• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN NHT PADA MATERI POKOK VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN NHT PADA MATERI POKOK VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN

NHT PADA MATERI POKOK VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR

TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Oleh :

Michael Haratua Rajagukguk NIM. 4103141046

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN NHT

PADA MATERI POKOK VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Michael Haratua Rajagukguk (4103141046)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan NHT pada materi pokok virus di kelas X SMA Negeri 3 Pematangsiantar tahun pembelajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 3 Pematangsiantar sedangkan sampel yang diambil sebanyak dua kelas yaitu kelas X-1 dan kelas X-3 yang diambil secara random dimana kelas X-1 diajar dengan NHT sedangkan kelas X-3 diajar dengan STAD. Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen. Instrumen yang digunakan pada penelitian adalah tes objektif 25 soal dari 40 soal yang telah diuji validitasnya. Data penelitian ada data kuantitatif (hasil belajar). Untuk data hasil belajar diawali dengan uji normalitas dan homogenitas. Dengan data yang sudah telah berdistribusi normal dan homogen maka dilakukan uji statistik dengan uji t pada

taraf signifikan α = 0,05. Rata-rata hasil belajar kelas NHT adalah 80,11

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 3

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 4

1.6. Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 6

2.1.1. Pengertian Hasil Belajar 6

2.1.2. Pembelajaran Kooperatif 11

2.1.2.1.Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 15 2.1.2.2.Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 17

2.1.3. Virus 22

2.1.3.1.Defenisi Virus 22

2.1.3.2.Sejarah Penemuan Virus 22

2.1.3.3.Ciri-ciri Virus 24

2.1.3.4.Struktur Virus 24

2.1.3.5.Replikasi Virus 26

2.1.3.6.Peran Virus dalam Kehidupan 31

2.2. Kerangka Konseptual 38

2.3.Hipotesis Penelitian 40

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelian 41

3.2. Populasi dan Sampel 41

3.2.1.Populasi 41

3.2.2.Sampel 41

3.3. Jenis Penelitian 42

3.4. Variabel Penelitian 42

3.4.1. Variabel Bebas 42

3.4.2. Variabel Terikat 42

(5)

vii

3.6. Prosedur Penelitian 43

3.6.1.Tahap Persiapan 43

3.6.2.Tahap Pelaksanaan 43

3.7. Instrumen Penelitian 46

3.7.1.Tes 46

3.8. Uji Coba Instrumen 46

3.8.1. Validitas Tes 46

3.8.2. Uji Reliabilitas Tes 47

3.8.3. Uji Tingkat Kesukaran Tes 48

3.8.3. Uji Daya Beda Soal 48

3.9. Teknik Analisis Data 49

3.9.1.Uji Prasyarat Analisis Data Hasil Belajar 49

3.9.1.1.Uji Normalitas 49

3.9.1.2.Uji Homogenitas 50

3.9.1.3.Uji Hipotesis 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 52

4.1.1. Deskripsi Nilai Pretest Siswa 52

4.1.2. Deskripsi Nilai Postest Siswa 53

4.1.3. Uji Persyaratan Data 55

4.1.3.1. Uji Normalitas 55

4.1.3.2. Uji Homogenitas 56

4.1.4. Pengujian Hipotesis 56

4.2. Pembahasan 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 60

5.2. Saran 60

(6)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Langkah-langkah dalam Pembelajaran Kooperatif 13 Tabel 2.2. Fase-fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 16 Tabel 2.3. Kriteria Penghargaan Kelompok Kooperatif 21

Tabel 3.1. Skema Rancangan Penelitian 42

Tabel 3.2. Klasifikasi Indeks Reliabilitas Soal 47

Tabel 3.3. Indeks Kesukaran 48

(7)

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Diagram Taksonomi Bloom Edisi Revisi 8

Gambar 2.2. Virus Mosaik Tembakau 24

Gambar 2.3. Struktur Tubuh Virus 26

Gambar 2.4. Daur Litik Profage 4 29

Gambar 2.5. Reproduksi Virus Lisogenik 31

Gambar 2.6. Virus HIV 32

Gambar 2.7. Virus Herpes 33

Gambar 2.8. Virus Influenza 34

Gambar 2.9. Virus Paramyxovirus 34

Gambar 2.10 Virus Hepatitis 35

Gambar 2.11. Rhabdovirus Virus Rabies 36

Gambar 2.12. Virus Polio 36

Gambar 2.13. Virus Variola 37

Gambar 2.14. Virus Ebola 37

Gambar 2.15. Skema Kerangka Konseptual Penelitian 39

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian 45

Gambar 4.1. Diagram Perbedaan Nilai Pretest Kelas NHT dan Kelas STAD 53

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 63

Lampiran 2. Soal Test 97

Lampiran 3. Kunci Jawaban 103

Lampiran 4. Lembar Observasi 104

Lampiran 5 Perhitungan Validitas 106

Lampiran 6 Perhitungan Reliabilitas 108

Lampiran 7 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 109

Lampiran 8 Perhitungan Daya Beda Soal 110

Lampiran 9 Data Hasil Belajar Siswa 112

Lampiran 10 Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi Dan Varians Nilai Pretes 114

Lampiran 11 Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi Dan Varians Nilai Postes 116 Lampiran 12 Uji Normalitas Data Penelitian 118 Lampiran 13 Uji Homogenitas Data Penelitian 122

Lampiran 14 Pengujian Hipotesis 124

Lampiran 15 Tabel r Product Moment 126

Lampiran 16 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lillieforss 127 Lampiran 17 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 128

Lampiran 18 Nilai-nilai Distribusi F 129

Lampiran 19 Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t 133

(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada abad 21 ini, kita perlu menelaah kembali praktik-praktik

pembelajaran di sekolah-sekolah. Dalam proses pembelajaran guru

mempertimbangkan model pembelajaran, metode dan pendekatan pembelajaran

yang akan digunakan. Pembelajaran dirancang secara sistematik, bersifat

konseptual tetapi praktis, realistik dan fleksibel, baik yang menyangkut masalah

interaksi pembelajaran, pengelolaan kelas, pendayagunaan sumber belajar

(pengajaran) maupun penilaian pembelajaran. Dari proses pembelajaran harus

dapat menjadi perhatian bagi para guru agar tercapai tujuan pembelajaran dan

hasil belajar siswa yang memuaskan.

Guru harus mempunyai strategi agar pembelajaran menjadi menarik dan

siswa dapat belajar secara efektif. Oleh sebab itu guru bukan hanya mengajar,

melainkan mempunyai makna sadar dan kritis terhadap mengajar dan

menggunakan kesadaran dirinya untuk mengadakan perubahan-perubahan dan

perbaikan pada proses pembelajarannya. Seorang guru ideal akan mampu

bertindak dan berpikir kritis dalam menjalankan tugasnya secara profesional dan

dapat menemukan alternatif yang harus diambil dalam proses belajar mengajar

guna tercapainya tujuan pembelajaran itu sendiri.

Berdasarkan hasil wawancara penulis di SMA Negeri 3 Pematangsiantar

dengan guru mata pelajaran biologi kelas X, bahwa hasil belajar yang ditunjukan

siswa pada mata pelajaran biologi tergolong rendah. Hal ini dilihat berdasarkan

SKBM (Standar Ketuntasan Belajar Mengajar) khususnya untuk mata pelajaran

biologi di kelas X adalah 70. Sedangkan nilai rata-rata perolehan siswa hanya

mencapai 67.

Mengingat pelajaran biologi adalah pelajaran yang tidak lepas dari hapalan

yang tentunya akan menimbulkan kebosanan dan kejenuhan dalam diri siswa

maka sangat diperlukan sekali perhatian dan peran aktif guru dalam memilih,

(10)

pembelajaran dalam peningkatan mutu pengajaran dan sebagai alat yang efektif

untuk mencapai tujuan pengajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar

Biologi siswa.

Materi virus merupakan salah satu materi pelajaran biologi yang

mempelajari ciri-ciri virus, struktur tubuh virus, replikasi virus, serta peranan

virus dalam kehidupan manusia. Materi virus memiliki tingkat kesulitan yang

tinggi jika diajarkan dengan model yang tidak sesuai misalnya model

konvensional. Agar terhindar dari hapalan maka materi virus dengan jumlah yang

harus dipelajari dalam materi virus tersebut sangatlah cocok jika diajarkan dengan

model pembelajaran kooperatif, sebab dengan model pembelajaran ini siswa

dalam kelompok dapat mengambil bagian kecil masing-masing dan

mendiskusikan secara bersama bagian yang mereka pelajari sehingga hal-hal yang

harus dipelajari dalam materi virus tersebut dapat terbahas semua dalam 1 kali

pertemuan saja. Ini merupakan suatu cara yang dapat mengefisienkan waktu dan

tenaga guru dalam mengajar sehingga guru memiliki banyak waktu untuk

mengulang kembali pelajaran pada akhir semester sebelum para siswa

melaksanakan ujian akhir semester ataupun ujian akhir sekolah. Selain itu materi

virus juga dapat menarik minat siswa untuk mempelajari fakta-fakta yang terjadi

disekitar lingkungannya, misalnya mempelajari penyakit yang ada disekitar

lingkugannya yang disebabkan oleh virus seperti AIDS, campak, cacar air, dsb.

Itulah sebabnya peneliti memilih materi virus dalam penelitiannya.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka sudah selayaknya dalam

pembelajaran biologi disekolah dilakukan suatu inovasi. Dalam hal ini guru

selaku tenaga pendidik harus mampu mengubah model pembelajaran

konvensional dan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Students

Teams Achievement Division (STAD) dan Numbered Head Together (NHT). Ini

merupakan sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik

untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur disebut sebagai sistem “pembelajaran gotong royong” atau cooperative learning. Jadi, sistem pembelajaran kooperatif (cooperative learning) bisa didefenisikan

(11)

3

diharapkan kelak akan muncul generasi baru yang memiliki prestasi akademik

yang cemerlang dan memiliki solidaritas sosial yang kuat.

Pada penelitian ini penulis menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe STAD dan NHT (pembelajaran kooperatif tipe struktural). Model

pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dan

Numbered Head Together (NHT) merupakan model pembelajaran yang

menekankan kepada keaktifan siswa yang berbentuk kelompok. Kedua tipe

pembelajaran kooperatif ini memiliki perbedaan operasionalnya, yaitu tipe STAD

merupakan kelompok belajar heterogen dengan beranggotakan 5-6 kelompok

menggunakan Lembar Kegiatan sebagai bahan diskusi dengan perbedaan topik

yang akan dibahas tiap-tiap kelompok yang kemudian hasilnya akan didiskusikan

dalam kelas dan dapat ditanggapi oleh kelompok lain. Kelompok belajar NHT

merupakan kelompok belajar heterogen dimana siswa untuk bekerja sama dengan

rekannya, kelas disusun dalam kelompok dengan kemampuan heterogen dengan

topik yang dibahas tiap-tiap kelompok sama. Pembelajaran kooperatif tipe NHT

menitikberatkan kegiatan pembelajaran dengan memberikan waktu kepada siswa

untuk berpikir dan merespon serta saling membantu satu sama lain.

Dari latar belakang masalah tersebut, maka peneliti merasa perlu

mengadakan penelitian sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan

Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD)

dan Numbered Head Together (NHT) di kelas X Semester I di SMA Negeri 3 Pematangsiantar T.A 2014/2015 dengan judul penelitian “Perbandingan Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

dengan NHT pada Materi Pokok Virus di Kelas X SMA Negeri 3 Pematangsiantar T.A 2014/2015”.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas, sehingga dapat

didentifikasikan masalah yaitu:

1. Hasil belajar siswa terutama pada pelajaran Biologi dalam materi pokok virus

(12)

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif di sekolah masih jarang digunakan

3. Guru masih merasa kesulitan dalam menerapkan model pembelajaran.

kooperatif di kelas

1.3. Batasan Masalah

Untuk memfokuskan permasalahan dan menghindari interpretasi yang

meluas, maka permasalahan dibatasi hanya pada untuk hasil belajar siswa (Ranah

Kognitif) melalui:

1. Perbandingan hasil belajar siswa

2. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan

model pembelajaran kooperatif NHT

3. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah virus

4. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Pematangsiantar dan obyek

yang diteliti adalah siswa kelas X semester I Tahun Pembelajaran

2014/2015

1.4. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang dan identifikasi masalah, maka masalah

dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa SMA Negeri 3 Pematangsiantar yang diajar

dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada topik virus?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa SMA Negeri 3 Pematangsiantar yang diajar

dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada topik virus?

3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan yang diajar dengan

model kooperatif tipe STAD dengan NHT pada topik Virus di Kelas X SMA

Negeri 3 Pematangsiantar?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran

(13)

5

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT.

3. Untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa yang signifikan yang diajar

dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan NHT pada Materi

pokok virus di kelas X SMA Negeri 3 Pematangsiantar.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Sebagai masukan bagi guru bidang studi biologi di SMA Negeri 3

Pematangsiantar dalam penggunaan pembelajaran kooperatif dalam proses

belajar mengajar di sekolah.

2. Sebagai referensi bagi pembaca untuk penelitian berikutnya yang

berhubungan dengan penelitian ini.

3. Untuk memperkenalkan model pembelajaran kooperatif bagi siswa yang

dapat menarik minat belajar yang lebih baik dalam peningkatan hasil belajar

(14)

maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran koopertif tipe NHT lebih tinggi daripada hasil belajar siswa dengan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Ada perbedaan antara hasil belajar

siswa dengan menggunkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan STAD

pada materi pokok virus bagi siswa kelas X di SMA Negeri 3 Pematangsiantar

Tahun Ajaran 2014/2015.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyarankan :

1. Agar guru biologi di SMA Negeri 3 Pematangsiantar mencoba menggunakan

model pembelajaran kooperatif misalanya tipe STAD dan NHT sebagai salah

satu alternatif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi oleh pembaca yang

hendak melakukan penelitian sejenis pada waktu dan tempat yang berbeda.

3. Agar siswa SMA Negeri 3 Pematangsiantar dapat menjadikan pengalaman

belajar yang diajar dengan model pemeblajaran kooperatif tipe STAD dan

(15)

61

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M., (2004), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka Cipta, Jakarta

Arikunto, S, (2011), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta

Danang, P., (2013), Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Model Pembelajaran Tipe STAD terhadap Hasil Belajar Siswa pada Program Diklat Dasar-dasar Digital di SMK Negeri 7 Surabaya, Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, (02) : 467-473

Djamarah, S.B., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED, (2013), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan, FMIPA UNIMED, Medan.

Hamalik, O., (2008), Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta

Ibrahim, M., (2000), Pembelajaran Kooperatif, Universitas Negeri Surabaya, Surabaya

Isjoni, (2007), Pembelajaran Kooperatif (Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik), Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Istarani, (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.

Karmana, O., (2013), Buku Biologi SMA Kelas X, Grafindo Media Pratama, Bandung

Liadina, (2009), Virus, http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_files/swf/f113.swf. diakses tanggal 24 Mei 2014, 15:30 P.M.

Lie, A., (2003), Cooperative Learning, Penerbit PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta

Rusman, (2010), Model-Model Pembelajaran, Raja Wali, Jakarta

(16)

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Slavin, R.E.,(2008), Cooperative Learning, Penerbit Nusa Media, Bandung.

Sudjana, (2008), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Tarsito, Bandung

Sugiyono, (2011), Statistik untuk Penelitian, Penerbit Alfabet, Jakarta.

(17)

ii

RIWAYAT HIDUP

Michael Haratua Rajagukguk dilahirkan di Pematangsiantar, pada

tanggal 23 mei 1992. Ayah bernama Mangoloi Rajagukguk dan Ibu bernama

Lasmauli Lumbantoruan, dan merupakan anak pertama dari lima bersaudara. Pada

tahun 1997, penulis masuk TK St. Lusia Pematangsiantar dan lulus pada tahun

1998. Pada tahun 1998, penulis masuk SD Swasta RK Cinta Rakyat 2

Pematangsiantar dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis

melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Pematangsiantar dan lulus pada tahun

2007. Pada tahun 2007, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 5

Pematangsiantar dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010, penulis diterima di

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Negeri Medan melalui jalus SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk

Perguruan Tinggi Negeri).

Kegiatan intrakurikuler yang pernah diikuti selama studi di Universitas

Negeri Medan adalah Program Pengalaman Lapangan terpadu (PPLT) di SMA

Negeri 5 Pematangsiantar pada tahun 2013. Kegiataan ekstrakurikuler yang

diikuti selama studi di Universitas Negeri Medan adalah Ketua Komisariat di

GMKI komisariat FMIPA-UNIVERSITAS NEGERI MEDAN masa bakti

2013-2014, Ketua Bidang Kreatif di IKBKB (Ikatan Keluarga Besar Kristen Biologi)

masa bakti 2011-2012 dan Pengurus DPD GETAR SUMUT masa bakti

2014-2019. Penulis pernah mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan 2012 Se-Sumatera

Utara yang dilaksanakan oleh GMKI Cabang MEDAN dan mendapat peserta

terbaik pertama. Penulis pernah mengikuti Pelatihan Presenter Pemilu 2014

Se-Indonesia yang dilaksanakan oleh USAID terpilih mewakili Kota Medan. Penulis

pernah mengikuti Pertemuan Raya Pemuda Gereja dan Pandu Sidang Raya PGI

Gambar

Tabel 2.1. Langkah-langkah dalam Pembelajaran Kooperatif Tabel 2.2. Fase-fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD  Tabel 2.3

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat, karunia, kesehatan, kekuatan dan kemudahan dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) serta penyusunan

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kedudukan hukum etnis Rohingya dan perlindungannya menurut Hukum Pengungsi Internasional serta untuk mengetahui pemenuhan

Reaksi pasar terhadap pemakaian metode akuntansi untuk merger dan akuisisi berbeda signifikan antara perusahaan yang menggunakan metode purchase dengan perusahaan yang

Tren  nilai  CPUE  dari  ikan  teri  terlihat  mengalami  peningkatan  yang  sangat  signifikan  sejak  tahun  2006.  Hal  ini  disebabkan  oleh  jumlah  catch

Simpulan penelitian ini adalah ada pengaruh yang positif dan signifikan model pembelajaran kooperatif teknik Number ed Heads Together (NHT) terhadap keterampilan berbicara

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek kombinasi ekstrak etanol kelopak rosela (Hibiscus sabdariffa Linn) dan siprofloksasin terhadap Escherichia coli dan

[r]