Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta

(1)

(2)

KEKANGAN/ATURAN

DAN PANDANGAN

DALAM BASIS DATA

KEKANGAN/ATURAN

DAN PANDANGAN

DALAM BASIS DATA

DIANA RAHMAWATI DIANA RAHMAWATI

(3)

KEKANGAN/ATURAN DALAM

BASIS DATA

TERDAPAT BEBERAPA ATURAN YANG

HARUS DIPATUHI DALAM FILE

HARUS DIPATUHI DALAM FILE--FILE

FILE

BASIS DATA. ATURAN TERSEBUT

BERHUBUNGAN DENGAN ASPEK

BERHUBUNGAN DENGAN ASPEK--ASPEK

ASPEK

PENTING DALAM BASIS DATA YAITU:

1.

1. KERANGKAPAN DATAKERANGKAPAN DATA 2.

2. INKONSISTENSI DATAINKONSISTENSI DATA 3.

3. DATA TERISOLASIDATA TERISOLASI 4.

4. KEAMANAN DATAKEAMANAN DATA 5.

(4)

I. KERANGKAPAN DATA

((

DATA REDUNDANCY

))

KERANGKAPAN DATA : MUNCULNYA DATA KERANGKAPAN DATA : MUNCULNYA

DATA--DATA BERULANG KALI PADA FILE BASIS DATA BERULANG KALI PADA FILE BASIS DATA YANG SEMESTINYA TIDAK

DATA YANG SEMESTINYA TIDAK DIPERLUKAN.

DIPERLUKAN.

KERANGKAPAN DATA TERJADI KARENA KERANGKAPAN DATA TERJADI KARENA::



 PENYUSUNAN APLIKASIPENYUSUNAN APLIKASI--APLIKASI TIDAK APLIKASI TIDAK MEMPERHATIKAN KRITERIA SEBUAH BASIS MEMPERHATIKAN KRITERIA SEBUAH BASIS DATA

DATA



 PENYUSUNAN BASIS DATA DILAKUKAN PENYUSUNAN BASIS DATA DILAKUKAN

OLEH PERANCANG YANG BERBEDA DALAM OLEH PERANCANG YANG BERBEDA DALAM SELANG WAKTU YANG CUKUP LAMA

(5)

MINIMALISASI

KERANGKAPAN DATA

KERANGKAPAN DATA HARUS KERANGKAPAN DATA HARUS DIMINIMALKAN KARENA :

DIMINIMALKAN KARENA :

1.

1. PEMBOROSAN MEDIA PENYIMPANAN PEMBOROSAN MEDIA PENYIMPANAN BASIS DATA

BASIS DATA 2.

2. BIAYA PENYIMPANAN BESARBIAYA PENYIMPANAN BESAR 3.

3. KESULITAN/INEFISIENSI DALAM KESULITAN/INEFISIENSI DALAM PENGOLAHAN DATA

PENGOLAHAN DATA 4.

4. PEMBOROSAN WAKTU DALAM PEMBOROSAN WAKTU DALAM PENGOLAHAN DATA

PENGOLAHAN DATA 5.

5. KEMUNGKINAN MUNCULNYA DATA YANG KEMUNGKINAN MUNCULNYA DATA YANG TIDAK KONSISTEN SEMAKIN BESAR

(6)

KEJADIAN KERANGKAPAN

DATA

KERANGKAPAN DATA DAPAT

TERJADI PADA DUA KEMUNGKINAN

YAITU :

1.

1. KERANGKAPAN DATA DALAM SATU KERANGKAPAN DATA DALAM SATU FILE

FILE

2.

2. KERANGKAPAN DATA DALAM KERANGKAPAN DATA DALAM BEBERAPA FILE

(7)

KERANGKAPAN DATA DALAM

SATU FILE

KERANGKAPAN DATA DALAM SATU

FILE TERJADI JIKA MUNCUL

KERANGKAPAN NILAI

KERANGKAPAN NILAI--NILAI RINCI

NILAI RINCI

DATA DALAM SATU FILE TERSEBUT.

MISAL :

TERJADINYA KERANGKAPAN DATA

DALAM FILE KARYAWAN PADA

KOLOM GAJI_POKOK

(8)

FILE KARYAWAN

NIP

NIP NAMA_KANAMA_KA RYAWAN RYAWAN

ALAMAT

ALAMAT GOL_GAGOL_GA JI

JI

GAJI_ GAJI_ POKOK POKOK K001

K001 RITARITA YOGYAYOGYA III AIII A 500.000500.000

K002

K002 RINARINA SEMARASEMARA NG

NG

IV A

IV A 750.000750.000

K003

K003 RINIRINI JAKARTAJAKARTA III AIII A 500.000500.000

K004

K004 RANIRANI YOGYAYOGYA III BIII B 550.000550.000

K005

K005 RIKARIKA SURABAYSURABAY A

A

IV A

(9)

LNJUTAN LNJUTAN

KERANGKAPAN DATA TERSEBUT

DAPAT DIHINDARI DENGAN DENGAN

CARA MENGUBAH STRUKTUR FILE

YAITU MEMECAH FILE KARYAWAN

MENJADI DUA FILE BARU :



FILE KARYAWAN_1 YANG BERISI SEGALA

SESUATU YG BERHUBUNGAN DENGAN

IDENTITAS KARYAWAN



(10)

FILE KARYAWAN_1

NIP

NIP NAMA_KARYANAMA_KARYA ALAMATALAMAT GOL_GAJIGOL_GAJI

K001

K001 RITARITA YOGYAYOGYA III AIII A

K002

K002 RINARINA SEMARANGSEMARANG IV AIV A

K003

K003 RINIRINI JAKARTAJAKARTA III AIII A

K004

K004 RANIRANI YOGYAYOGYA III BIII B

K005

(11)

FILE GOLONGAN

GOL_GAJI

GOL_GAJI GAJI_POKOKGAJI_POKOK

I A

I A 100.000100.000 I B

I B 150.000150.000 I C

I C 200.000200.000 I D

I D 250.000250.000 II A

II A 300.000300.000 II B

II B 350.000350.000 II C

II C 400.000400.000 II D

II D 450.000450.000 III A

III A 500.000500.000 III B

III B 550.000550.000 III C

III C 600.000600.000 III D

III D 650.000650.000 IV A

IV A 750.000750.000 IV B

IV B 800.000800.000 IV C

IV C 850.000850.000 IV D

(12)

KERANGKAPAN DATA DALAM

BEBERAPA FILE

KERANGKAPAN DATA DALAM BEBERAPA FILE KERANGKAPAN DATA DALAM BEBERAPA FILE

TERJADI JIKA MUNCUL NAMA

TERJADI JIKA MUNCUL NAMA--NAMA NAMA KOLOM YANG SAMA DALAM BEBERAPA KOLOM YANG SAMA DALAM BEBERAPA FILE KECUALI UNTUK KOLOM YANG

FILE KECUALI UNTUK KOLOM YANG

BERFUNGSI SEBAGAI KUNCI PENGHUBUNG BERFUNGSI SEBAGAI KUNCI PENGHUBUNG ANTAR DATA DALAM FILE.

ANTAR DATA DALAM FILE.

MISAL : KERANGKAPAN DATA YANG MISAL : KERANGKAPAN DATA YANG

TERJADI PADA KOLOM NAMA_MAHASISWA TERJADI PADA KOLOM NAMA_MAHASISWA YANG TERDAPAT DALAM 2 FILE YAITU FILE YANG TERDAPAT DALAM 2 FILE YAITU FILE MAHASISWA DAN FILE

MAHASISWA DAN FILE MINAT_MAHASISWA

(13)

LANJUTAN LANJUTAN

NIM

NIM NAMA_MANAMA_MA HASISWA HASISWA

0701

0701 RITARITA

0702

0702 RINARINA

0703

0703 RINIRINI

0704

0704 RANIRANI

0705

0705 RIKARIKA

NIM

NIM NAMA_MAHNAMA_MAH ASISWA ASISWA

MINAT MINAT

0701

0701 RITARITA PEMROGPEMROG RAMAN RAMAN

0702

0702 RINARINA JARINGAJARINGA N

N

0703

0703 RINIRINI WEBWEB

0704

0704 RANIRANI BASIS BASIS DATA DATA

0705

0705 RIKARIKA MULTIMEMULTIME DIA

(14)

LANJUTAN LANJUTAN

KERANGKAPAN DATA KERANGKAPAN DATA

DALAM BEBERAPA FILE DALAM BEBERAPA FILE DAPAT DIATASI DENGAN DAPAT DIATASI DENGAN MENGHAPUS KOLOM MENGHAPUS KOLOM YANG RANGKAP. YANG RANGKAP. PENGHAPUSAN PENGHAPUSAN DILAKUKAN SESUAI DILAKUKAN SESUAI DENGAN KELOMPOK DENGAN KELOMPOK DATANYA DATANYA (NAMA_MAHASISWA (NAMA_MAHASISWA MERUPAKAN KELOMPOK MERUPAKAN KELOMPOK DATA MAHASISWA YANG DATA MAHASISWA YANG HARUS DISIMPAN DI

HARUS DISIMPAN DI FILE MAHASISWA FILE MAHASISWA BUKAN FILE BUKAN FILE MINAT_MAHASISWA_1 MINAT_MAHASISWA_1 NIM

NIM MINATMINAT

0701

0701 PEMROGRAMANPEMROGRAMAN

0702

0702 JARINGANJARINGAN

0703

0703 WEBWEB

0704

0704 BASIS DATABASIS DATA

0705

(15)

II. DATA TIDAK KONSISTEN

(DATA

INCONSISTENCY

))

DATA TIDAK KONSISTEN ADALAH: DATA TIDAK KONSISTEN ADALAH:

MUNCULNYA DATA YANG TIDAK KONSISTEN MUNCULNYA DATA YANG TIDAK KONSISTEN PADA KOLOM YANG SAMA DALAM SATU

PADA KOLOM YANG SAMA DALAM SATU ATAU BEBERAPA FILE DATA YANG

ATAU BEBERAPA FILE DATA YANG DIHUBUNGKAN.

DIHUBUNGKAN.

DATA TIDAK KONSISTEN DISEBABKAN : DATA TIDAK KONSISTEN DISEBABKAN :

1.

1. PROSES PEMASUKAN DATA (PROSES PEMASUKAN DATA (

DATA ENTRY

) ) YANG TIDAK BENAR

YANG TIDAK BENAR 2.

2. PROSES PEMBAHARUAN DATA (PROSES PEMBAHARUAN DATA (

UPDATE

) ) YANG TIDAK BENAR

YANG TIDAK BENAR 3.

3. PENGENDALIAN SISTEM YANG TIDAK PENGENDALIAN SISTEM YANG TIDAK BAIK/TERKONTROL

(16)

KEJADIAN

KETIDAKONSISTENAN DATA

DATA TIDAK KONSISTEN JUGA

DAPAT TERJADI PADA DUA

KEMUNGKINAN YAITU :

1.

1. INKONSISTENSI DATA DALAM SATU INKONSISTENSI DATA DALAM SATU FILE

FILE

2.

2. INKONSISTENSI DATA DALAM INKONSISTENSI DATA DALAM BEBERAPA FILE

(17)

DATA TIDAK KONSISTEN DALAM

SATU FILE

DATA TIDAK KONSISTEN DALAM SATU FILE, DATA TIDAK KONSISTEN DALAM SATU FILE, TERJADI JIKA KEMUNCULAN DATA TIDAK TERJADI JIKA KEMUNCULAN DATA TIDAK KONSISTEN TERJADI PADA SATU FILE

KONSISTEN TERJADI PADA SATU FILE (YANG MENGALAMI KERANGKAPAN

(YANG MENGALAMI KERANGKAPAN

DATA). MISAL SEPERTI PADA CONTOH DATA). MISAL SEPERTI PADA CONTOH FILE KARYAWAN YANG DIMODIFIKASI. FILE KARYAWAN YANG DIMODIFIKASI. INKONSISTENSI DATA DALAM SATU FILE INKONSISTENSI DATA DALAM SATU FILE DAPAT DIHINDARI DENGAN MEMECAH DAPAT DIHINDARI DENGAN MEMECAH FILE MENJADI FILE

FILE MENJADI FILE--FILE BARU YANG FILE BARU YANG LEBIH SEDERHANA SEPERTI PADA

LEBIH SEDERHANA SEPERTI PADA MASALAH KERANGKAPAN DATA

(18)

DATA TIDAK KONSISTEN DALAM

BEBERAPA FILE

DATA TIDAK KONSISTEN DALAM BEBERAPA FILE DATA TIDAK KONSISTEN DALAM BEBERAPA FILE

JUGA DIAKIBATKAN OLEH RANCANGAN JUGA DIAKIBATKAN OLEH RANCANGAN STRUKTUR FILE YANG MENGALAMI

STRUKTUR FILE YANG MENGALAMI

KERANGKAPAN DATA DALAM BEBERAPA FILE. KERANGKAPAN DATA DALAM BEBERAPA FILE. DATA TIDAK KONSISTEN DALAM BEBERAPA FILE DATA TIDAK KONSISTEN DALAM BEBERAPA FILE DAPAT DIATASI DENGAN MENGHAPUS KOLOM DAPAT DIATASI DENGAN MENGHAPUS KOLOM DATA YANG RANGKAP SESUAI DENGAN

DATA YANG RANGKAP SESUAI DENGAN KELOMPOK DATANYA.

KELOMPOK DATANYA.

INKONSISTENSI DATA DALAM FILE BASIS DATA INKONSISTENSI DATA DALAM FILE BASIS DATA

UMUMNYA SANGAT SULIT DIKETAHUI, OLEH UMUMNYA SANGAT SULIT DIKETAHUI, OLEH KARENA ITU INKONSISTENSI DATA HARUS KARENA ITU INKONSISTENSI DATA HARUS DIANTISIPASI SEJAK AWAL PADA SAAT

DIANTISIPASI SEJAK AWAL PADA SAAT

(19)

III. DATA TERISOLASI

DATA TERISOLASI DISEBABKAN OLEH DATA TERISOLASI DISEBABKAN OLEH

PEMAKAIAN BEBERAPA FILE BASIS DATA PEMAKAIAN BEBERAPA FILE BASIS DATA DIMANA PROGRAM APLIKASI TIDAK

DIMANA PROGRAM APLIKASI TIDAK DAPAT MENGAKSES DATA

DAPAT MENGAKSES DATA--DATA DARI DATA DARI FILE TERTENTU SEHINGGA SEOLAH

FILE TERTENTU SEHINGGA SEOLAH--OLAH OLAH ADA FILE YANG TERPISAH/TERISOLASI ADA FILE YANG TERPISAH/TERISOLASI

TERHADAP FILE YANG LAIN DALAM BASIS TERHADAP FILE YANG LAIN DALAM BASIS DATA.

DATA.

DATA TERISOLASI HARUS DIHINDARI DATA TERISOLASI HARUS DIHINDARI

KARENA AKAN BERAKIBAT PADA TIDAK KARENA AKAN BERAKIBAT PADA TIDAK LENGKAPNYA INFORMASI YANG

LENGKAPNYA INFORMASI YANG

DIHASILKAN DARI DARI PENGOLAHAN DIHASILKAN DARI DARI PENGOLAHAN DATA DALAM BASIS DATA

(20)

LANJUTAN LANJUTAN

DATA TERISOLASI DAPAT TERJADI AKIBAT: DATA TERISOLASI DAPAT TERJADI AKIBAT:

1.

1. TIDAK ADANYA KEMUNGKINAN UNTUK TIDAK ADANYA KEMUNGKINAN UNTUK

MENGHUBUNGKAN ANTAR DATA DALAM FILE MENGHUBUNGKAN ANTAR DATA DALAM FILE

2.

2. TIDAK ADANYA STANDARISASI DATA TIDAK ADANYA STANDARISASI DATA

(BERKAITAN DENGAN FORMAT DATA, MELIPUTI (BERKAITAN DENGAN FORMAT DATA, MELIPUTI TIPE DAN UKURAN DATA).

TIPE DAN UKURAN DATA). MISAL:

MISAL:

FILE MAHASISWA, FILE MINAT_MAHASISWA_1 FILE MAHASISWA, FILE MINAT_MAHASISWA_1

DAN FILE BARU YAITU FILE DAN FILE BARU YAITU FILE

PEMBIMBING_MINAT. JIKA DIPERLUKAN PEMBIMBING_MINAT. JIKA DIPERLUKAN

INFORMASI MENGENAI SIAPA PEMBIMBING INFORMASI MENGENAI SIAPA PEMBIMBING MINAT MAHASISWA BERNAMA RITA NIM 0701 MINAT MAHASISWA BERNAMA RITA NIM 0701 MAKA FILE

MAKA FILE--FILE TERSEBUT TIDAK MEMENUHI FILE TERSEBUT TIDAK MEMENUHI KEBUTUHAN TERSEBUT HAL INI KARENA TIDAK KEBUTUHAN TERSEBUT HAL INI KARENA TIDAK ADANYA HUBUNGAN ANTARA FILE

ADANYA HUBUNGAN ANTARA FILE PEMBIMBING_MINAT DENGAN FILE PEMBIMBING_MINAT DENGAN FILE MAHASISWA DAN FILE MINAT

(21)

NIM NAMA_MAHAS ISWA

0701 RITA 0702 RINA 0703 RINI 0704 RANI 0705 RIKA

NIM MINAT

0701 PEMROGRAMAN 0702 JARINGAN

0703 WEB

0704 BASIS DATA 0705 MULTIMEDIA

KODE_PEMBIMBING NAMA_PEMBIMBING

P001 DANI

P002 DINA

P003 DINO

P004 DION

(22)

MENGATASI DATA TERISOLASI

DATA TERISOLASI DAPAT DIATASI DATA TERISOLASI DAPAT DIATASI DENGAN CARA:

DENGAN CARA:

1.

1. MENAMBAHKAN FILE BARU BERTIPE MENAMBAHKAN FILE BARU BERTIPE

TRANSAKSI YANG BERFUNGSI SEBAGAI TRANSAKSI YANG BERFUNGSI SEBAGAI PENGHUBUNG ANTAR DATA DALAM FILE PENGHUBUNG ANTAR DATA DALAM FILE--FILE LAIN YANG TELAH ADA

FILE LAIN YANG TELAH ADA 2.

2. MENAMBAHKAN KOLOM YANG MENAMBAHKAN KOLOM YANG

BERFUNGSI SEBAGAI PENGHUBUNG BERFUNGSI SEBAGAI PENGHUBUNG DENGAN FILE

DENGAN FILE--FILE YANG TELAH ADAFILE YANG TELAH ADA 3.

3. MENYESUAIKAN DOMAIN KOLOM YANG MENYESUAIKAN DOMAIN KOLOM YANG BERFUNGSI UNTUK MENGHUBUNGKAN BERFUNGSI UNTUK MENGHUBUNGKAN ANTAR FILE.

(23)

Cara

Cara Mengatasi

Mengatasi

Kode_Pembimb ing

Minat

P001 Pemrograman

P002 Jaringan

P003 Web

P004 Basis Data

P005 Multi media

Kode_Pe mbimbin g

Nama_Pe mbimbing

Minat

P001 Dani Pemrograman

P002 Dina Jaringan

P003 Dino Web

P004 Dion Basis Data

P005 Doni Multimedia

(24)

IV.

KEAMANAN DATA

((

DATA SECURITY

))

KEAMANAN DATA MERUPAKAN ASPEK KEAMANAN DATA MERUPAKAN ASPEK

KRITIS DALAM BASIS DATA. KRITIS DALAM BASIS DATA.

PRINSIP DASAR KEAMANAN DATA DALAM PRINSIP DASAR KEAMANAN DATA DALAM

BASIS DATA : BASIS DATA :

DATA

DATA--DATA DALAM BASIS DATA DATA DALAM BASIS DATA

MERUPAKAN SUMBER INFORMASI YANG MERUPAKAN SUMBER INFORMASI YANG SANGAT PENTING DAN RAHASIA

SANGAT PENTING DAN RAHASIA SEHINGGA HARUS DIJAGA DARI SEHINGGA HARUS DIJAGA DARI BERBAGAI HAL YANG DAPAT

BERBAGAI HAL YANG DAPAT

(25)

ASPEK KEAMANAN BASIS DATA



 RECOVERYRECOVERY

PROSES PENGAMBILAN KEMBALI BASIS DATA DARI PROSES PENGAMBILAN KEMBALI BASIS DATA DARI MEDIA PENYIMPANAN CADANGAN UNTUK

MEDIA PENYIMPANAN CADANGAN UNTUK

MENGEMBALIKAN DATA PADA KONDISI YANG BENAR MENGEMBALIKAN DATA PADA KONDISI YANG BENAR KARENA TERJADI KERUSAKAN/KEHILANGAN DATA. KARENA TERJADI KERUSAKAN/KEHILANGAN DATA.



 INTEGRITYINTEGRITY

BERKAITAN DENGAN KINERJA SISTEM DALAM MENJAGA BERKAITAN DENGAN KINERJA SISTEM DALAM MENJAGA DATA

DATA--DATA DALAM BASIS DATA AGAR SELALU DALAM DATA DALAM BASIS DATA AGAR SELALU DALAM KONDISI YANG BENAR, UP TO DATE, KONSISTEN DAN KONDISI YANG BENAR, UP TO DATE, KONSISTEN DAN SELALU TERSEDIA.

SELALU TERSEDIA.



 CONCURENCYCONCURENCY

BERKAITAN DENGAN MEKANISME PENGENDALIN BASIS BERKAITAN DENGAN MEKANISME PENGENDALIN BASIS DATA SAAT DIGUNAKAN OLEH BEBERAPA PEMAKAI

DATA SAAT DIGUNAKAN OLEH BEBERAPA PEMAKAI SECARA BERSAMAAN AGAR TERHINDAR DARI

SECARA BERSAMAAN AGAR TERHINDAR DARI KESALAHAN

KESALAHAN--KESALAHAN AKIBAT BEBERAPA TRANSAKSI KESALAHAN AKIBAT BEBERAPA TRANSAKSI BERBEDA DILAKUKAN SECARA BERSAMAAN

(26)

LANJUTAN LANJUTAN



 PRIVACYPRIVACY

PEMBATASAN KEWENANGAN AKSES DATA DALAM PEMBATASAN KEWENANGAN AKSES DATA DALAM BASIS DATA UNTUK MENCEGAH DAN

BASIS DATA UNTUK MENCEGAH DAN

MELINDUNGI BASIS DATA DARI PENGGUNAAN MELINDUNGI BASIS DATA DARI PENGGUNAAN OLEH ORANG

OLEH ORANG--ORANG YANG TIDAK BERHAK.ORANG YANG TIDAK BERHAK.



 SECURITYSECURITY

MEKANISME SISTEM UNTUK MENCEGAH DAN MEKANISME SISTEM UNTUK MENCEGAH DAN MELINDUNGI BASIS DATA DARI KEHILANGAN MELINDUNGI BASIS DATA DARI KEHILANGAN AKIBAT KERUSAKAN FISIK MEDIA

AKIBAT KERUSAKAN FISIK MEDIA

PENYIMPANAN, KEBAKARAN BENCANA ALAM DLL PENYIMPANAN, KEBAKARAN BENCANA ALAM DLL

CATATAN CATATAN ::

MENURUT SYS TRUST (LEMB AICPA ) YANG MENURUT SYS TRUST (LEMB AICPA ) YANG

BERFUNGSI MENGUJI KEANDALAN SYSTEM BERFUNGSI MENGUJI KEANDALAN SYSTEM BAHWA INTEGRITAS DIMASUKKAN DALAM BAHWA INTEGRITAS DIMASUKKAN DALAM BAGIAN TERSENDIRI DARI SUATU SISTEM BAGIAN TERSENDIRI DARI SUATU SISTEM

DIKATAKAN HANDAL, BUKAN MERUPAKAN ASPEK DIKATAKAN HANDAL, BUKAN MERUPAKAN ASPEK DARI KEAMANAN

(27)

V. INTEGRITAS DATA

((

DATA INTEGRITY

))

INTEGRITAS SISTEM BERHUBUNGAN DENGAN INTEGRITAS SISTEM BERHUBUNGAN DENGAN

KINERJA SISTEM DALAM MENGENDALIKAN KINERJA SISTEM DALAM MENGENDALIKAN SEMUA BAGIAN SISTEM.

SEMUA BAGIAN SISTEM.

CARA MENJAGA INTEGRITAS DATA ADALAH CARA MENJAGA INTEGRITAS DATA ADALAH

MENYAKINKAN BAHWA NILAI

MENYAKINKAN BAHWA NILAI--NILAI DATA NILAI DATA

ADALAH BENAR. HAL TSB DILAKUKAN DENGAN ADALAH BENAR. HAL TSB DILAKUKAN DENGAN MENGESET SECARA SEKSAMA PROSEDUR

MENGESET SECARA SEKSAMA PROSEDUR

PENANGKAPAN DATA DAN MEMBUAT MODUL PENANGKAPAN DATA DAN MEMBUAT MODUL DALAM PROGRAM APLIKASI UNTUK MNGECEK DALAM PROGRAM APLIKASI UNTUK MNGECEK KEABSAHAN NILAI DATA SAAT DIMASUKKAN KE KEABSAHAN NILAI DATA SAAT DIMASUKKAN KE DALAM MESIN

(28)

ASPEK INTEGRITAS DATA

INTEGRITAS DATA DALAM BASIS DATA

BERHUBUNGAN DENGAN DUA ASPEK :

1.

INTEGRITAS DOMAIN

2.

KEY CONSTRAINTS

BERHUBUNGAN

DENGAN DUA HAL YAITU INTEGRITAS

ENTITAS PADA KUNCI PRIMER DAN

INTEGRITAS REFERENSIAL PADA

INTEGRITAS REFERENSIAL PADA KUNCI

KUNCI

PENGHUBUNG

(29)

PANDANGAN DALAM

BASIS DATA

JENIS PANDANGAN DALAM BASIS DATA : JENIS PANDANGAN DALAM BASIS DATA :

1.

1. Logical View (pandangan logis)Logical View (pandangan logis) ::

berhubungan dengan bagaimana users berhubungan dengan bagaimana users secara konseptual mengorganisasi,

secara konseptual mengorganisasi,

melihat dan memahami hubungan antar melihat dan memahami hubungan antar data

data

2.

2. Physical View (pandangan phisik)Physical View (pandangan phisik)

berkaitan dengan bagaimana dan dimana berkaitan dengan bagaimana dan dimana secara phisik data akan ditat dan

secara phisik data akan ditat dan

disimpan dalam disket, flash disk, CD atau disimpan dalam disket, flash disk, CD atau media lain.

(30)

LOGICAL AND PHYSICAL VIEWS OF

DATA IN CUSTOMER DATABASE

CREDIT REPORT CUSTOMER NUMBER

CREDIT LIMIT BALANCE

CUSTOMER NUMBER CUSTOMER NAME

ADDRESS CREDIT LIMIT

BALANCE

MONTHLY STATEMENT

CUSTOMER NAME ADDRESS

BALANCE

HOW DATA ARE

STORE AN DISK LOGICAL VIEW

PHYSICAL VIEW

(31)

ARSITEKTUR SISTEM BASIS DATA

DIBAGI MENJADI TIGA

TINGKATAN/LEVEL YAITU :

1.

LEVEL EKSTERNAL (

EXTERNAL

LEVEL

))

2.

LEVEL KONSEPTUAL (

CONCEPTUAL

LEVEL)

3.

LEVEL INTERNAL (

INTERNAL

(32)

(33)

LEVEL EKSTERNAL

LEVEL EKSTERNAL MERUPAKAN

PANDANGAN PARA PEMAKAI

DIMANA MASING

DIMANA MASING--MASING PEMAKAI

MASING PEMAKAI

DAPAT MEMILIKI CARA PANDANG

YANG BERBEDA TERGANTUNG

MACAM DATA APA SAJA YANG

TERSEDIA ATAU DAPAT DIAKSES

OLEH PEMAKAI.

(34)

LEVEL KONSEPTUAL

LEVEL KONSEPTUAL MERUPAKAN

PANDANGAN PERANCANG BASIS

DATA YANG BERKAITAN DENGAN

DATA

DATA--DATA APA SAJA YANG PERLU

DATA APA SAJA YANG PERLU

DISIMPAN DALAM BASIS DATA DAN

PENJELASAN MENGENAI HUBUNGAN

ANTARA DATA YANG SATU DAN

YANG LAINNYA.

(35)

LEVEL INTERNAL

LEVEL INTERNAL MERUPAKAN BENTUK LEVEL INTERNAL MERUPAKAN BENTUK

IMPLEMENTASI LEVEL KONSEPTUAL YAITU IMPLEMENTASI LEVEL KONSEPTUAL YAITU PANDANGAN PERANCANG YANG BERKAITAN PANDANGAN PERANCANG YANG BERKAITAN

DENGAN PERMASALAHAN TEHNIK PENYIMPANAN DENGAN PERMASALAHAN TEHNIK PENYIMPANAN DATA

DATA--DATA DALAM BASIS DATA KE DALAM FISIK DATA DALAM BASIS DATA KE DALAM FISIK MEDIA PENYIMPANAN DATA YANG DIGUNAKAN. MEDIA PENYIMPANAN DATA YANG DIGUNAKAN. PANDANGAN INI BERSIFAT SANGAT TEKNIS DAN PANDANGAN INI BERSIFAT SANGAT TEKNIS DAN LEBIH BERORIENTASI PADA MESIN YAITU

LEBIH BERORIENTASI PADA MESIN YAITU

BERKAITAN DENGAN ORGANISASI BERKAS BASIS BERKAITAN DENGAN ORGANISASI BERKAS BASIS DATA (METODE PENYIMPANAN DAN METODE

DATA (METODE PENYIMPANAN DAN METODE AKSES DATA) DAN MEDIA PENYIMPAN

AKSES DATA) DAN MEDIA PENYIMPAN SEKUNDER

(36)