PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN
NHT PADA MATERI POKOK VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR
TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015
Oleh :
Michael Haratua Rajagukguk NIM. 4103141046
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN NHT
PADA MATERI POKOK VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Michael Haratua Rajagukguk (4103141046)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan NHT pada materi pokok virus di kelas X SMA Negeri 3 Pematangsiantar tahun pembelajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 3 Pematangsiantar sedangkan sampel yang diambil sebanyak dua kelas yaitu kelas X-1 dan kelas X-3 yang diambil secara random dimana kelas X-1 diajar dengan NHT sedangkan kelas X-3 diajar dengan STAD. Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen. Instrumen yang digunakan pada penelitian adalah tes objektif 25 soal dari 40 soal yang telah diuji validitasnya. Data penelitian ada data kuantitatif (hasil belajar). Untuk data hasil belajar diawali dengan uji normalitas dan homogenitas. Dengan data yang sudah telah berdistribusi normal dan homogen maka dilakukan uji statistik dengan uji t pada
taraf signifikan α = 0,05. Rata-rata hasil belajar kelas NHT adalah 80,11
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 3
1.3. Batasan Masalah 4
1.4. Rumusan Masalah 4
1.5. Tujuan Penelitian 4
1.6. Manfaat Penelitian 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis 6
2.1.1. Pengertian Hasil Belajar 6
2.1.2. Pembelajaran Kooperatif 11
2.1.2.1.Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 15 2.1.2.2.Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 17
2.1.3. Virus 22
2.1.3.1.Defenisi Virus 22
2.1.3.2.Sejarah Penemuan Virus 22
2.1.3.3.Ciri-ciri Virus 24
2.1.3.4.Struktur Virus 24
2.1.3.5.Replikasi Virus 26
2.1.3.6.Peran Virus dalam Kehidupan 31
2.2. Kerangka Konseptual 38
2.3.Hipotesis Penelitian 40
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelian 41
3.2. Populasi dan Sampel 41
3.2.1.Populasi 41
3.2.2.Sampel 41
3.3. Jenis Penelitian 42
3.4. Variabel Penelitian 42
3.4.1. Variabel Bebas 42
3.4.2. Variabel Terikat 42
vii
3.6. Prosedur Penelitian 43
3.6.1.Tahap Persiapan 43
3.6.2.Tahap Pelaksanaan 43
3.7. Instrumen Penelitian 46
3.7.1.Tes 46
3.8. Uji Coba Instrumen 46
3.8.1. Validitas Tes 46
3.8.2. Uji Reliabilitas Tes 47
3.8.3. Uji Tingkat Kesukaran Tes 48
3.8.3. Uji Daya Beda Soal 48
3.9. Teknik Analisis Data 49
3.9.1.Uji Prasyarat Analisis Data Hasil Belajar 49
3.9.1.1.Uji Normalitas 49
3.9.1.2.Uji Homogenitas 50
3.9.1.3.Uji Hipotesis 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 52
4.1.1. Deskripsi Nilai Pretest Siswa 52
4.1.2. Deskripsi Nilai Postest Siswa 53
4.1.3. Uji Persyaratan Data 55
4.1.3.1. Uji Normalitas 55
4.1.3.2. Uji Homogenitas 56
4.1.4. Pengujian Hipotesis 56
4.2. Pembahasan 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 60
5.2. Saran 60
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. Langkah-langkah dalam Pembelajaran Kooperatif 13 Tabel 2.2. Fase-fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 16 Tabel 2.3. Kriteria Penghargaan Kelompok Kooperatif 21
Tabel 3.1. Skema Rancangan Penelitian 42
Tabel 3.2. Klasifikasi Indeks Reliabilitas Soal 47
Tabel 3.3. Indeks Kesukaran 48
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Diagram Taksonomi Bloom Edisi Revisi 8
Gambar 2.2. Virus Mosaik Tembakau 24
Gambar 2.3. Struktur Tubuh Virus 26
Gambar 2.4. Daur Litik Profage 4 29
Gambar 2.5. Reproduksi Virus Lisogenik 31
Gambar 2.6. Virus HIV 32
Gambar 2.7. Virus Herpes 33
Gambar 2.8. Virus Influenza 34
Gambar 2.9. Virus Paramyxovirus 34
Gambar 2.10 Virus Hepatitis 35
Gambar 2.11. Rhabdovirus Virus Rabies 36
Gambar 2.12. Virus Polio 36
Gambar 2.13. Virus Variola 37
Gambar 2.14. Virus Ebola 37
Gambar 2.15. Skema Kerangka Konseptual Penelitian 39
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian 45
Gambar 4.1. Diagram Perbedaan Nilai Pretest Kelas NHT dan Kelas STAD 53
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 63
Lampiran 2. Soal Test 97
Lampiran 3. Kunci Jawaban 103
Lampiran 4. Lembar Observasi 104
Lampiran 5 Perhitungan Validitas 106
Lampiran 6 Perhitungan Reliabilitas 108
Lampiran 7 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 109
Lampiran 8 Perhitungan Daya Beda Soal 110
Lampiran 9 Data Hasil Belajar Siswa 112
Lampiran 10 Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi Dan Varians Nilai Pretes 114
Lampiran 11 Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi Dan Varians Nilai Postes 116 Lampiran 12 Uji Normalitas Data Penelitian 118 Lampiran 13 Uji Homogenitas Data Penelitian 122
Lampiran 14 Pengujian Hipotesis 124
Lampiran 15 Tabel r Product Moment 126
Lampiran 16 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lillieforss 127 Lampiran 17 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 128
Lampiran 18 Nilai-nilai Distribusi F 129
Lampiran 19 Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t 133
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada abad 21 ini, kita perlu menelaah kembali praktik-praktik
pembelajaran di sekolah-sekolah. Dalam proses pembelajaran guru
mempertimbangkan model pembelajaran, metode dan pendekatan pembelajaran
yang akan digunakan. Pembelajaran dirancang secara sistematik, bersifat
konseptual tetapi praktis, realistik dan fleksibel, baik yang menyangkut masalah
interaksi pembelajaran, pengelolaan kelas, pendayagunaan sumber belajar
(pengajaran) maupun penilaian pembelajaran. Dari proses pembelajaran harus
dapat menjadi perhatian bagi para guru agar tercapai tujuan pembelajaran dan
hasil belajar siswa yang memuaskan.
Guru harus mempunyai strategi agar pembelajaran menjadi menarik dan
siswa dapat belajar secara efektif. Oleh sebab itu guru bukan hanya mengajar,
melainkan mempunyai makna sadar dan kritis terhadap mengajar dan
menggunakan kesadaran dirinya untuk mengadakan perubahan-perubahan dan
perbaikan pada proses pembelajarannya. Seorang guru ideal akan mampu
bertindak dan berpikir kritis dalam menjalankan tugasnya secara profesional dan
dapat menemukan alternatif yang harus diambil dalam proses belajar mengajar
guna tercapainya tujuan pembelajaran itu sendiri.
Berdasarkan hasil wawancara penulis di SMA Negeri 3 Pematangsiantar
dengan guru mata pelajaran biologi kelas X, bahwa hasil belajar yang ditunjukan
siswa pada mata pelajaran biologi tergolong rendah. Hal ini dilihat berdasarkan
SKBM (Standar Ketuntasan Belajar Mengajar) khususnya untuk mata pelajaran
biologi di kelas X adalah 70. Sedangkan nilai rata-rata perolehan siswa hanya
mencapai 67.
Mengingat pelajaran biologi adalah pelajaran yang tidak lepas dari hapalan
yang tentunya akan menimbulkan kebosanan dan kejenuhan dalam diri siswa
maka sangat diperlukan sekali perhatian dan peran aktif guru dalam memilih,
pembelajaran dalam peningkatan mutu pengajaran dan sebagai alat yang efektif
untuk mencapai tujuan pengajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
Biologi siswa.
Materi virus merupakan salah satu materi pelajaran biologi yang
mempelajari ciri-ciri virus, struktur tubuh virus, replikasi virus, serta peranan
virus dalam kehidupan manusia. Materi virus memiliki tingkat kesulitan yang
tinggi jika diajarkan dengan model yang tidak sesuai misalnya model
konvensional. Agar terhindar dari hapalan maka materi virus dengan jumlah yang
harus dipelajari dalam materi virus tersebut sangatlah cocok jika diajarkan dengan
model pembelajaran kooperatif, sebab dengan model pembelajaran ini siswa
dalam kelompok dapat mengambil bagian kecil masing-masing dan
mendiskusikan secara bersama bagian yang mereka pelajari sehingga hal-hal yang
harus dipelajari dalam materi virus tersebut dapat terbahas semua dalam 1 kali
pertemuan saja. Ini merupakan suatu cara yang dapat mengefisienkan waktu dan
tenaga guru dalam mengajar sehingga guru memiliki banyak waktu untuk
mengulang kembali pelajaran pada akhir semester sebelum para siswa
melaksanakan ujian akhir semester ataupun ujian akhir sekolah. Selain itu materi
virus juga dapat menarik minat siswa untuk mempelajari fakta-fakta yang terjadi
disekitar lingkungannya, misalnya mempelajari penyakit yang ada disekitar
lingkugannya yang disebabkan oleh virus seperti AIDS, campak, cacar air, dsb.
Itulah sebabnya peneliti memilih materi virus dalam penelitiannya.
Berdasarkan permasalahan diatas, maka sudah selayaknya dalam
pembelajaran biologi disekolah dilakukan suatu inovasi. Dalam hal ini guru
selaku tenaga pendidik harus mampu mengubah model pembelajaran
konvensional dan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Students
Teams Achievement Division (STAD) dan Numbered Head Together (NHT). Ini
merupakan sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik
untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur disebut sebagai sistem “pembelajaran gotong royong” atau cooperative learning. Jadi, sistem pembelajaran kooperatif (cooperative learning) bisa didefenisikan
3
diharapkan kelak akan muncul generasi baru yang memiliki prestasi akademik
yang cemerlang dan memiliki solidaritas sosial yang kuat.
Pada penelitian ini penulis menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD dan NHT (pembelajaran kooperatif tipe struktural). Model
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dan
Numbered Head Together (NHT) merupakan model pembelajaran yang
menekankan kepada keaktifan siswa yang berbentuk kelompok. Kedua tipe
pembelajaran kooperatif ini memiliki perbedaan operasionalnya, yaitu tipe STAD
merupakan kelompok belajar heterogen dengan beranggotakan 5-6 kelompok
menggunakan Lembar Kegiatan sebagai bahan diskusi dengan perbedaan topik
yang akan dibahas tiap-tiap kelompok yang kemudian hasilnya akan didiskusikan
dalam kelas dan dapat ditanggapi oleh kelompok lain. Kelompok belajar NHT
merupakan kelompok belajar heterogen dimana siswa untuk bekerja sama dengan
rekannya, kelas disusun dalam kelompok dengan kemampuan heterogen dengan
topik yang dibahas tiap-tiap kelompok sama. Pembelajaran kooperatif tipe NHT
menitikberatkan kegiatan pembelajaran dengan memberikan waktu kepada siswa
untuk berpikir dan merespon serta saling membantu satu sama lain.
Dari latar belakang masalah tersebut, maka peneliti merasa perlu
mengadakan penelitian sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan
Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD)
dan Numbered Head Together (NHT) di kelas X Semester I di SMA Negeri 3 Pematangsiantar T.A 2014/2015 dengan judul penelitian “Perbandingan Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
dengan NHT pada Materi Pokok Virus di Kelas X SMA Negeri 3 Pematangsiantar T.A 2014/2015”.
1.2. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang masalah di atas, sehingga dapat
didentifikasikan masalah yaitu:
1. Hasil belajar siswa terutama pada pelajaran Biologi dalam materi pokok virus
2. Penerapan model pembelajaran kooperatif di sekolah masih jarang digunakan
3. Guru masih merasa kesulitan dalam menerapkan model pembelajaran.
kooperatif di kelas
1.3. Batasan Masalah
Untuk memfokuskan permasalahan dan menghindari interpretasi yang
meluas, maka permasalahan dibatasi hanya pada untuk hasil belajar siswa (Ranah
Kognitif) melalui:
1. Perbandingan hasil belajar siswa
2. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan
model pembelajaran kooperatif NHT
3. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah virus
4. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Pematangsiantar dan obyek
yang diteliti adalah siswa kelas X semester I Tahun Pembelajaran
2014/2015
1.4. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang dan identifikasi masalah, maka masalah
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah hasil belajar siswa SMA Negeri 3 Pematangsiantar yang diajar
dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada topik virus?
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa SMA Negeri 3 Pematangsiantar yang diajar
dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada topik virus?
3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan yang diajar dengan
model kooperatif tipe STAD dengan NHT pada topik Virus di Kelas X SMA
Negeri 3 Pematangsiantar?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran
5
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT.
3. Untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa yang signifikan yang diajar
dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan NHT pada Materi
pokok virus di kelas X SMA Negeri 3 Pematangsiantar.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Sebagai masukan bagi guru bidang studi biologi di SMA Negeri 3
Pematangsiantar dalam penggunaan pembelajaran kooperatif dalam proses
belajar mengajar di sekolah.
2. Sebagai referensi bagi pembaca untuk penelitian berikutnya yang
berhubungan dengan penelitian ini.
3. Untuk memperkenalkan model pembelajaran kooperatif bagi siswa yang
dapat menarik minat belajar yang lebih baik dalam peningkatan hasil belajar
maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran koopertif tipe NHT lebih tinggi daripada hasil belajar siswa dengan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Ada perbedaan antara hasil belajar
siswa dengan menggunkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan STAD
pada materi pokok virus bagi siswa kelas X di SMA Negeri 3 Pematangsiantar
Tahun Ajaran 2014/2015.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyarankan :
1. Agar guru biologi di SMA Negeri 3 Pematangsiantar mencoba menggunakan
model pembelajaran kooperatif misalanya tipe STAD dan NHT sebagai salah
satu alternatif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi oleh pembaca yang
hendak melakukan penelitian sejenis pada waktu dan tempat yang berbeda.
3. Agar siswa SMA Negeri 3 Pematangsiantar dapat menjadikan pengalaman
belajar yang diajar dengan model pemeblajaran kooperatif tipe STAD dan
61
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M., (2004), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka Cipta, Jakarta
Arikunto, S, (2011), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta
Danang, P., (2013), Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dengan Model Pembelajaran Tipe STAD terhadap Hasil Belajar Siswa pada Program Diklat Dasar-dasar Digital di SMK Negeri 7 Surabaya, Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, (02) : 467-473
Djamarah, S.B., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED, (2013), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan, FMIPA UNIMED, Medan.
Hamalik, O., (2008), Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta
Ibrahim, M., (2000), Pembelajaran Kooperatif, Universitas Negeri Surabaya, Surabaya
Isjoni, (2007), Pembelajaran Kooperatif (Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik), Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Istarani, (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.
Karmana, O., (2013), Buku Biologi SMA Kelas X, Grafindo Media Pratama, Bandung
Liadina, (2009), Virus, http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_files/swf/f113.swf. diakses tanggal 24 Mei 2014, 15:30 P.M.
Lie, A., (2003), Cooperative Learning, Penerbit PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta
Rusman, (2010), Model-Model Pembelajaran, Raja Wali, Jakarta
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Slavin, R.E.,(2008), Cooperative Learning, Penerbit Nusa Media, Bandung.
Sudjana, (2008), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Tarsito, Bandung
Sugiyono, (2011), Statistik untuk Penelitian, Penerbit Alfabet, Jakarta.
ii
RIWAYAT HIDUP
Michael Haratua Rajagukguk dilahirkan di Pematangsiantar, pada
tanggal 23 mei 1992. Ayah bernama Mangoloi Rajagukguk dan Ibu bernama
Lasmauli Lumbantoruan, dan merupakan anak pertama dari lima bersaudara. Pada
tahun 1997, penulis masuk TK St. Lusia Pematangsiantar dan lulus pada tahun
1998. Pada tahun 1998, penulis masuk SD Swasta RK Cinta Rakyat 2
Pematangsiantar dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis
melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Pematangsiantar dan lulus pada tahun
2007. Pada tahun 2007, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 5
Pematangsiantar dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010, penulis diterima di
Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan melalui jalus SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk
Perguruan Tinggi Negeri).
Kegiatan intrakurikuler yang pernah diikuti selama studi di Universitas
Negeri Medan adalah Program Pengalaman Lapangan terpadu (PPLT) di SMA
Negeri 5 Pematangsiantar pada tahun 2013. Kegiataan ekstrakurikuler yang
diikuti selama studi di Universitas Negeri Medan adalah Ketua Komisariat di
GMKI komisariat FMIPA-UNIVERSITAS NEGERI MEDAN masa bakti
2013-2014, Ketua Bidang Kreatif di IKBKB (Ikatan Keluarga Besar Kristen Biologi)
masa bakti 2011-2012 dan Pengurus DPD GETAR SUMUT masa bakti
2014-2019. Penulis pernah mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan 2012 Se-Sumatera
Utara yang dilaksanakan oleh GMKI Cabang MEDAN dan mendapat peserta
terbaik pertama. Penulis pernah mengikuti Pelatihan Presenter Pemilu 2014
Se-Indonesia yang dilaksanakan oleh USAID terpilih mewakili Kota Medan. Penulis
pernah mengikuti Pertemuan Raya Pemuda Gereja dan Pandu Sidang Raya PGI