• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN ON THE JOB LEARNING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN ON THE JOB LEARNING"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang (OJL)

Lembaga pendidikan tanpa adanya kepala sekolah tidaklah dapat berjalan, akan tetapi kepala sekolah bukanlah segalanya. Kepala sekolah bertugas mengkoordinasi, mengawasi memberikan pengarahan terhadap bawahannya. Oleh karena itu kepala sekolah dituntut memiliki pengetahuan yang luas terhadap maslah-masalah pendidikan.

Dengan menguasai pengetahuan yang luas tentang pendidikan kepala sekolah dapat dengan mudah mencapai visi dan misi yang telah di tetapkan. Kepala Sekolah memiliki peran strategis sebagai manajer di sekolah, ketika perencanaan pendidikan dikerjakan dan struktur organisasi persekolahannyapun disusun guna memfasilitasi perwujudan tujuan pendidikan, serta para anggota organisasi, pegawai atau karyawan dipimpin dan dimotivasi untuk mensukseskan pencapaian tujuan, tidak dijamin selamanya bahwa semua kegiatan akan berlangsung sebagaimana yang direncanakan, dan dikelola dengan baik, di antaranya adalah pengetahuan tentang manajemen. Sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah menetapkan 5 (lima) dimensi kompetensi yaitu: (1) kepribadian, (2) manajerial, (3) kewirausahaan, (4) supervisi, dan (5) sosial. Dasar kompetensi kepribadian ini akan sangat menentukan kompetensi lainnya, khususnya dalam melaksanakan program pendidikan nasional, propinsi, dan kabupaten/kota. Sebagai tambahan pengetahuan dan keilmuan dalam bidang perencanaan dan pelaksanaan program pendidikan, kepala sekolah harus mampu menunjukkan kinerjanya berdasarkan kebijakan, perencanaan, dan program pendidikan.

(2)

Permendiknas ini memuat sistem penyiapan calon kepala sekolah/ madrasah, proses pengangkatan kepala sekolah/madrasah, masa tugas, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah, mutasi dan pemberhentian tugas guru sebagai kepala sekolah/madrasah.

Menindaklanjuti Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) mengadakan pendidikan dan latihan calon kepala sekolah. Setelah melalui tahapan seleksi administrasi dan seleksi akademik. Diklat tersebut dilaksanakan oleh LPPKS melalui kegiatan In service 1, On the Job Training (OJL), dan in service 2.

Kegiatan OJL penting bagi peserta diklat calon kepala sekolah untuk mempraktikkan kompetensi yang telah dipelajari selama kegiatan in service 1. Dalam OJL dipraktikkan bagaimana mengkaji RKS, pengelolaan kurikulum sekolah, pengelolaan keuangan, pembinaan tenaga administrasi sekolah, pengelolaan peserta didik, pengelolaan sarana prasarana sekolah, pengelolaan pendidikan dan tenaga kependidikan, pemanfaatan TIK dalam pembelajaran, sistem monitoring dan evaluasi, program supervisi guru yunior, menyusun perangkat pembelajaran, dan pelaksanaan rencana tindak kepemimpinan berdasarkan AKPK. Kegiatan OJL dilaksanakan pada 2 sekolah magang, yaitu pada sekolah tempat calon kepala sekolah bertugas dan sekolah lain.

Sebagai peserta Diklat calon kepala sekolah Kabupaten Garut, penulis melaksanakan OJL pada SDN Mandalakasih 02 (sekolah tempat penulis bertugas) dan SDN Mandalakasih 01 (sekolah magang lain). Berdasarkan petunjuk teknis pelaksanaan OJL, maka penulis melaksanakan OJL pada SD Negeri Mandalakasih 02 dan pada SD Negeri Mandalakasih 01.

(3)

sekolah berdasarkan kondisi nyata di lapangan untuk meningkatkan kompetensi calon kepala sekolah.

Alasan dilakukan OJL adalah calon Kepala Sekolah perlu mendapatkan pembekalan pada awal masa tugasnya berupa Kompetensi Supervisi, Kompetensi supervisi ini sangat strategis bagi seorang kepala sekolah khususnya dalam memahami apa tugas dan fungsi kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah. Tugas dan fungsi dari supervisi ini adalah untuk memberdayakan sumber daya sekolah termasuk guru. Salah satunya adalah melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat yang berdimensi pada kompetensi Kepribadian, Sosial, Manajerial dan Kewirausahaan.

B. Tujuan (OJL)

Pelaksanaan On The Job Learning ini bertujuan agar Calon Kepala Sekolah, mengetahui dan dapat meningkatkan serta Menghasilkan kepala sekolah yang mampu mengembangkan dan meningkatkan 5 kompetensi berdasarkan Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007, Kompetensi yang dimaksud berupa :

1. Kompetensi kepribadian meliputi Integritas dan Akhlak Mulia, Etos kerja positif, pengendalian diri, rasa percaya diri, Fleksibilitas, Teliti, Disiplin, kreatif dan Inovatif serta Bertanggung jawab.

2. Menghasilkan kompetensi manajerial melalui pengkajian RKS, pengelolaan kurikulum, pengelolaan keuangan, pembinaan tenaga administrasi sekolah, pengelolaan peserta didik, pengelolaan sarana prasarana sekolah, pengelolaan pendidikan dan tenaga kependidikan, pemanfaatan TIK dalam pembelajaran, dan sistem monitoring dan evaluasi pada SD Negeri Mandalakasih 02 dan SD Negeri Mandalakasih 01.

(4)

4. Kompetensi kewirausahaan yakni untuk mencari sumber dana, misalnya dari orang tua siswa, dari alumni, dari donator, perusahaan yang mendukung pendidikan.

5. Kompetensi supervisi yakni bagaimana memahami konsep, perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut serta mampu melakukan supervisi akademik kepada guru dengan teknik yang benar.

Dari kelima kompetensi ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan.

C. Hasil Yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan calon kepala sekolah setelah berakhirnya On The Job Learning (OJL), calon kepala sekolah diharapkan mampu menjadi seorang calon kepala sekolah yang bisa melakukan tugasnya dengan baik, terutama dalam supervisi akademik, sesuai dengan kelemahan yang calon kepala sekolah miliki dari hasil AKPK, disamping itu calon kepala sekolah beranggapan bahwa Kepala Sekolah merupakan tugas profesional, sehingga pelaksanaannya terikat dengan ketentuan supervisi. Oleh karena itu tugas kepengawasan hanya akan berfungsi sebagai alat peningkatan mutu sekolah jika didasari penguasaan konsep, perencanaan, dan didukung oleh latihan supervisi yang memadai. Tugas pengawasan pembelajaran oleh Kepala Sekolah dilakukan dalam bentuk memberikan umpan balik hasil supervise kepada para guru secara konstruktif.

Manfaat lainnya dari kegiatan On The Job Learning ini Mampu menerapkan karakter Supervisi akademik di sekolah yang pada intinya adalah serangkaian kegiatan membantu guru dalam rangka meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran.

BAB II

KONDISI NYATA SEKOLAH MAGANG

(5)

Sekolah dasar Negeri mandalakasih 02 dengan NPSN 20226287 dan NSS 101021121015, berlokasi di Jalan Tambakbaya Desa Mandalakasih Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat yang dibangun pada tahun 1955 diatas lahan seluas 1125 m2, dengan mempunyai rua m2 kondisi bangunan bagus da nada sebagian ruangan kelas dengan kondisi rusak ringan.SD Negeri Mandalaksih 02 mempunyai 1 ruang Kepala sekolah dan ruang guru dengan ukuran 7 X 8 m2, Satu Ruang Perpustakaan yang kodisinya Bagus yang baru beres dibangun pada tahun 2014 dengan ukuran 7x7 m2, satu ruang UKS yang kondisinya kurang baik. Mempunyai 2 WC yaitu 1 WC untuk Guru dan 1 WC untuk siswa dengan kondisi baik dan mempunyai ukuran 1,5 x 1,5 m2.

(6)

Visi SD Negeri Mandalakasih 02 adalah “Terwujudnya peserta didik yang berakhlakul karimah, Sehat, Cerdas dan Berkarya”.

Misi SD Negeri Mandalakasih 02 adalah :

a. Menanamkan keyakinan terhadap Allah SWT dan meneladani perilaku yang dicontoh Rasulullah SAW

b. Menanamkan kesadaran pentingnya hidup sehat dengan menjaga lingkungan yang sehat.

c. Melaksanakan program akademik yang konsisten

1. Standar Isi

SDN Mandalakasih 02 pada tahun pelajaran 2014/2015 menerapkan kurikulum 2013 selama 1 semester, menggunakan panduan yang disusun berdasarkan standar isi mengacu pada Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 dan Permendiknas Nomor 67 Tahun 2013 yaitu : 1. Kurikulum SDN Mandalakasih 01 memuat 8 mata pelajaran, muatan

lokal dan pengembangan diri.

2. Pembelajaran pada kelas I, II, IV dan V dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan kelas III dan VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran dengan sistem KTSP.

3. Alokasi waktu : 1 jam pelajaran adalah 35 menit.

4. Kegiatan ekstra kurikuler yang disediakan mengacu kepada kebutuhan pengembangan pribadi siswa. Program kegiatan ektra kurikuler yang disediakan diantaranya pembinaan kepramukaan, BTQ, Pemenuhan akan kebutuhan pengembangan pribadi siswa belum dilaksanakan.

2. Standar Proses

(7)

V penyusunan RPP menggunakan panduan buku guru dan buku siswa mengunakan multi metode yang mengarah ke pendekatan saintifik. Kegiatan penyusunan dan pengembangkan RPP dilakukan secara mandiri ataupun berkelompok dalam pertemuan KKG sekolah ataupun KKG mata pelajaran dengan memperhatikan lingkungan sekolah atau siswa, nilai-nilai, dan norma-norma yang ada dalam masyarakat.

3. Standar Kompetensi Lulusan

Perolehan nilai ujian nasional tahun pelajaran 2013/2014 untuk masing-masing mata pelajaran memenuhi Standar kelulusan. Masing-masing mata pelajaran ujian nasional Bahasa Indonesia 7,50, Matematika 6,65, Ilmu Pengetahuan Alam 7,00 Untuk setiap mata pelajaran dapat dikatakan bahwa siswa sudah memperlihatkan kemajuan yang lebih baik dalam mencapai target yang ditetapkan SKL, dilihat dari tingkat kelulusan siswa 100% berhasil dan melanjutkan tingkat sekolah berikutnya.

4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 74 tahun 2008 yang mengisyaratkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompentensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Untuk itu di SDN Mandalakasih 02 Jumlah guru 11 orang dan 1 orang tenaga pustakawan, tenaga kependidikan sudah memenuhi standar jumlah pendidik dan tenaga kependidikan sekolah.

5. Standar Sarana dan Prasarana

(8)

lainnya seperti sapu, pengepel, tempat sampah, jam dinding dan sebagainya untuk kelengkapan ruang kelas.

Ruang guru berukuran (7 × 8) m2 memuat 13 pasang meja dan kursi guru, 1 set kursi dan meja tamu, 3 rak buku, 4 lemari buku, , 1 set sound system dan 1 buah jam dinding, 1 unit laptop dan jaringan internet Wireless Network yang terkoneksi dengan jaringan internet speedy schoolnet dari jardiknas bekerjasama dengan PT Telkom.

Ruang perpustakaan terdiri dari satu unit bangunan dengan ukuran (7×7) m2, meja baca berjumlah 8 dengan tempat duduk secara lesehan dilantai yang diberi tikar, 1 pasang meja kursi untuk petugas perpustakaan, 5 rak buku untuk meletakan buku-buku bacaan, judul buku lebih dari 100 judul.

Ruang kepala sekolah berukuran (2 × 4)m2 terdapat 1 lemari buku, 1 pasang meja dan kursi kepala sekolah, 1 set kursi tamu, 1 lemari piala, Sarana dan prasana sekolah lainnya adalah ruang UKS, jamban (WC) Kepala sekolah/Guru, tamu dan siswa.

6. Standar Pengelolaan

Rencana kerja sekolah (RKS), rencana kerja tahunan (RKT) ataupun rencana kerja jangka menengah (RKJM) disosialisasikan kepada warga sekolah. Demikian pula dengan rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS) disosialisasikan kepada warga sekolah. Sekolah sudah melakukan pengisian instrumen EDS sehingga RKS dan RKJM yang disusun berdasarkan rekomendasi EDS sudah mengelompokkan ke dalam delapan standar yaitu Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan Pendidikan, Standar Penilaian Pendidikan.

(9)

7. Standar Pembiayaan

Sumber keuangan sekolah masih tergantung pada bantuan pemerintah berupa dana BOS APBN dan dana pendidikan gratis pemerintah provinsi Jawa Barat dan pemerintah Kabupaten Garut. Sekolah belum mampu untuk mencari sumber keuangan lain misalnya dengan membangun kerja sama yang saling menguntungkan dengan dunia usaha dan industri. Penyusunan RKAS melibatkan secara langsung pihak komite sekolah ataupun pemangku kepentingan yang relevan, lewat rapat dewan guru, kepala sekolah, beberapa guru dan bendahara sekolah, dengan tetap mempertimbangkan usulan-usulannya warga sekolah.

Penggunaan dana sekolah dilaporkan ke pihak pemerintah melalui Kantor UPTD Pendidikan Kabupaten Garut .

8. Standar Penilaian Pendidikan

Sebagian guru sudah menyusun perencanaan penilaian berdasarkan kompetensi inti dan kompetensi dasar. KKM yang telah ditetapkan diinformasikan oleh guru kepada siswa diawal pertemuan tatap muka dan menginformasikan KKM sebelum pelaksanaan setiap ulangan harian. Guru melaksanakan penilaian melalui pelaksanaan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, kenaikan kelas, ujian sekolah dan ujian nasional dengan memperhatikan prinsip-prinsip penilaian yaitu objektif, terpadu, ekonomis, transparan, akuntabel, dan edukatif. Penilaian melalui ulangan harian dilaksanakan berdasarkan rencana yang telah dibuat oleh guru.

Dari ke 8 standar nasional diatas, 5 standar sudah terpenuhi dan 3 standar nasional yang terpenuhi secara maksimal. ( Data Dokumen Surat penunjukan terlampir di halaman 48 ).

B. Kondisi SD Negeri mandalakasih 01

(10)

Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat yang dibangun pada tahun 1951 diatas lahan seluas 600 m2, dengan mempunyai ruang rombel sebanyak 6 rombel yang masing-masing rombel berukuran 7m x 8 m2 kondisi bangunan bagus dan ada sebagian ruangan kelas dengan kondisi rusak ringan.SD Negeri Mandalaksih 02 mempunyai 1 ruang Kepala sekolah dan ruang guru dengan ukuran 7 m X 8 m2, Satu Ruang Perpustakaan dengan ukuran 7x7 m2, satu ruang UKS yang berukuran 7 m x 8 m2. Mempunyai 4 WC yaitu 1 WC untuk Kepala Sekolah, 1 WC untuk Guru, 1 WC untuk siswa Perempuan dan 1 WC untuk siswa laki-laki dengan kondisi baik dan mempunyai ukuran 1,5m x 1,5 m2.

SD Negeri Mandalakasih 01 membingbing siswa sebanyak 183 orang, Kelas 1 mempunyai umlah siswa 31 orang yang terdiri dari siswa laki-laki sebanyak 18 orang dan siswa perempuan sebanyak 13 orang, Kelas 2 mempunyai 42 siswa dengan jumlah siswa aki-laki sebanyak 28 orang dan jumlah siswa perempuan sebanyak 14 orang, Kelas 3 mempunyai 17 orang siswa yang terdiri dari 5 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan, kelas 4 mempunyai 35 orang siswa yang terdiri dari 16 laki-laki siswa dan 19 perempuan, Kelas 5 mempunyai jumlah siswa sebanyak 30 orang dengan jumlah siswa laki-laki sebanyak 14 orang dan siswa perempuan sebanyak 16 orang dan untuk kelas 6 mempunyai jumlah murid sebanyak 28 yang terdiri dari 16 orang laki-laki dan 12 orang perempuan. SD Negeri mandaakasih 01 mempunyai tenaga kependidikan sebanyak 12 orang, yang terdiri dari Seorang Kepala sekolah, 9 orang guru, 1 orang Tenaga Pustakawan dan 1 orang penjaga sekolah yang mana semua guru sudah menempuh jenjang pendidikan S.1 dan sebanyak 7 orang telah menerima tunjangan profesi. SD Negeri Mandalakasih 01 telah diakreditasi dengan memperoleh nilai B. Visi SD Negeri Mandalakasih 01 adalah“ Terwujudnya peserta didik yang sehat Jasmani dan Rohani, Cerdas, Terampil, Iman dan Taqwakepada Allah SWT.”

(11)

“Meningkatkan Pelayanan Profesional, terwujudnya kinerja guru dan tenaga kependidikan yang konsisten, sesuia dengan Ilmu Pengetahuan Dan Tekhnologi serta Iman dan Taqwa.”

1. Standar Isi

SDN Mandalakasih 01 pada tahun pelajaran 2014/2015 menerapkan kurikulum 2013 selama 1 semester, menggunakan panduan yang disusun berdasarkan standar isi mengacu pada Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 dan Permendiknas Nomor 67 Tahun 2013 yaitu :

1. Kurikulum SDN Mandalakasih 02 memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri.

2. Pembelajaran pada kelas I, II, IV dan V dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan kelas III dan VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran dengan sistem KTSP.

3. Alokasi waktu : 1 jam pelajaran adalah 35 menit.

2. Standar Proses

RPP yang dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan penyusunan RPP kurikulum KTSP bagi guru kelas III dan VI, bagi guru kelas I, II, IV dan V penyusunan RPP menggunakan panduan buku guru dan buku siswa mengunakan multi metode yang mengarah ke pendekatan saintifik. Kegiatan penyusunan dan pengembangkan RPP dilakukan secara mandiri ataupun berkelompok dalam pertemuan KKG sekolah ataupun KKG mata pelajaran dengan memperhatikan lingkungan sekolah atau siswa, nilai-nilai, dan norma-norma yang ada dalam masyarakat.

3. Standar Kompetensi Lulusan

(12)

yang ditetapkan SKL, dilihat dari tingkat kelulusan siswa 100% berhasil dan melanjutkan tingkat sekolah berikutnya.

4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 74 tahun 2008 yang mengisyaratkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompentensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Untuk itu di SDN Mandalakasih 01 Jumlah guru 11 orang dan 1 orang tenaga pustakawan, tenaga kependidikan sudah memenuhi standar jumlah pendidik dan tenaga kependidikan sekolah.

5. Standar Sarana dan Prasarana

SDN Mandalakasih 01 memiliki luas lahan 600 m2 dengan jumlah gedung sebanyak 8 unit, Ruang kelas yang digunakan sebagai tempat proses belajar mengajar sebanyak 6 ruang kelas dengan ukuran masing-masing 7 x 8 m2 per ruang kelas. Setiap ruang kelas masing-masing memiliki satu papan tulis, satu meja dan kursi guru, satu lemari, masing-masing satu meja dan kursi untuk setiap siswa, memiliki prasaran lainnya seperti sapu, pengepel, tempat sampah, jam dinding dan sebagainya untuk kelengkapan ruang kelas.

Ruang guru berukuran (7 × 8) m2 memuat 12 pasang meja dan kursi guru, 1 set kursi dan meja tamu, 3 rak buku, 4 lemari buku, , 1 set sound system dan 1 buah jam dinding, 1 unit laptop dan jaringan internet Wireless Network yang terkoneksi dengan jaringan internet speedy schoolnet dari jardiknas bekerjasama dengan PT Telkom.

Ruang perpustakaan terdiri dari satu unit bangunan dengan ukuran (7×8) m2, meja baca berjumlah 8 dengan tempat duduk secara lesehan dilantai yang diberi tikar, 1 pasang meja kursi untuk petugas perpustakaan, 5 rak buku untuk meletakan buku-buku bacaan, judul buku lebih dari 100 judul.

(13)

6. Standar Pengelolaan

Rencana kerja sekolah (RKS), rencana kerja tahunan (RKT) ataupun rencana kerja jangka menengah (RKJM) disosialisasikan kepada warga sekolah. Demikian pula dengan rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS) disosialisasikan kepada warga sekolah. Sekolah sudah melakukan pengisian instrumen EDS sehingga RKS dan RKJM yang disusun berdasarkan rekomendasi EDS sudah mengelompokkan ke dalam delapan standar yaitu Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan Pendidikan, Standar Penilaian Pendidikan.

Kegiatan supervisi sudah dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan sehingga mudah untuk mengukur dan menilai kinerja untuk melakukan perbaikan-perbaikan terutama dalam peningkatan hasil belajar siswa.

7. Standar Pembiayaan

Sumber keuangan sekolah masih tergantung pada bantuan pemerintah berupa dana BOS APBN dan dana pendidikan gratis pemerintah provinsi Jawa Barat dan pemerintah Kabupaten Garut. Sekolah belum mampu untuk mencari sumber keuangan lain misalnya dengan membangun kerja sama yang saling menguntungkan dengan dunia usaha dan industri. Penyusunan RKAS melibatkan secara langsung pihak komite sekolah ataupun pemangku kepentingan yang relevan, lewat rapat dewan guru, kepala sekolah, beberapa guru dan bendahara sekolah, dengan tetap mempertimbangkan usulan-usulannya warga sekolah.

Penggunaan dana sekolah dilaporkan ke pihak pemerintah melalui Kantor UPTD Pendidikan Kabupaten Garut .

8. Standar Penilaian Pendidikan

(14)

semester, ulangan akhir semester, kenaikan kelas, ujian sekolah dan ujian nasional dengan memperhatikan prinsip-prinsip penilaian yaitu objektif, terpadu, ekonomis, transparan, akuntabel, dan edukatif. Penilaian melalui ulangan harian dilaksanakan berdasarkan rencana yang telah dibuat oleh guru.

Dari ke 8 standar nasional diatas, 5 standar sudah terpenuhi dan 3 standar nasional yang terpenuhi secara maksimal. ( Data Dokumen Surat penunjukan terlampir di halaman 48 ).

BAB III

RENCANA TINDAK KEPEMIMPINAN

A. Pelaksanaan Rencana Tindak Kepemimpinan Persiapan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah;

1. Menyusun perencanaan secara rinci kegiatan yang akan dilaksanakan

2. bekerja keras menyiapkan materi-materi dan panduan dalam kegiatan-kegiatan. 3. Berkordinasi secara aktif dengan kepala sekolah dan teman sejawat dalam

pelaksanaan.

4. Dengan sepenuh hati melaksanakan dengan semangat. 5. Menindaklanjuti kegiatan workshop.

6. Calon kepala sekolah melakukan monitoring dalam kegiatan mulai dari perencanaan sampai akhir pelaksanaan untuk mengetahui apakah kegiatan work shop/KKG, sesuai pelaksanaan atau tidak

Jadwal kegiatan

Jadwal pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut : hari tanggal : Jumat

tanggal : 08 Mei 2015

(15)

2) Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan Peningkatan Kompetensi Guru, calon kepala sekolah di sini sebagai narasumber sedangkan pesertanya adalah guru-guru SD Negeri Mandalakasih 02. Di sini calon kepala sekolah memberikan penjelasan tentang Peningkatan Kompetensi Guru dalam mempergunakan alat media. Dalam kegiatan ini peserta/guru dibagikan lembar copy materi yang di sampaikan oleh calon kepala sekolah, setelah penjelasan di perkirakan cukup, maka peserta/guru di beri tugas untuk mengkaji model-model alat media / alat peraga yang di berikan oleh calon kepala sekolah kepada peserta/guru, dengan menggunakan intrumen yang telah di siapkan oleh calon kepala sekolah. Dari hasil kajian tersebut selanjutnya di analisis bersama-sama oleh calon kepala sekolah dan guru. Kemudian berikutnya peserta/guru di beri tugas untuk merancang sendiri model-model alat media/alat peraga.

3) Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan Evaluasi di lakukan oleh guru senior dalam hal ini adalah Ibu Yeyet Suryeti,S.Pd.

Berdasarkan hasil monev tersebut adalah;

1. Dilakukan melalui mekanisme tahapan persiapan, pelaksanaan, analisis dan tindak lanjut.

2. Di sampaikan dengan menggunakan materi dan instrumen yang relevan 3. Informasi diperoleh secara lisan atau berdasarkan bukti dan fakta

4. Hasil monev diinformasikan kepada cakep untuk memperoleh umpan balik.

4) Refleksi

Mencermati hasil evaluasi terhadap pencapaian indicator keberhasilan program, melaksanakan tindak lanjut untuk siklus ke 2, melakukan perubahan dan peningkatan pola pembimbing secara lebih intensif dengan pemanfaatan tutor sebaya

(16)

Calon Kepala Sekolah Telah berhasil menunjukkan dan menerapkan nilai spiritual dengan baik. Menunjukan penilaian sosial, kewirausahaan

Kepemimpinan pembelajaran dalam setiap tindakan yang dilakukan guru untuk mendefinisikan konsep media pembelajaran matematika bangun datar melalui Work Shop

b. Pelaksanaan RTK II 1) Persiapan

Pada tahap kedua dilakukan dengan menggunakan langkah langkah yang sama dengan tahap pertama, hanya saja lebih tujukan kepada perbaikan- perbaikan hasil kegiatan pada tahap pertama yang sudah pernah dilakukan diantarnya;

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap kedua ini adalah;

1. Mensosialisasikan hasil kegiatan pertama terhadap guru-guru junior atau warga sekolah yang kemudian pelaksanaanya sesuai kesepakatan yang telah direncanakan yaitu; Menyusun perencanaan secara rinci kegiatan yang akan dilaksanakan

2. bekerja keras menyiapkan materi-materi dan panduan dalam kegiatan-kegiatan. 3. Berkordinasi secara aktif dengan kepala sekolah dan teman sejawat dalam

pelaksanaan.

4. Dengan sepenuh hati melaksanakan dengan semangat. 5. Menindaklanjuti kegiatan workshop.

6. Calon kepala sekolah melakukan monitoring dalam kegiatan mulai dari perencanaan sampai akhir pelaksanaan untuk mengetahui apakah kegiatan work shop/KKG, sesuai pelaksanaan atau tidak

Jadwal kegiatan

Jadwal pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut : hari tanggal : sabtu

tanggal : 09 Mei 2015

tempat : SD Negeri Mandalakasih 02 (Jadwal selengkapnya terlampir)

(17)

Dalam pelaksanaan proses pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran yang kedua, calon kepala sekolah di sini tetap sebagai narasumber hanya yang lebih kretif adalah pesertanya. Di sini calon kepala sekolah memberikan penjelasan ulang tentang Peningkatan Kompetensi Guru terkait denggan hasil pelaksanaan pertama yang hasilnya masih kurang maksimal. Dalam kegiatan ini peserta/guru lebih di tekankan pada Pengamatan yang dilakukan peneliti selama menjadi fasilitator dalam kegiatan workshop atau diklat , bahwa pada struktur program dalam panduan pelatihan yang disusun pada setiap kegiatan diklat atau workshop, masih didominasi oleh kegiatan menyusun administrasi pembelajaran, dan hanya sedikit kegiatan yang membimbing guru dalam penguasaan materi serta penggunaan model-model Media pembelajaran serta keterampilan menggunkan media pembelajaran yang sesuai.. Dari hasil kajian tersebut selanjutnya di analisis bersama-sama oleh calon kepala sekolah dan guru. Kemudian berikutnya peserta/guru di beri tugas untuk merancang sendiri model-model alat media/alat peraga.

3) Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan Evaluasi di lakukan oleh guru senior dalam halini adalah Ibu Yeyet,S.Pd.

Berdasarkan hasil monev tersebut adalah;

1. Dilakukan melalui mekanisme tahapan persiapan, pelaksanaan, analisis dan tindak lanjut.

2. Di sampaikan dengan menggunakan materi dan instrumen yang relevan 3. Informasi diperoleh secara lisan atau berdasarkan bukti dan fakta

4. Hasil monev diinformasikan kepada cakep untuk memperoleh umpan balik

a. Refleksi

Kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru dilaksanakan dari tahap

perencanaan sampai dengan monev. Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul. Dalam Peningkatan Kompetensi Guru rencana pelaksanaan

(18)

keberhasilan yang telah di capai dalam kegiatan ini di antaranya, telah melaksanakan pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran dari tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan monitoring evaluasi dengan hasil seperti yang calon kepala sekolah paparkan di dalam laporan ini.

b. Hasil

(19)

B. Supervisi Guru Junior

Kegiatan supervisi guru junior pada OJL, merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi calon kepala sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, melalui implementasi tindakan kepemimpinan berupa mempengaruhi dan menggerakan rekan guru, sehingga dapat lebih meningkat kompetensinya.

Pada kegiatan supervisi guru junior ini Calon Kepala Sekolah menerapkan kompetensi supervisi, dalam bentuk tindakan membimbing pembuatan perangkat,mengobservasi pembelajaran di kelas dan mengevaluasi hasil pembelajaran serta memberikan umpan balik hasil observasi pembelajaran. Identitas rekan guru yang disupervisi adalah :

Nama : Enok Srimulyati,S.Pd.

Pelajaran yang diampu : Guru Kelas IV

Pengalaman mengajar : Sebagai Guru Kelas dari tahun 2008 1. Perencanaan

1. Penyusunan program kegiatan

supervisi tahun pelajaran 2014/2015 ini di dasarkan kepada : a. UUD 1945 Pasal 31

b. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional

c. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

d. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No.16/2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya

e. Kalender Pendidikan tahun ajaran 2014/2015 Tujuan dari penyusunan program supervisi ini antara lain :

1. Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan supervisi secara keseluruhan dan tepat.

(20)

3. Sebagai Standar ukur mercapai KKM dan SKL yang ditetapkan dalam Kurikulum SD Negeri Mandalakasih 02

4. Sebagai pedoman mencampai angka kredit pendidik melalui mekanisme PKG

5. Sebagai pedoman untuk meningkatkan kompetensi pendidik dalam pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB).

6. Meningkatkan mutu pendendidikan khususnya di SD Negeri Mandalakasih 02.

1. Pelaksanaan

1. Seluruh guru SD Negeri Mandalakasih 02 yang terdiri dari 9 guru: Supervisi guru junior, dilaksanakan dalam 2 pertemuan. Pada tiap pertemuan, memuat 3 tahapan, sebagai berikut:

1. Pra-observasi (Pertemuan awal)

a. Menciptakan suasana akrab dengan guru

b. Membahas persiapan yang dibuat oleh guru (perangkat pembelajaran) dan membuat kesepakatan mengenai aspek yang menjadi fokus pengamatan

c. Menyepakati instrumen observasi yang akan digunakan 2. Observasi (Pengamatan pembelajaran)

Pengamatan difokuskan pada aspek yang telah disepakati dengan menggunakan instrumen observasi. Guru junior juga melakukan penilaian diri, hal ini dimaksudkan untuk menumbuh kembangkan semangat intropeksi/ reflektif, selain itu juga sebagai penyeimbang.

Pasca-observasi (Pertemuan balikan)

a. Dilaksanakan segera setelah observasi, ditanyakan bagaimana pendapat guru mengenai proses pembelajaran yang baru berlangsung b. menunjukkan data hasil observasi (instrumen dan catatan) , namun

(21)

c. Diskusi secara terbuka hasil observasi, terutama pada aspek yang telah disepakati. Diusahakan guru menemukan sendiri kekuatan dan kekurangannya dan berusaha memperbaikinya.

d. Penguatan terhadap penampilan guru / segala sesuatu yang sudah baik, penulis hindari kesan menyalahkan dan menggurui

e. Menentukan jadwal supervisi berikutnya.

Hasil supervisi akademik terhadap guru junior secara umum penulis paparkan sebagai berikut:

Guru junior 1

1. Nama Guru : Enok Srimulyati,S.Pd. 2. Sekolah : SDN Mandalakasih 02 3. Kelas/Semester : IV/2

4. Mata pelajaran : Matematika

5. Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi benda-benda dan bangun datar simetris

Tabel 2.

Uraian KBM I KBM II

1. Pra-Observasi

Jumlah skor yang dicapai = 35 (79,5%),

Revisi KBM, evaluasi, LKS,

(22)

tukar pendapat, guru junior sepakat merevisi: RPP pada kegiatan inti, evaluasi, LKS.

Gambaran observasi KBM I saudari Enok Srimulyati, S.Pd sebagai berikut: pertemuan diawali dengan berdoa, dilanjutkan mengabsen siswa. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru mendemontrasikan bagaimana cara menggunakan busur derajat. Siswa terlihat fokus ke guru. Guru meminta 2 siswa siswa untuk tampil menunjukkan bangun datar yang simetris dan bangun datar yang tidak simetris. Membagikan LKS untuk dikerjakan secara berpasangan (2 siswa). Guru keliling kelas mengecek hasil kerja siswa, sekaligus memberikan bantuan bagi yang kesulitan.

Pada refleksi KBM I, hal-hal yang didiskusikan adalah: a. Kekuatan proses pembelajaran antara lain:

1) guru menguasai materi pembelajaran. b. Kelemahan proses pembelajaran antara lain:

1) siswa pasif/ kurang berani, 2) guru mendominasi pembelajaran.

c. Alternatif solusi perbaikan proses pembelajaran:

1) beri kesempatan/ manfaatkan siswa yang telah dapat mengetahui bangun datar “model”. (awal pembelajaran),

2) pertanyaan pembuka untuk eksplorasi kemampuan siswa perlu diperbanyak,

3) beri kesempatan siswa untuk menanggapi pertanyaan/ jawaban teman, guru berperan memberi klarifikasi dan penguatan,

4) penggunaan media pembelajaran (alat peraga),

Pra-Observasi KBM II, sebagaimana pertemuan I, guru junior sepakat untuk merevisi LKS.

(23)

mengecek hasil kerja siswa, sekaligus memberikan bantuan bagi yang kesulitan. Semua kelompok diberi kesempatan untuk presentasi hasil kerjanya, dan guru memberikan penguatan.

Pada refleksi KBM II, hal-hal yang didiskusikan adalah: a. Kekuatan proses pembelajaran antara lain:

1) guru menguasai materi pembelajaran, 2) kelas dinamis.

b. Kelemahan proses pembelajaran antara lain: 1) guru mendominasi pembelajaran.

c. Alternatif solusi perbaikan proses pembelajaran:

1) Kegiatan inti pembelajaran dibuka dengan pertanyaan yang menjajagi/ mengeksploitasi kemampuan siswa,

2) guru memberi kesempatan/ memanfaatkan siswa yang telah paham tentang bangun datar “model”.

3) pertanyaan atau jawaban dari siswa jangan langsung ditanggapi oleh guru, namun lempar kembali ke forum kelas, agar yang lain terpancing dan meningkatkan teknik bertanya. Misal, dengan bertanya: “siapa yang setuju dengan jawaban/ pendapat Rina? Apa alasanmu? Mengapa bisa seperti itu?” atau “Siapa yang berbeda pendapat dengan Rina? Apa alasanmu? Mengapa bisa seperti itu?” Dari tabel 1, nampak proses KBM saudari Enok Srimulyati, S.Pd terjadi peningkatan dari C menjadi B, diantaranya aspek pengelolaan kelas. 1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

(24)

3) Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

4) RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.

5) RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

6) RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi

Langkah-langkah Calon Kepala Sekolah dalam menyusun Rencana Perangkat Pembelajaran (RPP) adalah sebagai berikut; pada bagian identitas calon kepala sekolah mengisi Satuan Pendidikan dengan SDN Mandalakasih 02, Mata Pelajaran dengan Ilmu Pengetahuan Alam, Kelas IV Smester dengan II ( Dua ), Tema dengan Sumber Daya Alam dan Alokasi Waktu dengan 1 pertemuan (2 x 35 menit)

Kemudian calon kepala sekolah mengisi kolom Standar Kompetensi Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat

(25)

Tujuan Pembelajaran Siswa dapat mengumpulkan informasi tentang dampak pengambilan sumber daya alam tanpa ada usaha pelestarian terhadap lingkungan, Siswa dapat Memahami peta konsep tentang sumber daya alam, Siswa dapat Memahami dampak pengambilan bahan alam tanpa pelestarian, Siswa dapat Memahami langkah pelestarian alam, Memahami cara menghemat energi dan mengurangi pencemaran udara, tanah dan air.

Karakter siswa yang diharapkan yaitu Disiplin, Rasa hormat dan Perhatian, Tekun, Tanggung jawab dan ketelitian. Media Pembelajaran menggunakan Buku SAINS SD Relevan Kelas IV

Dalam bagian langkah-langkah pembelajaran, calon kepala sekolah membagi kedalam tiga kegiatan, yang terdiri dari kegiatan pendahuluan yang diisi dengan Persiapan psikis dan fisik dalam membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama, Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran, Menyampaikan secara singkat garis besar materi yang akan disajikan selama pembelajaran, Memberi motivasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran

Kegiatan Inti Pembelajaran yang meliputi : Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

• Siswa dapat Memahami peta konsep tentang sumber daya alam • Memahami dampak pengambilan bahan alam tanpa pelestarian – Tanah menjadi tidak subur

– Tanah terbuka tanpa tumbuhan lebih mudah terkena erosi • Memahami langkah pelestarian alam

• Memahami cara menghemat energi dan mengurangi pencemaran udara, tanah dan air

• melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan

• memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.

Elaborasi

(26)

• membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;

• memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;

• memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;

• memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;

• memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;

• Melakukan uji kompetensi  Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

• Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

• Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

Kegiatan penutup pembelajaran oleh calon kepala sekolah diisi dengan Membuat kesimpulan bahwa pengambilan bahan alam harus disertai dengan pelestarian alam

Selanjutnya untuk Penilaian diisi dengan Sikap Toleransi yang terdiri dari Teknik Penilaian yakni tugas individu dan Bentuk Instrumen Laporan dan Unjuk Kerja, Uraian Objektif. Untuk kriteria penilaian terdiri dari 4 aspek yaitu aspek konsep, aspek pengetahuan, aspek praktek dan aspek sikap.

1. Menyusun Bahan Ajar

(27)

Hubungan Sumber Daya Alam dengan Lingkungan, Teknologi dan Masyarakat

A. Hubungan Sumber Daya Alam dengan Lingkungan

Sunber daya alam berupa kumpulan beraneka ragam makhluk hidup maupun benda tak hidup yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan hidup manusia, dalam pemanfaatannya memerlukan ilmu pengetahuan alam dan teknologi antara lain cara penggunaan teknologi yang tepat dan ekonomis agar hasilnya sesuai dengan yang diharapkan dan tidak mengganggu lingkungan.

Berbagai Jenis Sumber Daya Alam

Berdasarkan manfaatnnya terbagi menjadi :

1.Sumber daya alam penghasil energi seperti matahari, gelombang laut, gas bumi, dan angin.

Sumber daya alam penghasil bahan baku seperti hutan, laut, dan tanah.

1. Sumber daya alam untuk kenyamanan seperti udara bersih dan

(28)

Menurut kesediaan di alam

1. Sumber daya alam yang kekal seperti sinar matahari, ombak, angin, air terjun, dan arus laut merupakan sumber daya alam yang selalu tersedia dan tidak habis meskipun setiap saat dimanfaatkan.

1. Sumber daya alam yang tidak dapat dibentuk diperbaharui seperti minyak bumi, batu bara, logam, ( alumunium, bijih besi, dan sebagainya ) dan gas bumi merupakan sumber daya alam dengan persediaan yang terbatas dan tidak dapat dibuat atau dibentuk setelah habis.

2. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui seperti berbagai jenis

tumbuhan dan hewan merupakan sumber daya alam yang dapat dibentuk lagi jika rusak atau habis.

Di lihat menurut jenisnya

1. Sumber daya alam nonhayati, meliputi segala sesuatu yang bukan makhluk

hidup, seperti udara, batu bara, logam, dan lain – lain.

2. Sumber daya alam hayati, meliputi berbagai makhluk hidup, seperti berbagai mikroorganisme, tumbuhan, dan hewan.

(29)

Sumber daya alam merupakan kekayaan alam yang diciptakan oleh Tuhan untuk kesejahteraan manusia. Semua yang ada dialam merupakan sumber daya yang dibutuhkan oleh manusia, kemajuan teknologi dangat membantu manusia dalam mengolah sumber daya alam untuk mendatangkan manfaat yang sebanyak – banyaknya sumber daya alam ada yang dimanfaatkan secara lansung ,ada pula yang harus diolah terlebih dahulu.

1. Pembuatan Kertas

Bahan dasar kertas ada yang berasal dari merang padi, ada yang berasal dari kayu yang tidak keras, seperti kayu albasia.

Proses pembuatan kertas sebagai berikut :

1. Kayu dipotong – potong dan dihaluskan.

2. Dibuat bubur kertas dan dicampur dengan perekat an pemutih.

3. Dengan menggunakan mesin diproses menjadi kertas,

4. Hasilnya berupa berbgai jenis kertas

5. Pembuatan Bahan Pakaian

Pakian yang kita pakai saat ini bahan asalnya dapat dari hewan maupun

tumbuhan. Contohnya kain katun berasal dari bunga kapas, wol dari bulu domba dan kain sutera berasal dari serat yang berasal dari kepompong.

2. Pembuatan Kain Sutera

Kepompong ulat sutera dibuat dari air liur ulat. Air liur mengeras membentuk serat benang. Dengan menggunakan teknologi di pabrik serat kepompong ulat sutera dipintal menjadi benang kemudian ditenun menjadi kain sutera.

(30)

Penagmbilan sumber daya alam yang melebihi batas sehingga terjadi penurunan kualitas lingkungan seperti :

1. Penggenangan lahan produktif oleh air banjir, pasir dari letusan gunung berapi, banyaknya bangunan sehngga habitat organisme hilang

2. Penggunaan lahan terlalu sering tanpa pengolahan tanah yang baik sehingga produksi pertanian menurun oeh erosi dan zat hara kosong,

3. Penenbangan pohon yang luas tanpa segera ditanami kembali sehingga

binatang liar kehilangan habitatnya.

B. Upaya – upaya pelestarian lingkungan antara lain:

1. Tebang pilih yaitu cara penebangan hutan dengan tujuan agar produksi kayu – kayu yang dijual tidk terus menurun dan menyelamatkan tanah dan air.

2. Penanaman bibit baru untuk setiap pohon yang ditebang

3. Penangkapan musiman untuk ikan untuk menghindari kepunahgan dengan

mengatu waktu penangkapan ikan.

4. Keanekaragaman bhan pangan untuk mengurangi gangguan yang dapat

merusak persediaan semua jenis pangan.

C. Pelestarian SDA hayati dilakukan dengan cara:

1. Pelestarian dihabitat asli ( pelestarian in situ )

Pelestarian diluar habitat aslinya ( Pelestarian ex situ )

2. Instrumen Penilaian Indikator Pencapaian

Kompetensi

Teknik Penilaian

Bentuk

Instrumen Instrumen/ Soal

(31)

informasi tentang alam tanpa ada usaha pelestarian terhadap lingkungan.

4. Jelaskanlah menggunakan sumber daya alam secara bijaksana.

FORMAT KRITERIA PENILAIAN  PRODUK ( HASIL DISKUSI )

(32)

3. Sikap * Sikap

Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial.

B. Kajian Kegiatan Manajerial

Kajian manajerial secara rinci, kami paparkan pada tabel kajian (lampiran). Pada sub bab ini, penulis akan paparkan secara garis besar berkaitan dengan kajian manajerial saat kegiatan OJL, dengan lokasi SDN Mandalakasih 02 dan SDN Mandalakasih 01

D. Pengkajian Aspek Managerial 1. Kajian RKS, RKJM

Hasil kajian RKS dari kedua sekolah relatif sama, yakni dalam penyusunan RKJM, RKT, RKAS mengacu pada EDS, dan berusaha memenuhi 8 SNP. Penyusunan RKS telah melibatkan warga sekolah. 2. Kajian Pengelolaan Kurikulum

(33)

pendidikan berdasarkan SI, SKL, dan panduan penyusunan KTSP, RPP dalam proses pengembangan di KKG sekolah dan mandiri, RPP diselesaikan pada awal semester, penilaian hasil belajar, khususnya UTS dan US, ketercapaian ketuntasan rendah.

Solusi yang mungkin untuk temuan diatas adalah guru dapat membuat catatan tambahan pada RPP sebagai rujukan pengembangan RPP (karena RPP dibuat pada awal semester), kisi-kisi UTS dan US di sosialisasikan minimal 1 minggu sebelum pelaksanaan.

Hanya di SDN Mandalakasih 01 yang mempunyai sekolah Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) adalah: kesenian

3. Kajian Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Hasil kajian Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) pada kedua sekolah relatif sama.

Pengelolaan PTK SDN Mandalakasih 02, jumlah pendidik 13 orang, PNS = 8 orang, Guru Honor = 5 orang. Kualifikasi Kepala Sekolah S-2. Belum ada guru dengan latar belakang pendidikan senibudaya dan mulok. Namun mata pelajaran ini diampu oleh guru yang memiliki bakat dan kompetensi yang memadai, meskipun kualifikasi dan sertifikasinya tidak sesuai.

Pengelolaan PTK SDN Mandalakasih 01, jumlah pendidik 12 orang, PNS = 7 orang , Guru honor = 5 orang , tenaga kependidikan. Kualifikasi Kepala Sekolah S-1.

4. Kajian Pengelolaan Sarana Prasarana Sekolah

Hasil kajian Pengelolaan Sarana dan Prasarana pada kedua sekolah relatif sama.

(34)

a. Perencanaan

Sekolah telah membuat usulan/ perencanaan tentang: jenis ruang yang dibutuhkan, alat/ media pembelajaran, kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Garut

b. Pengadaan

Sekolah melakukan langkah-langkah diantaranya:

1) Usulan bantuan sarpras (barang) melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Garut

2) bantuan barang blog grand pusat baik langsung maupun melalui Dinas

3) pembelian sekolah (alokasi dana BOS + BOP) c. Perbaikan

Perbaikan gedung, dilakukan secara berkesinambungan, sesuai prioritas dan kemampuan keuangan. Perbaikan peralatan, dilakukan oleh teknisi internal / eksternal

d. Perawatan

Perawatan/ pemeliharaan dilakukan secara berkelanjutan oleh teknisi dari internal (perbaikan mebeler )/eksternal (printer, Laptop)

e. Pemberdayaan

Fasilitas sekolah (sarpras) dimanfaatkan secara optimal:

semua warga sekolah dapat memanfaatkan fasilitas yang ada, ada beberapa fasilitas sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk

umum, diantaranya: lap. olah raga, f. Penghapusan

Kedua sekolah melakukan penghapusan barang-barang inventaris yang sudah memenuhi persyaratan penghapusan.

g. Inventarisasi & Pelaporan

(35)

5. Kajian Pengelolaan Peserta Didik

Secara ringkas, kajian pengelolaan peserta didik di SDN Mandalakasih 02 dan Mandalakasih 01 sebagai berikut:

a. Perencanaan / Penerimaan peserta didik

Dalam proses perencanaan dan penerimaan peserta didik meliputi pembentukan panitia PPDB dan rapat kerja dan pembagian tugas serta proses pendaftaran dengan mempertimbangkan daya tampung sekolah. b. Orientasi peserta didik baru

Pelaksanaan kegiatan orientasi peserta didik dengan melakukan pengenalan lingkungan.

c. Administrasi Peserta Didik

Sekolah melakukan administrasi peserta didik yang meliputi buku penerimaan peserta didik baru, Buku klaper,Buku induk siswa,Buku mutasi siswa,Buku absensi siswa dan Buku alumni siswa.

d. Kenaikan kelas dan Kelulusan peserta didik

Terdapat kriteria yang jelas terhadap kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik.

e. Peraturan dank ode Etik

terdapat tata tertib untuk siswa yaitu petunjuk, larangan dan sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib.

6. Kajian Pengelolaan Keuangan Sekolah

Secara umum, pengelolaan keuangan pada kedua sekolah telah mengikuti aturan yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Garut. Pengelolaan keuangan sekolah yang bersumber pada BOS (pusat) dan BOP (daerah) telah mengikuti aturan/ instrumen yang ditetapkan. Pemantauan langsung dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten garut, Tim manajemen BOS Kabupaten Garut, Tim manajemen BOS Pusat. Pelaksanaan monitoring secara berkala dan insidentil.

(36)

Tabel 5.

Dana BOS digunakan untuk belanja pegawai (gaji GTT), belanja barang/ jasa, belanja modal. Dana BOP digunakan untuk belanja pegawai (PTT), belanja barang/ jasa, belanja modal. Rincian anggaran 8 SNP dapat dilihat pada lampiran.

Tabel 6.

(37)

SMP Negeri 10 Tarakan

(38)

Dana BOS digunakan untuk belanja pegawai (gaji PTT), belanja barang/ jasa, belanja modal. Dana BOP digunakan untuk belanja pegawai (gajiPTT+GTT), belanja barang/ jasa, belanja modal.

7. Kajian Pembinaan Tenaga Administrasi Sekolah

Untuk Tingkat Sekolah Dasar Belum ada tenaga administrasi yang ada hanya tenaga Operator Sekolah

8. Kajian Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran

Hasil kajian Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) pada kedua sekolah relatif sama. Untuk kelengkapan sarana dan prasarana TIK kedua sekolah tersebut tidak mempunyai Infocus. Alternatif solusinya Kepala Sekolah berusaha untuk mengadakan Infocus.

Untuk kompetensi atau kemampuan guru dalam pengoprasian TIK tidak semua guru mampu mengoprasikan peralatan TIK yang berhubungan dengan tugas mengaarnya. Alternative solusi diadakan kursus atau pelatihan. Di kedua sekolah penggunaan laptop sama yaitu untuk penyusunan bahan ajar, mengolah hasil belajar dan untuk pengentrian data Base PTK, Sekolah dan Peserta didik yaitu melalui Dapodik dan padamu Negeri. Sekolah sudah mempunyai jaringan internet.

9. Kajian Sistem Monitoring dan Evaluasi

Secara umum, pelaksanaan program monev di dua sekolah dapat dikatakan sama, yakni sebagai berikut:

a. Telah ada program dan jadwal monev b. Monev dilakukan oleh:

1) Ekstern : (pengawas)

2) Intern : Kepala Sekolah, tim monev

c. Cara monev: pengamatan langsung, wawancara, laporan tertulis d. Sasaran monev : kesiswaan, sarpras, kurikulum, pendidikan dan tenaga

(39)

Proses MONEV dilakukan dengan menggunakan instrumen MONEV yang telah ada, yakni: BOS, EDS,Sarpras,

Langkah-langkah monev:

1) Persiapan, diantaranya adalah: a) menetapkan tujuan; b) membagi tugas dan tanggung jawab tim, serta sumber daya yang tersedia; c) mengidentifikasi dan mengembangkan instrumen/alat monev yang dibutuhkan; d) berlatih menggunakan instrumen; e) menyusun rencana/ jadwal

2) Pelaksanaan, diantaranya adalah: a) mengorganisasikan penggunaan intrumen; b) mengumpulkan dan mendapatkan data; c) berkoordinasi dan bekerjasama antar tim monev; d) memonitoring perkembangan kegiatan; e) memodifikasi/ penyesuaian monev jika perlu; f) mengidentifikasi masalah –masalah yang penting, peluang, dan hasil; g) pertemuan tim monev untuk monitoring perkembangan kegiatan.

3) Pelaporan, yakni berbagi hasil monev dengan warga sekolah guna mendapatkan masukan/ umpan balik

f. Tindak lanjut hasil monev

Tindak lanjut dari kegiatan monev diantaranya adalah: 1) Perbaikan kinerja

2) Usulan bantuan sarpras

3) Pengadaan buku, media pembelajaran

4) Penyaluran Bantuan langsung ke siswa (transport, perlengkapan sekolah)

5) Usulan beasiswa miskin

E. Peningkatan Kompetensi Berdasarkan AKPK yang kurang di Sekolah Kedua

(40)

Nilai AKPK calon kepala sekolah untuk kompetensi Kepribadian 95, kompetensi Manajerial 64, kompetensi Kewirausahaan 60, kompetensi Supervisi 56 dan kompetensi Sosial 67

Kompetensi Supervisi merupakan kompetensi yang paling lemah dimiliki oleh calon kepala sekolah, oleh karena itu untuk meningkatkan kompetensi Supervisi, maka calon kepala belajar tentang supervisi di sekolah magang 2 yakni di SDN Mandalakasih 01.

2. Langkah Kegiatan

Untuk mengetahui kegiatan Supervisi yang dilaksanakan di SDN Mandalakasih 01, calon kepala sekolah melakukan wawancara dengan Kepala Sekolah, dan mengamati dokumen-dokumen supervisi SDN Mandalakasih 01 untuk dipelajari dan dijadikan bahan laporan hasil pembelajaran Supervisi di sekolah magang 2

3. Hasil

Berdasarkan langkah kegiatan yang calon kepala sekolah kerjakan di SDN Mandalakasih 01 dapat calon kepala sekolah paparkan sebagai berikut: Pelaksanaan Supervisi Akademik

a. Rencana Pelaksanaan Supervisi Akademik

Kepala SDN Mandalakasih 01 merencanakan pelaksanaan program supervisi kepada guru di sebanyak dua kali dalam setahun untuk setiap orang guru di sekolah. Adapun supervisi ini dilaksanakan dengan menitikberatkan pada proses pembelajaran

b. Pendekatan Supervisi Akademik

(41)

melalui tatap muka di kelas pada waktu observasi kunjungan kelas, sedangkan pendekatan tak langsung dengan menggunakan media komunikasi dan diskusi kasus.

c. Teknik Supervisi Akademik

Tekhnik supervisi akademik yang akan digunakan dalam melaksanakan interaksi atau hubungan timbal balik antara kepala SDN Mandalakasih 01 dengan guru yang akan di supervisinya adalah teknik supervisi individual.

d. Rencana Pelaksanaan Supervisi Akademik di SDN Mandalakasih 01 Kabupaten Garut rencana pelaksanaannya disesuaikan dalam program akademik dirancang berdasarkan jadwal pelajaran proses pembelajaran guru tatap muka di kelas, mulai hari senin sampai dengan kamis, e. Kesepakatan dengan guru tentang pelaksanaan Supervisi Akademik

Kepala SDN Mandalakasih 01 membuat kesepakatan dengan guru yang akan dikunjungi untuk di supervisi akademik dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas,

4. Hasil pengamatan yang dapat di pelajari :

(42)

2. Aspek-aspek yang menjadi sasaran supervisi akademik oleh Kepala sekolah di SDN Mandalakasih 01 masih terbatas, belum semua aspek dalam supervisi akademik yang disupervisi oleh Kepala sekolah. Adapun aspek-aspek yang disupervisi oleh Kepala Sekolah adalah aspek perencanaan pembelajaran meliputi: program tahunan, program semester, silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), kalender pendidikan, jadwal tatap muka, agenda harian, daftar nilai, kriteria ketuntasan maksimal (KKM), dan absensi siswa. Aspek pelaksanaan KBM, pengelolaan kelas mulai dari kegiatan membuka, kegiatan inti, dan evaluasi pembelajaran. Sedangkan aspek tindak lanjut kegiatan supervisi diarahkan pada upaya perbaikan mutu hasil pembelajaran. Aspek yang paling dominan disupervisi atau yang menjadi prioritas program supervisi akademik adalah aspek pelaksanaan kegiatan belajar mengajar;

3. Teknik yang dikembangkan oleh Kepala dalam melaksanakan supervisi akademik di SDN Mandalakasih 01 cukup bervariasi. Teknik-teknik supervisi itu adalah teknik supervisi individual (kunjungan kelas, observasi kelas, dan pertemuan individual), dan teknik supervisi kelompok (pertemuan guru/rapat supervisi, kepanitiaankepanitiaan, dan kerja kelompok seperti dalam KKG). Dilihat dari pendekatannya, Kepala dalam melakukan kegiatan supervisi menerapkan tiga model pendekatan, yakni: menggunakan pendekatan kedinasan, pendekatan sebagai mitra kerja, dan pendekatan cara kekeluargaan;

(43)

Gambar

Tabel 2.Uraian
Tabel  5.RKAS Tahun Anggaran 2014

Referensi

Dokumen terkait

Hampir mengikuti tahapan sesuai dengan Kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, dan kaidah keilmuan dalam membuat teks prosedur dengan memberi dan meminta informasi

Data penelitian berupa data kualitatif yang diperoleh dari observasi secara langsung pelaksanaan praktikum mulai dari persiapan, pelaksanaan dan evaluasi guru dan

Energi surya atau energi matahari adalah energi yang didapat dengan mengubah energi panas surya (matahari) melalui peralatan tertentu menjadi energi dalam bentuk

Karena meningkatnya tingkat persaingan dengan kompetitor, serta mencapai tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi, maka PT Jotun Indonesia memerlukan sebuah sistem yang dapat

Batas elastisitas pegas merupakan gaya maksimum yang dapat diberikan pada pegas sebelum pegas berubah bentuk secara tetap dan panjang pegas tidak dapat kembali

Berdasarkan argumentasi yang disebutkan diatas, kita sebagai calon pendidik perlu mengadakan evaluasi atas apa yang sudah kita kerjakan, salah satu model pembelajaran yang

Barulah pada tahun 1970, telah dilakukan konsolidasi dengan dukungan politik militer dan topangan birokrasi yang distrukturkan secara monolitik serta mudah dikontrol secara

Permasalahan penelitian ini adalah apakah kurs dollar, tingkat suku bunga SBI dan tingkat inflasi berpengaruh terhadap harga saham perusahaan yang tercatat dalam LQ 45 di Bursa