perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan adalah proses alamiah yang dialami oleh seorang wanita.
Persalinan normal merupakan serangkaian kejadian yang berakhir dengan
keluarnya janin dan plasenta melalui jalan lahir. Persalinan adalah hal
yang ditunggu oleh ibu, namun adakalanya menimbulkan masalah
traumatik yang menyebabkan morbiditas yang bermakna bagi banyak ibu
setelah melahirkan. Luka bekas jahitan episiotomy dan laserasi
menimbulkan rasa tidak nyaman pascapersalinan dalam jangka waktu
yang panjang (Baston, 2012).
Masalah paling umum yang dialami wanita pascapersalinan selain
keletihan adalahcedera perineum yang menyakitkan. Luka perineum
berkelanjutan selama persalinan dan terkait nyeri akut adalah fenomena
yang sangat umum untuk banyak ibu selama postnatal awal periode.
Cedera vagina memengaruhi sebagian besar perempuan. Intensitas rasa
sakit bervariasi dari ringan sampai sangat parah (Steen, 2003 dan
Henderson, 2005).
Masalah nyeri perineum tidak hanya berkaitan dengan nyeri itu
sendiri, namun berdampak pada hubungan wanita dengan orang yang
terdekat dengannya dan berkaitan dengan kemampuan wanita agar cukup
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Dampak nyeri perineum dapat memengaruhi fisik ,kesehatan dan
hubungannya dengan keluarga dan bayinya. Gejala nyeri dialami oleh
ratusan ribu wanita namun identifikasi, pengelolaan morbiditas perineum
belum menjadi prioritas dalam postnatal rutin (Henderson, 2005).
Nyeri perineum pada ibu yang pernah mengalami jahitan perineum
belum tentu lebih rendah tingkat nyerinya dibandingkan dengan ibu yang
baru pertama kali dijahit. Individu belajar dari pengalaman sebelumnya
namun tidak berarti bahwa individu tersebut akan menerima nyeri dengan
lebih mudah pada masa yang akan datang (Potter dan Perry, 2006).
Tergantung mekanisme koping setiap individu. Ibu yang baru pertama kali
mengalami jahitan perineum juga berisiko terganggu mekanisme koping
terhadap nyeri.
Secara garis besar ada dua cara mengatasi nyeri yaitu dengan
manajemen farmakologis dan non-farmakologis. Bidan dapat berperan
aktif dalam mengurangi nyeri melalui manajemen non-farmakologis
karena berdasarkan proses fisiologis dan tidak menggunakan obat-obatan
(Mander, 2004).
Penatalaksanaan nyeri non-farmakologis antara lain dengan cara
hipnosis, acupressure, yoga, umpan balik biologis (biofeedback), sentuha
nterapeutik, terapi-aroma, penggunaan jamu-jamuan, kompres panas,
mendengar music dan lain-lain (Bobak, 2004).
Menurut Koensoemardiyah (2009), aromaterapi adalah salah satu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
merelaksasi adalah lavender. Teknik pemberian aromaterapi dapat melalui
pijat, produk untuk mandi, parfum dan inhalasi. Primadiati (2002)
menjelaskan bahwa inhalasi adalah cara yang paling cepat dan efektif
karena berhubungan langsung dengan susunan saraf pusat tempat dimana
efek relaksasi ini dihasilkan.
Hasil penelitian Wening (2013) yang menyatakan bahwa aromaterapi
lavender secara inhalasi dapat menurunkan intensitas nyeri jahitan
pascasectio caesarea. Penelitian ini menggunakan desain praeksperimen
dengan teknik sampel convenience sampling yang dibatasi waktu yaitu 17
Juni 2013 sampaidengan 13 Juli 2013.
RSUD Surakarta adalah Rumah Sakit Umum Daerah Surakarta yang
menerima pelayanan pasien melahirkan dan Sectio Caesarea. RSUD
Surakarta menerima persalinan di bulan November sampai dengan
Desember 2014 sebanyak 185, 188 dan 179 persalinan normal. Menurut
studi pendahuluan yang peneliti lakukan didapatkan hasil dari 10 ibu nifas
dengan jahitan perineum 2 diantaranya mengalami nyeri ringan, 6
mengalami nyeri sedang dan 2 mengalami nyeri berat.
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti ingin mengetahui
lebih jauh tentang Pengaruh Aromaterapi Lavender Secara Inhalasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik meneliti “Adakah
pengaruh aromaterapi lavender secara inhalasi terhadap nyeri jahitan
perineumdi RSUD Surakarta?”
C. Tujuan Penelitian
1. TujuanUmum
Mengetahui pengaruh aromaterapi lavender secara inhalasi terhadap
nyeri jahitan perineum di RSUD Surakarta
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tingkat nyeri perineum sebelum diberi aromaterapi
lavender di RSUD Surakarta
b. Mengetahui tingkat nyeri perineum setelah diberi aromaterapi
lavenderdi RSUD Surakarta
c. Menganalisis pengaruh aromaterapi lavender secara inhalasi
terhadap nyeri jahitan perineum di RSUD Surakarta
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah
sebagai sumbangan bagi peneliti selanjutnya.
2. Manfaat Aplikatif
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu intervensi
terapi komplementer dalam memberikan pelayanan kebidanan