• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS BUDGET KAS DALAM MENINGKATKAN LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN PT. MAYORA INDAH TBK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS BUDGET KAS DALAM MENINGKATKAN LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN PT. MAYORA INDAH TBK"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

IBRY ZAVIER CASSIDY IQBAL 105721126218

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR 2022

(2)

KARYA TULIS AKHIR MAHASISWA

JUDUL PENELITIAN :

ANALISIS BUDGET KAS DALAM MENINGKATKAN LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN

PT. MAYORA INDAH TBK

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Oleh:

IBRY ZAVIER CASSIDY IQBAL NIM: 105721126218

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen Pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR 2022

(3)

ii MOTTO

“Pada akhirnya takdir Allah selalu baik. Walaupun terkadang perlu air mata untuk menerimanya”

PERSEMBAHAN

Dengan segala kasih dan sayang kupersembahkan karya ilmiah ini kepada Ibu dan saudara saya yang senatiasa mendoakan dan memberikan semangat kepada saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Keluarga besar dan teman-teman saya yang ikut turut memberikan dukungan berupa motivasi dalam proses penyelesaian skripsi ini.

PESAN DAN KESAN YANG MENGETAHUI KAPASITAS DAN BATAS DIRI KITA HANYA KITA SENDIRI JADI JANGAN MUDAH TERMAKAN OMONGAN ORANG LAIN JUST BE

YOURSELF AND DO IT WHAT YOU WANT TO DO

(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

v Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alunan puji tak terhingga kita panjatkan kepada Allah SWT pemilik kesempurnaan di atas segala kesempurnaan, karena hanya dengan rahmat dan karunianya yang dilimpahkan-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir membuat skripsi, serta satu seruan pencarahan intelektual kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah terbukti dalam sejarah, mampu mengubah peradaban manusia dari kegelapan moral intelektual dan membawanya pada peradaban tinggi di bawah petunjuk ilahi.

Skripsi yang berjudul “Analisis Budget Kas Dalam Meningkatkan Likuiditas dan Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan PT. MAYORA INDAH Tbk)“ yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orangtua penulis Ayahanda (Alm) Iqbal Mahmud. SH .,MH dan Ibunda Maryam Arifuddin yang senantiasa memberi harapan ,semangat ,perhatian, kasih sayang dan doa yang tulus.

Dan seluruh keluarga besar atas segala dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi amal ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan akhirat Aamiin.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat kepada:

(9)

vi Makassar.

3. Bapak Nasrullah, SE., MM, selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Abdul Muttalib, SE.,MM. selaku pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga Skripsi selesai dengan baik.

5. Ibu Zalkha Soraya, S.E., MM selaku Pembimbing II yang telah berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Bapak/Ibu dan Asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

8. Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Angkatan 2018 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.

9. Terima kasih kepada keluarga saya yang selalu memberikan nasihat tentang hidup dan tidak lupa akan akhirat.

10. Terima kasih kepada saudara-saudariku tercinta Manajemen 18 G atas segala dukungan dan kerja samanya selama kurang lebih lima tahun. Terimakasih karna telah menjadi bagian termanis dalam hidup saya. Saya berharap kita bisa bertemu dilain kesempatan dan menjadi apa yang kita impikan selama bersama.

11. Terima kasih juga terkhusus sahabat-sahabat SMP dan SMA saya yang tiada hentinya memberikan saya motivasi dan candaan, I really love U guys!

(10)

vii merampungkan penulisan Skripsi ini.

Penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini.

Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater tercinta Kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.

Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Makassar, 08 Agustus 2022

Ibry Zavier Cassidy Iqbal

(11)

viii

Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Makassar.

Dibimbing oleh: Abdul Muttalib dan Zalkha Soraya.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan tujuan untuk menganalisa budget kas dalam meningkatkan likuiditas dan profitabilitas perusahaan PT.Mayora Indah Tbk. Sampel dalam penelitian ini adalah data dari laporan keuangan PT.Mayora Indah Tbk.

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan budget kas menunujukkan kondisi yang baik, dikarenakan tiap tahunnya budget kas mengalami peningkatan. Likuiditas megalami kenaikan dan penurunan, namun semua itu masih dalam kondisi yang baik. Pada penelitian ini bahwa budget kas berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas semakin tinggi tingkat Budget kas maka tingkat ROA dan ROE semakin tinggi, artinya bahwa ada hubungan atau pengaruh antara Budget kas terhadap tingkat Profitabilitasnya, dibuktikan bahwa dari tahun 2019 sampai tahun 2021 mengalami peningkatan secara signifikan, dilihat dari laporan keuangan tiga tahun terakhir.

Kata kunci : Budget kas,Profitabilitas,dan likuiditas

(12)

ix

Study Program, Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar. Supervised by: Abdul Muttalib and Zalkha Soraya.

This research is a type of quantitative research with the aim of analyzing the cash budget in increasing the liquidity and profitability of the company PT.Mayora Indah Tbk. The sample in this study is data from the financial statements of PT. Mayora Indah Tbk. The data collection technique in this research is documentation technique. The data analysis method used in this research is descriptive analysis.

Based on the results of the study indicate that the development of the cash budget shows a good condition, because each year the cash budget has increased. Liquidity has increased and decreased, but they are still in good shape. In this study, the cash budget has a positive and significant effect on profitability, the higher the cash budget level, the higher the ROA and ROE levels, meaning that there is a relationship or influence between the cash budget on the profitability level, it is proven that from 2019 to 2021 it has increased significantly , judging from the financial statements of the last three years.

Keyword: Cash budget, Profitability, and liquidity

(13)

x

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSEMBAHAN ... ..ii

HALAMAN PERSETUJUAN... ..iii

KATA PENGANTAR. ... ..iv

ABSTRAK... .vii

ABSTRACT………..………..……….viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ...xii

LAMPIRAN ...xiii

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan masalah... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Tinjauan Teori ... 6

1. Budget Kas... 6

2. Likuiditas ... 9

3. Profitabilitas... 12

B. Tinjauan Empiris ... 15

C. Kerangka Pikir Penelitian... 20

D. Hipotesis... 21

III. METODE PENELITIAN ... 22

A. Jenis Penelitian ... 22

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian... 22

C. Jenis Dan Sumber Data... 23

D. Populasi Dan Sampel ... 23

E. Metode Pengumpulan Data ... 24

F. Definisi Oprasional Variabel ... 24

G. Metode Analisis Data ... 25

H. Uji Hipotesis ... 26

(14)

xi

(15)

xii

Nomor Judul Tabel Halaman

Tabel 1.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu………..17

Tabel 4.1 PT. MAYORA INDAH Tbk. Dan ANAK PERUSAHAAN………..32

Tabel 4.2 PT. MAYORA INDAH Tbk. Dan ANAK PERUSAHAAN.……….34

Tabel 4.3 Cash Ratio………..………….36

Tabel 4.4Current Ratio………..………..37

Tabel 4.5Quick Ratio………..………..38

Tabel 4.6 Net Profit Margin……….………..40

Tabel 4.7 Return On Asset………41

Tabel 4.8 Return On Equity………..42

Tabel 4.9 Budget kas dan Likuiditas………..43

Tabel 4.10 Budget kas dan profitabilitas ………..….………45

(16)

xiii

Nomor Judul Gambar Halaman

Gambar 1.1Kerangka Pikir Penelitian... 20

(17)

xiv

Lampiran………..53

(18)

1 A. Latar Belakang Penelitian

Globalisasi merupakan reaksi dari mendunianya segala hal dari seluruh permukaan bumi ini sehingga menjadikan akses untuk seluruh umat dari muka bumi ini bisa berinteraksi. Baik berinteraksi ekonomi, komunikasi, transportasi maupun yang lainnya. Dalam melakukan perdagangan baik dalam ataupun luar negeri persaingan sangat ketat, kita bisa menilai kekuatan dari perusahaan tersebut apakah bisa bertahan walaupun banyak kendala yang dihadapi.

Perusahaan harus memiliki seorang yang berani untuk mengambil keputusan, bukan hanya keputusan biasa tapi juga keputusan yang berbobot sehingga isi dari keputusan tersebut bisa untuk menjadikan perusahannya jadi lebih maju kedepannya. Perusahaan juga harus memiliki indikator yang dimana bisa untuk mengetahui apakah kinerja dari perusahaan bisa dikatakan berhasil dalam mengendalikan atau mengelola modal dari perusahaan tersebut.

Mendirikan suatu perusahaan baik perorangan maupun dua atau lebih untuk mencapai tujuannya yaitu mendapatkan keuntungan yang diperoleh dari hasil menjalakan usahanya sendiri. Uang atau kas merupakan suatu alat yang pergunakan untuk perusahaan agar bisa membeli sesuatu yang dibutuhkan dalam oprasional perusahaan maupun keberlangsungan dari perusahaan itu sendiri. Kas sangat penting dalam membangun suatu perusahaan karna inti dari perusaaan itu sendiri salah satunya modal atau kas.

Kas memilik peran penting dalam berjalannya suatu perusahaan karena dapat menjaga opasional dari perusahaan itu sendiri. Adapun penggunaan kas yang dilakukan perusahaan antara lain memberikan gaji karyawaan, pembayaran

(19)

pajak perusahaan dan lainnya. Arus kas yang masuk maupun keluar dari berjalannya suatu perusahaan menandakan umur dari perusahaan masih terus berlangsung.

Masalah yang biasa dihadapi dalam perusahaan adalah tidak adanya kas untuk memenuhi kebutuhan dari perusahaan sehingga melambatkan proses dari keberlangsungan aktivitas perusahaan. Kas mempunyai dua arus kas yaitu arus kas masuk maupun keluar. Dimana, perusahaan harus mampu menyeimbangkan kedua arus kas tersebut, agar tidak adanya kasus dari perusahaan tersebut kelebihan pengeluaran kas begitupun sebaliknya kasus kas perusahaan yang kekurangan seingga mengganggu perusahaan.

Budget kas adalah suatu cara ataupun alat yang dipergunakan suatu perusahaan untuk mengukur perkiraan dari kas perushaan. Jadi, perusahaan dapat mengestimasikan besaran anggaran perusahaan cukup atau tidak.

Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih (Munawir, 2004:31). Saat likuiditas perusahaan melambung naik, maka kinerja perusahaan dinilai membaik. Sebaliknya jika likuiditas perusahaan menurun maka tingkat dari kinerja perushaan itu dinilai buruk. Jika tingkat likuiditas naik maka itu dapat menguntungkan bagi perusahaan karna dapat dengan mudah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak seperti penyuplai bahan baku dan lembaga keuangan.

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan suatu laba atas penjualan menggunakan sumber perusahaan seperti aktiva dan modal.

(20)

Perusahaan harus dapat mengatur dananya secara hati-hati sehingga mendapatkan keuntungan setinggi mungkin, karna saat perusahaan salah dalam mengatur dananya maka perusahaan dapat mengalami kekurangan dan kelebihan dana, dimana hal ini apat langsung mengacu pada profitabilitas perusahaan itu sendiri. Jika keadaan perusahaan stabil saat likuiditas terjaga tanpa mengurangi profitabilitas. Karna saat mengedepankan likuiditas tanpa memperhatikan profitabilitas dan sebaliknya mengedepankan profitabilitas dan mengorbankan likuiditas, itu adalah tindakan yang kurang baik bagi perusahaan.

dengan permasalahaan yang seperti ini maka perusahaan dapat membuat anggaran yang mencatat atas masuk dan keluarnya kas atau biasa disebut budget kas. Dengan demikian maka akan menghasilkan saldo kas yang lebih baik dari sebelumnya, dimana saldo tersebut dapat memantau likuiditas dan profitabilitas perusahaan stabil.

Penelitian ini dilakukan di PT. MAYORA INDAH Tbk. Karena harapan usaha dibidang makanan dan minuman sangat menjajikan bila dikelola dengan baik apalagi pada saat mengolah data keuangannya. Alasan atas penentuan lokasi penelitian di PT. MAYORA INDAH Tbk. karena laporan keuangan pada perusahaan tersebut telah dipublikasikan sehingga untuk pengambilan data dengan mudah didapatkan. Penulis terdorong ingin melakukan penelitian ini sebab dengan penggunaan budget kas pada keuangan perusahaan bisa menguntungkan bagi lukuiditas maupun profitabilitasnya dan juga bagi perusahaan yang ingin diteliti yaitu PT. MAYORA INDAH Tbk.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan peneltian pada PT. MAYORA INDAH Tbk. agar dapat mengetahui bagaimana aktivitas budget kas PT. MAYORA INDAH Tbk kurun waktu tiga tahun terakhir

(21)

dan penulis tertarik untuk menganalisis budget kas atas likuiditas dan profitabilitas. Penulis mencoba mengetahui sampai mana peranan budget kas terhadap tingkat likuiditas dan profitabilitas dengan melakukan beberapa rasio pada rasio keuangan. Maka penulis melakukan penelitian dengan judul “Analisis Budget Kas Dalam Meningkatkan Likuiditas dan Profitabilitas Perusahaan Pada PT. MAYORA INDAH Tbk”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas maka rumusan masalah yang dibuat yaitu:

1) Apakah Budget Kas Dapat Meningkatkan pengendalian Likuiditas pada PT.

MAYORA INDAH Tbk?

2) Apakah Budget Kas Dapat Meningkatkan pengendalian Profitabilitas pada PT. MAYORA INDAH Tbk?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1) Untuk mengetahui apakah budget kas dapat meningkatkan pengendalian Likuiditas pada PT. MAYORA INDAH Tbk

2) Untuk mengetahui apakah budget kas dapat meningkatkan pengendalian Profitabilitas pada PT. MAYORA INDAH Tbk

D. Manfaat Penelitian 1) Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan mafaat teoritis, sekurang- kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia akademik.

(22)

2) Manfaat Praktis

Menambah wawasan bagi penulis, sebagai masukan yang membangun guna meningkatkan kualitas pendidikan yang ada,dan sebagai masukan instansi perusahaan dalam hal menghasilkan laba.

(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN TEORI 1. Budget Kas

1. Pengertian Kas

Kas adalah suatu harta kekayaan yang memiliki sifat lebih cair dan berjangka waktu lebih pendek untuk bisa dimanfaatkan secara bebas dalam pendanaan oprasional perusahaan. Kas merupakan aktiva bisnis yang paling lancar, karena kas paling sering digunakan untuk transaksi-transaksi dalam perusahaan. Menurut (Rahman, 2013:132) kas merupakan pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan.

Menurut (Mustafa, 2017:25) kas adalah berupa uang tunai yang terdapat dalam perusahaan (cash on hand) dan surat berharga lainnya. Serta uang yang ada di bank dalam bentuk rekening koran dan deposito atau tabungan yang dalam jangka pendek atau waktu segera dapat diuangkan sebagai alat pembayaran.

Menurut (Sujarweni, 2015:179) mengatakan bahwa sumber penerimaan kas dalam suatu perusahaan pada dasarnya dapat berasal dari:

a. Penjualan barang secara tunai

Apabila perusahaan menjual barang atau jasa secara tunai, maka perusahaan mendapatkan kas secara langsung.

b. Pembayaran piutang

Sumber kas lainnya dapat berasal dari pembayaran piutang oleh pelanggan tentang piutang yang sudah jatuh tempo dan perusahaan

(24)

dapat mengantisipasi apabila pelanggan menunda pembayaran sehingga menghambat penerimaan kas.

c. Penjualan aset tetap

Apabila perusahaan dalam keadaan yang mendesak, perusahaan dapat menjual aktiva tetap (fixed assets) yang dimiliki. Aktiva tetap (fixed assets) yang dijual oleh perusahaan biasanya yang tidak produktif dalam kegiatan oprasional perusahaa.

d. Pengeluaran saham dalam bentuk kas

Perusahaan dapat menjual saham yang dimiliki dengan pembayaran berupa uang tunai.

e. Pengeluaran surat hutang jangka pendek

Perusahaan menerbitkan surat hutang jangka pendek, seperti wesel dangan jangka waktu kurang dari satu tahun.

f. Pengeluaran surat hutang jangka panjang

Perusahaan menerbitkan surat hutang jangka panjang, seperti obligasi dengan jangka waktu lebih dari satu tahun.

g. Penerimaan dari sewa

Penerimaan yang diperolah dari sewa terhadap aset yang dimiliki kepada pihak lain dalam jangki waktu tertentu.

h. Penerimaan dana sumbangan

Penerimaan dari sumbangan merupakan sumber dana yang jarang terjadi pada perusahaan komersil, tetapi masih sering terjadi pada usaha yang bersifat sosial.

i. Pengembalian kelebihan pajak

(25)

Kelebihan pembayaran pajak oleh perusahaan karena adanya kesalahan perhitungan, maka akan timbuknya pengembalian ke perusahaan.

j. Bentuk pengembalian lainnya

Untuk menambah jumlah kas, maka perusahaan dapay melakukan pencarian kas dari berbagai sumber lainnya, yang dapat menambah kas perusahaan

Menurut Yuniar (2016:652) Kurang lebih 1,5 persen aktiva rata-rata perusahaan industri dimiliki dalam bentuk kas, yang dinyatakan sebagai giro ditambah simpanan dalam bentuk mata uang. Kas sering kali disebut “aktiva nonlaba”. Kas dibutuhkan untuk membayar tenaga kerja dan bahan baku, untuk membeli aktiva tetap, untuk membayar pajak, untuk melunasi utang, untuk membayar deviden dan seterusnya. Namun kas itu sendiri tidak mendapat bunga. Jadi tujuan manajemen kas adalah untuk meminimalkan jumlah kas yang harus dimiliki oleh perusahaan guna menjalankan aktivitas bisnis secara normal, pada waktu yang bersamaan perusahaan juga memiliki cukup kas untuk:

1) Mengambil potongan dagang 2) Menjaga peringkat kredit dan

3) Memenuhi kebutuhan kas yang tidak diperkirakan sebelumnya.

Alasan alasan untuk memiliki kas yaitu transaksi dan kompensasi bagi bank karena telah memberikan pinjaman dan jasanya. Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas. Kas diperlukan baik untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun untuk mengadakan investasi baru dalam aktiva tetap. Pengeluaran kas suatu perusahaan dapat bersifat terus menerus atau kontinyu, seperti : pembelian bahan mentah, pembayaran upah buruh dan gaji, dan lain sebagainya. Disamping itu juga ada aliran kas keluar

(26)

bersifat kontinyu, seperti : pembayaran bunga, pajak penghasilan, pembayaran angsuran hutang dan lain sebagainya.

Selain aliran kas keluar (cash outflow) juga terdapat alir kas masuk (cash inflow) baik bersifat kontinyu, seperti : hasil penjualan tunai, penerimaan piutang, dan lain sebagainya.

Penerimaan dan pengeluaran kas dalam perusahaan akan berlangsung terus menerus selama hidupnya perusahaan. Kelebihan dari aliran kas terhadap aliran kas keluar merupakan saldo kas yang akan bertahan di dalam perusahaan. Besarnya saldo kas ini akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu karena berbagai faktor.

Faktor-faktor yang akan mempengaruhi besarnya persediaan kas minimal (persediaan besi kas / safety cash balance). Makin besar jumlah kas yang ada di dalam perusahaan berarti makin tinggi tingakat likuiditasnya, sehingga perusahaan mempunyai resiko yang lebih kecil untuk tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnya.

Namun demikian, tidak berarti bahwa perusahaan harus berusaha untuk mempertahankanpersediaan kas yang besar. Karena makin besarnya kas berarti makin banyaknya uang yang menganggur sehingga memperkecil profitabilitasnya. Oleh karena itu perusahaan harus menyeimbangkan faktor likuiditas dengan fakor protabilitas dalam menentukan besarnya jumlah persediaan kas minimal.

(27)

2. Pengertian Budget Kas

Budget kas merupakan anggaran yang nantinya akan melakukan perencanaan yang lebih rinci terkait jumlah kas beserta perubahan-perubahan dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang, baik itu permintaan kas ataupun pengeluaran kas.

Menurut (Pramiudi, 2020:2) mengatakan bahwa Anggaran kas merupakan bagian dari manajemen keuangan yang memerlukan pengelolaan yang baik agar tercapainya tujuan yang diharapkan. Lanjutnya dalam menjalankan operasinya, kas merupakan aktiva lancar yang paling likuid bagi perusahaan atau salah satu modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya.

Artinya semakin besar jumlah kas yang dimiliki perusahaan semakin besar jumlah kas yang dimiliki perusahaan semakin tinggi tingkat likuiditasnya perusahaan. Tetapi tidak selalu dengan jumlah kas yang besar, perputaran lambat atau sebaliknya, karena perputaran kas dipengaruhi oleh penjualan, piutang dan pembelian.

Menurut (Gunawan dan Yunita 2017:295) anggaran kas menunjukkan aliran kas masuk, aliran kas keluar dan posisi akhir pada setiap periode.

Penyusunan anggaran kas merupakan cara yang efektif untuk merencanakan dan mengendalikan arus kas. Taksiran kebutuhan kas, dan penggunaan kelebihan kas secara efektif.

Dengan penjelasan yang di atas maka budget kas adalah anggaran yang terperenci atas penerimaan yang masuk dalam perusahaan dan pengeluaran perusahaan dengan masa waktu mendatang agar menjadi wadah untuk memelihara likuiditas suatu perusahaan.

(28)

3. Tujuan Budget Kas

Adapun tujuan dari penyusunan budget kas bagi perusahaan adalah dapat mengetahui tentang:

1) Kemungkinan posisi kas sebagai hasil rencana operasinya perusahaan.

2) Kemungkinan adanya surplus dan defisit karena rencana operasi perusahaan.

3) Dipergunakan sebagai dasar untuk mengantisipasi kebutuhan kas karena defisit kas.

4) Sebagai dasar untuk mencapai target dan mengukur keberhasian perusahaan.

5) Alat untuk mengkoordinasikan kegiatan perusahaan.

2. LIKUIDITAS

a) Pengertian Likuiditas

Likuiditas adalah suatu aspek kuangan yang penting dalam untuk diteliti.

oleh karna itu, likuiditas menjadi salah satu alat untuk mengetahui dan mengukur atas keberhasilan perusahaan yang dimana dapat di lihat dari apakah perusahaan dapat memenuhi kewajibannya lancarnya.

Rasio likuiditas dapat didefinisikan sebagai rasio yang menunjukkan kapabilitas perusahaan dalam menutupi kewajiban jangka pendeknya. Rasio likuiditas dikenal juga sebagai rasio yang dapat digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh tingkat kapabilitas perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya yang akan jatuh tempo (Hery, 2016:149).

Menurut Kusumaningarti (2016:100) Likuiditas berasal dari kata likuid yang mempunyai arti cair atau lancar yaitu cairnya aktiva menjadi uang tunai tanpa mengurangi nilainya. Bagi perusahaan alat-alat ini harus cukup tersedia

(29)

untuk memenuhi kewajiban intern ataupun ekstern sehingga kelangsungan hidup perusahaan dapat terjamin.

Likuiditas adalah suatu alat yang digunakan dalam perusahaan untuk mencairkan aktiva dan berubah menjadi uang. Perusahaan harus melakukan cara ini agar dapat memenuhi kewajiban perusahaan baik kewajiban dalam perusahaan maupun luar perusahaan sehingga kehidupan pada perusahaan dapat terjamin.

b) Analisis Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas adalah kemampuan yang dipunyai pada suatu perusahaan agar dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya seperti, hutang bunga, hutang pajak penjualan dan lain-lain. Seperti yang dijelaskan diatas, perusahaan bisa dikatakan likuid jika dapat memenuhi kewaiban hutangnya.

Menurut (Van Horne dan Wachowicz, 2012:205) mengatakan “ Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini membandingkan kewajiban jangka pendek dengan sumber daya jangka pendek (aktiva lancar) yang tersedia untuk memenuhi kewajiban jangka pendek tersebut”.

c) Jenis-Jenis Rasio Likuiditas

Menurut (Hery, 2016:152) yang lumrah dipakai dalam praktek untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek adalah rasio kas, rasio lancar dan rasio sangat lancar. Berikut adalah penjelasan dari rasio diatas:

(30)

1. Rasio Kas (Cash Ratio)

Rasio kas adalah rasio yang memlibatkan posisi kas dan setara kas pada perusahaan agar dapat menutupi kewajiban baik kewajiban lancar maupun hutang jangka pendek.

Rumus yang digunakan dalam rasio kas adalah berikut:

2. Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio lancar atau current ratio adalah salah satu dari rasio likuiditas yang dipergunakan perusahaan agar dapat menilai apakah aset lancar yang ada dapat melunasi kewajiban lancar atau tidak.

Rumus dari rasio lancar adalah berikut:

3. Rasio Sangat Lancar (Quick Ratio)

Rasio sangat lancar atau quick ratio adalah salah satu cara yang dilakukan perusahaan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Rumus untuk menentukan rasio sangat lancar adalah berikut:

3. PROFITABILITAS

a) Pengertian Profitabilitas

Profitabilitas atau profit yang terjadi pada oprasional suatu perusahaan adalah suatu hal yang penting agar dapat menjamin keberlangsungan hidup

Kas dan Setara Kas

Kewajiban Jangka Pendek x 100%

Aktiva Lancar

Kewajiban Jangka Pendek x 100%

Aktiva Lancar-Persediaan

Kewajiban Jangka Pendek x 100%

(31)

perusahaan untuk masa yang lebih kedepan. Dengan kemampuan perusahaan yang dapat bersaing dipasar maka bisa dikatakan perusahaan berhasil dalam mengelola keuangannya.

Menurut (Agus Sartono, 2011:122) defenisi profitabilitas adalah

“Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh lada dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri”.

Sedangkan menurut (Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston, 2010: 107) mengatakan “Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan”.

b) Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan investasi dan sumber daya ekonomis yang ada untuk mencapai suatu keuntungan, sehingga perusahaan mampu memberikan pembagian laba kepada investor yang telah menanamkan modal ke dalam perusahaan. Rasio profitabilitas bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan oprasional perusahaannya. Hasil pengukuran tersebut dapat dijadikan evaluasi kinerja manajemen selama ini, apakah mereka telah bekerja secara efektif atau tidak (Kasmir, 2013:196).

c) Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas

1. Net Profit Margin (NPM)

Menurut (Agus Sartono, 2011:122) secara sederhana marjin laba bersih dapat dirumuskan sebagai berikut:

(32)

2. Return On Assets (ROA)

Menurut (Agus Sartono, 2011:122) ROA dapat dihitung dengan rumus berikut:

3. Return on Equity (ROE)

Menurut (Agus Sartono, 2011:122) rasio ini dihitung dengan rumus berikut:

4. Tujuan dan Manfaat Profitabilitas

Menurut (Kasmir 2012:197-198) tujuan penggunan rasio profitabiliitas bagi pihak perusahaan maupun bagi pihak luar perusahaan adalah:

1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dala satu periode tertentu.

2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.

3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.

4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.

5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjam maupun modal sendiri.

Menurut (Kasmir, 2012:198) manfaat yang diperoleh adalah untuk:

Laba Bersih Setelah Pajak Penjualan Bersih NPM

Laba Bersih Setelah Pajak Total Aktiva

ROA

Laba Bersih Setelah Pajak Ekuitas

ROE

(33)

1. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode.

2. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sekarang dengan tahun sebelumnya.

3. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.

4. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.

5. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

(34)

B. TINJAUAN EMPIRIS/PENELITIAN TERDAHULU

Tabel 1.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti dan

Tahun Penelitian

Judul

Penelitian Variabel Alat

Analisis Hasil Penelitian 1 Nur Laila dan

Risma Wira Bharata (2021)

Cash budget planning and its realization in settlemen area

magelang district in 2019

Variabelnya yaitu

Anggaran kas, Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Dokumen Pelaksanaa n Anggaran (DPA).

Penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif

Berdasarkan hasil

analisis dan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa penyusunan

perencanaan anggaran kas di Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kabupaten Magelang sudah sesuai dengan dokumen pewalaupun belum mampu terserap semua.

Penyusunan perenanaan anggaran kas

berpedoman pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) yang presentasenya sudah ditetapkan oleh

pemerintah yaitu sebesar 18% untuk triwulan I, 30% untuk triwulan II, 32% untuk triwulan III dan 20% untuk triwulan IV .

2 Lydia Resti Elaksmi dan Darti Djuharni (2019)

Analisis Budget Kas Dalam

Meningkatkan Likuiditas dan Profitabilitas Perusahaan.

Variabelnya yaitu,budget kas,

likuiditas, profitabilitas .

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kasus.

Perusahaan belum menerapkan budget kas dalam pelaksanaan kegiatannya, karena selama ini pemimpin perusahaan belum paham tentang

pentingnya penyusunan budget kas, Selisih pendapatan (beban) lain- lain yang diperoleh perusahaan pada periode 2015 sampai 2017 terjadi

(35)

sangat signifikan.

Manajemen perusahaan kurang efektif dalam mengelola pendapatan (beban) lain-lain karena terjadi fluktuatif yang sangat jauh setiap tahunnya. Hal ini mengakibatkan laba bersih yang diterima tidak maksimal.

3 A.A.Ngr Bgs Aditya

Permana dan Henny

Rahyuda (2019)

Pengaruh Profitabilitas, Solvibilitas, Likuiditas dan Inflasi

terhadap nlai prusahaan

Variabelnya yaitu, profitabilitas ,

solvabilitas, likuiditas, inflasi dan nilai

perusahaan

Penelitian Kuantitatif dengan metode observasi non participant

Berdasarkan hasil

analisis ditemukan bahwa profitabilitas,

solvabilitas, likuiditas, dan inflasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas dan inflasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

terhadap nilai

perusahaan, Solvabilitas dan likuiditas secara parsial berpengaruh negatif

terhadap nilai perusahaan.

4 Ni Komang Budi Astuti dan I Putu Yadnya (2019)

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran

peruahaan terhadap nilai perusahaan melalui kebijakan Deviden

Variabelnya yaitu

dividen, profitabilitas dan

likuiditas

Penelitian Kuantitatif dengan pendekatan deskriptif

Hasil analisis menemukan bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen,

sedangkan

likuiditas dan ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan. Pada model kedua,hasil menunjukkan profitabilitas dan kebijakan dividen berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan,

sedangkan likuiditas dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai

(36)

perusahaan. Sesuai dengan hasil uji Sobel, ditemukan bahwa kebijakan

dividen mampu

memediasi pengaruh dari profitablitas terhadap nilai perusahaan, namun tidak mampu memediasi pengaruh likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan.

5 Miladiah Kusumaningar ti(2019)

Analisis Manajemen KasUntuk Menjaga Likuiditas (Studi Kasus Pada Cv.

AccuBatu Kediri)

Variabelnya yaitu

Manajemen Kas dan likuiditas

Deskriptif Kualitatif

saldo kas optimalyang harus disediakan perusahaan.Sedangkan kondisi perusahaan dilihat dari segi

likuiditasnya sudah cukup baik, di mana rasio likuiditas perusahaan mengalami peningkatan dalam empat tahun terakhir. Ini menunjukkan bahwaperusahaan sudah berusaha untuk

memenuhi kewajiban jangka

pendeknya denganbaik.

6 Lidya Martha , Nur Ukhti Sogiroh, Maria Magdalena, Febsri

Susanti, Yulia Syafitri (2018)

Profitabilitas dan Kebijakan Deviden terhadap nilai perusahaan

Variabelnya yaitu, Profitabilitas , Kebijakan Dividen dan Nilai

Perusahaan

Penelitian Kuantitatif dengan pendekatan deskriptif

Hasil Penelitian

menunjukkan bahwa nilai perusahaan dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh profitabilitas.

Berdaasarka uji t (uji parsial) memperhatikan nilai Statistik ROE 4.4503 dengan nilai

probabilitasnya sebesar 0.0001, maka H0 ditolak.

Hal ini memperhatikan bahwa peningkatan probabilitasnya yang ditunjukkan oleh

meningkatnya laba bersih akan diikuti oleh

meningkatnya harga saham perusahaan.

(37)

7 Ilham dan Udi Pramiudi (2018)

The Role of Cash Budget Plan in Maintaining Company Liquidity ( Study Case on PT.

Taspen (Persero) cabang Bogor

Variabelnya yaitu

Anggaran kas dan Likuiditas

Pendekatan ini dilakukan dengan cara Riset Kepustakaa n dan Riset Lapangan

Berdasarkan hasil analisis laporan

keuangan periode 2010 – 2011 kondisi keuangan PT. TASPEN (Persero) cabang Bogor secara keseluruhan dalam kondisi cukup baik, mengalami kenaikan setiap tahunnya. Pada proyeksi tahun 2011 juga mengalami kenaikan.

Berkenaan dengan anggaran kas PT.

TASPEN (Persero) cabang Bogor sudah mengelolanya dengan baik, hal itu dapat dilihat bertambahnya saldo kas dari yang telah

direncanakan sebelumnya.

8 Ni Putu Nita Septiani dan I Gusti Ngurah Agung Suaryana (2018)

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran perusahaan, Struktur aset, Risisko bisnis dan likuiditas pada Struktur modal

Variabelnya yaitu

profitabilitas , ukuran perusahaan , struktur aset, risiko bisnis dan likuiditas

Penelitian Kuantitatif dengan metode observasi non participant dan Analisis Regresi Linear Berganda

Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa ukuran

perusahaan berpengaruh positif pada struktur modal, di

mana peningkatan pada ukuran perusahaan akan meningkatkan pula struktur modal. Struktur aset dan likuiditas berpengaruh negatif terhadap struktur modal, di mana peningkatan terhadap struktur aset dan likuiditas akan menurunkan struktur modal. Sedangkan, profitabilitas dan risiko bisnis tidak berpengaruh terhadap struktur modal.

9 Sarjito Surya, etal., (2017)

Pengaruh Perputaran Kasdan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas

Variabelnya yaitu

perputaran kas dan profitabiilitas

Deskriptif Verifikatif

Secara simultan maupun parsial perputaran kas danperputaran

persediaan tidak berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas

(38)

10 Oktary Budiansyah, et al.,(2016)

Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas

Variabelnya yaitu

Perputaran Kas, Perputaran Piutang, dan

Perputaran Persediaan dan

profitabilitas

Kuantitatif Secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan terhadapprofitabilitas.

Kemudian secara parsial, perputaran kas dan perputaranpiutang tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Hanya perputaran persediaan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur Basic

Industry And Chemicals yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(39)

C. Kerangka Pikir Penelitian

Penelitian ini dibuat agar dapat mengetahui apakah dengan menganalisis Buget kas dapat meningkatkan likuiditas dan profitabilitas perusahaan yang sedang diteliti. dalam penelitian ini peneliti memakai rasio likuiditas dan rasio profitabilitas untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan pada perusahaan.

Gambar 1.1 Kerangka Pikir Penelitian BUDGET KAS

PENGENDALIAN

Likuiditas (Agus Sartono,

2011:122) 1. Cash Ratio 2. CurrentRatio

3. Quick Ratio

Profitabilitas (Agus Sartono,

2011:122) 1. Net Profit

Margin 2. ROA 3. ROE

Hasil

(40)

D. Hipotesis

Menurut (Purwanto dan Sulistyastuti, 2007:137) Hipotesis adalah pernyataan atau tuduhan bahwa sementara masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah (belum tentu benar) sehingga harus diuji secara empiris. Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis menarik hipotesis berikut:

1) Diduga bahwa Budget Kas dapat meningkatkan Pengendalian Likuiditas pada PT. MAYORA INDAH Tbk.

2) Diduga bahwa Budget Kas dapat meningkatkan Pengendalian Profitabilitas pada PT. MAYORA INDAH Tbk.

(41)

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian yang dilakuka dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif. Data kuantitatif merupakan data yang dikemas dalam bentuk angka dan nantinya data tersebut dapat dihitung. Data kuantitatif yang dimaksud ialah data laporan keuangan perusahaan terkait. Data Kuantitatif adalah data dimana suatu angka hasil dari suatu pengkajian dan observasi yang bisa dianalisis memakai metode statistik agar mendapatkan kecenderungan, prediksi hubungan antarvariabel, komparasi yang individu dengan kelompok, sehingga dapat memperlihatkan dalam bentuk data-data statistik (Riadi, 2016:48).

Peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif Descriptive Research atau penelitian deskriptif dikarenakan pada penelitian ini akan membahas apakah dengan melakukan analisis bugdet kas dapat meningkatkan suatu profitabilitas dan likuiditas terhadap perusahaan yang diteliti.

B. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Adapun lokasi atau tempat yang dilakukan untuk melakukan penelitian ialah di Galeri Bursa Efek Indonesia (BEI) bertempat dilantai dua menara Iqra Universitas Muhammadiyah Makassar yang berada di Jl. Sultan Alauddin No.

259, Gunung Sari, Kec. Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Dimana BEI merupakan sarana untuk perusahaan dapat memposting Laporan Keuangan, bukan hanya laporan keuangan tetapi ada juga Daftar Saham, Profile Perusahaan dan lainnya. Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu dua bulan, yaitu Juni-Juli tahun 2022.

(42)

C. JENIS DAN SUMBER DATA

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam melakukan penelitian ini yaitu jenis data sekunder. Data sekunder adalah informasi tangan kedua yang sudah dikumpulkan oleh beberapa orang atau organisasi untuk tujuan tertentu dan tersedia untuk berbagai penelitian (Riadi, 2016:48). Dikarenakan data sekunder ialah data atau dokumen perusahaan yang mengpubliskasikan data perusahaannya. Adapun data yang penelliti gunakan dalam penetili ini yaitu data triwulan yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

Peneliti menggunakan data perusahaan atau data laporan keuangan tahunan perusahaan selama 3 tahun yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikemukakan oleh website resmi BEI.

D. POPULASI DAN SAMPEL 1. Populasi

Populasi adalah totalitas seluruh angka yang sekiranya dapat dihitung maupun diukur, baik dengan cara kuantitatif maupun kualitatif terhadap karakteristik terhadap sebuah objek yang lengkap dan jelas yang ingin diteliti atau dipahami sifat-sifatnya (Riadi, 2016:33). Adanya populasi dalam melakukan suatu penelitian sangat memegang peranan yang sangat penting sebab populasi inilah yang nantinya akan menjadi simpulan umum. Yang menjadi Populasi dalam penelitian ini adalah PT. MAYORA INDAH Tbk dimana perusahaan ini tercatat dalam Bursa Efek Indonesia (BEI).

(43)

2. Sampel

Sampel ialah bagian atau subset yang mewakili populasi, sampel dapat dikatakan mempunyai akurasi tinggi pada saat kesimpulan yang ditarik dari sampel dapat menartikan karakteristik dari populasi (Riadi, 2016:37). Dengan adanya penggunaan sampel dalam penelitian ini peneliti dapat lebih mudah dalam melakukan pengelolaan data.

Penggunaan sampel yang dimaksud dan dipakai dalam penelitian ini adalah data dari Laporan keuangan PT. MAYORA INDAH Tbk. yang didapatkan dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Data Laporan keuangan yang diambil adalah data Laporan keuangan tahunan tahun 2019 sampai dengan 2021.

E. METODE PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpuan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode dokumen. Metode dokumen adalaah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menelaah atau mempelajari dokumen dan catatan perusahaan sesuai dengan yang ingin diteliti. Data yang dimaksud adalah data perusahaan atau Laporan Keuangan PT. MAYORA INDAH Tbk. yang menjadi objek penelitian periode 2019 sampai 2021 yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

F. DEFINISI OPRASIONAL VARIABEL 1. Likuiditas

Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendek. Kewajiban jangka pendek atau utang lancar merupakan utang yang akan dilunasi dalam jangka waktu satu tahun (Prihadi, 2008:13).

Perusahaan harus memliki cara ini agar dapat memenuhi kewajiban internal maupun eksternal agar kelangsungan dalam peruusahaan bisa terjjamin. Rasio

(44)

yang digunakan dalam likuiditas ini adalah cash ratio, current ratio, dan quick ratio.

2. Profitabilitas

Tujuan dibuat suatu perusahaan adalah mendapatkan laba, oleh karna itu wajar jika profitabilitas menjadi acuan utama para investor (Prihadi, 2008:51).

Tingkat profit disuatu perusahaan menjadi tolak ukur apakah perusahaan dapat konsisten dalam mempertahankan bisnisnya. Rasio yang digunakan dalam pemecahan ini adalah margin laba bersih, margin laba bruto, dan margin laba operasi.

G. METODE ANALISIS DATA

Menurut (Sugiyono, 2017:335) menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan merencanakan secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara menyusun bagian data ke dalam kategori, menjabarkan kedalam bagian terkecil, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilah mana yang penting dan yang dapat dipelajari, dan membuat simpulan sehingga bisa mudah untuk dipahami oleh diri sendiri ataupun orang lain.

1. Statistik deskriptif kuantitatif

Metode analisis yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif yang mana pengerjaannya menggunakan analisis rasio baik likuiditas maupun profitabilitas. Seperti menghitung jumlah penerimaan dan pengeluaran kas selama tiga tahun terakhir pada periode 2019 sampai 2021 dan dan melakukan perbandingan terhadap laporan keuangan pada tiga tahun terakhir

(45)

periode 2019 sampai 2021 dengan menggunakan analisis rasio likuiditas dan profitabilitas.

Adapun rasio yang digunakan dalam melakukan analisis data yaitu:

a) Rasio Likuiditas

Rasio lancar (Current Ratio) Rasio Kas (Cash Ratio)

Rasio Sangat Cepat (Quick Ratio) b) Rasio Profitabilitas

Margin Laba Bersih (Net Profit Margin) Margin Laba Bruto (Gross Profit Margin) Margin Laba Operasi (Operating Profit Margin)

H. UJI HIPOTESIS

Uji hipotesis merupakan metode pengambilan keputusan dan didasari oleh analisis data, mau dari percobaan yang terkontrol maupun yang observasi.

Uji hipotesis ini juga bagian atas statistik infersial yang memliki tujuan agar dapat mengambil kesimpulan atas populasi didasari data yang didapatkan dari sampel populasi. Berikut rumus-rumus yang digunakan dalam pengujian hipotesis penelitian ini:

1. Rasio Likuiditas

Menurut (Van Horne dan Wachowicz, 2012:205) mengatakan “ Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini membandingkan kewajiban jangka

(46)

pendek dengan sumber daya jangka pendek (aktiva lancar) yang tersedia untuk memenuhi kewajiban jangka pendek tersebut”.

Rasio lancar (Current Ratio)

Rasio Kas (Cash Ratio)

Rasio Sangat Cepat (Quick Ratio)

2. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan investasi dan sumber daya ekonomis yang ada untuk mencapai suatu keuntungan, sehingga perusahaan mampu memberikan pembagian laba kepada investor yang telah menanamkan modal ke dalam perusahaan. Rasio profitabilitas bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan oprasional perusahaannya. Hasil pengukuran tersebut dapat dijadikan evaluasi kinerja manajemen selama ini, apakah mereka telah bekerja secara efektif atau tidak (Kasmir, 2013:196).

Aktiva Lancar

Kewajiban Jangka Pendek x 100%

Kas dan Setara Kas

Kewajiban Jangka Pendek x 100%

Aktiva Lancar-Persediaan

Kewajiban Jangka Pendek x 100%

(47)

Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)

Return On Assets (ROA)

Return on Equity (ROE)

Laba Bersih Setelah Pajak

Penjualan Bersih x 100%

Laba Bersih Setelah Pajak Total Aktiva

ROA

Laba Bersih Setelah Pajak Modal Saham ROE

(48)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Bursa Efek Indonesia adalah pihak yang menyelenggarakan atau menyediakan sistem dan sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli efek dari pihak-pihak yang memperdagangkan efek tersebut. Dengan tersedianya sistem dan sarana yang baik maka para anggota 42 Bursa Efek dapat melakukan penawaran jual dan beli efek secara teratur dan efektif.

Selain itu Bursa Efek Indonesia memberikan peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung pembangunan ekonomi nasional.

Perusahaan hasil penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan sekarang berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai beroperasi pada 1 Desember 2007.

Bursa Efek Indonesia mempunyai visi yaitu menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas tingkat dunia atau standar internasional.

Sedangkan misi yang ingin dicapai adalah menciptakan daya saing untuk menarik investor dan emiten, melalui pemberdayaan Anggota Bursa dan Partisipan, penciptaan nilai tambah, efisiensi biaya serta penerapan good governance.

PT. Mayora Indah Tbk. (Perseroan) didirikan pada tahun 1977 dengan pabrik pertama berlokasi di Tangerang dengan target market wilayah Jakarta dan sekitarnya. Setelah mampu memenuhi pasar Indonesia, Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana dan menjadi perusahaan publik pada tahun 1990 dengan target market; konsumen Asean. Kemudian melebarkan

(49)

pangsa pasarnya ke negara 47 negara di Asia. Saat ini produk Perseroan telah tersebar di 5 benua di dunia

Penelitian ini memilih Perusahaan pengolah makanan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai objek penelitian, sebagian besar perusahaan yang berdiri di Indonesia merupakan perusahaan makanan yang di selaraskan dengan jumlah penduduk Indonesia yang melebihi dua ratus lima puluh juta jiwa dan kedudukan Indonesia yang merupakan negara yang relatif kaya akan bahan baku makanan dan minuman. Salah satu industri makanan yang ada adalah PT Mayora Indah, Tbk. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang memproduksi makanan dan minuman berkualitas tinggi di Indonesia dan merupakan salah satu perusahaan yang besar dinilai dari keberhasilannya mengelola segala aset yang dimilikinya untuk mendapatkan laba yang maksimum yang mungkin membuat para investor tertarik.

B. Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (BEI), yang terletak di lantai 2 menara Iqra Universitas Muhammadiyah Makassar di Jl. Sultan Alauddin No. 259, Gn. Sari, Kec.

Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Pembahasan hasil menggunakan metode analisis statistik deskriptif melalui perhitungan sederhana untuk mengambarkan hasil penelitian apa adanya dengan melakukan analisis rasio keuangan untuk menguji hipotesis pengendalian budget kas terhadap liquiditas dan profitabilitas PT. MAYORA.

Data laporan keuangan PT. Mayora Indah Tbk periode 2019─2021 yang diperoleh sebagai berikut:

(50)

Tabel 4.1

PT. MAYORA INDAH Tbk. Dan ANAK PERUSAHAAN

Laporan Posisi Keuangan KonsolidasianPer 31 Desember 2019─2021 (dalam Rupiah)

KETERANGAN TAHUN

2019 2020 2021

ASET ASET LANCAR

Kas dan setara kas 2.982.004.895.009 3.777.791.432.101 3.009.380.167.931 Piutang usaha

Pihak berelasi 4.754.854.148.720 5.333.380.386.497 5.552.851.428.405 Pihak ketiga 1.156.139.900.456 130.604.357.590 358.952.306.318 Piutang Lain-lain -

pihak ketiga

500.947.800.491 168.238.240.056 167.565.242.110

Persediaan 2.790.633.951.514 2.805.111.592.211 3.034.214.212.009 Uang muka pembelian 101.543.572.151 106.660.948.660 176.080.401.607 Pajak dibayar dimuka 461.144.088.840 484.846.041.218 641.949.307.687 Biaya dibayar dimuka 37.807.460.332 32.096.163.761 28.790.754.576

Beban tangguhan - Suku Mudharabah JUMLAH ASET

LANCAR 12.776.102.781.513 12.838.729.162.094 12.969.783.874.643 ASET TIDAK

LANCAR

Aset pajak tangguhan 96.055.409.948 104.876.456.480 50.354.731,262 Aset tetap 4.674.963.819.225 6.043.201.970.326 6.376.788.515.278 Uang muka pembelian

aset tetap 1.459.858.783.569 521.483.598.829 318.471.230.686 Uang jaminan 30.938.012.218 40.646.116.824 42.041.341.442

Beban tangguhan 228.563.209.997 160.222.590.217

Beban tangguhan lainnya JUMLAH ASET

TIDAK LANCAR 6.261.816.024.960 6.938.771.352.456 6.947.869.390.885 JUMLAH ASET 19.037.918.806.473 19.777.500.514.550 19.917. 653.265.528

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Utang bank jangka pendek

1.000.000.000.000 50.000.000.000 795.000.000.000

(51)

Utang usaha - pihak ketiga

1.239.154.448.245 1.502.068.040.119 1.680.128.443.647

Utang usaha - pihak berelasi

73.028.489.792 89.728.514.763 97.816.084.609

Utang lain-lain - pihak

ketiga 100.229.810.844 314.132.408.598 231.203.036.911

Utang pajak 196.860.464.005 147.124.420.454 26.615.483.990 Beban akrual 695.162.743.054 441.852.543.588 352.827.795.215 Sukuk mudharabah

Bagian pinjaman bank jangka panjang yang akanjatuh tempo dalam waktu satu tahun

421.923.583.261

1.044.430.100.207 2.414.182.624.398 JUMLAH LIABILITAS

JANGKA PENDEK 3.726.359.539.201 3.559.336.027.729 5.570.773.468.770

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Liabilitas pajak tangguhan

11.181.056.094 15.261.479.977 28.104.502.479

Liabiitas imbalan kerja

jangka panjang 1.014.057.859.281 1.165.037.572.205 1.033.992.335.046 Pinjaman bank jangka

Panjang 2.839.707.799.079 1.725.336.242.402 1.004.213.366.942 Utang obligasi 1.546.672.357.500 841.002.159.986 1.888.882.902.612

Sukuk Mudharabah 152.178.239.664 79.536.036.170

JUMLAH LIABILITAS

JANGKA PANJANG 5.411.619.071.954 4.946.696.436.863 2.986.848.400.623 JUMLAH LIABILITAS 9.137.978.611.155 8.506.032.464.529 8.557.621.869.393

EKUITAS Ekuitas yang dapat

didistribusikan kepada

pemilik entitas induk

Modal saham 447.173.994.500 447.173.994.500 447.173.994.500 Tambahan modal

disetor

330.005.500 330.005.500 330.005.500

Saldo laba Ditentukan

penggunanya 45.000.000.000 47.000.000.000 49.000.000.000 Belum ditentukan

penggunanya 9.174.327.921.684 10.634.916.958.291 10.524.337.924.687 Selisih kurs

penjabaran

-3.965.841.884

-7.812.019.120 -12.713.807.903 JUMLAH 9.662.866.079.800 11.011.069.905.567 11.118.707.150.338 KEPENTINGAN NON

PENGENDALI 237.074.115.518 260.398.144.391 241.324.245.747 JUMLAH EKUITAS 9.899.940.195.318 11.271.468.049.958 11.360.031.396.135

(52)

JUMLAH LIABILITASDAN EKUITAS

19.037.918.806.473

19.777.500.514.550 19.917.653.265528

Sumber: data BEI dan diolah tahun 2022 Tabel 4.2

PT. MAYORA INDAH Tbk. Dan ANAK PERUSAHAAN

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2019─2021(dalam Rupiah)

KETERANGAN TAHUN

2019 2020 2021

PENJUALAN BERSIH 25.026.739.472.547 24.476.953.742.651 27.904.558.322.183 BEBAN POKOK

PENJUALAN 17.109.498.526.032 17.177.830.782.966 20.981.574.813.780 LABA BRUTO 7.917.240.946.515 7.299.122.959.685 6.922.983.504.403 BEBAN USAHA

Beban penjualan 4.027.986.833.485 3.769.234.915.945 4.539.447.007.003 Beban umum dan

administrasi 716.989.561.996 698.959.849.585 611.220.587.245 Jumlah beban usaha 4.744.976.395.481 5.150.667.594.248 5.150.667.594.248 LABA USAHA 3.172.264.551.034 1.772.315.914.155 1.772.315.914.155

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Beban bunga -355.074.879.758 -353.822.336.007 -320.535.214.640 Penghasilan bunga 52.352.843.077 51.405.459.416 23.187.158.296 Pendapatan bagi hasil

sukuk mudharabah Laba (rugi) selisih kurs mata uang asing - bersih

-206.361.945.932

116.986.949.959 46.625.744.255 Keuntungan penjualan

aset Tetap

2.387.589.067

1.965.163.012 2.475.539.330 Lain-lain – bersih 38.898.423.523 36.426.849.401 25.579.595.290 Penghasilan (Beban)

lain-lain – Bersih Beban lain-lain – bersih

-467.797.970.023

-147.037.914.219 -222.667.357.469 LABA SEBELUM

PAJAK 2.704.466.581.011 2.683.890.279.936 1.549.648.556.686

(53)

BEBAN

(PENGHASILAN) PAJAK

Pajak kini 673.306.449.500 576.418.381.880 296.373.748.136 Pajak tangguhan -8.244.075.253 9.303.383.411 42.222.160.597 Beban pajak 665.062.374.247 585.721.765.291 338.595.908.733 LABA BERSIH 2.020.050.505.694 2.044.604.013.957 1.295.324.731.877

Sumber: data BEI dan diolah tahun 2022

Berdasarkan data laporan keuangan PT. Mayora Indah Tbk periode 2019─2021 diatas maka dibahas mengenai analisis rasio guna mengetahui budget kas meningkatkan liquiditas dan profitabilitas peningkatan. Rasio yang digunakan adalah rasio likuiditas dan rasio profitabilitas. Dari penghitungan rasio akan diketahui posisi keuangan perusahaan dan perubahan yang terjadi baik kenaikan maupun penurunannya.

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas atau sering juga disebut rasio modal kerja merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan.

Caranya adalah dengan membandingkan seluruh komponen yang ada di aktiva lancar dengan komponen di pasiva lancar (utang jangka pendek). Untuk menganalisis tingkat kinerja perusahaan pada PT.Mayora Tbk, maka mesti menggunakan laporan keuangan selama tiga tahun, periode dari tahun 2019- 2022. likuiditas ini dapat dihitung denganrumus sebagai berikut

(54)

Cash Ratio = Kas dan setara kas

Utang Lancar (Current Liabilities) a. Cash Ratio

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek perusahaan.

Contoh pengerjaan Cash Ratio

Tabel 4.3 Cash Ratio

Tahun Kas dan Setara Kas Utang Lancar Cash Ratio

%

Kenaikan/

Penurunan

2019 2.982.004.895.009 3.726.359.539.201 80% -

2020 3.777.791.432.101 3.559.336.027.729 106% Naik 35%

2021 3.009.380.167.931 5.570.773.468.770 54% Turun 53%

Rasio kas pada periode 2019 ke 2021 mengalami penurunan tingkat prosentase. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya dengan kas yang dimiliki mulai menunjukkan tingkat prosentase menurun. Terjadinya penurunan rasio kas tersebut dikarenakan adanya penurunan kas dan setara kas yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio kas ini cukup tinggi karena menunjukkan saldo kas yang relatif tinggi sepanjang tahun. Standar rasio kas 0,2 kali atau 20% dianggap sudah dapat diterima. Rasio kas yang terlalu tinggi menunjukkan penggunaan aset yang tidak maksimal bagi perusahaan karena menyimpan uang tunai terlalu banyak.

2.982.004.895.009 3.726.359.539.201

Cash Ratio 100%

x 100

(55)

Current Ratio = Aset Lancar (Current Assets) Utang Lancar (Current Liabilities) b. Current Ratio

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka pendek.

Contoh Pengerjaan current Ratio

Tabel 4.4 Current Ratio

Tahun Aktiva Lancar Utang Lancar Current Ratio %

Kenaikan/

Penurunan 2019 12.776.102.781.513 3.726.359.539.201 342% - 2020 12.838.729.162.094 3.559.336.027.729 360% Naik 18%

2021 12.969.783.874.643 5.570.773.468.770 232% Turun 128%

Berdasarkan hasil perhitungan sebagaimana tampak pada tabel current ratio pada tahun 2019 dan 2021 nilainya overlikuid jika bandingkan dengan nilai standar current ratio yang berkisar 200%. Hal ini dapat diartikan bahwa pada tahun tersebut perusahaan tidak memanfaatkan aktiva lancar dan mengelola modal dengan baik. Pada tahun 2021 tingkat current ratio mendekati nilai 200%

yang artinya bahwa perusahaan aktif dalam membayarkan hutang jangka pendeknya namun masih memiiliki kelebihan dana yang tidak dikelola dengan baik, tetapi angka yang ditunjukkan masih dalam posisi yang wajar.

12.776.102.781.513 3.726.359.539.201

current Ratio 100%

x 100

(56)

c. Quick Ratio

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi utang lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan. Semakin tinggi quick ratio berarti perusahaan semakin likuid. Tetapi quick ratio yang terlalu tinggi mengindikasikan terlalu banyak uang yang menganggur atau tidak dimanfaatkan. Perhitungan quick ratio dilakukan dengan menggunakan rumus

Contoh Pengerjaan Quick Ratio

Tabel 4.5 Quick Ratio

Tahun Aktiva Lancar Persediaan Utang Lancar Quick Ratio

Kenaikan/

penurunan 2019 12.776.102.781.513 2.790.633.951.514 3.726.359.539.201 267% - 2020 12.838.729.162.094 2.805.111.592.211 3.559.336.027.729 281% Naik 14%

2021 12.969.783.874.643 3.034.214.212.009 5.570.773.468.770 178% Turun 103%

Berdasarkan hasil perhitungan quick ratio tampak bahwa pada tahun 2019 dan 2020 , quick ratio perusahaan mengalami kenaikan sebesar 14% . Tetapi pada tahun 2021 mengalami penurunan drastis, penurunan ini masih Budget Dalam Meningkatkan Likuiditas & Profitabilitas menunjukkan kondisi yang baik, karena masih di atas 100 %. Kondisi current ratio perusahaan berdasarkan tabel 4 menunjukkan perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

12.776.102.781.513-2.790.633.951.514 3.726.359.539.201

Quick Ratio 100%

Aset Lancar - Persediaan

Quick Ratio= x100

Utang Lancar (Current Liabilities)

(57)

Berdasarkan hasil perhitungan sebagaimana tampak pada tabel current ratio pada tahun 2019 dan 2021 nilainya overlikuid jika dibandingkan dengan nilai standar current ratio yang berkisar 200%. Hal ini dapat diartikan bahwa pada tahun tersebut perusahaan tidak memanfaatkan aktiva lancar dan mengelola modal dengan baik. Pada tahun 2021 tingkat current ratio mendekati nilai 200% yang artinya bahwa perusahaan aktif dalam membayarkan hutang jangka pendeknya namun masih memiiliki kelebihan dana yang tidak dikelola dengan baik, tetapi angka yang ditunjukkan masih dalam posisi yang wajar.

Berdasarkan hasil analisis rasio likuiditas, dapat disimpulkan bahwa perusahaan dalam keadaan seimbang untuk kemampuannya memenuhi kewajiban jangka pendek, baik ditinjau dari tingkat persentase Current Ratio, Quick Ratio, maupun cash ratio.

Dari analisi tersebut dapat dikatakan bahwa Akuntansi Bisnis dan Manajemenperusahaan mampu memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya dari ahun ke tahun karena masing-masing rasio masih berada di standar yang aman yaitu 100% untuk Quick Ratio, 20% untuk cash Ratio, dan 200 % untuk Current Ratio.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Rasio yang digunakan diantaranya adalah rasio likuiditas yang diwakili oleh current ratio dan quick ratio, rasio solvabilitas diwakili oleh debt ratio dan total debt to equity ratio

Teknik analisa yang digunakan adalah laporan keuangan dengan menggunakan alat analisa yang meliputi rasio likuiditas (current rasio, quick rasio, dan cash ratio), rasio

Metode analisis data yang digunakan dalam penyelesaian masalah dalam penyusunan skripsi ini adalah: rasio likuiditas (current ratio dan quick ratio) dan rasio

Analisis Rasio Likuiditas (Likuidity Ratio) pada PT Siantar Top Tbk apabila ditinjau dari Current Ratio dalam menandakan keadaan likuiditas perusahaan kurang baik

dikatakan baik (considered acceptablei). 365) menyatakan bahwa “Current ratio adalah rasio keuangan digunakan untuk mengetahui likuiditas suatu perusahaan. Rasio

Rasio yang dianlisis meliputi rasio lancar (current ratio), rasio cepat (quick ratio), rasio hutang (debt ratio), rasio utang dengan ekuitas (debt to equity ratio), total

Setelah penulis melakukan perhitungan maka dapat disimpulkan bahwa rasio profitabilitas pada tahun 2017 sampai dengan tahun 2021 untuk perhitungan ROI dan ROE masih

Hasil dari analisis menunjukkan bahwa: dilihat dari rasio likuiditas (current ratio dan cash ratio) perusahaan dari tahun 2017 hingga 2021 belum mampu melunasi