• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA PADA PT. BPR SRIPARTHA BALI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA PADA PT. BPR SRIPARTHA BALI."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PROSEDUR PEM

PROG

F

MBERIAN KREDIT MODAL KERJA PAD

SRIPARTHA BALI

Oleh:

I GEDE OKA SAPUTRA

NIM :1306013002

GRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANS

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016

ADA PT. BPR

(2)

PROSEDUR PEMBERIAN K

Tugas Akhir Studi i

menyelesaikan studi p

Ekonom

AN KREDIT MODAL KERJA PADA PT. BPR S

BALI

Oleh:

I GEDE OKA SAPUTRA

NIM :1306013002

i ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyarat

pada Program Studi Diploma III Akuntansi Fak

onomi dan Bisnis Universitas Udayana

Denpasar

2016

PR SRIPARTHA

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Akhir Studi ini telah diujioleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing serta diuji pada

tanggal:...

Tim penguji

Tandatangan

1. Ketua

:

Ketut Alit Suardana, SE., M.Si.,Ak,

...

2. Sekretaris :

I Made Karya Utama,SE.,M.Com.,Ak

...

Mengetahui,

Ketua Program

Drs. KomangArdana, MM

NIP. 19561012 198403 1 003

Pembimbing

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa/ Tuhan Yang Maha

Esa, karena berkat rahmat - Nya, penulisan dapat menyelesaikan tugas akhir studi yang berjudul

"PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA PADA PT BPR SRIPARTHA

BALI

". Adapun tujuan dari Tugas Akhir Studi ini adalah untuk memenuhi persyaratan

kelulusan pada Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.

Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan pengarahan

dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya dalam penyusunan Tugas Akhir Studi ini.

Dengan tepat waktu. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1.

Bapak Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE.,M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis, Universitas Udayana.

2.

Ibu Prof Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa , SE.,M.S. selaku Pembantu Dekan I Fakultas

Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana.

3.

Bapak Drs. Komang Ardana, MM. selaku Ketua Program studi Diploma Fakultas Ekonomi

Bisnis Udayana.

4.

Ketut Alit Suardana, SE., M.Si.,Ak, selaku Dosen Pembimbing Laporan PKL yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan sampai dengan

selesainya Laporan PKL ini.

5.

Bapak I Kadek Sumadi, SE., M.Si, AK, selaku Pembimbing Akademik (PA) selama

penulis menjalankan kuliah pada Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Udayana.

6.

Bapak I Nengah Sutrisna. SE, selaku pimpinan PT. BPR Sripartha Bali. Yang telah

memberikan penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL).

(5)

8.

Seluruh staff karyawan di PT. BPR Sripartha Bali yang telah membimbing penulis selama

kegiatan Praktik Kerja Lapangan.

9.

Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moral dan memberikan nasehat selama

masa perkulihan dan dukungan sehingga laporan ini dapat terselesaikan sesuai harapan

10.

Seluruh teman-teman Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana angkatan 2013 dan seluruh mahasiswa yang berada dilingkungan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana atas kebersamaan dan dukungan selama

penulis menyelesaikan Tugas Akhir Studi ini.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir studi ini masih perlu penyempurnaan. Untuk itu,

penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak.

Akhir kata, penulis mengharapkan semoga tugas akhir studi ini dapat bermanfaat bagi semua

yang bersangkutan dan semoga membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir Studi ini.

(6)

Judul

: Prosedur Pemberian Kredit Modal Kerja Pada PT Bpr Sripartha Bali

Nama

: I Gede Oka Saputra

Nim

: 1306013002

ABSTRAK

PT Bpr Sripartha Bali adalah badan usaha yang menghimpun dana dari. Masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kemasyarakat dalam kredit guna meningkatkan

taraf hidup masyarakat banyak.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara langsung mengenai prosedur

yang

digunakan PT Bpr Sripartha Bali untuk memberikan kredit modal kerja kepada masyarakat.

Kredit modal kerja adalah fasilitas kredit yang diberikan untuk membiayai operasional

perusahaan yang berhubungan dengan pengadaan barang maupun proses produksi sampai

dengan barang terjual.

Dalam penelitian yang dilakukan, penulis menganalisis data dengan menggunakan

metode deskriftif. Metode deskriftif adalah metode dengan mengumpulkan data, disusun,

diinterprestasikan, dan dianalisis sehingga memberikan keterangan yang lengkap bagi

pemecahan masalah yang dihadapi. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder

dikumpulkan dengan teknik observasi dan wawancara dengan respond AO

(Account Officer),

dan karyawan lainnya.

Setelah melakukan penganalisaan dapat disimpulkan bahwa PT BPR Sripartha Bali telah

melaksanakan prosedur pemberian kredit modal kerja yang sesuai prosedur yang berlaku dari

permohonan pengajuankredit, kelengkapan berkas kredit, dan serta menerapkan prinsip

kehati-hatian dari proses analisi ssampai dengan evaluasi yang cukup ketat untuk meyeleksi calon

debitur. Kemudian proses perkreditan diberlakukan sama kepada semua calond ebitur.

(7)

DAFTARISI

Halaman

LEMBAR JUDUL ...

i

LEMBAR PENGESAHAN ...

ii

KATA PENGANTAR ...

iii

ABSTRAK ...

iv

DAFTAR ISI...

vii

DAFTAR GAMBAR ...

ix

DAFTAR LAMPIRAN ...

x

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ...

1

1.2 Tujuan Penelitian ...

3

1.3 Kegunaan Penelitian ...

3

1.4 Sistematika Penulisan ...

3

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Bank ...

5

2.2 Jenis Bank dan Kegiatan Usaha ...

5

2.3 Pengertian Prosedur ...

9

2.4 Pengertian Kredit ...

9

2.4.1

Unsur Kredit...

10

2.4.2

Tujuan Kredit ...

11

2.4.3

Fungsi Kredit ...

11

2.4.4

Macam-macam Kredit dan Jenis-Jenis Kredit ...

13

2.5 Kredit Modal Kerja ...

15

2.6 Pengertian Jaminan Kredit...

16

2.7 Alokasi Kredit BPR ...

18

2.8 Analisis Dalam Pemberian Kredit ...

19

BAB III METODE PENELITIAN DAN HIPOTESIS

3.1 Lokasi Penelitian...

22

3.2 Objek Penelitian...

22

3.3 Identifkasi Variabel...

22

3.4 Defmisi Operasional Variabel...

22

3.5 Jenis dan Sumber Data ...

22

3.5.1

Jenis Data ...

22

3.5.2

Sumber Data...

23

3.6 Teknik Pengumpulan Data...

23

3.7 Teknik Analisis Data ...

23

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Daerah/Deskripsi Penelitian...

25

4.1.1

Sejarah Berdirinya PT BPR Sripartha Bali ...

25

4.1.2

BidangTugas/Kegiatan Instansi ...

25

(8)

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ...

30

4.2.1

Prosedur Pemberian Kredit Modal Kerja pada PT BPR

Sripartha Bali ...

30

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

(9)

DAFTAR GAMBAR

No Gambar

Halaman

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran

1.

Instruksi Kerja

(11)
(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Seiring dengan berkembangnya perekonomian dan dunia usaha, masyarakat semakin

banyak yang ingin memulai usaha baik dalam bidang jasa maupun dagang. Terbukti dari

maraknya perusahaan-perusahaan yang berdiri di Indonesia. Semakin banyak usaha yang

berjalan maka semakin banyak pula modal yang dibutuhkan.

Dana merupakan modal yang pengaruhnya sangat besar bagi perusahaan baik yang baru

berdiri maupun yang sudah berjalan. Seringkali masyarakat tidak tahu bagaimana cara

memperoleh modal usaha yang cukup besar sedangkan dana yang mereka miliki tidak cukup

untuk menjalankan usaha tersebut. Dengan adanya permasalahan ini, maka solusi yang baik bagi

pengusaha ialah dengan meminjam dana pada lembaga keuangan.

Lembaga Keuangan adalah suatu badan usaha yang asset utamanya berbentuk asset

keuangan maupun tagihantagihan yang dapat berupa saham, obligasi, dan pinjaman daripada

aktiva riil misalnya bangunan, perlengkapan dan bahan baku (Martono, 2004: 2). Secara umum

lembaga keuangan dapat dikelompokkan dalam dua bentuk, yaitu bank dan bukan bank. Dalam

kegiatannya lembaga keuangan memiliki peranan dalam menghimpun dan menyalurkan dana.

Bank merupakan salah satu lembaga keuangan dimana pengawasannya dilakukan oleh Bank

Indonesia atau bank sentral. Secara umum fungsi bank adalah menghimpun dana dari masyarakat

dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan.

(13)

1. Menerima simpanan berupa giro.

2. Melakukan usaha dalam valuta asing.

3. Melakukan penyertaan modal.

4. Melakukan usaha perasuransian.

5. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha.

PT. BPR Sripartha Bali adalah salah satu bank yang memiliki peranan dalam

menyalurkan kredit disamping juga memberikan jasa-jasa lainya dibidang keuangan, salah

satunya menyalurkan Kredit Modal Kerja ( KMK) yang merupakan program diperuntukan bagi

pengusaha UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang membutuhkan modal untuk

pengembangan usaha. Dalam realisasinya, tidak semua orang mengerti bagaimana prosedur

pemberian kredit modal kerja yang sebenarnya agar suatu pemberian kredit dapat disalurkan

dengan benar serta tidak mempersulit proses pemberian kredit bagi debitur dan mengurangi

risiko bagi perusahaan.. Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan permasalahannya dari

tugas akhir studi ini adalah bagaimana prosedur pemberian kredit modal kerja pada PT. BPR

Sripartha Bali.

1.2

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang diperoleh dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur

pemberian kredit modal kerja pada PT. BPR Sripartha Bali.

1.3

Kegunaan Penelitian

1) Kegunaan secara Teoritis

Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan wawasan tentang prosedur pemberian kredit

modal kerja pada PT. BPR Sripartha Bali.

2) Kegunaan secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman oleh PT. BPR Sripartha Bali dalam

mengurangi resiko kesalahan dalam pemberian kredit modal kerja.

(14)

Tugas Akhir Studi ini terdiri dari 5 (lima) bab yang disusun secara sistematis sehingga antar bab

saling berhubungan. Sistematika penulisan dari masing-masing bab tersebut terinci sebgai

berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta uraian

mengenai sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisi landasan teori yang relevan seperti pengertian kredit, unsur-unsur kredit,

jenis-jenis kredit, prinsip dalam pemberian kredit serta prosedur dalam pemberian kredit.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini membahas lokasi penelitian, obyek penelitian, identifikasi variable, definisi

operasional variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta teknik analisis data.

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Bab ini meliputi gambaran umum daerah perusahaan, struktur organisasi dan uraian

jabatan serta deskripsi hasil penelitian.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

(15)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Bank

Menurut Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1992 tentang

Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Uundang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, yang

dimaksudkan dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan berupa giro, tabungan dan deposito dan menyalurkannya kembali kepada

masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan

taraf hidup rakyat banyak.

2.2 Jenis Bank Dan Kegiatan Usaha

Menurut Undang-Undang pokok Perbankan No. 10 Pasal 5 ayat (1) Tahun 1998 disebutkan,

bank menurut jenisnya dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Bank Umum

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sedangkan usaha bank umum

meliputi :

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito

berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan

dengan itu.

2. Memberikan kredit.

(16)

4. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan sendiri

maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya.

5. Memindahan uang baik kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah.

6. Memindahkan dana pada, menjamin dana dari atau meminjam dana bank lain, baik

menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana

lainnya.

7. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan

dengan atau antara pihak ketiga.

8. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.

9. Melakukan kegiatan penelitian untuk kepentingan pihak lain berdasarkan kontrak.

10. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat

berharga yang tidak tercatat di bursa efek.

11. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat.

12. Menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan prinsip syariah

sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Melakukan kegiatan lain

yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan UU ini dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

(17)

Bank Perkreditan Rakyat merupakan lembaga perbankan resmi yang diatur berdasarkan

Undang No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaiman telah diubah dengan

Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, dimana fungsi Bank Perkreditan Rakyat tidak hanya menyalurkan

kredit kepada para pengusaha mikro dan kecil ataupun menengah, tetapi juga menerima

simpanan dari masyarakat.

Dalam penyaluran kredit atau pemberian kredit kepada masyarakat Bank Perkreditan Rakyat

selalu menggunakan prinsip 3T, yaitu Tepat Waktu, Tepat Jumlah, dan Tepat Sasaran. Hal ini

dikarenakan proses kreditnya yang relatif cepat dan persyaratan lebih sederhana, serta sangat

mengerti akan kebutuhan nasabah.

Ada beberapa jenis usaha seperti yang dilakukan bank umum yang boleh dilakukan oleh

Bank Perkreditan Rakyat seperti usaha untuk menghimpun dan menyalurkan dana dengan tujuan

mendapatkan keuntungan. Keuntungan Bank Perkreditan Rakyat dapat diperoleh salah satunya

dari selisih antara bungan dana mahal yang dihimpun oleh bank dengan bunga kredit yang

disalurkan. Namun, ada juga beberapa hal yang tidak boleh dilakukan oleh Bank Perkreditan

Rakyat. Usaha yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat adalah

sebagai berikut:

1. Adapun usaha-usaha yang boleh dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat adalah:

1)

Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito

berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

2)

Memberikan kredit.

(18)

4)

Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI),

deposito berjangka, sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain. SBI

adalah sertifikat yang ditawarkan Bank Indonesia kepada Bank Perkreditan

Rakyat apabila mengalami

over

likuiditas.

2. Usaha-usaha yang tidak boleh dilakukan Bank Perkreditan Rakyat adalah sebagai berikut:

1)

Menerima simpanan berupa giro.

2)

Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing.

3)

Melakukan penyertaan modal dengan prinsip

prudent banking

dan

concern

terhadap layanan kebutuhan masyarakat menengah ke bawah.

4)

Melakukan usaha perasuransian.

5)

Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana yang dimaksud

dalam usaha Bank Perkreditan Rakyat.

2.3 Prosedur

Prosedur merupakan rangkaian langkah yang dilaksanakan untuk menyelsaikan kegiatan

atau aktivitas, sehungga dapat tercapai tujuan yang diharapkan serta dapat dengan mudah

menyelesaikan suatu masalah yang telah terperinci menurut waktu yang telah ditentukan.

(19)

Sedangakan pro

sedur menurut M. Nafarin (2004:9) “prrosedur merupakan suatu urutan

-urutan

seri tugas yang saling berhubungan yang diadakan untuk menjamin pelaksanaan kerja yang

seragam.

Jadi Prosedur merupakan langkah yang dilaksanakan untuk menyelesaikan kegiatan atau

aktivitas sehingga dapat tercapai tujuan yang diharapkan serta dapat dengan mudah

menyelesaikan suatu masalah yang terperinci menurut waktu yang ditentukan dengan cara yang

sama untuk menjamin pelaksaan kerja yang seragam.

2.4

Pengertian Kredit

Dalam bahasa latin Kredit disebut

Credete

yang artinya percaya. Maksudnya

memberikan kepercayaan kepada penerima kredit bahwa kredit kredit yang disalurkan pasti akan

dikembalikan sesuai perjanjian. Sedangkan bagi penerima kredit berarti menerima kepercayaan

sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar kembali pinjaman sesuai dengan jangka

waktunya.

Menurut (Kasmir 2006) pengertian kredit adalah :

“Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan

persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan

pihak meminjam melunasi uatangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”.

2.4.1

Unsur-Unsur Kredit.

Menurut (Kasmir 2004) unsur-unsur yang terdapat dalam kredit adalah

(20)

Keyakinan adalah suatu keyakinan terhadap pemberi kredit untuk diberikan benar-benar

diterima kembali di masa yang akan datang sesuai dalam jangka waktu kredit. Bank

memberikan kepercayaan atas dasar melandasi mengapa suatu kredit dapat berani di

kucurkan.

2. Kesepatakan

Kesepakatan dalam suatu perjanjian yang setiap pihak (si pemberi kredit kepada si

penerima kredit) menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing. Kesepakatan

berada dalam suatu akad kredit dan ditandatangani oleh kedua belah pihak sebelum kredit

dikucurkan.

3. Jangka Waktu

Dari jangka waktu yang telah disepakati bersama mengenai dari pemberian kredit oleh

pihak bank dan pelunasan kredit oleh pihak nasabah debitur.

4. Resiko

Dalam menghindari resiko buruk dalam perjanjian kredit, sebelumnya telah dilakukan

perjanjian pengikatakan angunan atau jaminan yang dibebankan kepada pihak nasabah

debitur atau peminjam.

5. Prestasi

Prestasi merupakan objek yang berupa bunga atua imbalan yang telah disepakati oleh

bank dan nasabah debitur.

2.4.2 Tujuan Kredit

Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai beberapa tujuan yang berhak dicapai yang

tentunya tergantung dari tujuan bank itu sendiri :

(21)

1. Mencari keuntungan

Yaitu bertujuan agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin, dan dapt memperluas

usahanya serta dapat membesarkan usaha bank.

2. Membantu usaha nasabah

Yaitu agar dapat mengembangkan dan mempertahankan usaha nasabahnya.

3. Membantu pemerintah

Yaitu dalam berbagai bidang dalam rangka peningkatan pembangunan di berbagai sector.

2.4.3 Fungsi Kredit

Fungsi pokok kredit pada dasarnya adalah pemenuhan jasa untuk melayani kebutuhan

masyarakat dalam rangka mendorong dan melancarkan perdagangan, mendorong dan

melancarkan produksi, jasa-jasa dan bahkan konsumen yang semuanya itu pada akhirnya

ditunjukan untuk menaikkan taraf hidup manusia.

Menurut (Kasmir 2005) Fungsi Kredit adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan daya guna uang

Memberikan pinjaman uang kepada pengusaha yang memerlukan dana untuk

kelangsungan usahanya berarti mendayagunakan uang itu secara benar.

2. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang

Pemberian kredit uang yang disalurkan melalui rekening dapat menciptakan adanya alat

pembayaran yang baru seperti bilyet giro, cek, wesel dan sebgainya. Pemberian kredit

uang dalam bentuk tunai juga meningkatkan peredaran daya guna uang.

(22)

Para pengusaha di bidang industri memerlukan banyak modal untuk membiayai

usahanya. Sebagian dari pengusaha itu ada yang menggunakan modal dari kredit

(pinjaman). Dengan uang pinjaman itu mereka menjalankan usaha membeli bahan baku

yang kemudian memproses bahan baku itu menjadi bahan jadi sehinggga daya guna

barang itu meningkat.

4. Sebagai salah satu stabilitas ekonomi

Untuk meningkatkan keadaan ekonomi dari keadaan kurang sehat ke keadaan yang lebih

sehat, biasanya kebijaksanaan pemerintah diarahkan kepada usaha-usaha untuk

memenuhi kebutuhan pokok masyarakat mengendalikan inflasi, dan mendorong kegiatan

eksport.

5. Meningkatkan kemauan berusaha

Kemampuan para pengusaha untuk mengadakan modal sendiri bagi usahnya terbatas bila

disbanding dengan keinginan dan peluang yang ada untuk melakukan usahnnya. Untuk

itu pemebrian kredit dapat lebih meningkatkan kegairahan berusaha.

6. Meningkatkan pemertaan pendapatan

Para pengusaha dapat memperluas usahanya dengan bantuan modal dari kredit. Biasanya

perluasan usaha ini memerlukan tenaga kerja tambahan. Hal ini sama saja dengan

membuka kesempatan kerja, dan juga membuka peluang adanya pemerataan pendapatan.

7. Meningkatkan hubungan internasional

(23)

Berdasarkan kutipan diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa fungsi kredit terdiri dari

meningkatkan daya guna dan barang, peredaran dan lalu lintas uang. Sebagai alat stabilitas

ekonomi, meningkatkan keinginan berusaha, meningkatkan pendapatan, dan meningkatkan

hubungan internasional. Hal ini merupakan fungsi penggunaan kredit bagi masayarakat.

2.4.4

Macam-Macam Kredit atau Jenis-Jenis Kredit

Macam-macam kredit atau jenis-jenis kredit diklasifikasikan antara lain sebagai berikut.

1. Macam-Macam Kredit Berdasarkan Kelembagaan

a)

Kredit Perbankan, adalah kredit yang diberikan kepada masyarakat oleh bank negara atau

swasta untuk kegiatan usaha atau konsumsi

b)

Kredit Likuiditas, ialah kredit yang diberikan kepada bank-bank beroperasi di Indonesia

oleh bank-bank sentral yang difungsikan sebagai dana dalam membiayai kegiatan

perkreditannya.

c)

Kredit Langsung, yaitu kredit yang diberikan kepada lembaga pemerintah atau semi

pemerintah (kredit program) oleh BI.

d)

Kredit Pinjaman Antarbank, adalah kredit yang diberikan oleh bank yang kelebihan dana

kepada bank yang kekurangan dana.

2. Macam-Macam Kredit Berdasarkan Jangka Waktu

(24)

b)

Kredit Jangka Menengah, ialah kredit yang jangka waktu antara satu tahun sampai

dengan tiga tahun.

c)

Kredit Jangka Panjang, adalah kredit yang memiliki waktu lebih dari tiga tahun.

Umumnya berupa kredit investasi yang dedidikirawan dengan tujuan menambah modal

perusahaan dalam rangka untuk melakukan rehabilitasi, ekspansi (perluasan), dan

pendirian proyek baru.

3. Macam-Macam Kredit Berdasarkan tujuan atau Penggunaannya

a)

Kredit Konsumtif, adalah kredit yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan sendiri dan

dengan keluarganya, misalnya kredit mobil, dan rumah untuk dirinya dan keluarganya.

Kredit ini sangat tidak produktif

b)

Kredit Modal Kerja, ialah kredit yang digunakan untuk menambah modal usaha debitur.

Kredit produktif

c)

Kredit Investasi, adalah kredit yang digunakan untuk investasi produktif, tetapi baru

menghasilkan jangka waktu yang relatif lama. Kredit yang biasanya diberikan grace

period, seperti kredit perkebunan kelapa sawit dan lain sebagainya.

2.5

Kredit Modal Kerja

Pengertian kredit modal kerja menurut Dendawijaya (2001:27) adalah: “kredit yang

diberikan bank kepada nasabah (debitur) untuk memenuhi kebutuhan modal kerja debitur”.

(25)

barang dagangan atau bahan-bahan baku kemudian diproses menjadi barang jadi lalu dijual baik

secara tunai atau kredit selanjutnya memperoleh uang tunai kembali. Dalam menjalankan

kegiatan operasionalnya, perusahaan membutuhkan dana yang cukup untuk menjamin

kelangsungan operasinya tersebut.

Menurut Syahyunan (2004:40) faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan modal kerja adalah:

1. Volume penjualan

2. Besar kecilnya skala usaha perusahaan

3. Aktivitas perusahaan

4. Perkembangan teknologi

Sikap perusahaan terhadap likuiditas dan profitabilitas. Menurut Bastian dan Suhardjono

(2006:251) kredit modal kerja memiliki jangka waktu pengembalian maksimal satu tahun (bisa

diperpanjang sesuai kebutuhan) yang dapat dimanfaatkan untuk membiayai stok barang, piutang

dagang, pembelian bahan baku ataupun kebutuhan modal kerja perusahaan

lainnya. Kredit modal kerja yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan produksi baik

peningkatan kuantitatif maupun kualitatif.

2.6

Pengertian Jaminan Kredit

Jaminan kredit adalah hak dan kekuasaan atas barang jaminan yang diserahkan oleh

debitur kepada pihak bank guna menjamin pelunasan utangnya apabila kredit yang diterimanya

tidak dapat dilunasi sesuai waktu yang diperjanjikan dalam perjanjian kredit atau adendumnya.

Jaminan dapat dibedakan sebagai berikut

(26)

2.

Jaminan perusahaan (corporate guarantee) adalah suatu perjanjian penanggungan utang

yang diberikan oleh perusahaan lain untuk memenuhi kewajiban debitur dalam hal

debitur tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada bank/wanprestasi.

3. Jaminan kebendaan adalah penyerahan hak oleh debitur atau pihak ketiga atas

barang-barang miliknya kepada bank guna dijadikan agunan atas kredit yang diperoleh debitur.

Maksud dan tujuan pengikatan/penguasaan jaminan adalah:

1. Guna memberikan hak dan kekuasaan kepada pihak bank untuk mendapatkan pelunasan

dengan barang-barang aguanan tersebut bila nasabah bercedera janji, yaitu tidak bisa

membayar kembali utangnya pada waktu yang telah ditetapkan dalam perjanjian.

2. Menjamin agar nasabah berperan dan/atau turut serta dalam transaksi yang dibiayai

sehingga kemungkinan nasabah untuk meninggalkan usahanya/proyek dengan

merugikan diri sendiri atau perusahaannya dapat dicegah, atau minimum kemungkinan

untuk berbuat demikian diperkecil.

3. Memberi dorongan kepada debitur untuk memenuhi perjanjian kredit khususnya

mengenai pembayaran kembali (pelunasan) sesuai dengan syarat-syarat yang telah

disetujui agar debitur tidak kehilangan kekayaan yang telah dijaminkan kepada bank.

Dalam mengadakan penilaian terhdap barang jaminan perlu menggunakan pendekatan dengan

mempertimbangkan dimensi waktu kredit yaitu dengan pendekatan jaminan (Collateral

Approach) pendekatan ini menekankan pada kondisi dari jaminan yang diserahkan oleh calon

debitur yang harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut:

(27)

a) Harga beli jaminan

b) Masa pemakaian

c) Perkiraan harga pasar

d) Daya beli masyarakat

e) Sifat permintaan atas barang tersebut

2) Syarat Yuridis yaitu

a) Jaminan merupakan milik sah dari calon debitur dan dimiliki oleh calon debitur

yang dibuktikan dengan SHM (Sertifikat Hak Milik) dan HGB (Hak Guna

Bangunan)

b) Jaminan tidak berada dalam kasus persengketaan dan dalam proses pengadilan

c) Jaminan memenuhi syarat untuk dilakukan pengikaatan yang dilengkapi surat

pemberitahuan pajak terutan.

d) Jaminan tidak berada dalam masa penjaminan dengan kreditur lain.

Nilai jaminan dapat diklasifikasikan menjadi dua sebagai berikut:

a) Nilai pasar yaitu nilai yang terjadi dipasar yang diakibatkan oleh kekuatan-kekuatan

permintaan dan penawaran di pasar.

b) Nilai taksasi yaitu nilai yang dihitung berdasarkan penilaian terhadap faktor-faktor yang

secara langsung mempengaruhi nilai barang.

2.7

Alokasi Kredit BPR

Dalam mengalokasikan kredit, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh BPR, yaitu:

(28)

2) Dalam memberikan kredit, BPR wajib memenuhi ketentuan Bank Indonesia mengenai

batas maksimum pemeberian kredit, pemberian jaminan atau hal lain yang serupa, yang

dapat dilakukan oleh BPR kepada penjamin atau sekelompok peminjam yang terkait,

termasuk kepada perusahaan-perusahaan dalam kelompok yang sama dengan BPR

tersebut. Batas maksimum tersebut adalah tidak melebihi 20% dari modal yang sesuai

dengan ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia.

3) Dalam memberikan kredit, BPR wajib memenuhi ketentuan Bank Indonesia mengenai

batas maksimum pemberian kredit, pemberian jaminan, atau hal lain yang serupa, yang

dapat dilakukan oleh BPR kepada pemegang saham (dan keluarga) yang memiliki 10%

atau lebih dari modal disetor, anggota dewan komisaris (dan keluarga), anggota direksi

(dan keluarga), pejabat BPR lainnya, serta perusahaan-perusahaan yang di dalamnya

terdapat kepentingan pihak pemegang saham (dan keluarga) yang memiliki 10% atau

lebih dari modal disetor, anggota dewan komisaris (dan keluarga ), anggota direksi (dan

keluarga ), pejabat BPR lainnya. Batas maksimum tersebut tidak melebihi 10% dari

modal yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia.

2.8

Analisis Dalam Pemeberian Kredit

(29)

Thomas Suyanto, dkk (70; 1997) menjelaskan bahwa pengertian analisis kredit adalah

pekerjaan yang meliputi mempersiapkan pekerjaan-pekerjaan dari segala aspek untuk

mengetahui kelayakan suatu permohonan kredit dan menyusun laporan analisis yang diperlukan

sebagai bahan pertimbangan dalam keputusan kredit.

Adapun analisis kredit yang dilakukan petugas bank meliputi analisis 5C yaitu analisis

watak, kemampuan, modal, kondisi atau prospek usaha dan jaminan. Analisis tersebut secara

rinci, sebagai berikut:

1) Analisis watak calon nasabah

(Character)

Analisi watak bertujuan untuk mendapatkan gambaran akan kemamuan membayar

kembali pinjaman dari calon nasabah.

2) Analisis Kemampuan

(Capital)

Analisis ini bertujuan untuk mengukur tiingkat kemampuan calon nasabah dalam

melakukan pembayaran kembali kredit dari usaha yang akan dibiayai, mencakup aspek

manajemen, aspek produksi, aspek pemasaran, aspek personalia, dan aspek financial.

3) Analisis Modal

(Capital)

Analisis ini bertujuan untuk mengukur kemampuan calon nasabah dalam menyediakan

modal sendiri untuk mendukung pembiayaan usaha.

4) Analisis kondisi atau prospek usaha

(Condition of Economy)

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui prospektif atau tidakannya suatu usaha yang

akan dibiayai.

(30)

Analisis aguanan bertujuan untuk mengetahui besarnya nilai agunan (barang jaminan)

yang digunakan sebagai alat pengaman bagi bank apabila kredit yang diberikan menjadi

bermasalah (Suhardjono, 198211;2005).

Referensi

Dokumen terkait

Mengetahui serta memahami kelebihan dan kekurangan performansi dari penggunaan teknik subkanalisasi FUSC dan PUSC pada kanal downlink IEEE 802.16e dengan

Tugas Akhir yang berjudul “DETEKSI KETINGGIAN AIR DENGAN MEDIA GELOMBANG RADIO BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51”, ini diajukan sebagai persyaratan guna menyelesaikan

This study has demonstrated the using of Fractal analysis (Dimension, Intercept, and Lacunarity) for characterizing the surface temperature of geothermal and non-geothermal

Pendekatan inkuiri terbimbing dipadu dengan diagram alir adalah salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa karena dengan menggunakan

Dalam proses PBL, Rokhmawati (2016) Para siswa dapat menilai kemampuan mereka sendiri sebagai pemecah masalah yang lebih baik karena dalam model PBL, siswa harus menemukan

because some project processes and scope are done internally by the project team, while. others are

Dengan demikian penilaian yang diperoleh dalam penerapan tindakan ini adalah sebesar 90 yang berarti aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran menggunakan strategi