• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mekanisme kerja kreatif desain dalam membuat media iklan luar ruang di PT. Aresta Lintas Media Yogyakarta Dimas Prasetyo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Mekanisme kerja kreatif desain dalam membuat media iklan luar ruang di PT. Aresta Lintas Media Yogyakarta Dimas Prasetyo"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

Dimas Prasetyo

D.1307091

2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Seiring perubahan jaman yang terus berkembang, membuat biro –biro advertising harus selalu mengikuti perubahan trend yang terjadi di masyarakat supaya iklan produk/jasa yang ditawarkan pada masyarakat dapat berjalan efektif dan efisien sesuai tujuan. Prinsip yang penting adalah bagaimana caranya agar

penjualan dapat terdongkrak naik dengan sentuhan kreatif yang menarik. Salah satu cara untuk memenuhi tujuan tersebut adalah dengan membuat media

iklan luar ruang. Media iklan luar ruang merupakan salah satu strategi kreatif untuk menawarkan suatu produk / jasa kepada masyarakat agar sesuai dengan tujuan sebab media iklan luar ruang dapat menciptakan tampilan penawaran

(2)

dapat tertarik. Hal ini dapat mempengaruhi perilaku konsumen dan bisa membuat

konsumen tergerak hatinya dan akhirnya membeli produk yang ditawarkan di dalamnya. Dengan demikian daya jual produk / jasa yang ditawarkan akan

semakin meningkat, selain itu media iklan luar ruang juga akan memperkuat citra eksklusif yang selama ini ditonjolkan oleh toko / produsen melalui beragam iklannya.

Kuliah Kerja Media merupakan suatu pelatihan pada dunia kerja yang sesungguhnya. Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa tingkat akhir di suatu

instansi yang sesuai dengan jurusan / konsentrasinya. Pada pelaksanaan Kuliah Kerja Media antara mahasiswa dan instansi harus memiliki hubungan mutualisme / hubungan yang saling menguntungkan. Contoh dari hubungan yang saling

menguntungkan yaitu mahasiswa mempunyai kontribusi langsung untuk membantu pekerjaan di instansi tersebut sehingga pekerjaan di instansi tersebut

menjadi lebih ringan, disamping itu mahasiswa mendapat ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat dari perusahan tersebut.

B. Tujuan

Bagian kreatif suatu biro iklan lebih mengarah pada strategi-strategi

promosi yang dilakukan melalui sebuah desain yang menarik dimulai dengan penentuan konsep suatu desain, realisasi desain dengan mempertimbangkan apa yang khas dari produk yang akan diiklankan, dari ciri khas tersebut, desain yang

kita buat harus menonjolkan ciri dari produk, dan tidak mengabaikan keharmonisan, kesatuan dan warna pada desain, sehingga desain tersebut dapat

(3)

audiens untuk mengkonsumsi suatu produk atau jasa dari perusahaan yang

diiklankan.

Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui segala sesuatu tentang bagian creative yang belum pernah didapat pada masa perkuliahan di FISIP UNS .

2. Untuk memperoleh pengetahuan dan praktek dalam membuat desain media

iklan luar ruang.

3. Untuk mengetahui bagaimana cara dan mekanisme kerja seorang creative

desain dalam menciptakan desain media iklan luar ruang yang menarik.

Tujuan Umum

1. Pelaksanaan Kuliah Kerja Media sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar professional Ahli Madya ( Amd ) di bidang Komunikasi Terapan konsentrasi Periklanan Universitas Sebelas Maret.

2. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman praktek tentang tugas dibagian creative dalam suatu biro advertising dan meningkatkan wawasan dan kemampuan tentang dunia kreatif sehingga dapat menjadi tenaga yang

terampil dan professional.

C. Waktu dan tempat Pelaksanaan Kuliah Kerja Media

(4)

waktu pelaksanaan magang hingga konsentrasi yang dipilih.

Penulis melaksanakan KKM selama satu setengah bulan antara awal bulan Februari sampai dengan akhir bulan Maret 2010. Adapun data mengenai

perusahaan tempat KKM adalah sebagai berikut : Nama Perusahaan : PT. Aresta Lintas Media

Alamat : Jl. Gedong Kuning Selatan, Gg. Cendana, No. 257

Banguntapan, Yogyakarta 55198 Telp : (0274) 451375, (0274) 451376

Fax : (0274) 451375

E-mail : aresta_advoutdoor@yahoo.com Bidang usaha : Advertising agency

Waktu pelaksanaan : Februari – Maret 2010 Waktu kerja : Senin – Sabtu

(5)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Iklan dan Kreatif

1. Pengertian Periklanan

Iklan bukanlah barang baru dalam sejarah perekonomian Indonesia. Di perpustakaan nasional tersimpan bukti sejarah yang menunjukan bahwa iklan

telah ada sejak Koran di Indonesia lebih dari 100 tahun yang lalu.

Menurut Bedjo Riyanto, (2000 : 18), sesungguhnya yang dimaksudkan dengan iklan adalah salah satu bentuk komunikasi yang harus memenuhi 4 hal

sebagai berikut :

1. Komunikasi non personal

2. Disampaikan melalui media komunikasi massa

3. Dibayar dengan tariff tertentu yang diketahui umum 4. Diketahui secara jelas sponsor / pemasangan iklannya

Periklanan dalam perkembangannya pada taip-tiap Negara dewasa ini mempunyai sebutan atau arti yang berbeda-beda, sesuai dengan keragaman bahasa dari setiap Negara yang menggunakannya.

Istilah iklan pertama kali diperkenalkan oleh Soedardjo Tjokrosisworo, seorang tokoh pers nasional Indonesia pada tahun 1951, untuk menggantikan

Advertentie (bahasa Belanda) atau Advertising (bahasa Inggris) agar sesuai dengan

semangat bahasa nasional Indonesia. Beberapa pendapat mengenai definisi periklanan :

(6)

1. Jefkins, 1995: 5 mengatakan bahwa periklanan merupakan proses penyampaian pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan

kepada para calon pembeli yang paling potensial atas produk, barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya.

2. Menurut Dendi Sudiana, 1986: 1, iklan adalah salah satu bentuk komunikasi yang terdiri atas informasi dan gagasan tentang suatu produk yang ditujukan kepada khalayak secara serempak agar memperoleh sambutan baik.

3. Nuryanto, 1997 : 7, berpendapat bahwa iklan adalah suatu metode atau cara

memikat perhatian public atas suatu barang atau jasa tanpa penjualan secara

langsung. Tegasnya melalui media iklan, public ditarik perhatiannya,

dipengaruhi atau dibujuk agar mau membeli barang-barang atau jasa serta

mau menerima ide-ide yang dibawakan atau dianjurkan oleh iklan tersebut.

Dalam perkembangan selanjutnya, Masyarakat Periklanan Indonesia

melakukan pembatasan secara lebih terperinci untuk membedakan kesimpang siuran penggunaan istilah iklan dan periklanan. Iklan didefinisikan sebagai segala bentuk pesan tentang suatu produk atau jasa yang disampaikan lewat suatu media

dan ditujukan pada sebagian atau seluruh masyarakat, sedangkan periklanan diartikan sebagai keseluruhan proses yang meliputi persiapan, pelaksanaan, dan

pengawasan penyampaian iklan.

Rhenald Kasali, 1995: 24 mengatakan bahwa ada beberapa hal yang harus diperhatikan,untuk bisa mengerti dan memahami peranan periklanan, hal-hal yang

(7)

Apa yang ditawarkan dari produk yang diiklankan, atau ingin dijual sebagai apa

2. Who (segmen konsumen)

Siapa yang cocok dijadikan sasaran pasar dilihat dari segi demografi dan

psikografi

3. How (kreativitas)

Bagaimana membujuk calon pembeli agar tertarik, menyukai, dan loyal

4. Where (media dan kegiatan)

Dimana saja daerah pasar yang perlu digarap, serta media dan kegiatan apa

saja yang cocok untuk daerah pasar tersebut

5. When (penjadwalan)

Kapan kegiatan dilaksanakan dan akan memerlukan waktu berapa lama

6. How Much

Seberapa jauh intensitas kampanye atau berapa banyak dana yang tersedia

untuk membiayai kegiatan tersebut. 1.1. Cakupan Periklanan

Periklanan melayani banyak tujuan dan banyak pula pemakaiannya,mulai dari perorangan yang memasang iklan mini disurat kabar daerah hingga perusahaan besar yang memanfaatkan jaringan televisi untuk memperdagangkan

merek-merek populer kepada jutaan pemirsa.

Menurut Jefkins, 1995: 5 setiap orang dapat menjadi pemasang iklan, dan

(8)

1.2. Jenis-Jenis Iklan

Di dunia ini banyak sekali berbagai macam iklan,dan iklan tersebut selalu

dikemas dengan sangat menarik.Dari banyak sekali iklan yang diciptakan dan muncul dimana-mana akan mendorong orang untuk mengetahui produk apa yang

diklankan.

Jefkins, 1995: 5 mengemukakan bahwa secara garis besar, iklan dapat digolongkan menjadi 7 kategori pokok. Ke 7 kategori tersebut,yakni :

1. Iklan konsumen

2. Iklan bisnis ke bisnis atau iklan antar bisnis

3. Iklan perdagangan 4. Iklan eceran 5. Iklan keuangan

6. Iklan langsung 7. Iklan lowongan kerja

Jefkins, 1995: 43 berpendapat media utama iklan yang utama adalah koran-koran bertiras banyak, radio, televisi, wahana iklan luar ruangan, serta iklan

bioskop dalam keadaan lebih terbatas, dengan bantuan penyebaran literatur penjualan, penyelenggaraan pemeran-pameran dan promosi penjualan secara berkala.Pensponsoran kegiatan-kegiatan olahraga yang memasyarakat yang pada

gilirannya bisa dimanfaatkan untuk memajang iklan lapangan di arena pertandingan.

(9)

Kreatifitas merupakan anugerah alam dan anugerah Tuhan yang sekaligus menuntut manusia untuk berkecimpung dengan filsafat ilmu yang

mencari kesejahteraan hidup manusia. Oleh karena itu, Filsafat ilmu abad ke-20 tidak lagi mengutamakan penalaran semata, tetapi bertujuan untuk juga

meningkatkan dan membuka tabir alam yang tersedia dalam mendalami alam melalui suatu dimensi yang disebut dimensi kreatif. Kreatifitas yang dimiliki manusia lahir bersamaan dengan lahirnya manusia itu. Sejak lahir manusia

memperlihatkan kecenderungan mengaktualkan dirinya yang mencakup kemampuan kreatif. Kreatifitas adalah suatu kondisi,sikap, atau keadaan yang

sangat khusus sifatnya dan hampir tak mungkin dirumuskan secara tuntas. Menurut Henrik Lisby (Majalah Desain Grafis Concept Vol.02 Edisi 07’05:14), “Kreativitas adalah menjadi unik, di tengah-tengah dunia yang segala sesuatunya menjadi semakin mirip”.

Menurut David Campbell (1986 :11-12), kreativitas adalah kegiatan yang

mendatangkan hasil yang sifatnya :

1. Baru (novel): inovatif, belum ada sebelumnya, segar, menarik, aneh, dan mengejutkan

2. Berguna (useful): lebih enak, lebih praktis, mempermudah, memperlancar, mendorong,mengembangkan, mendidik, memecahkan

masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil lebih baik/banyak

(10)

Creative Desain Menurut Yulianto, (2006: 25) Creative design merupakan

elemen penting dalam sebuah perusahaan periklanan maupun struktur organisasi

EO, Creative menurut bahasa adalah menciptakan sesuatu yang baru tanpa ada contoh sebelumnya. Karena menghasilkan sesuatu yang bersifat kreatif itu bentuk

akhirnya akan mempunyai ciri-ciri kebaruan dan keunikan meskipun unsur-unsur dasarnya sudah ada sebelumnya. karena dari sinilah sebuah ide atau gagasan hasil desain muncul yang nantinya akan ditawarkan kepada klien. Kreatifitas dan

ide-ide inilah yang nanti akan mendukung keberhasilan branding activation, untuk menciptakan ingatan daripada konsumen. Seorang kreator juga dituntut untuk

mampu menciptakan sebuah desain yang memiliki karakteristik dan kualitas yang bagus, karena dari terciptanya sebuah ingatan konsumen, hal ini akan membangun loyalitas daripada konsumen.

Dalam berkomunikasi, seorang Creative design menggunakan kata (huruf) dan symbol serta elemen-elemen grafis. Seperti halnya komunikator yang

lain, Creative design memiliki tugas dan tanggung jawab menciptakan pesan yang efektif, jelas dan mudah dimengerti. Adapun elemen-elemen grafis meliputi garis,

bentuk, volume, tekstur dan warna.

Hahn, 1999: 185 bependapat bahwa desain dapat diartikan sebagai gabungan dari beberapa elemen-elemen yang didasari prinsip-prinsip desain,

sehingga tercipta sebuah kesatuan karya seni yang memiliki nilai estetis dan kualitas. Sebuah proses pembentukan yang diawali dari pencarian ide, memilih

(11)

tercipta suatu kesatuan bentuk yang memilik cita rasa, kualitas dan nilai keindahan.

Hahn, 1999: 188 berpendapat bahwa suatu proses desain dapat dikatakan selesai jika sang kreator telah selesai dengan sempurna dalam mempertimbangkan

semua komponen desain secara seimbang. Komponen proses desain antara lain : 1. Ide

2. Fungsi

3. Media (alat dan bahan) 4. Metode / tehnik

Konsep terbaru dari konsep kreatifitas yang menonjol dalam filsafat abad ke-20 didasarkan atas fungsi dasar berfikir, merasa, penginderaan cipta talen, dan intituisi. Kreatifitas melibatkan sintesis dari semua fungsi ini bahkan lebih dari itu

karena ada percikan dari dimensi lain. Adapun tahap-tahap kreatifitas menurut Graham Wallas ( 1988 : 66 ), Yaitu :

1. Preparation (persiapan)

Pada tahap ini ide itu datang dan timbul dari berbagai kemungkinan. Namun,

biasanya ide itu berlangsung dengan hadirnya suatu ketrampilan, keahlian atau ilmu pengetahuan tertentu sebagai latar belakang atau sumber dari mana ide

itu lahir.

2. Incubation (inkubasi)

Dalam ilmu kedokteran masa inkubasi menunjuk pada masa pengeraman suatu penyakit. Dalam pengembangan suatu kreatifitas, pada masa ini diharapkan hadirnya suatu pemahaman serta kematangan terhadap ide yang

(12)

meningkatkan kesadaran itu, seperti meditasi, latihan peningkatan kreatifitas, dapat dilangsungkan untuk memudahkan “perembetan” perluasan dan

pendalaman ide.

3. Illumination (iluminasi)

Suatu tingkat penemuan saat inspirasi yang tadi diperoleh,dikelola,digarap, kemudian menuju kepada pengembangan suatu hasil (product development).

Pada masa ini terjadi komunikasi terhadap hasilnya dengan orang yang signifikan (yang penting) bagi penemu.sehingga hasil yang telah dicapai dapat

lebih disempurnakan lagi. 4. Verifikation (verifikasi)

Perbaikan dari perwujudan hasil dan tanggung jawab terhadap hasil menjadi tahap akhir dari proses ini. Dimensi dari perwujudan karya kreatif untuk diteruskan kepada masyarakat yang lebih luas terjadi setelah perbaikan dan

penyempurnaan terhadap karyanya itu berlangsung.

2.1. Ciri-Ciri Orang Kreatif

Menurut Campbell (1986:27) ciri-ciri orang kreatif secara umum dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kategori.

(1) Ciri-ciri pokok: merupakan kunci awal untuk melahirkan ide, gagasan, ilham,

pemecahan, cara baru, penemuan.

(2) Ciri-ciri yang memungkinkan: adalah suatu keadaan yang membuat seseorang

mampu mempertahankan ide-ide kreatif sekali sudah ditemukan tetap hidup. (3) Ciri-ciri sampingan: tidak langsung berhubungan dengan penciptaan atau

menjaga agar ide-ide yang sudah ditemukan tetap hidup, tetapi kerap

(13)

B. Elemen Desain Grafis

Setiap elemen desain grafis mempunyai sifat yang berbeda. Masing-masing sifat dari elemen perlu dipelajari sehingga untuk menggabungkan sekian

banyak elemen menjadi bentuk yang serasi diperlukan pemahaman sifat atas setiap eleman menurut pujiriyanto ( 2005 : 87 ), elemen-elemen tersebut antara lain :

1. Garis, suatu elemen desain grafis yang terdiri dari unsure titik yang memiliki peran untuk mendukung keindahan, keseimbangan, dan harmoni. Setiap

bentuk garis yang berbeda memiliki karakter yang berbeda.

2. Bentuk, merupakan suatu wujud yang menmpati ruang yang biasanya mempunyai dimensi dua atau tiga. Suatu bentuk dapat dibuat beraturan atau

sebaliknya.

3. Tekstur, merupakan keadaan atau gambaran yang menyangkut sifat dan kualitas fisik permukaan suatu benda,seperti kusam, mengkilap, kasar, halus yang dapat diaplikasikan dalam desain.

4. Ruang atau Space, merupakan sesuatu yang terkait dengan tingkat kedalaman sehingga memberikan kasan jauh, dekat, tinggi, dan rendah. Hubungan antar ruang merupakan bagian dari perencanaan desain, apakah

berupa jarak antar huruf atau huruf dengan gambar.

C. Prinsip - prinsip Desain

(14)

dalam mengorganisasikan elemen-element grafis sesuai dengan prinsip-prinsip desain secara tepat dengan memperhatikan keterbatasan bahan. Untuk itulah

diperlukan kreativitas untuk menghasilkan desain yang kreatif. Berikut ini adalah prinsip-prinsip desain adalah :

1. Keseimbangan, artinya halaman harus tampil seimbang dan harmonis.

2. Penekanan, memberikan pengertian bahwa tidak semua unsue grafis adalah

sama pentingnya dan perhatian pembaca harus difokuskan pada titik fokus. 3. Irama, artinya pola yang diciptakan dengan mengulangi dan membuat variasi

dari unsur grafis yang ada dan menggunakan ruangan diantaranya (unsur

grafis) untuk memberikan kesan gerak.

4. Kesatuan, mengandung pengertian semua bagian dan unsur grafis bersatu padu dan serasi sehingga pebaca memahaminya sebagai suatu kesatuan,

Desain yang efektif meneraokan prinsip variasi dalam kontinuitas.

Setelah mengetahui prinsip-prinsip desain grafis dalam proses pembuatan

media iklan luar ruang, terdapat juga langkah (mekanisme) / tahapan yang harus dilakukan untuk membuat media iklan luar ruang.

D. Mekanisme Proses Kreatif Desain 1. Mengetahui Apa Yang Dibuat

(15)

puas) dengan apa yang kita kerjakan, selain itu supaya tidak terjadi kekeliruan pada saat realisasi desain.

Proses ini biasanya bisa diketahui dari seorang AE (account exsecutive) karena dalam hal ini seorang AE akan melobi konsumen supaya menggunakan

jasa diperusahaannya, dan secara otomatis konsumen akan menerangkan kepada seorang AE apa yang mereka inginkan jika sudah merasa cocok atau terjadi

kerjasama. Selain dengan menggunakan seorang AE, tahap ini bisa langsung diketahui oleh seorang kreatif, tetapi dengan syarat konsumen bertemu langsung dengan bagian kreatif.

2. Pembuatan Desain Kreatif

Proses ini merupakan perumusan dan penulisan dari pesan visual yang

akan disampaikan serta ditampilkan melalui karya desain grafis. Dalam tahap ini seorang desainer biasanya melakukan 3 tahap menurut Kusriyanto Adi (2007 :72),

yaitu :

1. Sket ( Thumbnails )

Merupakan pembuatan hasil akhir dari karya desain yang dilakukan dengan cara mencorat – coret seperti yang ada dipikiran secara kasar. Biasanya karya desain dalam bentuk ini di buat kecil sebagai miniatur dari hasil akhir.

2. Rough

(16)

gambar warna yang digunakan , jenis, corak, dan ukuran huruf cetak yang akan ditempatkan mewakili hasil akhir yang akan dicetak. Kadang-kadang

rough juga dibuat beberapa buah untuk dijadikan alternatif komprehensif. Pada tahap ini diperlukan kemampuan untuk dapat menuliskan atau

melukiskan jenis huruf cetak yang dipilih. Kemampuan itu untuk digunakan pada pembuatan judul yang harus dibuat mirip dengan jenis huruf cetak yang akan dipilih.

3. Komprehensif

Berdasakan rough maka dibuatlah desain komprehensif. Element-element dari karya desain ( teks, gambar, dsb ) dibuat sebagaimana karya desain nantinya. Semua yang ada pada halaman dari komprehensif sudah sama dengan apa

yang akan diproduksi nanti.

3. Penggunaan Rumus AIDAS

Media iklan luar ruang tidak hanya bisa digunakan sebagai daya tarik untuk menawarkan produk saja tetapi juga bisa digunakan sebagai tempat iklan

jadi dalam proses pembuatan media luar ruang juga harus memperhatikan unsur-unsur dalam pembuatan iklan yang akan memperoleh perhatian terlebih dahulu, salah satunya dengan menggunakan rumus AIDAS.

Kusriyanto, Adi.2007:329 berpendapat bahwa seorang kreatif desain haruslah memperhatikan faktor-faktor yang biasa disebut AIDAS. Hal itu

(17)

a. Attention ( perhatian )

Iklan harus menarik perhatian khalayak sasaran. Untuk menarik perhatian iklan memerlukan bantuan antara lain beupa ukuran untuk media cetak, air

time untuk media penyiaran, warna spot atau full color, lay out, typografi, ataupun sound efek.

b. Interest ( minat )

Memerlukan rangsangan untuk menimbulkan daya tarik orang terhadap iklan.

c. Desire ( kebutuhan / keinginan )

Iklan harus bisa membangkitkan keinginan konsumen untuk menikmati iklan

sehingga tertarik.

d. Action ( tindakan )

Iklan harus bisa membuat calon konsumen melakukan suatu tindakan terhadap produk yang diiklankan.

e. Satisfaction ( kepuasan )

Pada tahap akhir ini, sebuah iklan harus bisa membuat konsumen merasa puas

setelah membeli, mencoba, atau memperoleh informasi tentang barang/produk yang diiklankan.

Berdasarkan urutan kebiasaan tersebut, hendaknya bisa digunakan sebagai

poin-poin iklan dalam melakukan proses pembuatan media luar ruang yang menarik, yang mudah dimengerti dan dipahami serta mempunyai daya tarik yang

(18)

E. Media Iklan Luar Ruang 1. Pengertian Media Iklan Ruang

Jefkins, 1995: 126 mengemukakan bahwa iklan luar ruang adalah iklan

yang terdiri dari poster-poster dalam berbagai ukuran dan papan-papan yang bercat,entah itu terbuat dari besi,kayu atau bambu, serta dihias dan dipajang di

jalan-jalan dan atau pada tempat-tempat yang terbuka atau yang sekiranya cukup strategis untuk dilihat sebanyak mungkin orang yang lewat

Iklan luar ruang biasanya tidak bertahan lama, hal ini dikarenakan sering

terkena sinar matahari dan hujan. Hal tersebut akan membuat iklan luar ruang akan cepet rusak dan tidak tahan lama.

2. Karakteristik Iklan Media Luar Ruang

Jefkins, 1995: 128: 129 berpendapat bahwa ukuran media luar ruang sangat bervariasi, mulai dari ukuran kecil maupun yang besar seperti yang sering

kita lihat di jalan-jalan atau tanah kosong. Namun secara umum, karakteristik media ini dapat dirangkum sebagai berikut Ukuran dan dominasi: Karena

ukurannya yang pada umumnya cukup besar, maka media ini mendominasi pemandangan dan mudah menarik.

a. Warna: Kebanyakan dihiasi dengan aneka warna, dengan gambar-gambar dan pemandangan yang realistis sehingga memudahkan pemirsa untuk mengingat produk yang diwakilinya.

(19)

sekedar satu nama yang sengaja dicetak dengan huruf yang besar-besar dan mencolok.

c. Zoning: Kampanye iklan secara umum dapat diorganisir dalam suatu daerah atau kota tertentu.Penempatan media iklan luar ruang secara strategis dapat

menciptakan suatu kampanye iklan yang sangat ekonomis.

d. Efek mencolok: Karakteristik media iklan luar ruang yang sangat penting adalah kemampuannya dalam menciptakan kesan atau ingatan pemirsa melalui

penebalan, warna, ukuran, dan pengulangan.

3. Kelemahan Media Iklan Luar Ruang

Jefkins, 1995: 130 berpendapat bahwa media iklan luar mempunyai kelemahan-kelemahan yang tidak mungkin terhindarkan, kelemahan tersebut antara lain :

1. ketidakmampuannya memuat pesan sekaligus 2. Rentan terhadap vandalisme atau cuaca

3. Kurangnya konsentrasi penonton untuk mengingat pesan-pesan iklan karena mereka melihat iklan dengan berjalan / sambil lalu.

(20)

BAB III

DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI A. Sejarah PT. Aresta Lintas Media

Pendiri perusahaan ini adalah almarhum bapak Sugeng Supriyanto.

Sebelum mendirikan perusahaan ini bapak Sugeng hanyalah seorang karyawan biasa yang bekerja di beberapa perusahaan advertising yang berada di daerah Solo dan Yogyakarta. Perusahaan yang pernah ditempati antara lain : UD. Sinar Baru

jln. Slamet Riyadi Solo, perusahaan Advertising Pelangi Nusantara, Yogyakarta dan diperusahaan Advertising Wijaya Creative, Yogyakarta. Setelah 8 tahun

bekerja di perusahaan orang lain, dan sudah merasa mempunyai pengalaman yang cukup, akhirnya bapak Sugeng mendirikan perusahaan sendiri dengan nama PT. Aresta Advertising. Bapak Sugeng adalah seseorang yang selalu mempunyai

semangat tinggi, selalu bekerja keras, pantang menyerah, disiplin, dan yang paling menonjol adalah kebaikannya mengkaryakan hidup bagi sesama. Berkat semua itu

bapak Sugeng diberi kepercayaan sebagai Ketua Divisi Iklan Media Luar Ruang di PPPI (Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia).

Berkembangnya PT. Aresta Advertising dan semakin bertambahnya klien-klien di Aresta, bapak Sugeng kemudian mengubah nama perusahaan ini menjadi PT. Aresta Lintas Media. PT. Aresta Lintas Media yang di kenal dengan merk

dagang Aresta Advertising bergerak dalam bidang media luar ruang (outdoor reklame) berdiri sejak Th. 1992 dengan dukungan tenaga muda yang handal,

professional, energik, berpengalaman dan penuh dengan kreativitas. PT. Aresta

(21)

Lintas Media dari pertama berdiri dan sampai sekarang berada di jalan Gedong Kuning Sekatan, Gg.Cendana, Rj.257 Banguntapan, Yogyakarta.

Selama kurun waktu yang cukup lama dan seiring dengan kemajuan teknologi yang pesat, PT. Aresta Lintas Media berusaha memadukan dan

men-selaraskan antara kemajuan teknologi tersebut dengan daya imaginative dan kreativitas yang selalu dimiliki oleh setiap karyawan yang ada di perusahaan.

Sehebat apapun teknologi, tanpa adanya suatu kreativitas, tidak akan

mungkin bisa berguna. Demikian pula suatu produk, tanpa adanya suatu proses pengenalan kepada konsumen, maka konsumen pun tidak akan pernah mengenal

produk tersebut, dan akan percuma jika produk itu di produksi karena akan sia-sia. Di sinilah peran komunikasi massa sebagai media yang akan memperkenalkan setiap produk, di mana konsumen sendiri yang akan memilah

dan memilih produk mana yang memang menjadi kebutuhan mereka, dan sesuai dengan daya beli konsumen tersebut. Banyak cara untuk memperkenalkan barang

kepada para calon konsumen, antara lain dengan menggunakan media luar ruang. Media luar ruang ini sering di sebut dengan Reklame. Media ini sangat effektif

sebagai media komunikasi, karena media ini tidak hanya mengandalkan copy writer, tetapi juga mempergunakan suatu visual sebagai pesan yang akan menggoda konsumen untuk melihat, memahami dan kemudian tentu saja

mengkonsumsi produk tersebut. Karena hal inilah PT. Arestas Lintas Media memfokuskan barang yang diproduksi adalah media luar ruang dengan harapan

(22)

PT. Aresta Lintas Media bisa berkembang dan bertahan sampai sekarang tidak luput dari bantuan rekan kerja yang solid dan penuh kepercayaan dan

akhirnya PT. Aresta Lintas Media mengukuhkan dirinya dalam jajaran perusahaan periklanan yang ternama di Daerah Istimewa Yogyakarta. PT. Aresta Lintas

Media sebagai media komunikasi yang memperkenalkan produk mereka kepada khalayak sasaran, bidang kerjanya meliputi :

1. Graphic Design

Graphic Desain adalah bidang di perusahaan ini untuk mewujudkan Design dengan media kertas , kain maupun menggunakan media keras, misalnya :

acrylic, triplek dan kain 2. Media Iklan Luar Ruang

Iklan luar ruang adalah iklan yang ditempatkan di udara terbuka misalnya

papan reklame yang dipasang ditepi atau di persimpangan jalan. Biasanya dipasang ditempat yang mudah dilihat oleh pelintas jalan. Tujuannya adalah

menginformasikan tentang suatu produk kepada konsumen dengan menggunakan media luar ruang dan ukurannya bermacam-macam,dari yang ukuran kecil sampai

dengan ukuran yang besar.Media iklan luar ruang ini antara lain : 1. Billboard

Berdasarkan cara pembuatannya billboard dibedakan menjadi beberapa

macam :

- Billboard full letter

(23)

- Billboard plus letter gambar - Billboard letter timbul +neon box

2. Baliho 3. Neon box

4. Acrylic

Bahan pokok acyrilic di bedakan menjadi 2 macam : 1. acyrilic bening

2. acyrilic putih / susu 6. Spanduk

7. Umbul-umbul 8. Rontek

B. Profil Perusahaan

Nama Perusahaan : Aresta Advertising

(Aresta Lintas Media PT) Anggota PPPI DIY. AA-02-024

Alamat : Jln. Gedong Kuning Selatan, Gg.

Cendana Rj. 257

Banguntapan, Yogyakarta55198 Telp. / Fax : 62-274-451375, 451376

E-mail : aresta_advoutdoor@yahoo.com

Bidang usaha : Advertising service outdoor/indoor/

desain grafis

(24)

Creative design : Sutriyanto

Client service : S. Waluyo Siswoyo

Administrasi : Heni W

Yuli

Produksi

Ka. Produksi : Sugi Air Brusher : Sofyan

Eko

Teknikal support : Gentot Dirjo Lelo

Suroso Eko

Electrical : Jono

Muji Marwoto Marno

Driver : Kanio

Yatno

(25)

Selama berdiri PT. Aresta selalu memegang visi misi yang selalu dipertahankan sampai sekarang.Hal ini dimaksudkan supaya kualitas-kualitas

barang yang dihasilkan oleh perusahaan ini akan selalu baik dan berkualitas unggul.

C. Visi dan Misi PT. Aresta Lintas Media

Dengan selalu berpegang dengan apa yang selama ini menjadi visi-misi, perusahaan ini dapat maju, berkembang hingga menjadi seperti ini, dan mungkin

akan menjadi lebih besar dan lebih berkembang. Visi dan Misi PT. Aresta Lintas Media adalah sebagai berikut :

VISI

Sebagai media komunikasi yang menjembatani Produsen dan Konsumen untuk saling mengenal dalam bentuk media komunikasi massa, terutama dalam media out – indoor.

MISI

Mendukung terwujudnya iklim komunikasi massa yang kondusif dengan

tetap mengedepankan Etika, Estetika dan Kreativitas.

PT. Aresta Lintas Media selalu memberikan pelayanan yang terbaik untuk kliennya. Dalam hal klien, PT. Aresta Lintas Media mempunyai klien utama,

klien utama ter sebut adalah BPD ( Bank Pembangunan Daerah ).

Seiring berjalannya waktu,PT. Aresta Lintas Media mendapat pesanan – pesanan dari klien yang heterogen, dan membuat perusahan ini semakin peka terhadap perkembangan dalam dunia iklan dan menjadikan PT. Aresta Lintas

(26)

Berikut merupakan sebagian dari client dan pekerjaan yang sudah dijalani PT. Aresta Lintas Media, antara lain :

No Nama Client Produk Lokasi

1. Asli Motor Panel Board Yogyakarta/Jateng 2. Bank Central Asia Neonbox Yogyakarta

3. Bank Buana Neonsign on box Yogyakarta

4. Bank. BPD DIY Bill Board 5m x 10m Yogyakarta

5. Channel 5 Neon Box Yogyakarta

6. Happy Land Neon Box/ Neon Sign Yogyakarta

7. Indosat Yogyakarta Shop sign/Mural Yogyakarta

8. Indosat Semarang Shop sign/Mural Yogyakarta

9. Indofood Yogyakarta Shop sign Yogyakarta

10. Kedaulatan Rakyat Bill Board 5m x 10m Yogyakarta/Jateng

11. KFC Shop sign Yogyakarta

12. Ludiro Husodo RS Bill Board Yogyakarta

13. Met Life Insurance Neon Box Yogyakarta

14. Pemkota DIY Bill Board Yogyakarta

15. PT. Alam Persada Bill Board Yogyakarta

16. PT. Djarum Indonesia

Neon Box Yogyakarta

17. PT. PERTAMINA Shop Sign Yogyakarta/Solo

18. Palms Building Bill board Yogyakarta

19. Papa Rons Road Sign Yogyakarta

(27)

21. Sarinah Letter 3D Yogyakarta/Jakarta

22. Toshiba Bill Board Yogyakarta

23. Universitas Janabadra Bill Board Yogyakarta

D. Bagan Alur Order PT. Aresta Lintas Media

E. Pembagian Kerja dan Struktur Organisasi PT. Aresta Lintas Media 1. Direktur (Penanggung Jawab)

Memimpin, Mengatur dan bertanggung jawab atas jalannya perusahaan secara menyeluruh.

KLIEN

ACCOUNT EXECUTIVE

KREATIF

PRODUKSI

KEUANGAN

(28)

2. Creative Design

Menuangkan ide, gagasan dan kreasi dalam pengerjaan desain sebelum

proses produksi dilakukan.

3. Client Service (Marketing/Account executive)

Melaksanakan kegiatan marketing yakni mencari klien dan menjaga hubungan baik dengan mereka.

4. Sekretaris

Bertanggung jawab dan membantu tugas direktur dala menjalankan perusahaan

5. Administrasi

Bertanggung jawab dalam segala urusan administrasi perusahaan. file surat, file data klien serta mengarsipkan berkas perusahaan yang lain.

6. Keuangan

Bertanggung jawab atas kegiatan pembukuan yaitu mencatat keluar

masuknya kas, menyajikan laporan keuangan sampai urusan pajak perusahaan.

7. Logistik

Bertanggung jawab atas pembelian bahan atau alat yang digunakan dalam proses produksi perusahaan.

8. Tim Produksi (Eksekutor)

Bertanggung jawab langsung atas semua proses produksi, pemasangan,

(29)

BAB IV

PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA A. Tempat Pelaksanaan KKM

Dalam melaksanakan kuliah kerja media penulis bertempat di CV.Simpul

Communication yang beralamat di Jln. Gedong Kuning Selatan, Gg.Cendana Rj. 257 Banguntapan, Yogyakarta 55198. Pelaksanaanya dimulai tanggal 10 februari – 20 maret 2010., masuk setiap hari senin-sabtu,mulai pukul 08.00 – 16.00 wib.

B. Pelaksanaan Kuliah Kerja Media

Pada waktu melaksanakan KKM, penulis ditempatkan pada bagian kreatif khusus pembuatan desain grafis. Manajer divisi kreatif menjelaskan tentang

kegiatan dibagian kreatif di PT.Aresta Lintas Media. Penulis juga diberi deadline tugas selama melakukan Kuliah Kerja Media.Adapun rincian kegiatan penulis selama magang, antara lain sebagai berikut :

Penulis diberi tugas untuk membuat desain untuk beberapa macam instansi dan toko, yang dikerjakan dengan format corel draw. Gambar/image yang

digunakan dalam pembuatan desain visual tersebut berupa gambar vektor atau bisa bisa juga mengambil ornamen – ornamen dari clipart. Hal utama yang harus diperhatikan adalah gambar tersebut pikselnya tidak bleh pecah apabila diperbesar

sesuai dengan ukuran aslinya.

Untuk setiap bentuk desain dalam pembuatan media iklan luar ruang

disesuaikan dengan ukuran dan akan ditempatkan dimana desain tersebut. Desain-desain yang sudah dibuat penulis antara lain :

1. Spanduk untuk memperingati hari Imlek

(30)

2. Poster untuk Bank Pembangunan Daerah

3. Desain gapura toko Marina

4. Desain tower untuk toko Marina

5. Branding toko Inyong yang disponsori oleh Surya 12

6. Branding gasebo Inyong yang disponsori oleh Surya 12

7. Branding toko Punden Rejaki yang disponsori oleh Surya 12

8. Branding toko Raharjo yang disponsori oleh Surya 12

9. Desain neon box apotik Pratama

10.Desain jenis neon box tower

11.Desain neon box toko Salma

12.Desain spanduk untuk toko Bakmi Kadin

13.Desain neon box untuk Bengkel Hape

14.Membuat desain gapura FISIP UNS

Wujud dari desain yang penulis buat antara lain berupa desain spanduk,neon box dan membranding toko. Selain itu penulis juga diberi tugas

untuk membantu pemasangan dan pembuatan neon box,karena selain ingin bisa mendesain penulis juga ingin mengetahui bagaimana cara pemasangan dan pembuatan neon box . Hal ini dilakukan penulis jika tidak ada pekerjaan di Divisi

kreatif.

(31)

dengan yang lainnya, selain itu hubungan ini dijalin supaya dapat menciptakan karya yang bagus karena dengan kerja sama antar tim tersebut, maka mereka

dapat mengerjakan iklan yang dipesan klien, meminimalkan kesalahan. Fungsi bagian-bagian itu ialah :

a) Klien :

Membawa desain atau materi yang akan diproses menjadi sebuah media iklan, memesan iklan yang diinginkan, selain itu juga memberitahukan

bagaimana ukurannya, menjelaskan akan dipasang dimana iklannya nanti. b) Marketing :

Bernegosiasi dengan klien untuk mencapai kesepakatan tarif, ukuran, warna dengan klien. Merayu klien supaya menggunakan jasa perusahaan, bagian ini adalah bagian yang terpenting, karena jika bagian ini gagal mendapatkan

klien, maka perusahaan akan sulit mendapatkan pekerjaan. Seorang marketing harus pintar bernegosiasi dan pandai berbicara.

c) Cretive Design :

Mengolah materi dari marketing atau dengan klien langsung, materi ini

dituangkan pada suatui ide, gagasan dan kreativitas yang tinggi untuk diproses menjadi sebuah desain media iklan luar ruang yang menarik.

d) Tim Produksi :

Sebagai eksekutor akhir yang merealisasikan atau melakukan produksi media iklan. Tim produksi bisa bergerak kalau sudah mendapatkan desain dari

bagian kreatif desain.

(32)

Memasang ditempat yang telah ditentukan, setelah proses pelunasan pajak. f) Monitoring (eksekutor) :

Mengawasi agar iklan yang sudah terpasang tetap terjaga dari segi konstruksi maupun keamanannya. Hal ini dimaksudkan supaya bagian operasional tidak

sembarangan memasang, selain itu menjaga supaya media iklan luar ruang terpasang dengan benar dan bertahan lama.

g) Pembongkaran (eksekutor) :

Melakukan pembongkaran jika masa atau waktu kontrak telah habis.

Dengan mengetahui fungsi dari bagian-bagian perusahaan iklan, maka

barulah bisa dilaksanakan proses penyelenggaraan media (proses dengan klien, perijinan, produksi, pemasangan). Hal-hal yang dilakukan dalam proses tersebut, yaitu :

a) Proses dengan klien (pengiklan) :

Melakukan penyusunan studi kelayakan iklannya, perencanaan lokasi dan

bentuk media iklannya, serta melakukan negosiasi harga media iklannya. Jika sudah terjalin kesepakatan, maka barulah terjadi kerjasama.

b) Proses perijinan :

Mengurus titik lokasi media (akan dipasang dimana iklannya), persetujuan konstruksi, persetujuan rancangan desain iklan, dan pekerjaan kerangka

konstruksi media. c) Proses produksi :

(33)

d) Proses pemasangan :

Memasang media iklan di tempat yang telah disepakati dan melakukan

pengawasan serta pemeliharaan media iklan supaya bisa bertahan lama dan tidak terjadi penyalahgunaan.

D. Tugas dan Tanggung jawab seorang Creative

Tugas seorang kreator dalam mengemas, menyusun materi dan sarana promosinya dalam pembuatan desain sangat berpengaruh atas keberhasilan sebuah

media iklan luar ruang.

Di PT. Aresta Lintas Media, seorang Creative Design dituntut untuk selalu

memiliki ide dan gagasan yang baru, menarik, berkreasi, jelas dan mudah dimengerti yang nantinya akan diaplikasikan dalam sebuah bentuk desain promosi yang akan ditawarkan., seorang Creative Design juga harus mampu menghasilkan

sebuah karya seni yang memiliki karakteristik serta kualitas yang bagus, yang dapat menciptakan ingatan dari khalayak, karena dari ingatan khalayak tersebut,

hal inilah yang nantinya akan membangun loyalitas daripada khalayak terhadap apa yang kita komunikasikan. Di dalam pembuatan iklan media luar ruang,

seorang Creative Design juga harus mampu memiliki pemikiran yang kreatif serta imajinasif dalam pengemasan konsep-konsep pembuatan media iklan luar ruang yang akan diciptakan guna menunjang keberhasilan sebuah brand image.

E. Jabatan atau Posisi Yang Berada di Divisi kreatif

Jabatan atau posisi yang berada di bidang kreatif ada beberapa, yang dimana pada bagian-bagian tersebut mempunyai tugas yang berbeda-beda, dan tugasnya saling berhubungan. Jabatan atau posisi tersebut, antara lain:

(34)

Copywriter adalah orang yang bertugas memikirkan ide atau gagasan

berupa kata-kata atau kalimat yang akan digunakan dalam iklan.  Art director (pengarah artistik)

Art director bertanggung jawab pada tampilan suatu media iklan luar ruang.

 Graphic designer (perancang grafis)

Bertugas mempersiapkan rancangan (layout) tampilan pada iklan media luar ruang.

 Creative director (direktur kreatif)

Bertugas mengawasi seluruh proses produksi iklan pada biro iklan. F. Mekanisme Kerja Kreatif Desain

Didalam instansi PT. Aresta Lintas Media terdapat sistem kerja yang terorganisir dengan baik salah satu contohnya sistem kerja divisi kreatif. Berikut

ini adalah mekanisme kerja divisi kreatif PT. Aresta Lintas Media : Mekanisme Kerja Creative Design

Alternatif Desain Creative

Desain Creative

Ide dan Gagasan

Account Executive

Klien Account

(35)

(Sumber: PT. Aresta Lintas Media) Keterangan :

1. Bagian kreatif mendapatkan tugas dari seorang AE.

Disini seorang Creative design mendapat tugas dari AE tentang yaitu berisi

permintaan klien, permintaan dari ini bisa mulai dari permintaan pembuatan desain untuk media iklan luar ruang, atau bisa juga klien tersebut bertemu langsung dengan divisi shingga lebih jelas dan mudah dimengerti

permintaannya.

2. Penuangan ide dan gagasan Creative design.

Setelah mendapat tugas, seorang Creative design akan mencari ide-ide yang sebisa mungkin ide tersebut belum pernah dipakai jadi hasil desainnya nanti masih orisinil, selain mencari ide seorang creative harus mencari gagasan dan

menuangkannya untuk menjadikan sebuah konsep-konsep acara ataupun sebuah desain yang sesuai dengan permintaan klien. Dari sinilah seorang

creative design harus mampu berpikir kreatif serta imajinasif untuk

mendapatkan sebuah konsep yang sesuai dengan keinginan klien maupun

khalayak. Seorang creative design juga harus melihat target market, target audiens, dan lokasinya yang seperti apa, hal ini dimaksudkan supaya dapat

menyeimbangkan ide dan konsep dalam pembuatan desain media luar ruang.

3. Pemantuan melalui AE.

Seorang Creative design juga harus selalu melakukan pemantuan terhadap

(36)

desain promosi yang sebelumnya, jadi nanti pada akhirnya klien akan merasa puas dengan desain yang dibuat dan meminimalkan kesalahan.

4. Alternative desain

Dalam setiap pengerjaan tugasnya, seorang Creative design juga bertanggung

jawab untuk membuat alternative desain, apabila klien kurang setuju dengan desain yang ditawarkan maka seorang creative bisa memperlihatkan hasil desain yang lain. Hal ini sangat penting dilakukan guna menjaga hubungan

baik serta memberikan kepuasan kepada klien yang menggunakan jasa perusahaan. Selain itu jika klien ada kekeliruan tentang pemesanan, misalnya

penggunaan warna yang tidak sesuai, maka seorang kreatif desain dituntut supaya bisa memberi penjelasan bagaimana seharusnya desain media iklan yang baik, benar dan menarik yang sesuai dengan identitas produk atau

perusahaan.

G. Kendala / Hambatan Dalam Kreatif Desain

Semua tugas yang telah dilakukan di PT.Aresta Lintas Media ini juga mempunyai kendala/hambatan, baik dari pihak klien maupun dari divisi kretif,

kendala tersebut antara lain : a. Kendala dari klien

1. Klien belum mempunyai budget yang cukup untuk pembuatan iklan yang seperti diinginkan.

2. Klien belum merasa butuh sekali untuk membuat iklan media luar

(37)

3. Kesadaran klien untuk beriklan masih tergolong rendah (untuk perusahaan kecil)

4. Klien kurang bisa menjelaskan apa yang keinginan sebenarnya untuk iklan yang akan diiklankan.

b. Kendala penulis

1. Masih sering canggung dalam mendesain.

2. Belum terlalu paham akan komposisi warna. 3. Belum terlalu bisa menerapkan humus AIDAS.

4. Masih sering revisi dalam mendesain. c. Kendala dari divisi kreatif

1. Penyesuaian bentuk desain dengan budget yang terbatas

2. Kompetisi yang cukup ketat dengan biro iklan lain

3. Bagi seorang dalam divisi kreatif yang masih baru kurang bisa

(38)

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Dengan adanya Kuliah Kerja Media yang telah dilaksanakan dan

diterapkan secara nyata dan langsung dalam dunia kerja diharapkan akan menambah pengetahuan dan pengalaman serta meningkatkan wawasan dan kemampuan sehingga dapat menjadi tenaga yang terampil dan profesional. Dari

pengamatan penulis selama mengikuti magang, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Mekanisme kerja kreatif desain dibagi menjadi 4 tahap, tahap pertama seorang kreatif mendapatkan tugas dari divisi AE, yang sebelumnya telah melakukan negosiasi dengan klien, sehingga klien berminat

menggunakan jasa perusahaan untuk mengiklankan produk atau jasa. Tahap kedua seorang kreatif baru melakukan penuangan ide dan

gagasan, pada tahap ini seorang kreatif dituntut untuk bisa menuangkan ide-ide yang kreatif dan inovatif. Hasil desain harus

diperhatikan, warna dominan harus sesuai dengan warna dominan produk, penggunan rumus AIDAS sangatlah diperhatikan pada tahap ini karena akan membuat iklan kelihatan menarik, dan menimbulkan

rasa ingin memiliki atau menggunakan produk yang ditawarkan. Tahap ketiga pemantauan terhadap AE, Seorang Creative design juga

harus selalu melakukan pemantuan terhadap AE, hal ini penting dilakukan karena untuk mengantisipasi apabila ada klien yang

(39)

mengajukan permintaan lain ataupun klien kurang setuju dengan konsep desain promosi yang sebelumnya, hal ini juga akan

meminimalkan kesalahan. Tahap terakhir adalah tahap pengadaan desain alternative, dalam setiap pengerjaan tugasnya, seorang

Creative design juga bertanggung jawab untuk membuat alternative desain, apabila klien kurang setuju dengan desain yang ditawarkan. Hal ini penting dilakukan guna menjaga hubungan baik serta

memberikan kepuasan kepada klien.

2. Pada mekanisme kreatif seluruh bagian dari perusahaan mempunyai

fungsi masing-masing yang saling berhubungan untuk menjalin kerja sama satu dengan yang lainnya, selain itu hubungan ini dijalin supaya dapat menciptakan karya yang bagus karena dengan kerja sama antar

tim tersebut, maka mereka dapat mengerjakan iklan yang dipesan klien dan tepat waktu

3. Di dalam pembuatan iklan media luar ruang, seorang Creative Design harus mampu memiliki pemikiran yang kreatif serta imajinasif dalam

pengemasan konsep-konsep pembuatan media iklan luar ruang yang akan diciptakan guna menunjang keberhasilan sebuah brand image. 4. Jabatan atau posisi yang berada di bidang kreatif ada beberapa, yang

dimana pada bagian-bagian tersebut mempunyai tugas yang berbeda-beda, dan tugasnya saling berhubungan. Jabatan atau posisi tersebut, antara lain:

 Copywriter (penulis naskah) pembuat ide / konsep

(40)

 Graphic designer (perancang grafis) mempersiapkaan layout iklan  Creative director (direktur kreatif) mengawasi proses produksi B. Saran

Dengan selesainya pelaksanaan Kuliah Kerja Media, penulis bisa memberikan saran-saran yang mungkin bisa berguna,khususnya bagi Diploma III

dan PT.Aresta Lintas Media.

a. Saran bagi Diploma III Periklanan UNS

1. Berhubung tidak ada penjurusan dalam perkuliahan, diharapkan para mahasiswa diberikan gambaran tentang divisi kreatif terutama dalam mata

kuliah Desain Grafis mohon pembahasan dan pelatihan tentang creative design lebih diperdalam. Selain itu juga diajarkan cara menggunakan macromedia flash dan 3D supaya dapat mengikuti perkembangan dunia

iklan khususnya divisi kreatif. b. Saran bagi PT.Aresta Lintas Media

1. Untuk menunjang kelancaran bekerja mohon pengadaan komputer untuk mahasiswa yang magang pada divisi kreatif.

2. Untuk PT.Aresta Lintas Media sebaiknya lebih meberi tanggung jawab

(41)

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, David.1986. Mengembangkan Kreativitas. Yogyakarta: Kanisius

Hahn, Fred A dan Mangun, Kenneth G. Beriklan dan Berpromosi Sendiri,. Jakarta : Grasindo, 1999

Kasali,Renald.1995.Manajemen Periklanan:Konsep dan Aplikasinya di Indonesia / Renald Kasali cet. IV -.Jakarta :Pustaka Utama Grafiti

Kusrianto,Adi, 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta.CV andi Offset.

Nuryanto. Periklanan. Surakarta. Depdikbud UNS, 1997

Pujiriyanto, 2005. Deain Grafis Komputer. Yogyakarta. CV Andi Offset. .

Riyanto, Bedjo. 2000.Iklan Surat Kabar dan Perubahan Masyarakat di Jawa Masa Kolonial (1870-1915). Yogyakarta: Tarawang.

Sudiana, Dendi. 1986. Komunikasi Periklanan Cetak. Bandung: CV. Ramadja Karya.

Referensi

Dokumen terkait

Para responden yang sangat membantu saya dalam penulisan skripsi ini,P. baik dari pihak konsumen dan pelaku usaha Wilayah

Definisi Peraturan Daerah kabupaten/kota menurut Pasal (1) ayat 8 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan peraturan perundang-

hutan adat adalah hutan yang berada dalam wilayah masyarakat hukum adat. Masyarakat hukum adat berhak untuk melakukan pemungutan hasil

Komponen untuk rantai lain tidak memiliki stock karena waktu proses dalam.. pengerjaan komponen tersebut tidak mengalami keterlambatan,

Kebangkitan inovasi dari perusahaan kecil adalah relatif baru, sementara perusahaan besar mempunyai keunggulan inovasi pada modal industri yang intensif dengan

Jumlah : jumlah byte yang akan dibaca dari file, dapat merupakan suatu variabel dengan tipe word. Jumlah harus sama dengan besar buffer yang diberikan dan tidak boleh lebih dari

Dalam melakukan analisis tidak hanya untuk keperluan pemeriksaan pola sebaran data, tetapi juga untuk pendugaan parameter dan Return Level.Dalam menganalisis Return

Tidak jarang juga pembelian konsumen di pengaruhi oleh harga promosi, dalam penelitian ini juga membahas tentang pengaruh orang yang berpemahaman agama