• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN. LKjIP. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Anggaran 2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN. LKjIP. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Anggaran 2019"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN

LKjIP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Anggaran 2019

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

KABUPATEN MUSI BANYUASIN

(2)

LKjIP 2019 i

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah- Nya, akhirnya Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2019, sebagaimana diamanatkan dalam Undang- undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Penyusunan laporan ini berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Secara substantif Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin merupakan sarana pelaporan kinerja dalam rangka mengimplementasikan sistem akuntabilitas instansi pemerintah yang menginformasikan tentang penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan kebijakan, serta pencapaian

sasaran dalam mewujudkan tujuan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin.

Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2019 merupakan media pertanggung jawaban kinerja yang didasarkan pada Penetapan Kinerja 2019 dan Indikator Kinerja Utama Satuan Polisi Pamong Praja

Kabupaten Musi Banyuasin sebagaimana tertuang dalam Keputusan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 55/KPTS-SAT.POL.PP/MUBA/2017 tanggal 30 November 2017, serta ditetapkan dalam

Rencana strategis (Renstra) Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2017 – 2022, hal ini sebagai perwujudan penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel, serta menciptakan Clean Government dan Good Governance. Hasil pencapaian kinerja penyelenggaraan instansi pemerintahan tidak terlepas dari kerjasama dan kerja keras semua pihak yang telah membantu baik dalam perumusan kebijakan, implementasi maupun pengawasannya.

(3)
(4)

LKjIP 2019 iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI...

IKHTISAR EKSEKUTIF...

BAB I PENDAHULUAN...

A. Latar Belakang...

B. Struktur Organisasi...

- Tugas Pokok dan Fungsi...

C. Aspek Strategis Serta Permasalahan Utama (Strategic Issued) yang Sedang Dihadapi...

1. Aspek Strategis...

2. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah...

D. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LKjIP...

E. SISTEMATIKA PENULISAN ...

BAB II PERENCANAAN KINERJA...

A. RENCANA STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA...

B. RENCANA KERJA...

C. PERJANJIAN KINERJA...

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA...

A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA...

1. Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja tahun ini...

2. Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Serta Capaian Kinerja Tahun ini dengan Tahun Lalu...

3. Perbandingan Realisasi Kinerja ini dengan Target Jangka Menengah...

4. Analisis penyebab Peningkatan/ Penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan...

5. Analisis Atas Efisiesi Penggunaan Sumberdaya...

i iii

v 1 1 3 4

5 5

5 6 7 9 9 9 9 11 11 11

13

17

20 23

(5)

LKjIP 2019 iv 6. Analisis Program/ Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun

Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja...

B. REALISASI ANGGARAN...

C. ASPEK PENDUKUNG LAINYA...

1. Jumlah Pegawai Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin sampai dengan 31 Desember 2019...

2. Rekapitulasi Barang ke Neraca per 31 Desember 2019...

D. TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI TAHUN LALU...

BAB IV PENUTUP...

LAMPIRAN-LAMPIRAN

- Indikator Kinerja Utama (IKU) 2017 – 2022 - Rencana Strategis 2017 – 2022

- Rencana Aksi Tahun 2020 - Perjanjian Kinerja Tahun 2020 - Pohon Kinerja Tahun 2020 - Cascading Tahun 2020

24 27 28

28 29 29 30

(6)

LKjIP 2019 v

IKHTISAR EKSEKUTIF

A. TUJUAN DAN SASARAN, RENCANA STRATEGIS JANGKA MENENGAH PERANGKAT DAERAH

1. Tujuan

Dari tugas pokok Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin yang diatur dalam Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 80 Tahun 2016, maka untuk menjalankan Misi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin ditetapkan tujuan yang ingin dicapai yaitu :

a. Terwujudnya penegakan peraturan Daerah, ketentraman dan ketertiban dalam Kabupaten Musi Banyuasin.

b. Meningkatkan kualitas anggota linmas dalam melaksanakan perlindungan masyarakat.

c. Meningkatkan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Aparatur.

d. Meningkatkan pelayanan kepada masyakat, pemerintahan dan swasta dalam rangka penanggulangan resiko bencana kebakaran kota dalam kabupaten.

2. Sasaran

a. Tercapainya Pencegahan dan Pemberatasan Pelanggaran Perda, Ketertiban dan Kenyamanan Masyarakat di 15 Kecamatan dalam Kabupaten Musi Banyuasin.

b. Meningkatnya kualitas dan Pengetahuan Anggota Linmas

c. Meningkatnya Sarana dan Prasarana Aparatur sesuai dengan standar cakupan pelayanan

d. Meningkatnya pencegahan dan kesiagaan terhadap bencana kebakaran kota dalam kabupaten

Dalam melaksanakan pembangunan, keamanan dan ketertiban masyarakat merupakan hal yang mutlak dan diperlukan adanya suasana yang kondusif sebagai faktor utama bagi dunia usaha untuk berinovasi guna meningkatnya pertumbuhan perekonomian Daerah. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin bekerjasama dengan instansi selalu melakukan pembangunan yang dilandaskan dengan nilai – nilai relegius sesuai dengan visi dan misi Kabupaten Musi Banyuasin seperti tertuang dalam Rencana

(7)

LKjIP 2019 vi

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Musi Banyuasin.

B. KENDALA YANG DIHADAPI DALAM PENCAPAIAN

Secara umum dalam pencapaian indikator Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2019 tidak adanya kendala yang dihadapi kecuali pada pencapaian indikator Persentase sarana dan prasarana aparatur dalam kondisi baik dengan realisasi 50%, dikarenakan keterbatasan anggaran pada kegiatan yang mendukung indikator ini yaitu kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor dan belum selesainya sengketa akses jalan masuk ke Pos Pemadam Kebakaran di Kecamatan Sungai Lilin, dan pada indikator Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Kabupaten dengan realisasi 53% dikarenakan Kurangnya sarana dan prasarana dalam penanggulangan bahaya kebakaran kota dalam kabupaten.

C. LANGKAH UNTUK MENGATASI KENDALA CAPAIAN

Untuk mengatasi kendala dalam pencapaian indikator Persentase sarana dan prasarana aparatur dalam kondisi baik, dengan dukungan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin akan dianggarkannya lagi kegiatan yang mendukung indikator ini sehingga pencapaian indikator ini bisa tercapai dan akan diselesaikan sengketa akses jalan masuk ke Pos Pemadam Kebakaran di Kecamatan Sungai Lilin, begitupun dengan indikator Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Kabupaten, Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin ditahun yang akan datang dengan didukung Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin akan mengajukan kembali Rencana Kerja yang tertunda, untuk mencapai indikator Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Kabupaten yang mengacu pada tujuan dan sasaran jangka menengah pelayanan Perangkat Daerah dan indikator kinerja Perangkat Daerah yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.

D. ANTISIPATIF TERHADAP KENDALA YANG MUNGKIN TERJADI PADA TAHUN MENDATANG

Langka antisipatif untuk menanggulagi kendala yang mungkin akan terjadi di tahun mendatang pada Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin adalah sebagai berikut :

(8)

LKjIP 2019 vii 1. Strategi

Strategi adalah pola sasaran, tujuan dan kebijakan/rencana umum untuk meraih tujuan yang ditetapkan, dirancang secara konseptual, analitis, realistis, rasional dan komprehensif. Strategi diwujudkan dalam kebijakan dan program.

Pelaksanaan dari penyelenggaraan menegakan Peraturan Daerah, menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, perlindungan masyarakat serta urusan kebakaran kota dalam kabupaten tidak terlepas dari Tujuan Satuan polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin Oleh karena itu, strategi yang digunakan dalam mencapai tujuan yang diinginkan yaitu :

1. Meningkatkan pengawasan dan menegakan Peraturan Daerah menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, melalui kegiatan Oprasional

2. Meningkatnya dan mengembangkan kemampuan anggota linmas yang profesional, di antaranya dengan mengoptimalkan pembinanaan anggota linmas melalui pemahaman tugas dan fungsi secara periodik

3. Meningkatkan sarana dan prasarana aparatur untuk menunjang Penegakan Perda, Perlindungan Masyarakat dan Penanggulangan Bencana Kebakaran secara periodik

4. Mewujudkan system penyelenggaraan penanggulangan bencana yang handal, mencangkup penanganan prabencana, tanggap darurat dan pasca bencana

2. Kebijakan

a. Kebijakan Internal

Kebijakan internal adalah kebijakan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin dalam mengelola pelaksanaan program-program pembangunan. Kebijakan internal meliputi :

- Dalam pelaksanaan tugas operasional di bidang penegakan, penertiban, pengamanan dan penyuluhan diselenggarakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

- Memberikan pembinaan dan bimtek kepada anggota linmas.

- Mengoptimalkan sarana dan prasarana Satuan Polisi Pamong Praja.

- Melaksankan pelatihan dan penaggulang bencana secara profesional

(9)

LKjIP 2019 viii b. Kebijakan Eksternal

Kebijakan eksternal adalah kebijakan yang diterbitkan oleh Satuan Polisi Pamong Praja dalam rangka melaksanakan, memelihara, ketentraman dan ketertiban umum, serta perlindungan masyarakat, Peraturan Bupati, dan atau Keputusan Bupati serta urusan kebakaran Kota dalam Kabupaten.

Kebijakan eksternal meliputi :

a. Pengembangan Sistem perencanaan, untuk terwujudnya tujuan yang ditetapkan, dikembangkan sistem perencanaan yang efektif dan efisien dengan mengacu pada sistem perencanaan Nasional, RPJP Kabupaten, RPJM Kabupaten dan RENSTRA Perangkat Daerah.

b. Peningkatan koordinasi internal dan eksternal. Koordinasi internal dilaksanakan untuk keterpaduan antara bidang-bidang, subbagian dan seksi – seksi serta personil satuan polisi pamong praja. Koordinasi eksternal dengan berbagai dinas dan instansi terkait baik di kabupaten maupun di tingkat propinsi dan pusat dalam rangka keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan terhadap perencanaan anggaran maupun pelaksanaan.

(10)

LKjIP 2019 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin merupakan lembaga unsur penunjang Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Banyuasin yang dipimpin

oleh seorang Kepala Satuan dan bertanggung jawab kepada Bupati Musi Banyuasin melalui Sekretaris Daerah

Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 9 tahun 2016 tentang pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin dan Peraturan Bupati Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 80 Tahun 2016 Tentang Susuna Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin.

B. STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 80 tahun 2016, susunan organisasi Satuan Polisi Pamong Praja terdiri dari 1 (satu) orang pejabat Eselon II/b, 1 (satu) orang pejabat Eselon Eselon III/a, 5 (lima) orang pejabat Eselon III/b, 13 (tiga belas) orang pejabat Eselon IV/a dan 43 (empat puluh tiga) orang pejabat fungsional, sebagai berikut :

1. Kepala Satuan (Eselon II/b) 2. Sekretaris (Eselon III/a)

3. Bidang Penegakan Peraturan Daerah (Eselon III/b)

4. Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat (Eselon III/b) 5. Bidang Sumberdaya Aparatur (Eselon III/b)

6. Bidang Perlindungan Masyarakat (Eselon III/b) 7. Bidang Pemadam Kebakaran (Eselon III/b)

8. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian (Eselon IV/a)

9. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan (Eselon IV/a) 10. Sub Bagian Keuangan dan Asset (Eselon IV/a)

11. Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan (Eselon IV/a)

(11)

LKjIP 2019 2 12. Seksi Operasi dan Pengendalian (Eselon IV/a)

13. Seksi Pelatihan Dasar (Eselon IV/a) 14. Seksi Kewaspadaan Dini (Eselon IV/a) 15. Seksi Pencegahan (Eselon IV/a)

16. Seksi Penyelidikan dan Penyidikan (Eselon IV/a) 17. Seksi Hubungan Antar Lembaga (Eselon IV/a) 18. Seksi Teknis Fungsional (Eselon IV/a)

19. Seksi Pelatihan/ Mobilisasi (Eselon IV/a)

20. Seksi Operasi dan Penyelamatan (Eselon IV/a) 21. Pejabat fungsional

Bagan Struktur Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin sebagaimana tercantum pada lampiran sebagai berikut :

(12)
(13)

LKjIP 2019 4 TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin merupakan unsur pelaksana urusan pemerintah yang menjadi kewenangan Daerah Kabupaten dibidang keamanan, ketertiban umum, perlindungan masyarakat serta urusan kebakaran Kota dalam Kabupaten sesuai dengan kewenangan Pemerintah Daerah

berdasarkan pembagian urusan, Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin mempunyai tugas membantu Bupati dalam menegakan Peraturan

Bupati dan/atau Keputusan Bupati, menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, perlindungan masyarakat serta urusan kebakaran Kota dalam Kabupaten.

Dalam melaksanakan tugas tersebut Satuan Polisi Pamong Praja menyelenggarakan atau mempunyai fungsi :

1. Menyusun Program dan pelaksanaan penegakan Peraturan Daerah, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat dan urusan kebekaran kota dalam kabupaten;

2. Pelaksanaan kebijakan Penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati, dan Keputusan Bupati ;

3. Pelaksanaan kebijakan Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketenraman masyarakat ;

4. Pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat ;

5. Pelaksanaan koordinasi penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah, dan atau aparatur lainnya;

6. Pengawasan terhadap masyarakat, aparatur atau badan hukum agar mematuhi dan menaati peraturan daerah dan peraturan Bupati dan/atau Keputusan Bupati ;

7. Melaksanakan dan penangulangan kebakaran serta penyelamatan ;

8. Pengkoordinir kegiatan urusan ketatalaksanaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, inventaris dan urusan rumah tangga, monitoring evaluasi dan pelaporan;

9. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati.

(14)

LKjIP 2019 5 C. ASPEK STRATEGIS SERTA PERMASALAHAN UTAMA (STRATEGIC ISSUED)

YANG SEDANG DIHADAPI 1. Aspek Strategis

Strategi adalah pola sasaran, tujuan dan kebijakan/rencana umum untuk meraih tujuan yang ditetapkan, dirancang secara konseptual, analitis, realistis, rasional dan komprehensif. Strategi diwujudkan dalam kebijakan dan program.

Pelaksanaan dari penyelenggaraan dan pemeliharaan ketentraman dan ketertiban umum, penegakan peraturan daerah, peraturan Bupati, dan atau Keputusan Bupati Kabupaten Musi Banyuasin tidak terlepas dari Visi, Misi dan Tujuan Satuan polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin secara menyeluruh. Oleh karena itu, strategi yang digunakan dalam mencapai tujuan yang diinginkan yaitu :

a. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat melalui kegiatan oprasional.

b. Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan personil yang profesional, diantaranya dengan mengoptimalkan pembinaan personil melalui pemahaman tugas dan fungsi secara periodik.

c. Mengembangkan sistem perencanaan kegiatan penyelenggaraan dan pemeliharaaan ketentraman dan ketertiban umum yang optimal.

d. Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan personil yang profesional diantaranya dengan mengoptimalkan pembinaan personil melalui pemahaman tugas dan fungsi secara periodik.

e. Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan anggota linmas yang profesional, diantaranya dengan mengoptimalkan pembinaan anggota linmas melalui pemahaman tugas dan fungsi secara periodik.

f. Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan personil yang profesional, diantaranya dengan mengoptimalkan pembinaan personil melalui pemahaman tugas dan fungsi secara periodik.

2. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah

a. Faktor Eksternal

Belum optimalnya sistem, peraturan dan kebijaksanaan Negara dalam hal melindungi warga Negara dan penduduk, terutama berkaitan dengan:

(15)

LKjIP 2019 6

 Ketertiban Umum

 Keamanan

 Linmas dan

 Hak-Hak sipil (baik dari segi hukum maupun HAM) b. Faktor Internal

Pelaksanaan pembangunan di bidang ketentraman umum dan ketertiban masyarakat serta perlindungan masyarakat, secara umum telah meningkat dengan baik, dengan perangkat pendukung diantaranya :

 SDM Sat Pol PP

 Sarana dan prasaran Sat Pol PP

 Kelembagaan Sat Pol PP

 Telah tersedia dan terbentuk dengan baik, namun masih perlu ditingkatkan untuk mencapai kondisi ideal

c. Permasalahan dalam melaksanakan pelayanan Perangkat Daerah

 Masih kurangnya peran serta masyarakat dalam menjaga ketertiban umum hal ini dilihat dari masih banyaknya pedagan kaki lima yang berjualan di ruang publik.

 Dalam penertiban WTS yang terjaring razia, penyelesaian terhadap sanksi yang bersangkutan belum optimal.

D. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LKJIP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) pada Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi

pertanggung jawaban kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis. Maksud dan tujuan

penyusunan Laporan Kinerja ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pencapaian tujuan dan sasaran strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin pada Tahun 2019.

2. Sebagai bahan acuan dalam penyempurnaan dokumen perencanaan pembangunan pada periode yang akan datang pada Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin.

3. Sebagai bahan penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan periode yang akan datang.

(16)

LKjIP 2019 7 E. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan Laporan Kinerja Pemerintah (LKJIP) Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2019 ini adalah sebagai berikut:

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

IKHTISAR EKSEKUTIF BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini menjelaskan secara ringkas Latar Belakang gambaran umum Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin, Struktur Organisasi,Tugas Pokok dan Fungsi, Aspek Strategis Serta Permasalahan Utama (Strategic Issued) yang sedang dihadapi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin, Maksud dan Tujuan Penyusunan LKjIP serta Sistematika Penulisan LKjIP.

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Dalam bab ini menjelaskan secara ringkas tentang Renstra 2017 – 2022, Indikator Kinerja Utama, Rencana Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2019 dan Perjanjian Kinerja Tahun 2019.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Dalam bab ini menjelaskan secara ringkas Pengukuran Pencapaian Kinerja dan Analisis atas Pencapaian Sasaran Strategis, Realisasi Anggaran, Aspek Pendukung Pencapaian Sasaran Strategis serta Tindak lanjut hasil evaluasi tahun lalu.

BAB IV PENUTUP

mengemukakan tinjauan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja instansi yang bersangkutan serta strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di tahun mendatang

LAMPIRAN-LAMPIRAN

- Indikator Kinerja Utama (IKU) 2017 – 2022 - Rencana Strategis 2017 – 2022

(17)

LKjIP 2019 8 - Rencana Aksi Tahun 2020

- Perjanjian Kinerja Tahun 2020 - Pohon Kinerja Tahun 2020 - Cascading Tahun 2020

(18)

LKjIP 2019 9

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Sebagaimana telah diatur dalam Pasal 3 dan Pasal 4 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, maka Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin perlu menetapkan peraturan tentang Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2017 – 2022. Hal ini sejalan dengan penyempurnaan Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah.

Adapun Indikator Kinerja Utama telah dilegalformalkan melalui surat keputusan kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 55/KPTS-SAT.PO.PP/MUBA/2017 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin.

Peraturan tersebut sekaligus diarahkan guna memberikan pedoman bagi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin dalam merumuskan acuan ukuran kinerja yang digunakan dalam rangka untuk menetapkan rencana kerja tahunan, menyampaikan Rencana Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin dan Anggaran, menyusun dokumen penetapan kinerja, menyusun Laporan Kinerja, dan melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan dokumen rencana strategis tahun 2017 – 2022.

B. RENCANA KERJA

Rencana Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2019 merupakan Renja tahun kedua, yang ditetapkan dengan keputusan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 42 Tahun 2019 pada tanggal 21 bulan Februari Tahun 2019

C. PERJANJIAN KINERJA

Dokumen Perjanjian Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja antara Kepala Daerah dan Kepala Satuan Polisi

(19)

LKjIP 2019 10 Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin. Dokumen perjanjian kinerja adalah dokumen yang berisikan perjanjian kinerja untuk tahun yang direncanakan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dokumen Perjanjian Kinerja dimanfaatkan oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin untuk:

1. Memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja organisasi;

2. Melaporkan capaian realisasi kinerja dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

3. Menilai keberhasilan organisasi.

Dokumen perjanjian kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin ditetapkan pada tanggal 10 bulan Januari tahun 2019, Perjanjian kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2019 berisikan sasaran strategis, indikator kinerja, dan target yang telah ditetapkan untuk setiap indikator kinerja. Perjanjian kinerja tahun 2019 secara rinci dapat dilihat dalam dokumen perjanjian kinerja tahun 2019. Sasaran strategis tahun 2017-2022

ditetapkan sebanyak 4 (empat) sasaran dengan target indikator sebanyak 8 (delapan indikator) indikator Kinerja.

Pencapaian atas target kinerja yang ditetapkan dalam indikator kinerja dapat dilihat dalam lampiran Pengukuran Kinerja (PK).

(20)

LKjIP 2019 11

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA

1. Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja tahun ini Tabel A.1

Capaian Kinerja Tahun 2019

Indikator Satuan

Tahun 2019 % Capaian

Kinerja Tahun

2019 Target Realisasi

1 Cakupan Patroli Petugas

Sat Pol PP Kali 3 Kali/ 24 Jam

3 Kali/ 24

Jam 100

2 Frekuensi unjuk rasa/aksi masa (demonstrasi) yang ditangani

Kali

23 kali 11 Kali 48

3 Penegakan Perda % 100 100 100

4 Tingkat Penyelesaian

Pelanggaran K3

(Ketertiban, ketentraman, dan Keindahan) di Kabupaten

% 100 100 100

5 Cakupan rasio petugas perlindungan masyarakat

(Linmas) di

Kabupaten/Kota

Orang

1 Orang setiap RT atau Sebutan Lainnya

8 Orang setiap RT

atau Sebutan

Lainnya

800

6 Persentase sarana dan prasarana aparatur dalam kondisi baik

% 100 50 50

7 Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Kabupaten

% 80 53 66

8 Tingkat waktu tanggap (Response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)

% 80 100 125

(21)

LKjIP 2019 12 a. Capaian kinerja indikator Cakupan Patroli Petugas Sat Pol PP pada tahun

2019 sebesar 100% dari perbandingan target 3 Kali patroli dalam 24 Jam, dengan realisasi 3 Kali patroli dalam 24 Jam (100%).

b. Capaian kinerja indikator Frekuensi unjuk rasa/aksi masa (demonstrasi) yang ditangani Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin pada tahun 2019 sebesar 48%, dari perbandingan target 23 kali unjuk rasa/aksi masa (demonstrasi) yang ditangani, dengan realisasi 11 kali unjuk rasa/aksi masa (demonstrasi) yang ditangani di Tahun 2019.

c. Capaian kinerja indikator Penegakan Perda Tahun 2019 sebesar 100% dari perbandingan target 100%, dengan realisasi 100%.

d. Capaian kinerja indikator Penyelesaian Pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman, Keindahan) di Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar 100% dari perbandingan target 100%, dengan realisasi 100%.

e. Capaian kinerja indikator Cakupan rasio petugas perlindungan masyarakat (Linmas) di Kabupaten/Kota tahun 2019 sebesar 800% dari target 1 Orang setiap RT atau sebutan lainnya, dengan realisasi 8 Orang setiap RT atau sebutan lainnya.

f. Capaian kinerja indikator Persentase sarana dan prasarana aparatur dalam kondisi baik tahun 2019 sebesar 50%, dari perbandingan target 100%, dengan realisasi 50%.

g. Capaian kinerja indikator Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Kabupaten tahun 2019 sebesar 66%, dari perbandingan target 80%, dengan realisasi 53%.

h. Capaian kinerja indikator Tingkat waktu tanggap (Response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) tahun 2019 sebesar 125 dari perbandingan target 80%, dengan realisasi 100%.

(22)

LKjIP 2019 13 2. Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Serta Capaian Kinerja Tahun ini dengan Tahun Lalu

Tabel A.2

Evaluasi Pencapaian Sasaran Strategis antara tahun ini dengan tahun lalu

No Sasaran Strategis Indikator Satuan

Tahun 2018 Capaian Kinerja

Tahun 2018 (%)

Tahun 2019 Capaian Kinerja

Tahun 2019 (%)

Target Realisasi Target Realisasi

1.1 Tercapainya

Pencegahan dan Pemberatasan

Pelanggaran Perda, Ketertiban dan Kenyamanan

Masyarakat di 15 Kecamatan dalam Kabupaten Musi Banyuasin

1 Cakupan Patroli Petugas Sat Pol PP

3 Kali/ 24 Jam

3 Kali/ 24 Jam

3 Kali/ 24 Jam

100 3 Kali/ 24 Jam

3 Kali/ 24 Jam

100

2 Frekuensi unjuk rasa/aksi masa (demonstrasi) yang ditangani

23 kali 23 kali 8 kali 35 23 kali 11 kali 48

3 Penegakan Perda 100 100 100 100 100 100 100

4 Tingkat Penyelesaian

Pelanggaran K3

(Ketertiban, ketentraman, dan Keindahan) di Kabupaten

100 100 100 100 100 100 100

2.1 Meningkatnya kualitas dan Pengetahuan Anggota Linmas.

1 Cakupan rasio petugas perlindungan masyarakat

(Linmas) di

Kabupaten/Kota

1 Orang setiap RT atau Sebutan Lainnya

1 Orang setiap RT atau Sebutan Lainnya

8 Orang setiap RT atau Sebutan Lainnya

800 1 Orang

setiap RT atau Sebutan Lainnya

8 Orang setiap RT atau Sebutan Lainnya

800

(23)

LKjIP 2019 14

No Sasaran Strategis Indikator Satuan

Tahun 2018 Capaian Kinerja

Tahun 2018 (%)

Tahun 2019 Capaian Kinerja

Tahun 2019 (%)

Target Realisasi Target Realisasi

3.1 Meningkatnya Sarana dan Prasarana Aparatur sesuai dengan standar cakupan pelayanan

1 Persentase sarana dan prasarana aparatur dalam kondisi baik

% 100 76 76 100 50 50

4.1 Meningkatnya

pencegahan dan kesiagaan terhadap bencana kebakaran dalam kota kabupaten

2 Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Kabupaten

% 80 57 71 80 53 66

1 Tingkat waktu tanggap (Response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)

% 75 98 131 80 100 125

(24)

LKjIP 2019 15 Berdasarkan tabel A.2 hasil evaluasi terhadap pencapaian sasaran strategis antara tahun 2019 dengan tahun 2018, diperoleh gambaran setiap indikator sasaran dapat menghasilkan capaian kinerja diatas 100% atau bermakna sangat baik, namun ada 2 (dua) indikator sasaran yang belum mencapai target kinerja, capaian kinerja 2 (dua) indikator tersebut masih dibawah 90% untuk tahun ini (tahun 2019), yaitu pada indikator Persentase sarana dan prasarana aparatur dalam kondisi baik dan indikator Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Kabupaten.

Jika dilihat dari evaluasi pencapaian sasaran strategis perbandingan antara capaian kinerja tahun ini (tahun 2019) dengan capaian kinerja tahun lalu (tahun 2018) pada indikator Cakupan Patroli Petugas Sat Pol PP sudah sangat baik dengan hasil capaian kinerja indikator sebesar 100% dari target capaian kinerja sebesar 100% atau sudah mencapai target indikator. Pada Indikator Frekuensi unjuk rasa/aksi masa (demonstrasi) yang ditangani perbandingan kinerja antara tahun ini dengan tahun lalu, mengalami peningkatan, adapun capaian kinerja pada tahun lalu (tahun 2018) sebesar 35%, capaian kinerja tahun ini (tahun 2019) sebesar 48%.

Pada indikator Penegakan Perda dan indikator Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (Ketertiban, ketentraman, dan Keindahan) di Kabupaten dari hasil evaluasi pencapaian sasaran Strategis antara tahun 2019 dengan tahun 2018 mencapai target, dengan perbandingan indikator Penegakan Perda pada tahun 2019 dengan capaian kinerja sebesar 100% dari target 100% dan pada tahun 2018 capaian kinerja sebesar 100% dari target 100% dengan capaian kinerja ditahun 2019 sebesar 100%.

Untuk indikator Cakupan rasio petugas perlindungan masyarakat (Linmas) di Kabupaten/Kota perbandingan antara tahun 2019 dengan tahun 2018 sangat baik, capaian kinerja pada indikator ini di tahun 2019 sebesar 800% dari target

100% atau (1 Orang setiap RT atau Sebutan Lainnya) dengan realisasi (8 Orang setiap RT atau Sebutan Lainnya), pada indikator Persentase sarana

dan prasarana aparatur dalam kondisi baik perbandingan antara tahun 2019 dengan tahun 2018 mengalami penurunan capaian kinerja indikator ini di tahun 2018 sebesar 76% sedangkan pada tahun 2019 capaian kinerja sebesar 50%.

(25)

LKjIP 2019 16 Sedangkan pada indikator Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Kabupaten dan indikator Tingkat waktu tanggap (Response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) dilihat dari evaluasi pencapaian sasaran strategis perbandingan antara tahun 2019 dengan tahun 2018 dua indikator ini mengalami penurunan capaian kinerja, capaian kinerja indikator Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Kabupaten di tahun 2018 sebesar 71% dan pada tahun 2019 capaian kinerja sebesar 66%, untuk capaian kinerja indikator ini belum mencapai target indikator sebesar 80%. Begitupun pada Indikator Tingkat waktu tanggap (Response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) perbandingan antara tahun 2019 dengan tahun 2018 mengalamai penurunan capaian kinerja indikator ini di tahun 2018 sebesar 131% sedangkan pada tahun 2019 capaian kinerja sebesar 125%, namun capaian kinerja indikator ini sudah sangat baik, capaian kinerja diatas target indikator 80%.

.

(26)

LKjIP 2019 17 3. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun ini dengan Target Jangka Menengah

Tabel A.3

Realisasi capaian sasaran tahun ini dibandingkan dengan rencana strategis (Renstra)

No Sasaran Strategis Indikator Satuan Realisasi Tahun

2019

Rencana Sesuai dengan Renstra

Tahun 2022

% Capaian 1.1 Tercapainya Pencegahan

dan Pemberatasan Pelanggaran Perda,

Ketertiban dan Kenyamanan Masyarakat di 15

Kecamatan dalam

Kabupaten Musi Banyuasin

1 Cakupan Patroli Petugas Sat Pol PP

Kali 3 Kali/ 24 Jam 3 Kali/ 24 Jam 100

2 Frekuensi unjuk rasa/aksi masa (demonstrasi) yang ditangani

Kali 11 kali 23 kali 48

3 Penegakan Perda % 100 100 100

4 Tingkat Penyelesaian

Pelanggaran K3 (Ketertiban, ketentraman, dan Keindahan) di Kabupaten

% 100 100 100

2.1 Meningkatnya kualitas dan Pengetahuan Anggota Linmas.

1 Cakupan rasio petugas perlindungan masyarakat (Linmas) di Kabupaten/Kota

Orang 8 Orang setiap RT atau Sebutan

Lainnya

1 Orang setiap RT atau Sebutan

Lainnya

800

3.1 Meningkatnya Sarana dan Prasarana Aparatur sesuai dengan standar cakupan pelayanan

1 Persentase sarana dan prasarana aparatur dalam kondisi baik

% 50 100 50

(27)

LKjIP 2019 18

No Sasaran Strategis Indikator Satuan Realisasi Tahun

2019

Rencana Sesuai dengan Renstra

Tahun 2022

% Capaian 4.1 Meningkatnya pencegahan

dan kesiagaan terhadap bencana kebakaran dalam kota kabupaten

1 Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Kabupaten

% 53 80 66

2 Tingkat waktu tanggap (Response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)

% 100 85 118

(28)

LKjIP 2019 19 Berdasarkan tabel A.3 diatas dapat diketahui bahwa perbandingan realisasi kinerja/capaian sasaran tahun 2019 dibandingkan dengan target jangka menengah/rencana strategis (Renstra) Perangkat Daerah tahun 2022 sudah sangat baik, dengan realisasi kinerja/capaian sasaran di tahun 2019 diatas 100%, kecuali pada 2 (dua) indikator yaitu realisasi kinerja indikator Persentase sarana dan prasarana aparatur dalam kondisi baik dan realisasi kinerja indikator Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Kabupaten.

Perbandingan realisasi kinerja/capaian sasaran tahun 2019 dibandingkan dengan target jangka menengah/rencana strategis (Renstra) Perangkat Daerah tahun 2022, realisasi kinerja/capaian sasaran pada indikator Cakupan Patroli Petugas Sat Pol PP sudah mencapai target jangka menengah/rencana strategis (Renstra) 3 Kali/ 24 Jam dengan capaian 100%. Pada indikator Frekuensi unjuk rasa/aksi masa (demonstrasi) yang ditangani, realisasi kinerja/capaian sasaran di tahun 2019 sebanyak 11 kali unjuk rasa dengan capaian 48% dan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebanyak 8 kali unjuk rasa, namun masih dibawah target jangka menengah/rencana strategis (Renstra) sebanyak 23 kali.

Pada indikator Penegakan Perda dan indikator Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (Ketertiban, ketentraman, dan Keindahan) di Kabupaten, perbandingan realisasi kinerja/capaian sasaran tahun 2019 dibandingkan dengan target jangka menengah/rencana Strategis (Renstra) perangkat Daerah tahun 2022, realisasi kinerja/capaian sasaran pada indikator Penegakan Perda dan indikator Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (Ketertiban, ketentraman, dan Keindahan) di Kabupaten sebesar 100%, sudah mencapai taget jangka menengah/rencana akhir sasaran strategis (Renstra) perangkat Daerah sebesar 100% dengan capaian 100%.

Untuk indikator Cakupan rasio petugas perlindungan masyarakat (Linmas) di Kabupaten/Kota perbandingan realisasi kinerja/capaian sasaran tahun 2019 sebanyak 8 Orang setiap RT atau Sebutan Lainnya sudah sangat baik, dibandingkan dengan target jangka menengah/Rencana Strategis (Renstra) sebanyak 1 Orang setiap RT atau Sebutan Lainnya, dengan capaian kinerja di tahun 2019 sebesar 800%, dan pada indikator Persentase sarana dan prasarana aparatur dalam kondisi baik realisasi kinerja/capaian sasaran di tahun 2019 belum

(29)

LKjIP 2019 20 mencapai target dengan realisasi kinerja/capaian sasaran sebesar 50% dari target jangka menengah/Rencana Strategis (Renstra) perangkat Daerah sebesar 100%.

Sedangkan untuk indikator Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Kabupaten dan indikator Tingkat waktu tanggap (Response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) perbandingan realisasi kinerja/capaian sasaran di tahun 2019 dibandingkan dengan target jangka menengah Rencana Strategis (Renstra) perangkat Daerah tahun 2022, realisasi kinerja/capaian sasaran indikator cakupan pelayanan Bencana Kebakaran Kabupaten di tahun 2019 masih dibawah target, dibandingkan dengan target jangka menengah/rencana Strategis (Renstra) perangkat Daerah Tahun 2022, dengan realisasi kinerja/capaian sasaran di tahun 2019 sebesar 53% dari target Rencana Strategis (Renstra) 80%, dengan capaian sebesar 66% dan pada indikator Tingkat waktu tanggap (Response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) perbandingan realisasi kinerja/capaian sasaran tahun 2019 dibandingkan dengan target jangka menengah/rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah tahun 2022 sudah sangat baik, dengan realisasi kinerja/capaian sasaran di tahun 2019 sebesar 100%, dengan target jangka menengah/rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah sebesar 85%, dengan capaian sebesar 118%.

4. Analisis penyebab Peningkatan/ Penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan

Capaian kinerja tahun ini (tahun 2019) merupakan capaian tahun kedua Renstra 2017 – 2022, target capaian yang ditentukan perencanaan sampai tahun 2022 pada Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin sudah mampu mencapai angka 100% atau lebih.

Pada indikator Cakupan Patroli Petugas Sat Pol PP realisasi kinerja di tahun 2019 sudah mencapai target indikator kinerja sebanyak 3 Kali/ 24 Jam, perbandingan antara capaian kinerja tahun ini dengan capaian kinerja tahun lalu tidak mengalami peningkatan ataupun penurunan capaian kinerja indikator ini sebesar 100% atau sudah mencapai target kinerja tahunan, berdasarkan perhitungan dari jumlah Patroli yang dilaksanakan 15 kelompok patroli Petugas Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin pada tahun 2019

(30)

LKjIP 2019 21 sebanyak 3 Kali patroli dalam 24 Jam, di 15 Kecamatan dalam Kabupaten Musi Banyuasin.

Pada indikator Frekuensi unjuk rasa/aksi masa (demonstrasi) yang ditangani Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin perbandingan antara capaian kinerja tahun lalu (2018) dengan capaian kinerja tahun ini (2019) mengalami peningkatan, realisasi kinerja indikator Frekuensi unjuk rasa/aksi masa

(demonstrasi) yang ditangani Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin di tahun 2019 sebanyak 11 kali unjuk rasa/aksi masa

(demonstrasi) sedangkan ditahun 2018 sebanyak 8 kali unjuk rasa/aksi masa (demonstrasi) dari target 23 kali unjuk rasa/aksi masa (demonstrasi), sehingga capaian kinerja ditahun 2019 sebesar 48% dan capaian kinerja di tahun 2018 sebesar 35%, hal ini disebabkan pada tahun 2019 adanya penolakan kebijakan – kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah serta adanya protes masyarakat terhadap beberapa perusahaan yang tidak berpihak kepada masyarakat.

Pada indikator Penegakan Perda perbandingan capaian kinerja tahun ini (2019) dengan capaian kinerja tahun lalu (2018) tidak mengalami peningkatan atau penurunan, capaian kinerja indikator ini sudah mencapai target indikator kinerja 100%, dengan ralisasi kinerja indikator Penegakan Perda sebesar 100%.

Pada indikator Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (Ketertiban, ketentraman, dan Keindahan) di Kabupaten capaian kinerja tahun ini (2019) dibandingkan dengan capaian kinerja tahun lalu (2018) tidak mengalami penurunan ataupun peningkatan capaian kinerja indikator ini tahun 2019 sebesar 100% sudah mencapai target indikator kinerja (tidak adanya penyelesaian yang tertunda).

Pada indikator Cakupan rasio petugas perlindungan masyarakat (Linmas) di Kabupaten/Kota perbandingan antara capaian kinerja tahun 2019 dengan tahun 2018 tidak mengalami penurunan ataupun peningkatan capaian kinerja indikator ini tahun 2019 sebesar 800% sudah melebihi target indikator kinerja jumlah Linmas sebanyak 1 Orang setiap RT atau Sebutan Lainnya, dengan realisas ditahun 2019 jumlah Linmas sebanyak 8 Orang setiap RT atau Sebutan Lainnya, yang didapat dengan menggunakan perhitungan jumlah Satuan Linmas

(31)

LKjIP 2019 22 dalam Kabupaten Musi Banyuasin sebanyak 1.860 orang, dibagi 240 Desa dalam Kabupaten Musi Banyuasin dikalikan 100%.

Pada indikator Persentase sarana dan prasarana aparatur dalam kondisi baik pada tahun ini (2019) perbandingan dengan tahun lalu (2018) mengalami penurunan, capaian kinerja indikator ini di tahun 2018 sebesar 76% sedangkan capaian kinerja ditahun 2019 sebesar 50%, dikarenakan keterbatasan anggaran pada kegiatan yang mendukung indikator ini yaitu kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor dan belum selesainya sengketa akses jalan masuk ke Pos Pemadam Kebakaran di Kecamatan Sungai Lilin, alternatif solusi untuk tercapaianya target indikator Persentase sarana dan prasarana aparatur dalam kondisi baik, dengan dukungan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin akan dianggarkannya lagi kegiatan yang mendukung indikator ini sehingga pencapaian indikator ini bisa tercapai dan akan diselesaikan sengketa akses jalan masuk ke Pos Pemadam Kebakaran di Kecamatan Sungai Lilin.

Pada indikator Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Kabupaten perbandingan di tahun ini (2019) dengan tahun lalu (2018) mengalami penurunan, capaian kinerja indikator Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Kabupaten di tahun 2018 sebesar 71% sedangkan pada tahun 2019 sebesar 66%, dilihat dari perhitungan jumlah luas WMK Kabupaten Musi Banyuasin sebanyak 8 pos pemadam kebakaran, dibandingkan dengan jumlah luas potensi ancaman kebakaran dalam Kabupaten Musi Banyuasin sebanyak 15 Kecamatan, adapun penyebab dalam pencapaian target indikator ini dikarenakan bertambahnya jumlah Kecamatan di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin dari 14 Kecamatan menjadi 15 Kecamatan dan kurangnya sarana dan prasarana dalam penanggulangan bahaya kebakaran kota dalam kabupaten, alternatif solusi untuk mengatasi kendala dalam pencapaian indikator Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Kabupaten tersebut Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin ditahun yang akan datang dengan didukung Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin akan mengajukan kembali Rencana Kerja yang tertunda, untuk mencapai indikator Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Kabupaten yang mengacu pada tujuan dan sasaran jangka menengah pelayanan Perangkat Daerah dan indikator kinerja Perangkat Daerah yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.

(32)

LKjIP 2019 23 Dan Indikator Tingkat waktu tanggap (Response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) perbandingan capaian kinerja antara tahun 2019 dengan tahun 2018 mengalami penurunan, capaian kinerja tahun lalu sebesar 131% dan capaian kinerja tahun 2019 sebesar 125%, adapun penyebab penurunan capaian kinerja dikarenakan adanya peningkatan target kinerja sasaran Strategis ditahun 2019 dari 75% menjadi 80%, namun dari realisasi kinerja pada indikator Tingkat waktu tanggap (Response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) diatas target 80% atau masih sangat baik, dengan realisasi kinerja ditahun 2018 sebesar 98% dan realisasi kinerja di tahun 2019 sebesar 100%, dari perhitungan jumlah ketepatan waktu tindak kasus/kejadian pemadam kebakaran, dibandingkan jumlah seluruh kasus/kejadian kebakaran.

5. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumberdaya

Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumberdaya Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin di tahun 2019 terdapat dalam Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan dengan kegiatan Pengendalian Keamanan Lingkungan dan Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran dengan kegiatan Inspeksi Sarana dan Prasarana Pencegahan Bahaya Kebakaran, adapun efisiensi penggunaan sumberdaya yang dilaksanakan yaitu dengan mengurangi/membatasi biaya Perjalanan dinas dalam Daerah pada Kegiatan Pengendalian Keamanan Lingkungan yaitu biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah Pekan Daerah KTNA sebesar Rp. 58.090.200,- dan pada kegiatan Inspeksi Sarana dan Prasarana Pencegahan Bahaya Kebakaran yaitu pada biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah sebesar Rp. 10.600.000,- yang dengan mengefisensikan penggunaan sumberdaya dalam menjalankan tugas tanpa mengurangi tugas pokok dan fungsi dari tugas yang dilaksanakan dalam melaksanakan tugas tersebut.

.

(33)

LKjIP 2019 24 6. Analisis Program/ Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA CAPAIAN

(%) PROGRAM ANGGARAN REALISASI %

1.1 Tercapainya Pencegahan dan Pemberatasan Pelanggaran Perda, Ketertiban dan Kenyamanan Masyarakat di 15 Kecamatan dalam Kabupaten Musi Banyuasin

1 Cakupan Patroli Petugas Sat Pol PP

100 1 Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

1.862.553.000,- 1.801.795.800,- 96,74

2 Frekuensi unjuk rasa/aksi masa (demonstrasi) yang ditangani

48

3 Penegakan Perda 2 Program

Pemeliharaan

Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal

1.249.100.000,- 1.246.203.800,- 99,77

4 Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (Ketertiban, ketentraman, dan Keindahan) di Kabupaten

3 Program Pelayanan administrasi

Perkantoran

11.434.699.000,- 11.390.822.072,- 99,62

4 Program peningkatan

kapasitas Sumber Daya aparatur

163.200.000,- 130.200.000,- 79,78

(34)

LKjIP 2019 25

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA CAPAIAN

(%) PROGRAM ANGGARAN REALISASI %

5 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan

75.000.000,- 74.901.000,- 99,87

2.1 Meningkatnya kualitas dan Pengetahuan Anggota Linmas.

1 Cakupan rasio petugas

perlindungan masyarakat (Linmas) di Kabupaten/Kota

800 6 Program

pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan

1.733.256.800,- 1.725.100.150,- 99,53

3.1 Meningkatnya Sarana dan

Prasarana Aparatur sesuai dengan standar cakupan pelayanan

1 Persentase sarana dan prasarana aparatur dalam kondisi baik

50 7 Program

peningkatan sarana dan prasarana Aparatur

887.934.000,- 884.559.850,- 99,62

(35)

LKjIP 2019 26

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA CAPAIAN

(%) PROGRAM ANGGARAN REALISASI %

4.1 Meningkatnya pencegahan dan kesiagaan terhadap bencana kebakaran dalam kota

kabupaten

1 Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran Kabupaten

66 8 Program Peningkatan

Kesiagaan dan Pencegahan

Bahaya Kebakaran

1.920.150.000,- 1.876.690.000,- 97,74

2 Tingkat waktu tanggap (Response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen

Kebakaran (WMK)

125

TOTAL 19.325.892.800,- 19.130.272.672,- 98,99

(36)

LKjIP 2019 27 B. REALISASI ANGGARAN

Jumlah Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin yang tercantum dalam PAD tahun anggaran 2019 dan menjadi dasar penyusunan akuntabilitas keuangan ini adalah :

1. Pendapatan, Anggaran Rp.55.000.000,- realisasi sebesar Rp.151.315.000,- terdiri dari :

- Pendapatan hasil Retribusi Daerah Anggaran Rp. 55.000.000,- realisasi sebesar Rp.151.315.000,-

2. Belanja, Anggaran Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin sebesar Rp. 26.865.537.200,- dan realisasi sebesar Rp. 25.934.758.957,- yang terdiri dari :

- Belanja Tidak Lansung sebesar Rp. 7.539.644.400,- dan realisasi sebesar Rp. 6.804.486.285,-

- Belanja Lansung, anggaran sebesar Rp. 19.325.892.800,- dan realisasi sebesar Rp. 19.130.272.672,-

3. Belanja Tidak Lansung meliputi belanja pegawai, anggaran sebesar Rp. 7.539.644.400,- dan realisasi sebesar Rp. 6.804.486.285,-

4. Belanja Lansung, anggaran sebesar Rp. 19.325.892.800,- dan realisasi sebesar Rp. 19.130.272.672,- yang terdiri dari :

- Belanja Pegawai, anggaran sebesar Rp. 4.224.098.000,- dan realisasi sebesar Rp. 4.219.068.000,-

- Belanja Barang dan Jasa, anggaran sebesar Rp. 14.931.004.800,- dan realisasi sebesar Rp. 14.745.464.672,-

- Belanja Modal, anggaran sebesar Rp. 170.790.000,- dan realisasi sebesar Rp. 165.740.000,-

Tabel Realisasi Anggaran

No Uraian Anggaran Setelah

Perubahan(Rp.)

Realisasi Belanja

(Rp.) %

1 2 3 4 5

1 Belanja Tidak Lansung 7.539.644.400,- 6.804.486.285,- 90,25 - Belanja Pegawai 7.539.644.400,- 6.804.486.285,- 90,25 2 Belanja Lansung 19.325.892.800,- 19.130.272.672,- 98,99 - Belanja Pegawai 4.224.098.000,- 4.219.068.000,- 99,88

(37)

LKjIP 2019 28

No Uraian Anggaran Setelah

Perubahan(Rp.)

Realisasi Belanja

(Rp.) %

- Belanja Barang dan

Jasa 14.931.004.800,- 14.745.464.672,- 98,76 - Belanja Modal 170.790.000,- 165.740.000,- 97,04 Jumlah 26.865.537.200,- 25.934.758.957,- 96,54

C. ASPEK PENDUKUNG LAINYA

1. Jumlah Pegawai Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin sampai dengan 31 Desember 2019

a. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin sesuai dengan pangkat/ golongan

Jumlah pegawai berdasarkan Pangkat / Golongan

- Golongan IV/d : - Orang

- Golongan IV/c : 1 Orang

- Golongan IV/b : 1 Orang

- Golongan IV/a : 4 Orang

- Golongan III/d : 7 Orang

- Golongan III/c : 7 Orang

- Golongan III/b : 21 Orang

- Golongan III/a : 5 Orang

- Golongan II/d : 15 Orang

- Golongan II/c : 9 Orang

- Golongan II/b : 5 Orang

- Golongan II/a : 2 Orang

- Golongan I/d : - Orang

- Golongan I/c : 2 Orang

- Golongan I/b : - Orang

- Golongan I/a : - Orang

TOTAL : 79 Orang

b. Jumlah Tenaga Kontrak Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin sebanyak 480 Orang yang terdiri dari :

- Tenaga Pengamanan dan Staf : 394 Orang - Tenaga Pemadam Kebakaran : 78 Orang

- Mekanik : 2 Orang

- Cleaning Servis : 4 Orang

- Sopir kasat : 2 Orang

JUMLAH : 480 Orang

(38)

LKjIP 2019 29 2. Rekapitul asi Barang ke Neraca per 31 Desember 2019

Urusan Pemerintah : 1.05

Urusan Wajib Pelayanan Dasar Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat

Unit Organisasi : 1.05.02 Satuan Polisi Pamong Praja Sub Unit Organisasi : 1.05.02.01 Satuan Polisi Pamong Praja

URAIAN 2019

ASET TETAP 19.616.448.619,00

Tanah 0,00

Peralatan dan Mesin 14.888.440.619,00

Gedung dan Bangunan 3.460.705.000,00

Jalan, Irigasi, dan Jaringan 375.023.000,00

Aset Tetap lainnya 892.280.000,00

Kontruksi dalam Pengerjaan 0,00

ASET LAINNYA 434.613.033,00

Aset Kondisi Rusak Berat/Hilang/Lainnya 434.613.033,00

D. TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI TAHUN SEBELUMNYA

Hasil evaluasi LKJIP Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2018 yang telah ditindaklanjuti Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Musi Banyuasin pada Tahun 2019 yang meliputi : perencanaan kerja, pengukuran kerja, pelaporan kerja dan capaian kinerja telah dimonitoring/ dilakukan perbaikan untuk pencapaian kinerja yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja dan menyajikan informasi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) sesuai Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Adapun capaian kinerja yang belum tercapai ditahun yang akan datang dengan dukungan pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin rencana kerja tersebut akan terus dianggarkan untuk mencapai tujuan sasaran jangka menengah pelayanan Perangkat Daerah dan indikator kinerja perangkat daerah yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Musi Banyuasin.

(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)

Gambar

Tabel Realisasi Anggaran

Referensi

Dokumen terkait

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) RSUD Aji Batara Agung Dewa Sakti Samboja tahun 2019 ini disusun dengan maksud untuk memenuhi Instruksi

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat- Nya penulis mampu menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Peran ASEAN Youth Organization (AYO)

Ketika material gasket diketatkan diantara dua flange, maka kedua lingkar (bead) yang ada pada gasket akan terjadi kontak dengan flange dan menciptakan garis lebar

A dalam pengoptimalan penerapan tax planning mereka, antara lain dengan membuat daftar nominatif dari beban entertainment, menyediakan makanan dan minuman di

Sejalan dengan program P4K yang dicanangkan oleh pemerintah secara nasional tahun 2007, maka tahun 2008 Provinsi Sumatera Barat termasuk Kota Sawahlunto juga

1). Capailah setiap lokasi kebakaran hutan secepat yang dapat dicapai dengan selamat. Seranglah dengan kekuatan penuh, sehingga api mengecil. Jaga hingga

Dinas Perhubungan Kabupaten Demak sebagai OPD teknis yang mempunyai tugas pokok menyusun kebijakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan urusan pemerintah di bidang

Berdasarkan triangulasi sumber, menunjukkan bahwa informan dari pihak rumah sakit mengatakan bahwa mereka telah berupaya untuk menerapkan bauran produk yang baik, yaitu