1
PENARIKAN ZAT WARNA METIL MERAH DALAM LARUTAN
DENGAN BIJI BUAH RAMBUTAN
(Neplhelium lappaceum)
SKRIPSI SARJANA KIMIA
Oleh :
AYU WIDYA ASTUTI
BP. 1010412038
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS
5
INTISARI
PENARIKAN ZAT WARNA METIL MERAH DALAM LARUTAN
DENGAN BIJI BUAH RAMBUTAN
(Neplhelium lappaceum)
Oleh:
Ayu Widya Astuti (BP : 1010412038)
Prof. Dr. Rahmiana Zein, Ph.D*, Prof. Dr. Edison Munaf, M.Eng*
*Pembimbing
Penarikan zat warna metil merah menggunakan metode biosorpsi, dengan biji buah rambutan (Neplhelium lappaceum) sebagai biosorben telah dipelajari di laboratorium. Proses biosorpsi dikerjakan dengan metode statis, untuk mengetahui kinetika biosorpsi digunakan Isoterm Langmuir dan Freundlich. Biosorben diaktivasi menggunakan HNO3 0,1 N. Penyerapan zat warna maksimum terjadi pada pH 3, konsentrasi awal 690 mg/L, massa biosorben 0,1 g, kecepatan pengadukan 50 rpm, waktu kontak 20 menit dan dengan suhu pemanasan biosorben 30oC. Kapasitas biosorpsi dari biosorben dengan kondisi optimum adalah 62,6645 mg/g dan % penghilangannya adalah 90,815 %. Model Isoterm Freundlich memberikan nilai R2 lebih tinggi daripada Model Isoterm Langmuir dengan nilai 0,236 dan 0,914 masing-masingnya. Model Isoterm Freundlich menandakan bahwa proses adsorpsi yang terjadi adalah proses fisika.
6
ABSTRACT
REMOVAL OF METHYL RED FROM AQUEOUS SOLUTION BY
RAMBUTAN (Neplhelium lappaceum) SEED
by:
Ayu Widya Astuti (BP : 1010412038)
Prof. Dr. Rahmiana Zein, Ph.D*, Prof. Dr. Edison Munaf, M.Eng*
*Advisor
ABSTRACT
Removal of methyl red by rambutan (Neplhelium lappaceum) seed as biosorbent has been studied. Biosorption is done with batch method, the data was used to studied adsorption kinetics of Langmuir and Freundlich. Biosorbent was activated using HNO3 0.1 N. Removal of methyl red were optimum in pH 3, initial concentration is 690 mg/L, biosorbent dose 0.1 g, stirring speed of 50 rpm, contact time of 20 minutes and the heating biosorbent temperature of 30oC. The biosorption capacity for biosorbent with optimum conditions is 62.6645 mg/g and % removal is 90.815 %. R2 value of the Freundlich isoterm higher than the Langmuir isoterm are 0.236 and 0.914 respectively. Freundlich isoterm indicates that adsorption is a physical process.
14
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Limbah cair industri adalah salah satu penyebab utama polusi lingkungan
karena limbah buangan dari industri celup memiliki kadar zat warna yang tinggi
dari zat organik padat [1]. Limbah zat warna cair yang tidak diolah ini dibuang
kebadan air dapat menyebabkan kerusakan kehidupan air atau manusia
dengan efek mutagenik dan karsinogenik. Faktanya, pembuangan limbah
tersebut mengkhawatirkan bagi toksikologi dan lingkungan [2,3].
Metode pengolahan air limbah secara konvensional untuk menghilangkan
zat warna mencakup metode fisikokimia, kimia, dan biologi, seperti koagulasi
dan flokulasi [4], adsorpsi [5], ozonisasi [6], teknik elektrokimia [7] dan
dekolonisasi jamur [8]. Biji-bijian telah sering diteliti untuk menghilangkan zat
warna yang terdapat didalam limbah zat warna. Beberapa contoh biji yang
squmosa) sebanyak 0,6 gram pada pH 4 dengan konsentrasi metil merah 100
mg/L sebanyak 50 mL dan waktu kontak 100 menit adalah 68 % [9].
Rambutan dibudidayakan hampir di seluruh daerah tropik basah Asia dan
dalam jumlah banyak yang dijumpai di daerah tropik basah Amerika, Afrika, dan
Australia. Setelah dikonsumsi biji rambutan dibuang. Karena biji rambitan tidak
dibeli, biji tersebut digunakan untuk pengolahan limbah cair yang mengandung
zat warna.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka dapat dirumuskan permasalahan yang
melatarbelakangi penelitian ini yaitu apakah biji buah rambutan (Neplhelium
lappaceum) dapat menyerap zat warna metil merah dari limbah yang
15 1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mencari kondisi optimum biji
rambutan sebagai penyerap zat warna dengan mempelajari pengaruh terhadap
pH, konsentrasi metil merah, massa biosorben, kecepatan pengadukan, waktu
kontak, temperatur pemanasan biosorben, regenerasi biosorben dan proses
biosorbsi terhadap sampel alam.
1.4 Manfaat Penelitian
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan pengetahuan bahwa biji buah
rambutan (Neplhelium lappaceum) dapat digunakan sebagai biosorben yang