• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA NON FISIK TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PT. PIKIRAN RAKYAT BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA NON FISIK TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PT. PIKIRAN RAKYAT BANDUNG."

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar FPEB : 177/UN40.FPEB.1.PL/2013

PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA NON FISIK TERHADAP

KINERJA PEGAWAI PADA PT. PIKIRAN RAKYAT BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Ujian Sidang

Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen

Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh

PRATIWI WULANDARI

NIM. 0903896

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

(2)

Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja

Non Fisik Terhadap Kinerja Pegawai Pada

PT. Pikiran Rakyat Bandung

Oleh Pratiwi Wulandari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Pratiwi Wulandari 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Motivasi dan

Lingkungan Kerja Non Fisik Terhadap Kinerja Pegawai PT. Pikiran Rakyat Bandung”

ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat

dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara

yang tidak sesuai dengan keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas

pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila

kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya seni ini, atau

ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Mei 2013

Yang membuat pernyataan,

(4)

PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA NON FISIK TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PT. PIKIRAN RAKYAT BANDUNG

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Nanang Fattah, MPd NIP. 19510518 197803 1 001

Pembimbing II

Dr. Chairul Furqon, S.Sos, MM NIP.19720615 200312 1 001

Mengetahui :

Ketua Program Studi Manajemen

(5)

ABSTRAK

Pratiwi Wulandari (0903896), “Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Non

Fisik Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Pikiran Rakyat Bandung”. Dibawah bimbingan Prof. Dr. H. Nanang Fattah, MPd dan Dr. Chairul Furqon, S.Sos, MM.

Masalah utama yang menjadi latar belakang penelitian ini adalah rendahnya kinerja pegawai. Hal tersebut ditandai dengan rendahnya evaluasi nilai akhir kerja pegawai selama tiga tahun yang cenderung fluktuatif dan hasil wawancara langsung serta hasil kuesioner pra penelitian yang mengindikasikan belum optimalnya kinerja pegawai pada PT. Pikiran Rakyat Bandung .

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat motivasi, lingkungan kerja non fisik dan kinerja pegawai pada PT. Pikiran Rakyat Bandung. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai, pengaruh lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja pegawi serta pengaruh motivasi dan lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja pegawai pada PT. Pikiran Rakyat Bandung.

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Proportionate Stratified Random

Sampling dengan populasi berjumlah 167 orang, maka diperoleh jumlah sampel

sebanyak 69 responden. Teknik analisis menggunakan koefisien korelasi pearson

product moment dan analisis regresi linear berganda.

Hasil perhitungan regresi berganda didapat persamaan

dengan R-square sebesar 0,513 yang berarti bahwa besarnya pengaruh motivasi dan lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja pegawai adalah sebesar 51,3 % sedangkan sisanya 48,7% dpengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti.

(6)

ABSTRACT

Pratiwi Wulandari (0903896), “The Influence of Motivation and Non-Physical

Work Environment towards the Employee’s Performance in PT. Pikiran Rakyat

Bandung”. Under the guidance of Prof. Dr. H. Nanang Fattah, MPd and Dr. Chairul Furqon, S.Sos, MM.

The main problem of this research is based on the low employee’s performance. It was characterized by low final value of employee evaluations during the three years that tend to fluctuate and the results of interviews and pre-study questionnaire indicating not optimal employee’s performance in PT. Pikiran Rakyat Bandung.

The purpose of this study was to determine the description of the level of employee’s motivation, non-physical work environment and employee’s performance in PT. Pikiran Rakyat Bandung. Then to determine the effect of motivation to the employee’s performance, the effect of non-physical work environment to the employee’s performance, and the effect of motivation and non-physical work environment to the employee’s performance in PT. Pikiran Rakyat Bandung.

The type of this research is descriptive and verifikatif. The technique for got the sample is Proportionate Stratified Random Sampling with totally population of 167 people and sample counted 69 respondents. Analysis technique was implemented by correlation coefficient of Pearson Product moment and double regression analysis.

The result of double regression analysis shows equation that is with R-square 0,513, it means the impact of motivation and non physic organization environment towards the Employee’s Performance is 51,3% while the percentage that is about 48,7% are influenced by non-researched factors.

Keywords : Motivation, Non-Physical Work Environment, Employee’s

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR... iii

UCAPAN TERIMA KASIH... iv

DAFTAR ISI ………... vii

DAFTAR TABEL.………... xii

DAFTAR GAMBAR………... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian………... 1

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah……….. 11

1.2.1 Identifikasi Masalah……….... 11

1.2.2 Rumusan Masalah………... 12

1.3 Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian……….... 13

1.3.1 Tujuan Penelitian………... 13

1.3.2 Kegunaan Penelitian………... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Pustaka... 15

(8)

2.1.1.1 Pengertian Motivasi... 15

2.1.1.2 Teori-Teori Motivasi Kerja………... 16

2.1.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi... 22

2.1.1.4 Metode Motivasi... 23

2.1.1.5 Proses Motivasi... 24

2.1.2 Konsep Lingkungan Kerja……….... 26

2.1.2.1 Pengertian Lingkungan Kerja ……….. 26

2.1.2.2 Jenis Lingkungan Kerja……….... 27

2.1.2.3 Lingkungan Kerja Non Fisik... 28

2.1.2.4 Faktor-faktor Lingkungan Kerja Non Fisik …….... 29

2.1.3 Konsep Kinerja... 33

2.1.3.1 Pengertian Kinerja... 33

2.1.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja... 34

2.1.3.3 Indikator Kinerja... 36

2.1.3.4 Penilaian Kinerja... 37

2.1.3.5 Manfaat Penilaian Kinerja... 40

2.1.3.6 Metode Penilaian Kinerja... 41

2.1.4 Hubungan Motivasi dengan Kinerja Pegawai... 43

2.1.5 Hubungan Lingkungan Kerja dengan Kinerja Pegawai….. 44

2.1.6 Hubungan Antara Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai... 44

2.2 Kerangka Befikir... 45

(9)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian……….. 50

3.2 Metode Penelitian dan Desain Penelitian……… 50

3.2.1 Metode Penelitian……… 50

3.2.2 Desain Penelitian………. 51

3.3 Operasional Variabel……… 51

3.4 Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data………. 57

3.4.1 Sumber Data………. 57

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data……… 58

3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel……….. 62

3.5.1 Populasi………. 62

3.5.2 Sampel………... 62

3.5.3 Teknik Penarikan Sampel……….. 63

3.6 Pengujian Instrumen……….. 65

3.6.1 Pengujian Validitas………... 66

3.6.2 Pengujian Reliabilitas……… 69

3.6.3 Uji Normalitas………... 71

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data……….. 72

3.7.1 Menentukan Nilai Angket……….... 72

3.7.2 Analisis Regresi Linear Ganda... 75

3.7.3 Koefisien Determinasi………... 77

(10)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian……… 80

4.1.1 Profil PT. Pikiran Rakyat Bandung………. 80

4.1.2 Hasil Pengolahan Data Kuesioner………... 85

4.1.3 Gambaran Umum Karakteristik Responden……… 97

4.1.3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……... 97

4.1.3.2Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 98

4.1.3.3Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 99

4.1.3.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja……….... 100

4.1.4 Gambaran Umum Variabel Penelitian………... 101

4.1.4.1 Gambaran Variabel Motivasi ( ... 101

4.1.4.2 Gambaran Variabel Lingkungan Kerja Non Fisik ( )…... 115

4.1.4.3 Gambaran Variabel Kinerja (Y)... 127

4.1.5 Pengujian Hipotesis………... 139

4.1.6 Koefisien Determinasi………... 144

(11)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan………... 160

5.2 Saran……… 162

DAFTAR PUSTAKA……….... 165

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel

1.1 Perkembangan Industri Media Massa Di Indonesia……… 2

1.2 Skala Persentase Nilai Akhir Kerja Pegawai……….. 5

1.3 Persentase Hasil Kuesioner Pra Penelitian Mengenai Kinerja Pegawai…... 9

2.1 Hasil Penelitian Yang Relevan………... 45

3.1 Operasional Variabel Motivasi………... 52

3.2 Operasional Variabel Lingkungan Kerja Non Fisik……… 54

3.3 Operasional Variabel Kinerja………. 55

3.4 Keterangan Nilai Pada Pilihan Jawaban Kuesioner……… 61

3.5 Populasi Pegawai PT. Pikiran Rakyat Bandung………... 62

3.6 Alokasi Sampel………... 65

3.7 Hasil Pengujian Validitas Variabel X1 (Motivasi)... 66

3.8 Hasil Pengujian Validitas Variabel X2 (Lingkungan Kerja Non Fisik)... 68

3.9 Hasil Pengujian Validitas Variabel Y (Kinerja Pegawai)... 68

3.10 Hasil Pengujian Reliabilitas... 71

3.11 Tabel Rekapitulasi Pengubahan Data... 73

3.12 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi... 77

4.1 Rekapitulasi Indikator Pada Variabel Motivasi……… 86

(13)

non Fisik……... 89

4.3 Rekapitulasi Indikator Pada Variabel Kinerja Pegawai………... 92

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 97

4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 98

4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 99

4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja... 100

4.8 Tanggapan Responden Mengenai Semangat Untuk Unggul Dalam Bekerja... 102

4.9 Tanggapan Responden Mengenai Semangat Untuk Mencapai Dalam Bekerja... 103

4.10 Tanggapan Responden Mengenai Keinginan Menyelesaikan Pekerjaan Tepat Waktu... 104

4.11 Tanggapan Responden Mengenai Keinginan Untuk Bekerja Melebihi Target Yang Telah Ditentukan Perusahaan... 105

4.12 Tanggapan Responden Mengenai Keinginan Untuk Mencapai Target Maksimal... 106

4.13 Tanggapan Responden Mengenai Keinginan Untuk Menyelesaikan Tugas Dengan Cara Yang Lebih Inovatif... 106

4.14 Tanggapan Responden Mengenai Keinginan Untuk Mendapatkan Promosi Jabatan... 108

4.15 Tanggapan Responden Mengenai Keinginan Untuk Menduduki Jabatan Tertentu Di Perusahaan... 109

(14)

Orang Lain Di Perusahaan... 109

4.17 Tanggapan Responden Mengenai Keinginan Untuk Dihormati... 110

4.18 Tanggapan Responden Mengenai Keinginan Untuk Mempererat Hubungan Dengan Atasan... 111

4.19 Tanggapan Responden Mengenai Keinginan Untuk Mempererat Hubungan Dengan Rekan Kerja... 112

4.20 Tanggapan Responden Mengenai Kepercayaan Terhadap Rekan Kerja... 113

4.21 Tanggapan Responden Mengenai Kepedulian Untuk Membantu Atasan... 114

4.22 Tanggapan Responden Mengenai Kepedulian Untuk Membantu Rekan Kerja... 115

4.23 Tanggapan Responden Mengenai Jumlah Jam Kerja... 116

4.24 Tanggapan Responden Mengenai Kesesuaian Jam Kerja... 116

4.25 Tanggapan Responden Mengenai Efektivitas Jam Kerja... 117

4.26 Tanggapan Responden Mengenai Kenyamanan Jam Kerja Pada Siang Hari... 118

4.27 Tanggapan Responden Mengenai Kenyamanan Jam Kerja Pada Malam Hari... 118

4.28 Tanggapan Responden Mengenai Kesesuaian Waktu Istirahat Dalam Bekerja... 119

4.29 Tanggapan Responden Mengenai Kecukupan Waktu Istirahat... 120

(15)

Yang Dibebankan... 121

4.31 Tanggapan Responden Mengenai Suasana Kerja Yang Sangat

Nyaman... 122

4.32 Tanggapan Responden Mengenai Kerumitan Pekerjaan... 122

4.33 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kesederhanaan

Pekerjaan... 123

4.34 Tanggapan Responden Mengenai Kesenangan Dalam Melakukan

Pekerjaan... 124

4.35 Tanggapan Responden Mengenai Tantangan Dalam Bekerja... 124

4.36 Tanggapan Responden Mengenai Keletihan Dalam Menyelesaikan

Pekerjaan... 125

4.37 Tanggapan Responden Mengenai Kesalahan Yang Rendah Dalam

Bekerja... 126

4.38 Tanggapan Responden Mengenai Hasil Kerja Dengan Standar Yang Telah

Ditetapkan... 127

4.39 Tanggapan Responden Mengenai Ketelitian Dalam Menyelesaikan

Pekerjaan... 128

4.40 Tanggapan Responden Mengenai Keakuratan Pekerjaan... 128

4.41 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kesesuaian Jumlah Dengan

Target Yang Telah Ditentukan... 129

4.42 Tanggapan Responden Mengenai Keberhasilan Mencapai Target Yang

Telah Ditentukan Perusahaan... 130

(16)

Menyelesaikan Pekerjaan... 131

4.44 Tanggapan Responden Mengenai Pemanfaatan Waktu Secara Efektif... 131

4.45 Tanggapan Responden Mengenai Penghematan Waktu Kerja... 132

4.46 Tanggapan Responden Mengenai Kemampuan Pegawai Dalam Menggunakan Fasilitas Yang Diberikan Perusahaan... 133

4.47 Tanggapan Responden Mengenai Inisiatif Pegawai Dalam Bekerja Tanpa Harus Menunggu Perintah Atasan... 134

4.48 Tanggapan Responden Mengenai Kreatifitas Dalam Menyelesaikan Pekerjaan... 135

4.49 Tanggapan Responden Mengenai Kepatuhan Pegawai Terhadap Peraturan Perusahaan... 136

4.50 Tanggapan Responden Mengenai Penghargaan Pegawai Terhadap Pekerjaannya... 137

4.51 Tanggapan Responden Mengenai Kerjasama Dengan Atasan Dalam Menyelesaikan Pekerjaan... 138

4.52 Tanggapan Responden Mengenai Kerjasama Dengan Rekan Kerja Dalam Menyelesaikan Pekerjaan... 138

4.53 Model Summary... 139

4.54 Anova... 141

(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1.1 Grafik Laporan Peresentase Penilaian Kinerja Pegawai Rata-Rata Nilai

Akhir Pegawai PT. Pikiran Rakyat Bandung... 5

1.2 Grafik Laporan Keterlambatan dan Mangkir Pegawai PT. Pikiran Rakyat Bandung ………... 6

2.1 Hierarki kebutuhan menurut Maslow………... 17

2.2 Proses Motivasi... 25

2.3 Kerangka Pemikiran... 48

2.4 Paradigma Penelitian………. 49

3.1 Teknik Sampling……… 64

3.2 Garis Kontinum Variabel X dan Y... 74

4.1 Garis Kontinum Variabel X1... 88

4.2 Garis Kontinum Variabel X2... 91

4.3 Garis Kontinum Variabel Y... 94

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Surat kabar atau yang biasa disebut koran merupakan salah satu media

informasi yang sangat dikenal oleh seluruh masyarakat di Indonesia maupun di dunia.

Sebelum adanya media elektronik seperti televisi, surat kabar terlebih dahulu sudah

ada. Fungsi surat kabar kini bukan hanya sebagai media penyimpan informasi saja,

namun sudah berkembang fungsinya sebagai media iklan baik itu iklan produk maupun

jasa. Perkembangan teknologi yang semakin canggih pada saat ini, tidak serta merta

menggeser keberadaan surat kabar yang ternyata memang masih dibutuhkan oleh

banyak kalangan.

Seiring dengan berjalannya waktu, sudah banyak industri surat kabar yang

berdiri hingga saat ini di hampir seluruh wilayah di Indonesia sehingga persaingan yang

ketat di industri surat kabar pun terjadi, hal ini disebabkan adanya suatu perkembangan

pers yang ditandai dengan liberalisasi pemerintah yang mempermudah penerbitan Surat

Ijin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) dan menghapus kebijakan pencabutan SIUPP.

Kebijakan pemerintah ini mendorong maraknya kemunculan berbagai pers baru.

Beragam surat kabar, majalah maupun tabloid pun terus bermuculan. Berikut ini pada

tabel 1.1 data sementara yang didapat penulis mengenai perkembangan media massa di

(19)

2

Tabel 1.1

Perkembangan Industri Media Massa di Indonesia

No. Media Tahun 2009-2010

2 Stasiun Televisi 7 stasiun berlangganan satelit+6 televisi berlangganan terestrial+17

berlangganan kabel 3 Stasiun Radio 56 stasiun RRI +1.146

Stasiun Radio Swasta

Sumber : http://bincangmedia.wordpress.com/tag/suratkabar-di-indonesia/. (diakses Maret 2013)

PT. Pikiran Rakyat Bandung merupakan salah satu perusahaan pers yang

bergerak dibidang industri penerbitan dan percetakan surat kabar yang berdiri

sejak tahun 1966 di Kota Bandung, nama surat kabar yang diterbitkan adalah

Harian Umum Pikiran Rakyat. Perjalanan PT. Pikiran Rakyat Bandung yang telah

berpuluh-puluh tahun didunia pemberitaan dan adanya perubahan zaman yang

dibarengi oleh perkembangan dari berbagai aspek seperti aspek ekonomi,

teknologi maupun bisnis yang pesat, perusahaan harus mampu bertahan,

beradaptasi, dan bersaing secara ketat dengan para kompetitor agar dapat terus

melangkah dari berbagai tantangan dan permasalahan bisnis yang ada dengan

terus melakukan perbaikan, penyempurnaan dan memiliki terobosan-terobosan

baru serta perusahaan harus tetap memusatkan perhatian kepada pelanggannya.

Maka dari itu, sangatlah penting bagi perusahaan untuk mempertahankan kualitas

sumber daya manusia yang dalam hal ini adalah karyawannya guna mewujudkan

tujuan Harian Umum Pikiran Rakyat Bandung sebagai pilihan utama para

(20)

Beberapa bagian utama di PT. Pikiran Rakyat Bandung sebagai

perusahaan Pers antara lain Bagian Produksi, Bagian Keuangan, Bagian

Pemasaran, dan Bagian SDM. Bagian Produksi sebagai bidang yang memiliki

sumber daya aset dan pengelolaan anggaran terbesar dalam operasional

perusahaan dituntut untuk terus meningkatkan produktivitasnya, serta mendorong

penciptaan peluang usaha. Bagian Produksi di PT. Pikiran Rakyat Bandung terdiri

dari Product Planning and Control, Prepress (Pracetak), dan Press (Pertcetakan).

Selain itu, ada Bagian keuangan yang bertanggung jawab dalam mengendalikan

keuangan perusahaan, Bagian SDM merupakan bagian yang mengelola

pengaturan gaji, perekrutan, pelatihan, penilaian kinerja, dan absensi karyawan.

Adapun Bagian pemasaran yang terdiri dari Bagian Iklan, Bagian marketing

communication dan Bagian Sirkulasi. Bagian iklan tidak kalah penting karena

merupakan salah satu bagian yang memasok penghasilan bagi perusahaan

penerbitan Pers. Bagian iklan menjual kolom-kolom yang ada pada surat kabar

dalam bentuk advertensi. Adapun Bagian marketing communication dimana

bagian ini mengkomunikasikan produk penerbitan Pers kepada masyarakat.

Sedangkan Bagian Sirkulasi merupakan bagian yang khusus menjual produk

penerbitannya, mulai dari keluar percetakan sampai pada pelanggan atau

pembacanya.

Dilihat dari deskripsi pekerjaan masing-masing bagian, bisa dibayangkan

bila tanpa adanya Bagian seperti salah satunya Bagian Produksi, tidak mungkin

berita dan iklan-iklan dapat dimuat didalam koran dan juga tidak mungkin pula

(21)

4

keharusan bagi Bagian Produksi membuat hasil cetak koran yang baik dan tepat

waktu sehingga dibutuhkan kinerja yang terbaik sama halnya dengan

bagian-bagian lain yang ada diperusahaan.

Namun pada kenyataannya, sebagai bagian-bagian utama dalam

menjalankan kegiatan perusahaan, penulis mendapatkan beberapa data yang

menunjukkan bahwa kinerja pegawai PT. Pikiran Rakyat masih belum optimal,

salah satunya adalah rata-rata nilai pada data rekapitulasi nilai akhir kerja pegawai

di PT. Pikiran Rakyat Bandung yang mengindikasikan masih belum optimalnya

kinerja pegawai. Penilaian kerja pegawai di PT. Pikiran Rakyat Bandung rutin

dilakukan setiap satu bulan sekali dalam satu tahun, penilaian pegawai dilakukan

langsung oleh kepala bagian. Ada 8 faktor yang dinilai antara lain disiplin kerja,

kualitas kerja, produktifitas, kerjasama, komunikasi, kecepatan kerja, daya

analitis, dan inisiatif.

Dari 8 faktor penilaian kinerja pegawai tersebut, masing-masing diberi

bobot 5, 4, 3, 2, dan 1, dimana 5 merupakan nilai bobot tertinggi sedangkan 1

merupakan nilai terendah. Bobot tersebut nanti akan dikalikan nilai yang telah

ditetapkan perusahaan untuk setiap faktornya kemudian setelah dikalikan

seluruhnya akan didapat total nilai kerja pegawai tersebut selama satu bulan. Total

nilai kerja yang rutin dilakukan setiap bulan akan dibuat rekapitulasinya selama

satu tahun. Berikut ini terdapat grafik laporan rekapitulasi persentase rata-rata

(22)

0%

Persentase Rata-Rata Nilai Akhir Kerja

Pegawai

Rata-rata Nilai Akhir Kerja Pegawai

Sumber: Data Diolah Dari Data Laporan Penilaian Kerja PT Pikiran Rakyat Bandung

Gambar 1.1

Grafik Laporan Persentase Rata-rata Nilai Akhir Kerja Pegawai PT. Pikiran Rakyat Bandung

Dari grafik pada gambar 1.1 terlihat bahwa persentase rata-rata nilai akhir

kerja cenderung fluktuatif, pada tahun 2012 persentase pencapaian kinerja

menurun sebesar 63% dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2011 sebesar 67%.

Persentase pencapaian kinerja tersebut memang tidak dikatakan terlalu rendah

tetapi cenderung sedang, namun pencapaian tersebut belum sesuai dengan harapan

perusahaan agar dapat mencapai kinerja tinggi dengan target maksimal mencapai

100%. Berikut ini klasifikasi persentase nilai akhir kerja pegawai :

Tabel 1.2

Skala Persentase Nilai Akhir Kerja Pegawai No Persentase Klasifikasi

1 < 55 % Rendah

2 56%-70% Sedang

3 71%-85% Tinggi

(23)

6

Selain itu, belum optimalnya kinerja pegawai diakibatkan dari kurangnya

motivasi pegawai yaitu untuk bekerja dengan sungguh-sungguh dan datang tepat

waktu ke kantor. Berikut ini pada gambar 1.2 terlihat data yang mengindikasikan

masih terjadinya peningkatan keterlambatan dan mangkir dari tahun 2010 hingga

2012 PT. Pikiran Rakyat Bandung :

Sumber: Data Diolah Dari Data Laporan Rekapitulasi PT Pikiran Rakyat Bandung Gambar 1.2

Grafik Laporan Keterlambatan dan Mangkir Pegawai PT. Pikiran Rakyat

Grafik pada gambar 1.2 terlihat bahwa persentase keterlambatan pertahun

cenderung fluktuatif, pada tahun 2011 persentase keterlambatan sempat menurun

sebesar 5,30 % dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2010 sebesar 7,30 % akan

tetapi pada tahun 2012 keterlambatan karyawan meningkat kembali sebesar

7,34%. Angka-angka ini masih melebihi batas ketentuan perusahaan bahwa

keterlambatan tidak boleh melebihi dari 3,5%. Adapun persentase tingkat mangkir

cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Ketentuan perusahaan bahwa mangkir

tidak boleh lebih dari 15%. Walaupun masih dibawah 15%, terlihat tingkat

(24)

sebesar 5,12 %, tahun 2011 sebesar 7,80% dan tahun 2012 meningkat sebesar

8,02%.

Sistem absen yang digunakan di PT. Pikiran Rakyat Bandung adalah

sistem fingerprint sehingga dapat diketahui jam masuk dan keluar pegawai, dan

pada kenyataanya terlihat bahwa masih ada karyawan yang datang terlambat dari

waktu yang ditentukan perusahaan yaitu pukul 08.00 WIB sedangkan shift malam

pukul 21.00 WIB khusus untuk para pegawai yang bekerja mencetak Koran

dipabrik pada bagian produksi. Masih adanya keterlambatan waktu masuk kantor

dan semakin tingginya tingkat mangkir mengakibatkan kelambanan kerja

dikarenakan kurangnya motivasi pegawai untuk masuk kerja tepat waktu dan

melaksanakan pekerjaanya dengan sesegera mungkin yang nantinya akan

berdampak pada kinerja pegawai.

Adapun menurut hasil wawancara prapenelitian yang dilakukan tanggal 29

Oktober 2012 kepada beberapa staf dan unsur Pimpinan PT. Pikiran Rakyat

Bandung, ternyata rendahnya kinerja pegawai pada PT. Pikiran Rakyat Bandung

sebagian besar terindikasi dari beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Kurangnya pengawasan mengakibatkan masih adanya pegawai yang

mengulur waktu dalam melakukan pekerjaan padahal sudah dikejar

deadline.

2. Pada bagian produksi, sudah sekitar 3 tahun urusan PPIC (Production

Planning and Inventory Control) yang semula di Bagian Produksi kini

dipisah menjadi dua, yaitu PPC dibagian Produksi dan Inventory dibagian

(25)

8

lebih rumit karena sudah berbeda bagian. Permintaan barang sering tidak

terpenuhi karena salah prediksi dalam pengadaan stok barang sehingga

pekerjaan terhambat. Kurang nyamannya kondisi kerja seperti inilah yang

dikeluhkan pegawai sehingga mereka menjadi malas dengan adanya

prosedur yang rumit dan permintaan barang yang sering tidak terpenuhi.

3. Masalah jenjang karir. Salah satunya terjadi pada saat perekrutan karyawan

bagian Produksi khususnya urusan Percetakan yang berjumlah 16 karyawan

pada tahun 2004 dilakukan sekaligus dengan seleksi yang sangat ketat

sehingga menghasilkan SDM yang berkemampuan setara. Pada waktu

struktur bagian Produksi dibentuk maka hanya 4 karyawan urusan

Percetakan yang dapat menduduki jabatan yang ada sehingga karyawan

yang lain tidak terakomodir menjadi pimpinan, sehingga timbul rasa iri

antar sesama pegawai dan sedikit menganggu hubungan dengan sesama

rekan kerja.

Selain data-data yang telah dipaparkan sebelumnya, untuk memperkuat

dugaan peneliti mengenai adanya kinerja yang belum optimal maka peneliti

menyebarkan kuesioner pra penelitian kepada 30 pegawai PT. Pikiran Rakyat

(26)

Tabel 1.3

Persentase Hasil Kuesioner Pra Penelitian Mengenai Kinerja Pegawai

Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner Pra Penelitian

Dari kuesioner pra penelitian pada tabel 1.3, dapat diketahui bahwa

walaupun mayoritas menjawab tinggi dalam mengerjakan pekerjaan mereka

dengan baik, akan tetapi masih ada beberapa pegawai yang memiliki kinerja yang

belum optimal karena masih ditemukan beberapa pegawai yang kadang-kadang

dapat mencapai target yang telah ditentukan perusahaan, masih ada pegawai yang

belum menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, kurangnya inisiatif dalam bekerja

dan kurangnya kerjasama dengan atasan. Masih rendahnya tingkat penghargaan

terhadap pekerjaanpun masih dirasakan oleh beberapa pegawai.

Dalam menciptakan kinerja yang baik bukanlah hal mudah, karena banyak

faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja tersebut. Perusahaan harus

mengetahui faktor-faktor yang dapat meningkatkan kinerja pegawainya. Dilihat

dari beberapa fenomena yang sudah disebutkan diatas, dapat terindikasi faktor

penurunan kinerja pegawai disebabkan oleh kurangnya motivasi pegawai dan juga

Pernyataan

Jawaban

Jumlah Responden Sangat

Tinggi Tinggi Sedang Rendah

Sangat Rendah

1. Tingkat keberhasilan mencapai target kerja yang telah ditentukan.

26,66% 40 % 33,33% - - 30

2. Tingkat penghargaan

terhadap pekerjaan 10% 26,67% 56,67% 6,66 % - 30

3. Tingkat ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan.

36,66% 50 % 13,33% - - 30

4. Tingkat inisiatif dalam

bekerja. 23,33% 46,66% 30% - - 30

5. Tingkat kerjasama dengan

(27)

10

lingkungan kerja yang kurang stabil. Hal ini juga sesuai dengan yang dikemukan

oleh Scott A. Snell dan Kenneth N. Wexley dalam A.Dale Timpe (1992:329),

mereka mengelompokkan faktor-faktor yang menentukan kinerja ke dalam tingkat

keterampilan, tingkat keterampilan yang dimaksud terdiri dari

kecakapan-kecakapan yang secara khusus dimiliki oleh setiap individu, seperti pengetahuan,

kemampuan, kecakapan teknis dan kecakapan interpersonal. Sementara tingkat

upaya merupakan motivasi yang dimiliki dan ditunjukkan oleh seseorang.

Sedangkan kondisi eksternal merupakan pengaruh dari lingkungan kerja serta

kondisi ekonomi global. Sehingga untuk meningkatkan kinerja pegawai,

perusahaan dapat meningkatkan motivasi pegawainya dan dengan adanya

lingkungan kerja yang baik agar pegawai dapat bekerja dengan baik sesuai dengan

yang diinginkan oleh perusahaan. Perusahaan dapat memberikan reward dan

punishment kepada pegawai yang berprestasi dan yang lalai dalam bekerja.

Dengan adanya hal tersebut pegawaipun semakinn terpacu untuk memberikan

kontribusi lebih terhadap perusahaan dan mau mengerahkan segala kemampuan

dan upayanya agar tujuan perusahaan dapat tercapai.

Motivasi dari sisi internal pegawai memiliki pengaruh yang berarti.

Pegawai yang termotivasi akan mengarah kepada upaya-upaya untuk mencapai

tujuan perusahaan. Untuk lingkungan kerja sendiri terbagi menjadi dua, yaitu

lingkungan kerja fisik dan non fisik. Dalam penelitian ini, penulis tertarik

mengamati faktor motivasi dan lingkungan kerja non fisik karena erat kaitannya

dengan pekerjaan sehari-hari. Kinerja pegawai PT. Pikiran Rakyat Bandung

(28)

Keadaan seperti ini jangan sampai dibiarkan berlarut-larut. Perusahaan harus

dapat mampu meningkatkan motivasi pegawai dan lebih dipacu melalui dukungan

dari lingkungan non fisiknya. Maka berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik

untuk mengadakan penelitian mengenai ”Pengaruh Motivasi dan Lingkungan

Kerja Non Fisik terhadap Kinerja Pegawai Pada PT Pikiran Rakyat

Bandung”.

1.2 IdentifikasiMasalah dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai. Apabila

tingkat kinerja pegawai buruk maka dapat berakibat pada menurunnya kinerja

perusahaan. Sehingga dapat menghambat tercapainya tujuan perusahaan.

Masalah kinerja karyawan yang tergolong belum optimal ini pun dialami

oleh PT. Pikiran Rakyat Bandung. Hal ini dapat terlihat dari masalah-masalah

yang ditemukan oleh penulis dilapangan yang berkaitan dengan kinerja yaitu

kurangnya motivasi dalam bekerja, kurangnya kesungguhan kerja para pegawai

untuk datang tepat waktu ke kantor dan melakukan pekerjaan sesegera mungkin

sehingga mengakibatkan cukup tingginya tingkat keterlambatan dan mangkir,

kondisi kerja yang kurang mendukung sehingga timbul rasa malas yang dapat

menghambat pekerjaan, sikap santai dan mengulur waktu pada saat bekerja

padahal sudah dikejar deadline. Sikap-sikap tersebutlah yang menunjukkan masih

(29)

12

Kondisi tersebut jangan sampai dibiarkan berlarut-larut, apabila tidak

segera dibenahi, maka permasalahan akan banyak terjadi diperusahaan. Maka dari

itu, perlu adanya peningkatan kinerja pegawai pada PT. Pikiran Rakyat Bandung

dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu motivasi dan

lingkungan kerja non fisik.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan

permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran mengenai tingkat motivasi pegawai pada PT.

Pikiran Rakyat Bandung.

2. Bagaimana gambaran mengenai tingkat kondisi lingkungan kerja non

fisik pada PT. Pikiran Rakyat Bandung.

3. Bagaimana gambaran mengenai tingkat kinerja pegawai pada PT.

Pikiran Rakyat Bandung.

4. Bagaimana pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai PT. Pikiran

Rakyat Bandung.

5. Bagaimana pengaruh lingkungan non fisik terhadap kinerja pegawai

PT. Pikiran Rakyat Bandung.

6. Bagaimana pengaruh motivasi dan lingkungan non fisik terhadap

(30)

1.3 Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah dalam rangka untuk memperoleh data

dan informasi yang berkaitan dengan motivasi, lingkungan kerja non fisik dan

kinerja pegawai pada PT. Pikiran Rakyat Bandung. Adapun tujuan penelitian yang

dilakukan penulis adalah untuk mengetahui :

1. Gambaran mengenai tingkat motivasi pegawai pada PT. Pikiran

Rakyat Bandung.

2. Gambaran mengenai tingkat kondisi lingkungan kerja non fisik pada

PT. Pikiran Rakyat Bandung.

3. Gambaran mengenai tingkat kinerja pegawai pada PT. Pikiran Rakyat

Bandung.

4. Pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai PT. Pikiran Rakyat

Bandung.

5. Pengaruh lingkungan non fisik terhadap kinerja pegawai PT. Pikiran

Rakyat Bandung.

6. Pengaruh motivasi dan lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja

pegawai pada PT. Pikiran Rakyat Bandung.

1.3.2 Kegunaan Penelitian

Dari penelitian yang dilakukan, penulis mengharapkan dapat memberikan

(31)

14

1. Kegunaan teoritis

Dapat memberikan manfaat dan sumbangan dalam pengembangan ilmu

manajemen khususnya manajemen sumber daya manusia yang berkaitan

dengan motivasi, lingkungan kerja non fisik dan kinerja pegawai.

2. Kegunaan Praktis

a) Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang masalah yang akan

diteliti serta dapat mengaplikasikan teori yang dipelajari ketika berada di

perkuliahan sehingga memperoleh gambaran yang lebih jelas dan adanya

kesesuaian dengan fakta dan teori yang ada.

b) Bagi Perusahaan

Dapat dijadikan bahan pertimbangan dan alternatif kebijakan perusahaan

terutama bagi PT Pikiran Rakyat Bandung di masa yang akan datang

khususnya untuk memecahkan masalah kinerja pegawai yang dapat

dilakukan dengan meningkatkan unsur-unsur motivasi dan lingkungan

kerjanya.

c) Bagi Masyarakat

Dapat menjadi sumbangan dalam pengembangan ilmu pengetahuan baik

di bidang sumber daya manusia maupun bidang-bidang lain yang

(32)

referensi untuk pengkajian topik yang dapat membantu rekan-rekan

(33)

50

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian dalam skripsi ini terdiri dari tiga variabel yaitu variabel

tidak terikat atau independent variabel adalah motivasi ( ) dan lingkungan kerja

non fisik ( ), sedangkan yang menjadi variabel terikat atau dependent variabel

adalah kinerja karyawan (Y). Subjek yang dijadikan responden dalam penelitian

ini adalah pegawai PT. Pikiran Rakyat Bandung.

3.2 Metode Penelitian dan Desain Penelitian

3.2.1 Metode Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian deskriptif dan

penelitian verifikatif. Metode penelitian deskriptif menurut Sugiyono (2008:54),

penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk memberikan

gambaran dari variabel penelitian. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah

membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat,

mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Sedangkan penelitian verifikatif menguji kebenaran suatu hipotesis yang

dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan. Sifat verifikatif pada dasarnya

ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui

pengumpulan data di lapangan, dimana dalam penelitian ini penelitian bertujuan

(34)

Berdasarkan jenis penelitian yang dilakukan yakni penelitian deskriptif dan

penelitian verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan,

maka metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif survey dan explanatory

survey. Metode explanatory survey merupakan metode penelitian yang bermaksud

menjelaskan hubungan dari suatu variabel ke variabel lainnya. Metode ini

mengemukakan fakta-fakta yang didukung oleh penyebaran kuesioner/angket

kepada para responden dan pemahaman literatur.

Berdasarkan kurun waktu penelitian, metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah cross sectional method, karena dilaksanakan dalam kurun

waktu yang tidak berkesinambungan dalam waktu panjang (kurang dari satu

tahun).

3.2.2 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti,

sebagai ancar-ancar kegiatan yang akan dilaksanakan (Suharsimi Arikunto,

2006:51). Desain penelitian pada penelitian ini menggunakan desain kausal yang

berguna untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel

lainnya.

3.3 Operasional Variabel

Variabel penelitian ini terdiri dari variabel tidak terikat yaitu Motivasi ( )

(35)

52

(Y). Operasionalisasi dari masing-masing variabel tersebut diuraikan dalam tabel

3.1, tabel 3.2 dan tabel 3.3 berikut

Tabel 3.1

Operasional Variabel Motivasi ( )

Variabel Konsep

Variabel Dimensi Indikator

(36)

kan tugas

 Kepemimpinan  Tingkat keinginan

(37)

54

Tabel 3.2

Operasional Variabel Lingkungan Kerja Non Fisik ( )

Variabel Konsep

Variabel Dimensi Indikator

Tingkat

(38)

Mangkune

Operasional Variabel Kinerja Pegawai (Y)

Variabel Konsep

Variabel Dimensi Indikator

(39)

56

Kefektifan  Tingkat kemampuan

Kemandirian  Tingkat inisiatif pegawai dalam bekerja

(40)

 Tingkat

3.4 Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Sumber Data

Dalam penelitian ini penulis memperoleh data dari dua sumber, yaitu data

primer dan data sekunder.

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer merupakan sumber data dimana data tersebut

(41)

58

penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer yaitu

hasil observasi, kuesioner dan wawancara kepada pegawai di PT. Pikiran

Rakyat Bandung.

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder merupakan sumber data yang tidak berhubungan

langsung dengan obyek penelitian melainkan sifatnya membantu dan dapat

memberi informasi untuk bahan penelitian. Dalam penelitian ini yang

menjadi sumber data sekunder yaitu data-data dan laporan-laporan dari

PT. Pikiran Rakyat Bandung.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang akan dilakukan

penulis adalah melalui riset lapangan (field research) yang diperoleh dengan

metode sebagai berikut :

1. Wawancara (interview)

Interview yang sering juga disebut dengan wawancara atau kuesioner

lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk

memperoleh informasi dari terwawancara (Suharsimi Arikunto, 2010 :

198). Wawancara pada penelitian ini dilakukan secara langsung dengan

pihak-pihak yang terkait di lingkungan PT. Pikiran Rakyat Bandung.

(42)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012:142).

Langkah-langkah penyusunan kuesioner dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

a. Menyususn kisi-kisi kuesioner atau daftar pertanyaan.

b. Merumuskan item-item untuk pertanyaan dan alternatif jawaban. Jenis

instrumen yang digunakan dalam angket merupakan instrumen yang

bersifat tertutup yaitu seperangkat daftar pertanyaan tertulis dan

disertai alternatif jawaban yang tersedia.

c. Responden hanya melingkari pada salah satu alternatif jawaban yang

dianggap paling tepat, yang telah disediakan.

d. Menetapkan pemberian skor pada setiap item pertanyaan. Pada

penelitian ini, setiap jawaban responden diberi nilai dengan skala

semantic differensial. Menurut Sugiyono (2012 : 97), “Skala

pengukuran yang berbentuk semantic differensial dikembangkan oleh

Osgood. Skala ini juga digunakan untuk mengukur sikap, hanya

bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam

satu garis kontinum yang jawaban “sangat positifnya” terletak di

bagian kanan garis, dan jawaban yang “sangat negatifnya” terletak

dibagian kiri garis, atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data

interval, dan biasanya skala ini digunakan untuk mengukur

(43)

60

berisikan sifat-sifat bipolar (dua kutub) yang berada dalam titik

ekstrim yang berlawanan yang digunakan untuk menentukan reaksi

responden terhadap objek tertentu. Menurut Gilbert A. Churchill (2005

: 466), Osgood menemukan bahwa sebagian besar reaksi dapat

diklasifikasikan ke dalam tiga dimensi dasar : (1) dimensi evaluasi,

yang diwakili oleh pasangan-pasangan kata semacam baik-buruk,

manis-tawar, membantu-tidak membantu, (2) dimensi kekuatan, yang

diwakili oleh pasangan-pasangan kata sifat semacam kuat-lemah,

keras-lunak, dalam-dangkal, dan (3) dimensi aktivis, yang diwakili

oleh pasangan-pasangan kata sifat semacam cepat-lambat, hidup-mati,

ramai-sepi. Pada rentang antara dua kutub, responden dapat memilih

poin yang mewakili responsnya. Adapun contoh rentang penskorannya

dapat dilihat dari tabel di bawah ini :

Sangat

Responden dapat memberi jawaban, pada rentang jawaban yang positif

sampai dengan negatif. Hal ini tergantung pada persepsi responden

kepada yang dinilai. Untuk memudahkan responden dalam menjawab

kuesioner maka pada penelitian ini skala penilaiannya sebagai berikut :

(44)

Selain itu apabila kita ingin menginterpretasi hasil pengukuran melalui

skala semantic differensial berskala 10 menjadi 5 kelas, maka

perhitunganya adalah :

Keterangan :

m = skor tertinggi pada skala

n = skor terendah dalam skala

b = jumlah kelas atau kategori yang kita buat

maka,

= 1,8

Standar kategori lima kelas yang terbentuk bola angka 10 untuk kutub

positif adalah sebagai berikut :

Tabel 3.4

Keterangan Nilai Pada Pilihan Jawaban Kuesioner

3. Observasi

Skor Keterangan

1-2,8 Sangat Rendah/Tidak Pernah/Sangat Tidak

Setuju/Sangat Tidak Mampu/Sangat Tidak Sesuai 2,8<X≤4,6 Rendah/Jarang/Tidak Setuju/Tidak Mampu/Tidak

Sesuai

4,6<X≤6,4 Sedang/Kadang-kadang/Ragu-Ragu/Cukup Mampu/Cukup Sesuai

6,4<X≤8,2 Tinggi/Sering/Setuju/Mampu/Sesuai 8,2<X≤10 Sangat Tinggi/Selalu/Sangat Setuju/Sangat

Mampu/Sangat Sesuai Sangat Rendah

(45)

62

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan dan peninjauan langsung ke perusahaan yang bersangkutan

dengan harapan bahwa keadaan yang sebenarnya dapat diketahui.

3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

3.5.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:80). Dalam

penelitian ini, populasi yang akan diambil adalah populasi dari pegawai PT.

Pikiran Rakyat Bandung yang berjumlah 167 orang. Berdasarkan data yang ada

jumlah populasi pegawai PT. Pikiran Rakyat Bandung adalah sebagai berikut :

Tabel 3.5

Populasi Pegawai PT. Pikiran Rakyat Bandung

No Bagian Jumlah Pegawai

1 Produksi 50 orang

2 Keuangan 19 orang

3 Pemasaran :

Marketing Communication

 Iklan

 Sirkulasi

9 orang

29 orang 48 orang

4 SDM 12 orang

Jumlah 167 orang

Sumber : Data dari Bagian SDM PT. Pikiran Rakyat Bandung. Tahun 2013

(46)

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut (Sugiyono, 2012:81). Penarikan sampel sangat penting dalam kegiatan ilmiah.

Tidak hanya sebatas menarik sebagian populasi yang dilakukan begitu saja, akan tetapi

ada aturan-aturan tertentu. Untuk menentukan sampel dari populasi yang telah

ditetapkan perlu dilakukan suatu pengukuran yang dapat menghasilkan jumlah n.

Menurut Husain Umar (2002 : 59), “Ukuran sampel dari suatu populasi dapat

menggunakan bermacam-macam cara, salah satunya adalah dengan menggunakan

teknik Slovin”. Rumus Slovin adalah sebagai berikut :

...(Husein Umar, 2002:141)

Keterangan :

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

e = Taraf kesalahan dalam pengambilan sampel yang masih bisa ditolerir

(e=0.1)

Maka, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah :

Berdasarkan perhitungan tersebut didapatkan jumlah sampel sebanyak 63

orang. Untuk meningkatkan kehandalan presisi atau pendugaan dengan batas

kesalahan yang terjadi sebesar 10% (0,1) dari 63 orang (10% x 63 = 6,3), maka

(47)

64

3.5.3 Teknik Penarikan Sampel

Menurut Sugiyono (2012:81), “Teknik Sampling adalah merupakan teknik

pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Teknik sampling

terlihat pada gambar 3.1 berikut ini :

Sumber : Sugiyono (2012:81)

Gambar 3.1 Teknik Sampling

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik Proportionate Stratified

Random Sampling atau teknik pengambilan acak sistematis untuk populasi yang

bergerak. Teknik ini digunakan karena anggota atau unsur tidak homogen yaitu

populasi berasal dari beberapa bagian unit kerja. Rumus yang digunakan untuk

menghitung populasi sampel dari tiap bagian adalah sebagai berikut :

...(Riduwan, 2010:66)

4. Areas (cluster) sampling

(48)

ni = Anggota sampel pada proporsi ke-i

Ni= Populasi ke-i

N = Populasi total

n = Sampel yang diambil dalam penelitian

Dengan menggunakan rumus diatas, maka diperoleh perhitungan proporsi

pegawai sebagai berikut :

1. Bagian Produksi

3. Bagian Pemasaran :

a. Marketing Communication

Berdasarkan perhitungan diatas maka didapat hasil pada tabel 3.6 sebagai berikut :

(49)

66

Communication

 Iklan

 Sirkulasi

29 orang 48 orang

12 orang 20 orang

4 SDM 12 orang 5 orang

Jumlah 167 orang 69 orang

Sumber : Hasil Pengolahan Data

3.6 Pengujian Instrumen

Pengumpulan data atau informasi dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan kuesioner, maka kesungguhan responden dalam menjawab

pertanyaan-pertanyaan dari kuesioner merupakan hal yang sangat penting dalam

penelitian ini. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu

harus valid dan reliable.

3.6.1 Pengujian Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen (Suharsimi Arikunto, 2010:211). Suatu instrumen

yang valid biasanya mempunyai tingkat validitas yang tinggi. Sebaliknya

instrumen yang kurang atau rendah berarti memiliki validitas yang rendah.

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya kuesioner

yang disebar. Ada dua macam validitas sesuai dengan cara pengujiannya, yaitu 1)

validitas eksternal dicapai apabila data yang dihasilkan dari instrumen tersebut

sesuai dengan data atau informasi lain yang mengenai variabel penelitian yang

dimaksud, dan 2) validitas internal dicapai apabila terdapat kesesuaian antara

bagian-bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan.

Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumurs

(50)

√ ∑ ∑ ∑ ∑ (Suharsimi Arikunto, 2010 : 213)

Keterangan :

= Korelasi Product Moment

N = Jumlah Populasi

∑ = Jumlah skor butir (x)

∑ = Jumlah skor variabel (y)

∑ = Jumlah skor butir kuadarat (x)

∑ = Jumlah skor variabel kuadrat (y)

∑ = Jumlah perkalian butir (x) dan skor variabel (y)

Keputusan pengujian validitas dengan taraf signifikansi 5 % adalah sebagai

berikut :

Jika > , maka item pertanyaan dinyatakan valid

Jika , maka item pertanyaan dinyatakan tidak valid

Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan program

SPSS 18.0 for window, dengan hasil yang tercantum pada tabel 3.7, tabel 3.8 dan

tabel 3.9 berikut :

Tabel 3.7

Hasil Pengujian Validitas Variabel X1 (Motivasi) No

item Keterangan

1 0,779 0,361 VALID

2 0,800 0,361 VALID

3 0,790 0,361 VALID

4 0,433 0,361 VALID

5 0,772 0,361 VALID

(51)

68

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013

Tabel 3.8

Hasil Pengujian Validitas Variabel X2 (Lingkungan Kerja Non Fisik) No

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013

Tabel 3.9

Hasil Pengujian Validitas Variabel Y (Kinerja Pegawai) No

item Keterangan

1 0,881 0,361 VALID

(52)

3 0,885 0,361 VALID

4 0,824 0,361 VALID

5 0,728 0,361 VALID

6 0,856 0,361 VALID

7 0,910 0,361 VALID

8 0,417 0,361 VALID

9 0,900 0,361 VALID

10 0,780 0,361 VALID

11 0,788 0,361 VALID

12 0,828 0,361 VALID

13 0,404 0,361 VALID

14 0,801 0,361 VALID

15 0,771 0,361 VALID

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013

Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan terhadap 30

responden dengan tingkat signifikansi 5 % dan derajat kebebasan (df) n-2 yaitu

30-2=28, sehingga diperoleh nilai sebesar 0,361. Dari tabel 3.7, tabel 3.8,

dan tabel 3.9 dapat terlihat bahwa setiap item pertanyaan dalam kuesioner dapat

dikatakan valid, karena setiap item pertanyaan memiliki lebih besar

daripada . Artinya, pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dapat dijadikan

alat ukur apa yang hendak diukur.

3.6.2 Pengujian Reliabilitas

Setelah uji validitas, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah uji

reliabilitas. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat pengumpul

data tersebut menunjukkan tingkat ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan atau

konsistensi dalam mengungkap gejala tertentu dari sekelompok individu

(53)

70

(2010:221), reliabiltas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang reliabel akan menghasilkan data

yang dapat dipercaya. Reliabel artinya adalah dapat dipercaya. Tujuan Reliabelitas

adalah untuk suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.

Reliabilitas mempunyai dua jenis yaitu reliabilitas eksternal jika ukuran atau

kriteriumnya berada diluar instrumen dan reliabilitas internal jika perhitungan

dilakukan berdasarkan data dari instrumen tersebut.

Ada dua cara untuk menguji reliabilitas eksternal suatu instrumen yaitu

dengan teknik paralel dan teknik ulang, sedangkan reliabilitas internal diperoleh

dengan cara menganalisis data dari hasil pengetesan. Untuk mencari reliabilitas

instrumen yang skornya merupakan rentangan antara beberapa nilai (misal : 0-100

atau 0-10) atau yang terbentuk skala (misal : 1-3, 1-5 atau 1-7 dan seterusnya)

maka digunakan rumus Alpha Croanbach sebagai berikut :

(Suharsimi Arikunto, 2010 : 239)

Keterangan :

= Reliabilitas Instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyakya soal

∑ = Jumlah varian butir

= Varian total

(54)

∑ ∑ (Suharsimi Arikunto 2010 :227)

Keterangan :

= Harga varians total

∑ = Jumlah kuadrat skor total

(∑ = Jumlah kuadrat dari jumlah skor total

N = Jumlah responden

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut :

 Jika > , berarti item pertanyaan dikatakan reliabel

 Jika , berarti item pertanyaan dikatakan tidak reliabel

Tabel 3.10

Hasil Pengujian Reliabilitas

No Variabel Keterangan

1 Motivasi 0,944 0,361 Reliabel

2 Lingkungan Kerja Non Fisik 0,916 0,361 Reliabel

3 Kinerja 0,954 0,361 Reliabel

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013

Berdasarkan jumlah angket yang diuji kepada 30 responden dengan tingkat signifikansi

0,5% dan derajat kebebasan (df) n-2 (30-2=28) maka dapat dinilai sebesar 0,361. Hasil uji

reliabilitas variabel , variabel dan variabel Y dengan menggunakan bantuan program SPSS

18.0 for windows pada tabel 3.10 menunjukkan bahwa skor lebih besar dibandingkan

(55)

72

3.6.3 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah populasi berdistribusi normal atau

tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan SPSS (Statistical Product and

Service Solution). Ini dilakukan agar dapat melihat apakah data berdistribusi normal atau

tidak digunakan cara membaca interpretasi grafik yaitu data berdistribusi normal jika semua

pencaran titik-titik yang diperoleh berada disekitar garis lurus. Untuk menguji normalitas

data dengan SPSS, lakukan langkah-langkah berikut ini :

1. Entry data atau buka file data yang akan dianalisis

2. Pilih menu berikut ini, Analyze, Descriptives Statistics, Explore

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu cara untuk mengukur, mengolah dan

menanalisis data tersebut. Tujuan pengolahan data adalah untuk memberikan

keterangan yang berguna, serta untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan

dalam penelitian ini. Dengan demikian dalam penelitian ini menggunakan analisis

regresi linear ganda. Hal tersebut mengingat tujuan penelitian ini untuk

mengetahui pengaruh motivasi dan lingkungan non fisik terhadap kinerja pegawai

PT. Pikiran Rakyat Bandung.

3.7.1 Menentukan Nilai Angket

1. Editing, yaitu pemeriksaan angket yang telah terkumpul setelah diisi oleh

responden seperti memeriksa kelengkapan pengisian angket dan

(56)

2. Coding, yaitu pembobotan dari setiap item instrumen berdasarkan pada

pembobotan untuk jawaban positif rangking pertama dimulai dari skor

yang terbesar sampai dengan yang terkecil dan untuk jawaban negatif

rangking pertama dimulai dari skor terkecil sampai dengan yang terbesar.

Nilai atau bobot untuk setiap jawaban pada penelitian ini adalah pada

jawaban positif diberi nilai 10-9-8-7-6-5-4-3-2-1, dan untuk jawaban

negatif diberi skor 1-2-3-4-5-6-7-8-9-10. Pengukuran dalam kuesioner

yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala

semantic differensial. Kuesioner yang disebarkan dan dibuat dengan

sistem tertutup, artinya tanggapan untuk setiap pertanyaan telah disediakan

dan responden hanya tinggal melingkari pada salah satu jawaban sesuai

dengan pendapat masing-masing responden.

3. Tabulating, yaitu menghitung hasil scoring, yang dituangkan kedalam

tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel.

Adapun tabel rekapitulasi terlihat pada tabel 3.11 sebagai berikut :

Tabel 3.11

Tabel Rekapitulasi Pengubahan Data

Responden Skor Item

1 2 3 4 n 1

2

3

4

N

4. Rancangan Analisis Deskriptif, yaitu mengolah data dari angket dengan

(57)

74

a) Menentukan jumlah skor kriterium (SK) dengan menggunakan rumus :

SK=ST X JB X JR

Keterangan :

ST : Skor Tertinggi

JB : Jumlah Bulir

JR : Jumlah Responden

b) Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor

kriterium untuk mencari jumlah skor hasil angket dengan

menggunakan rumus :

∑ =

Keterangan :

: Jumlah skor hasil angket variabel x

: Jumlah skor angket masing-masing responden

c) Membuat daerah kategori kontinum

Untuk melihat bagaimana gambaran variabel secara keseluruhan yang

diharapkan responden, maka penulis menggunakan daerah kategori

sebagai berikut :

Tinggi = ST x JB x JR

Sedang = SD x JB x JR

Rendah = SR x JB x JR

Keterangan :

(58)

JB : Jumlah Bulir

JR : Jumlah Responden

d) Menentukan garis kontinum dan menentukan daerah letak skor untuk

variabel motivasi ( ), lingkungan kerja non fisik ( ), dan variabel

kinerja (Y).

Gambar 3.2

Garis Kontinum Variabel X dan Y

3.7.2 Analisis Regresi Linear Ganda

Regresi linear ganda adalah suatu perluasan dari teknik regresi apabila

terdapat lebih dari satu variabel bebas untuk mengadakan prediksi terhadap

variabel terikat. Analisis regresi berganda ini adalah analisis tentang hubungan

antara satu variabel dependen dengan dua atau lebih variabel independen.

(Suharsimi Arikunto, 2010:339). Penelitian ini menggunakan regresi linear ganda

karena terdiri dari dua variabel yaitu motivasi dan lingkungan kerja non fisik dan

satu variabel dependen yaitu kinerja pegawai.

Taknik analisis regresi berganda yaitu :

a. Menentukan hubungan antara variabel dependen Y dengan variabel

independen dengan bentuk model yang digunakan adalah :

(Sugiyono, 2012:192)

Sedang Tinggi

(59)

76

Keterangan :

Y = kinerja pegawai

= motivasi

= lingkungan kerja non fisik

A = harga Y apabila X=0 (harga konstan)

=koefisien regresi yang menunjukkan peningkatan atau

penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel

independen. Bila b (+) maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan.

b. Setelah harga a, b1, b2 diperoleh maka langkah selanjutnya adalah

menghitung korelasi ganda masing-masing variabel independen

dengan variabel dependen dengan rumus :

(Sugiyono, 2012:191)

Keterangan :

= Korelasi antara variabel dengan variabel secara

bersama-sama dengan variabel Y

= Korelasi product moment antara dengan Y

= Korelasi product moment antara dengan Y

= Korelasi product moment antara dan

Dari data di atas rumus yang paling sederhana untuk menghitung korelasi

produk moment yaitu :

√ ∑ (Sugiyono, 2012:183)

(60)

= Korelasi antar variabel X dengan Y

X = ̅

Y = ̅

Setelah diadakannya pengujian yang signifikan terhadap korelasi ganda,

maka selanjutnya untuk uji signifikan koefisien korelasi ganda dicari dulu

kemudian dibandingkan dengan , dimana untuk mencari dapat

dilakukan dengan menggunakan rumus, sebagai berikut :

(Sugiyono, 2012 : 192)

Keterangan :

R = Koefisien korelasi ganda

k = Jumlah variabel Independen

n = Jumlah anggota sampel

Menurut Sugiyono (2012 : 184), untuk mengetahui kuat rendahnya

hubungan pengaruh, dapat diklasifikasikan pada tabel 3.12 sebagai berikut :

Tabel 3.12

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Sumber : Sugiyono (2012 :184 )

3.7.3 Koefisien Determinasi

Koefisien Korelasi Klasifikasi

0,00-0,199 Sangat Rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

(61)

78

Koefisien determinasi adalah alat statistik untuk mengetahui besarnya

presentase pengaruh variabel X terhadap variabel Y, maka dari itu digunakan

koefisien determinasi sebagai berikut :

(Suharsimi Arikunto, 2006 : 144)

Keterangan :

KD = Koefisien determinasi

r = Koefisien korelasi

Nilai koefisiensi penentu berada diantara 0-100%. Jika nilai koefisien

penentu makin mendekati 100% berarti semakin kuat pengaruh variabel

independent terhadap variabel dependent.

3.7.4 Pengujian Hipotesis

Sebelum membuat kesimpulan, terlebih dahulu melakukan pengujian atas

tingkat keberartian korelasi hasil perhitungan tersebut. Tingkat keberartian ini

diuji dengan uji hipotesis. Rumus yang digunakan adalah uji signifikan dengan

korelasi (uji t student), yaitu :

(Sugiyono, 2012 : 184)

Keterangan :

t = Distribusi student

= Koefisien korelasi dari uji independent (kekuatan korelasi)

N = Banyaknya sampel

dengan kriteria sebagai berikut :

(62)

 apabila > maka diterima dan ditolak

 apabila < maka diterima dan ditolak

Sedangkan pengujian signifikansi terhadap koefisien korelasi ganda yang

dimaksudkan untuk menguji hipotesis penelitian utama dapat menggunakan

rumus pengujian untuk uji F sebagai berikut :

...(Sugiyono, 2012 : 192)

dimana :

R = koefisien korelasi ganda

k = jumlah variabel independen

n =jumlah anggota sampel

Bila lebih besar dari maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah

signifikan yaitu dapat diberlakukan untuk seluruh populasi. Kriteria penolakan

hipotesisnya adalah :

 taraf signifikan 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = (n-k-1)

 apabila > maka diterima dan ditolak

 apabila < maka diterima dan ditolak

Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan

keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut:

1. Hipotesis Pertama

 Ho : ρ = 0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi dan

lingkungan kerja non fisik dengan kinerja pegawai pada PT. Pikiran

(63)

80

 Ho : ρ ≠ 0 : terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi dan

lingkungan kerja non fisik dengan kinerja pegawai pada PT. Pikiran

Rakyat Bandung.

2. Hipotesis Kedua

 Ho : ρ = 0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi

dengan kinerja pegawai pada PT. Pikiran Rakyat Bandung.

 Ho : ρ ≠ 0 : terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi dengan

kinerja pegawai pada PT. Pikiran Rakyat Bandung.

3. Hipotesis Ketiga

 Ho : ρ = 0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan lingkungan kerja non

fisik dengan kinerja pegawai pada PT. Pikiran Rakyat Bandung.

 Ho : ρ ≠ 0 : terdapat pengaruh yang signifikan lingkungan kerja non fisik

Gambar

Tabel
Grafik Laporan Keterlambatan dan Mangkir Pegawai PT. Pikiran
tabel 1.1 data sementara yang didapat penulis mengenai perkembangan media massa di
Tabel 1.1 Perkembangan Industri Media Massa di Indonesia
+7

Referensi

Dokumen terkait

Semoga bermanfaat dan dapat kita praktekkan hidup sehat dengan minum air mineral secara teratur dalam hidup kita.. Sumber ; www.hidupsehat.web.id dan

Penanaman ulang lensa setelah operasi katarak dan penundaan penanaman lensa pada operasi katarak di- lakukan pada kondisi berikut: 1) Vitreous loss, walaupun tidak ada

 Dari dalam negeri, pemerintah memberikan insentif beru- pa PPh final 0% atas dividen yang diperoleh subjek pajak luar negeri dan PPh final 0.1% atas keuntungan karena

Abstra k: Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Matematika kelas VIII G semester 2 SMP Negeri 1

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala Rakhmat, Hidayah serta Innayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Motivasi Belajar dan Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan Pada

Pujian dan rasa syukur yang begitu besar saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Kiteria keberhasilan dalam penelitian ini, yakni (1) langkah-langkah pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran menulis narasi melalui teknik koreksi teman sebaya