• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Menurut Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, Pasal 1, ayat 1, bahwa “pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana dalam menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kemampuan agama, pengawasan diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Di antara bentuk Lembaga pendidikan adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) dan terdapat di seluruh daerah di Indonesia.

Di Provinsi Jambi ada Sekolah Menengah Atas (SMA) PGRI 2 merupakan Lembaga pendidikan yang beralamat di jalan komplek PGRI Jelutung, Jl. Guru Muctar No. 5 Jelutung, Kota Jambi. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah yang dalam proses pembelajaran masih menggunakan media pembelajaran yaitu buku paket dan LKS (Lembar Kerja Sekolah). Terutama dalam proses pembelajaran sejarah, pendidik masih menggunakan metode pembelajaran yang monoton, pada sisi lain tampak bahwa pembelajaran sejarah merupakan pembelajaran yang kurang disukai oleh siswa. Tidak efektivnya media pembelajaran yang digunakan pendidik, tentunya akan membuat peserta didik kurang memahami materi yang disampaikan pendidik pada saat proses pembelajaran. Kondisi begini tentu akan menyebabkan siswa semakin tidak menyukai dan nilai dalam pembelajaran sejarah pun akan menjadi rendah.

(2)

Dalam proses pengajaran dapat dilihat apa yang dikemukaan Kosasi Djahiri (1980:3) bahwa pendidikan harus dilakukan dari usaha sadar manusia dengan dasar dan tujuan yang jelas, yang memiliki tahapan dan komitmen dalam proses pendidikan. Pendidikan harus direncana terlebih dahulu dengan proses perhitungan matang dan berbagai sistem pendukung yang dipersiapkan. Pendidikan dilakukan secara terus menerus sepanjang hayat selama manusia itu hidup. Proses pendidikan akan tetap dibutuhkan kecuali manusia itu sudah mati, ia tidak memerlukan lagi proses pendidikan apapun juga. Tujuan yang dikemukakan Djahiri tentu agar hasil pendidikan yang sempurna dapat diraih oleh anak didik, dan tidak diharapkan hasil pendidikan bermutu rendah, sebagaimana terlihat pada salah satu matapelajaran di SMA PGRI 2 Kota Jambi, yaitu mata pelajaran Sejarah Indonesia.

Berdasarkan data hasil pengamatan melalui observasi yang dilakukan dikelas X IPS 2 SMA PGRI 2 Kota Jambi dapat dijelaskan seperti demikian. Hasil belajar sejarah indonesia dari berbagai kelas termasuk X IPS 2 masih sangat rendah.

Perihat tersebut dapat dilihat pada nilai ulangan harian siswa dari beberapa kelas yang berbeda masih banyak dibawah rata-rata.

Table 1.1

Persentase Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran Sejarah Indonesia Kelas X IPS 2 SMA PGRI 2 Kota Jambi Tanggal-9 September-Tahun

Ajaran 2021/2022

Nilai KKM Kelas X IPS 2 Persentase

≥70 Tuntas 6 18,25%

≤70 Tidak Tuntas 27 81,75%

Jumlah 32 100,00%

(3)

Persentase Nilai Ulangan Harian Sejarah Indonesia

Kelas X IPS 1 SMA PGRI 2 Kota Jambi Tanggal-20September-Tahun Ajar 2021/2022

Nilai KKM Kelas X IPS 1 Persentase

≥70 Tuntas 1 3,23%

≤70 Tidak Tuntas 30 96,77%

Jumlah 31 100,00%

Tabel 1.3

Persentase Nilai Ulangan Harian Sejarah Indonesia

Kelas X IPA 2 SMA PGRI 2 Kota Jambi Tanggal-9 Oktober- Tahun Ajar 2021/2022

Nilai KKM Kelas X IPA 2 Persentase

≥70 Tuntas 7 31,82%

≤70 Tidak Tuntas 15 68,18%

Jumlah 22 100,00%

(Sumber : Guru mata pelajaran sejarah Indonesia kelas X IPS 2, X IPS 1 dan X IPSl 2 SMA PGRI 2 Kota Jambi)

Dapat dilihat dari nilai hasil ulangan harian siswa kelas X IPS 2, X IPS 1 dan XlIPA 2 SMA PGRI 2 Kota Jambi masih banyak yang belum mencapai nilai KKM. Selanjutnya penulis melakukan wawancara dengan salah satu guru yaitu ibu Musku Aini S.Pd selaku guru sejarah indonesia di SMA PGRI 2 Kota Jambi, penyebab dari rendahnya nilai sejarah Indonesia siswa ini karena kuranya fasilitas di sekolah, seperti infokus di sekolah hanya ada satu dan pada saat ingin menggunakan infokus untuk pembelajaran sejarah selalu didahuli guru yang lain.

Oleh karena itu ibu menjelaskan materi ajar dengan buku cetak dan LKS kepada peserta didik di kelas. Kemudian Peneliti melakukan wawancara kepada peserta didik yang nilainya dibawah KKM bernama Wika Anjeli, siswa kelas X IPS 2,

(4)

penyebab rendahnya hasil belajar sejarah Indonesia ini di sebabkan pada saat pembelajaran berlangsung menimbulkan rasa bosan, pada saat guru menjelaskan identik dengan tulisan sehingga siswa kurang memahami materi yang di jelaskan.

hal ini menyatakan bahwa kurang efektifnya media pembelajaran yang digunakan pendidik dalam proses pembelajaran menyebabkan hasil belajar sejarah Indonesia siswa menjadi rendah karena sulitnya siswa memahami materi ajar yang disampaikan oleh guru. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti di SMA PGRI 2 Kota Jambi, rendahnya keinginan untuk belajar dan kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran sejarah maka berdampak pada hasil belajar siswa kelas X IPS 2. Untuk meningkatkan hasil belajar sejarah siswa perlu di terapkan media pembelajaran yang lebih menarik salah satunya media pembelajaran Pocket Book Digital berbasis Flipbook.

Yuliani dalam Herlina (2015:105) mengatakan pocket book adalah buku saku yang berukuran kecil yang mana berisikan informasi yang dapat di simpan didalan saku sehingga mudah untuk dibawa kemana-mana. Sulistyani dalam (Yuliani & Herlina,2015:105) mengatakan pocket book dicetak dengan ukuran yang kecil agar lebih efisien, praktis dan lebih mudah dalam menggunakan.

Pembuatan media pembelajaran Pocket Book Digital ini menggunakan Flipgbook, karena Flipbook ini pada saat proses pembuatan Pocket Book Digital

lebih mudah dan didukung oleh beberapa fitur-fitur editing yang cukup lengkap, selain itu pada saat ingin menggunakan aplikasi pendidik tidak perlu mendowload aplikasi. Flipbook adalah aplikasi yang membuat buku digital yang cukup canggih dan menarik karena dapat mengubah file PDF menjadi sebuah buku yang bisa di

(5)

Bolak balik seperti buku sungguhan..Pocket Book Digital ini termasuk medial pembelajaran yang efektif untuk diterapkan dalam proses pembelajaran disekolah, dengan adanya media pembelajaran pocket book digital ini pendidik dapat meningkatkan kualitas dan hasil belajar peserta didik.

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Penerapan Media Pembelajaran Pocket Book Digital Berbasis Flipbook Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Indonesia Kelas X IPS 2 SMA PGRI 2 Kota Jambi.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan analisis dari latar belakang di atas, penulis mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada kegiatan pembelajaran di kelas X IPS 2 SMA PGRI 2 Kotal Jambi yaitu sebagai berikut:

1. Kurangnya minat siswa dalam pembelajaran sejarah

2. Penggunaan media pembelajaran yang masih monoton sehingga kurang efisien pada pembelajaran sejarah indonesia

3. Kurangnya pemahaman siswa terhadap materi pada mata pelajaran sejarah.

4. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah.

1.3 Batas Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah disebutkan, agar mendapatkan hasil yang jelas dan fokus maka dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Penelitian terbatas pada siswa kelas X IPS 2 SMA PGRI 2 Kota Jambi tahun ajaran 2021/2022.

(6)

2. Penelitian difokuskan pada rendahnya hasil belajar siswa kelas X IPS 2 di SMA PGRI 2 Kota Jambi.

3. Penelitian dilakukan dengan menerapkan media pembelajaran pocket book digital berbasis flipbook pada mata pelajaran

sejarah indonesia kelas X IPS 2 SMA PGRI 2 Kota Jambi.

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana penerapan media pembelajaran pocket book digital berbasis flipbook terhadap hasil belajar sejarah

indonesia kelas X IPS 2 SMA PGRI 2 Kota Jambi?”

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana penerapan media pembelajaran pocket book digital berbasis flipbook terhadap hasil belajar sejarah

indonesia kelas X IPS 2 SMA PGRI 2 Kota Jambi? ” 1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa kelas X IPS 2 SMA PGRI 2 Kota Jambi menggunakan media pembelajaran pocket book digital berbasis flipbook pasa mata pelajaran sejarah indonesia.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian pengembangan ini sebagai berikut :

(7)

1.6.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat sebagai bahan referensi untuk penel itian lebih lanjut, dengan tema yang sama akan tetapi menggunakan metode dan Teknik yang analisis yang berbeda, demi kemajuan ilmu pengetahuan.

1.6.2 Manfaat praktis a. Bagi Guru

Medialpembelajaran dari hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai media pembelajaran dalam kegiatanl belajar mengajar

b. Bagi Peserta Didik

Sebagai media pembelajaranluntuk mempermudah proses pembelajaranl dikelas

c. Bagi Peneliti

Dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dalamlmembuat medial pembelajaran pocket book digital berbasis flipbook yang tepat pada saat kegiatan belajar mengajar.

Referensi

Dokumen terkait

Ketika TH yang dimurnikan diinkubasi pada keadaan ada atau tidak ada dopamin pada suhu 30 0 C, timedependent loss activity terjadi pada pH 5, dimana baik bentuk aktif dan

Pada saat ini peneliti atau pengguna arsip belum mudah menemukan, memperoleh informasi mengenai aktivitas lembaga pemerintah di DIY dengan hanya mengandalkan arsip yang tersimpan

Menurut Tata Sutabri (2004:36), sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi

Bertitik tolak dari rumusan masalah dan tujuan penelitian untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komunikasi yang efektif antara dosen pembimbing akademik dengan

seperti Tithonia diversifolia (Paitan), Tephrosia candida (Krepo), dan Kaempferia galanga (Lengkuas) sehingga diperoleh teknologi penghambatan nitrifikasi secara

kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini

Bahwa dengan demikian Majelis Komisi menilai Terlapor I, Asosiasi Agen Ticketing atau disingkat ASATIN bukan merupakan pelaku usaha yang menjalankan kegiatan ekonomi