• Tidak ada hasil yang ditemukan

MASUK DAN BERKEMBANGNYA PARMALIM DIKOTA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MASUK DAN BERKEMBANGNYA PARMALIM DIKOTA MEDAN."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

MASUK DAN BERKEMBANGNYA PARMALIM

DI KOTA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk MemenuhI Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

IVEN SIUS DEO GULTOM

NIM. 071233210040

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Iven Sius Deo Gultom, NIM. 071233210040. Masuk Dan Berkembangnya Parmalim di Kota Medan. Pembimbing Skripsi Dra. Flores Tanjung, MA. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, 1. Sejarah masuknya Parmalim di Kota Medan 2. Aspek-aspek yang mempengaruhi sejarah masuknya Parmalim di Kota Medan 3. Dinamika perkembangan Parmalim di Kota Medan.

Dimana dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian Field Research(Penelitian Lapangan). Yaitu dengan cara mengumpulkan data langsung dari lokasi penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif.

(6)

KATA PENGANTAR

Salam disertai hormat

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, peneliti

mengucap syukur untuk semua berkat dan anugerah yang telah dilimpahkan-Nya kepada peneliti,

terutama dalam pengerjaan skripsi ini.

Bagi peneliti, skiripsi ini merupakan persembahan cinta kasih untuk orang-orang terdekat

peneliti, yang selama ini dengan penuh kesabaran mendukung, menemani, memotivasi dan

bahkan membantu peneliti, hingga akhirnya peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini walau

masih tetap terdapat kelemahan-kelemahan. Dalam kesempatan ini, dengan segala kerendahan

hati, peneliti ingin menyampaikan rasa terimakasih secara khsusus dan dengan setulus-tulusnya

kepada:

1. Kepada orangtua peneliti. Terimakasih kepada bapak dan mamak yang memberikan

kepercayaan serta kebebasan kepada peneliti terutama dalam menjalani rutinitas baik di

lingkungan pekerjaan maupun aktivitas pendidikan. Begitu juga dengan kakak dan

abang-abang saya, (Ma Thesa-Pak Thesa, Pak Gita, Hendra, Boni, Jones dan Patar) yang

memberikan perhatiannya dengan tulus kepada peneliti. Juga pariban saya, Henny dan Nova

yang senantiasa turut membantu mengurus pekerjaan rumah, sehingga peneliti memiliki

waktu luang untuk melaksanakan serta merampungkan penelitian ini.

2. Ibu Dra. Flores Tanjung, Msi sebagai dosen Pembimbing Skripsi, yang telah banyak

melungkan waktu serta memberikan masukan, bimbingan serta pengertian kepada saya

selama penyelesaian skripsi ini.

3. Bapak Drs. Yushar Tanjung, Msi sebagai Dosen Pembimbing Akademik sekaligus Dosen

(7)

kepada peneliti mulai peneliti masuk perkuliahan hingga dalam penyelesaian penulisan

skripsi ini.

4. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah yang telah banyak

membantu peneliti dalam menyelesaikan berbagai masalah akademik yang dihadapi peneliti

dalam proses perkuliahan.

5. Ibu Dra. Hafnita S.D. Lubis, M.Si selaku sekretaris Jurusan, sekaligus Dosen Pembanding

Bebas. Terimakasih yang sebesar-besarnya juga atas semua bantuan yang Ibu berikan

kepada saya dalam menyelesaikan berbagai masalah akademik diawal perkuliahan saya

hingga dalam proses penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Ponirin, M.Si selaku Dosen Pembanding Utama peneliti

7. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Sejarah dan Staf, pegawai dan jajaran yang telah

membagi sebagian dari ilmu yang mereka miliki untuk semua mahasiswa jurusan

pendidikan Sejarah termasuk Peneliti.

8. Kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan

beserta jajarannya.

9. Drs. H Restu MS, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang telah

menjalankan fungsinya dengan baik

10. Sahabat-sahabat saya di OMK. St diego Martoba Medan yang selalu memotivasi saya dalam

menyelesaikan perkuliahaan.

11. Sahabat-sahabat saya di Komisi Keuskupan Agung Medan, tetap dengan komitmen, Tuhan

melindungi.

12. Sahabat-sahabat saya Remaja Masjid Nurul Iman, semoga sukses dalam melaksanakan

(8)

13. Sahabat-sahabat saya dari Pemuda Hindu Kota Medan, terimakasih untuk masukan dari

sahabat-sahabat semuanya.

14. Sahabat-sahabat saya Naposo Bulung Parmalim Kota Medan, terimakasih atas bantuan dan

kerjasamanya.

15. Sahabat-sahabat saya di ”Komunitas Kaum Muda Penikmat Perbedaan”, senang bisa

mengenal sahabat-sahabat semua.

16. Sahabat-sahabat saya Relawan Pemungut Sampah, terimakasih untuk ide-ide kreatif

sahabat-sahabat semua.

17. Sahabat-sahabat saya ”Penikmat Musik Tradisional”, semoga cita-cita kita berubah cinta.

18. Rekan Juang di Kelompok diskusi Mahasiswa Barsdem.

19. Amang Pimpinan Pusat Parmalim Huta Tinggi marnangkok Naipospos dan Amang Ulu

Punguan Parmalim Huta Tinggi A. Mindo Simanjuntak. Penulis mengucapkan terimakasih

atas data-data dan informasi yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.

20. Seluruh masyarakat Parmalim di Kota Medan yang telah membantu saya dalam mencari

informasi mengenai perkembangan Parmalim di Kota Medan.

Akhirnya, peneliti mohon maaf karena tidak bisa menyebutkan nama satu-persatu

sahabat-sahabat yang banyak membantu peneliti selama ini. Akhir kata, semoga tulisan ini

(9)

DAFTAR ISI

A. GambaranUmumLokasiPenelitian... 19

1. Kependudukan ... 21

2. KeadaanGeografi ... 24

3. Mata PencaharianPenduduk ... 24

4. Agama Dan Kepercayaan ... 25

B. Bentuk-bentuk Ritual Kepercayaan Parmalim ... 26

1. SejarahKepercayaanParmalim ... 26

(10)

a. DebataMulajadiNabolon ... 29

5. AjarandanSumberHukumUgamoMalim ... 35

6. Upacara (Ritual) Keagamaan... 37

a. UpacaraMararisabtu ... 38

b. UpacaraMartutuaek ... 38

c. UpacaraPasahatTondi ... 39

d. UpacaraMardebata ... 40

e. ManganNapaetdanBrepuasa ... 41

f. UpacaraSipahasada ... 45

g. UpacaraMamasu-masu (Perkawinan) ... 47

h. PameleonBolon (Sipaha Lima) ... 48

7. Sisingamangaraja ... 50

a. SuksesiSisingamangaraja ... 53

b. SisingamangarajaSebagaiSahala ... 53

8. PenyebaranParmalim di Indonesia ... 56

9. Proses Masuknya Parmalim Di Kkota Medan .. 56

C. Dinamika Perkembangan Kepercayaan Parmalim Di Kota Medan Dapat Berkembang di Kota Medan ... 1. NilaiSosial ... 73

a. KearifanLokal ... 73

b. Ramah Tamah ... 74

c. SolidaritasKerukunanAntarUmatBeragama ... 74

(11)

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 77

A. Kesimpulan ... 77

B. Saran ... 78

DAFTAR PUSAKA ... 79 PEDOMAN WAWANCARA

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Suku Batak merupakan salah satu suku yang tersebar luas dibeberapa

wilayah di Indonesia. Di pulau Sumatera sendiri khususnya di Sumatera Utara,

suku Batak bisa ditemukan hampir diseluruh wilayah. Karakteristik

masyarakatnya yang beragam kemudian menciptakan keunikan tersendiri

sehingga sangat menarik untuk diteliti lebih jauh. Marsden (2008 : 337) mengakui

bahwa suku Batak di pulau Sumatera yang paling banyak memiliki ciri-ciri khas

tersendiri. Perbedaan-perbedaan mereka dengan penduduk lain terdapat dalam

sifat, adat istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan yang istimewa.

Dari semua unsur kebudayaan yang dimiliki suku bangsa Batak, ia

menampakkan ciri kebudayaan yang khas jika dibandingkan dengan kebudayaan

suku bangsa lain di Indonesia. Suku bangsa Batak memiliki sistem kekerabatan ,

adat, hukum, kesenian dan sistem kepercayaan keagamaan yang berbeda.

Sebagian besar kepercayaan dan ajaran tradisional Batak dahulu termuat dalam

ajaran agama Malim, meskipun diakui ada beberapa hal yang tidak termasuk

didalamnya (Gultom, 2010:3).

Unsur-unsur agama Batak kuno ini pada mulanya belum dinamakan sebagai

sebuah agama. Setelah datangnya agama asing di tanah Batak penyebutan agama

Batak itu kemudian diberi nama agama Malim (Ugamo Malim). Kehadiran agama

Malim pada dasarnya bertujuan untuk melindungi kepercayaan tradisional dari

(13)

pengaruh agama Kristen, Islam dan Kolonialisme yang dianggap merusak

(Pedersen, 1975 : 41).

Di Indonesia agama Malim tidak dimasukkan kedalam kategori agama seperti

yang disebutkan diatas tetapi pemerintah memasukkan agama Malim kedalam

kategori aliran kepercayaan.

Masyarakat Batak Toba sekarang mayoritas sudah menganut agama

Kristen dan sebagian besar lagi mengaku telah meninggalkan kepercayaan yang

berasal dari nenek moyangnya (Siahaan, 2007 : 2). Kondisi ini kemudian sangat

mempengaruhi keberadaan masyarakat penganut agama Malim khususnya dalam

mempertahankan nilai-nilai budaya yang terdapat dalam agama yang mereka

yakini.

Bisuk Siahaan dalam bukunya, Batak Toba: Kehidupan di Balik Tembok

Bambu (2005) menulis keruntuhan Parmalim (penganut agama Malim) setidaknya

disebabkan atas beberapa hal. Pertama kalah bersaing dengan misi kekristenan

yang dibawa Nommensen. Kedua tekanan yang dilakukan kolonial Belanda

dengan politik pecah belahnya. Ketiga serangan kaum Paderi yang

membumihanguskan perkampungan Batak di Samosir. Sementara Sitor

Situmorang dalam bukunya, Toba Na Sae (2004) menyebut bahwa menurunnya

jumlah masyarakat Parmalim disebabkan politik adu domba yang dilakukan

Belanda dengan mendukung misi Nommensen secara politis yang oleh Belanda

disebut misi suci. Seolah-olah bahwa Parmalim adalah kafir yang harus

(14)

Di lain pihak tidak bisa disangkal para penganut ajaran ini mendapat

gempuran hebat dari pola hidup modern yang sekuler. Nilai-nilai tradisonalnya

tergeser oleh paham modern-sekuler yang datang menggebu bersamaan perubahan

jaman yang berlangsung terus-menerus. Pengaruh ini terutama melanda angkatan

mudanya.

Lebih dari itu, tekanan berat yang mereka alami adalah stereotip dan

prasangka masyarakat luas, tidak hanya awam, namun juga dari beberapa sekte

gereja. Tekanan-tekanan itu misalnya, Parmalim dianggap oleh sebagian

masyarakat, sebagai agama pemuja roh nenek moyang. Penganut Parmalim

sendiri dinilai kelompok masyarakat sesat. Karenanya dalam pergaulan di

masyarakat mereka dikucilkan. Yang paling nyata dirasakan muda-mudinya

dalam konteks hubungan sosial. Dalam hal ini, mereka akhirnya eksklusif, yakni

berpacaran hanya dengan sesama penganut Parmalim yang relatif sedikit itu.

Meski demikian, para penganut agama Malim yang tersisa tidak hanya

diam dan menunggu giliran tergerus oleh arus modernisasi. Mereka justru

berusaha lebih keras dalam mempertahankan eksistensinya sebagai masyarakat

yang berbudaya sekaligus berkeyakinan tradisional Batak Toba. Bahkan mereka

masih mampu menjalankan nilai-nilai budaya dan keyakinan yang mereka anut

ditengah berbagai masalah sosial yang sering terjadi sekarang ini.

Dibeberapa tempat, para penganut agama Malim bahkan mendirikan

tempat peribadatannya secara terang-terangan. Hal ini tentu dilatarbelakangi oleh

kemandirian dan keberaniaan dalam mempertahankan keyakinan tradisional yang

(15)

tetap menjalankan ritual keagamaannya serta menjalankan ritual adat yang

berkaitan dengan suku Batak Toba.

Di kota Medan sendiri, para penganut agama Malim tersebar dibeberapa wilayah

Kecamatan. Umumnya mereka merupakan penduduk yang merantau dari wilayah

Tapanuli Utara. Dari berbagai latar belakang sosial yang berbeda, secara

bersama-sama mereka membangun sebuah rumah Ibadah (Parsaktian) di Jalan Air Bersih,

Simpang Limun, Medan.

Melihat kondisi demikian peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

lebih lanjut mengenai keberlangsungan hidup para penganut Parmalim di kota

Medan. Disamping itu peneliti juga ingin mengetahui bagaimana proses

masuknya penganut Parmalim di kota ini, sehingga penelitian ini diberi judul;

“Masuk dan Berkembangnya Parmalim di Kota Medan”.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi

identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dasar-dasar kepercayaan Parmalim.

2. Sejarah Parmalim di Sumatera Utara.

3. Latar belakang masuknya kepercayaan Parmalim ke Kota Medan.

4. Perkembangan kepercayaan Parmalim di Kota Medan.

5. Aspek-aspek yang menyebabkan kepercayaan Parmalim dapat

berkembang

(16)

C.Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka penelitian ini dibatasi masalah

tentang “Masuk dan Berkembangnya Parmalim di Kota Medan” berikut proses

dan dinamika yang terjadi didalamnya.

D.Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana sejarah masuknya Parmalim ke Kota Medan.

2. Apa saja aspek-aspek yang memengaruhi sejarah masuknya Parmalim

di Kota Medan.

3. Bagaimana dinamika perkembangan Parmalim di Kota Medan.

E.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sejarah masuknya Parmalim di Kota Medan

2. Aspek-aspek yang memengaruhi perkembangan Parmalim di Kota

Medan.

3. Untuk mengetahui dinamika perkembangan Parmalim di Kota Medan.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberi manfaat sebagai

(17)

1. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang sejarah dan dasar-dasar

kepercayaan Parmalim.

2. Menambah pengetahuan tentang sejarah perkembangan Parmalim di

Kota Medan.

3. Memberikan informasi ilmiah kepada masyarakat tentang Parmalim

yang ada di Kota Medan.

4. Menambah referensi kepada mahasiswa Unimed yang tertarik

terhadap Parmalim.

5. Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa sejarah Unimed khususnya

dan mahasiswa pada umumnya.

6. Menambah informasi kepada para profesional yang tertarik dan ingin

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Masuknya Kepercayaan Parmalim ke Kota Medan dilatarbelakangi oleh

faktor sosial dan ekonomi yang menimbulkan niat masyarakat Batak

yang bermukim di Tanah Batak untuk merantau dan mengusahakan

kehidupan yang lebih baik. Kota Medan sebagai kota dengan

perkembangan yang sangat pesat menjadi pilihan bagi kebanyakan

masyarakat penganut Parmalim yang datang dari Tanah Batak.

2. Perkembangan Kepercayaan Parmalim di Kota Medan tidak terlepas

dari keyakinan masyarakat Parmalim itu sendiri atas nilai-nilai luhur

yang terkandung dalam keyakinan yang mereka anut. Walaupun dalam

perjalanannya masyarakat Parmalim banyak mendapat masalah karena

keyakinan yang mereka anut, mereka senantiasa tetap dengan

keyakinan mereka bahwa Debata Mulajadi Nabolon (Tuhan Yang Maha

Esa) akan selalu menyertai mereka.Selain itu, eksistensi mereka dalam

menjaga nilai-nilai budaya Batak, khusunya Batak Toba menjadi salah

satu faktor penting yang menyebabkan masyarakat Parmalim dapat

diterima dalam masyarakat sosial.

3. Aspek-aspek yang menyebabkan kepercayaan Parmalim dapat diterima

dan berkembang di Kota Medan

(19)

A. Nilai Sosial

1. Kearifan Lokal

2. Ramah Tamah

3. Solidaritas Antar Umat Beragama

B. Nilai Budaya

B. Saran

1. Keyakinan untuk memeluk dan mengamalkan ajaran salah satu agama

maupun kepercayaan yang diyakini merupakan Hak Asasi Manusia

yang harus dihargai oleh setiap orang. Untuk itu sikap saling

menghormati antar sesama warga masyarakat hendaklah benar-benar

dilakukan dan dianggap sebagai hal yang mutlak dalam berkehidupan

sosial.

2. Pemerintah harus bersikap adil bagi setiap warga negara dalam proses

penegakan hukum. Masyarakat penganut aliran kepercayaan tertentu

hendaknya dilindungi dari tindak kekerasan yang berpotensi dilakukan

oleh masyarakat yang berbeda kepercayaan dengan mereka.

3. Masyarakat hendaknya memahami bahwa kepercayaan terhadap Tuhan

Yang Maha Esa bukanlah hal yang harus dipermasalahkan. Tetapi

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Agus, Bustanudin. 2007. Agama Dalam Kehidupan Manusia.Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Gultom, Ibrahim. 2010. Agama Malim Di Tanah Batak.Jakarta : Bumi Aksara. Hadi, Koesmono. 2005. Dinamika Kebudayaan. Jakarta : Piranti Darma Kalokatama.

Koentjaraningrat, 1987. Sejarah Teori Antropologi. Jakarta : UI-PRESS.

Koentjaraningrat, 2002. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta.

Koentjaraningrat, dkk. 2003. Kamus Istilah Antropologi. Jakarta : Progres Jakarta bekerjasama dengan Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.

Manik, Suriani Dewi. 2009. Kontroversi Masyarakat Tentang Kepercayaan Parmalim Sebagai

Agama di Aceh Singkil. Skripsi Pendidikan Sejarah. Medan : FIS UNIMED.

Marsden, William. 2008. Sejarah Sumatera. Jakarta : Komunitas Bambu.

Padersen, Paul Bodholdt. 1975. Darah Batak Dan Jiwa Protestan. Jakarta : Gunung Mulia.

Radam. 2001. Religi Orang Bukit. Jakarta : Yayasan Semesta.

Siahaan, Abner. 2007. Perlakuan Agama Lain Terhadap Penganut Parmalim di Huta Tinggi

Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir. Skripsi Pendidikan Sejarah. Medan. FIS

UNIMED

Siahaan, Bisuk. 2005. Batak Toba : Kehidupan di Balik Tembok Bambu. Jakarta : Kempala Foundation.

Situmorang, Sitor. 2009. Toba Na Sae Sejarah Lembaga Sosial Politik Abad XIII-XX. Jakarta : Yayasan Komunitas Bambu.

Subagya, Rahmat. 1976. Agama Asli Indonesia. Jakarta : Sinar Harapan

Referensi

Dokumen terkait

Lama terapi dalam penggunaan mukolitik pada pasien sinusitis yang menjalani rawat jalan di Puskesmas Kecamatan Tebet yang terbanyak adalah ambroxol dengan lama

Dalam penelitian budaya visual tujuh karya seni rupa kontemporer Putu Sutawijaya yang sangat beragam dan dinamis tersebut telah diketemukan bahwa Putu Sutawijaya senantiasa

[r]

The results showed that the best cultivar response for germination traits was Inpari 13, the best mutagen to build cultivar for germination traits was Gamma

Dengan merujuk pada pentingnya pendekatan kontingensi dalam menilai kinerja manajerial, penelitian ini memasukkan gaya kepemimpinan Islami (kemampuan interpersonal pemimpin

Dasar untuk melakukan pengujian adalah dengan melihat nilai probabilitas (sig) dimana nilai probabilitas (sig) harus < dari 0,05 untuk dapat dikatakan bahwa

Luas area tanaman aren di Indonesia pada tahun 2008 adalah 62.009 ha (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2009) dan ini merupakan keunggulan UKM di Indonesia terutama di

Pada gambar di atas mengenai perbedaan kandungan kunyit daya rekat yang dihasilkan tidak mengalami perubahan yang signifikan, daya rekat yang memiliki kandungan