• Tidak ada hasil yang ditemukan

membangun optimalisasi kompetensi guru 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "membangun optimalisasi kompetensi guru 2013"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Optimalisasi

Membangun Kompetensi Guru

Oleh

Dr. Dwi Siswoyo, M. Hum FIP UNY

(2)

Pendahuluan

Gejala menurunnya citra profesi

guru bukan hanya terjadi di

Indonesia tetapi merupakan gejala

internasional. (HAR. Tilaar, 2002).

The 1990s is a period where

teacher morale in many countries

is at a very low level.

(Colin J.

Marsh, 1996).

Gejala menurunnya citra profesi

guru bukan hanya terjadi di

Indonesia tetapi merupakan gejala

internasional. (HAR. Tilaar, 2002).

The 1990s is a period where

teacher morale in many countries

is at a very low level.

(Colin J.

(3)

Pendahuluan

• Dewasa ini guru dipandang sebagai

tumbal masyarakat maju

(Sindhunata, 2005), juga masyarakat mengeluh

tentang

merosotnya wibawa guru dan

sekolah

(Mochtar Buchori, 2005).

Padahal pendidikan di sekolah niscaya

dirindukan

as a process leading to the

enlightenment of mankind

(Frederick Mayer, 1963).

Dewasa ini guru dipandang sebagai

tumbal masyarakat maju

(Sindhunata, 2005), juga masyarakat mengeluh

tentang

merosotnya wibawa guru dan

sekolah

(Mochtar Buchori, 2005).

• Padahal pendidikan di sekolah niscaya

(4)

Pendahuluan

• Pendidikan sekolah diharapkan

menghadirkan

kepuasan ( satisfaction )

bagi parents, students, and teachers

yang meliputi

school climate, class

climate, principal-teacher

relationships, school-community

relationships, parent-teacher

relationships, and more

(John I. Goodlad, 1991).

Pendidikan sekolah diharapkan

menghadirkan

kepuasan ( satisfaction )

bagi parents, students, and teachers

yang meliputi

school climate, class

climate, principal-teacher

relationships, school-community

relationships, parent-teacher

(5)

Pendahuluan

• Perubahan dan kemajuan sebuah bangsa

selalu diinspirasi dan digerakkan oleh pribadi-pribadi unggul dalam berbagai

profesi dan bidang kehidupan. Bangsa ini merdeka karena tampilnya

pribadi-pribadi unggul (Komarudin Hidayat,

2005). Kita sangat merindukan tampilnya

sosok guru yang berpribadi unggul, yang

sukses dalam mencerdaskan kehidupan

bangsa.

Perubahan dan kemajuan sebuah bangsa selalu diinspirasi dan digerakkan oleh

pribadi-pribadi unggul dalam berbagai

profesi dan bidang kehidupan. Bangsa ini merdeka karena tampilnya

pribadi-pribadi unggul (Komarudin Hidayat,

2005). Kita sangat merindukan tampilnya

(6)

Makna Profesi

Profesi pada hakikatnya adalah

suatu pekerjaan yang memerlukan pengetahuan dan ketrampilan yang berkualifikasi tinggi dalam

melayani atau mengabdi

kepentingan umum

untuk mencapai kesejahteraan insani.

Profesi pada hakikatnya adalah

suatu pekerjaan yang memerlukan pengetahuan dan ketrampilan yang berkualifikasi tinggi dalam

melayani atau mengabdi

(7)

Guru yang Handal

• Sekolah memerlukan guru yang handal

dalam mengajar yang mendidik, kreatif, produktif, human dan futuristik dan

inovatif, cukup waktu menekuni tugas profesinya, menjaga wibawanya

(

professional conscience

) dalam

membantu kesuksesan peserta didik. Sekolah memerlukan guru yang handal dalam mengajar yang mendidik, kreatif, produktif, human dan futuristik dan

inovatif, cukup waktu menekuni tugas profesinya, menjaga wibawanya

(

professional conscience

) dalam
(8)

Ciri-Ciri Pribadi Sukses

S-ense of direction

U-nderstanding

C-ourage

C-harity

E-steem

S-elf-Confidence

S-elf-Acceptance

S-ense of direction

U-nderstanding

C-ourage

C-harity

E-steem

S-elf-Confidence

(9)

Ciri-Ciri Pribadi Gagal

F-rustration, hopelessness, futility

A-ggressiveness (misdirected)

I-nsecurity

L-oneliness (lack of oneness )

U-ncertainty

R-esentment

E-mptiness

F-rustration, hopelessness, futility

A-ggressiveness (misdirected)

I-nsecurity

L-oneliness (lack of oneness )

U-ncertainty

R-esentment

(10)

Kompetensi guru yang

profesional

1. Kompetensi pedagogik

, yaitu memiliki bukan hanya kemampuan mengelola

pembelajaran dan pengembangan peserta didik (PP RI No. 19 Tahun

2005), tetapi juga

the art and science

of teaching

(G. Tery Page, JB. Thomas & AR. Marshal, 1978) dan

science of

education

sebagai bingkai yang utuh teori dan parksis pendidikan.

1. Kompetensi pedagogik

, yaitu memiliki bukan hanya kemampuan mengelola

pembelajaran dan pengembangan peserta didik (PP RI No. 19 Tahun

(11)

Kompetensi guru yang

profesional

2. Kompetensi akademik, yaitu memiliki pengetahuan yg luas dan mendalam

mengenai bidang studi yang akan

ditransformasikan kepada peserta didik sereta penguasaan metodologisnya

(memiliki konsep dasar teoritik), memiliki pengetahuan yang fundamental tentang pendidikan, memiliki pengetahuan know-how (ketrampilan) yang vital bagi guru

(mampu memilih dan menggunakan strategi yang tepat dalam proses pembelajaran),

memiliki komitmen life- long learning .

2. Kompetensi akademik, yaitu memiliki pengetahuan yg luas dan mendalam

mengenai bidang studi yang akan

ditransformasikan kepada peserta didik sereta penguasaan metodologisnya

(memiliki konsep dasar teoritik), memiliki pengetahuan yang fundamental tentang pendidikan, memiliki pengetahuan know-how (ketrampilan) yang vital bagi guru

(mampu memilih dan menggunakan strategi yang tepat dalam proses pembelajaran),

(12)

Kompetensi guru yang

profesional

3. Kompetensi personal, yaitu memiliki kepribadian yg mantap & terpuji, sopan

(tingkah laku, tutur kata, pakaian) santun (halus budi bahasa dan tingkah lakunya)

yang empan papan, duga prayoga, angon lambe ati kala mangsa yg mampu menjadi sumber identifikasi, khususnya bagi

peserta didik, umumnya bagi sesama

manusia, sehingga ia memiliki kepribadian yg patut diteladani, dan menghadirkan

proses pendidikan yang human dan menyenangkan.

3. Kompetensi personal, yaitu memiliki kepribadian yg mantap & terpuji, sopan

(tingkah laku, tutur kata, pakaian) santun (halus budi bahasa dan tingkah lakunya)

yang empan papan, duga prayoga, angon lambe ati kala mangsa yg mampu menjadi sumber identifikasi, khususnya bagi

peserta didik, umumnya bagi sesama

manusia, sehingga ia memiliki kepribadian yg patut diteladani, dan menghadirkan

(13)

Kompetensi guru yang

profesional

4. Kompetensi sosial,

menunjukkan

kemampuan berkomunikasi dengan baik terhadap peserta didik, sesama guru, pimpinannya, dan masyarakat luas. Ia

juga mampu memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya (

to serve the common

good

) disertai dedikasi yang tinggi

untuk mendukung mewujudkan

kesejahteraan insani (

human welfare

).

4. Kompetensi sosial,

menunjukkan

kemampuan berkomunikasi dengan baik terhadap peserta didik, sesama guru, pimpinannya, dan masyarakat luas. Ia

juga mampu memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya (

to serve the common

good

) disertai dedikasi yang tinggi

untuk mendukung mewujudkan

(14)

Urgensi Moral

Profesional itu bagus

tetapi jangan lepas dari

nilai-nilai moral

(Prof. Dr. Nurcholis

Madjid

)

Profesional itu bagus

tetapi jangan lepas dari

nilai-nilai moral

(Prof. Dr. Nurcholis

(15)

Pendidikan dalam Arti Proses

• Pendidikan dalam arti proses adalah

aktivitas mendidik seseorang sekaligus mendidik diri sendiri sehingga pendidik tidak bisa hanya main komidi ,

melainkan harus menjadi teladan bagi peserta didik.

Pendidik tutwuri handayani tutwuri =fasilitator, handayani =empowering. Pendidikan dalam arti proses adalah

aktivitas mendidik seseorang sekaligus mendidik diri sendiri sehingga pendidik tidak bisa hanya main komidi ,

melainkan harus menjadi teladan bagi peserta didik.

(16)

Sumbu Pendidikan

Kegiatan pendidikan tergantung

atau mandiri

Kegiatan pendidikan permisif atau

kontrol

Kegiatan pendidikan menerima atau

menolak

Kegiatan pendidikan tergantung

atau mandiri

Kegiatan pendidikan permisif atau

kontrol

Kegiatan pendidikan menerima atau

(17)

Pengaruh Keluarga

Penelitian di Amerika Keluarga

paling menentukan keberhasilan

pendidikan.

Amerika guru yang baik hanya 25

%

Guru-guru yang baik di Finlandia.

Prof. Whitehead (Inggris) yang

hijrah di Amerika ilmu diajarkan

untuk dipraktekkan.

Penelitian di Amerika Keluarga

paling menentukan keberhasilan

pendidikan.

Amerika guru yang baik hanya 25

%

Guru-guru yang baik di Finlandia.

Prof. Whitehead (Inggris) yang

(18)

Syarat Pemimpin

• Tidak pernah menunggu

• Kepala di langit kaki di bumi (realistik) • Berkarakter

• Berbagi nilai-nilai bersama

Tepati janji, amalannya bukan ngomongnya

Kepemimpinan itu kerja tim (kolegialitas) Urusan semua orang

Tidak pernah menunggu

Kepala di langit kaki di bumi (realistik) Berkarakter

• Berbagi nilai-nilai bersama

• Tepati janji, amalannya bukan

ngomongnya

(19)

Pendidikan Karakter

Pendidikan kepribadian (karakter)

adalah aktivitas mendidik

seseorang atau mendidik diri sendiri

sehingga dimiliki

good character

dalam kesatuan organis, harmonis,

dinamis yang

mengejawantah

dalam tindakan sehari-hari.

Pendidikan kepribadian (karakter)

adalah aktivitas mendidik

seseorang atau mendidik diri sendiri

sehingga dimiliki

good character

dalam kesatuan organis, harmonis,

dinamis yang

mengejawantah

(20)

Bencana Moral

• Negeri kita dilanda bencana moral yang kita

buat sendiri, yaitu antara lain : diterpa banjir korupsi, erosi dan longsornya etika, kebakaran disiplin, gempa adat istiadat, ledakan kerusuhan dan letusan emosi primer yang erat terkait pada egoisma dan survival, badai kejahatan, kemarau iman, hama narkotik dan wabah suap. Kegagalan pendidikan dengan dramatis dipamerkan oleh anggota-anggota badan perwakilan kita, yang nyata terlihat bukanlah wakil rakyat, melainkan wakil partai (Prof. Dr. T. Jacob, Harian

Kedaulatan Rakyat, 5 Februari 2004).

Negeri kita dilanda bencana moral yang kita buat sendiri, yaitu antara lain : diterpa banjir korupsi, erosi dan longsornya etika, kebakaran disiplin, gempa adat istiadat, ledakan kerusuhan dan letusan emosi primer yang erat terkait pada egoisma dan survival, badai kejahatan, kemarau iman, hama narkotik dan wabah suap. Kegagalan pendidikan dengan dramatis dipamerkan oleh anggota-anggota badan perwakilan kita, yang nyata terlihat bukanlah wakil rakyat, melainkan wakil partai (Prof. Dr. T. Jacob, Harian

(21)

Zaman Edan

Zaman Edan ditandai dengan

pemutar balikan nilai-nilai. Kalau

tidak edan tidak kebagian

(ora

keduman

)

, namun beruntungnya

yang edan, lebih beruntung yang

selalu ingat dan waspada

(eling lan

waspada)

(R. Ng. Ranggawarsito).

Zaman Edan ditandai dengan

(22)

Dua sisi Mata uang

Pendidikan (pendidikan nasional)

bersifat

dwi tunggal

, yaitu

mengembangkan

k

emampuan

dan atau

keahlian,

dan

kepribadian

(karakter)

,

dalam

kesatuan organis, harmonis,

dinamis (Notonagoro, 1973)

Pendidikan (pendidikan nasional)

bersifat

dwi tunggal

, yaitu

mengembangkan

k

emampuan

dan atau

keahlian,

dan

kepribadian

(karakter)

,

dalam

kesatuan organis, harmonis,

(23)

Muatan Karakter yang Baik

Muatan

good character

adalah

virtue . Virtue

adalah kejujuran

(honesty), keadilan (justice),

keberanian (courage), dan

keterharuan (compassion) (Thomas

Lickona, 2004), Notonagoro (1973)

menyebut 4 tabiat salih yaitu

kebijaksanaan, keteguhan,

kesederhanaan dan keadilan,

Muatan

good character

adalah

virtue . Virtue

adalah kejujuran

(honesty), keadilan (justice),

keberanian (courage), dan

keterharuan (compassion) (Thomas

Lickona, 2004), Notonagoro (1973)

menyebut 4 tabiat salih yaitu

kebijaksanaan, keteguhan,

(24)

Pilar Kepribadian (Akhlak)

1. Jujur

2. Sabar

3. Rendah Hati

(Muhammad Musa Asy-Syarif,

Ibadah Qalbu

, 2005)

1. Jujur

2. Sabar

3. Rendah Hati

(Muhammad Musa Asy-Syarif,

(25)

Nilai-nilai Moral Dasar

Menurut PAM SCHILLER &

TAMERA BRYANT (2002):

1. Kepedulian & Empati,

2. Kerja Sama,

3. Berani,

4. Keteguhan Hati & Komitmen,

Menurut PAM SCHILLER &

TAMERA BRYANT (2002):

1. Kepedulian & Empati,

2. Kerja Sama,

3. Berani,

(26)

Nilai-nilai Moral Dasar

5. Adil,

6. Suka Menolong,

7. Kejujuran & Integritas,

8. Humor,

9. Mandiri & Percaya Diri,

10. Loyalitas,

5. Adil,

6. Suka Menolong,

7. Kejujuran & Integritas,

8. Humor,

(27)

Nilai-nilai Moral Dasar

11. Sabar,

12. Rasa Bangga,

13. Banyak Akal,

14. Sikap Respek,

15. Tanggung Jawab, dan

16. Toleransi.

11. Sabar,

12. Rasa Bangga,

13. Banyak Akal,

14. Sikap Respek,

(28)

Moral Komprehensif

• Moral komprehensif:

moral knowing ,

moral feeling

dan

moral behavior

atau

moral action

. Karakter yang baik terdiri dari

knowing the good, desiring

the good, and doing the good habits of

the mind, habits of the heart, and

habits of action. All three are necessary

for leading a moral life; all three make

up moral maturity

(Thomas Lickona, 1991).

Moral komprehensif:

moral knowing ,

moral feeling

dan

moral behavior

atau

moral action

. Karakter yang baik terdiri dari

knowing the good, desiring

the good, and doing the good habits of

the mind, habits of the heart, and

(29)

Pendidik (Guru) yang Baik

• Pendidik (guru) yang baik adalah vital

bagi kemajuan dan juga keselamatan

bangsa. Guru tidak hanya menyampaikan idea-idea, tetapi hendaknya menjadi

suatu wakil dari suatu cara hidup yang kreatif, suatu simbol kedamaian dan ketenangan dalam suatu dunia yang dicemaskan dan dianiaya. Ia menjadi

penjaga peradaban dan pelindung

kemajuan (Frederick Mayer, 1963). Pendidik (guru) yang baik adalah vital bagi kemajuan dan juga keselamatan

bangsa. Guru tidak hanya menyampaikan idea-idea, tetapi hendaknya menjadi

suatu wakil dari suatu cara hidup yang kreatif, suatu simbol kedamaian dan ketenangan dalam suatu dunia yang dicemaskan dan dianiaya. Ia menjadi

penjaga peradaban dan pelindung

(30)

Guru yang Baik

1. Know his subject

2. Know much about related subject 3. Be adaptable to new knowledge

4. Understand the process of becoming

5. Recognize individual differences 6. Be a good communicator

1. Know his subject

2. Know much about related subject 3. Be adaptable to new knowledge

4. Understand the process of becoming

(31)

Guru yang Baik

7. Develop an inquiring mind

8.

Be committed

9. Be enthusiastic

10. Have a sense of humor

11.

Have humility

12.

Cherish (menghargai) his own

individuality

7. Develop an inquiring mind

8.

Be committed

9. Be enthusiastic

10. Have a sense of humor

11.

Have humility

(32)

Guru yang Baik

13. Have convictions

14. Be sincere (tulus hati) and honest (jujur)

15. Act with integrity

16. Show tolerance and understanding

17. Be caring

18. Have compassion (rasa terharu)

13. Have convictions

14. Be sincere (tulus hati) and honest (jujur)

15. Act with integrity

16. Show tolerance and understanding

17. Be caring

(33)

Guru yang Baik

19. Have courage

20. Have personal security

21. Be creative

22. Be versatile (cakap berbagai hal) 23. Be willing to try

24. Be adaptable

25. Believe in God (Arthur W. Combs, 1965)

19. Have courage

20. Have personal security

21. Be creative

22. Be versatile (cakap berbagai hal) 23. Be willing to try

24. Be adaptable

(34)

Tujuan Pendidikan

• Tujuan pendidikan adalah membantu

peserta didik agar menjadi bijak atau pintar (

smart

) dan membantu mereka menjadi orang yang baik

(good).

Baik

dalam artian ini adalah dimilikinya nilai-nilai yang dapat memperkokoh martabat manusia dan mengembangkan kebaikan

individu, masyarakat, bangsa dan negara. Tujuan pendidikan adalah membantu

peserta didik agar menjadi bijak atau pintar (

smart

) dan membantu mereka menjadi orang yang baik

(good).

Baik

dalam artian ini adalah dimilikinya nilai-nilai yang dapat memperkokoh martabat manusia dan mengembangkan kebaikan

(35)

Sifat Nilai

Terpadu dalam diri

seseorang, atau

Tak terceraikan dari pribadi

seseorang

Mengejawantah dalam diri

seseorang

Terpadu dalam diri

seseorang, atau

Tak terceraikan dari pribadi

seseorang

Mengejawantah dalam diri

(36)

Tugas pendidik (Guru)

Tugas pendidik (Guru) adalah

mendidik seseorang sekaligus

mendidik diri sendiri dengan:

1. Memberi contoh

2. Menjadi contoh

Tugas pendidik (Guru) adalah

mendidik seseorang sekaligus

mendidik diri sendiri dengan:

1. Memberi contoh

Referensi

Dokumen terkait

kan pola sintasan larva yang lebih baik di- bandingkan dengan perlakuan pemberian jenis pakan alami Chaetoceros spp.. (Gambar

Penelitian ini bertujuan: (1) mengetahui potensi sumberdaya wisata alam di Resort Balik Bukit, (2) mengetahui potensi sumberdaya manusia yang ada di sekitar Resort Balik

Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni observasi, wawancara, (deep interview) dan dokumentasi. Data dikumpulkan menggunakan instrumen berupa pedoman observasi, pedoman

Hasil penelusuran pustaka menunjukkan, senyawa aromatik yang telah dilaporkan dari tumbuhan Calophyllum inophyllum adalah senyawa golongan kumarin, santon, flavonoid

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pelaksanaan kerjasama yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surakarta khususnya Dinas Kesehatan dan LSM Pattiro dalam

There are essentially some important points that the writer gets from all those definitions, they are: (1) lingusitic unit; (2) the most complete or the highest; (3) above

The subject of research of the study is A class second grade students‟ of MTs NU Salatiga Salatiga in the Academic Year of 2013/2014. They are selected on the basis of