v
ABSTRAK
Rihat Satria Pramuda 110110100342
Tindak pidana pencucian uang dan Korupsi merupakan tindak pidana yang sangat merugikan negara, tindak pidana yang sistematis dan teroganisir sebab tindak pidana ini tidak dapat dan tidak mungkin dilakukan oleh seorang diri saja, Rusman yang disebut dalam nama-nama orang yang terlibat dalam tindak pidana korupsi oleh Arief Malangjudo telah memberikan sumbangan kepada HKBP Depok II untuk pembangunan Gedung Sekolah Minggu. Tujuan penelitian legal memorandum ini adalah untuk mengetahui apakah bendahara jemaat sebagai Pengurus Harian Gereja HKBP Depok II dapat dikualifikasikan atau tidak sebagai salah satu pelaku tindak pidana pencucian uang dan memberikan rekomendasi tindakan hukum yang dapat dilakukan oleh Kepolisian Republik Indonesia atas penerimaan sumbangan uang yang berasal dari tindak pidana korupsi oleh bendahara jemaat sebagai Badan Pengurus Harian Gereja HKBP Depok II.
Metode penelitian yang digunakan dalam menyusun legal memorandum ini adalah melalui pendekatan yuridis normatif, yaitu menghubungkan objek penelitian dengan ketentuan-ketentuan perundang-undangan yang berlaku, teori-teori hukum, dan memaparkan suatu fakta atau kenyataan secara sistematis dan akurat, kemudian menganalisis fakta tersebut dengan ketentuan yang ada.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa Bendahara jemaat sebagai pengurus harian HKBP Depok II tidak dapat dikualifikasikan sebagai pelaku tindak pidana pencucian uang atas penerimaan cek perjalanan yang diberikan Rusman selaku terpidana tindak pidana korupsi atas penerimaan cek
perjalanan dari Nunun Nurbaeti sesuai putusan nomor :