Indriati, 2013
Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
APLIKASI TEKNIK BATIK TULIS
DENGAN MOTIF RUMAH ADAT DAYAK KANAYATN
PADA PEMBUATAN TAS WANITA
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Seni Rupa
Jurusan Pendidikan Seni Rupa FPBS UPI
Oleh :
INDRIATI
0809494
JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Indriati, 2013
Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Contoh Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1
Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan
Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn
Pada Pembuatan Tas Wanita
Oleh Indriati
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Indriati 2013
Universitas Pendidikan Indonesia Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Indriati, 2013
Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Bandung,Juli 2013
APLIKASI TEKNIK BATIK TULIS DENGAN MOTIF RUMAH ADAT
DAYAK KANAYATN PADA PEMBUATAN TAS WANITA
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :
Pembimbing I
Bandi Sobandi, SPd. M.Pd. NIP.197206131999031001
Pembimbing II
Zakiah Pawitan, S.Ds.M.Ds. NIP.198305052005012001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Seni Rupa FPBS UPI Bandung
Indriati, 2013
Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ABSTRAK
Indriati, 2013. Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita, Jurusan Seni Pendidikan Rupa di Universitas Pendidikan Indonesia.
Proses pembuatan batik pada zaman sekarang perlu mempertimbangkan aspek teknis maupun estetisnya. Aspek teknis berkaitan dengan cara pembuatan batik sedangkan aspek estetis berkaita dengan fungsi penciptaan batik bagi kehidupa sehari-hari.
Pembuatan tas untuk wanita dengan teknik batik tulis perlu memperhatikan sasaran penciptaan karya dengan tepat, hal ini di maksudkan supaya karya yang di ciptakan dapat sesuai dengan permintaan konsumen.
Metode penciptaan karya dilaksanakan dalam bentuk praktek, untuk mendukung metode tersebut maka dilakukan studi literature (membaca buku, majalah, dan browsing internet). Selain itu, untuk menambah wawasan dalam proses penciptaan karya di lakukan juga kunjungan atau observasi lapangan.
Tahap berkarya aplikasi batik dilakukan dengan dimulai dari membuat desain model, menstilasi motif rumah betang, burung enggang, dan batang garing dengan memperhatikan aspek keselarasan, keseimbangan, kesatuan keseuruhan sesuai desain, sehingga dapat memberikan hasil yang memuaskan.
Indriati, 2013
Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ABSTRACT
Indriati, 2013. Engineering Applications With Motif Batik Dayak Traditional House Kanayatn In Handbag Making, Department of Fine Arts Education at Universitas Pendidikan Indonesia.
The process of batik-making in contemporary times need to consider the technical and aesthetic aspects. Technical aspects related to the way of making batik while the aesthetic aspect berkaita with batik creation function for day-to-day lives of those. Making handbags for women with batik techniques need to pay attention to the goal of creating the right work, this in order to work in the mean can be made according to customer demand.
The method of creating the work carried out in practice, to support the method is carried out studies literature (reading books, magazines, and internet browsing). Moreover, to add insight in the process of creating the work is done well visits or field observations.
Stage work done by batik application starts making model design, motif menstilasi betang, hornbills, and crisp stems with consideration harmony, balance, unity keseuruhan appropriate design, so as to give a satisfactory result.
In the creation of works of this author TA makes 4 reticule works with several colors typical of West Kalimantan but the background color using the same work that is black, other colors namely, red, yellow, white and brown color added. Of the process of creating batik art batik concluded with ornamental motifs betang can be applied with an attractive decorative motif. With menstilasi form betang, hornbills and crisp stems give the impression of natural, decorative, and have a good aesthetic
v
Indriati, 2013
Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah Penciptaan ………. 2
C. Tujuan Penciptaan ………... 3
D. Manfaat Penciptaan ………. 3
E. Metode Penciptaan ……….. 4
BAB II LANDASAN PENCIPTAAN A. Konsep Batik ……… 5
2) Perlambangan Warna Dalam Batik ……….. 11
3) Unsur-Unsur Visual ………. 12
4) Prinsip-Prinsip Visual ……….. 13
B. Sejarah Perkembangan Batik ……….... 14
1. Batik Klasik Tradisional ………. 14
vi
Indriati, 2013
Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN BATIK
A. Metoe Penciptaan ………. 35
B. Teknik Penciptaan ……… 38
C. Persiapan Alat ……….. 38
D. Bahan ... 43
E. Tahapan Penciptaan ……….. 45
BAB IV VISUALISASI DAN ANALISA HASIL HARYA A. Visualisasi Karya ……….. 53
B. Pembahasan Karya ……… 66
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN ………... 70
1 Indriati, 2013
Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kekayaan seni tradisi di Indonesia sangat banyak dan menjadi identitas dari suatu bangsa, dan di antara seni tradisi tersebut diantaranya adalah seni batik. Seni tradisi tersebut biasanya berasal dari perpaduan unsur-unsur budaya lama dengan yang baru sehingga membentuk seni tradisi yang berbeda dengan budaya asalnya. Salah satu seni tradisi yang telah menjadi bagian dari budaya Indonesia dan telah diakui oleh dunia adalah batik. Hari Batik Nasional telah ditetapkan dan diperingati setiap tanggal 2 Oktober 2009. Selain sebagai salah satu dari seni tradisi budaya Indonesia, batik juga merupakan produk tekstil yang multiguna, disamping dapat digunakan sebagai pakaian resmi untuk acara kehormatan juga dapat digunakan sebagai pakaian santai, kemeja, rok, sarung, taplak meja, sprei, bantal, kursi dan sebagainya. Batik juga dapat dinilai mempunyai tujuan politis yaitu sebagai alat pemersatu bangsa yang selama ini telah memiliki kekhasan masing-masing dalam berpakaian daerah.
Dampak dari memasyarakatkan batik dan mengangkat corak batik yang diambil dari motif yang berkembang pada tiap daerah di pelosok tanah air itu membuahkan hasil, baik dari segi ekonomi yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat pembatik, juga dari segi sosial yang dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi masyarakat lapisan bawah sampai ke pelosok-pelosok desa, dan yang terlebih lagi kita bangsa Indonesia yang telah memiliki karya seni dan produk ekspor yang bercirikan khas Indonesia.
Indriati, 2013
Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Setiap daerah di Indonesia hampir bisa dikatakan memiliki jenis batik yang khas, tak terkecuali kota Pontianak. Meskipun batik Pontianak (Kalimantan Barat) tergolong masih sangat baru dan tidak termasuk kedalam kategori batik tradisional seperti halnya batik Yogyakarta, batik Solo, batik Cirebon dan batik dari daerah lainnya yang sudah dikenal oleh masyarakat luas, tapi saya yakin dengan ide penciptaan ini bisa menjadi pedoman untuk memberikan motivasi bagi para pembatik Kalimantan Barat agar bisa ikut berkreasi dan bersama-sama memperkenalkan batik khas Kalimantan Barat kepada masyarakat luas khususnya masyarakat Indonesia.
Kekayaan sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat Kalimantan Barat akan sangat mempermudah saya dalam menciptakan ide-ide untuk membuat motif batik yang nantinya akan saya tuangkan kedalam sebuah karya seni batik yang diaplikasikan dengan motif bangunan yaitu rumah adat Dayak Kanayatn (Rumah Betang) kedalam sebuah tas.
Seiring dengan perkembangan zaman menuju zaman modernisasi, batik dapat dimodifikasikan agar dapat selalu berkembang dan dapat mengikuti perkembangan zaman, sehingga batik dapat selalu dipakai dan tak lekang oleh waktu, salah satu bentuk dari berkembangnya batik tersebut adalah munculnya tas batik. Tas tersebut bukan hanya diperuntukkan bagi wanita saja namun pria dan anak-anak juga sudah tersedia, walaupun tas batik sudah banyak dipasarkan oleh para pedagang namun penulis ingin menciptakan karya tas batik yang berbeda dari yang sudah ada.
Melihat dari pernyataan di atas, penulis mencoba membuat perlengkapan berbusana bagi wanita yaitu berupa ”APLIKASI TEKNIK BATIK TULIS DENGAN MOTIF RUMAH ADAT DAYAK KANAYATN PADA PEMBUATAN TAS WANITA”.
B. Rumusan Masalah Penciptaan
Indriati, 2013
Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Bagaimana desain motif rumah adat Dayak Kanayatn untuk tas wanita? 2. Bagaimana hasil karya tas wanita dengan menggunakan motif rumah adat
Dayak Kanayatn ?
C. Tujuan Penciptaan
Tas merupakan benda penting bagi semua wanita dari berbagai kalangan untuk dipergunakan membawa berbagai perlengkapan seperti buku, alat tulis, serta perlengkapan rias wanita serta sebagai penunjang penampilan.
Adapun tujuan dari penciptaan tas wanita dengan menggunakan motif rumah adat Dayak Kanayatn (Betang) adalah sebagai berikut :
1. Dapat menghasilkan gambar desain tas wanita dengan motif rumah adat motif Rumah adat Dayak Kanayatn (Betang) ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat bagi penulis, dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta
kreaktivitas.
2. Manfaat bagi universitas khususnya Jurusan Pendidikan Seni Rupa UPI, hasil penciptaan ini diharapkan dapat menambah koleksi karya penciptaan yang digunakan dalam pembelajaran kuliah batik
3. Bagi masyarakat Kalimantan Barat khususnya masyarakat kabupaten Landak, hasil penciptaan ini diharapkan bisa menjadi contoh untuk kembali dapat menciptakan karya-karya seni yang lainnya.
E. Metode Penciptaan
Adapun sebelum pembuatan karya Tugas Akhir ini akan dilaksanakan terlebih dahulu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Indriati, 2013
Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
a) Mencari bahan-bahan dan sumber yang dapat menunjang proses pembuatan karya kerajinan ini.
b) Mencari dan memilih jenis kain yang akan dijadikan bahan membatik. c) Melakukan berbagai eksperimen atau percobaan pada berbagai jenis kain, dan memilih kain yang cocok untuk dijadikan bahan untuk dibuat batik. d) Mengumpulkan bahan dan alat serta bahan pewarna untuk proses pembatikan.
e) Merencanakan model desain tas wanita dengan motif rumah Adat Dayak Kanayatn (Rumah Betang) dan beberapa motif yang cocok untuk digunakan dan diterapkan pada batik yang akan dikerjakan.
2. Realisasi
a) Proses pembatikan b) Proses pewarnaan c) Proses pelorodan 3. Penyelesaian
Indriati, 2013
Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN
A. Metode Penciptaan
Dalam penciptaan Tugas Akhir ini penulis mengambil judul “APLIKASI
TEKNIK BATIK TULIS DENGAN MOTIF RUMAH ADAT DAYAK KANAYATN PADA PEMBUATAN TAS WANITA” dan diperuntukan bagi wanita sebagai tas yang dapat menunjang penampilan pengguna. Adapun sebagai pengisi motif batik diatas, penulis juga mengambil beberapa motif yang merupakan motif batik khas Kalimantan Barat seperti burung enggang/tinggang (Elang Kalimantan), batang garing (simbol batang kehidupan bagi masyarakat Dayak), Mandau (senjata khas suku Dayak), dan balanga (benda berbentuk tempayan atau kendi).
Dalam proses penciptaan karya seni, banyak yang harus dilalui dan begitu juga dengan proses dari pembuatan karya TA yang dilakukan. Adapun beberapa langkah awal dari proses pengerjaan karya TA ini sendiri, penulis mencari informasi dan data sebanyak mungkin mengenai batik dan cara pengerjaannya, informasi motif Rumah Adat Kalimantan. Pencarian data dan informasi tersebut dilakukan dengan cara mengunjungi tempat dari rumah adat Dayak Kalimantan Barat.
Motif tersebut merupakan ide dan kreasi penulis dalam mengaplikasikannya kedalam sebuah tas batik dan motif tersebut pun tidak terikat oleh aturan-aturan pembatikan tradisional, hal ini berlaku juga pada pewarnaan. Dalam pewarnaan yang akan digunakan nanti, penulis hanya akan memilih beberapa warna selain putih penulis akan memilih warna sebagai berikut :
1. Orange, menunjukkan kehangatan, energi, keseimbangan, antusiasme, persahabatan, kegembiraan, ketertarikan, dan independensi.
2. Merah, keberanian fisik, kekuatan, kehangatan, dan energi
Indriati, 2013
Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4. Cokelat, menunjukkan persahabatan, dan ramah.
5. Kuning, merujuk pada matahari, melambangkan ingatan, imajinasi logis, energi sosial, kerjasama, kebahagiaan, kegembiraan, kehangatan.
COLOURS Sumber : Dokumentasi Pribadi
Proses yang dilakukan dalam menyelesaikan karya TA ini, penulis membaginya kedalam beberapa langkah yaitu sebagai berikut:
1. Observasi Lapangan dan Survei
a. Melakukan studi pustaka, observasi dan mengamati beberapa cara untuk menunjang proses dalam pembuatan karya TA.
b. Memilih dan menentukan tema dalam proses berkarya c. Menentukan jadwal kegiatan
2. Proses Desain
a. Mengumpulkan serta menyediakan alat serta bahan yang akan digunakn dalam proses pembatikan dan pembuatan tas
b. Memilih dan membuat desain tas untuk remaja
c. Memilih dan menentukan motif yang akan dipergunakan dalam pembuatan karya TA
3. Proses Produksi
a. Mempersiapkan pewarnaan untuk pembuatan tas batik remaja b. Memindahkan motif desain batik pada kain yang sudah dipola
Indriati, 2013
Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
d. Melakukan proses pewarnaan
e. Melakukan proses pelorodan malam pada kain yang sudah decanting 4. Finishing
a. Penjahitan tas
b. Pemilihan kulit sintetis c. Bahan-bahan pendukung d. Pengarahan pada pengrajin tas
Tabel Penciptaan
Pemilihan 4 Desain Terpilih
Indriati, 2013
Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Finishing
B. Teknik Penciptaan
Dalam proses penciptaan penulis harus mengetahui beberapa langkah agar sesuai dengan tahapan-tahapan.
1. Persiapan Alat dan Bahan a. Alat
Alat yang akan dipergunakan dalam menyelesaikan karya tugas akhir ini terdiri dari alat yang akan dipergunakan dalam proses membatik, yaitu: canting, wajan, kompor, gawangan, ember, panci dan baskom. Sedangkan alat yang diperguakan dalam menggambar pola batik dan pola tas terdiri dari: pensil, drawing pen, penggaris, penghapus, meteran, gunting, dan kapur kain.
1) Canting
Canting adalah sejenis alat tulis khusus batik yang berbentuk corong / paruh burung yang terbuat dari kayu dan timah yang dilubangi agar malam mudah dituliskan pada kain yang sudah diberi pola batik. Adapun jenis-jenis canting yang digunakan untuk batik tersebut adalah canting untuk isen-isen, canting klowong, dan canting tembok.
Indriati, 2013
Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Canting Batik
Sumber : Dokumentasi Pribadi
2) Wajan
Wajan ialah perkakas yang digunakan untuk mencairkan malam (lilin) untuk membatik.
Gambar 3.3 Wajan
Sumber : Dokumentasi Pribadi
3) Kompor minyak
Indriati, 2013
Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gambar 3.4 Kompor
Sumber : Dokumentasi Pribadi
4) Gawangan
Gawangan adalah alat untuk menyangkutkan dan membentangkan mori pada waktu membatik, terbuat dari kayu atau bambo.
Gambar 3.5 Gawangan kain Sumber : Dokumentasi Pribadi
5) Ember
Indriati, 2013
Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
6) Panci
Panci digunakan pada saat akan melakukan pelorodan pada kain yang sudah diberi malam dan juga pada saat pengetelan kain.
Gambar 3.6 Panci
Sumber : Dokumentasi Pribadi
7) Kursi kecil / dingklik
Kursi kecil digunakan sebagai tempat duduk pada saat pembatik melakukan proses pencantingan, bentuknya kecil dan rendah. Tempat duduk ini terbuat dari kayu, rotan, dan plastik yang lebih banyak digunakan sekarang.
Gambar 3.7 Kursi kecil
Sumber : pdsdadigroup.com 8) Timbangan
Indriati, 2013
Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gambar 3.8 Timbangan
Sumber : antikwoy.blogspot.com
9) Gelas ukur
Gelas pengukur adalah media tempat mengukur jumlah air yang digunakan. Gelas yang digunakan terbuat dari plastik atau kaca yang tahan terhadap kostik soda dan bahan kimia lainnya.
Gambar 3.9 Gelas ukur
Sumber : cat-airbrush.blogspot.com
a. Pensil, drawing pen, penghapus, penggaris, meteran, gunting dan kapur kain. pensil berfungsi sebagai alat untuk membuat desain batik pada pola kertas
Indriati, 2013
Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
- Penghapus berfungsi sebagai alat untuk menghapus gambar yang mungkin salah pada waktu penggambaran.
- Penggaris berfungsi sebagai alat untuk mengukur pola tas yang akan dibuat pada kain.
- Meteran digunakan pada waktu pengukuran panjang kain yang akan dibuat tas - Gunting berfungsi sebagai alat untuk memotong kain.
- Kapur jahit digunakan untuk menandai gambar pada pola kain agar gampang dipotong dan hasil dari penggambaran oleh kapur jahit mudah hilang setelah dijahit.
Gambar 3.10
Penggaris pensil gunting dan penghapus Sumber : Dokumentasi Pribadi
2. Bahan-bahan yang Digunakan dalam Proses Berkarya
Bahan-bahan yang digunakan dalam membuat batik terbagi atas menjadi dua bagian yaitu bahan pokok dan bahan penunjang. Bahan pokok adalah bahan yang paling utama dan tidak dapat digantikan dalam pembatikan, sedangkan bahan penunjang adalah bahan pelengkap yang dapat dipakai untuk membantu pada proses pembatikan.
a. Bahan Pokok 1) Kain Mori
Indriati, 2013
Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
batik yang dihasilkan. Sebelum kain mori diolah, terlebih dahulu dicuci dengan air sampai bersih.
Gambar 3.11 Kain Mori
Sumber : Dokumentasi Pribadi
2) Malam/ lilin dan parafin
Malam adalah bahan perintang pada kain batik, gunanya agar dalam pewarnaan warna berbeda tidak akan bercampur karena ada pembatas menggunakan malam tersebut. Bahan malam terbuat dari parafin (C20-C30), lilin lebah, getah damar dan lemak hewan.
Kegunaan parafin sama dengan fungsi malam hanya saja bahan parafin tidak menggunakan campuran lagi.
Gambar 3.12 Malam/Lilin Batik Sumber : Dokumentasi Pribadi
Indriati, 2013
Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Bahan pewarna yang akan dipilih adalah Napthol, yang pada umumnya Napthol adalah zat pewarna kimia yang biasa digunakan sebagai pewarna batik tulis, dicampur dengan Kostik Soda, NHCL, dan lain-lain.
Gambar 3.13 Napthol
Sumber : Dokumentasi Pribadi
4) Berbagai Zat Pembantu
Fungsi zat pembantu dalam proses pembatikan adalah untuk mendukung kelancaran proses pengerjaan.
1) Kaustik Soda
Kaustik soda (NaOH) adalah bahan kimia sebagai pencampur warna
napthol. 2) Soda Abu
Soda abu (Na2 CO3 10H2O) adalah bahan kimia yang fungsinya mempermudah pelepasan malam pada saat proses pelorodan.
a. Bahan Penunjang
1) Busa dan kain pelapis dalam
Busa puring berfungsi sebagai bahan untuk membuat tas agar lebih terlihat rapi dan berisi.
Indriati, 2013
Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Aksesoris berfungsi sebagai alat penunjang tas agar tampak lebih lengkap dan menarik.
Gambar 3.14 Aksesoris
Sumber : Dokumentasi Pribadi
3) Kulit imitasi
Kulit imitasi digunakan sebagai pelengkap pada pembuatan karya Tugas Akhir ini.
C. Tahapan Penciptaan
1. Pengetelan
Proses perendaman kain untuk menghilangkan kanji dari pabrik dan mengembangkan pori-pori kain agar leebih mudah menyerap ketika diberi malam. Pengetelan dilakukan dengan merendam kain pada larutan air yang dicampur dengan kostik soda selama 2 jam, lalu kain dicuci hingga bersih, selain menggunakan kostik soda, pengetelan dapat dilakukan menggunakan minyak kacang dengan direndam semalam lalu di cuci bersih.
Indriati, 2013
Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gambar 3.15
Proses pengambaran Desain Pada Kertas Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 3.16
Proses Pemindahan Desain pada kain Sumber : Dokumentasi Pribadi
Indriati, 2013
Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gambar 3.17
Pencantingan Sebelum di warna Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 3.18
Proses Penutupan Warna pertama Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 3.19
Indriati, 2013
Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gambar 3.20
Proses Penutupan Warna ketiga Sumber : Dokumentasi Pribadi
4. Proses pewarnaan
Gambar 3.21 Proses Pewarnaan 1
Celup Napthol Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 3.22 Pewarnaan 2 Celup Napthol
Indriati, 2013
Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gambar 3.23 Pewarnaan 3 Celup Napthol
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 3.24 Proses Pewarnaan 4 Sumber : Dokumentasi Pribadi
5. Pelorodan Malam / Lilin
Indriati, 2013
Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gambar 3.25 Pelorodan malam/lilin Sumber : Dokumentasi Pribadi
1. Proses pembuatan tas a. Pembuatan desain tas
Untuk pembuatan desain tas penulis terlebih dahulu melakukan ovservasi pada berbagai bentuk tas yang sudah ada dipasaran, baik secara langsung maupun melalui media internet. Pembuatan desain tas ini penulis buat dengan menggunakan cara manual dan tentunya dibuat dengan menyesuaikannya terlebih dahulu dengan desain motif yang sudah dibuat.
Gambar 3.26 Desain Tas 1
Indriati, 2013
Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gambar 3.27 Desain Tas 2
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 3.28 Desain Tas 3
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 3.29 Desain Tas 4
Indriati, 2013
Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b. Pembuatan pola
Pada pembuatan pola tas, penulis juga menggunakan cara manual, untuk pola tas penulis harus menyesuaikan dengan bahan yang ada yaitu kain batik. Pola juga sangat berpengaruh pada karya tas yang dibuat, karena pada setiap bagian dari tas tersebut harus harus disesuaikan agar terlihat seimbang satu dengan bagian lainnya.
c. Penjahitan
Pada proses penjahitan ini penulis tidak mengerjakanya sendirian, penulis dibantu oleh tukang jahit, proses penjahitan ini berlangsung selama 2 minggu dan pada masig-masing tas, penulis memberikan arahan pada penjahit agar sesuai dengan desain tas yang telah dibuat sebelumnya.
d. Finishing
Langkah terakhir dari proses ini adalah penjahitan kain yang telah di pola dan di batik untuk dijadikan tas.
66
Indriati, 2013
Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Setiap daerah di Indonesia hampir bisa dikatakan memiliki jenis batik yang khas, tak terkecuali kota Pontianak. Meskipun batik Pontianak (Kalimantan Barat) tergolong masih sangat baru dan tidak termasuk kedalam kategori batik tradisional seperti halnya batik Yogyakarta, batik Solo, batik Cirebon dan batik dari daerah lainnya yang sudah dikenal oleh masyarakat luas.
Seiring dengan perkembangan zaman menuju zaman modernisasi, batik dapat dimodifikasikan agar dapat selalu berkembang dan dapat mengikuti perkembangan zaman, sehingga batik dapat selalu dipakai dan tak lekang oleh waktu, salah satu bentuk dari berkembangnya batik tersebut adalah munculnya tas batik. Tas tersebut bukan hanya diperuntukkan bagi wanita saja namun pria dan anak-anak juga sudah tersedia, walaupun tas batik sudah banyak dipasaran namun penulis ingin menciptakan karya tas batik yang berbeda dari yang sudah ada terutama motif batik Kalimantan Barat yang diterapkan pada produk tas perempuan.
Penerapan motif Kalimantan pada tas ternyata baik untuk diterapkan dan dapat memperbanyak koleksi motif batik yang sudah ada. Desain yang dibuat dengan motif rumah adat dayak kanayatn merupakan hasil desain yang menggunakan beberapa corak/ pola batik atau sering disebut dengan ornamen, seperti ornamen binatang, tumbuh-tumbuhan dan geometris. Hal ini diungkapkan menurut (Hernawati 2004:31-36).
67
Indriati, 2013
Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
menjadi lebih seimbang dan dinamis hal ini sejalan dengan pendapat Hasanudin (2001:14) bahwa bukti sejarah tentang batik, teknik rintang warna, ragam hias dekoratif, simbolik, keseimbangan dinamis yang menjiwai bentuk batik, sudah dikenal pada masa prasejarah.
Berdasarkan hasil penciptaan, diperoleh kesimpulan dari 4 karya tas yang berhasil penulis buat yaitu :
1. Karya pertama yaitu, menggunakan ornamen burung enggang dan batang garing dan ornamen tumpal, dengan menggunakan warna latar hitam, posisi burung berada pada sebelah sisi dan kanan rumah.
2. Karya kedua yaitu, menggunakan ornamen batang Garing dan isen-isen dalam bentuk garis, warna latar hitam, motif batang garing kuning dan atap rumah berwarna cokelat.
3. Karya ketiga yaitu, menggunakan ornamen geometris, binatang dan tumbuhan. Warna yang dipakai yaitu warna hitam sebagai latar, batang garing berwara merah dan warna rumah berwarna cokelat.
4. Karya keempat yaitu, menggunakan ornamen geometris, tumbuhan, dan isen-isen. Warna yang digunakan adalah warna merah sebagai warna batang garing,
putih sebagai warna bagian depan rumah, dan hitam sebagai warna latar.
68
Indriati, 2013
Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
banyak, mulai dari proses pembuatan desain yang harus diulang sampai pada proses pewarnaan karya. Proses pewarnaan yang gagal karena malam pada kain batik pecah sehingga pada saat prosese pewarnaan yang kedua dan ketiga warna menyerap dan membuat pewarnaan menjadi berantakan.
Kegagalan dalam proses pewarnaan tidak membuat penulis merasa putus asa karena dengan pengalaman tersebut, penulis akhirnya bisa menyelesaikan karya tas batik. Kegagalan ini kiranya dapat menjadi pedoman bagi penulis dan peneliti lainnya supaya lebih teliti lagi dalam membuat karya terutama pada proses pewarnaan dan pencantingan malam pada kain.
B. Saran
Setelah penulis melalui berbagai proses penciptaan dalam karya Tugas Akhir, penulis memiliki berbagai saran diantaranya :
1. Ada banyak motif dan warna khas daerah di Indonesia yang potensial untuk dieksplorasi dan diangkat menjadi motif tas wanita
2. Melalui teknik batik, masih banyak teknik dan pengolahan batik yang bisa dieksplorasi untuk menciptakan motif batik.
3. Desain tas yang ada juga bisa disesuaikan untuk mengembangkan budaya tradisional.
4. Hasil karya Tugas Akhir ini dapat pula menjadi sumber inspirasi supaya budaya Indonesia khususnya Kalimantan Barat dapat terangkat dan dikenal masyarakat luas.
Indriati, 2013
Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arini. 2001. Batik Warisan Adiluhung Nusantara.Bandung. Bandung
Atik K. Saftianingsih, dkk. 2008. Batik Tatar Sunda. CV. Kandi Makarya, Bandung Budiyono, el al. 2008. Karya Tekstil : Jilid 1. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah.
Djoemena S. Nian. 1990. Batik dan Mitra (Batik And Its Kind). Jakarta : Djambatan. Hasanudin. 2001. Batik Pesisiran. PT Kiblat Buku Utama. Bandung
I wayan seriyoga,P. 2009. Metode Penciptaan Seni Kriya. Ikapi dkk, 1981-1985. Batik Klasik. Museum Pusat. Jakarta
Lontan, J. U. 1975. Sejarah Hukum Adat dan Adat Istiadat Kalimantan Barat. Jakarta: Pemerintah Daerah Kalimantan Barat.
Nurjanah, Euis. (2011). Proses Rintisan Batik Kriya Rumah Batik Arves Di Subang. Skripsi. Pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Pawitan, Zakiah. 2010. Institut Teknologi Bandung, Bandung. Thesis Pascasarjana. Prawira, Dharma. 2001. Warna, Teori, dan Kreaktivitas Penggunaannya. Bandung :
ITB.
Razak, Yusuf.1981.Batik Klasik, Djambatan. Jakarta : Djambatan Sadjiman Ebdi Sanyoto . Elemen-Elemen Seni dan Desain.
Sellato, Bernard. 1989. Naga dan Burung Enggang, Hornbill and Dragon. Aquitaire Indonesia.
Seli, Seselia. 1996. Struktur, Fungsi, dan Nilai Budaya Dalam Cerita Rakyat Dayak Kanayatn. Bandung. Thesis Magister, Program Pascasarjana IKIP.
Indriati, 2013
Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu