DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 3
1.3 Tujuan Perancangan ... 3
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 3
1.5 Skema Perancangan ... 5
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Kampanye ... 6
2.1.1 Arti Definisi dan Pengertian Kampanye ... 6
2.1.3 Keberhasilan Kampanye ... 9
4.4.2 Materi Kampanye ... 53
4.4.3 Materi Event ... 61
4.4.3 Gimmick ... 64
4.4.5 Proposal ... 66
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 69
5.2 Saran ... 69
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR ISTILAH
DAFTAR LAMPIRAN DAN LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.2.1 Pengenalan Batik ... 34
Tabel 3.2.2 Pandangan Terhadap Batik ... 35
Tabel 3.2.3 Pengetahuan Jenis Batik ... 35
Tabel 3.2.4 Belajar Membuat Batik ... 36
Tabel 3.2.5 Sudah pernah membatik ... 36
Tabel 3.2.6 Ketertarikan belajar Batik ... 37
Tabel 3.2.7 Belajar membuat Batik ... 38
Tabel 3.2.8 Tempat wisata belajar Batik ... 38
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.9 Kampanye Be Fashionable with Batik ... 31
Gambar 3.10 Event membuat Batik ... 31
Gambar 3.11 Event Car Free Day Berbatik ... 32
Gambar 3.12 Event Car Free Day Berbatik ... 33
DAFTAR ISTILAH
Event : Bentuk promosi merek yang mengikat sebuah merek dengan aktivitas
publik yang bermakna dalam bidang kebudayaan, sosial, atletik, atau
jenis lain yang banyak diminati.
Segmen : Bagian, satuan rangkaian yang pada dasarnya mempunyai struktur yang
sama.
Souvenir : Tanda mata, kenang-kenangan, cenderamata.
Meander : Ragam hias berupa garis tepi dengan lengkungan siku-siku.
Swastika : Simbol atau ornamen dengan bentuk yang menyerupai salib dengan
silang-silang membengkok di sudut siku-siku.
DAFTAR LAMPIRAN DAN LAMPIRAN
Lampiran A : Kwesioner
DATA PENULIS
Nama Penulis : Wendy Wirawan
Alamat : Taman Kopo Indah III Blok D4 No. 52, Bandung
Telepon : 022 – 5422275
Alamat : Taman Kopo Indah III Blok D4 No. 52, Bandung
Telepon : 022 – 5422275
Handphone : 0889-7001-3180
Alamat e-mail : seventheaven77@yahoo.com
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Batik adalah salah satu produk budaya bangsa Indonesia yang berkembang sejak masa
prasejarah. Bahkan masyarakat dunia mengagumi batik sebagai karya luhur budaya
Indonesia. Melestarikan dan mengembangkan batik merupakan tanggung jawab semua
warga Indonesia sebab tidak hanya warisan budaya dunia itu yang akan lestari,
kesejahteraan perajin-perajin batik juga akan ikut terangkat. Untuk benar-benar
melestarikan batik, khususnya terkait diakuinya batik sebagai salah satu warisan budaya
dunia oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009 lalu, masyarakat harus belajar untuk
mencintai batik terlebih dahulu.
Sementara itu salah satu anggota tim UNESCO yang mengusulkan batik menjadi
warisan budaya dunia, KRT Gaura Mancacaritadipura menyatakan kebanyakan
masyarakat kurang memahami proses dan makna secara menyeluruh tentang batik.
Menurutnya, bagaimana mungkin bisa melestarikan dan mengembangkan batik jika
masyarakatnya sendiri tidak benar-benar mengetahui apa itu makna tersembunyi di balik
batik, yang terutama adalah bagaimana agar tidak salah dalam menafsirkan makna dan
filosofi batik.
Bentuk pelestarian dan pengembangannya bisa bermacam-macam, mulai dari
pemahaman proses membuat batik, penggunaan produk tekstil batik, promosi, hingga
Manfaat dari belajar membuat batik pun banyak, misalnya bagi yang belum mengenal
batik dapat mengenal batik, dapat mengenal beraneka ragam hias batik dari berbagai
daerah, mengenal desain batik cap dan batik tulis, dan yang paling penting kita dapat
merasakan sendiri pengalaman praktik membuat batik sendiri.
Proses membatik penuh dengan makna filosofis yang dijunjung oleh masyarakat
Indonesia sejak dahulu. Proses membatik merupakan proses panjang yang menunjukkan
bahwa masyarakat Indonesia penuh tata krama dan adat istiadat. Proses batik
mengajarkan kesabaran, keuletan serta kreatifitas. Walaupun saat ini di Indonesia
penggunaan batik sudah memasyarakat, namun tidak banyak yang mengetahui
bagaimana proses batik.
Maka hingga akhirnya kita perlu memberikan solusi yang dapat mengenalkan belajar
membuat batik sebagai suatu pendidikan yang tidak hanya berguna bagi yang belajar
batik itu sendiri tetapi juga dapat mensejahterakan perajin – perajin batik dan
melestarikan budaya batik.
Kaitan permasalahan ini dengan ilmu DKV adalah bagaimana strategi perancangan
kampanye yang akan dilakukan sesuai dengan prinsip teori - teori yang diambil dalam
ilmu dkv itu sendiri. Inovasi dan kreativitas sangat diperlukan dalam pembuatan media
kampanye ini. Dengan perancangan matang, ide yang berkembang akan membuahkan
hasil desain yang menakjubkan. Pembuatan desain kampanye yang menarik akan
membuat masyarakat dapat tertarik untuk mencoba belajar membuat batik sekaligus
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup
Bagaimana merancang kampanye yang efektif agar kebudayaan Batik ini dapat dilestarikan melalui pelatihan keterampilan belajar membuat Batik oleh anak
sekolah tingkat dasar.
Masalah di kalangan siswa sekolah dasar yang belum memahami dan mengetahui proses
membuat batik secara tradisional dan kurangnya pendidikan kebudayaan ini terhadap
siswa sekolah dasar karena masuknya pengaruh budaya asing.
1.3 Tujuan Perancangan
Memberikan pendidikan Batik agar anak sekolah tingkat dasar dapat memahami dan mengetahui cara belajar membuat batik.
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Sumber data yang didapat adalah dari berbagai industri batik yang memproduksi Batik
Bandung berupa toko maupun rumah produksi yang berada di area Cigadung (dikenal
sebagai daerah pusat industri batik di kota Bandung) serta beberapa industri batik
lainnya di kota Bandung. Orang kompeten yang diwawancara adalah beberapa pemilik
Metode pengumpulan data yang dipakai adalah :
- Observasi : Penulis ikut serta dalam pelatihan tentang cara pembuatan batik dasar dan
pengasahan ide kreatif untuk dilukiskan kedalam batik dengan motif yang unik.
- Wawancara : Penulis menanyakan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan
permasalahan ke orang yang dianggap paling kompeten untuk memberikan informasi
seputar topik permasalahan.
- Studi Pustaka : Penulis mencari data dari beberapa sumber yang mendukung
permasalahan di website, majalah, buku, dan koran.
- Kuesioner : Penulis membagikan angket kepada beberapa responden agar mengetahui
1.5 Skema Perancangan
Gambar 1.1 Skema Perancangan Latar Belakang Masalah :
Anak sekolah t ingkat dasar yang kurang m em aham i proses dan m akna secara m enyeluruh t ent ang bat ik
Perumusan Masalah dan Ruang Lingkup :
- Bagaim ana m erancang kam panye yang efekt if agar kebudayaan Bat ik ini dapat dilest arikan m elalui pelat ihan ket eram pilan belajar
m em buat Bat ik oleh anak sekolah t ingkat dasar.
Tujuan Perancangan :
-M em berikan pendidikan Bat ik agar anak sekolah t ingkat dasar dapat m em aham i dan m enget ahui cara belajar m em buat bat ik cant ing. M enengah ke baw ah sampai
menengah ke at as Anak Sekolah t ingkat dasar
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Membuat batik secara tradisional sangat perlu dipahami oleh anak sekolah dasar,
khususnya pada jaman yang serba modern ini dimulai dengan munculnya berbagai
macam tekstil bermotif batik seperti baju, tas, sepatu yang dapat menganggu
kelangsungan batik tulis itu sendiri. Pembuatan Batik tulis tradisional dapat mengasah
kemampuan si anak mulai dari ketelitian, kesabaran, dan krativitas.
Berangkat dari penelitian membuat batik secara tradisional di atas, maka penulis
membuat sebuah perancangan yang berfungsi untuk mensosialisasikan pembuatan batik
tulis, memberi informasi, menggugah target audience, dan mengajak untuk ikut belajar
cara membuat batik tradisional berupa kampanye yang menggambarkan bahwa membuat
batik itu mengasyikkan dan seru apabila sudah mencobanya.
Karena berbentuk kampanye sosial tentunya hasil yang diraih tidak dapat diukur secara
pasti tetapi setidaknnya kampanye ini memberikan inspirasi bagi pergeseran paradigma
terhadap pandangan anak tentang membuat batik itu sendiri.
5.2 Saran
Saran penulis bagi pandangan terhadap pembuatan batik di Indonesia adalah secara
gradual memberikan informasi pembuatan batik secara luas untuk menjadikan batik
DAFTAR PUSTAKA
Safanayong, Yongky (2006). Desain Komunikasi Visual Terpadu. Jakarta Barat. PT
Arte Intermedia.
Kusrianto, Adi. (2007). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta : C.V
Andi Offset.
Venus, Antar, (2009), Management Kampanye: Panduan Teoritis dan Praktis dalam
Mengefektifkan Kampanye Komunikasi, Bandung, Simbiosa Rekatama Media
Dra. Desmita, M.Si, (2009), Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Jakarta, PT.
Remaja Rosdakarya
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Ismadi,%20S.Pd.,%20M.A./Pengertia
n%20&%20Sejarah%20Batik.pdf, 19 February 2013 15:45
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jop/article/viewFile/1457/1555, 1 Maret 2013 19:23
http://balareabatikjabar.org/?cat=16 23 February 2013 14:05