Analisis Terhadap Putusan Yang Dijatuhkan Di Luar Dakwaan Dalam Kasus Narkotika Atas Nama Terdakwa Idris Lukman Bin Lokman Hendrik Dalam
Putusan Mahkamah Agung Nomor 810/K/Pid.Sus/2012
Abstract
Surat Dakwaan adalah surat atau akta yang memuat rumusan tindak pidana yang didakwakan kepada terdakwa dan merupakan dasar pemeriksaan perkara dan dasar bagi putusan hakim. Dengan demikian surat dakwaan itu memberi pembatasan terhadap pemeriksaan hakim di persidangan pengadilan dan juga putusan hakim. Dalam praktiknya ternyata terdapat putusan hakim yang berbeda dengan surat dakwaan sebagaimana terdapat pada Putusan No.810/K/Pid.Sus/2012 dengan terdakwa Idris Lukman bin Lokman Hendrik. Dan Putusan Pengadilan ini telah dikuatkan pula dalam tingkat banding dan kasasi oleh Pengadilan Tinggi Surabaya dan Mahkamah Agung. Jaksa penuntut umum dalam surat dakwaan, mendakwa terdakwa dengan tindak pidana menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I dikenakan Pasal 114 ayat (1) jo Pasal 132 ayat (1) UU No.35 Tahun 2009 sebagai dakwaan kesatu dan Pasal 112 ayat (1) jo Pasal 132 ayat (1) UU No.35 Tahun 2009 sebagai dakwaan kedua tentang permufakatan jahat untuk memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman. Namun, Majelis Hakim memutus terdakwa dengan Pasal 127 ayat (1) huruf a UU No.35 Tahun 2009. Padahal Pasal 127 ayat (1) huruf a tidak didakwakan oleh penuntut umum dalam surat dakwaannya.
Penulisan skripsi ini bersifat deskriptif analisis dengan menggambarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dikaitkan dengan teori-teori hukum dalam praktek pelaksanaannya. Dan dengan pendekatan yuridis normative, yaitu dititikberatkan pada isi dokumen dalam penelitian kepustakaan untuk mempelajari data sekunder yang terkumpul berupa bahan-bahan yang berkaitan dengan permasalahan surat dakwaan dan putusan.