• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN BAB I. teknis ekonomis. Aspek psiko-sosial diwujudkan dalam bentuk perubahan 1.1 LATAR BELAKANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDAHULUAN BAB I. teknis ekonomis. Aspek psiko-sosial diwujudkan dalam bentuk perubahan 1.1 LATAR BELAKANG"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 1 1.1 LATAR BELAKANG

Era reformasi yang membawa berbagai perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara telah mendorong pemerintah untuk lebih bersungguh-sungguh dalam membangun kepemerintahan yang baik (Good Governance) serta pemerintah yang bersih (Clean Government) di dalam menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Perubahan yang dimaksud diantaranya adalah tatanan hukum, politik, dan administrasi public, termasuk diantaranya upaya untuk membangun akuntabilitas public dan peningkatan system pengelolaan keuangan pemerintah pusat dan daerah.

Perubahan tersebut menyangkut dua aspek, yaitu aspek psiko-sosial dan teknis– ekonomis. Aspek psiko-sosial diwujudkan dalam bentuk perubahan paradigma, perubahanvisi, perubahan nilai-nilai, penguatan komitmen untuk berubah. Sementara itu Teknis-ekonomis mencakup perubahan struktur organisasi dan system kerja sebagai wujud perubahan fisik organisasi. Dalam proses perubahan tersebut, tiga pilar dari kepemerintahan yang baik (good governance) yaitu transparansi, partisipasi dan akuntabilitas, harus tercermin di dalamnya.

Berkaitan dengan hal itu di dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan bahwa Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota dalam rangka menyelenggarakan pemerintahannya harus menyusun perencanaan pembangunan.

Perencanaan pembangunan daerah sebagaimana dimaksud, disusun secara berjangka meliputi: Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD); Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Strategis (Renstra) SKPD.

(2)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 2 Berdasarkan amanat perundang-undangan diatas, dan dengan telah terbitnya

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandung Tahun 2005-2025. Serta telah disusunnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung.

Kecamatan Coblong sebagai salah satu SKPD di lingkungan pemerintah Kota Bandung tidak lepas dari tuntutan reformasi tersebut di atas. Bagi Kecamatan Coblong Rencana Strategik (RENSTRA) merupakan suatu kebutuhan dan keharusan.Sesuai amanat peraturan perundang-undangan yang berlaku diwajibkan menyusun Rencana Strategis (Renstra) KecamatanCoblong 2013 – 2018 sebagai penjabaran dari RPJMD Kota Bandung.

Penyusunan Renstra Kecamatan Coblong Kota Bandung dilakukan secara simultan bersamaan waktu dengan proses penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung tahun 2014-2018. Penyusunan dilaksanakan melalui tahapan persiapan, penyusunan rancangan, penyusunan rancangan akhir danpenetapan Renstra SKPD.

Secara garis besar kegiatan yang dilaksanakan pada setiap tahapan tersebut dilaksanakan melalui sebagai berikut :

a. Tahapan persiapan penyusunan Renstra dilakukan kegiatan-kegiatan antara lain : pembentukan timpenyusun Renstra, orientasi mengenai Renstra, Penyusunan agenda kerja Tim Renstra serta pengumpulan data daninformasi;

b. Tahapan penyusunan rancangan dan rancangan akhir Renstra dilakukan dengan tahap perumusan rancangan Renstra dan tahap penyajian rancangan Renstra SKPD;

c. Tahapan penetapan Renstra SKPD

Pelaksanaan kegiatan penyusunan Renstra dievaluasi dan dikendalikan untuk memenuhi kesesuaian terhadap kebijakan penyusunan Renstra oleh Camat Coblong selaku kepala SKPD, serta dibuat simpulan pengendalian dan evaluasi kebijakan Renstra oleh Bappeda Kota Bandung.

(3)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 3 Sebagai bagian dokumen perencanaan kinerja dalam penyelenggaraan

pemerintah daerah maka Renstra Kecamatan Coblong Kota Bandung 2014-2018 memiliki keterkaitan dengan RPJMD Kota Bandung tahun 2014-2018 dan Renja SKPD, ilustrasi keterhubungan Renstra SKPD dengan RPJMD dan Renja SKPD dapat digambarkan sebagaiberikut : Gambar 1.1 PerencanaanO perasional PenyelenggaraanUrusanPemerintah an - Program Prioritas - Program Prioritas PenyelenggaraanUrusanPemerin tahan - Program Prioritas Perencanaan Stratejik RPJMD RENSTRA - VisidanMisi - Tujuandansasaran - StrategidanArahKebijakan - VisidanMisi - Tujuandansasaran - StrategidanArahKebijakan

- Program Pembangunan Daerah - Program Pembangunan Daerah

- Program Prioritas - Program Prioritas - Program Prioritas

(4)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 4

Renstra disusun untuk mendukung pencapaian RPJMD yang

diimplementasikan melalui pelaksanaan program pembangunan daerah yang berisi program-program prioritas terpilih untuk mewujudkan visi dan misi Kepala Daerah. Sehubungan dengan hal tersebut, Rencana Strategis Kecamatan Coblong sebagai salah satu SKPD di Pemerintah Kota Bandung berupaya menjabarkan visi dan misi Pemerintah Kota Bandung sesuai dengan tugas dan wewenang yang dilimpahkan walikota.

Renstra Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014 – 2018 ini mengacu pada visi, misi dan program Walikota Bandung yang akan dilaksanakan dan diwujudkan dalam suatu periode masa jabatan. Penyusunan Renstra Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014 – 2018 berpedoman pada RPJP Daerah Kota Bandung Tahun 2005 – 2025 dan dalam rangka penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2014-2018 sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri 54 Tahun 2010.

Renstra Kecamatan Coblong merupakan proses yang sistematis dan berkelanjutan dari pembuatan keputusan, serta disusun dengan cara mengintegrasikan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Memasukan pertimbangan sumber daya dan anggaran, dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya langkah–langkah antisipatif yang di organisasikan secara sistematis agar hasilnya dapat diukur melalui umpan balik yang terorganisir dan sistimatis.

Rencana strategis yang dibuat menggariskan arah perkembangan Kecamatan sedangkan anggaran merupakan salah satu sumber daya utama untuk dapat merealisasikannya. Hal ini di dasarkan pada pemikiran bahwa rencana strategis yang mengabaikan realitas sumberdaya, termasuk anggaran seringkali tidak dapat dilaksanakan. Sebaliknya alokasi anggaran yang tidak dilandaskan pada pemikiran strategis seringkali tidak responsive terhadap berbagaikondisi perubahan yang perlu diperhitungkan dimasa mendatang. Perencanaan strategis diperlukan untuk memandu proses penganggaran pembiayaan pembangunan, dan bukan sebaliknya. Sehingga diharapkan dengan Rencana Strategis dapat tersusun dokumen perencanaan Jangka menengah Kecamatan Coblong dalam 5 Tahun ke depan yang

(5)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 5 menyeluruh dan berkesinambungan yang dihasilkan dari proses penyusunan

perencanaan yang transparan dan partisipatif. 1.2 LANDASAN HUKUM

Sebagai institusi formal, keberadaan Kecamatan Coblong dalam penyusunan RENSTRA Kecamatan Coblong senantiasa mengacu kepada landasan hukum yang berlaku yaitu :

1. Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286) ;

3. Undang Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara ; 4. Undang Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan

dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

5. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN);

6. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara pemerintah pusat dan daerah;

8. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional ;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, tata Cara, Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi pelaksanaan Rencana pembangunan Daerah;

(6)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 6 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah;

14. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kota Bandung;

15. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Dan Susunan Organisasi Kecamatan Dan Kelurahan Di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung;

16. Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2008 tentang Tahapan,Tata Cara

Penyusunan,Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan serta Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah; 17. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandung Tahun 2005-2025;

18. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 18 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung Tahun 2010-2030;

19. Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi Satuan Organisasi Pada Kecamatan Dan Kelurahan Di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung.

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

Rencana Strategik (Renstra) Kecamatan Coblong Tahun 2013 – 2018 dimaksudkan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembangunan guna mewujudkan visi, misi Kecamatan Coblong dalam 5 (lima) tahun kedepan, sebagai penjabaran dari visi, Misi Kota Bandung yang tertuang di dalam RPJMD Kota Bandung

Tujuan penyusunan Renstra Kecamatan Coblong tahun 2013 - 2018 adalah :

1. Sebagai pedoman bagi Kecamatan Coblong dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Tahunan Kecamatan

(7)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 7 2. Sebagai pedoman bagi Kecamatan Coblong dalam penyusunan Rencana

Kerja Anggaran (RKA) tahunan

3. Sebagai pedoman bagi Kecamatan Coblong dalam Penetapan Kinerja (Tapkin)

4. Sebagai tolak ukur dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan (LAKIP).

5. Sebagai pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan dalam merumuskan program pembangunan di Kecamatan Coblong periode 2009-2013

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika rancangan revisi renstra Kecamatan Coblong berdasarkan permendagri nomor 54 tahun 2010, disusun sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra SKPD, fungsi Renstra SKPD dalam penyelenggaraan pembangunan daerah,

proses penyusunan Renstra SKPD,

keterkaitan Renstra SKPD dengan RPJMD,

Renstra K/L dan Renstra

provinsi/kabupaten/kota, dan dengan Renja SKPD.

1.2 Landasan Hukum Memuat penjelasan tentang undang-undang,

peraturan pemerintah, Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan SKPD, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran SKPD.

1.3 Maksud dan Tujuan Memuat penjelasan tentang maksud dan

(8)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 8

1.4 Sistematika Penulisan Menguraikan pokok bahasan dalam

penulisan Renstra SKPD, serta susunan garis besar isi dokumen.

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN SKPD

Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) SKPD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki SKPD dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui

pelaksanaan Renstra SKPD periode

sebelumnya, mengemukakan capaian

program prioritas SKPD yang telah dihasilkan

melalui pelaksanaan RPJMD periode

sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra SKPD ini. 2.1 Tugas, Fungsi, dan

Struktur Organisasi SKPD

Memuat penjelasan umum tentang dasar

hukum pembentukan SKPD, struktur

organisasi SKPD, serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala SKPD. Uraian tentang struktur

organisasi SKPD ditujukan untuk

menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan tata

(9)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 9 2.2 Sumber Daya SKPD

Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki SKPD dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, asset/modal, dan unit usaha yang masih operasional

2.3 Kinerja Pelayanan SKPD

Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja SKPD berdasarkan sasaran/target Renstra SKPD periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan SKPD dan/atau indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan SKPD beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

3.2 Penentuan

Isu-isu Strategis Pada bagian ini direview kembali

faktor-faktor dari pelayanan SKPD yang

mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD, Selanjutnya dikemukakan metoda penentuan isu-isu strategis dan hasil penentuan isu-isu strategis tersebut. Dengan demikian, pada bagian ini diperoleh informasi tentang apa saja isu strategis yang akan ditangani melalui Renstra SKPD tahun rencana.

(10)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 10 3.2 Telaahan Visi, Misi,

dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi SKPD yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala daerah dan wakil

kepala daerah terpilih. Selanjutnya

berdasarkan identifikasi permasalahan pelayanan SKPD, dipaparkan apa saja

faktor-faktor penghambat dan pendorong

pelayanan SKPD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut. Faktor-faktor inilah yang kemudian menjadi salah satu bahan perumusan isu strategis pelayanan SKPD.

3.3 Telaahan Renstra Kementerian Dalam Negeri

Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor-faktor-faktor pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra SKPD provinsi/kabupaten/kota.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian

Lingkungan Hidup Strategis

Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.

3. 5. Penentuan Isu-Isu Strategis

Kecamatan Coblong Kota Bandung

Pada bagian ini direview kembali

faktor-faktor dari pelayanan SKPD yang

mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD

(11)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 11 BAB IV VISI, MISI,

TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi SKPD Pada bagian ini dikemukakan rumusan

pernyataan visi dan misi SKPD 4.2 Tujuan dan Sasaran

Jangka Menengah SKPD

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD

4.3 Strategi dan Kebijakan

SKPD Pada bagian ini dikemukakan rumusan

pernyataan strategi dan kebijakan SKPD dalam lima tahun mendatang

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

(12)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 12 2.1 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kecamatan dan Kelurahan di lingkungan Pemerintah Kota Bandung, Kecamatan Coblong memiliki Susunan Organisasi sebagai berikut :

Gambar 2.1 Bagan struktur organisasi Kecamatan

Berdasarkan kepada Keputusan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008. Tentang Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Kecamatan, disebutkan bahwa Tugas pokok Kecamatan Coblong adalah melaksanakan sebagian kewenangan yang dilimpahkan oleh Walikota di bidang pemerintahan, pembangunan, perekonomian, kemasyarakatan, ketentraman dan ketertiban serta koordinasi dengan instansi otonom dan UPTD di wilayah kerjanya. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Kecamatan Coblong mempunyai fungsi :

CAMAT

KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG Sub.Bag.Umum dan Kepegawaian Sekretariat Kecamatan Sub.Bag.Program dan Keuangan SEKSI TRAMTIB SEKSI EKBANG LH SEKSI PELAYANAN SEKSI PEMERINTAH SEKSI DIKMAS Kelompok Jabatan

(13)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 13 1. Penyelenggaraan kegiatan pemerintahan, pembangunan perekonomian,

kemasyarakatan, ketentraman dan ketertiban;

2. Pelaksanaan pembinaan Pemerintah Kelurahan dan pelayanan administrasi publik; dan

3. Pelaksanaan pelayanan teknis administratif kesekretariatan.

TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1. Camat

- Camat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan Pemerintah yang dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk menangani sebagian urusan Otonomi Daerah.

- Untuk melaksanakan tugas poko dimaksud, Camat mempunyai fungsi : a. Mengkoordinasikan Pemberdayaan Masyarakat.

b. Mengkoordinasikan Ketentraman dan Ketertiban Umum.

c. Mengkoordinasikan Penerapan Penegakan Peraturan Perundang-undangan. d. Mengkoordinasikan Pemeliharaan Prasarana dan fasilitas Pelayanan Umum. e. Membina Pemerintahan Kelurahan di wilayah kerjanya.

2. Sekretaris Kecamatan

- Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan dibidang Kesekretariatan.

- Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sekretariat mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan penyusunan rencana Program kegiatan Kecamatan.

b. Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Kesekretariatan Kecamatan dan Kelurahan.

c. Pelaksanaan Pengkoordinasian penyusunan rencana, program, evaluasi dan pelaporan kegiatan Kecamatan dan Kelurahan.

d. Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas seksi.

e. Fasilitasi dan Pengkoordinasian kegiatan Kecamatan dengan instansi terkait dalam pelaksanaan tugas poko dan fungsi Kecamatan.

(14)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 14 f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, pelaporan dan pengendalian administratif

kegiatan kesekretariatan dan Kecamatan.

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesusai dengan tugas pokok dan fungsinya.

3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Kecamatan

- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas sekretariat kecamatan di bidang umum dan kepegawaian.

- Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi:

a. Penyusunan bahan rencana dan program pengelolaan lingkup administrasi umum dan kepegawaian.

b. Pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian yang meliputi pengelolaan

naskah dinas, penataan kearsipan Kecamatan, penyelenggaraan

kerumahtanggaan Kecamatan,pengelolaan perlengkapan dan administrasi perjalanan dinas serta pelaksanaan administrasi kepegawaian.

c. Pelaporan kegiatan lingkup administrasi umum dan kepegawaian. 4. Sub Bagian Program dan Keuangan Kecamatan

- Sub Bagian Program dan Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas secretariat Kecamatan dibidang Program dan Keuangan

- Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sub Bagian Program dan Keuangan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi program dan keuangan Kecamatan.

b. Pelaksanaan pengendalian program meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana kegiatan Kecamatan, koordinasi penyusunan rencana dan program serta penyusunan laporan akuntabilitas kinerja Kecamatan. c. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyiapan

bahan penyususnan rencana anggaran, koordinasi penyusunan anggaran, koordinasi pengeloaan dan pengendalian keuangan dan menyusun laporan keuangan Kecamatan.

(15)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 15 d. Pengkoordinasian pelaporan lingkup kegiatan pengelolaan administrasi

program dan Keuangan Kecamatan.

5. Seksi Pemerintahan Kecamatan

- Seksi pemerintahan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan dibidang Pemerintahan

- Untuk meaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Seksi Pemerintahan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan data dan materi bahan lingkup Pemerintahan. b. Pembinaan rukun warga dan rukun tetangga.

c. Pelayanan administrasi pertanahan.

d. Pembinaan administrasi Pemerintahan Kelurahan.

e. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan Pemerintahan dengan Instansi terkait.

f. Pelaporan pelaksanaan lingkup Pemerintahan. 6. Seksi Ketentraman Dan Ketertiban Kecamatan

- Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan dibidang Ketentraman dan Ketertiban.

- Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai fungsi :

a. Penyusunan data dan bahan materi lingkup ketentraman dan ketertiban. b. Pembinaan ketentraman dan ketertiban.

c. Pembinaan potensi perlindungan masyarakat.

d. Pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan bencana.

e. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan Ketentraman dan Ketertiban dengan Instansi terkait.

(16)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 16 7. Seksi Pendidikan Dan Kemasyarakatan Kecamatan

- Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang Pendidikan dan Kemasyarakatan

- Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan data dan bahan materi lingkup Pendidikan dan Kemasyarakatan. b. Inventarisasi dan fasilitasi masalah social Kemasyarakatan.

c. Inventarisasi potensi bidang pendidikan formal dan informal.

d. Pembinaan terhadap lembaga kemasyarakatan ditingkat Kecamatan dan Kelurahan.

e. Fasilitasi pembinaan bidang Keagamaan, Ketahanan Keluarga, Partisipasi dan Pemberdayaan Perempuan serta generasi muda.

f. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan bidang pendidikan dan kemasyarakatan dengan Instansi terkait.

g. Pelaporan pelaksanaan lingkup bidang pendidikan dan kemasyarakatan. 8. Seksi Ekonomi, Pembangunan Dan Lingkungan Hidup Kecamatan

- Seksi ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan dibidang ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup

- Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi :

a. Penyusunan data dan bahan materi lingkup ekonomi, pembangunan danlingkungan hidup.

b. Fasilitasi pembinaan bidang Koperasi, usaha kecil dan menengah. c. Inventarisasi potensi ekonomi masyarakat dan pembangunan .

d. Fasilitasi pembangunan sarana dan prasarana fisik, fasilitas umum dan fasisilitas sosial.

e. Fasilitasi pemberdayaan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.

f. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan ekonomi dan ketahanan pangan, pembangunan serta lingkugan hidup dengan Instansi terkait.

(17)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 17 g. Pelaporan pelaksanaan lingkup ekonomi, pembangunan dan lingkungan

hidup.

9. Seksi Pelayanan Kecamatan

- Seksi Pelayanan mempunyai tugas Pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan dibidang Pelayanan

- Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Seksi Pelayanan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan data dan bahan materi lingkup pelayanan. b. Pelayanan data dan informasi Kecamatan.

c. Pelayanan administrasi kependudukan. d. Pelayanan administrasi umum lainnya.

e. Fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan pelayanan dengan Instansi terkait Pelaporan pelaksanaan lingkup Pelayanan.

2.2 SUMBER DAYA KECAMATAN 2.2.1 SUMBER DAYA ALAM

Sebagai salah satu kecamatan di Pemerintah Kota Bandung, Kecamatan Coblong yang terletak di wilayah tengah bagian utara Kota Bandung, merupakan bagian yang tak terpisahkan dari hiruk pikuk aktifitas kota Bandung yang mendapat predikat sebagai Kota Kembang dan Kota Paris Van JAVA Seperti umumnya Kecamatan di bagian utara

utara Kota Bandung, Kecamatan Coblong merupakan daerah yang sebagian besar adalah pemukiman penduduk dan perkantoran. Lokasinya yang cukup dekat dengan pusat bisnis dan pemerintahan kota

membuat kecamatan ini menjadi tempat ideal bagi penduduk asli maupun pendatang untuk bermukim. Salah satu tempat yang cukup dikenal di Kecamatan Coblong adalah Kawasan Dago dan Cihampelas, Kawasan Dago

(18)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 18 yang terkenal sebagai salah satu kawasan dan identik dengan nama salah

satu jalan tertua (Jalan Dago) di kota Bandung dewasa ini sudah menjadi salah satu Icon Kota Bandung disamping jalan Braga, dan Kawasan Cihampelas dikenal orang sebagi Pusat industri Celana Jeans.

Disamping itu kecamatan Coblong juga disebut sebagi pusat pendidikan karena disini berdiri dengan megah pusat pendidikan, seperti Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjadjaran dan Perguruan tinggi lainnya. Di Kecamatan Coblong juga terdapat Kebun Binatang Bandung, satu satunya kebun Binatang yang ada di Kota Bandung.

a. Letak Geografi

Secara geografis Kecamatan Coblong berada di wilayah tengah bagian utara Kota Bandung, sebagian wilayahya berbatasan langsung dengan Kabupaten Bandung Barat. Di sebelah Utara Kecamatan Coblong berbatasan dengan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, di sebelah Selatan berbatasan dengan kecamatan Bandung Wetan, di sebelah Timur berbatasan dengan kecamatan Cibeunying Kaler, dan di sebelah Barat dengan Kecamatan Sukajadi dan kecamatan Cidadap. Sedangkan topografi permukaan daratan kecamatan ini relatif datar dengan sedikit perbukitan. Luas wilayah Kecamatan Coblong

adalah 743.3 Ha. Secara administratif terbagi atas 6 Kelurahan yaitu Kelurahan Cipaganti, Kelurahan Lebak Siliwangi, Kelurahan Lebak Gede, Kelurahan Sadang Serang, Kelurahan Sekeloa dan Kelurahan Dago.

Kelurahan Dago merupakan kelurahan yang memiliki wilayah terluas dengan luas wilayah 258 Ha2 atau sekitar 34,7 persen dari luas wilayah Kecamatan Coblong dan Kelurahan tersempit adalah kelurahan Cipaganti dengan luas wilayah 34 Ha Kelurahan Dago bahkan lebih luas dari penjumlahan luas wilayah tiga kelurahan lain di kecamatan Coblong.

(19)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 19 Tabel 2.1

Luas Wilayah Kecamatan Coblong per Kelurahan

Kelurahan Satuan Luas Wilayah (Ha)

Cipaganti Ha 34,00 Lebak Siliwangi Ha 100,00 Lebak Gede Ha 101,30 Sadang Serang Ha 133,00 Sekeloa Ha 117,00 Dago Ha 258,00

Total Luas Lahan Ha 743,30

Tabel 2. 1 Luas Wilayah Kecamatan Coblong per Kelurahan

b. Demografi

Berikut hasil Sensus penduduk Tahun 2012 dan Sensus penduduk Tahun 2014, bahwa selama kurun waktu 2012 sampai dengan 2014 jumlah penduduk Kecamatan Coblong terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2012 jumlah penduduk Kecamatan Coblong tercatat sebanyak 127.588 jiwa dan pada tahun 2014 tercatat sebanyak 128.800 jiwa. Dengan periode tahun 2012 sampai dengan 2014 rata-rata laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,72 %.

Tabel 2.2

Penduduk Kecamatan Coblong per Kelurahan Tahun 2012 dan 2014

Kelurahan 2012 2014

Cipaganti 12.105 12.220

(20)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 20 Lebak Gede 15.095 15.239 Sadang Serang 27.101 27.359 Sekeloa 30.103 30.389 Dago 38.407 38.772 Total Penduduk 127.588 128.800

Tabel 2. 2 Penduduk Kecamatan Coblong per Kelurahan Tahun 2012 dan 2014

Tabel 2.3

Penduduk dan Rumah Tangga di Kecamatan Coblong Per Kelurahan Tahun 2014

Kelurahan Penduduk Rumah Tangga

Cipaganti 12.220 3.785 Lebak Siliwangi 4.821 1.799 Lebak Gede 15.239 6.421 Sadang Serang 27.359 8.104 Sekeloa 30.389 11.404 Dago 38.772 14.906 Jumlah 128.800 46.419

Tabel 2. 3 Penduduk dan Rumah Tangga di Kecamatan Coblong per Kelurahan Tahun 2014

Gambar 2.2

Grafik Penduduk Kecamatan Coblong per Kelurahan berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2014

(21)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 21

Gambar 2. 2 Grafik Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Menurut distribusi penduduk Kelurahan Dago menempati posisi terbanyak yaitu 38.407 jiwa dan paling sedikit yaitu Kelurahan lebak Siliwangi 4.777 jiwa. Sementara jumlah penduduk tahun 2012 menurut jenis kelamin terdiri dari 67.042 laki-laki dan 60.546 perempuan, keseluruhan penduduk laki lebih banyak ketimbang penduduk perempuan, dengan rasio 110 laki-laki dengan 100 perempuan.

Gambar 2.3

Grafik Penduduk Kecamatan Coblong berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2014

Gambar 2. 3 Grafik Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2014

0 10000 20000 30000 40000 Cipaganti Lebak

Siliwangi LebakGede Sadang

Serang Sekeloa Dago

6429 2569 7857 13868 16194 20305 5856 2208 7238 13233 13909 18102 Perempuan Laki-Laki 0 5000 10000 15000 20000 0-4 10-14 20-24 30-34 40-44 50-54 60-64 5013 3904 5749 10016 10841 6848 5228 4555 3836 3077 2572 1884 1191 2328 4806 3826 5249 7902 8390 5676 4537 4313 3720 3167 2654 2005 1383 2918 Laki-Laki Perempuan

(22)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 22 Di atas terdapat grafik penduduk Kecamatan Coblong pada tahun 2012

berdasarkan kelompok umur dimana kelompok umur terbanyak di kisaran umur 20-24 tahun dengan jumlah 19.231 jiwa dan kelompok umur paling sedikit pada kisaran umur 60-64 tahun dengan jumlah 2.574 jiwa. Berikut Tabel Penduduk Usia 5 Tahun ke atas menurut Jenis Kelamin dan Partisipasi Bersekolah di Kecamatan Coblong Tahun 2012, dimana dominan penduduk Kecamatan Coblong sudah menamatkan pendidikan atau tidak bersekolah lagi.

Tabel 2.4

Penduduk Usia 5 Tahun ke atas menurut Jenis Kelamin dan Partisipasi Bersekolah di Kecamatan Coblong Tahun 2014

Partisipasi Bersekolah L P L+P

Tidak/ Belum Sekolah 499 1.584 2.083

Masih Sekolah 20.320 15.367 35.687

Tidak Bersekolah Lagi 40.482 37.960 78.442

Jumlah 61.301 54.911 116.212

Tabel 2. 4 Penduduk Usia 5 tahun ke atas menurut Jenis Kelamin

Tabel 2.5

Penduduk Usia 10 Tahun ke atas menurut Jenis Kelamin dan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Kecamatan Coblong

Tahun 2014

Pendidikan Yang Ditamatkan

L P L+P

Tidak/ Belum Sekolah 5 253 258

Belum Tamat SD 7.542 8.188 15.730

(23)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 23

SMP/ MTS/ sederajat 8.101 7.406 15.507

SMA/ MA/ sederajat 19.202 15.402 34.604

SMK/ sederajat 5.326 2.363 7.689

Diploma I dan II 976 1.647 2.623

Diploma III/ Sarmud 3.389 2.380 5.769

Diploma IV/ Sarjana 3.160 1.895 5.055

Strata 2 dan 3 78 58 136

Jumlah 55.903 51.310 107.213

Tabel 2. 5 Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas menurut Jenis Kelamin dan Pendidikan Tertinggi

Sumber BPS Kota Bandung, Coblong Dalam Angka 2014

Tabel 2.6

Penduduk menurut Agama yang Dianut di Kecamatan Coblong Tahun 2014

Agama yang Dianut Jumlah

Islam 96.796 Protestan 5.642 Khatolik 2.274 Hindu 630 Budha 329 Lainnya 90

(24)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 24 Tabel 2.7

Penduduk menurut Jenis Mata Pencaharian di Kecamatan Coblong Tahun 2014

Mata Pencaharian Jumlah

PNS 8.113 TNI/ POLRI 374 Pegawai Swasta 9.798 Petani 818 Pedagang 8.546 Pelajar 17.657 Mahasiswa 8.486 Pensiunan 4.296 Lainnya 40.661 Total 98.749

Tabel 2. 7 Penduduk Menurut Jenis Mata Pencaharian

2.2.2 SUMBER DAYA APARATUR KECAMATAN COBLONG

Jumlah pegawai yang ada di Kecamatan Coblong, adalah sejumlah 55 dengan rincian Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kecamatan sebanyak 17

(25)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 25 Orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kelurahan sebanyak 38 orang Tenaga

Operator Komputer 2 orang (status dari Dinas Kependudukan). Tabel 2.8

Komposisi Karyawan Kecamatan Coblong Berdasarkan Eselonering

NO ESELONERING L P JUMLAH

1 Eselon III.a 1 - 1

2 Eselon III.b 1 - 1

3 Eselon IV.a 7 3 10

4 Eselon IV.b 17 14 31

Tabel 2. 8 Komposisi Karyawan Kecamatan Coblong Berdasarkan Eselonering

Tabel 2.9

Komposisi Karyawan Berdasarkan Pangkat/Golongan

NO Pangkat/Gol L P JUMLAH 1 IV /d - - - 2 IV / c - - - 3 IV / b 1 - 1 4 IV / a 1 - 1 5 III / d 8 4 12 6 III / c 4 8 12 7 III / b 10 4 14 8 III / a 4 3 7 9 II / d 1 - 1 10 II / c - - - 11 II / b 4 2 6 12 II / a - - - 13 I / d 2 - 2 14 I / c 1 - 1 15 I / b - - 16 I / a - - -

(26)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 26 2.3 KINERJA PELAYANAN KECAMATAN

Pengukuran indikator makro sangat berguna untuk melihat trend yang terjadi selama kurun waktu 5 tahun yang lalu. Dengan melihat kecenderungannya yang terjadi selama 5 tahun kebelakang, dapat ditentukan trend yang akan terjadi 5 tahun kedepan. Setelah mengetahui trend tersebut, barulah didapat rencana apa yang akan dilaksanakan untuk mengantisipasi trend yang terjadi.

Pengukuran indikator kinerja Kecamatan Coblong berdasarkan pada pedoman pengukuran indikator kinerja utama sesuai Kepmenpan Nomor 009 tahun 2007, berdasarkan sasaran/target Renstra SKPD periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan SKPD dan/atau indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah. Bahan penulisan tentang kinerja pelayanan SKPD ini mengacu pada hasil kerja bagian B.2.1.2. Adapun tabel 2.4 dan 2.5 yang perlu disajikan adalah sebagai berikut:

(27)

Tabel 2.10

PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN KECAMATAN COBLONG KOTA BANDUNG

NO Indikator Kinerja Sesuai Tugas Pokok dan Fungsi

Target SPM Target IKK Target Indikator Kinerja Lainnya

Target Renstra SKPD Realisasi Capaian Rasio Capaian

2012 2013 2012 2013 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

- Jumlah koperasi dan UKM

yang aktif 65 65 47 57 72% 88%

- Persentase usulan

Musrenbang yang ditindak lanjti SKPD

50 50 36 30 72% 60%

- Jumlah lembaga keagamaan yang aktif, Lembaga

kemasyarakatan yang aktif, Kelompok seni budaya yang aktif, Jumlah POSYANDU yang aktif

100 100 100 100 100% 100%

- Jumlah pohon yang di tanam 25.000 3000 22.434 3000 90% 100%

- Jumlah sumur resapan yang

dibuat 75 75 75 75 100% 100%

- Jumlah lubang biopori yang

dibuat 300 300 300 300 100% 100%

(28)

- Persentase anggota linmas /

Satwankar yang aktif 75 75 53 75 71% 100%

- Jumlah kelurahan tertib

administrasi 6 6 6 6 100% 100%

- Jumlah RW tertib administrasi 75 75 69 60 92% 80%

- Tersedianya data

kelembagaan kelurahan 70 75 48 66 64% 88%

- Persentase permohonan KTP / KK yang diproses secara tepat waktu

80 80 74 76 92% 95%

(29)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 29 3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

Dari sejumlah permasalahan terdapat beberapa masalah yang menjadi Isu – isu strategis Kecamatan coblong untuk lima tahun mendatang meliputi :

1. Ekonomi masyarakat tingkat Kecamatan 2. Partisipasi dan peran lembaga masyarakat 3. Kualitas Lingkungan hidup

4. Ketentraman dan Ketertiban masyarakat

5. Profesionalisme aparatur dalam pengelolaan administrasi pemerintahan 6. Pelayanan administrasi kependudukkan.

Ke 6 (enam) current issue tersebut akan menjadi concern Kecamatan coblong dalam menyelenggarakan program dan kegiatan periode tahun 2014-2018.

A. Peningkatan ekonomi masyarakat tingkat Kecamatan

Peningkatan ekonomi masyarakat di tingkat Kecamatan lebih ditekankan pada upaya-upaya yang dilakukan untuk pemberdayaan lembaga Koperasi, para pelaku usaha mikro Kecil menengah (UMKM) melalui :

- Pendataan dan pelatihan-pelatihan manajerial dan ketenaga kerjaan. - Melaksanakan sosialisasi pembangunan simpul space.

- Melaksanakan sosialisasi pembentukkan kampung-kampung kreatif bermitra dengan komunitas.

- Melaksanakan sosialisasi pembentukkan Creative District Project.

B. Peningkatan partisipasi dan peran lembaga masyarakat

Current issue ini muncul dikarenakan semakin bergesernya nilai/norma dimasyarakat, sikap kepedulian dan kegotong royongan di masyarakat yang sedikit demi sedikit mulai terkikis, hal ini menimbulkan sikap masyarakat yang cenderung

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

(30)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 30 egoisme sebagai ciri khas masyarakat perkotaan. Oleh karena itu diperlukan

upaya-upaya untuk semakin meningkatkan peran serta dan partisipasi masyarakat melalui : - Pembinaan terhadap lembaga-lembaga masyarakat yang ada seperti RT/RW,

PKK, LPM, Forum RW, Forum BKM, Karang Taruna dan Organisasi kemasyarakatan lainnya.

- Melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat tentang rumah sehat bermitra dengan TP PKK.

- Melaksanakan pendataan lokasi taman dan komunitas yang dominan berkumpul.

- Melaksanakan pendataan lokasi taman dan lapangan.

- Melaksanakan pembentukkan Forum Jaga Budaya di Kelurahan bermitra dengan komunitas.

- Memfasilitasi agenda rapat Forum RW Juara di Kecamatan.

- Memfasilitasi agenda rapat Forum Karang Taruna Juara di Kecamatan. - Memfasilitasi agenda rapat Forum LPM Juara di Kecamatan.

- Memfasilitasi agenda rapat ForumTP PKK Juara di Kecamatan.

- Melaksanakan Gerakan mau Berkebun tingkat kecamatan bermitra dengan TP PKK dan Komunitas.

- Melaksanakan pendataan Rumah Tidak Layak Huni. - Menyediakan honor kegiatan TP PKK, POSYANDU.

C. Peningkatan kualitas Lingkungan hidup dan penataan infrastruktur

Kualitas lingkungan hidup dan penataan infra struktur dijadikan isu dikarenakan seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan hidup dan penataan infrastruktur yang berwawasan lingkungan, dimana kondisi dewasa ini semakin berkurangnya ruang terbuka hijau, semakin sempitnya lahan-lahan pertanian dan menurunnya kualitas Air Sungai. Hal ini disebabkan oleh kurang pedulinya manusia akibat tuntutan kebutuhan akan perumahan, perkantoran, pertokoan hingga jasa hotel dan perdagangan.

Oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan kesadaran warga masyarakat di bidang lingkungan hidup melalui :

(31)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 31 - Penyediaan bike sharing melalui CSR.

- Sosialisasi Gerakan Jumat bersepeda.

- Sosialisasi Gerakan Zero Waste Home (Melaksanakan sosialisasi konsep 3 R, Pengkomposan).

- Sosialisasi Gerakan Bank Sampah (Penanganan Sampah Berupa Insentif masyarakat yang Memilah Sampah).

- Sosialisasi gerakan Supermarket Sampah. - Pengadaan Tempat Sampah RW/ Jalan Utama. - Pembuatan Biopori/ Sumur Resapan.

- Fasilitasi pengadaan motor pengangkut sampah di setiap Kelurahan melalui CSR.

- Fasilitasi penyediaan mesin pencacah sampah di setiap Kelurahan melalui CSR.

- Fasilitasi Menyediakan mobil pembersih sampah di setiap Kelurahan melalui CSR.

- Melaksanakan pendataan lokasi bendungan sampah. - Melaksanakan pendataan lokasi septic tank comunal.

- Melaksanakan sosialisasi hemat air dan daur ulang kepada masyarakat sepanjang bantaran.

- Melaksanakan penanaman tanaman rambat sepanjang sungai.

- Melaksanakan sosialisasi Gerakan Atap Hijau kepada masyarakat bermitra dengan komunitas dan TP PKK.

- Melaksanakan sosialisasi Gerakan Pagar Hijau kepada masyarakat bermitra dengan komunitas dan TP PKK.

- Melaksanakan sosialisasi Satu Rumah Satu Pohon kepada masyarakat bermitra dengan komunitas dan TP PKK.

- Melaksanakan sosialisasi Bandung Green N Clean kepada masyarakat bermitra dengan komunitas dan TP PKK.

- Melaksanakan sosialisasi Bandung Bersih kepada masyarakat bermitra dengan komunitas dan Forum RW.

(32)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 32 - Melaksanakan sosilalisasi kampanye di jalan jalan utama tentang Bandung

Bebas Banjir.

- Melaksanakan pendataan lokasi gang yang perlu diperbaiki.

- Melaksanakan sosialisasi Gerakan Membangun Tanpa Menggusur di Kampung Kumuh.

- Melaksanakan pemeliharaan Trotoar dan Kerb di 6 Kelurahan.

- Melaksanakan pembersihan gorong-gorong di lingkungan kecamatan.

D. Peningkatan Ketentraman dan Ketertiban masyarakat

Potensi Kecamatan Coblong sebagai Pusat Lembaga Pendidikan, Pusat industry perdagangan dan perhotelan, pusat jasa pariwisata serta pusat Factory Outlet. Menjadikan geliat kehidupan berbisnis di kecamatan Coblong semakin menjamur, juga posisi strategis yang berada di dekat Pusat Kota dan dilalui oleh Jalan . IR.H.Juanda (Jl. Dago) dan Jl. Cihampelas (Pusat Industri Jeans) yang menjadi salah satu icon Kota Bandung, menjadikan daya magnet bagi warga masyarakat untuk membuka usaha di sektor Informal (PKL dan Warung tenda). Keberadaan Lembaga-lembaga Pendidikan baik Formal maupun Informal membuka ruang baru bagi warga masyarakat untuk melakukan bisnis Rumah Kost dan Kontrakan sehingga mobilitas penduduk pendatang sangat tinggi.

Kondisi ini di satu sisi merupakan potensi di bidang ekonomi bagi warga masyarakat yaitu kesempatan untuk membuka peluang berusaha sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan tarap hidupnya, tetapi disisi lain menimbulkan masalah di bidang ketentraman dan ketertiban masyarakat diantaranya:

 Berjamurnya pedagang kaki lima (PKL) dan warung tenda dengan menggunakan lahan trotoar di sepanjang Jl. Cihampelas, Jl. Tamansari, Jl. Simpang Dago.

 Tumbuh suburnya rumah persewaan Kost dan Kontrakan tanpa didiami oleh pemilik (induk Semang) hanya dijaga oleh pembantu.

 Mobilitas penduduk pendatang (komuter), penduduk musiman (Kost/sewa) yang tinggi dan tanpa melaporkan identitas kependudukan kepada RT/RW dan Kelurahan.

(33)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 33

 Penggunaan Lahan Parkir permanen di badan Jalan seperti Jl. Taman Sari, Jl. Puter.

Upaya yang dilakukan dengan memberikan kesadaran kepada warga masyarakat melalui:

- Melaksanakan pendataan pedagang Pasar Tumpah dan Sosialisasi untuk berdagang di dalam lokasi Pasar.

- Melaksanakan patroli rutin kewilayahan 2 shift per hari dengan bermitra dengan LINMAS.

- Melaksanakan sosialisasi dan pendekatan dengan tokoh PKL terlokalisir dengan maksud agar tertata dan taat peraturan.

- Menyediakan brosur untuk PKL dengan maksud agar tertata dan taat peraturan sosialisasi Perda K-3, pelatihan bagi Linmas dan Satwankar dan operasi yustisi bidang kependudukan.

E. Peningkatan Profesionalisme aparatur dalam pengelolaan administrasi pemerintahan

Current issue ini dimunculkan karena beberapa hal diantaranya :

 Ketersediaan Sumber Daya Aparatur yang ada di Kecamatan dan Kelurahan tidak sebanding dengan beban tugas pokok dan fungsi sebagaimana yang diamanatkan di dalam Keputusan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008. Tentang Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Kecamatan serta Peraturan Walikota Bandung Nomor 870 Tahun 2011 tentang Pelimpahan Sebagian Urusan Walikota Bandung kepada Camat dan Lurah. .

 Masih lemahnya pemahaman Tupoksi para aparat pemerintah

mengakibatkan tidak maksimalnya hasil koordinasi.

 Pola pembinaan aparat yang belum terorientasikan pada peningkatan kinerja.

 Mekanisme dan pola kerja pada setiap unit kerja belum tertata dalam suatu sistem yang terpadu, efektif dan efesien.

(34)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 34

 Belum optimalnya penerapan SMM ISO 9001:2008.

 Tingkat koordinasi aparatur kewilayahan masih rendah.

 Rendahnya kapasitas aparatur kewilayahan.

 Tingkat koordinasi antar dengan lembaga kemasyarakatan dalam penanganan kebencanaan masih rendah.

 Masing kurangnya pemahaman aparatur terhadap Proses Pengadaan Barang dan Jasa.

Beberapa Upaya yang telah dilakukan, diantaranya :

- Mengusulkan kepada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung untuk penambahan personil di Kecamatan dan Kelurahan, memberikan kesempatan kepada para PNS untuk mengikut Diklat Penjenjangan, Diklat Teknis dan Fungsional, Diklat Barang Jasa..

- Mengikuti kompetisi Perlombaan Kelurahan maupun Kecamatan. - Melaksanakan pembinaan terhadap lembaga masyarakat.

F. Peningkatan pelayanan administrasi kependudukkan

Fungsi kecamatan sebagai etalase pelayanan publik Pemerintah Kota Bandung menuntut kecamatan untuk dapat mengembangkan sistim pelayanan yang lebih baik, pembenahan sarana dan prasarana pelayanan, penataa ruang kantor demi kenyamanan dan keamanan pelayanan perlu diperhatikan. Peformance aparat dalam memberikan pelayanan yang ramah, sopan serta mampu berkomunikasi dengan baik sangat dibutuhkan demi pelayanan yang prima kepada masyarakat.

Adanya standart mutu pelayanan melalui penerapan SMM ISO 9001 : 2008 menjadi syarat mutlak dalam memberikan kepastian pelayanan kepada masyarakat. Upaya yang dilakukan diantaranya penggunaan Paperless sebagai sarana pelayanan yang berbasis IT (termasuk operasional Pelayanan Publik di Kecamatan dan Kelurahan).

(35)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 35 3.2 PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS

Berdasarkan data dan informasi tersebut di atas secara umum isu-isu strategis yang dihadapi oleh Pemerintah Kecamatan Coblong Kota Bandung dalam kurun waktu 2014-2018, adalah sebagai berikut:

1. Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah (Pelayanan Publik)

Birokrasi Pemerintah Daerah merupakan faktor yang sangat menentukan berjalannya penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, oleh karena itu reformasi birokrasi pemerintah daerah sejak dicanangkan pada tahun 2005, senantiasa harus dilanjutkan secara terus menerus sehingga mampu beradaptasi dengan berbagai tantangan di masa depan yang semakin kompleks dan beragam sejalan dengan perkembangan dan perubahan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan daerah, tuntutan masyarakat serta dinamika global yang senantiasa mempengaruhi manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Reformasi birokrasi pemerintah daerah yang harus dilakukan di tingkat Kecamatan sebagaimana sasaran yang telah dicanangkan adalah peningkatan pelayanan public, akuntabilitas dan kapasitas aparatur yang bersih dari KKN.

2. Pendayagunaan Sumber Daya Aparatur Daerah

Tuntutan warga kota terhadap kebutuhan pelayanan prima (services excelent) perlu diimbangi dengan citra birokrasi yang mempunyai kompetensi yang baik dalam bidang profesionalisme aparatur, penguasaan komunikasi dan presentasi serta pemahaman terhadap manajemen standar pelayanan minimal public services and public complaint. Sumber daya aparatur merupakan aset strategis dalam kerangka perwujudan good governance. Kata kunci dalam penataan sumber daya aparatur adalah budaya kerja aparatur yang lebih menekankan kepada semangat kerja dan menghidupkan kembali paradigma aparatur sebagai „pelayan masyarakat‟. Selain hal itu sumber daya aparatur juga diarahkan kepada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, yang menekankan pada transparansi, manajemen pemerintahan yang lebih transparan, akuntabilitas, dan peningkatan efektivitas dan efisiensi serta ada upaya dan

(36)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 36 perhatian yang sungguh-sungguh terhadap penanganan dan pemberantasan

korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Pendayagunaan aparatur pemerintah Kecamatan Coblong dalam makna lain adalah juga pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang pada hakekatnya merupakan upaya pembinaan, penyempurnaan, penertiban, pengawasan dan pengendalian manajemen secara terencana, bertahap dan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja seluruh aparatur pemerintah kota, melalui kerjasama secara terkoordinasi guna mengambil langkah pembaharuan sektor penyelenggara negara (public service reform) dalam rangka mewujudkan good governance.

3. Penataan Organisasi dan Manajemen Publik

Perwujudan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance) diperlukan upaya-upaya penataan dan penyempurnaan tata kerja organisasi. Keberhasilan tujuan penataan organisasi tidak terlepas dari daya dukung penyelenggaraan manajemen publik yang baik. Penataan kelembagaan/organisasi menyangkut pembenahan seluruh unsure pemerintahan Kecamatan dan kelurahan, sedangkan penyelenggaraan manajemen publik lebih kepada menata pada sistem peyelenggaraan layanan publik yang lebih responsif dan adaptif sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman.

Faktor kunci keberhasilan Penataan kelembagaan ini terletak pada pemberdayaan aparatur kecamatan dan kelurahan, SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Bandung dan masyarakat umum sebagai stakeholder, LPM, PKK, Karang Taruna, dan lain-lain Lembaga Kemasyarakatan tingkat Kecamatan sebagai sebagai shareholder.

Jika demikian halnya, maka pengelolaan pelayanan publik perlu melakukan perubahan menuju profesionalisme birokrasi dan lebih menekankan langkah-langkah efisiensi dan efektifitas birokrasinya, melalui penataan system dan prosedur kerja, meninjau kembali pembinaan pegawai, memperbaiki reward and punishment system, perbaikan kesejahteraan pegawai, serta mengubah kultur organisasi.

(37)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 37 4. Pengelolaan Keuangan dan Barang

Keuangan dan Barang daerah merupakan salah satu modal utama dalam penyelenggaraan pemerintah Kecamatan, oleh karena itu manajemen keuangan dan barang daerah menjadi sesuatu hal yang strategis dalam menunjang pencapaian keberhasilan pembangunan. Manajemen keuangan dan pengelolaan aset daerah lebih diarahkan kepada entreupreneurnal management yang pada intinya diarahkan pada pengelolaan keuangan dan barang daerah yang lebih berorientasi kinerja (Performance Budget), bukan pada kebijakan (Policy Budget).

Sistem manajemen keuangan daerah (financial management system) merupakan bagian penting dalam rangka mendukung terciptanya good governance di Kecamatan. Bagian-bagian lain yang sama pentingnya adalah menata perencaaan penganggaran dan Pengeluaran, pemahaman akuntansi serta sistem pengawasan internal pemerintah atau pemeriksaan internal. Tuntutan pembaharuan sistem keuangan tersebut adalah agar pengelolasan anggaran dilakukan dengan mendasarkan konsep value for money sehingga tercipta akuntabilitas publik (public accountability).

Manajemen barang daerah meliputi beberapa tahap yaitu : perencanaan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, pendistribusian (termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan, dan penghapusan. Setiap tahap, mulai dari perencanaan kebutuhan hingga penghapusan aset daerah harus diketahui dan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat melalui legislatif. Sasaran strategis yang harus dicapai daerah dalam kebijakan pengelolaan barang daerah, antara lain adalah : (1) Terwujudnya tertib administrasi mengenai kekayaan daerah, menyangkut barang inventarisasi tanah dan bangunan, penghapusan barang daerah dan sistem pelaporan; (2) Terciptanya efisiensi dan efektivitas penggunaan barang daerah; (3) Pengamanan barang daerah; (4) Tersedianya data dan informasi yang akurat mengenai jumlah barang daerah.

(38)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 38 3.3 TELAAH VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL

KEPALA DAERAH

Visi Kota Bandung tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2014 – 2018 yaitu ”TERWUJUDNYA KOTA BANDUNG YANG UNGGUL, NYAMAN DAN SEJAHTERA ”

Penjabaran Visi di atas adalah sebagai berikut :

Bandung adalah meliputi wilayah dan seluruh isinya. Artinya Kota Bandung dan semua warganya yang berada dalam suatu kawasan dengan batas-batas tertentu yang berkembang sejak tahun 1811 hingga sekarang.

Unggul adalah menjadi yang terbaik dan terdepan serta contoh bagi daerah lain dalam upaya terobosan perubahan bagi kenyaman dan kesejahteraan warga Kota Bandung.

Nyaman adalah terciptanya suatu kondisidi mana kualitas lingkungan terpelihara dengan baik, serta dapat memberikan kesegaran dan kesejukan bagi penghuninya. Kota yang nyaman adalah suatu kondisi dimana berbagai kebutuhan dasar manusia seperti tanah, air, dan udara terpenuhi dengan baik sehingga nyaman untuk ditinggali serta ruang-ruang kota dan infrastruktur pendukungnya responsif terhadap berbagai aktifitas dan perilaku penghuninya.

Sejahtera yaitu mengarahkan semua pembangunan kota pada pemenuhan kebutuhan lahir dan batin warganya, agar manusia dapat memfungsikan diri sebagai hamba dan wakil Tuhan di bumi. Kesejahteraan yang ingin dilahirkan di Kota Bandung merupakan kesejahteraan yang berbasis pada ketahanan keluarga dan Iingkungan sebagai dasar pengokohan sosial masyarakat. Masyarakat sejahtera tentunya tidak hanya dalam konteks lahiriah dan materisaja, melainkan juga sejahtera jiwa dan batiniah. Kesejahteraan dalam artinya yang sejati adalah keseimbangan hidup yang merupakan buah dari kemampuan seseorang untuk

(39)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 39 memenuhi tuntutan-tuntutan dasar seluruh dimensi dirinya, meliputi ruhani, akal,

dan jasad. Kesatuan elemen ini diharapkan mampu saling berinteraksi dalam melahirkan masa depan yang cerah, adil dan makmur. Keterpaduan antara sejahtera lahiriah dan batiniah adalah sebuah manifestasi akan sebuah sejahtera yang paripurna. Kesejahteraan yang seperti inilah yang akan membentuk kepecayaan diri yang tinggi pada masyarakat Kota Bandung untuk mencapai kualitas kehidupan yang semakin baik, hingga menjadi teladan bagi kota lainnya.

Misi Kota Bandung Tahun 2014-2018 merupakan penjabaran dari Misi Tahap III dalam RPJPD Kota Bandung 2005-2025 dan integrasi dari sasaran yang akan dicapai pada Misi Tahap III tersebut. Misi disusun dalam rangka mengimplementasikan Iangkah-langkah yang akan dilakukan dalam mewujudkan visi. Hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan misi ini adalah : Manusia yang berdaya saing, ekonomi kokoh, tata kelola pemerintah yang baik, infrastruktur

berkelanjutan, serta kokohnya interaksi sosial, budaya dan

kemasyarakatan Kota Bandung. Kelima hal ini merupakan bidang garapan besar yang akan menjadi sebuah panduan dalam bagaimana memandang pembangunan di Kota Bandung. Adapun Misi tersebut terdiri dari:

1. Menata Kota Bandung melalui penataan ruang, pembangunan infrastruktur, dan fasilitas publik yang berkelanjutan (sustainable) dan nyaman.

2. Menghadirkan tata kelola pemerintahan yang efektif, bersih dan melayani.

3. Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing. 4. Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan.

Hal penting yang tercantum dalam RPJMD Kota Bandung 2014-2018 adalah janji-janji politik selama masa kampanye dari Walikota dan Wakil Walikota terpilih yang akan dilaksanakan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, yaitu sebagai berikut:

(40)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 40 Tabel 3.1

Janji Walikota dan Wakil Walikota Terpilih

No. Aspek Indikator

1 BANDUNG SEHAT 1. Asuransi Kesehatan

2. Ambulance gratis

3. Santunan Kematian Rp. 2 juta/jiwa 4. Puskesmas gratis dan pelayanan 24 jam

2 BANDUNG RESIK 1. Bebas Sampah dalam 2 Tahun

2. Bebas Banjir dalam 3 Tahun

3. Jalan Mulus dan Caang dalam 3 Tahun 4. Bebas Macet dalam 4 Tahun

3 BANDUNG NYAMAN 1. Sarana olahraga/taman bermain di setiap RW

2. Penyediaan sarana air bersih

3. Perbaikan 10.000 rumah tidak layak huni 4. Bantuan 100 juta/RW/tahun

5. Bantuan 100 juta PKK/kelurahan/tahun

6. Bantuan 100 juta/karang taruna kelurahan/tahun

4 BANDUNG

SEJAHTERA

1. Menciptakan 100.000 wirausahawan

2. Menciptakan 250.000 lapangan pekerjaan baru 3. Bantuan 100.000 beasiswa untuk siswa SD, SMP,

SMU dan mahasiswa per tahun

4. Bantuan keuangan untuk guru honorer, guru madrasah, dan tempat ibadah

5. Subsidi Harga sembako dan gas 3 kg

Tabel 3. 1 Janji Walikota dan Wakil Walikota Terpilih

(41)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 41 Gambar 3.1

Janji Walikota dan Wakil Walikota Terpilih

Gambar 3. 1 Janji Walikota dan Wakil Walikota Terpilih Sumber : Bappeda Kota Bandung 2013

Hal tersebut menjadi tanggung jawab Pemerintah Kecamatan Coblong bersama stakeholder untuk turut mewujudkannya, berdasarkan tugas pokok dan fungsi Pemerintah Kecamatan Coblong untuk mengawal janji-janji politik Walikota Bandung dan Wakil Walikota Bandung terpilih, secara terkoordinasi bersama dengan Stakeholder di lingkungan Kecamatan Bojongloa Kidul dan Kota Bandung pada umumnya. Demikian pula adanya Instruksi Walikota Bandung Nomor 002 Tahun 2013 tanggal 20 September 2013 tentang Rencana Aksi Menuju Bandung Juara telah

201

4

2015

2016

2017

2018

 Asuransi Kesehatan

 Ambulance gratis

 Santunan Kematian Rp. 2 juta/jiwa

 Puskesmas gratis dan pelayanan 24 jam

 Sarana olahraga/taman bermain di setiap RW

 Penyediaan sarana air bersih

 Perbaikan 10.000 rumah tidak layak huni

 Bantuan 100 juta/RW/tahun

 Bantuan 100 juta PKK/kelurahan/tahun

 Bantuan 100 juta/karang taruna kelurahan/tahun

 Menciptakan 100.000 wirausahawan

 Menciptakan 250.000 lapangan pekerjaan baru

 Bantuan 100.000 beasiswa untuk siswa SD, SMP, SMU dan mahasiswa per tahun  Bantuan keuangan untuk guru honorer, guru

madrasah, dan tempat ibadah  Subsidi Harga sembako dan gas 3 kg

Bandung Sehat Bandung Nyaman Bandung Sejahtera Bandung Resik Bebas Sampah : 2 thn Bebas Banjir : 3 thn

Jalan Mulus & Caang : 3 thn Bebas Macet : 4 thn

(42)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 42 mencanangkan 24 Kelompok Kerja meliputi 335 (tiga ratus tiga puluh lima) Program

/ Kegiatan untuk mewujudkan Bandung Juara atau unggul di bandingkan dengan Pemerintah Kota / Kabupaten lainnya di Indonesia, menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam tugas pokok dan fungsi Pemerintah Kecamatan Coblong Kota Bandung, adapun rincian Rencana Aksi Menuju Bandung Juara yang digagas oleh Walikota Bandung secara lengkap sebagaimana terlampir, adapun rekapitulasi jumlah kegiatan rencana aksi Bandung Juara adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Rencana Aksi Menuju Bandung Juara

No. KELOMPOK KERJA

JUMLAH KEGIATAN / RENCANA AKSI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

KELOMPOK KERJA KEMACETAN BANDUNG KELOMPOK KERJA PEDAGANG KAKI LIMA KELOMPOK KERJA SAMPAH BANDUNG KELOMPOK KERJA BANDUNG HIJAU

KELOMPOK KERJA BANDUNG AMAN (MASALAH SOSIAL)

KELOMPOK KERJA BANJIR BANDUNG

KELOMPOK KERJA KOTA KREATIF BANDUNG KELOMPOK KERJA BANDUNG KOTA BUDAYA KELOMPOK KERJA BANDUNG SMART CITY KELOMPOK KERJA KOLABORASI BANDUNG KELOMPOK KERJA KAMPUNG JUARA

KELOMPOK KERJA REVITALISASI BANDUNG KELOMPOK KERJA REFORMASI PENDIDIKAN KELOMPOK KERJA PARIWISATA BANDUNG

KELOMPOK KERJA REFORMASI PASAR BANDUNG KELOMPOK KERJA TAMAN TEMATIK

KELOMPOK KERJA BANDUNG KOTA MUSIK/FILM KELOMPOK KERJA BANDUNG KOTA DESAIN

KELOMPOK KERJA INDEX KEBAHAGIAAN (INDEX OF HAPINNES) BANDUNG

KELOMPOK KERJA PUBLIC RELATION BANDUNG KELOMPOK KERJA REFORMASI DEKRANASDA BANDUNG

KELOMPOK KERJA REFORMASI PKK BANDUNG KELOMPOK KERJA KESEHATAN

KELOMPOK KERJA BANDUNG TO WTP

24 11 18 30 11 7 16 15 13 22 21 15 14 14 6 21 12 15 7 5 8 9 6 15 Jumlah 335

(43)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 43 Sumber : Bagian Orpad Setda Kota Bandung 2013

3.4 TELAAHAN RENSTRA KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2010 Tentang Rencana Strategis Kementerian Dalam Negeri Tahun 2010-2014 bahwa Visi Kementerian Dalam Negeri Tahun 2010-2014 adalah ”Terwujudnya sistem politik yang demokratis, Pemerintahan yang Desentralistik, pembangunan daerah yang berkelanjutan, serta keberdayaan masyarakat yang partisipatif, dengan didukung sumber daya aparatur yang profesional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia”.

Sedangkan Misi Kementerian Dalam Negeri Tahun 2010-2014 yaitu Menetapkan Kebijaksanaan Nasional dan Memfasilitasi Penyelenggaraan Pemerintahan dalam upaya :

a. Memperkuat Keutuhan NKRI, serta memantapkan sistem politik dalam negeri yang demokratis;

b. Memantapkan penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan umum;

c. Memantapkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan yang desentralistik;

d. Mengembangkan keserasian hubungan pusat-daerah, antar daerah dan antar kawasan, serta kemandirian daerah dalam pengelolaan pembangunan secara berkelanjutan;

e. Memperkuat otonomi desa dan meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam aspek ekonomi, sosial, dan budaya; serta

f. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa.

Dengan melihat visi dan misi Kementrian Dalam Negeri terutama misi ke empat yaitu Mewujudkan Pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa. Hal ini menjadi penekanan terhadap penyusunan dokumen perencanaan dan issue strategis Kecamatan Coblong. Kedudukan Kecamatan Coblong sebagai garda terdepan unsur Pelayanan Masyarakat dengan Sumber daya yang terbatas, dihadapkan dengan tuntutan Kepuasan masyarakat akan pelayanan menjadi permasalahan yang krusial yang dihadapi Kecamatan Coblong. Kebijakan Kementrian Dalam Negeri yang

(44)

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Coblong Kota Bandung Tahun 2014-2018 44 dituangkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomer 4 tahun 2010 tentang

Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan disingkat PATEN. Diharapkan bisa meningkatkan kualitas dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat .

3.5 TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS

Tujuan penataan ruang kota yaitu mewujudkan tata ruang yang aman, nyaman, produktif, efektif, efisien, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan, berbasis perdagangan, jasa dan industri kreatif yang bertaraf nasional. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis meliputi kajian fungsi, kedudukan, kebijakan dan strategi perencanaan tata ruang.

RTRWK berfungsi sebagai :

a. Penyelaras kebijakan penataan ruang Nasional, Provinsi dan Kota; serta b. Acuan bagi Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah dan

masyarakat untuk mengarahkan lokasi kegiatan dan menyusun program pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang kota.

Kedudukan RTRWK yaitu sebagai pedoman bagi :

a. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), rencana rinci tata ruang kota, dan rencana sektoral lainnya;

b. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang kota;

c. Perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan antar sektor, antar daerah, dan antar pemangku kepentingan;

d. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi; dan e. Penataan ruang kawasan strategis kota.

Kebijakan dan strategi perencanaan tata ruang sebagaimana dimaksud terdiri atas: a. Kebijakan dan strategi struktur ruang;

c. Kebijakan dan strategi pola ruang; dan

Gambar

Gambar 1. 1 Struktur
Gambar 2.1   Bagan struktur organisasi Kecamatan
Tabel 2. 1 Luas Wilayah Kecamatan Coblong per Kelurahan
Tabel 2. 2 Penduduk Kecamatan Coblong per Kelurahan Tahun 2012 dan 2014
+7

Referensi

Dokumen terkait

1.1 By the end of the 6-year primary schooling, pupils will be able to pronounce words and speak confidently with the correct stress, rhythm and intonation. 1.1.4 Able to talk

Diagram pencar atau disebut juga dengan diagram titik ( diagram sebaran ) ialah diagram yang menunjukan gugusan titik titik setelah garis koordinat sebagai penghubung dihapus..

Gatot

Puncak populasi Daphnia yang dibudi- daya dengan memakai media kotoran ayam ter- jadi pada hari ke tujuh, dengan jumlah individu yang hanya mencapai antara 20.8 – 30.7% dari

Cabang Gatot Subroto Denpasar, mengatakan bahwa dalam turnover karyawan pada perusahaan BRI salah satu di dunia perbankan, pada tahun 2014-2015 ada beberapa

Peran Modal Sosial dan Kearifan Lokal (Catur Guru) Dalam Efisiensi Biaya Transaksi Untuk Meningkatkan Kinerja Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Provinsi Bali R.409 4 0028058103

Berdasarkan hasil penelitian kondisi awal kompetensi pedagogic guru-guru pendidikan anak usia dini yang ada di Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat pada tahun ajaran

Sebelum proses pengambilan data dilakukan, enumerator telah diberikan penjelasan mengenai teknik wawancara, pengisian kuesioner dan panduannya (termasuk teknik pengukuran