masing. Pada bagian bawahnya dituliskan tanggal saat pendampingan berlangsung.
Selanjutnya saat pengawas sekolah bertemu dengan tim monitoring dari PPPPTK/LPMP/LPPKS, yaitu nara sumber diisilah kolom saran dari nara sumber dengan memperhatikan kolom-kolom sebelah kiri yang sudah diisi terlebih dahulu saat pendampinga. Nara sumber mendeskripsikan sarannya terkait dengan capaian kepala sekolah, hambatan, dan saran sari pengawas. Setelah disepakati saran-saran dari nara sumber selanjutnya nara summber dan pengawas sekolah membubuhkan paraf pada kolom paraf untuk bagian masing-masing. Pada bagian bawahnya diisikan tanggal saat monev berlangsung.
3. Instrumen untuk Narasumber
a) Format Rencana Tindak Lanjut Narasumber Nasional (Kode: NSN 1 RTL)
Format ini diisi oleh nara sumber saat ToT Nara Sumber Nasional yang diselenggaran pusbangtendik. Setiap kolom dilengkapi sesuai dengan perencanaan yang akan dilakukan oleh setiap nara sumber nasional di unit pengusulnya masing-masing (PPPPTK/LPMP/LPPKS).
b) Jurnal Monev RTL (Kode: NSN 2 JM-RTL)
Format ini diisi oleh narasumber saat melakukan monitoring kepada pengawas sekolah berdasarkan periode yang disepakati. Pada kolom permasalah yang dihadapi kepsek, deskripsikan secara umum permasalahan yang dihadapi semua kepala sekolah yang berada di setiap pengawas pembina. Lalu berilah saran/solusi terhadap permasalahan-permasalahan tersebut. Selanjutnya berilah tingkat ketercapaian untuk seluruh kepala sekolah dari setiap pengawas pembina baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
H. Rambu-rambu Pelaksanaan OJL. Implementasi Pngelolaan kurikulum 2013 di Sekolah
1. KSS setelah mengikuti pelatihan In-1 menyusun RTL dengan menggunakan Format KS 1 RTL dibuat rangkap 2, satu dokumen dibawa oleh yg bersangkutan dan yang satu di tinggal untuk NS dan atau TPN yang berfungsi untuk mengontrol pencapaian KSS pada saat Monitoring dan Evaluasi.
3. Dalam Pelaksanaannya KSS dapat melaksanakan kegiatan OJL selama dua sampai – tiga bulan , yang dalam sehari akan melaksanakan kegiatan OJL lebih kurang 2 Jam dengan mengisi Jurnal Aktivitas harian sesuai format KS 2 JH.
4. PSS dalam kegiatan OJL melaksanakan pembinaan dan pendampingan sebanyak tiga kali pendampingan baik dalam bentuk Mentoring dan asistensi kepada kepala sekolah binaan dengan menggunakan kartu konsulatsi pengawas sekolah PS 3 KKP.