• Tidak ada hasil yang ditemukan

6.Local Cukture wates.prosiding

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "6.Local Cukture wates.prosiding"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PROCEEDINGS

INTERNATIONAL

SEMINAR

EDUCATIONAL

AND CHARACTER DEVELOPMENT

THROUGII

THE

ARTS

AND CULTURE

Editor:

Dr.

Subaryana,

M.Pd.

Dr.

Drs.

YB. Jurahman, M.Pd.

Dr.

Muhammad

Jumarin, M.Pd.'

.

Dr.

Lue

Sudiyono,

M.M.

Atika Dwi

Evitasari, M.Pd.

Anita

Dewi

Astuti,

M.Pd.

Dra. Anggar Kaswati,

M.Hum.

Pwat

Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat

IKIP

PGfuI ll/ates

WS

WIDYA

SAR.I PRESS

(Anggota ISBN Perpustakaan Nasional) Perum Sraten

Asri A/10,

Sraten, Tuntang
(3)

Educational

and Character Development

Subar5rana,

dkk.

@

2016,

pada Penulis

Diterbitkan

oleh

Widya

Sari

Press Salatiga

ISBN

978-602-

6977 -23-

6

Penerbit

Hak Cipta

Dicetak

Cetakan

I

Wdya

Sari

Press Salatiga

Pada Penulis

Widya Sari

Press Salatiga

lanuari

2016

(4)

-L

I

i

SAMBUTAN PENERBIT

Upaya untuk menginventarisasikan pemikiran-pemikiran seseorang dalam wujud buku merupakan upaya serius yang perlu dikembangkan, sebab penrikiran seseorang tidak akan dapat diwariskan secara otomatis. Salah satu upaya pewarisan pemikiran yang efektif

dan memiliki daya jangkau yang luas adalah melalui buku.

Berdasarkan pemikiran di depan, maka penerbit Widya Sari Salatiga, berusaha untuk

menghimpun buah pikir yang layak diinventarisasikan dalam wujud buku.

Penerbit Widya Sari Salatiga (Anggota

ISBi

Perpustakaan Nasional), menerima

sumbangan pemikiran dari para pembaca untuk diproses menjadi buku.

Kiranya upaya sederhana ini dapat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni untuk kesejahteraan manusia.

Salatiga, Januari 2016

(5)

DAFTARISI

SEUNTAI

KATA...

...'.'.. iv RUNDOWN ACARA SEMINAR

INTERNASIONAL.

. ....

""

""""""""""'vi

ANAUSIS HASIL SEMINAR DAN REKOMENDASI

..'..."'

""""

'vii

DAFTAR

ISI...

'...'.'...'...'.xii

PENDIDIKAN SENI DAN DMMA SEBAGAI MEDIA PENGEMBANGANPEND]DIKAN DAN

KAMKTER PESERTA

DIDIK...

....'...'..).'...'.'...'.'.'.'...1

REBUILDING SIKAP

KEBANGSMN...'.'..'..

'...'..'..'...'.'."'9

CONTRIBIMON

OF

POSTCOLONIAT LITEMTURE

IN

NATIONAL CHARACTER

BUILDING

'''"""23

TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT OF SOAIAL STUDY

TO

STRENGTHEN THE STUDENTS

CHAMCTER...

..."...'..."...32

BENTUMN ANTAR PEMDABAN: MITOS ATAU REALITAS?.'.."...'."

"""

""

"

""

" " " ' 45

MEMBENTUK KAMKTER SISWA MELALUI PENDIDIKAN IPS BERBASIS KEARiFAI'J

LOKAL JAWA DI SEKOLAH DASAR

....,,...

...."...57

MENANAMKAN PENDIDIKAN KAMKTERMELALUI CERTTA

MKYAT"",..."..."..""..""68

BEWAR IPS MELALUI NILAI.NILAI SIMBOUK PADA BANGUNAN

SIn

HINGGIL

KEMTON KASEPUHAN

CIRE8ON...

."...'.'...77

NILAI.NILAI KAMKTER DALAM TOKOH WAYANG

"PANDAWA" SEBAGAI MODEL PENGEMBANGAN PENDIDIKAN

DAN

KAMKTER

MELALUI SENI

BUDAYA

... '"...,91 LOCAL CULTURE OF PENCAK SILAT FOR GOOD

CHAMCTER.'.'...

.

.K09

THE USE OF GENEMTIVE LEARNING METHOD THROUGH PEER LESSONS FOR

BUILDING THE ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS CHAMCTER

".",..".''"..."'''"..."...''

110

PAGELAMN WAYANG KULIT SEBAGAI MEDIA PEMBETA]ARAN KAMKTER KAUM

MUDA

...

...117

INTEGRASI NILAI.NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM BUDAYA SEKOLAH SEBAGAI

UPAYA MEMPERKUAT KAMKTER SISWA SEKOLAH MENENGAH

ATAS

DAN

KilURUAN

'...130

PENDIDIKAN NILAi MORAL DAN BUDAYA PADA ERA

GLOBAL.,.."..'''".".'"".."...,."

138

MEMBANGUN KAMKTER SISWA MELALUI PENDIDIKAN "UNGGAH UNGGUHDI

SEKOLAH

...152

PEMNAN PENDIDIKAN SEJARAH DALAI1 N1EMBANGUN KARAKTERBATIGSA."."...''".161

SISTEM NILAI BUDAYA DAN PEMBANGUNAN

BANGSA..."...".

.'"".'I7L

PENANAMAN PENDIDIKAN DAN KARAKTER POSMF PADA PROSES PERKEMBANGAN

ANAK...

...

...

...183
(6)

MEMBANGUN KARAKTER GENEMSI MUDA MELALUI BUDAYA BANGSA DALAM ERA

GLOBAUSASI

...

...192

BATIK GEBLEK RENTENG DALAM BUDAYA KREATIF TANTANGAN TERHADAP PASAR

GLOSAL

,...

...205
(7)

LOCAL

CULTURE

OF

PENCAK SILAT FOR

GOOD

CIIARACTER

Dr.

Suryo Ediyono,

M.

Pd

(Fakultas Ilmu Btrdaya, Llniversitas Sebelas Maret Surakarta)

Email:

ed ivonosurYo@Yah oo.com

Abstract

Pencak

silat

as Indonesian

culture is a self

deJbnse

skill

that has high

philosophical

teaching. Pencak

silat

v,ill

be danger

if it

is owned and mastered by irresponsible person. The

,nrnorrh

was rlone

to do

inventory

oter philosophical

yalues of pencak

silat

that shottld be

explored, kept and det eloped

for

good

character education.

His

research used hermene.utic

riflection

methorl

including

description, comparison

and

critical

rellection to

Jind

o

comprehensive understanding. The

result

is

that

philosophy

of pencak

silat

in

essence

is

to

tooi

for

real truth

that

is life

vie*-

and v,ise

of

human being

in relation

to

cLtltural, socictl,

moral

ancl

religious

values that Indonesian people respect. Philosophy of pencak silat plctces silat

actors as

God creatttre,

individtnl

creature,

social

creahre,

and

universe creature. A

silat

actor

is demanded to haye taqwa, responsive, strong, tdnggon, and trengginas attitudes.

High

vctlue of pencak

silat

contains edttcational

material

to

form

hwnan being

having

good character.

Keywords:

pencak silat, self defense, local cultural, good character.

A. Latar Belakang Masalah

Manusia tidak dapat hidup terpisah dari lingkungannya, baik lingkungan alam maupun

lingkungan sosial. Manusia dalam menghadapi lingkungannya menggunakan berbagai model

tingkah laku

sesuai dengan tantangan

yang

dihadapinya.

Model

tingkah

laku

itu

akan

n-rernbentuk

nilai,

nonTra, dan konsep pengetahuan yang diperolehnya

dan

dikembangkan,

kemudian diwariskan iecara turun-temurun. Pencak

silat

sebagai budaya bangsa Indonesia

telah ada sejak berabad-abad yang

lalu.

Secara naluriah, manusia selalu

ingin

berkernbang

dan

memperlahankankehidupannya.

Manusia dalarn

menghadapi tantangan

alam

dan

berbagai

keganasan binatrurg

buas yang

dapatmengancam kehidupannya,

antara

lain

memper.hatikan gerakan-gerakan berbagai binatang. Manusia keutudianmeniru cara berkelahi

dengan

t]]enim

gerakan-gerakanberbagai

jenis

binatang,

sebagai

benih

gerakan-gerakan

belacliri pencak silat. Misalnya, gerakan-gerakan pencak silat yang menit u gerakiul kera. ular,

harirrau

dan

berbagai

jenis

binatang

laiinya.

Berbagai

aliranpencaksilat

seringkali

disesuaikan namanya dengan nama binatang, nama tempat, atau nama pulau. Setelah peradaban

lebih maj1,

bciadiri

iersebut berkcmbang makin iengkap dan

kciludian

ciisebut pencak silal.

Rcrkaitar.r cicngan

hal

tersebut. dalarn pasal

32 UUD

19215 di.jelaskan bahwa "kebudayaan bangsa adalah kebudayaan yang tin-rbul sebagai usaha budi daya rakyatlndonesia seluruhnya.

Kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah

100

(8)

1 I I l i :

di

seluuh

Indonesia,

terhitung

sebagai kebudayaan

bangsa". Pencak

silat

tennasuk kebudayaan larna dan asli yang merupakan kebudayaar.r nasional.

Pencak

silat

sebagai budaya bangsa Indonesia mempunyai kebiasaan

tlan

n.rerupakan

ketentuan yang

tidak

terlulis.

Setiap ketrampilan

beladiri

selalu

rnemiliki

filosoli

yang wajib

dihayati dan diamalkan oleh rnereka yang rnempelajari ketrarnpilan

beladiri tersebut.

Semakin

seseorang menguasai ketrampilan

beladiri

yang dipelajari, semakin tinggi kewajibannya dalarn

menghayati dan mengamalkan filosofinya. Hal

ini

disebabkan atau dilatarbelakangi oleh dua hal

berikut.

(1)

Pendidikan ketrampilan

beladiri

mempunyai

tujuan

untuk

membentuk manusia

berbudipekerti

luhuryang mampu mengendalikan

diri

serta rnengamalkan berbagai perbuatan

terpuji

yang memberi

manfaatpositif

bagi pembangunan

diri

dan masyarakat.

(2)

Ketrampilan beladiri

ini

akan berbahaya

jika dimiliki

dan dikuasai oleh orang-orang yang tidak bertanggung

jawab.

Di

Indonesia ada banyak perguruan pencak

silat

yang mempunyai banyak persamaan

dan kemiripan dalarn hal

filosofi.

wadah

dari persatuan pencak silat yang sangat beragam dan

sangat banyak

jumlahnya

itu

diberi

nama

"ikatan Pencak

Silat Indonesia", disingkat

IpSI.

IPSI mempunyai tugas pokok mempersatukan, membina, melestarikan, mengembangkan, dan

memasyarakatkan pencak silat

di

Indonesia. Berdasarkan gambaran karakteristik pencak silat

tersebut, maka tujuan penelitian

ini

untuk menggali

nilai

budaya pencak silat

dan

menemukan

kandunganajaran budi pekerti luhur.

B. Metode

Penelitian

ini

menggunakanmetode

hermenetttika

reJleksi. Data pencak

silat

diperoleh

dari

kepustakaan

dan

lapangan.

Setelah

data

terkumpul,

kemudian

dianalisis secara deskripsi, ditelaah dan ditafsirkan untukmengungkapkan makna kandungan

nilai

filosofi

pencak

silat.

Kemudian dilakukan komparasi, untuk membandingkan pandangan ajaran pencak

silatyang

satu

dengan

aliran pencak

silat

lainnya untuk menemukan kesamaan aj aran budi

pekertinya.Terakhir dilakukan refleksi kritis, untuk membcri intelpretasi aj aran penoak silat yang

lebih baru dalam menemukan

nilai-nilai

luhur

budi pekerli pencak silat secarakomprehensil

C.

Pencak

Siulat dan Budaya

Bangsa

Pencak srlat sebagai suatu bagran dari budaya Indonesia, merupakan satu-satunya seni

beladiri

nasionai

bagi

bangsa Indonesia

yang

sejak

berabad-abad

telah

diwariskan

oleh

lcluhur,

yang harus dipertahankan dan dikembangkan. Pencak adalah gerakan serang-bela yang

berupzr

tari

datt

beriruna

dengan peraturan adat kcsopanan terlentu dan brasa untuk pafunjukan

umum. Sedangkan silat adalah

inti

sari dari pencak, untuk berkelahi membela

din

rnati-matian dan

tidak

dapat dipertunjukkan

umum.

Pencak

silat

berkernbang teipadu

di

daiam kehidupandan

budaya

rakyat

yang

merupakan

bagian

dari

adat

istiadat tradisional

suku-suku bangsa di

1

{

I

(9)

Indonesia.

Di

beberapa claerah, pencak silat masih memegang peranar] penting dalarn kegiatan

upacala.upacaraadatclandijagakelestanarrrryar-nelaluisesepuhmasyarakat.Walaupunterdapat

berbagaialiranpencaksilatdilndonesia'namunpadadasamyaaliranpencaksilattersebutmemiliki

ciri-ciri

urnum yang salna.

Pandji Oetoyo

(tt),

menjelaskan pencak silatmengandung empat

unsuryangsalingberkaitan,yaituunsurolahraga,seni'beladiri'dankerohanian(l)Pencak

silat olah raga, yaitu setiap kegiatan

jasmani

yang dilandasi semangat perjuangan melawan

diri

sendiri, orang lain, atau unsur alam' Jika pencak silat diperlan<lingkan' maka harus dilaksanakan

secara kesatria. (2) Pencak silat seni, yaitu sebagai sarana

hiburai

dan pertunjukan yang setiap

sikap, gerak dibentuk dan

diatur untuk

mencapai keindahan

seni (3)

Pencak

silat

beladiri'

rnerupakan usaha

untuk

pembelaan

diri

dari

serangan

atau bahaya'termasuk

usaha

menyelamaikandiri.(4)Pencaksilatkerohanian,yaitunilairnerital-spiritualyangdiperoleh

melalui latihanlatihan secara teratur'

Seorang

pesilat bukan hanya

dididik

untuk

mengenal

anggota jasmaninya dan membina kemampuan

untuk

mengembangkan ketrampilan, tetapi juga

ditanamkan penghayatan pada alam kehidupan'Unsur-unsur

gerak pencak

silat

pada

setiap

perguruan, mernpunyai penekanan yang berbeda tergannmg situasi dan kondisi lingkungan pencak

silat itu tumbuh dan berkelr-rbang.

Pencak silat diajarkan dengan tujuan untuk membangun manusia yang sehat rohani dan

j asmaninya. Harapan yang melatarbelakanginya agar manusia yang

dididik

pencak

silat

dapat

rnenjadi warga masyarakat teladan

dalam

sikap,

perilaku

dan perbuatannya' sehingga dapat

ditiruolehwargalain.Dengandemikian'rasakebersamaan,rasakesetiakawanatr,danrasa

tanggung

jawab

akan'terwujud dalam masyarakat' Warga masyarakat yang berkualitas demikian

merupakan modal

dasar

dan

potensial

dalam

upaya

perwujudanmasyarakat yang

ber-tatatentremkertaraharja'yakn:imasyarakatyangaman,tefiibteratur,maju,adil,dansejahtera.

Tujuarrpendidikanpencaksilatadalahuntukmewujudkancita-citakemanusiaandal-rcita-cita masyarakat yang

luhur

sesuai dengan

nilai-nilai

yang dijunjung tinggi oleh masyarakat'

1.

Manfaat

Pencak Silat

Aj aran pencak silat

memiiiki

beberapa manfaat yang d:iperoleh dari latihan pencak silat

sebagai

bentuk

pendidikan

budi

pekediKloiruddin

Bashori(1996)' menjelaskan manlaat tersebut yang antara lain:

(1)

Sikap

clisiplin,

hampir

semua

perguruan pencak

silat

mengutamakan

disiplin

Wujuttnya,

antara

laitt

latjhan

se]alu diupa.vakan rnulai tepat wakttt dan yar-rg terlar.nbat dalang

harus siap menerima huk-ur.nan, kesediaarr untuk mernegang teguh 'surnpah'

perguruan

Sanksi

bagiyarrgmelanggarjugasudahdiahrr.Latihandisiplinlewatberbagaitatatedibinidiharapkan

dapat membentuk pola hidup yang disiplin

(10)

i

n

(2)

Sikap percaya

din,

kemarrpuan bcladiri n.remberikan anclil besar bagitumbuhnya rasa

aman,

yang

pada

giliramrya dapat menutnbuhkan

pola

sikap

positif

dan

optir.is.

Sebuah

perasaan mampu mengatasi nntangan dan tetap kokoh meski menghadapi ancarnan sekaliprur.

Rasa percaya diri, menurut banyak penelitian, rnerupakan salah satu jalan bagi kesuksesan hidup. (3) Mempunyai motivasi tinggr , seseorang yang benar-benar rnerniliki motivasi tinggi yang

mampu menekuni dan menjalani latihan-latihan pencak silat yang berat selama bertahun-tahun.

Motivasi merupakan selnacam

pikilan

yang berhubungan dengan bagaimana melakukan sesuatu

yang baik. Orang dengan motivasi

tinggi

dapat segera dikenali lewat penampakan perilakunya

yang sangat giat dan penuh semangat.

(4)

Membantu

menciptakar

konsentrasi,

dengan

melatih pesilatnya

untuk

selalu

memusatkan perhatian

pada

sasaran terlentu,

jika

lawannya satu, atau 'lnernbaginya"

jika

menghadapi banyak lawan. Latihan konsentrasi demikian, sangat bennanfaat

bagi

ketekunan

hidup keseharian pesilat seperti

di

kampus,

di

kantor atau

di lain

tempat.

(5)

Mampu mengontrol

diri,di duria

posilatan sangat dikenal

filosofi "ilmu

padi",sanakin

berisi,

maka semakin menunduk. Semakin

tinggi

ilmu

silat

seseorang,

semakin

hebat kemampuanpengendalian

dirinya.

lnti

pengendalian

diri

ini

tidak lain

adalah

kemampuan

untuk

menunda

pemenuhandorongan karena bertabrakan dengan

notma

etika atau karena

ingin meraih tujuan yang lebih luhur.

(6)

Mempunyai rasa tolertm terhadap rasa sakit, denganlatihanJatihan keras,

benturan-benturan

fisik

yang

sering tegadi, menrbuat pesilat terbiasa dengan rasa sakit. Memar, terkrlir,

keseleo, dan lain sebagainya adalah latihan sehari-hari pesilat. Kernampuan menahan rasa sakit iru

menjadikan pesilat tidak cengeng dan

memiliki

daya tahan psiko-fisik yang bagus.

(7) Menciptakan daya

kreatif,

salah satu perbedaan pencak silat denganjenis

beladiri lain

adalah terbuka luasnya

kemungkinan pengembangan

jurus

dan

'kembangan'.

Suasanademikian menyebabkan pesrlat berpikir

produktif

untuk menemukan berbagai altematif

gerakan yang lebih indah dan efektif. Pesilat yang baik sudah barang tentu adalah seseorang yang

keatif,

yaitu

kemampuan

untukbermain-main dengan ide, gagasan, konsep, lambang, kata,

angka.

dar.r

khususnya melihat

hubungan-hubu.rgan yang tak biasa antara ide-ide,

gagasan-gagasiur

itu.

Pada

era

tautangan

zaman semakjn

rutrit

dan

konpleks,

maka kreativitrs

semakin rnenjadi penting.

Kehidupan modem ini, rnanusia tidak lagi rnenyerah kepada kodrat saja, melairrkan selalu

dengan sengaja

mengikhtiarkan dan

menerapkan

perbaikan

serta penyempurnaan dalatn

kehidupan ini.

Hasil akhir

pengajaran olahraga pencak silat ialah kemarnpuan setakemantapan
(11)

dalanr 1-remperlahankan clan membela

diri

terhadap bahaya

baik

dari dalam maupun dari luar,

danjuga rnenjamin keselarasan dengan alam sekitamya. Ajaran

filosofi

pencak

silat

pada

dasarnya

mencari

kebenaran sejati. Manusia diharapkan mampu monahlhi

dan

melaksanakan

semua tatatan masyarakat dan tatanan agama. Aj aran tersebut tedanam padadiri manusia yang

marnpu menumbuh kanbangkan budi pekerti

luhur. Budi

pekerli dalarn

pencak

silat

bukan

merupakan

bawaan,

tetapi

merupakan

hasil

kontaknya dengan

dunia

luar

sebagai faktor lingkungan yang mer.rungkinkan masuknya

nilai-nilai luhur

atau

nilai

positiq

baik

berasal dari

keluarga,

sekolah ataupun

lingkungan keagamaan

kedalarh mentalitas seseorang. Melalui

intemalisasi

nilai-nilai

yang masuk. Mentalitas dalam kehidupan sehari-hari dapat

dilihat

dari

seberapa

jauh

atau

seberapa

besar

kadar

seseorang

didalam

menghayati,

mentatati, mengarllalkan

dan

mengembangkan tatanan

yang

berlaku didalam

menjawab

tantangan

jaman dan

pembangunan

serta

didalam

memanfaatkan

peluang

positif

untuk

membangun

dirinya dan untuk

berkarya

bagi

kepentingan pembangunan masyarakat.

Nilai

mental-spiritual dalam pencak silat mernpunyai pengertian budi pekerti'

2.

Budi

Pekerti Pencak Silat

Eddi

M.

Nalapraya( 1988), menjelaskan

budi

adalah daya

jiwa

yang berunsur akal, rasa dan kehendak. Pekefii adalah wujud budi yang dapat diarnati dan dirasakan

fihak

lain.

Pekerti

adalah akhtak atau

watak, sedangkan antara

budi

pekerti dengan mentalitasada perbedaarurya

yaiftr

dalam

ha1

ciri-cirinya, kalau

budi pekerti bersifat intemal, individual

atau

pribadi.

Budipekerti tidak berciri netral, karena predikat yang melekat padanya hanya bersilat benar dan

baik,

serta mengacu dan

berorientasi

pada cita-cita moral masyarakat. Benar dan

baik

di

sini merupakan

hasil

evaluasi dan seleksi

akal

dan rasa atas dorongan kehendak.

Budi

pekerti

berkaitan dengan cita-cita moral firasyarakat, maka kata budi pekerli

juga berafii

moral.

Budi

pekerti yang paling

ideal

adalah

budi pekerti

luhur,

yang mengacu dan berorientasi kepada

cita-cita

moral

masyarakat

yang

luhur.

Budi

pekefii dalam pencak

silat

berfungsi

sebagaipengendalian

diri.

Metode

perkelahian

tidak

lagi

bebas penggunaannya, tetapi terbatas

hanya untuk keper.rtingan membela

diri

datam keadaan

yang

sangat

nendesak

apabila ialan damai tidak d.apat clitempuh.

Muritl

atau anggota perguruan pencak silat yang mernpunyai budr

pekerti

clihampkan

rnenjadi

manusia

ideal

yang mampu

menciptakan

dan

memelihara

kebahagiaar.r urasyarakat clan dunia (ntt:na1tt ltu.ytuiirtg bcntono). dimalla setnua mallusia harus

dipandang sebagai saudara. Seorang pesilat diajarkan untuk selalu berlingkah laku sesuai den,slir.I

niiai

keutamaan

moral yang berisi

ajaran

budi

pekefii

luhur.

Nilai

dalan-r

pencak

silat merupakan sesuatu yang

diyakini,

dipegang dan dipahami secara rasional sefia dihayati secara
(12)

tersebut

selalu dijunjung

tinggi

serta

mewamai

dan menjiwai tindakan

seseorang.

Nilai

seseorang

diukur

melalui tindakannya.

3,

Filosofi Pesilat

Notosoejitno (1996), mencatat hasil inventariasi amalan-amalan utama ajaran

filosofi

budi

pekerti luhur untuk

manusia

pencak

silat

dalarn

kedudukannya sebagai

makhluk

Tuhan, makhluk individu, maKLluk sosial, dan makhluk alam semesta adalah sebagai berikut :

(

1) Pesilat sebagai

makhluk

Tuhan, wajib

mematuhi

dan

melaksanakan secara

konsisten dan

konsekuen

nilai-nilai

Ketuhanan

dan

keagamaan,

baik

secara

verlikal

maupun

secara

horizontal.

Secara

vertikal

manusia

wajib

menyembah Tuhan sebagai rasa

terima kasih atas eksistensi dirinya dan hidupnya serta berbagai karuniaNya yang

lain

(hablum minallah). Hal tersebut dilakukan secara

kontin;u

menurut tata-cara agama. Secara horisontal

manusia

wajib

mengamalkan ajaran

Tuhan

dan

agama

dalam

kehidupan

pribadi

dan kehidupan bermasyarakat

maupun

kehidupan

di

alam

svnesla

ftablum

minannas, hablum

minalalam). Manusia harus menunjukkan dan mengamalkan sikap religius,

tidak

hanya

dalam

kehidupan

keagamaan

di

alam semesta seda melaksanakan petunjuk-petunjuk Tuhan dan

menjauhi

laranganJaranganNya. Tingkah laku manusia harus selalu terkendali dan terarah untuk

selalu

berada

di

jalan

Tuhan.

Hal

ini

berarti bahwa untuk

memenuhi kepentingan dan

mencapai tujuan pribadinya

harus dilakukan

dengan cara-cara

yang

baik

sebagaimana

ditunjukkan dalam aj aran Tuhan. Semua amalan tersebut dapat dirangkum dengan kata-kata

berlaqwa dan beriman kepada Tuhan.

(2)

Pesiiat

sebagai

makhluk pribadi,

wajib

meningkatkan dan

mengembangkan kualitas kepribadiannya

untuk

mencapai

kepribadian

yang

luhur, yakni

kepribadian yang bernilai dan berkualitas tinggi serta ideal menurut pandangan masyamkat dan ajaran agama. Sikap

taqwa dan beriman kepada Tuhan merupakan

modal

dasar dalam pembentukan kepribadian

luhur

tersebut.

Amalan dari

kepribadian

luhur

itu

antara

lain

adalah

sikap

terus-menerus

menimba,

memperluas

dan

memperdalam

ilmu

pengetahuan, membangun

diri,

mengejar kemajuan,

mandiri

tetapi

tidak

eksklusif,

kritis, koreklif, kreatif,

sederhana,

hemat,

cerdas,

cendekia, cekatan, cerdik, konsisten, konsekuen,

efektil produktil

rajin dan berani tetapi hati-hati,

tegas tetapi bijaksana" menghargai

waktu,

bersungguh-sungguh pada hal-hal yang penting dan

prinsipiil, tidak

mentang-mentang (o.7o dtnneh),

tidak

munafik, berpikir

ke

masa

depan,

nremegang teguh pnnsip (maton), dan mampu mengatasi tantangan yang ada (mumpuni), murah

hati, rendah hati, berharga

diri

tebal, sanggup menerima kenyataan tetapi tidak pasrah terhadap

nasib

selalu optimis, suka bekerja keras, penuh perhitungan dalam berpikir danbertindak, mau

belajar dari pengalaman, bermoral baik,

ulet

dan dapat mengembangkan

kemampuan,

tidak
(13)

suka

mengeluh, tidak

rnuclah frustasi, berhati bersih, berpikiran lurus, berdisiplin, tahu

diri,

selalu

ingat

dan waspada, menegakkan kebenaran, kejujuran dan keadilan, tahan

uji

terhadap

cobaan dan godaan.

(3)

Pesilat

sebagai

makhluk sosial, wajib memiliki

pemikiran,

orientasi, wawasan.

pandangan, motivasi, sikap,

tingkah

laku dan perbuatau sosial yang

luhur,

dalarn

arti bernilai

dan berkualitas

tinggi

serta

ideal

menurut

pandangan

masyarakat

dan

ajaran

agama. Seluruhnya dapat <lirangk-um sebagai sikap pengabdian sosial. Sikap taqwa dan beriman kepada

Tuhan

serta

kepribadian

luhur

merupakan

modal

dasar'dalam

pembentukan sikap

pengabdian sosial

ini.

Amalan dari sikap pengabdian sosial

ini

antara

lain

adalah sikap toleran

yang mau mengerti pendapat dan kepentingan orang

lain,

menghargai

dan

menghonTati

orang lain,

rrelestarikan dan melaksanakan tradisi dan adalistiadat yang baik, befienggang rasa, terbuka,

tidak

suka mencari

muka

cian

pujian,

silaturahni

dengan meningkatkan hubungan

kekeluargaan dan persaudaraan, mengayomi, edukatif, persuasif,

komunikatil

suka beramal saleh,

berbuat yang terbaik, berlombaJomba berbuat baik, dermawan, berani

minta

maaf

jika

bersalah,

suka memberi maaf

jika

diminta, mau menerima nasehat orang lain, tidak suka menylsahkan

orang

lain,

melaksanakan tri<1arma

ing

ngarso sung tulodo, ing madyo mangun korso'

tltt

u'uri

hanrlctyani

yang

beradi

di

depan menjadi panutan, di

tengah nembentuk

motivasi'

dari

belakang

menumbuhkan

kemanpuan, bersusila

dan

tatakrama, dewasa secara intelektual,

emosional dan sosial,suka betmusyawarah dalarn menyelesaikan masalah untuk mencapai kata

mufakat, suka menolong orang lain yang sedang dalam kesulitan, tidak bersikap apriori dan buruk

sangka, tidak berpikiran sernpit, selalu menepati

janji,

tidak mudah marah sabar, tidak melak-ukan

hal-hal

yang

dipantangkan

atau

tidak

disukai

oleh mzsyarakat, dapat dipercayq tidak suka

sombong,

iri

dan dengki.

(4)

pesilat

sebagai

makhluk alam

semesta, berkewajiban untuk firelestarikan kondisi,

keseimbangan,

dan

kualitas

alam

semesta

yang

memberikan kemajuan, kesejahteraar.r, dan

kebahagiaan kepada manusia sebagai

karunia Tuhan.

Hal

itu

dapat

disebut

sebagai

sikap

mencintai lingkungan hidup. Modal

dasar

dalam petnbentukan sikap

ini

adalah sikap taqwa

dan beriman kepada Tuhan, kepribadian luhur serla sikap pengabdian sosial. Amalan sikap rni antara

lain adalah nencintai alam seisinya, memelihala kebersihan, kesehatatl, keterliban, keteraturan dan

kenyamartrn lingkungan; menccgah dan rnengatasi bcrbagai bentuk pcncet.uaran lingkungar.r,

memiliki

etika tlan disiplin lingkungan.

4.

Karakter

Pesilat

Filosofi budi

pekefti

luhur

meuentukan

ukuran

kebenaran, keharusan

dan

kebaikan
(14)

bagimanusia pencak

silat

dalarn n-rempelajari, melaksanakan

dan

menggunakan pencak silat.

Baik

dalam bersikap, berbuat dan bertingkah laku serta merupakan

jiwa

dan sumber motivasi

dalarn pelaksanaan dan penggunaan

pencak

silat.

Isi

ajaran

filosofi

budi pekerti luhur

dijiwai

oleh

nilai-nilai

budaya masyarakat

rumpun

melalu

dan budayanasional Indonesia. Runusan

pandangan

hidup

pesilat

dibuat

singkat padat

dari

amalan-amalan

pokok

ajaran

filosofi

budi

pekerti

luhur,

maksudnya adalah

agar mudah

diingat dan diresapi

oleh

seorang pesilat.

Notosoejitno(tt), menjelaskan

seorang pesilat harus mempunyai karakter yang

baik,

yaihr

sikap: taqwa, tanggap, tangguh, tanggon dan trengginas.

^

( I

).

Karaktertaqwa,pesilat dituntut untuk selalu beriman teguh kepada Tuhan

yang

Maha Esa dengan melaksanakan perintah-perintahNya

(an

menjauhi larangan-laranganNya. pesilat

dituntut merniliki

berbudi

pekerti luhur, terus meningkatkan kualitas

diri

serta

selalu

menempatkan, manerankan dan memfungsikan

diri

sebagai warga masyarakat yang baik. Warga

masyarakat yang diharapkan oleh pesilat yaitu warga masyarakat yang patuh dan taat secara tulus,

ikhlas,

rnandiri

dan konsekuen kepada tatanan, perahrran, tata-krama, tata-cara dan kesepakatan

masyarakat yang absah.Pesilat dituntut unhrk selalu berpartisipasi aktif dalam upaya-upaya untuk

monajukan dan mensejahterakan masyarakat berdasarkan rasa kebersamaan, rasa kesetiakawanan,

rasa tanggungjawab sosial dan rasa tanggungjawab terhadap Tuhan.

(2).

Karaktertanggap, pesilat

dituntut untuk

selalu

peka, peduli,

antisipatif,

proaktif

dan mempunyai

kesiapan

diri

terhadap setiap perubahan dan

perkembangan

yang te{adi. Pesilat dituntut berani bersikap mawa-s

diri

dan terus meningkatkan kualitas

diri,

terhadap semua

kecenderungan, tuntutm dan tantangan.

(3). Karakterlangguh,pesilat

dituntut

keuletan

dan

kesanggupan

mengembangkan kemampuan

di

dalam menghadapi dan menjawab setiap tantangan. Pesilat dituntut untuk selalu

mampu mengatasi setiap hambatan, gangguan, danancaman maupun untukmencapai sesuafu

tujuan mulia berdasarkan sikap pejuang sejati yang pantang menyerah.

(4).

Karakter ranggon,pesilat dituntut kosanggupannya menegakkan keadilan, kejujuran dan

kebenaran, teguh, konsisten

dan

konsekuen. Pesilat harus selalu mampumemegang prinsip,

mempunyai harga

diri

dan

kepribadian

yang tebal, penuh

perhitungan dalam

bertindak,

berdisiplin, selalu ingat dan waspada serta tahan uji terhadap segala godaan dan cobaan berdmarkan

stkap

kesatria

sejati

yang

rnandiri

dan percaya diri.

(5).

Karakterlrenggzinas,

pesilat ditunhrt

mempunyai

sikap enerjik,

aktif,

keatif,

inovatid,

berpikir ke

masa depan dan mau bekeqa keras. Pesilat dituntut untuk selalu mengejar

kemajuan yang

bermanfaat

bagi

din

dan

rrasyarakat

sefia

mampu

mendahului tantangan

berdasarkan

sikap

kesediaan

untuk membangun

diri

sendiri dan sikap merasa berlanggung
(15)

jawab atas pembangunan masyarakatnya. D. Simpulan

Budaya pencak silat sebagai warisan leluhur bangsa lndonesia perlu terus digali, dibina dan

dikembangkan.

Di

dalam pencak

silat

mengandung

nilai

beladiri,

olahraga, seni dan

mental-spiritual

(kerohanian).

Nilai

luhur

pencak

silat

tersebut akan

bermanfaat

bagi

dunia pendidikan karakter

budi

pekerti.Hakikat

Pencak

silat

adalah

mencari

kebenaran sejati, yangberperan menanamkan

nilai-nilai

budi

pekerti

dalam

kedudukannya

manusia

pesilat sebagai 1-rakhluk Tuhan, pribadi, sosial dan alam semesta.

Pendidikan

pencak silat berisi hudi

peke(i

yang

diarahkan

untuk

pembentukan

sikap

yang

baloral

tinggi,

yaihr jujur,

bertanggungjawab, mandiri, berani, dan rendah hati. Sikap tersebut menjadi karakter taqwa" tanggap,

tangguh, tanggon dan trengginzzs yang bagi pesilat ber{ungsi sebagai pengendalian diri.

Daftar

Pustaka

Asikin,

1975, Pelajaran Pencak Silat, Bandung,Terate.

Bakker

A,

dan Zubair,

A.

Ch., 1994, Metodologi Penelitian

Filsafat,

Yogyakarta, Kanisius,

Bratawijaya,

Thomas

Wiyasa,

1997, Mengungkapkan dan Mengenal Budaya

Jawa,

Iakafia,

Pradnya Paramita.

Chambers,

Q

&

Drager,

D.,

1978, Javanese

Silat,

The

Fighting

Art

of

Persai

Diri,

Tokyo,

Kodansha Intemational Ltd.

Eddie

M.

Nalapraya,

1988,Peranan

Pergunnn Tinggi

dalam

Perkembangan

dan

P emasyarakatan.P encak Silat, makalah, Jakarta.

Eddy

Mulyono,

1997, Pendekatan

llmiah

Pencak Silat, Yogyakarta,Laporan Penelitian.

Edi Sedyawati, 1997 , Pertumbuhan Seni Pertunjukan, Jakarta,Sinar Harapan.

Klroirudctin Bashori, 1996, Pengaruh Psikologis Pencak

silat

pada

Mental-spiritual

Manusia,

makalah, Yogyakarta.

Magris-Suseno, Franz, 1988, Etika Jawa: sebuah Analisis

FalsaJi

tentang

Kebijaksanaan

II

id

up

J aw

a,

Jakarla,Grarr-redia.

Moh Djoernali, 1958, Pencak Siktt dan Seni Bttdaya, Yogyakarta,Kem P.P&K.

Munas

VII

IPSI, 1986, M/at -niLti Ltthur Pencak Silat Indonesia, Prasetyct Pesilat Indonesia dan

Pola

Dosar

Pembangttnan Pencak Silat Indonesia, Jakarla.

Notosoe jih.ro,

tanpa tahutt,

Pencalt

Silut,

Nilai

tlun F crkenburtguttttl'a' stetrsiian' Jakattir'

,

1996, Khasanah Pencak Silat, diktat, Jakiu-ta.

Pantlji oetoyo, tanpa tahun, Gerak Dasar olahraga Pencak si/al, stensilan, IPSI Jawa Tengah.

Tisnowatitamat,

7982, Petajaran Dasar Pencak Si/al, Jakarta,Miswar.
(16)

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dikarenakan varietas Lado F1 merupakan varietas yang tahan terhadap penyakit antraknose dan penggunaan mulsa hitam perak dapat memantulkan cahaya matahari

Sahabat MQ/ Pelaksanaan sistem pendidikan yang buruk/ membuat lulusan sekolah kalang kabut// ratusan siswa SMK di Surabaya memperoleh ijazah kelulusan sekolah ganda dari

Pada hari ke-7 setelah telur di masukan dalam incubator dilakukan penerawangan menggunakan lampu dan didapatkan telur yang tidak mengandung embrio sebanyak 10 butir

Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan Produk Surabi Terhadap Kepuasan Wisatawan Domestik Se-Kota BAndung.. Universitas Pendidikan Indonesia |

[r]

Ketika liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial,

Dilakukan juga tinjauan mengenai Kabupaten Gianyar, perkembangan pada bidang kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut di kota tersebut, serta program - program

Dari varaibel karakteristik individu, karakteristik pekerjaan, karakteristik structural dan pengalaman kerja mana yang paling berpengaruh terhadap Komitmen