• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Media Pembelajaran Pramuka Prasiaga untuk Pendidikan Anak Usia Dini di Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Media Pembelajaran Pramuka Prasiaga untuk Pendidikan Anak Usia Dini di Bandung."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

vii

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PRAMUKA PRASIAGA UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI BANDUNG

Helena Putri Setianingrum / 0864202

Pramuka merupakan salah satu konsep pendidikan yang berfungsi untuk membentuk siswa sebagai orang yang memiliki karakter yang oleh sebab itu sangat baik diajarkan kepada anak-anak, terutama anak usia dini. Pramuka juga didukung oleh pemerintah dengan dikeluarkannya Undang-Undang Pramuka tahun 2010 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang wajib pramuka 2 jam perminggu. Pramuka juga sudah berdiri lama di Indonesia.

Pramuka saat ini mulai berkembang seiring perkembangan zaman. Tingkatan awal pramuka yang mulanya hanya 4 tingkatan yaitu siaga, penggalang, penegak, dan pembina kini bertambah satu yaitu prasiaga. Prasiaga baru diperkenalkan di Indonesia tahun 2010 oleh Kwartir Nasional dan baru diterapkan di bandung tahun 2013. Target utama pramuka prasiaga adalah anak-anak di sekolah Pendidikan Anak Usia Dini dan Taman Kanak-Kanak.

Tetapi dengan dukungan pemerintah saja ternyata bukan berarti materi pembelajaran yang diberikan dapat disampaikan dengan baik.Alat peraga yang seharusnya menjadi bagian dari proses pembelajaran bahkan tidak ada. Padahal, alat peraga merupakan media pembelajaran yang baik dalam mengajarkan anak-anak terutama anak-anak di sekolah Pendidikan Anak Usia Dini atau Taman Kanak-Kanak karena alat peraga dapat menarik perhatian dan minat mereka untuk belajar. Oleh karena itu, perlu adanya sebuah rancangan tentang media pembelajaran pramuka prasiaga, agar proses belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan.

(2)

viii

Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

THE DESIGN OF LEARNING MEDIA OF PRASIAGA SCOUT IN EARLY CHILDHOOD EDUCATION IN BANDUNG

Helena Putri Setianingrum / 0864202

Scout is a concept of education which functions to form students to be people with good characters so that it is good to be taught to children, especially very young children. The government also supports scout activities as shown by Scout Law issued in 2010 by President Susilo Bambang Yudhoyono, which contains the scouting mandatory 2 hours per week. Indonesia Scout was already founded in Indonesia many years ago.

At present scout is developing. There used to be four levels, siaga, penggalang, penegak, and pembina, but now there is one more additional level, prasiaga. Prasiaga was introduced in Indonesia in 2010 by Kwartir Nasional and was just applied in 2013. The main target of prasiaga scout is children in early childhood education and Kindergarten.

The government support alone does not mean that the learning material can be conveyed well. There is a lack of teaching aids which are actually essential. Teaching aids are actually a good learning media in teaching children, especially those in early childhood education and Kindergarten since teaching aids can attract their attention and increase the learning interest. Hence, it is necessary to have a learning media of prasiaga scout in order that the teaching learning process can be more fun.

(3)

vx

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

COVER DALAM ….……… i

LEMBAR PENGESAHAN ………. ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN …………..………….. iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ………... iv

KATA PENGANTAR ………. v

ABSTRAK BAHASA INDONESIA ………...…. vii

ABSTRAK BAHASA INGGRIS ………...………….. viii

DAFTAR ISI ……….… vx

DAFTAR TABEL ………..………. x

DAFTAR GAMBAR ……….... ..………... xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang ………... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ……… 1

1.3 Tujuan Perancangan ………... 2

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ……… 2

1.4.1 Sumber Data Primer ………... 2

1.4.2 Sumber Data Sekunder ………... 3

1.5 Skema Perancangan ………... 4

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Media Pembelajaran ……….……… 5

2.2 Psikologi Pendidikan Anak Usia Dini ………...……… 5

2.2.1 Teori Psikologi Anak Usia Dini ……….……… 5

2.2.2 Teori Pertumbuhan dan Perkembangan ………..……… 9

2.2 Teori Prinsip Dasar Desain ……….. 16

2.2.1 Teori Accesibility ………... 16

2.2.2 Teori Classical Conditioning ……… 16

2.2.3 Teori Cost-Benefit ……… 16

(4)

vx

Universitas Kristen Maranatha

2.2.5 Teori Expectation Effect ………... 17

2.4 Teori Ilustrasi ………... 17

2.6 Teori Komunikasi ……… 18

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta ………. 19

3.1.1 Perusahaan, Organisasi, atau Lembaga Terkait ……… 19

3.1.2 Tinjauan Terhadap Proyek Sejenis ………... 22

3.1.2.1 Kampanye Anti Korupsi untuk Pelajar SMA ………… 23

3.1.2.2 Kampanye Pramuka Penggalang ……...……… 24

3.2 Analisis Terhadap Permasalahn Berdasarkan Data dan Fakta ……… 25

3.2.1 STP ………... 37

BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi …………..………..…………. 39

4.1.1 Target Komunikasi ………..……. 39

4.1.2 Perancangan Media Komunikasi ……….. 39

4.2 Konsep Kreatif ……….……… 40

4.3 Konsep Media ……….. 42

4.4 Hasil Karya ……….. 42

4.4.1 Media Pembelajaran ………. 43

(5)

vx

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran ... 52

Budgeting ... 53

Daftar Pustaka ... 54

(6)

vx

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

3.1.1 Logo Pramuka Dunia ... 19

3.1.2.1 Kampanye Korupsi ... 23

3.1.2.2 Desain Buku Pop-Up dan Media Pendukungnya Sebagai Pengenalan Pramuka untuk Remaja di Denpasar ... 24

4.4.1.1 Wayang ………...……….. 43

4.4.1.2 I-Ring ………...…...…….………45

4.4.1.3 Poster ………...………...…………. 46

4.4.1.4 Foto ………...……… 47

4.4.1.5 Scramble Card ………...………... 48

4.4.1.6 Papan Visual ………...……….. 49

(7)

Universitas Kristen Maranatha1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga, dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis, yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan. Sedangkan Gerakan Pramuka adalah Gerakan (Lembaga) Pendidikan yang komplementer dan suplementer (melengkapi dan memenuhi pendidikan yang diperoleh anak/remaja/pemuda di rumah dan di sekolah), pada segmen yang belum ditangani oleh lembaga pendidikan lain yang pelaksanaannya mengunakan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan; di Alam Terbuka (outdoor activities), dan yang sekaligus dapat menjadi upaya “self

education” bagi dan oleh anak/remaja/pemuda/pramuka sendiri.

Gerakan Pramuka sebagai penyelenggara pendidikan kepanduan Indonesia yang merupakan bagian pendidikan nasional, bertujuan untuk membina kaum muda dalam mencapai sepenuhnya potensi-potensi spiritual, sosial, intelektual dan fisiknya, agar mereka bisa membentuk, kepribadian dan akhlak mulia kaum muda, menanamkan semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara bagi kaum muda, meningkatkan keterampilan kaum muda sehingga siap menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat, patriot dan pejuang yang tangguh, serta menjadi calon pemimpin bangsa yang handal pada masa depan.

(8)

Universitas Kristen Maranatha2 perkembangan anak secara individual. Masa peka adalah masa terjadinya kematangan fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini juga merupakan masa peletak dasar untuk mengembangkan kemampuan kognitif, motorik, bahasa, sosio emosional, agama dan moral. Karena baru dilakukan penyosialisasian, materi pembelajaran Pramuka Prasiaga belumlah sempurna. Ini yang diinformasikan oleh narasumber di Kwartir Cabang Kota Bandung, Beni Kurniawan dan Vici.

Oleh karena itu, diperlukan adanya perancangan sebuah media pembelajaran yang menarik, agar mempermudah pembelajaran Pramuka Prasiaga dan anak semakin tertarik mengikuti kegiatan Pramuka Prasiaga. Desain Komunikasi Visual dapat masuk untuk memecahkan permasalahan ini.

Diharapkan pembahasan dan penulisan tentang Media Pembelajaran Pramuka Prasiaga untuk Pendidikan Anak Usia Dini, dapat menghasilkan konsep model paradigma kaidah atau pola-pola yang dapat dimanfaatkan dan diaplikasikan secara praktis oleh user atau pengguna penulisan. Pengguna penulisan yang dapat menggunakan hasil pembahasan ialah pemerintah daerah, Departemen Pendidikan dan Budaya, sekolah-sekolah, generasi muda, masyarakat luas, desainer dkv, serta pemerhati dan pembelajar bidang dkv khususnya bidang perancangan media pembelajaran.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Berdasarkan cuplikan data yang telah di uraikan dalam latar belakang masalah diatas. Berikut ini akan dibatasi dan dirumuskan pokok-pokok permasalahan yang akan dijawab dalam penulisan, yaitu sebagai berikut;

1.) Bagaimana cara mengajarkan pramuka kepada siswa Pendidikan Usia Dini yang tepat, dan bagaimana mengomunikasikan materi pembelajaran Pramuka Prasiaga kepada siswa Prasiaga?

(9)

Universitas Kristen Maranatha3 1.3 Tujuan Perancangan

Berdasarkan pokok-pokok permasalahan yang telah dirumuskan di atas, berikut ini akan dipaparkan garis-garis besar hasil pokok yang ingin diperoleh dan dicapai setelah setiap permasalahan dibahas dalam penulisan, yaitu sebagai berikut;

1) Membuat sebuah media pembelajaran yang sangat menarik untuk Pendidikan Anak Usia Dini agar mereka semakin tertarik belajar Prasiaga.

2) Mendesain dan membuat pola-pola perancangan Media Pembelajaran Pramuka Pra-Siaga untuk Pendidikan Anak Usia Dini yang akrab dengan lingkup mereka.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat ditempuh melalui studi kepustakaan, teknik pengalaman, observasi, penyebaran kuesioner atau angket, dan wawancara terhadap nara sumber yang kompeten di bidangnya. Berdasarkan informasi deskripsi dan data yang telah dikumpulkan dapat dikategorikan menjadi 2 kelompok data yaitu sebagai berikut.

1.4.1 Sumber Data Primer

Dalam penulisan ini, digunakan data primer yang bersumber dari hasil observasi, hasil pengalaman, dan hasil wawancara.

1. Wawancara

Dalam penulisan ini data primer berupa hasil wawancara terhadap narasumber atau informan yang kompeten di bidangnya yaitu Beni Kurniawan dan Vici dari Kwartir Cabang Kota Bandung untuk memperoleh informasi tentang Pramuka, kemudian faktor-faktor yang mendorong mereka mengikuti Pramuka.

2. Survei

(10)

Universitas Kristen Maranatha4 1.4.2 Sumber Data Sekunder

Dalam penulisan ini digunakan data sekunder berupa studi pustaka yang dapat dijadikan dasar pemikiran dalam perancangan karya dari buku, koran, majalah, dan internet.

1.5 Skema Perancangan

Dalam penulisan ini, dilakukan berbagai tahap langkah-langkah, prosedural, dan alur proses yang bersifat runtun, terurut, sistematis, kronologis, dan berkesinambungan mulai dari awal penulisan sampai dengan akhir penulisan yang ditandai dengan hasil karya desain yang akan dikomunikasikan kepada target atau

audience yang telah ditentukan. Berikut ini, akan ditampilkan skema, alur proses,

(11)

Universitas Kristen Maranatha5 Gambar 1.1 Skema Perancangan

Media Pembelajaran Pramuka Pra-Siaga untuk Pendidikan Anak Usia

Dini

TUJUAN AKHIR

Membuat

LATAR BELAKANG MASALAH

Baru disosialsasikannya Prasiaga di kalangan PAUD Bandung, sehingga media pembelajaran yang digunakan

masih sangat kurang menarik.

PEMECAHAN MASALAH

Dibutuhkan sebuah perancangan media pembelajaran yang menarik untuk mengajar Pramuka Prasiaga.

Teori Penunjang Metode Penelitian

- Media

Membuat media pembelajaran yang menarik, agar siswa Pendidikan Anak Usia Dini semakin tertarik belajar

(12)

Universitas Kristen Maranatha52

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Pramuka merupakan pendidikan moral yang baik dan didukung oleh pemerintah. Pramuka sendiri mengajarkan anak untuk hidup mandiri, menjadi nasionalis, pandai beradaptasi dan bersosialisasi, mencintai lingkungan, bertoleransi dan lain sebagainya. Prasiaga merupakan tingkat terdasar dari pramuka. Prasiaga membidik target utama adalah anak-anak di sekolah Pendidikan Anak Usia Dini/ PAUD.

Walaupun didukung oleh pemerintah, pramuka prasiaga baru berdiri tahun 2010 dan 2013 di Bandung. Masih dini nya usia prasiaga, membuat prasiaga belum memiliki alat bantu ajar yang baik. Padahal materi pembelajarannya sangat menarik. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah perancangan alat bantu untuk mengajarkan materi-materi pembelajaran pramuka prasiaga sehingga dalam proyek tugas akhir ini saya merancang media pembelajaran untuk pramuka prasiaga di Bandung.

5.2Saran

(13)

Universitas Kristen Maranatha53 Budgeting

Media Bahan Harga Tas Parasut Rp 75.000 Poster Duplex glossy Rp 10.000

I-Ring Art paper calender Rp 300.000

Wayang Kayu Rp 200.000 Model Art paper glossy Rp 50.000

Scramble Card Art paper glossy Rp 50.000

(14)

Universitas Kristen Maranatha54 DAFTAR PUSTAKA

Arya, P.K. 2008. Rahasia Mengasah Talenta Anak. Jogjakarta: Think

Hurlock, Elizabeth B. 1998. Psikologi Perkembangan, terj. Istiwidiyanti dan Soedjarwo. Jakarta: Erlangga

Anonym. 2007. Prinsip dan Praktek Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Direktorat PAUD

Papalia, Diane E, Etc. 2008. Human Development (Psikologi Perkembangan, terjemahan A. K. Anwar). Jakarta: Kencana Prenada Media Grup

Santrock W John. 1995. Life Span Development, Jakarta: PT Erlangga, 1995.

Kusmiati, A, S. Pudjiastuti & P. Suptandar. 1999. Teori Dasar Desain Komunikasi Visual. Jakarta: Djambatan

Gambar

Gambar 1.1 Skema Perancangan

Referensi

Dokumen terkait

Anak usia nol sampai enam tahun adalah masa keemasan (golden age) dimana pada usia – usia tersebut selain gizi yang cukup dan layanan kesehatan yang baik,

20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas disebutkan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan

Untuk merangsang semua aspek perkembangan anak usia dini tidak bisa lepas dari media pembelajaran karena bagi anak usia dini belajar dilakukan melalui bermain dengan menggunakan

Salah satu potensi yang perlu pendapt rangsangan/ stimulasi adalah bakat (aptitute). Salah satu cara untuk mengembangkan potensi anak yaitu melalui pendidikan anak usia

Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir hingga usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan

Pendidikan Anak Uisa Dini merupkaan suatu upaya pembinan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan

Anak usia dini disebut sebagai periode sensitif atau masa peka yaitu masa dimana fungsi-fungsi tertentu perlu dirangsang diarahkan sehingga tidak menghambat perkembangannya, sebagai

Anak usia dini memiliki karakteristik yang berbeda sehingga media pembelajaran yang diberika harus berbeda pula namun tetap sesuai dengan karakteristik anak usia dini misalnya