• Tidak ada hasil yang ditemukan

IPLEMENTASI FUZZY SUGENO DAN FORWARD CHAINING PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGATURAN NUTRISI DAN MAKANAN ATLET.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IPLEMENTASI FUZZY SUGENO DAN FORWARD CHAINING PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGATURAN NUTRISI DAN MAKANAN ATLET."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Implementasi Metode Fuzzy Sugeno dan Forward Chaining pada Sistem

Pendukung Keputusan Pengaturan Nutrisi dan Menu Makanan Atlet

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komputer Program Studi Ilmu Komputer

oleh

Mohammad Army Budi Santosa

NIM 0805590

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Oleh

Mohammad Army Budi Santosa

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Mohammad Army Budi Santosa 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

IMPLEMENTASI FUZZY SUGENO DAN FORWARD CHAINING PADA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGATURAN NUTRISI DAN

MENU MAKANAN ATLET

Oleh

MOHAMMAD ARMY BUDI SANTOSA

NIM 0805590

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Wahyudin, M.T.

NIP. 197304242008121001

Pembimbing II

Novi Sofia Fitriasari, M.T.

NIP. 197811042010122001

Mengetahui

Ketua Program Studi Ilmu Komputer

Eddy Prasetyo Nugroho, M.T.

NIP 197505152008011014

Mengetahui

Ketua Departemen Pend. Ilmu Komputer

Prof. H. Munir, M.IT.

(4)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Implementasi Metode

Fuzzy Sugeno dan Forward Chaining Pada Sistem Pendukung Keputusan Pengaturan Nutrisi dan Menu Makanan Atlet” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

(5)

i

Mohammad Ary Budi Santosa, 2015

ABSTRAK

Peranan gizi dalam olahraga prestasi menuntut tenaga ahli yang terampil untuk

menjaga secara khusus dan intensif terhadap gizi seorang atlet. Sistem Pendukung

Keputusan (SPK) dengan menggunakan metode Fuzzy Sugeno dan metode Forward

Chaining. SPK ini digunakan untuk membantu atlet dalam menghitung kebutuhan nutrisi

hariannya serta mengatur menu makanan atlet, sesuai dengan kriteria dan parameter yang

diinginkan atlet serta sesuai kebutuhan nutrisi atlet. Metode Fuzzy Sugeno akan digunakan

untuk menangani ketidakpastian seperti pada standar variabel Indeks Massa Tubuh (IMT),

intensitas penyakit dan umur. Metode Forward Chaining digunakan untuk mengambil

keputusan berupa menu makanan sesuai dengan keinginan atlet dengan tetap mengacu pada

kebutuhan nutrisi harian atlet. Diharapkan penggabungan kedua metode ini dapat

membantu SPK memberikan keputusan berupa menu makanan yang dapat dikonsumsi oleh

atlet sesuai dengan kadar kalori dan nutrisi harian atlet serta dapat membantu atlet dalam

menyusun menu makanan dan memantau kebutuhan nutrisi hariannya. Pengujian

dilakukan dengan membandingkan perhitungan sistem terhadap hasil perhitungan manual

untuk memastikan bahwa proses perhitungan kebutuhan nutrisi harian dan aktivitas

olahraga dan penyusunan menu makanan dengan metode Fuzzy Sugeno dan metode

Forward Chaining sudah benar. Dari perbandingan antara hasil perhitungan manual

dengan hasil perhitungan sistem, diperoleh bahwa hasil perhitungan manual sama dengan

perhitungan sistem. Pengujian juga dilakukan terhadap ahli nutrisi olahraga dan

menunjukkan bahwa sistem ini telah bekerja sesuai dengan aturan yang ada, dengan

kemampuan pengolahan data yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan cara manual.

(6)

ABSTRACT

The role of nutrition in sport achievement requires skilled experts to keep

specifically and intensively on an athlete's nutrition. Decision Support Systems (DSS)

using Fuzzy Sugeno and Forward Chaining method. DSS is used to assist athletes in

calculating the daily nutritional needs of athletes as well as set menu meals, according to

the desired criteria and parameters of athletes as well as appropriate nutritional needs of

athletes. Fuzzy Sugeno will be used to deal with the uncertainty as to the standard variable

Body Mass Index (BMI), the intensity of the disease and age. Forward Chaining method

is used to make decisions in the form of diet in accordance with the wishes of the athlete

with reference to the daily nutritional needs of athletes. Expected merger of these two

methods can help SPK give a decision in the form of a menu of food that can be consumed

by athletes in accordance with the level of daily calories and nutrients can help athletes and

athletes in preparing menus and monitor the daily nutritional needs. Testing is done by

comparing the calculation results of the calculation of the system to ensure that the process

of calculating the daily nutritional needs and sports activities and preparation of the food

menu with Fuzzy Sugeno and Forward Chaining method is correct. From the comparison

between the results of manual calculations with the results of the calculation system, found

that the results of manual calculations the same as the calculation system. Tests were also

conducted on sports nutrition experts and shows that this system has worked in accordance

with the existing rules, with data processing capabilities much faster than the manual way.

(7)

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 7

1.3. Tujuan Penelitian... 7

1.4. Signifikansi Penelitian... 7

1.5. Batasan Masalah ... 8

1.6. Metodologi Penelitian ... 9

1.7. Sistematika Penulisan ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pendukung Keputusan ... 11

2.1.1. Tujuan Sistem Pendukung Keputusan ... 11

2.1.2 Tahapan Pengambilan Keputusan ... 11

2.1.3 Komponen Sistem Pendukung Keputusan ... 12

2.2 Nutrisi ... 13

2.3 Karbohidrat ... 14

2.4 Lemak ... 15

(8)

2.6 Vitamin dan Mineral ... 16

2.7 Kebutuhan Energi ... 16

2.7.1 Indeks Massa Tubuh ... 17

2.7.2 Basal Metabolic Rate (BMR) ... 18

2.7.3 Specific Dynamic Action (SDA) ... 18

2.7.4 Pengukuran Lemak Bawah Kulit Dari Skinfold ... 18

2.7.5 Aktivitas Fisik ... 19

2.7.6 Pengeluaran Energi (Energy Expenditure)... 20

2.7.7 Intensitas Penyakit ... 21

2.7.8 Tahap Perhitungan Total Kebutuhan Kalori Harian Atlet ... 22

2.8 Logika Fuzzy ... 23

2.9 Himpunan Fuzzy ... 23

2.10 Fungsi Keanggotaan ... 25

2.11 Fuzzy Sugeno ... 27

2.12 Forward Chaining ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 31

3.2 Metode Penelitian ... 34

3.2.1 Proses Pengumpulan Data... 34

3.2.2 Proses Pengembangan Perangkat Lunak... 35

(9)

viii

4.3.2 Analisis Penentuan Fungsi Keanggotaan ... 50

4.3.3 Analisis Komposisi Aturan ... 54

4.3.4 Penegasan (DeFuzzyfikasi)... 54

4.4 Perhitungan Total Kebutuhan Kalori dan Nutrisi Harian ... 55

4.4.1 Basal Metabolic Rate (BMR) ... 55

4.5.3 Pendefinisian Struktur Pengendalian Data ... 58

4.6 Analisis Kasus ... 59

4.6.1 Menghitung nilai keanggotaan ... 60

4.6.2 Inferensi Aturan Dengan Metode Fuzzy Sugeno... 61

4.6.3 DeFuzzyfikasi ... 63

(10)

4.6.5 Menyusun Menu Makanan Dengan Forward Chaining ... 64

4.7 Perancangan Sistem... 68

4.7.1 Analisis Proses Bisnis ... 68

4.7.2 Pemodelan Kebutuhan ... 70

4.7.3 Model Interaksi ... 71

4.7.4 Perancangan Database ... 73

4.7.5 Perancangan Antarmuka ... 74

4.8 Implementasi ... 78

4.8.1 Implementasi Modul Program... 78

4.8.2 Implementasi Antarmuka ... 80

4.8.3 Implementasi SPK Pengaturan Nutrisi dan Menu Makanan Atlet.. 80

4.9 Pengujian Aplikasi ... 88

4.9.1 Pengujian Lingkungan ... 88

4.9.2 Rencana Pengujian ... 88

4.9.3 Pengujian Blackbox ... 89

4.9.4 Hasil Pengujian ... 94

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan... 96

5.2. Saran ... 96

DAFTAR PUSTAKA ... 98

(11)

x

Mohammad Ary Budi Santosa, 2015

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kebutuhan karbohidrat pada atlet ... 14

Tabel 2.2 Status IMT berdasarkan usia ... 17

Tabel 2.3 Rumus BMR Harris-Benedict ... 18

Tabel 2.4 Standar Persentase Lemak Tubuh ... 19

Tabel 2.5 Kategori Tingkatan Aktivitas Fisik ... 20

Tabel 2.6 Kebutuhan Energi Aktivitas Olahraga per Menit Berdasarkan Berat Badan... 20

Tabel 2.7 Faktor aktivitas dan injuri (Sumber : Chynthia, 2011) ... 21

Tabel 2.8 Tambahan kebutuhan energi pada keadaan sakit (sumber : (Hartono, 2006)) ... 21

Tabel 4.1 Kategori Umur ... 43

Tabel 4.2 Kategori IMT ... 44

Tabel 4.3 Tabel Daftar Alternatif Menu Makanan Utama ... 45

Tabel 4.4 Tabel Daftar Alternatif Menu Makanan Lauk Pauk ... 45

Tabel 4.5 Tabel Daftar Alternatif Menu Makanan Sayuran ... 46

Tabel 4.6 Tabel Daftar Alternatif Menu Makanan Buah ... 47

Tabel 4.7 Tabel Daftar Alternatif Menu Makanan Susu ... 48

Tabel 4.8 Tabel Daftar Alternatif Menu Kudapan Utama ... 48

Tabel 4.9 Tabel Daftar Alternatif Menu Kudapan Pendamping ... 49

Tabel 4.10 Tabel Persentase Pembagian Kalori Harian... 49

Tabel 4.11 Himpunan Fuzzy variabel pada Nutrisport... 49

Tabel 4.12 Persamaan Harris-Bennedict dengan revisi oleh Roza dan Shizgal ... 55

Tabel 4.13 Kebutuhan Energi Berdasarkan Aktivitas Olahraga (kalori/menit) .... 56

Tabel 4.14 Standar Persentase Lemak Tubuh ... 57

Tabel 4.15 Standar Presentase Lemak Tubuh ... 57

Tabel 4.16 Jenis Menu Makanan ... 65

Tabel 4.17 Parameter Menu Makanan Berat... 65

Tabel 4.18 Kriteria Menu Makanan Kategori Utama ... 65

Tabel 4.19 Kriteria Makanan Kategori Lauk Pauk ... 66

(12)

Tabel 4.21 Kriteria Makanan Kategori Buah ... 66

Tabel 4.22 Kriteria Makanan Kategori Susu... 66

Tabel 4.23 Parameter Menu Kudapan... 67

Tabel 4.24 Kriteria Menu Kudapan ... 67

Tabel 4.25 Kriteria Menu Kudapan ... 67

Tabel 4.26 Implementasi Modul Program ... 78

Tabel 4.27 Tabel Rencana Pengujian Modul Nutrisport... 88

Tabel 4.28 Tabel Pengujian Blackbox Modul Nutrisport ... 90

(13)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Komponen Sistem Pendukung Keputusan ... 12

Gambar 2.2 Fungsi keanggotaan untuk setiap himpunan pada variabel umur ... 24

Gambar 2.3 Kurva Linear Naik... 26

Gambar 2.4 Kurva Linear Turun... 26

Gambar 2.5 Kurva Segitiga ... 26

Gambar 2.6 Kurva Segitiga ... 27

Gambar 2.7 Kurva Tapesium ... 27

Gambar 2.8 Flowchart Metode Fuzzy TSK (Sugeno Kang) ... 29

Gambar 2.9 Forward Chaining... 30

Gambar 3.1 Desain Penelitian... 33

Gambar 4.1 Contoh Penyajian Menu Makanan Atlet ... 45

Gambar 4.2 Grafik IMT ... 51

Gambar 4.3 Grafik Intensitas Penyakit ... 52

Gambar 4.4 Grafik Umur ... 53

Gambar 4.5 Flowchart Sistem Pendukung Keputusan Pengaturan Nutrisi dan Menu Makanan Atlet ... 69

Gambar 4.6 Context Diagram Sistem Pendukung Keputusan Pengaturan Nutrisi dan Menu Makanan Atlet... 71

Gambar 4.7 DFD Level 1... 72

Gambar 4.8 Conceptual Data Model Sistem Pendukung Keputusan Pengaturan Nutrisi dan Menu Makanan Atlet... 74

Gambar 4.9 Halaman Login ... 75

Gambar 4.10 Halaman Data Atlet ... 75

Gambar 4.11 Halaman Hitung Nutrisport ... 76

Gambar 4.12 Halaman Masukkan Biodata Hitung Nutrisport... 76

Gambar 4.13 Halaman Aturan ... 77

Gambar 4.14 Halaman Proses Penyusunan Menu Makanan ... 77

Gambar 4.15 Halaman Login ... 81

(14)

Gambar 4.17 Halaman variabel Fuzzy ... 82

Gambar 4.18 Halaman Data Atlet ... 82

Gambar 4.19 Halaman Detail data Atlet ... 83

Gambar 4.20 Halaman Daftar User... 83

Gambar 4.21 Halaman Beranda User... 84

Gambar 4.22 Halaman Data Makanan ... 84

Gambar 4.23 Halaman Data Nutrisport ... 85

Gambar 4.24 Halaman Hitung Nutrisport ... 85

Gambar 4.25 Halaman Hasil Hitung Nutrisport ... 86

Gambar 4.26 Halaman Pilih Menu Makanan... 86

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Manusia sebagai makhluk hidup tidak bisa terlepas dari kebutuhannya akan

mengonsumsi makanan. Zat gizi pada makanan diperlukan bagi tubuh manusia untuk memperoleh energi. Zat gizi atau nutrisi adalah zat makanan atau dalam arti luas adalah proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi melalui proses pencernaan, penyerapan, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat gizi untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal organ tubuh serta untuk menghasilkan energi (Irianto, 2006). Energi diperlukan oleh manusia untuk melakukan aktivitas fisik seperti belajar, bekerja, berolahraga, dan kegiatan lainnya. Makanan yang baik bagi tubuh manusia adalah makanan yang dapat memberi manfaat bagi tubuh dan proporsional yaitu makanan yang memiliki keseimbangan nutrisi sesuai dengan kebutuhan pemakan dan kemudian yang tidak kalah penting makanan tersebut aman untuk dikonsumsi.

Permasalahan gizi di Indonesia dalam hal ini pemenuhan nutrisi yang baik dan proporsional masih memiliki kendala dan permasalahan. Setidaknya terdapat beragam faktor yang menjadi penyebab masalah nutrisi yang terdiri dari kekurangan dan kelebihan nutrisi tersebut, di antaranya kemiskinan, kesehatan, pangan, pendidikan, air bersih, keluarga berencana dan faktor lainnya (Depkes,

2015). Pada tahun 2013, setidaknya terdapat sekitar 19,6 persen kasus kekurangan nutrisi (malnutrisi) pada balita dan dari jumlah tersebut sebanyak 5,7 persen balita dengan status gizi buruk. Untuk kasus usia dewasa (di atas 18 tahun), kasus kekurangan gizi masih banyak ditemui dan yang saat ini banyak dijumpai adalah kasus obesitas atau kelebihan nutrisi (Kompas, 2015). Bahkan kasus obesitas pada anak seperti yang telah diungkapkan oleh Menteri Kesehatan, Nila Djuwita Anfasa saat ini mengalami kenaikan menjadi 11 persen (Hidayat, 2015).

(16)
(17)

2

kebugaran, pertumbuhan anak serta pembinaan prestasi olahraga. Dalam lingkup

pembinaan olahraga, ilmu nutrisi bersama ilmu lainnya mendukung tercapainya prestasi. Prestasi atlet ditentukan oleh kualitas latihan, sedangkan latihan yang

berkualitas dapat diperoleh apabila didukung berbagai ilmu penunjang. Ilmu tersebut antara lain psikologi, anatomi, fisiologi, biomekanik, statistik, tes pengukuran, belajar gerak, sejarah, ilmu pendidikan, sosiologi, kesehatan olahraga dan ilmu nutrisi (Irianto, 2006).

Prestasi olahraga Indonesia yang saat ini dapat dikatakan mengalami krisis dan penurunan prestasi (Hari, 2011) adalah salah satu indikator bahwa negara ini belum serius untuk menangani nutrisi para atletnya. Prestasi olahraga Indonesia di kancah dunia pada Olimpiade London tahun 2012 silam yang juga mengalami penurunan juga merupakan fakta menurunnya prestasi olahraga Indonesia. Pada Olimpiade London 2012, Indonesia yang merupakan negara dengan penduduk terbanyak ke-4 dunia dengan jumlah kurang lebih 250 juta jiwa (UN, 2014) tidak mampu memperoleh emas padahal sebelumnya Indonesia mampu meraih emas pada Olimpiade periode sebelumnya pada tahun 2008 silam. Prestasi olahraga Indonesia

di tingkat ASEAN pada SEA Games 2013 pun bisa dikatakan mengalami penurunan dengan hanya menduduki peringkat keempat dari yang sebelumnya pada kejuaraan SEA Games 2011 lalu menjadi juara umum.

Dengan jumlah penduduk yang banyak, olahraga Indonesia seharusnya mampu untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik dalam bidang olahraga dan dapat berdiri sejajar dengan negara-negara maju salah satunya dengan pemenuhan nutrisi yang baik dan optimal dan sesuai dengan ketentuan pengetahuan serta pemahaman atlet, pelatih dan ahli nutrisi dalam memilih makanan. Amerika Serikat mempunyai USOC (United States Olympic Committee), komite olahraga yang mengatur nutrisi dan diet atlet yang di dalamnya terdapat ahli nutrisi atlet. Kadar pemenuhan nutrisi

atlet diatur sesuai dengan ketentuan USOC (TeamUSA, 2015). Indonesia mempunyai badan organisasi yang mewadahi ahli nutrisi dan gizi yang tergabung

(18)

Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan prestasi olahraga dapat

diperoleh dengan pemenuhan nutrisi yang cukup dan sesuai (Kemenkes, 2013). Dengan pemberian nutrisi yang cukup dan sesuai, serta pengaturan menu makanan

yang proporsional dan harus disiapkan pada masa pelatihan, pertandingan dan pasca pertandingan menjaga seorang atlet untuk tetap sehat dan meningkatkan performanya serta mencapai target mereka sebagai seorang atlet yaitu prestasi (Kemenkes, 2013).

Peranan gizi dalam olahraga prestasi menuntut tenaga ahli yang terampil untuk menjaga secara khusus dan intensif kebutuhan zat gizi seorang atlet (Depkes RI, 2013). Di Indonesia, pemenuhan gizi bagi atlet saat ini belum dikontrol sepenuhnya oleh ahli nutrisi dan masih mengandalkan kepada pihak ketiga yakni pengelola dan penyedia makanan atlet. Hal tersebut diakui oleh Agus Rusdiana, M.Sc., Ph.D

selaku Ketua Departemen Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) UPI bahwa dengan kebutuhan nutrisi yang berbeda seharusnya pemenuhan nutrisi dan makanan atlet dikontrol dan diawasi secara intensif oleh ahli nutrisi. Dalam dunia olahraga prestasi, menu seorang atlet harus mengandung kandungan nutrisi yang sesuai dan proporsional. Makanan juga harus diberikan dengan jumlah yang tepat, tidak boleh berlebih atau kurang dari kebutuhan, karena dapat menimbulkan perubahan metabolisme yang tidak diinginkan dan mengganggu perubahan metabolisme akibat latihan sehingga prestasi yang dicapai atlet tidak sesuai dengan harapan (Arisandi, 2014).

Saat ini proses perhitungan kadar nutrisi dan pemilihan menu untuk atlet masih menggunakan perhitungan manual yang mengacu dari buku manual takaran nutrisi

(Kemenkes, 2013). Pemanfaatan dan penerapan teknologi, mutlak harus diterapkan pada pembinaan olahraga modern. Saat ini proses pemilihan menu dan informasi nilai nutrisi belum dilakukan secara optimal dan belum menerapkan penggunaan teknologi khususnya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

(19)

4

menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan, sampai mengevaluasi pemilihan alternatif (Sparague, 1993).

Dengan memanfaatkan SPK, ahli nutrisi dan penyedia makanan atlet sebuah tim olahraga misalnya dalam olahraga basket dapat mengoptimalkan menu makanan dengan proporsi terbaik sesuai dengan keinginan dan kebutuhan berdasarkan informasi nutrisi harian atletnya. Dengan memanfaatkan SPK, seorang atlet juga mampu menjaga performanya dengan mengambil keputusan memilih makanan dengan menjaga asupan makanan dan nutrisinya berdasarkan kebutuhan dirnya. Dengan memanfaatkan SPK pada ilmu nutrisi olahraga, diharapkan kontrol nutrisi harian atlet dan kontrol makanan atlet mampu dipantau dengan baik sehingga nantinya kondisi kesehatan dan performa serta prestasi atlet tersebut dapat meningkat dan menjadi lebih baik pula.

SPK memiliki berbagai macam metode yang dapat digunakan. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam SPK adalah metode Fuzzy. Kelebihan dari penggunaan logika Fuzzy di antaranya logika Fuzzy mampu memodelkan fungsi nonlinear yang sangat kompleks. Logika Fuzzy juga sangat fleksibel yang artinya mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan, dan ketidakpastian yang menyertai permasalahan (Kusumadewi & Purnomo, 2010). Terdapat berbagai macam metode Fuzzy yang digunakan dalam SPK. Salah satu metode Fuzzy yang sering digunakan adalah Sistem Inferensi Fuzzy atau Fuzzy Inference System (FIS). FIS dapat melakukan penalaran dengan prinsip serupa seperti manusia melakukan penalaran dengan nalurinya.

Terdapat beberapa jenis di antaranya Fuzzy Tsukamoto, Fuzzy Sugeno, Fuzzy

Mamdani. Metode Fuzzy FIS memiliki 3 komponen utama yaitu variabel Fuzzy, himpunan Fuzzy, dan semesta pembicaraan. Terdapat berbagai penelitian yang mengangkat implementasi SPK dalam ilmu nutrisi dengan menggunakan metode FIS. Salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Sri Kusumadewi (2007) yang berjudul “Sistem Inferensi Fuzzy (Metode TSK) untuk Penentuan Kebutuhan Kalori Harian”. Peneliti menggunakan SPK untuk menentukan kebutuhan kalori harian dengan metode TSK (Sugeno Kang). Peneliti menggunakan metode TSK untuk menentukan kebutuhan kalori harian dengan menggunakan 7 variabel masukan

(20)

intensitas penyakit. Hasilnya metode Fuzzy inferensi model TSK dapat menghitung kalori dengan baik.

Pada penelitian lainnya berjudul “Penerapan Logika Fuzzy untuk Mengukur Status Kesehatan Masyarakat Berdasarkan Kecukupan Gizi” oleh D Alfia Afriliandy (2011), peneliti menggunakan metode Fuzzy Mamdani dalam penentuan status gizi masyarakat. Hasilnya metode Fuzzy Mamdani dapat menentukan status gizi masyarakat dengan baik namun keterbatasan dari kedua penelitian tersebut yaitu peneliti tidak memberikan solusi terhadap masyarakat. Misalnya masyarakat yang termasuk dalam kategori ‘kurang gizi’ dengan kebutuhan nutrisi sekian, peneliti belum memberi solusi berupa menu makanan atau nutrisi yang dianjurkan untuk dapat dikonsumsi.

Pada penelitian lainnya berjudul “Pembangunan Sistem Rekomendasi Menu Makanan Restoran Berbasis Web Menggunakan Metode Knowlodge Based Recommendation” (Suparlan, 2012) menjelaskan bahwa dengan metode knowledge based recommendation dan foward chaining mampu memberikan rekomendasi menu makanan yang variatif sesuai dengan keinginan konsumen. Dengan mencocokkan parameter dengan basis pengetahuan yang berasal dari pakar, penelitian ini dapat memberikan rekomendasi menu kepada pengguna dengan cara mencocokkan parameter yang dimasukkan pengguna terhadap pengetahuan yang dimiliki sistem, menu yang direkomendasikan adalah menu yang memiliki kesamaan parameter berdasarkan prioritas masing-masing parameter.

Atas dasar tersebut metode yang dipakai pada SPK ini adalah metode Fuzzy

(21)

6

masukannya. Variabel yang dipakai pada aplikasi ini antara lain umur seorang atlet,

Indeks Massa Tubuh (IMT), intensitas penyakit, dengan variabel crisp yaitu jenis kelamin. Hasil akhirnya diperoleh dengan menggunakan rata-rata terboboti dengan

konsekuen konstanta berupa rumus perhitungan energi Harris-Benedict dan ditambah dengan konstanta berdasarkan indeks antropometrik serta konstanta pertambahan energi diharapkan mampu menghitung kebutuhan kalori dan nutrisi harian atlet secara optimal.

Kemudian hasil dari perhitungan kebutuhan kalori dan nutrisi harian atlet dengan metode Fuzzy Sugeno tersebut akan digunakan dalam menyusun menu makanan atlet. Metode yang dipakai dalam menentukan menu makanan atlet adalah metode Forward Chaining. Metode Forward Chaining adalah strategi penarikan kesimpulan yang dimulai dengan memasukkan sejumlah fakta yang telah diketahui ke dalam working memory, kemudian menurunkan fakta baru dengan memakai aturan-aturan yang cocok dengan fakta yang diketahui. Fakta yang digunakan berdasarkan basis pengetahuan yang ada pada database. Diharapkan Forward Chaining dapat mengambil keputusan berupa menu makanan sesuai dengan

keinginan pengguna dalam hal ini atlet namun tetap sesuai dengan kebutuhan nutrisi atlet tersebut.

(22)

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian mengenai implementasi metode Fuzzy Sugeno dan Forward Chaining pada sistem pendukung keputusan pengaturan nutrisi dan menu makanan atlet sebagai berikut:

1. Bagaimana membangun aplikasi yang dapat menyusun menu makanan atlet sesuai dengan kebutuhan nutrisi harian dan aktivitas olahraga atlet?

2. Bagaimana metode Fuzzy Sugeno dan metode Forward Chaining

diterapkan agar pengaturan menu makanan atlet dilakukan sesuai dengan kriteria dan kebutuhan nutrisi atlet?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari dilakukannya penelitian implementasi metode Fuzzy Sugeno dan

Forward Chaining pada sistem pendukung keputusan pengaturan nutrisi dan menu makanan atlet :

1. Membangun aplikasi yang bisa yang dapat menyusun menu makanan atlet agar tercapai pemenuhan nutrisi yang optimal, yaitu nutrisi yang dapat memperbaiki dan mempertahankan status nutrisi seorang atlet, dalam hal ini atlet bola basket yang ideal.

2. Menerapkan metode Fuzzy Sugeno dalam menghitung nutrisi harian atlet dan metode Forward Chaining pada penyusunan menu makanan atlet dilakukan sesuai dengan kebutuhan nutrisi harian dan kriteria ahli gizi atau atlet.

1.4. Signifikansi Penelitian

(23)

8

Setelah melakukan penelitian ini, diharapkan peneliti mendapatkan pengetahuan baru mengenai metode Fuzzy Sugeno dan metode Forward Chaining serta menerapkannya dalam Sistem Pendukung Keputusan (SPK).

b. Bagi pihak lain

Hasil penelitian diharapkan dapat membantu para pengembang teknologi agar dapat menciptakan dan membangun aplikasi yang menerapkan metode

Fuzzy Sugeno dan metode Forward Chaining. Selain itu memudahkan dalam perhitungan kebutuhan nutrisi harian atlet berupa perhitungan energi (kalori), kebutuhan karbohidrat, protein dan lemak serta menu makanan sesuai dengan keinginan.

1.5. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah pada penelitian ini meliputi hal-hal sebagai berikut :

a. Penelitian ini menggunakan data makanan yang bersumber dari Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) Indonesia yang berasal dari Depkes RI, database dari software NutriSurvey2007 dan dari website

http://www.fatsecret.co.id.

b. Perhitungan status gizi atlet menggunakan metode Fuzzy Sugeno dan berdasarkan dari Basal Metabolic Rate (BMR), Specific Dynamic Action

(SDA), dan indeks antropometrik yang terdiri dari Indeks Massa Tubuh (IMT), Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB), usia.

c. Kriteria yang digunakan dalam SPK ini antara lain energi (Kkal), karbohidrat (Kal), protein (Kal) dan lemak (Kal).

d. Jenis alternatif menu makanan dari pakar nutrisi olahraga tetap, user atau

admin hanya bisa mengubah detail dari menu makanan.

e. Menu makanan dikategorikan dalam 4 kelompok besar yaitu menu utama, lauk pauk, sayuran, buah-buahan dan susu.

(24)

g. Menu disusun per penyajian, yaitu : menu makan besar (pagi, siang dan malam) serta menu kudapan (kudapan pagi dan kudapan sore)

h. Subyek penelitian adalah atlet cabang olahraga bola basket pada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) bola basket Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung yaitu Unit Bola Basket Bumi Siliwangi (UBBBS UPI).

1.6. Metodologi Penelitian

Metode-metode yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Kajian Pustaka; Kajian pustaka dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi dari buku-buku literatur maupun artikel-artikel yang berasal dari internet yang berkaitan dengan metode Fuzzy Sugeno dan

Forward Chaining.

b. Tinjauan Lapangan/ Observasi; Adapun observasi yang dilakukan adalah mengumpulkan data atlet dan data antropometrik atlet serta data menu makanan dan kandungan nutrisi yang berasal dari internet dan wawancara terhadap ahli nutrisi atlet dan olahraga dalam hal ini olahraga bola basket.

c. Pengambilan data; Pengambilan data dilakukan untuk mengambil sampel dan data atlet serta pengukuran indeks antropometrik atlet bola basket. d. Pengembangan Perangkat Lunak; Hasil akhir penelitian ini adalah

sebuah perangkat lunak yang dapat mengatur nutrisi dan menu makanan atlet. Pengembangan perangkat lunak menggunakan metode Water Fall.

(25)

10

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan masalah secara umum meliputi latar belakang

penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi landasan teori yang akan digunakan dalam analisis, perancangan, dan implementasi perangkat lunak.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Berisi tentang teknis pelaksanaan penelitian berupa alat dan bahan penelitian, desain penelitian dan proses penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berisi hasil penelitian serta analisis yang dilakukan selama penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan yang didapat selama penelitian dan saran-saran dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil penelitian.

LAMPIRAN

(26)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Untuk memudahkan dalam melakukan penelitian, pada bab ini akan

dijelaskan mengenai skema umum penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua tahapan utama, pertama adalah tahapan yang berhubungan dengan teori dan konsep keilmuan yang akan diteliti, sedangkan kedua merupakan penerapan teori atau konsep tersebut dengan cara menghitung secara manual maupun dengan komputasi yang dilakukan oleh sistem. Gambaran umum untuk tahapan tersebut bisa dilihat pada Gambar 3.1.

Berikut langkah-langkah penelitian yang dilakukan :

1. Mencari rumusan masalah yang menarik untuk dijadikan penelitian, rumusan masalah dari penelitian ini yaitu menentukan status gizi atlet bola basket dan menyusun menu makanan atlet sesuai dengan kebutuhan nutrisi harian dan parameter keinginan atlet.

2. Need Assesment

a. Mempersiapkan bahan penelitian, yaitu data-data yang akan diolah menggunakan sistem

b. Mempersiapkan alat penelitian, yaitu berupa perangkat keras (hardware), instrumen penelitian, dan perangkat lunak (software) 3. Studi Literatur

(27)
(28)

c. Daftar komposisi bahan makanan berasal dari Daftar Komposisi

Bahan Makanan (DKBM) Indonesia yang berasal dari Depkes RI dan dari database aplikasi NutriSurvey2007

5. Menganalisis dan mendesain sistem.

6. Mengimplementasikan sistem dengan metode sekuensial linier dengan memanfaatkan metode Fuzzy Inferensi model TSK (Sugeno) dengan dukungan BMR (Basal Metabolic Rate), indeks antropometrik yang terdiri dari Indeks Massa Tubuh (IMT), SDA, persentase lemak dan aktivitas olahraga seorang atlet.

7. Mengimplementasikan metode Forward Chaining untuk penyusunan menu makanan atlet.

(29)

33

Rumusan Masalah

1. Menentukan kebutuhan nutrisi harian atlet basket

2. Menentukan alternatif pilihan menu makanan sesuai dengan nutrisi harian masing-masing atlet

Studi Literatur

1. Menentukan metode sistem pendukung keputusan yang tepat dengan spesifikasi nutrisi menu makanan

2. Metode Fuzzy Sugeno (TSK)

3. Metode Forward Chaining

Wawancara

1. Wawancara kepada ahli gizi dan olahraga terkait dengan rumusan masalah

2. Wawancara kepada ahli gizi dan olahraga terkait dengan materi dan aktivitas olahraga atlet

Sistem Pendukung Keputusan Pengaturan (SPK) Nutrisi dan Pemilihan Menu Makanan Atlet

2. Analisis penentuan domain Rumus Energi Harris- Analisis

Fuzzy Benedict dan rumus Desain

3. Aplikasi penentuan fungsi tambahan energi Kode

4.

keanggotaan

Analisis komposisi aturan

Intensitas Penyakit Tes (Black Box)

5. Penegasan (DeFuzzyfikasi)

1. Identifikasi Masalah 2. Pendefinisian Data Input 3. Pendefinisian struktur

(30)

Penelitian dimulai dengan menentukan rumusan masalah sebagai tahap awal

yang didasari atas latar belakang masalah. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah menentukan kebutuhan nutrisi atlet dan mencari alternatif pilihan paket

menu makanan, sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan kriteria masing-masing atlet, dalam hal ini atlet cabang olahraga bola basket. Untuk dapat menentukan metode yang tepat, maka dilakukan studi literatur yang berhubungan dengan sistem pendukung keputusan yang bisa memberikan alternatif menu makanan sesuai dengan nutrisi atlet bola basket.

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode Fuzzy Sugeno

dibantu dengan perhitungan indeks antropometrik digunakan dalam membantu menentukan status gizi atlet dan perhitungan kebutuhan kalori harian atlet. Data kalori harian dan kebutuhan nutrisi atlet kemudian menjadi basis pengetahuan untuk menentukan menu makanan atlet sesuai dengan kriteria yang diinginkan.

Untuk menentukan makanan atlet digunakan metode Forward Chaining yang digunakan dalam penarikan kesimpulan berdasarkan fakta yang sesuai dengan

keinginan dan kebutuhan atlet.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Proses Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, data dan informasi yang tersedia dapat menunjang proses penelitian. Metode-metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut :

a. Studi Literatur

(31)

35

wawancara kepada pembina Unit Bola Basket Bumi Siliwangi (UBBBS) UPI

Bandung untuk mendapatkan data yang valid atlet berupa indeks antropometrik atlet dan mengukur skinfold atlet.

c. Data penelitian

Data penelitian yang diperoleh yaitu data antropometrik atlet Unit Bola Basket Bumi Siliwangi (UBBBS) UPI yang dilakukan dengan pengambilan dan pengukuran langsung kepada atlet UBBBS UPI. Data penelitian lainnya yaitu Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) yang berasal dari Depkes RI dan website http://www.fatsecret.co.id. dan data paket makanan yang berasal dari ahli gizi dan jurnal ilmiah.

3.2.2 Proses Pengembangan Perangkat Lunak

Pada proses pengembangan perangkat lunak ini, metode yang digunakan dalam menghitung kalori harian atlet adalah metode Fuzzy Sugeno dan kemudian di proses menggunakan metode Forward Chaining untuk memperoleh pilihan menu makanan yang sesuai dengan kalori harian atlet.

1. Metode Fuzzy Sugeno

Metode yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak dalam penelitian ini dalam menghitung kebutuhan nutrisi harian atlet menggunakan metode Fuzzy Sugeno orde nol. Metode ini memiliki beberapa langkah, diantaranya :

a. Analisis penentuan domain Fuzzy / Fuzzyfikasi ; yaitu mengubah input sistem yang mempunyai nilai tegas menjadi variabel linguistik menggunakan fungsi keanggotaan yang disimpan dalam basis pengetahuan Fuzzy.

b. Pembentukan basis pengetahuan Fuzzy.

(32)

a = Predikat nilai a

z = hasil keluaran inferensi secara tegas (crisp) masing-masing rule e. Hasil perhitungan metode Fuzzy Sugeno

2. Metode Forward Chaining

Metode Forward Chaining digunakan dalam pengembangan perangkat lunak dalam penelitian ini dalam pemilihan menu makanan atlet berdasarkan basis pengetahuan dan kebutuhan nutrisi harian atlet. Metode ini memiliki beberapa langkah, diantaranya :

a. Representasi masalah :

Tahap ini meliputi pemilihan domain masalah dan akuisisi pengetahuan.

b. Pendefinisian data input

Sistem Forward Chaining memerlukan data awal untuk memulai inferensi.

c. Pendefinisian struktur pengendalian data

Aplikasi yang kompleks memerlukan premis tambahan untuk membantu mengendalikan data dalam pengaktifan suatu aturan.

3.3 Alat dan Bahan Penelitian

3.3.1 Alat Penelitian

Pada penelitian ini digunakan alat penelitian berupa perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

1. Perangkat keras

a. Processor AMD Phenom II N830 Triple-Core 2,1 Ghz

b. RAM 3 GB DDR3 c. Harddisk 350 GB

d. Mouse dan keyboard

(33)

37

3.3.2 Bahan Penelitian

Bahan penelitian yang digunakan adalah Data Komposisi Bahan

Makanan (DKBM) dan nutrisinya yang bersumber dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI), buku, jurnal ilmiah serta situs resmi pemerintah dan situs gizi : http://www.fatsecret.co.id. Data atlet berupa data pribadi dan data antropometrik diambil langsung pada sampel atlet UBBBS (Unit Bola Basket Bumi Siliwangi) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.

3.4 Proses Implementasi Perangkat Lunak

Dalam pengembangan perangkat lunak ini digunakan metode Sekuensial Linear/ Waterfall, alasan menggunakan metode ini karena model ini mengusulkan

sebuah pendekatan kepada pengembangan software yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, dan pengujian.

a. Pemodelan Sistem Informasi

Tahapan ini merupakan tahap proses analisis dan desain dilakukan, hasil dari proses analisis akan dipakai untuk tahapan selanjutnya yaitu proses desain.

b. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Pada tahapan ini dilakukan analisis kebutuhan fungsional dan non- fungsional dalam membangun Sistem Pendukung Keputusan (SPK) pengaturan nutrisi dan menu makanan atlet dengan metode Fuzzy Sugeno

dan Forward Chaining

c. Desain

Merupakan tahap penerjemahan kebutuhan yang sudah dianalisis ke sebuah perancangan perangkat lunak. Tahap dari desain meliputi perancangan data berupa perancangan Entity Relationship Diagram

(34)

prosedur algoritma; dan perancangan antar muka atau interface dari sistem yang akan dibuat.

d. Pengodean

Pada tahapan pengodean ini dilakukan proses penerjemahan analisis dan desain yang telah dibuat ke dalam bahasa pemrograman yang bisa di proses oleh komputer. Bahasa yang digunakan dalam proses ini adalah PHP Hypertext Preprocessor dengan menggunakan Framework CodeIgniter dan MySQL sebagai pemroses database.

e. Tes

Proses ini dilakukan untuk menguji dan memastikan perangkat lunak yang telah dibuat dapat bekerja sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya. Selain itu proses tes ini untuk memastikan sistem akan memberikan hasil yang akurat, proses pengujian dilakukan dengan

(35)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal mengenai implementasi metode Fuzzy Sugeno dan

Forward Chaining pada SPK Pengaturan nutrisi dan menu makanan atlet sebagai berikut :

1. Pembangunan aplikasi pengaturan nutrisi harian dan penyusunan menu makanan atlet telah berhasil menyusun menu makanan atlet sesuai dengan kebutuhan nutrisi harian dan aktivitas olahraga atlet. Dengan mengambil 10 sampel data dari populasi, dihasilkan keakuratan perhitungan kebutuhan nutrisi harian berupa total kalori harian sebesar 95,1365% dan hasil keluaran sistem berupa susunan menu makanan telah sesuai dengan preferensi dari

masing-masing atlet dan kebutuhan nutrisi harian atlet.

2. Metode Fuzzy Sugeno dan metode Forward Chaining digunakan dengan baik dan sesuai dengan kriteria dan kebutuhan nutrisi atlet, dalam hal ini atlet bola basket UBBS UPI. Sistem mampu menghitung kebutuhan kalori dan aktivitas olahraga dengan metode Fuzzy Sugeno dengan baik. Metode

Forward Chaining juga mampu memilih menu makanan sesuai dengan kategori dan keinginan atlet serta kebutuhan nutrisi harian atlet.

5.2. Saran

Melihat dari hasil penelitian yang telah didapatkan, terdapat beberapa saran yang ingin disampaikan agar penelitian serupa di masa yang akan datang dapat berkembang menjadi lebih baik. Beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Disarankan untuk menambahkan alternatif dan kriteria dari menu makanan dengan tidak membatasi menu makanan sesuai anjuran ahli nutrisi sesuai

dengan kenyataan di lapangan.

(36)

lebih akurat dan lebih baik di masa yang akan datang.

3. Disarankan untuk dapat menangani atlet dengan kondisi penyakit tertentu seperti diabetes, keadaan pasca operasi, dan lain sebagainya.

4. Disarankan untuk mendalami penelitian hingga tahap uji coba langsung dalam jangka waktu tertentu agar diketahui bahwa hasil keputusan berupa menu makanan dari sistem tersebut benar dan sesuai dengan kebutuhan atlet dan membantu meningkatkan performa dan prestasi atlet tersebut.

5. Disarankan untuk mengembangkan sistem dengan penggabungan metode

(37)

98

Mohammad Ary Budi Santosa, 2015

DAFTAR PUSTAKA

Arisandi, D. (2014). Perbandingan Penggunaan Kalori Terhadap Masing-Masing Posisi dalam Permainan Bola Basket. Bandung: UPI.

Chynthia, A. (2011). Asuhan Gizi : Nutritional Care Process. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Clark, N. (2008). Nancy's Clark Sport Nutrition Guide Book 4th Edition. Human Kinetics.

Depkes RI. (2002). Gizi Atlet Sepakbola. Jakarta: Depkes RI.

Depkes, K. K. (2015, Februari 9). www.depkes.co.id. Diambil kembali dari Website Departemen Kesehatan Republik Indonesia: http://www.depkes.go.id Durkin, J. (1994). Expert Systems: Design and Development. Prentice Hall

International.

Farizqi, E. (2013). Sistem Pendukung Keputusan Pengaturan Gizi dan Penyusunan Menu Makanan Atlet Sepakbola Menggunakan Metode Simpleks.

Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.

Kompas. (2015, Januari 19). National Geographic. Diambil kembali dari National Geographic: http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/01/1-dari-8- penduduk-dunia-mengalami-gizi-buruk

(38)

Kusumadewi, S. (2000). Analisis & Desain Sistem Fuzzy Menggunakan TOOLBOX MATLAB. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kusumadewi, S. (2007). Sistem Inferensi Fuzzy (Metode TSK) untuk Penentuan Kebutuhan Kalori Harian. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia. Kusumadewi, S., & Purnomo, H. (2010). Aplikasi Logika Fuzzy untuk Sistem

Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Manik, N. I., & A.Y., J. (2013). Optimization of Food Menus for Stroke Patients.

Applied Mathematical Sciences, 2709-2718.

McLeod, R. (1998). Management Information Systems. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Prabowo, A. (2012). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Menu Diet Pada Penyandang Diabetes Mellitus Dengan Logika Fuzzy Sugeno dan Naive

Bayes. Bangkalan: Universitas Trunojoyo.

Priyono, A., & Krisdanto, S. (2013). Nutritional Needs Recommendation Based on

Fuzzy Logic. The 4th International Conference on Electrical Engineering and Informatics (ICEEI 2013) (hal. 1244 - 1251). Bandung: Elseiver.

Roza, A., & Shizgal, H. (1984). The Harris Benedict equation reevaluated.

American Journal of Clinical Nutrition. Vol. 40, No. 1, 168-182. Soedioetama. (2000). Ilmu Gizi. Jakarta: Dian Rakyat.

Sparague, R. H. (1993). Decision Support Systems: Putting Theory Into Practice.

Englewood Clifts, N. J.: Prentice Hall.

Suparlan, S. (2012). Pembangunan Sistem Rekomendasi Menu Makanan Restoran Berbasis Web Menggunakan Metode Knowlodge Based Recommendation.

Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Surbakti, I. (2002). Sistem Pendukung Keputusan. Surabaya.

(39)

100

Mohammad Ary Budi Santosa, 2015

http://www.teamusa.org/About-the-USOC/Athlete-Development/Sport- Performance/Nutrition/Resources-and-Fact-Sheets

Zionts, S. (1969). The Criss-cross Method for Solving Linear Programming Problems. Management Science 15, 426-445.

Gambar

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

PENDUKUNG KEPUTUSAN INVESTASI UNTUK PENENTUAN POTENSI BATUBARA PADA SUATU AREA DENGAN METODE FORWARD.. CHAINING

Kamus data yang akan dipergunakan pada Sistem Pendukung Keputusan untuk Penentuan Stadium Penyakit Tuberkulosis menggunakan Metode Sugeno terdiri dari Kamus Data Admin, Kamus

Puji dan syukur kehadirat Allah Swt karena atas rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Analisis Rule Fuzzy Inferensi Sugeno Dalam Sistem

Berdasarkan perancangan sistem, implementasi dan pengujian, dapat diambil kesimpulan bahwa metode fuzzy sugeno dapat diimplementasikan pada sebuah sistem pendukung

Penerapan Metode Fuzzy Sugeno dalam Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Konsentrasi Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil di Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas Akhir dengan judul “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PEMAIN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN METODE FUZZY SUGENO (Studi

Berdasarkan hasil pengujian terhadap sistem pendukung keputusan (SPK) status gizi yang telah dibangun dengan menggunakan metode fuzzy sugeno dan pengujian

FINAL GRADE /0 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN FOOD COMBINING DENGAN METODE FORWARD CHAINING GRADEMARK REPORT GENERAL COMMENTS Instructor PAGE 1 PAGE 2 PAGE 3 PAGE 4 PAGE