• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PELAKSANAAN KARANGNONGKO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PELAKSANAAN KARANGNONGKO"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

3 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019

TIM PENYUSUN

Oleh: Andhika Satriawan Mohammad Arinal Huda Ambar Atikah Zain Muharrom

Dwi Riani Ayu Ndari Manzila Armylia Aulia Fauziyyah Rahmi

Khusnul Maisyah Balqis Hediyati Maharani Morinta Herdianti Resagi

Teguh Prasetyo Rizqi Mawardika Ivan Khoerul Mujtahid

Dosen Pembimbing Lapangan: Sri Kadrwati S.Si., M.Si., Ph.D.

(4)

4 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karuniaNya sehingga penyusunan Laporan KKN Karangnongko Kecamatan Nalumsari Kabupaten Japara ini dapat diselesaikan.

Sajian data dalam Laporan KKN Karangnongko ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dalam hal penyajian informasi secara terbuka dan sistematis tentang gambaran umum potensi serta perkembangan Desa Karangnongko.

Kami menyadari bahwa dalam menyediakan data dan informasi dalam Laporan KKN Karangnongko ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik serta saran yang membangun sangat kami harapkan guna perbaikan buku ini dimasa yang akan datang.

Harapan kami, semoga buku ini bermanfaat.

Karangnongko, 24 Agustus 2019 Petinggi Desa Karangnongko,

(5)

5 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019 RINGKASAN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Lokasi Tahap I Universitas Negeri Semarang di Desa Karangnongko, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara dilaksanakan selama 45 hari pada tanggal 17 Juli 2019 sampai dengan 28 Agustus 2019 dengan beranggotakan 12 mahasiswa. Fokus dari program kerja Kuliah Kerja Nyata ini adalah melaksanakan 4 bidang yaitu Bidang Pendidikan , Bidang Kesehatan, Bidang Ekonomi, dan Bidang Lingkungan.

Program kerja yang dilaksanakan dalam Bidang Pendidikan adalah DAKOTA (Dakon Matematika, Bio-ONE (Bioskop on Education) dan KLASIK (Kelas Puisi Asik). Selain itu ada kegiatan Belajar Bersama yang dilaksanakan setiap hari Minggu sampai dengan Kamis di setiap Sore. Dengan adanya program kerja tersebut diharapkan dapat menambah pengetahuan dan menumbuhkan rasa semangat belajar pada anak-anak. Program kerja dalam Bidang Kesehatan adalah PKR Remaja Bekerjasama dengan BKKBN, 10 Indikaor PHBS dalam RT, Penyuluhan CTPS, GEROGI (Gerakan Gosok Gigi), LUPI (Lulur Kopi), MAGENTA (Masker Green Tea) dan Karangnongko SKJ. Bidang Ekonomi adalah SALE SENI (Sadar Celengan Sejak Dini) dan Pembuatan BRONDONG (Brownies dari Singkong). Sedangkan Bidang Lingkungan adalah PAPAH (Pengolahan Sampah), BATU AGUS (Lomba Tujuh Belas Agustus), Plangisasi, PANDA (Peta Administrasi Desa), dan Gemerlap Konservasi.

Dalam pelaksanaan program-program kerja Kuliah Kerja Nyata Lokasi Tahap I Universitas Negeri Semarang memerlukan biaya Rp 1.590.000.

(6)

6 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019 DAFTAR ISI 1. TIM PENYUSUN ... 3 2. KATA PENGANTAR ... 4 3. RINGKASAN ... 5 4. PROGRAM PENDIDIKAN ... 6 5. DAKOTA ... 9  Isi  Dokumentasi 6. Bio-ONE ... 13  Isi  Dokumentasi 7. KLASIK ... 16  Isi  Dokumentasi 8. HANTUKU ... 21  Isi  Dokumentasi 9. PROGRAM KESEHATAN ... 25

10. KESPRO DAN KENAKALAN REMAJA ... 26

 Isi  Dokumentasi 11. PENYULUHAN CTPS ... 30  Isi  Dokumentasi 12. GEROGI... 34  Isi  Dokumentasi 13. 10 INDIKATOR PHBS DALAM RT ... 37  Isi  Dokumentasi 14. LUPI ... 40  Isi  Dokumentasi 15. MAGENTA... 45  Isi  Dokumentasi 16. KARANGNONGKO SKJ ... 50

(7)

7 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019  Isi

 Dokumentasi

17. PROGRAM LINGKUNGAN DAN KONSRVASI ... 54 18. PAPAH ... 55  Isi  Dokumentasi 19. BATU AGUS... 59  Isi  Dokumentasi 20. PLANGISASI ... 65  Isi  Dokumentasi 21. PANDA ... 68  Isi  Dokumentasi 22. GEMERLAP KONSERVASI ... 71  Isi  Dokumentasi 23. PROGRAM EKONOMI ... 76 24. SALESENI ... 77  Isi  Dokumentasi 25. BRONDONG ... 81  Isi  Dokumentasi 26. PENUTUP ... 85

(8)
(9)
(10)

10 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019 A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi pada era globalisasi semakin maju dan pesat, segala aspek kehidupan tidak terlepas dari peran teknologi. Terutama pada bidang pendidikan. Teknologi sangat dibutuhkan khususnya pada saat mempersiapkan materi pelajaran yang akan disampaikan pada saat proses belajar mengajar. Teknologi dalam dunia pendidikan dapat berwujud apapun seperti alat peraga, perangkat keras (hardware) dan alat peraga perangkat lunak (software).

Pada umumnya, matematika menjadi pelajaran yang tidak disukai oleh siswa-siswi di sekolah, karena pelajarannya yang sedikit membosankan. Tetapi, alat peraga untuk pelajaran matematika sangatlah beragam, salah satunya adalah alat peraga DAKOTA (Dakon Matematika) yang mana alat peraga ini dikhususkan pada materi Kelipatan Persekutuan Kecil (KPK) dan Faktor Persekutuan Besar (FPB) yang diajarkan untuk kelas 4 SD. Siswa dan Siswi perlu diberikan praktek sehingga dapat memahaminya dengan maksimal.

Dakon Matematika atau yang disingkat menjadi DAKOTA adalah suatu alat peraga untuk memudahkan siswa-siswi memahami dan secara langsung mempraktekkan KPK dan FPB. DAKOTA ini dibuat agar siswa belajar sekaligus bermain, karena alat peraga ini dibuat seperti dakon. Dakon merupakan mainan anak tradisional yang memerlukan tempat/wadah serta congklak. Untuk DAKOTA sendiri, congklak tersebut diganti menjadi permen warna-warni sehingga menarik untuk anak Sekolah Dasar.

B. Sasaran

Siswa kelas 4 SD Negeri 1 Karangnongko, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara.

B. Sasaran

(11)

11 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019 C. Waktu dan Tanggal pelaksanaan

Waktu : 09.00 WIB

Tanggal Pelaksanaan : Rabu, 31 Juli 2019

Tempat : SD Negeri 1 Karangnongko

D. Bentuk Kegiatan

Menggunakan media pembelajaran DAKOTA (Dakon Matematika) dan mempraktikannya kepada siswa kelas 4 sekolah dasar dalam menyelesaikan KPK dan FPB dalam mata pelajaran Matematika.

Siswa bermain gim dengan dikelompokkan menjadi 2 grup. Grup tersebut diberikan soal menyerupai Cerdas Cermat dan siswa mengerjakannya menggunakan DAKOTA.

E. Hasil

Siswa sekolah dasar di SD Negeri 1 Karangnongko mengetahui cara menggunakan DAKOTA sebagai penyelesaian dalam mencari KPK dan FPB serta DAKOTA yang dibuat menjadi media pembelajaran oleh para guru di SD Negeri 1 Karangnongko.

C. Waktu dan Tanggal Pelaksanaan

D. Bentuk Kegiatan

(12)

12 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019

(13)
(14)

14 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019 A. Latar Belakang

Belajar sambil bermain sangat menyenangkan dan membuat anak-anak menjadi tertarik untuk mempelajarinya. Salahsatu media yang biasa digunakan untuk meningkatkan minat blajar anak adalah dengan video atau film. Selain menarik, media visual mementingkan pengalaman audien ketika melihatnya. Sehingga belajar dengan cara menonton film atau video menjadi salah satu media terbaik.

B. Sasaran

Anak-anak hingga remaja Desa Karangnongko. C. Waktu dan Tanggal Pelaksanaan

Waktu : 19.15 WIB

Tanggal Pelaksanaan : Senin, 19 Agustus 2019

Tempat : Depan Posko KKN RT07/RW02 D. Bentuk Kegiatan

Ditayangkan video yang bertemakan Biologi, yakni “Cita-Cita Si Bawal” yang menceritakan mengenai siklus hidup bawal dari pemijahan hingga menjai Super Bawal atau Baal dewasa dan predatornya. Terdapat 3 video dan tiap jedanya dibeikan pertanyaan mengenai vido yang telah ditampilkan. Yang mengangkat tangan paling awal dan menjawab dengan benar akan diberikan hadiah, sehingga antusiasme audien tinggi.

E. Hasil Kegiatan

Anak-anak di Karangnongko menjadi tau cara perkembangbiakan ikan bawal, siklus hidupnya, serta predator yang memangsanya.

A. Latar Belakang

B. Sasaran

C. Waktu Pelaksanaan

D. Bentuk Kegiatan

(15)

15 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019

(16)
(17)

17 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019 A. Latar Belakang

Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan agar siswa terampil berkomunikasi baik lisan maupun tulisan sesuai dengan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Selain itu, pembelajaran bahasa juga bertujuan agar siswa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menghargai bahasa dan bangga menggunakan bahasa Indonesia. Berbagai hal dipelajari dalam mata pelajaran bahasa Indonesia, satu diantaranya yaitu puisi.

Puisi merupakan karya sastra yang mengandung nilai estetika yang tinggi, hal ini disebabkan karena puisi mengandung unsur diksi, lirik, irama dan ritma yang indah. Puisi merupakan karya tulis yang didalamnya memiliki kata-kata kiasan yang benar-benar dapat menciptakan sebuah keindahan. Dalam sebuah puisi tentulah terdapat kata-kata yang sangat puitis. Meskipun puisi merupakan kata-kata kiasan namun puisi tetap harus memiliki arti yang harus dimengerti atau dipahami oleh pembacanya. Fenomena yang terjadi, begitu banyak puisi indah yang tercipta, akan tetapi tidak semua puisi mudah dipahami oleh pembacanya. Namun walau demikian pembaca dapat tetap menikmati keidahan sajak demi sajak dari sebuah puisi tersebut.

Menulis puisi dianggap sulit oleh siswa karena untuk mahir berpuisi yang indah harus melalui belajar dan berlatih. Mengekspresikan puisi bukan hanya ditunjukkan untuk penghayatan dan pemahaman puisi, tetapi berpengaruh terhadap kepekaan perasaan dan kepekaan siswa terhadap lingkungan sekitar. Kemampuan tersebut dipengaruhi beberapa faktor dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran bergantung pada penerapan model, metode dan strategi yang tepat serta peran pengajar. Menulis puisi sama halnya dengan menciptakan keindahan melalui tulisan, bait dan sajak yang teruntai memberikan A. Latar Belakang

(18)

18 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019

kesan dan nilai estetika yang tinggi. Dalam menulis puisi diperlukan sikap kreatif.

Sikap yang kreatif ialah sikap yang wajib dimiliki oleh penulis dalam genre tulisan apapun. Tentu saja hal tersebut juga berlaku dalam menulis puisi. Kreatifitas yang dimiliki sesorang akan mampu tertuang dengan baik apabila orang tersebut memiliki media yang tepat sebagai wadahnya. Menulis merupakan wadah yang efektif untuk menumpahkan segala benak yang ada pada otak. Menulis puisi memerlukan daya kreatif yang tinggi, karena hal tersebut sangat mendukung dalam menciptakan puisi yang indah. Sikap kreatif dalam menulis puisi akan memberikan kemudahan dalam proses menulisnya, sikap kreatif yang harus ada dalam menulis puisi ialah: get idea in your self, reading and listening, choose the theme, style.

Kelas menulis puisi adalah wadah bagi siswa untuk mengembangkan sifat kreatif dalam kegiatan menulis puisi. Kelas ini secara tidak langsung dapat melatih literasi siswa Sekolah Dasar Desa Karangnongko dengan cara yang menyenangkan. Dalam kelas menulis puisi ide sebagai gagasan utama dalam menulis. Oleh sebab itu dalam kiat pertama ialah dengan mendapatkan ide dimulai dari diri sendiri. Kelas menulis puisi membebaskan siswa untuk memunculkan ide, dan kemudian mengembangkannya. Selain itu, membaca dan mendengarkan merupakan langkah yang dapat ditempuh penulis puisi agar memicu sifat kreatif dalam dirinya. Hal yang dapat dilakukan penulis ialah membaca atau mendengarkan lirik musik serta puisi yang disukai karena hal tersebut akan memberikan inspirasi dalam memunculkan ide menulis puisi. Kelas menulis puisi ini pada dasarnya untuk melatih literasi siswa Sekolah Dasar Desa Karangnongko menggunakan cara yang menyenangkan. Oleh sebab itu perlu adanya kelas menulis puisi untuk memfasilitasi siswa dalam mengembangkan pola berfikir kreatif.

(19)

19 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019 B. Sasaran

Sasaran program kerja “Kelas Menulis Puisi” adalah siswa sekolah dasar di Desa Karangnongko.

C. Tujuan

1. Melatih skill anak dalam menulisa puisi dengan cara yang menyenangkan.

2. Memfasilitasi siswa dengan kelas menulis puisi sehingga dapat mengembangkan pola piker kreatif.

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

1. Waktu : 09.00 s.d. 10.30 WIB 2. Tanggal : Rabu, 14 Agustus 2019 3. Tempat : SD Negeri 1 Karangnongko

E. Bentuk Kegiatan

Kegiatan belajar mengajar tentang puisi. Siswa diberi materi tentang puisi, kemudian siswa praktik membuat puisi yang kemudian dibaca di depan kelas.

F. Hasil dari Kegiatan

Siswa di sekolah dasar Desa Karangnongko menulis puisi dengan tema “Pahlawan” dan “Cita-cita” yang kemudian dibacakan di depan kelas. B. Sasaran C. Tujuan D. Waktu Pelaksanaan E. Bentuk Kegiatan F. Bentuk Kegiatan

(20)

20 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019

DOKUMENTASI KEGIATAN KLASIK

(21)
(22)

22 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019

A.

Latar Belakang

Bantuan hukum (legal aid) berasal dari kata “bantuan” yang

berati pertolongan dengan tanpa menghadapkan imbalan dan kata

“hukum” yang mengandung pengertian keseluruhan kaidah

(norma) nilai mengenai suatu segi kehidupan masyarakat dengan

maksud untuk menciptakan kedamaian.

Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang

Advokat dalam Pasal 1 angka 9 memberikan pengertian bantuan

hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh Advokat secara

cuma-cuma kepada klien yang tidak mampu.

Bantuan hukum adalah jasa memberi bantuan dengan

bertindak sebagai pembela dari seseorang yang tersangkut dalam

perkara pidana maupun sebagai kuasa dalam perkara perdata atau

tata usaha negara di muka pengadilan (litigation) dan atau

memberi nasehat di luar pengadilan (non litigation).

Unsur-unsur dari bantuan hukum adalah sebagai berikut:

1) adanya jasa hukum;

2) tindakan untuk menjadi pembela/kuasa di luar maupun di

dalam pengadilan;

3) adanya nasehat-nasehat hukum/konsultan hukum.

B.

Sasaran

Masyarakat desa karangnongko, kecamatan Nalumsari,

Kabupaten Jepara.

A. Latar Belakang

(23)

23 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019

C.

Tujuan

1. Menjadikan masyarakat desa karangnongko melek akan

pentingnya hukum sesuai asas fiksi hukum karena semua

orang dianggap tahu hukum,

2. Menjadikan masyarakat desa karangnongko mengetahui

bahwa semua masyarakat sama kedudukannya di mata

hukum (equality before the law).

3. Menjadikan masyarakat memahami mengenai lembaga

bantuan hukum.

D.

Waktu dan Tanggal Pelaksanaan

Waktu

: 15.00 WIB

Tanggal Pelaksanaan : Jum’at, 23 Agustus 2019

Tempat Pelaksaanaan : Balaidesa karangnongko

E.

Bentuk Kegiatan

Sosialisasi kepada masyarakat desa karangnongko mengenai

bantuan hukum dan lembaga bantuan hukum.

F.

Hasil Kegiatan

Masyarakat antusias untuk mendengarkan dan memahami

terhadap apa yang disampaikan oleh tim KKN desa

karangnongko tentang bantuan hukum dan lembaga bantuan

hukum. Tidak sedikit masyarakat yang ingin mengetahui lebih

dalam terhadap bantuan hukum ini dengan cara bertanya.

C. Tujuan

D. Waktu Pelaksanaan

E. Bentuk Kegiatan

(24)

24 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019

(25)
(26)
(27)

27 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019 A. Latar Belakang

Masa remaja merupakan peralihan masa kanak-kanak menjadi dewasa yang melibatkan perubahan berbagai aspek seperti biologis, psikologis, dan sosial-budaya. WHO mendefinisikan remaja sebagai perkembangan dari saat timbulnya tanda seks sekunder hingga tercapainya maturasi seksual dan reproduksi, suatu proses pencapaian mental dan identitas dewasa, serta peralihan dari ketergantungan sosioekonomi menjadi mandiri. Secara biologis, saat seorang anak mengalami pubertas dianggap sebagai indikator awal masa remaja. Namun karena tidak adanya petanda biologis yang berarti untuk menandai berakhirnya masa remaja, maka faktor-faktor sosial, seperti pernikahan, biasanya digunakan sebagai petanda untuk memasuki masa dewasa. Pengetahuan dasar yang perlu diberikan kepada remaja:  Pengenalan mengenai sistem, proses dan fungsi alat reproduksi

(aspek tumbuh kembang remaja)

 Mengapa remaja perlu mendewasakan usia kawin serta bagaimana merencanakan kehamilan agar sesuai dengan keinginannya dan pasangannya

 Penyakit menular seksual dan HIV/AIDS serta dampaknya terhadap kondisi kesehatan reproduksi

 Bahaya penggunaan obat obatan/narkoba pada kesehatan reproduksi  Pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual

 Kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya

 Mengembangkan kemampuan berkomunikasi termasuk memperkuat kepercayaan diri agar mampu menangkal hal-hal yang bersifat negatif

 Hak-hak reproduksi A. Latar Belakang

(28)

28 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019 B. Sasaran Kegiatan

Remaja atau karang taruna di Desa Karangnongko, Kabupaten Jepara

C. Waktu dan Tanggal Pelaksanaan Waktu : 19.30 WIB

Tanggal pelaksanaan : Jumat, 19 Juli 2019

Tempat : Aula Balai Desa Karangnongko

D. Bentuk Kegiatan

Sosialisasi dan diskusi terbuka bersama remaja dan bekerjasama dengan BKKBN Kecamatan Nalumsari

E. Hasil dari Kegiatan

Remaja menjadi tahu tentang kesehatan reproduksi remaja dan menjadi mampu untuk menanggulangi masalah-masalah yang ada di sekitarnya serta mampu mencegah penularan penyakit seksual.

F. Hasil

E. Bentuk Kegiatan C. Waktu Pelaksanaan B. Sasaran

(29)

29 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019

DOKUMENTASI KEGIATAN KESPRO BKKBN

Mahasiswa KKN memberikan materi kepada audiens

(30)
(31)

31 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019 A. Latar Belakang

Kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia adalah upaya memobilisasi jutaan orang diseluruh dunia untuk mencuci tangan dengan sabun. Inisiatif ini kumandang oleh Public Private Partnership for Handswing (PPWH), Kemitraan Swasta dan public untuk Cuci Tangan (Public Private Partnership for Handswing) dan di dukung oleh PBB.

Tunjuannya adalah penurunan angka kematian untuk anak-anak dimana lebih dari 5000 anak balita penderita diare meninggal setiap harinya diseluruh dunia sebagai akibat dari kurangnya akes pada air bersih dan fasilitas sanitas dan pendidikan kesehatan. Dapat dikendalikan dengan perubahan-perubahan perilaku sederhana seperti mencuci tangan dengan sabun, yang menurut penelitian dapat mengurangi angka kematian yang terkait dengan penyakit diare hingga hampir 50 persen.

B. Sasaran

Anak-anak TK Mustika Rini A. Latar Belakang

(32)

32 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019

C. Waktu dan Tanggal Pelaksanaan Waktu : 09.00 WIB

Tanggal : Selasa, 30 Juli 2019 Tempat : TK Mustika Rini D. Bentuk Kegiatan Sosialisasi dan praktik langsung. E. Hasil

Siswa siswi mampu mengerjakan apa yang telah kami sampaikan dan kami memberi dorongan agar siswa dan siswi mampu melakukannya dengan sendirinya serta menyadari bahaya dan dampak yang akan terjadi bila tidak melakukan itu. Sehingga siswa siswi sadar untuk melakukannya tanpa adanya paksaan.

C. Waktu pelaksanaan

C. Bentuk Kegiatan

(33)

33 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019

(34)
(35)

35 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019 A. Latar Belakang

Menggosok atau menyikat gigi secara teratur dan benar penting dilakukan untuk menjaga kesehatan gigi. Kerusakan gigi, seperti gigi berlubang, masalah pada gusi, dan bau mulut, dapat dihindari jika rutin menyikat gigi.

Dengan menyikat gigi, gigi dibersihkan dari plak dan sisa majaban yang menempel pada gigi. Agar dapat membersihkan gigi secara menyeluruh, sikat gigi pun harus dilakukan dengan benar.

Dianjurkan menyikat gigi setiap hari. Selain mencegah berbagai masalah gigi dan mulut, kebiasaan ini juga baik untuk kesehatan tubuh secara menyeluruh. Namun, jangan asal rajin menyikat gigi. Pastikan juga kalau menyikat gigi dengan cara yang benar. Teknik menyikat gigi yang salah justru dapat memicu berbagai masalah gigi dan mulut. B. Sasaran

Siswa siswi TK Mustika Rini C. Waktu dan Tanggal Pelaksanaan

Waktu : 09.00 WIB

Tanggal : Selasa, 30 Juli 2019 Tempat Pelaksanaan : TK Mustika Rini D. Bentuk Kegiatan

Sosialisasi dan praktik langsung E. Hasil

Anak-anak menjadi sadar gerakan gosok gigi setiap hari 2x dalam sehari sehingga gigi anaj-anak akan selalu sehat dan bersih.

A. Latar Belakang

B. Sasaran

C. Waktu Pelaksanaan

E. Hasil

(36)

36 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019

(37)
(38)

38 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019 A. Latar belakang

Salah satu tatanan PHBS yang utama adalah PHBS rumah tangga yang bertujuan memberdayakan anggota sebuah rumah tangga untuk tahu, mau dan mampu menjalankan perilaku kehidupan yang bersih dan sehat serta memiliki peran yang aktif pada gerakan di tingkat masyarakat. Tujuan utama dari tatanan PHBS di tingkat rumah tangga adalah tercapainya rumah tangga yang sehat.

Terdapat beberapa indikator PHBS pada tingkatan rumah tangga yang dapat dijadikan acuan untuk mengenali keberhasilan dari praktek perilaku hidup bersih dan sehat pada tingkatan rumah tangga. Berikut ini 10 indikator PHBS pada tingkatan rumah tangga :

1. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan. 2. Pemberian ASI eksklusif

3. Menimbang bayi dan balita secara berkala 4. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih 5. Menggunakan air bersih

6. Menggunakan jamban sehat. 7. Memberantas jentik nyamuk 8. Konsumsi buah dan sayur

9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari 10. Tidak merokok di dalam rumah B. Sasaran

Ibu-ibu PKK di Desa Karangnongko C. Waktu dan tanggal pelaksanaan Waktu : 14.00 WIB

Tanggal pelaksanaan : Jumat, 19 Juli 2019

Tempat : Aula Balai Desa Karangnongko D. Bentuk kegiatan

Sosialisasi dan diskusi terbuka bersama ibu-ibu PKK. A. Latar Belakang

B. Sasaran

(39)

39 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019 E. Hasil

Ibu-ibu PKK di Desa Karangnongko menjadi tahu tentang PHBS di tatanan Rumah Tangga, dan menjadi mau untuk melaksanakan PHBS di tatanan rumah tangga serta mampu untuk melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.

DOKUMENTASI KEGIATAN 10 INDIKATOR PHBS D. Hasil

(40)
(41)

41 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019 A. Latar Belakang

Setiap wanita tentu mendambakan memiliki kulit yang cantik dan sehat, banyak cara dilakukan agar kulit wajah dan badan senantiasa sehat, mulai dari pergi ke klinik kecantikan, konsultasi ke dokter spesialis kulit sampai melakukan perawatan alami yang dapat dilakukan sendiri di rumah. Dari begitu banyak cara untuk mendapatkan kulit tubuh yang sehat, lulur sudah dikenal sejak zaman dahulu sebagai salah satu cara untuk merawat kecantikan kulit. Konon, paada zaman dahulu para putrid kerajaanpun menggunakan lulur untuk mempercantik kulit mereka, berbagai macam bahan alami dimanfaatkan sebagai bahan dasar lulur, salah satunya adalah kopi.

Kopi dikenal sebagai minuman yang dicari untuk menghilangkan kantuk, kandungan kafein dalam kopi menjadi alasan banyak orang menggemari minuman ini bahkan sampai membuat kecanduan. Kopi selain diolah menjadi minuman yang digemari sampai saat ini, ternyata kopi juga berkhasiat untuk kecantikan kulit. Bagi kaum wanita adanya bahan alami yang dapat digunakan untuk perawatan kecantikan tentunya menjadi kabar yang menggembirakan.

Manfaat yang terdapat di dalam kopi diantaranya adalah aroma kopi saja sudah dikatakan sebagai aroma terapi yang membuat seseorang menjadi rileks. Kandungan kafein dalam kopi bermanfaat sebagai anti oksidan yang berfungsi sebagai anti kanker, pencegah timbulnya varises atau selulit dengan melancarkan aliran darah, kafein juga berfungsi menyempitkan pembuluh darah dalam kulit agar kulit menjadi kencang. Kopi juga dapat berfungsi sebagai eksfoliator untuk pengelupasan sel kulit mati yang jika digunakan secara teratur dapat menghilangkan sisa kotoran dalam kulit.

Untuk membuat lulur berbahan dasar kopi adalah dengan menyiapkan kopi bubuk tanpa gula, minyak zaitun murni, air mineral dengan alat-alatnya adalah kuas masker, sendok makan, dan satu buah A. Latar Belakang

(42)

42 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019

mangkuk. Cara membuatnya dengan mencampurkan kopi bubuk dengan minyak zaitun dengan perbandingan 3 sendok makan kopi bubuk dicampurkan dengan 9 tetes minyak zaitun, kemudian diberi air mineral secukupnya dan aduk hingga mengental seperti pasta. Lalu lulur dioles ke bagian tubuh sampai merata dan didiamkan kurang lebih 15 menit. Dibilas dengan air hangat agar lebih mudah atau bisa saja air dingin. Lulur ini dapat dipakai rutin seminggu dua kali.

B. Sasaran

Masyarakat Desa Karangnongko utamanya ibu-ibu PKK di Dukuh Karangrandu RW 5, Desa Karangnongko, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara

C. Tujuan

1. Memanfaatkan kopi sebagai bahan dasar alami lulur untuk kulit.

2. Menambah pengetahuan ibu-ibu mengenai perawatan kulit yang berbahan dasar kopi.

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

1. Waktu : 16.00-17.15 WIB 2. Tanggal Pelaksanaan : Jumat, 26 Juli 2019

3. Tempat : Dusun Karangrandu RW 05

E. Bentuk Kegiatan

Mempraktikkan cara membuat lulur kopi dan cara menggunakan lulur yang berbahan dasar kopi yang dicampur dengan minyak zaitun pada kulit tubuh, serta memberikan penjelasan mengenai manfaat dan kandungan yang terdapat di dalam lulur kopi untuk perawatan kulit. B. Sasaran

C. Tujuan

D. Waktu Pelaksanaan

(43)

43 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019 F. Hasil dari Kegiatan

Perkumpulan Ibu PKK Dukuh Karangrandu RW 05 menjadi mengerti manfaat lain dari kopi selain diolah menjadi minuman bisa juga digunakan untuk kecantikan. Perkumpulan ibu-ibu PKK Dukuh Karangrandu RW 05 juga menjadi mengerti cara pembuatan dan cara pemakaian lulur yang terbuat dari kopi dan minyak zaitun. Dalam pertemuan tersebut, ibu-ibu PKK juga mempraktikkan langsung lulur dari kopi setelah melihat praktik cara pemakaian. Harapannya ibu-ibu desa Karangnongko dapat memnafaatkan bahan alami untuk mempercantik kulit yang bisa dilakukan di rumah dan disela-sela kegiatan sehari-hari.

(44)

44 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019

(45)
(46)

46 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019 A. Latar Belakang

Desa Karangnongko merupakan salah satu desa yang padat penduduknya di Kecamatan Nalumsari. Jumlah penduduk di desa Karangnongko adalah 3.860 jiwa dan 1.924 dari jumlah penduduk tersebut adalah perempuan. Warga desa Karangnongko memiliki banyak kegiatan di setiap bulannya, salah satunya adalah PKK. Saat tim KKN Lokasi Tahap 1 Universitas Negeri Semarang Desa Karangnongko bertemu dengan salah satu perangkat desa, dijelaskan bahwa ibu-ibu PKK tertarik dengan praktik atau yang berhubungan dengan ketrampilan dan penampilan.

Setelah mengisi PKK dengan program kerja praktik lulur dari kopi, bahan alami lain yang dapat dimanfaatkan untuk menjaga wajah dan kulit adalah teh hijau. Teh hijau tidak hanya digunakan untuk diseduh saja, akan tetapi ampasnya dapat dimanfaatkan untuk kecantikan wajah.

Teh hijau membantu meremajakan kulit dengan mencerahkan warna kulit, menghilangkan flek hitam akibat polusi yang menempel pada wajah, serta mengangkat sel kulit mati. Selain itu, ampas teh dapat mengecilkan pembuluh darah halus di bawah mata yang menyebabkan mata bengkak atau kantung mata. Kandungan teh hijau antara lain mengandung zat anti penuaan dan anti-oksidan yang dapat membantu mencegah tanda-tanda penuaan kulit seperti kulit kendur, kerusakan akibat sinar matahari, flek hitam, bintik-bintik penuaan, garis-garis halus, dan kerutan.

Oleh karena itu, tim KKN Lokasi Tahap 1 Universitas Negeri Semarang di Desa Karangnongko mengadakan praktik masker berbahan dasar teh hijau serta sosialisasi manfaat lain dari teh hijau dan pentingnya merawat kulit wajah.

(47)

47 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019 B. Sasaran

Ibu-ibu PKK Dukuh Krajan Kulon RW 01 Desa Karangnongko, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara

C. Tujuan

1. Dapat memanfaatkan ampas dari teh hijau untuk merawat kecantikan wajah.

2. Menambah pengetahuan ibu-ibu PKK tentang manfaat teh hijau selain untuk minuman.

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

1. Waktu : 16.00 WIB

2. Tanggal Pelaksanaan : Jumat, 9 Agustus 2019 3. Tempat : Dukuh Krajan Kulon RW 01

Karangnongko

E. Bentuk Kegiatan

Mempraktikan penggunaan masker yang berbahan dasar teh hijau dan minyak zaitun pada wajah. Cara penggunaannya yakni teh hijau dibasahi dengan air, bisa air hangat atau air biasa, akan tetapi lebih baik hasilnya apabila menggunakan air hangat. Setelah dibasahi dengan air hangat, teh hijau diperas sedikit agar lebih lembab. Kemudian apabila telah dibasahi, teh hijau dicampur dengan madu dan minyak zaitun. Campuran teh hijau dengan madu dan minyak zaitun lalu dapat dioleskan ke wajah. Masker dari teh hijau ini dapat digunakan dua kali dalam seminggu.

Selain praktik menggunakan masker yang berbahan dasar teh hijau, tim KKN juga memberikan penjelasan guna menambah wawasan para ibu PKK mengenai manfaat penggunaan masker berbahan dasar teh B. Sasaran

C. Tujuan

D. Waktu Plaksanaan

(48)

48 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019

hijau untuk kecantikan serta perawatan kulit wajah antara lain untuk menghaluskan wajah, mencerahkan wajah, dan mencegah keriput pada kulit wajah.

F. Hasil dari Kegiatan

Ibu-ibu PKK Dukuh Krajan Kulon RW 01 menjadi mengerti manfaat lain dari teh hijau yaitu bisa digunakan untuk kecantikan wajah selain untuk minuman. Perkumpulan ibu-ibu PKK Dukuh Krajan Kulon RW 01 juga menjadi mengerti cara pembuatan dan cara pemakaian masker yang terbuat dari teh hijau dan minyak zaitun. F. Hasil Kegiatan

(49)

49 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019

(50)
(51)

51 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019 A. Latar belakang

“Senam Sehat (SKJ)” merupakan salah satu program kerja dari KKN Desa Karangnongko 2019. Program ini merupakan sebagai suatu cara untuk meningkatkan kesehatan anak-anak dan juga sebagai suatu peralihan bagi anak-anak agar lebih meningkatkan aktivitas mereka dan juga mengurangi waktu mereka bermain game online maka dari itulah terinspirasi suatu progja yang bertema Senam Sehat (SKJ) bagi golongan anak-anak di Desa Karangnongko. Tujuan dari program ini yaitu membantu dan memfalisitasi anak dalam menunjang anak-anak belajar pada bidang non akademik. Adapun mata pelajaran dalam bidang olahraga yang akan diajarkan dalam program ini yaitu, Senam SKJ. Sasarannya adalah siswa-siswa SD di lingkungan yang ada di Desa Karangnongko.

Pada Jumat, 9 Agustus 2019 kami melakukan sosialisasi terkait program “Senam Sehat (SKJ)” ke SDN 1 Karangnongko dan mengajak siswa-siswa dari SDN 1 Karangnongko tersebut untuk mengikuti program ini. Untuk penyebaran informasi yang lebih luas, kami juga berkoordinasi dengan Bapak/Ibu Guru untuk menyebarkan informasi terkait “ Senam Sehat (SKJ )” agar semua siswa SDN 1 Karangnongko yang ada di Desa Karangnongko dapat mengikuti program ini, terutama anak-anak yang bersekolah di luar Desa Karangnongko. Setelah bersosialisasi, kami membentuk panitia kecil yang terdiri dari Sie instruktur, Sie Publikasi dan Dokumentasi. Malam harinya kami mengadakan rapat untuk membagi job description dari masing-masing sie dan merencanakan materi yang akan kami ajarkan. Persiapan yang telah kami lakukan sebelum memulai program ini diantaranya, menyiapkan materi dan media, belajar bersama, dan menyiapkan perlengkapan yang harus dipersiapakan “ Senam Sehat (SKJ)”. Pada pertemuan selanjutnya, kami mengadakan rapat untuk menentukan materi yang akan diajarkan. Kami juga melakukan beberapa persiapan diantaranya, menyiapkan materi dan media, belajar bersama, serta menyiapkan perlengkapan “Senam Sehat (SKJ)”.

Program kerja “Senam Sehat (SKJ)” ini di mulai di SD N 1 Karangnongko dengan materi progja kita yaitu Senam SKJ dari kelas 1 sampai kelas 6. “Senam Sehat (SKJ)” pertemuan pertama dilaksanakan pada Jumat, 9 agustus 2019 dan Jumat, 16 Agustus 2019 yang bertempat di SDN 1 Karangnongko. Antusias siswa dari SD tersebut sangat tinggi, hal ini terlihat dari kehadiran siswa yang A. Latar Belakang

(52)

52 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019

lebih awal dari waktu yang telah ditentukan. “ Senam Sehat (SKJ)” dimulai pada pukul 07:00 WIB.

B. Sasaran

SD Negeri 1 Karangnongko

C. Waktu dan Tanggal Pelaksanaan Hari/Tanggal : Jumat 9 Agustus 2019 Waktu : 07.00-07.45 WIB

Tempat : Siswa/i SDN 1 Karangnongko D. Bentuk Kegiatan

Seluruh siswa SDN 1 Karangnongko mengikuti kegiatan senam SKJ bersama. Konsep kegiatan ini adalah memberikan sosialisasi tentang menjaga kesehatan jasmani kemudian kami melakukan senam bersama dengan siswa SDN 1 Karangnongko.

E. Hasil

Siswa dan siswi di SD N 1 Karangnongko dapat menumbuhkan semangat untuk berolahraga meskipun hanya olahraga ringan, tetapi dapat meningkatnya minat untuk beraktivitas fisik.

B. Sasaran

C. Waktu Pelaksanaan

D. Bentuk Kegiatan

(53)

53 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019

(54)
(55)
(56)

56 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019 A. Latar Belakang

Pada tahun 2019, rencananya di desa Karangnongko akan dibangun atau akan ada pengadaan tempat pembuangan sampah. Sebelum ada tempat pembuangan sampah, sampah hasil rumah tangga langsung dibakar di sekitar daerah tempat tinggal begitu saja. Lokasi pembuangan sampah yang tidak terkontrol merupakan tempat yang cocok untuk beberapa organisme dan binatang salah satunya lalat sehingga dapat menimbulkan penyakit. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap kesehatan manusia antara lain dapat terkena penyakit diare dan penyakit jamur.

Sampah yang menumpuk dapat menimbulkan bau tidak sedap yang berpengaruh terhadap daerah sekitarnya seperti pemukiman warga. Pengumpulan sampah di tempat terbuka juga dapat berakibat pada pencemaran air dan tanah di sekitar daerah tersebut. Pembuangan sampah di lahan kosong secara sembarangan dapat menyebabkan lahan tersebut mengalami pencemaran. Lahan yang terisi sampah secara terbuka juga mengurangi keindahan untuk dilihat.

Pengolahan sampah merupakan suatu hal yang penting untuk menjaga keseimbangan lingkungan. Langkah pertama untuk pengelolaan sampah adalah memisahkan sampah berdasarkan jenisnya yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah organic dapat dijadikan pupuk kompos. Sedangkan sampah anorganik dapat didaur ulang, seperti kertas, kardus, botol kaca atau plastik, dan kaleng. Setelah itu. membudayakan gaya hidup reduce, reuse, dan recycle.

Oleh sebab itu, tim KKN Lokasi Tahap 1 Universitas Negeri Semarang mengadakan kegiatan penyuluhan mengenai pengolahan sampah agar masyarakat di desa Karangnongko dapat menjaga lingkungan dengan memanfaatkan sampah yang masih bisa didaur ulang serta tidak membuang sampah di sembarang tempat.

(57)

57 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019 B. Sasaran

Masyarakat Desa Karangnongko terutama Perkumpulan Ibu PKK di RW 3 Desa Karangnongko, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara

C. Tujuan

1. Masyarakat Desa Karangnongko terutama Ibu-Ibu PKK Dusun Ngablak RW 03 mengetahui dampak dari adanya sampah.

2. Mengetahui pentingnya pengelolaan sampah untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan kesehatan.

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu : 16.00 WIB

2. Tanggal Pelaksanaan : Kamis, 1 Agustus 2019 3. Tempat : Dusun Ngablak RW 03

Desa Karangnongko, Nalumsari, Kabupaten Jepara

E. Bentuk Kegiatan

Memberikan penyuluhan mengenai pentingnya mengolah sampah hasil dari rumah tangga selain dibuang atau dibakar begitu saja. Mengolah sampah tersebut dapat mencakup memilah sampah secara fisik seperti kertas, plastik, kaca, dan sampah basah, lalu mendaur ulangnya. Serta memberikan pemaparan mengenai dampak pembuangan sampah sembarangan.

F. Hasil dari Kegiatan

Ibu-ibu PKK Dusun Ngablak mejadi mengerti cara pemilahan dan mengolah sampah yang benar serta mengetahui dampak dari pembuangan sampah secara sembarangan.

B.Saran

C. Tujuan

D. Waktu Pelaksanaan

E. Bentuk Kegiatan

(58)

58 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019

(59)
(60)

60 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019 A. Latar Belakang

Tepat pada tanggal 17 Agustus tahun 2019, rakyat Indonesia merayakan hari raya kemerdekaan ke-74 setelah mengalami penjajahan selama lebih dari 3,5 abad. Hal ini menjadikan momen hari kemerdekaan merupakan momen yang paling dinanti-nantikan oleh seluruh rakyat Indonesia. Berbagai perayaan untuk mengingat kembali perjuangan para pahlawan selalu dilakukan untuk memeriahkan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia ini. Selain upacara bendera, masyarakat juga ikut menyemarakkan Hari Kemerdekaan dengan berbagai perlombaan khas yang sering disebut sebagai lomba tujuh belasan.

Pada dasarnya, banyak orang menganggap bahwa lomba tujuh belasan hanya dijadikan sebagai sarana untuk seru-seruan saja. Namun dibalik anggapan tersebut, terdapat banyak manfaat tersembunyi yang kurang begitu dipahami oleh kebanyakan orang. Manfaat tersebut antara lain:

 Melalui lomba tujuh belasan, berbagai ketrampilan sosial anak dapat ditingkatkan. Hal ini karena saat berada di arena lomba, anak akan bertemu dengan teman sebaya yang dapat mendorongnya untuk berinteraksi social

 Jenis lomba berkelompok bisa dijadikan ajang untuk memupuk jiwa-jiwa kekompakan dan persahabatan serta kerja sama

 Melatih jiwa sportivitas, yaitu mengikuti aturan main yang ada dan bersedia menerima kekalahan ataupun kemenangan dalam perlombaan

 Sebagai sarana agar berani tampil di depan umum mengingat kegiatan ini akan diikuti oleh banyak orang, baik sebagai peserta atupun penonton saja

(61)

61 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019

 Untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme karena beberapa lomba memiliki filosofi makna yang dalam. Contoh: lomba makan kerupuk untuk mengingatkan tetang sulitnya makan saat masa penjajahan.

B. Sasaran

Anak-anak di Desa Karangnongko, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara

C. Waktu dan Tanggal Pelaksanaan

Waktu : 08.00 – 17.00 WIB

Tanggal Pelaksanaan : Minggu, 17 Agustus 2019

Tempat : Dukuh Krajan Wetan RT 07 RW 02

D. Bentuk Kegiatan

Dalam rangka memeriahkan Hari Kemerdekaan Indonesia, tim KKN Lokasi Tahap I Unnes Desa Karangnongko bersama dengan pemuda mushola / Santri Langgar Sawo menyelenggarakan berbagai lomba yang boleh diikuti oleh seluruh anak di Desa Karangnongko mulai dari usia 5 hingga 14 tahun. Lomba-lomba tersebut Antara lain:

 Mewarnai  Bambu dalam Botol  Makan Kerupuk  Balap Karung Safety  Sepak Bola Corong  Wajah Tempel Sticky Notes  Kelereng Balon  Estafet Karet dengan Sedotan  Lari Sprint  Jackpot Point

B. Sasaaran

C. Waktu Pelaksanaan

(62)

62 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019 E. Hasil dari Kegiatan

Lomba tujuh belasan di RW02, Desa Karangnongko ini boleh diikuti oleh anak-anak yang bahkan tidak berasal dari sekitar lokasi kegiatan. Banyaknya peserta pada masing-masing perlombaaan menunjukkan bahwa tingkat antusiasme anak-anak sangat tinggi. Tidak hanya itu saja, masyarakat umum juga ikut mengapresiasi kegiatan ini. Terbukti dengan hadirnya mereka untuk sekedar memberikan support pada setiap anak yang sedang melakukan perlombaan. Oleh karena itu, dengan adanya kegiatan ini beberapa manfaat yang telah dijelaskan di atas seperti meningkatkan interaksi sosial, sikap bekerja sama, dan memupuk jiwa nasionalisme dapat terwujud. Selain itu, kemeriahan dalam rangka menyambut Hari Raya Kemerdekaan Indonesia juga dapat dirasakan oleh masyarakat di sekitar Desa Karangnongko. E. Hasil

(63)

63 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019

DOKUMENTASI KEGIATAN BATU AGUS

Lomba Bambu dalam Botol

Lomba Wajah Tempel Sticky Notes

(64)

64 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019

Lomba Balap Karung Safety

Lomba Kelereng Balon

(65)
(66)

66 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019 A. Latar Belakang

Dalam pelaksanaan program KKN, terdapat salah satu program fisik yang dilaksanakan yaitu plangisasi. Plangisasi merupakan sebuah program berupa pemasangan plang sebagai penunjuk arah satu Dusun satu ke Dusun lainnya, tempat tinggal perangkat dusun, dan pemasangan plang dilarang membuang sampah. Program ini dilaksanakan 4 hari pada tanggal 19-23 Agustus 2019. Dalam pelaksanaannya, terdapat 6 plang yang sudah terpasang, yaitu plang penunjuk lokasi rumah ketua RW, Penunjuk arah Dusun ke Dusun lainnya ditempatkan dititik tertentu, dan plang sampah.

B. Sasaran

Masyarakat Desa Karangnongko dan Pengunjung Desa Karangnongko

C. Waktu Pelaksanaan

Program ini dilaksanakan 4 hari pada tanggal 19-23 Agustus 2019. A. Latar Belakang

B. Sasaran

(67)

67 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019

(68)
(69)

69 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019 A. Latar Belakang

Dalam pembuatan peta kali ini yakni jenis peta administrasi yang berlokasi di Desa Karangnongko, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara. Dalam pembuatan peta kali tahapan awal dalam pembuatan yakni pemotongan citra satelit dari google earth beresolusi tinggi dari tahun 2019 pada bulan mei. Pemotongan citra satekit melalui aplikasi ArcGis sesuai dengan gambaran sebenarnya di Desa Karangnongko, Kecamatan Nalumsari. Isi dari peta administrai ini mengenai gambaran representatif yakni, informasi tentang penggunaan lahan dan sarana dan prasarana di Desa Karangnongko, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara. Dari gambaran peta yang ada, pada sisi barat desa Karangnongko berbatasan dengan Desa Tritis dan Ngetuk. Pada sisi timur berbatasan dengan Kabupaten Kudus yakni Desa Gebog. Pada sisi selatan berbatasan dengan Desa Daren, Nalumsari, Jepara. Pada sisi utara berbatasan dengan Desa Gondosari, Kabupaten Kudus.

B. Sasaran

Waktu :

Tanggal Pelaksanaan : 18-24 Agustus

Tempat : Posko KKN Karangnongko

C. Bentuk Kegiatan

Pembuatan peta administrasi desa dengan input data dasar Badan Informasi Geospasial dan Citra Satelit Resolusi Tinggi Google Earth Tahun 2019 yang diolah pada aplikasi ArcGis. Proses pengolahan data input dengan menggunakan aplikasi yang ada, menggabungkan beberapa data dari BIG dengan mendigitasi citra satelit google earth tahun 2019 dengan output pengggunaan lahan, sarana dan prasarana, batas administrasi, dan batas kabupaten.

A. Latar Belakang

B. Waktu Pelaksanaan

(70)

70 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019

(71)
(72)

72 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019 A. Latar Belakang

Di zaman sekarang ini, bumi yang sedang mengalami global warming, pohon memiliki peranan yang sangat penting untuk lingkungan dan kehidupan manusia. Pohon dapat menghasilkan oksigen yang diperlukan oleh manusia dan dapat menurunkan suhu setempat sehingga udara di sekitarnya akan menjadi sejuk. Selain itu, pohon atau tanaman pada dasarnya akan menyerap air hujan. Sehingga dengan ada banyaknya pohon dalam suatu tempat akan menjadikan tempat tersebut menjadi daerah resapan atau tempat persediaan air tanah.

Universitas Negeri Semarang, sebagai Universitas Konservasi memiliki tekad untuk menerapkan prinsip-prinsip perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan secara lestari terhadap sumber daya alam dan seni budaya, serta berwawasan ramah lingkungan dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Selain mewujudkan UNNES sebagai Universitas Konservasi, menanam pohon juga memiliki banyak manfaat. Manfaat tersebut diantaranya, pohon dapat meghasilkan oksigen untuk kita bernapas, menyerap karbon monoksida, melindungi tempat tinggal satwa, sumber makanan, dan tempat menyimpan air.

Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, Tim Kuliah Kerja Nyata Lokasi Tahap I Universitas Negeri Semarang di Desa Karangnongko mengadakan program Gerakan Memperbaiki Lingkungan dengan Menananam Pohon (GEMERLAP) Konservasi. Desa Karangnongko merupakan desa yang memiliki banyak perkebunan. Hasil kekayaan alamnya antara lain tebu, randu, dan singkong. Akan tetapi di samping itu, saat musim penghujan datang kerap kali terjadi banjir. Air hujan menggenangi jalan yang digunakan untuk lewat. Oleh karena itu, Tim Kuliah Kerja Nyata Lokasi Tahap I Universitas Negeri Semarang mengadakan penanaman bibit pohon mangga.

(73)

73 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019 B. Sasaran

Masyarakat Desa Karangnongko, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara

C. Tujuan

1. Menanam pohon mangga supaya lahan di sekitar balai desa menjadi rindang dan buahnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

2. Menanam pohon mangga supaya menjadi tempat untuk resapan air hujan agar mengurangi risiko banjir saat musim penghujan.

3. Melaksanakan pilar konservasi dengan menanam pohon yang memiliki banyak fungsi untuk kesejukan lingkungan maupun konsumsi bagi masyarakat Desa Karangnongko.

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

1. Waktu : 09.00 WIB

2. Tanggal Pelaksanaan : Jumat, 23 Agustus 2019 3. Tempat : Lahan Belakang Balai Desa

Karangnongko E. Bentuk Kegiatan

Pada awalnya, tim KKN Lokasi Tahap I Universitas Negeri Semarang di Desa Karangnongko survei berkeliling desa untuk mempermudah dalam menentukan jenis tanaman yang sekiranya akan ditanam serta survei tempat untuk melakukan penanaman pohon. Setelah melihat lingkungan sekitar desa Karangnongko, tim KKN Lokasi Tahap I Universitas Negeri Semarang menemukan lahan kosong yang belum dimanfaatkan, sehingga tim berpikiran untuk menanam tanaman atau pohon di lokasi tersebut yaitu lahan kosong di belakang Balai Desa Karangnongko. Selanjutnya, tim KKN berdiskusi dengan Ibu Petinggi mengenai bibit yang akan ditanam dan lokasi penanaman. Setelah mendapatkan persetujuan serta izin, tim B. Sasaran

C. Tujuan

D. Waktu Pelaksanaan

(74)

74 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019

menyiapkan bibit, pupuk, serta peralatan yang telah dibawa untuk menanam sepuluh bibit pohon mangga.

Sebelum dilakukan penanaman pohon tersebut, tim KKN melakukan serah terima bibit pohon mangga kepada salah satu perangkat desa. Setelah melakukan serah terima bibit pohon, secara bersamaan tim KKN dan perangkat desa menanam bibit pohon mangga yang telah disediakan di lahan kosong belakang balai desa. Supaya masyarakat mengerti bibit pohon apa yang ditanam, setelah menanam bibit pohon tersebut diberikan keterangan nama pohon dan nama latinnya.

F. Hasil dari Kegiatan

Lahan yang awalnya kosong di belakang Balai Desa Karangnongko dimanfaatkan menjadi taman pohon mangga. Selain buahnya dapat dikonsumsi oleh masyarakat, pohon mangga juga cepat besar dan berbuah. Lahan yang awalnya terik di belakang Balai Desa juga menjadikan sekitarnya lebih rindang, apalagi di daerah tersebut terdapat Puskesmas Pembantu dan TK Mustika Rini.

Kendala yang dihadapi dalam kegiatan penanaman pohon ialah musim yang sedang berada dalam musim kemarau. Sehingga dalam menentukan tanaman apa yang harus ditanam memerlukan diskusi dengan masyarakat sekitar dan Petinggi. Kemudian setelah diskusi tersebut didapatkanlah pohon mangga yang akan ditanam. Pada saat mencangkul tanah untuh dilakukan penanaman juga sedikit sulit karena tanahnya yang kering, sehingga dibutuhkan air dalam mencangkulnya.

Setelah selesai dilakukan kegiatan penanaman pohon tersebut, ke depannya pohon mangga akan dirawat oleh salah satu perangkat desa dan ibu petinggi supaya tumbuh subur dan tidak layu. Sehingga program penanaman pohon ini tidak berhenti setelah melakukan F. Hasil

(75)

75 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019

penanamannya saja akan tetapi mendapat tindak lanjut dari masyarakat desa Karangnongko.

(76)
(77)
(78)

78 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019 F. Latar Belakang

Menabung merupakan salah satu kebiasaan yang wajib ditanamkan sejak dini. Dengan menabung anak-anak dengan sendirinya akan mulai belajar berhemat dan bertanggung jawab dalam mengelola uang. Pada jenjang sekolah dasar (SD), anak mulai dapat diajari menabung. Permulaan menabung bias dlakukan dengan menggunakan celengan karena lebih mudah dan dapat dilakukan sendiri dirumah. Awalnya menabung dengan menggunakan celengan dapat dilakukan dengan menyisihkan uang saku anak yang diberikan oleh orang tua untuk membeli barang yang dibutuhkan anak. Misalnya ketika anak membutuhkan sepeda untuk berangkat sekolah, mereka dapat menyisihkan uang saku mereka sebanyak 5.000 per hari, setelah sepuluh hari uang yang terkumpul sudah sebanyak 50.000, kemudian target tabungan anak akan meningkat sesuai dengan kebutuhan anak.

Kedepannya diharapkan ketika anak membutuhkan suatu barang maka ia akan membelinya dengan uang tabungan yang telah dikumpulkan dan tidak perlu lagi meminta uang tambahan kepada orang tua. Hal ini akan menambah kegigihan dan ketekunan anak untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.

Peran orang tua dirumah dan peran guru serta sosialisasi disekolah diperlukan untuk membantu anak memiliki kebiasaan baik untuk menabung. Dengan adanya program kerja sosialisasi menabung dengan praktik menghias celengan ini diharapkan dapat memberikan awal yang baik kepada anak-anak sekolah dasar untuk memiliki kebiasaan menabung yang dilakukan secara sederhana dengan menggunakan celengan.

G. Sasaran

Siswa kelas 3 Sekolah Dasar di Desa Karangnongko, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara. Antara lain siswa kelas 3 SD Negeri 2 Karangnongko, SD Negeri 3 Karangnongko, dan MI Miftahul Falah. H. Waktu dan Tanggal Pelaksanaan

1. Waktu : 07.30 WIB

Tanggal Pelaksanaan : Rabu, 24 Juli 2019

Tempat : SD Negeri 2 Karangnongko Jumlah Peserta : 13 Siswa

A. Latar Belakang

B. Sasaran

(79)

79 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019

2. Waktu : 10.00 WIB

Tanggal Pelaksanaan : Kamis, 25 Juli 2019 Tempat : MI Miftahul Falah Jumlah Peserta : 10 Siswa

3. Waktu : 09.30 WIB

Tanggal Pelaksanaan : Kamis, 8 Agustus 2019 Tempat : SD Negeri 3 Karangnongko Jumlah Peserta : 9 Siswa

I. Bentuk Kegiatan

Penyuluhan mengenai pentingnya menabung sejak dini serta praktik menghias celengan yang kemudian dilombakan antar siswa untuk diambil 3 pemenang dengan hiasan celengan yang paling bagus dan rapi..

J. Hasil Kegiatan

Siswa SD dan MI di Desa Karangnongko mengetahui pentingnya menabung serta cara menyisihkan uang saku untuk ditabung serta tumbuhnya antusias dari siswa sekolah dasar di Desa Karangnongko untuk menabung denganncelengan yang telah dihias sendiri.

D. Bentuk Kegiatan

(80)

80 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019

(81)
(82)

82 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019 Latar Belakang

Desa Karangnongko merupakan salah satu desa dengan potensi dan kekayaan alam yang melimpah. Hal ini dibuktikan dengan lebih luasnya wilayah perkebunan dan persawahan dibandingkan dengan wilayah pemukiman. Berbagai tanaman seperti tebu, singkong, ketela, kacang tanah, padi, jagung dan masih banyak lagi lainnya ada di desa ini. Pemanfaatan hasil bumi tersebut juga telah dilakukan oleh masyarakat seperti pembuatan gulali dari sari pohon tebu, pembuatan kolak singkong, serta pembuatan marning dari pohon jagung. Meskipun sudah terdapat beberapa UMKM, namun masih banyak juga masyarakat yang belum dapat memanfaatkan hasil bumi yang ada. Salah satunya yaitu singkong dan ketela.

Berdasarkan kondisi nyata di lapangan, warga di Desa Karangnongko lebih memilih untuk langsung menjual hasil bumi yang diperoleh dibanding mengolahnya menjadi bentuk lain terlebih dahulu karena alasan kepraktisan. Padahal jika diolah terlebih dahulu, harga jualnya tentu akan lebih tinggi. Selain itu, pemanfaatan hasil bumi ini juga dapat membuka peluang wirausaha bagi masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, tim KKN Lokasi Tahap I UNNES Tahun 2019 Desa Karangnongko menyelanggarakan pelatihan pembuatan brownis dari singkong atau ketela dengan menggandeng ibu-ibu PKK.

A. Sasaran

Ibu-ibu PKK di RW 02 Dukuh Krajan Wetan, Desa Karangnongko, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara

B. Tujuan

1. Memanfaatkan hasil bumi Desa Karangnongko yaitu singkong sebagai bahan dasar pembuatan borwnis.

A. Latar Belakang

B. Sasaran

(83)

83 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019

2. Memberikan pelatihan kepada ibu-ibu PKK RW 02 Dukuh Krajan Wetan cara membuat brownis dari singkong agar dapat praktik mengolah singkong menjadi brownis sehingga menambah kreativitas.

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

1. Waktu : 14.30-16.00 WIB 2. Tanggal Pelaksanaan : Kamis, 15 Agustus 2019 3. Tempat : Dukuh Krajan Wetan RT 07/ 02

D. Bentuk Kegiatan

Pertama, tim KKN melakukan sosialisasi terkait hasil bumi yang ada di Desa Karangnongko seperti singkong, ketela, nangka dan lain-lain. Kemudian diberikan edukasi tentang manfaat mengonsumsi berbagai hasil bumi tersebut dengan cara mengolahnya sendiri. Setelah itu, pelatihan pembuatan brownis dari singkong atau ketela dilakukan dengan menjelaskan berbagai bahan yang digunakan serta proses pembuatannya. Tim KKN juga menyediakan brownis ketela yang sudah siap untuk dikonsumsi kepada ibu-ibu PKK.

E. Hasil dari Kegiatan

Pengolahan singkong dan ketela menjadi brownis merupakan suatu bentuk kreativitas yang mampu membuka peluang usaha. Selama ini, masyarakat hanya menganggap bahwa singkong atau ketela hanyalah hasil bumi yang memiliki nilai jual yang rendah. Namun setelah diolah menjadi bentuk lain, ternyata keduanya dapat memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Oleh karena itu adanya kegiatan ini membuat Ibu-ibu PKK RW 02 menjadi tahu bagaimana cara memanfaatkan beberapa E. Hasil

(84)

84 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019

hasil bumi yang ada di Desa Karangnongko agar dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.

(85)

85 |KKN LOKASI TAHAP I UNNES 2019 PENUTUP

A. Simpulan

Pelaksanaan KKN Lokasi Tahap I UNNES Tahun 2019 di Desa Karangnongko, Kecamatan Nalumsari dan Kabupaten Jepara. Seluruh Program Kerja yang telah dilaksanakan meliputi 4 Bidang, yaitu Bidang Pendidikan, Bidang Kesehatan, Bidang Ekonomi dan Bidang Lingkungan. Sasaran dari pelaksanaan Program Kerja mulai dari usia Balita hingga usia Dewasa. Sehingga semua kalangan dapat merasakan manfaat dari Program yang diberikan oleh Tim KKN.

B. Saran

Dari seluruh program kerja yang sudah terlaksana, ada beberapa saran dan evaluasi secara umum, antara lain adalah pentingnya menentukan media dan materi yang tepat untuk setiap program kerja agar terlaksana sesuai dengan sasaran, selalu menjaga kerja sama dan kekompakan Tim, dan meningkatkan komunikasi serta koordinasi dengan tempat sasaran yang terlibat.

(86)

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah perusahaan yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 258 perusahaan yang terdiri dari tahun 2013 dan tahun 2014 masing-masing sebanyak 129 perusahaan

Membandingkan otorisasi, penggunaan dokumen, dan praktik langkah pelaksanaan dalam pencatatan penerimaan Kolekte Umum dan Persembahan Bulanan, pengeluaran untuk Bidang dan Tim

Kesimpulan dari penelitian ini adalah perlakuan lama marinasi 5 jam dengan ekstrak tepung batang kecombrang konsentrasi 6%, meningkatkan sifat fisik dan aroma subyektif filet

Dalam menganalisa pengembangan Pelsus Gas Alam Bontang perlu diperhatikan adanya peningkatan produksi LNG yang dihasilkan oleh kilang LNG Badak dengan menggunakan 8 train/

Data primer yaitu data yang bersumber dari Study Enviromental Health Risk Assesment (EHRA) yaitu observasi lapangan yang dillakukan, dapat berupa rekaman hasil wawancara

Proses crawling secara terus-menerus dapat menyebab- kan beban berlebih pada server suatu web, bukan hanya dari proses penelusuran link tapi juga dari proses pengun- duhan halaman

Dari proses kegiatan analisis dan perancangan sistem yang dilanjutkan dengan implementasi pada aplikasi Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web dan

Ancaman yang dirasakan oleh sesama pelaku usaha pada industri makanan tradisional lopek bugi di Kecamatan Tambang Danau Kabupaten Kampar ini adalah faktor pesaing merupakan