• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN BENANG WOL DALAM BERKARYA SENI KERAJINAN TAPLAK MEJA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 GOWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMANFAATAN BENANG WOL DALAM BERKARYA SENI KERAJINAN TAPLAK MEJA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 GOWA"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

H E R L I N A 105410508 12

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA 2018

(2)
(3)
(4)

Kelas/Semester : X/1

Alokasi Waktu : 2 x 2 JP @ 45 menit

Tahun Pelajaran : 2016/2017

KKM : 2.67

Kompetensi Inti :

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang di anutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsive dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa keingintahuannya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, senibudaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,, kenegaraan dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan dan minatnya untuk memcahkan masalah.

4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam rana kongret dan rana abstrak terkait dengan perkembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

(5)

bentuk rasa syukur terhadap anugrah tuhan

2.1 Menunjukkan sikap kerja sama, bertanggung jawab, toleran, dan disiplin, melalui aktivitas berkesenian

2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai dalam mengapresiasi seni dan pembuatnya

2.3 Menunjukkan sikap responsive dan pro-aktif, peduli terhadap lingkungan dan sesame, serta menghargai karya seni dan pembuatnya

3.1 Memahami bahan, media dan teknik dalam proses baerkarya seni rupa 3.2 Menerapkan jenis, simbol, dan nilai

estetis dalam konsep seni rupa 4.1 Membuat karya seni rupa tiga

dimensi berdasarkan melihat model

estetika dan teknik dalam proses berkarya seni rupa tiga dimensi

media cetak (buku, majalah, brosur, dsb), intrnet dan kegiatan pameran  Mengamati proses pembuatan karya seni

rupa tiga dimensi Menanyakan

 Menanyakan tentang konsep seni rupa dua dimensi yang ada dan berkembang  Menanyakan langkah-langkah membuat

karya seni rupa tiga dimensi Mengeksplorasi

 Mengumpulkan informasi tentang jenis, simbol dan nilai estetis dalam konsep seni rupa

 Bereksperimen dengan beragam media dan teknik dalam membuat karya seni rupa tiga dimensi

Mengasosiasi

 Membandingkan karya sendiri dengan karya orang lain, mengenai: bahan, media, jenis, simbol, teknik dan yang terkandung di dalamnya

 Menghubungkan data-data yang diperoleh dengan kegiatan berkarya Mengkomunikasi

 Membuat karya seni rupa tiga dimensi  Menyampaikan hasil pengumpulan dan

simpulan informasi yang diperoleh  Mempertanggung jawabkan secara lisan

atau tulisan mengenai karya seni rupa tiga dimensi

senirupa tiga dimensi

Prosedur

Langkah-langkah membuat karya seni rupa tiga dimensi

Unjuk kerja

Membuat karya seni rupa tiga dimensi

Kumpulan contoh-contoh karya seni rupa tiga dimensi

Buku-buku yang relevan

(6)

bertanggung jawab, toleran, dan disiplin, melalui aktivitas berkesenian

2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai dalam mengapresiasi seni dan pembuatnya

2.3 Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktif, peduli terhadap lingkungan dan sesama, serta menghargai karya seni dan pembuatnya

3.1 Memahami bahan, media dan teknik dalam proses baerkarya seni rupa 3.2 Menerapkan jenis, simbol, dan nilai

estetis dalam konsep seni rupa 4.2 Membuat karya seni rupa tiga

dimensi berdasarkan melihat model

 Menanyakan tentang konsep seni rupa tiga dimensi yang ada dan berkembang

 Menanyakan langkah-langkah membuat karya seni rupa tiga dimensi

Mengeksplorasi

 Mengumpulkan informasi tentang unsure-unsur dan jenis-jenis karya seni rupa tiga dimensi  Bereksperimen dengan beragam teknik dan media

dalam membuat karya seni rupa tiga dimensi Mengasosiasi

 Membandingkan karya sendiri dengan karya orang lain, mengenai: bahan, media, simbol, teknik, dan estetika yang terkandung di dalamnya  Menghubungkan data-data yang diperoleh dengan

kegiatan berkarya Mengkomunikasi

 Membuat karya seni rupa tiga dimensi

 Menyampaikan hasil pengumpulan dan simpulan informasi yang diperoleh

 Meimpertanggung jawabkan secara lisan atau tulisan mengenai karya seni rupa tiga dimensi

Prosedur Langkah-langkah membuat karya seni rupa tiga dimensi Unjuk kerja Membuat karya seni rupa tiga dimensi relevan

(7)

bertanggung jawab, toleran, dan disiplin, melalui aktivitas berkesenian

3.4 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai dalam mengapresiasi seni dan pembuatnya

3.5 Menunjukkan sikap responsive dan pro-aktif, peduli terhadap lingkungan dan sesame, srta menghargai karya seni dan pembuatnya

3.3 Memahami pameran karya seni rupa 4.3 Memamerkan hasil karya seni rupa

Menanyakan

 Menanyakan prosedur dan tata cara menyelengrakankegiatan pameran karya seni rupa

Mengeksplorasi

 Mengumpulkan informasi tentang unsure-unsur dan tata

carapenyelenggaraanpameran

 Menentukan konsep pameran yang akan di selenggarakan

Mengasosiasi

 Membandingkan penyelenggaraan pameran di sekolah dan di tempat lain mengenai unsure-unsur, prosedur dan tata cara

 Menghubungkan data-data yang diperoleh dengan persiapan penyelenggaraan pameran Mengkomunikasi

 Melaksanakan kegiatan pameran  Menyampaikan hasil pengumpulan dan

simpulan informasi yang diperoleh  Menyampaikan konsep penyelenggaraan

pameran yang telah di susun

selenggarakan Unjuk kerja

Berkarya seni rupa dua atau tiga dimensi hasil karya sendiri

(8)

bertanggung jawab, toleran, dan disiplin, melalui aktivitas berkesenian

2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai dalam mengapresiasi seni dan pembuatnya

2.3 Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktif, peduli terhadap lingkungan dan sesama, serta menghargai karya seni dan pembuatnya

3.4 Memahami jenis, simbol, fungsi dan nilai estetis dalam kritik karya seni rupa

4.4 Membuat kritik karya seni rupa mengenai jenis, simbol, dan nilai estetis berdasarkan hasil pengamatan

 Menanyakan istilah-istilah dalam penulisan karya seni rupa

 Menanyakan tentang penulisan karya seni rupa di media cetak

Mengeksplorasi

Mengumpulkan informasi tentang prosedur dan tata cara penulisan karya seni rupa Mengasosiasi

 Membandingkan karya sendiri dan karya orang lain, mengenai prosedur penulisan karya seni

 Menghubungkan data-data dalam proses penulisan yang dilakukan

Mengkomunikasikan

 Menulis ulasan tentang karya seni rupa yang di buat teman sekelas

 Menyampaikan hasil pengumpulan dan simpulan informasi yang dieproleh

Prosedur

Tata cara penulisan karya seni rupa

Unjuk kerja Presentasi tentang ulasan karya seni rupa yang dibuat teman sekelas

(9)

bertanggung jawab, toleran, dan disiplin, melalui aktivitas berkesenian

3.7 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai dalam mengapresiasi seni dan pembuatnya

3.8 Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktif, peduli terhadap lingkungan dan sesama, serta menghargai karya seni dan pembuatnya

3.5 Memahami pameran karya seni rupa 4.5 Memamerkan hasil karya seni rupa

kegiatan pameran karya seni rupa

Menanyakan

 Menanyakan prosedur dan tata cara menyelengarakan kegiatan pameran karya seni rupa

Mengeksplorasi

 Mengumpulkan informasi tentang unsure-unsur dan tata

carapenyelenggaraanpameran  Menentukan konsep pameran yang

akan di selenggarakan Mengasosiasi

 Membandingkan penyelenggaraan pameran di sekolah dan di tempat lain mengenai unsure-unsur, prosedur dan tata cara

 Menghubungkan data-data yang diperoleh dengan persiapan penyelenggaraan pameran Mengkomunikasi

 Melaksanakan kegiatan pameran  Menyampaikan hasil pengumpulan

dan simpulan informasi yang diperoleh

 Menyampaikan konsep

penyelenggaraan pameran yang telah di susun

akan di selenggarakan Unjuk kerja Berkarya seni rupa dua atau tiga dimensi hasil karya sendiri

(10)

bertanggung jawab, toleran, dan disiplin, melalui aktivitas berkesenian

2.5 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai dalam mengapresiasi seni dan pembuatnya

2.6 Menunjukkan sikap responsive dan pro-aktif, peduli terhadap lingkungan dan sesama, serta menghargai karya seni dan pembuatnya

3.6 Memahami jenis, simbol, fungsi dan nilai estetis dalam kritik karya seni rupa

4.6 Membuat kritik karya seni rupa mengenai jenis, simbol, dan nilai estetis berdasarkan hasil pengamatan

kritik karya

seni rupa Menanyakan istilah-istilah dalam penulisan karya seni rupa  Menanyakan tentang penulisan

karya seni rupa di media cetak Mengeksplorasi

Mengumpulkan informasi tentang prosedur dan tata cara penulisan karya seni rupa

Mengasosiasi

 Membandingkan karya sendiri dan karya orang lain, mengenai prosedur penulisan karya seni

 Menghubungkan data-data dalm proses penulisan yang dilakukan Mengkomunikasikan

 Menulis ulasan tentang karya seni rupa yang di buat teman sekelas  Menyampaikan hasil pengumpulan

dan simpulan informasi yang dieproleh

Unjuk kerja Presentasi tentang ulasan karya seni rupa yang dibuat teman sekelas

(11)

iv Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Herlina

Stambuk : 10541 0508 12

Prodi : Pendidikan Seni Rupa

Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi : Pemanfaatan Benang Wol dalam Berkarya Seni Kerajinan Taplak Meja pada Siswa Kelas X SMA Negeri 14 Gowa

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan didepan tim penguji adalah asli karya saya sendiri, bukan hasil ciplakan dan tidak dibuatkan oleh siapapun.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan saya bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, 20 Februari 2017 Yang Membuat Pernyataan

(12)

v Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Herlina

Stambuk : 10541 0508 12

Prodi : Pendidikan Seni Rupa

Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesainya skripsi ini, saya akan menyusun sendiri skripsi ini (tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Dalam penyusunan skripsi saya, akan selalu melakukan konsultasi dengan pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam menyusun skripsi ini. 4. Apabila saya melanggar perjanjian ini seperti pada butir 1, 2, 3, maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku. Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, 20 Februari 2017 Yang Membuat Perjanjian

\

(13)

vi

Kata sukses atau belajar”

“Kualitas hidup seseorang ditentukan Oleh kesungguhan niat,

bukan otak yang cemerlang”

Untuk ibu dan ayahku dengan segenap cinta Kupersembahkan karya sederhana ini sebagai tanda baktiku kepada ibunda dan ayahanda tercinta yang telah banyak berkorban selama ini demi kesuksesan anak–anaknya serta adik dan kekuarga besar tercinta terima kasih telah banyak memberikan bantuan dan dukungannya sehingga penulis bisa menyelesaikan studi..

(14)

vii

Gowa Skripsi. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penelitian ini dapat memberikan gambaran yang jelas, benar, dan lengkap, tentang pemanfaatan benang wol dalam berkarya seni kerajinan taplak meja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penganalisasian data dilakukan dengan cara yaitu hasil observasi (pengamatan), wawancara (interview), dokumentasi (foto) dikumpulkan lalu diadakan kategorisasi data dengan merangkum data-data yang dianggap penting, kemudian disusun menjadi bagian-bagian untuk diperiksa kebenarannya dan selanjutnya diadakan penafsiran data. Berdasarkan hasil penelitian tentang pemanfaatan benang wol dalam berkarya seni kerajinan taplak meja bahwa tahap pertama melakukan survei di Sekolah akan diwujudkannya pemanfaatan benang wol ke dalam bentuk fisik (karya taplak meja). Hal ini dilakukan untuk mengasah kreativitas siswa dalam berkarya, agar terbiasa dilingkungan tempat tinggal maupun Sekolah untuk peka terhadap barang-barang yang bisa dimanfaatkan menjadi karya tangan yang terampil, judul yang saya angkat yakni “Pemanfaatan Benang Wol Dalam Berkarya Seni Kerajinan Taplak Meja yang Berbahan Dasar Benang Woldan Pipet”.

(15)

viii

Allah Maha Pemurah dan Penyayang, demikianlah kata untuk mewakili atas segala karunia dan nikmat-Nya. Jiwa ini takkan pernah berhenti bersyukur atas anugrah yang telah diberikan sampai detik ini sehingga memberikan salahsatu bagian kecil dari berkah-Mu adalah menyelesaikan skripsi ini

Dalam berkarya setiap orang selalu mencari dan menggalih kemampuan, namun terkadang kesempurnaan itu terasa jauh dari kehidupan seserang. Kesempurnaan diibaratkan fatamorgana yang semakin didekati semakin menjauh dari pandangan, bagaikan bulan terlihat indah dari kejauhan tapi tak mungkin dinikmati keindahannya dari dekat. Demikian juga tulisan ini, hati ini ingin menggapai kesempurnaan dalam menulis, tetapi kapasitas bagi penulis dalam membuat tulisan ini memiliki keterbatasan. Segala usaha dan upaya telah dikerahkan untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bisa bermanfaat dalam dunia pendidikan, khususnya dalam ruang lingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.

Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam menyelesaikan tulisan ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua ayahanda tercinta Baso janji dan Ibunda tersayang norma yang telah berjuang dengan begitu kerasnya, berdoa, mengasuh, membesarkan, mendidik, dan membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu. Demikian pula, penulis mengucapkan kepada seluruh keluarga besar atas bantuan materi dan motivasi yang tidak hentinya memberikan semangat dan selalu menemani dengan candanya. Penulis juga mengucapkan banyak

(16)

ix

Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada;

1. Dr. H. Rahman Rahim, SE., MM., Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Andi Baetal Mukaddas, S.Pd., M.Sn Ketua Program Studi Pendidikan Seni Rupa.

4. Muhammad Thahir, S.Pd. Sekertaris Program Studi Pendidikan Seni Rupa Dan serta seluruh dosen dan para staf pegawai dalam lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah membekali penulis dengan serangkaian ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis

5. Drs, Tangsi, M.Pd. Pembimbing I. 6. Muh. Faisal, S,Pd.,MPd. Pembingbing II.

7. Hasanuddin Daeng Gassing dan ibunda (Almarhumah) Daeng Baji sebagai orang tua yang telah memberikan kasih sayangnya sehingga bisa kejenjang pendidikan ini.

8. Kakak Abd. Haris, Nurmiati, Nurlia yang telah mendorong dan memberikan motivasi sehingga dapat menyelasaikan skripsi ini.

Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman angkatan 2012. Sahabat – sahabat terkasih Dani Kurniawan, Irmawati, Santi,

(17)

x

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan tersebut sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan dapat memberi manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis. Amin

Billahi Fisabilil Haq Fastabiqul Khaerat Assalamu Alikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Makassar, Desember 2017

(18)

xi

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

SURAT PERYATAAN ... iv

SURAT PERJANJIAN ... v

MOTTO ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian... 3

D. Manfaat Penelitian... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKAPIKIR... 5

A. Tinjauan Pustaka ... ..5

B. Kerangka Pikir... 16

BAB III METODE PENELITIAN ... 18

A. Jenis Penelitian dan Lokasi penelitian ... 18

(19)

xii

F. Teknik analisis data... 22

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 26

A. Hasil Penelitian ... 26

B. Pembahasan Hasil Penelitian... 42

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 46

A. Kesimpulan ... 46

B. Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 49 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(20)

xiii LAMPIRAN 1 : Format observasi

LAMPIRAN 2 : Format wawancara

LAMPIRAN 3 : Dokumentasi Penelitian

(21)

xiv

Gambar 3: Kerajinan anyaman ... 8

Gambar 4: Kerajinan batik ... 9

Gambar 5: Kerajinan keramik... 9

Gambar 6 : Kerajinan logam ... 10

Gambar 7: Ikat rambut ... 12

Gambar 8: Boneka beruang... 13

Gambar 9: Sepatu ... 14

Gambar 10: Syal... 14

Gambar 11: Skema kerangka pikir ... 17

Gambar 12 :Lokasi penelitian ... 18

Gambar 13 : Skema desain penelitian ... 20

Gambar 14 : Jarum ... 27

Gambar 15 :Gunting:... 27

Gambar 16 : benang wol ... 28

Gambar 17 : Pipet... 28

Gambar 18 : Pembagian Kelompok ... 29

Gambar 19 : Menentukan model... 29

Gambar 20 : Membuat desain ... 30

Gambar 21: Pemotongan pipet... 30

Gambar 22: Pemotongan benang wol ... 31

(22)

xv

Gambar 27: Proses pembuatan segienam... 33 Gambar 28: Proses pembuatan segienam... 34 Gambar 25:proses pembuatan segitienam besar ... 34 Gambar 26: hasil karya siswa ... 35

(23)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Karya seni adalah hasil karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik. Sepanjang sejarah, manusia tidak lepas dari seni. Karena seni adalah salah satu kebudayaan yang mengandung nilai indah (estetis). Sedangkan manusia menyukai keindahan. Seni bukan saja dilihat dari penglihatan semata tetapi dilihat dari keindahan karya tersebut. Seni sangat bermacam-macam bentuk karyanya, namun dalam seni juga membutuhkan pemahaman makna yang terdapat dalam karya seni tersebut. Agar lebih dapat dikatakan indah, maka perlu melihat pendalaman pada karya.

Menurut Rasjoyo, (1994:2) dalam Bastomi, seni adalah aktivitas batin dan pengalaman estetik yang dinyatakan dalam bentuk agung yang mempunyai daya membangkitkan rasa takjub dan haru. Sedangkan menurut Gazalba (2010: 1) seni adalah hasil kreasi manusia yang mengedepankan estetika sehingga dapat diterima dan dinikmati oleh orang lain.

Dijaman sekarang yang serba modern ini bentuk seni telah memiliki banyak perkembangan dan berbagai macam bentuk aliran, pandangan dan pengertian. Dalam perkembangan seni terbagi dalam dua jenis yaitu seni murni dan seni pakai. Seni murni merupakan hasil karya seni yang dapat dinikmati secara langsung, dalam bentuk patung, lukisan, kaligrafi dan masih banyak seni-seni lain yang dapat dinikmati secara langsung tanpa menggunakan perantara, sedangkan seni pakai adalah hasil karya cipta yang sengaja dibuat memiliki

(24)

manfaat bagi kehidupan para pemakai. Hasil seni ini dibuat untuk mendukung kepentingan/kebutuhan sehari-hari mulai dari kerajinan seni ukir, seni kriya, seni pahat, dan masih banyak lagi (Agustien R dkk, 2014:5)

Kerajinan merupakan hal yang berkaitan dengan buatan tangan, atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan (kerajinan tangan). Kerajinan juga terbagi atas :(1) kerajinan batik, (2) kerajinan ukir, (3) kerajinan anyaman, (4) kerajinan tenun, (5) kerajinan wayang dan (6) kerajinan keramik. Kerajinan memiliki dua fungsi yaitu Fungsi Pakai dan fungsi hias. Fungsi pakai yaitu, kerajinan yang hanya mengutamakan kegunaan dari benda kerajinan tersebut dan memiliki keindahan sebagai tambahan agar menjadi menarik. Fungsi hias, kerajinan yang hanya mengutamakan keindahan tanpa memperhatikan guna dari barang tersebut. (Margono. 2007: 4-7)

Kerajinan dari benang wol menurut Alifika, seorang pakar kerajinan tangan dari benang wol di Indonesia, kerajinan tangan adalah sebuah cara dalam mengapresiasikan seni dengan menambah nilai guna pada suatu benda sehingga dapat lebih bernilai jual dam dunia industri. Dari pengertian diatas perlu ditekankan bahwa seni kerajinan (Craft) tidak bias disamakan dengan seni-seni yang bersifat non industri seperti seni tari, seni musik, atau seni lainnya yang hanya bersifat sebagai pencurahan hati sipembuat seni. Karena kerajinan tangan adalah sebuah cara menambahkan nilai guna pada suatu benda untuk memperoleh penghasilan dari benda ciptaannya tersebut.

Dengan demikian SMA Negeri 14 Gowa dalam pembelajaran seni budaya memanfaatkan benang wol sebagai media karya kerajinan. Oleh sebab itu penulis

(25)

berkolaborasi dengan guru mengembangkan pembelajaran seni budaya khususnya seni kerajinan (kriya) yaitu membuat taplak meja dengan media benang wol.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang “Pemanfaatan benang wol sebagai karya seni kerajinan taplak meja pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan apa yang telah dipertimbangkan dalam penelitian ini maka merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pembuatan karya seni kerajinan taplak meja dengan memanfaatkan benang wol pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa? 2. Bagaimana kualitas karya siswa dalam pemanfaatan benang wol

sebagai karya seni kerajinan taplak meja pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab masalah pokok yang telah dirumuskan di atas yaitu

1. Untuk mengetahui proses pembuatan karya seni kerajinan taplak meja dengan memanfaatkan benang wol pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa.

2. Untuk mengetahui kualitas karya siswa dalam pemanfaatan benang wol sebagai karya seni kerajinan taplak meja pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa.

(26)

D. Manfaat Penelitian

1. Dapat mengetahui proses pembuatan karya seni kerajinan taplak meja dengan memanfaatkan benang wol pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa.

2. Dapat mengetahui kualitas karya siswa dalam pemanfaatan benang wol sebagai karya seni kerajinan taplak meja pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa.

3. Diharapkan dapat menjadi bahan referensi pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unismuh Makassar.

4. Diharapkan dapat memberi bahan masukan untuk meningkatkan kreatifitas dalam seni kriya.

5. Diharapkan dapat memperkaya teori yang mengarah pada perkembangan keterampilan dalam membuat kerajinan tangan dengan menggunakan bahan kain.

(27)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka merupakan landasan teoritis dan menggunakan literaturyang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Oleh karena itu beberapa hal yang merupakan data ilmiah yang dijadikan sebagai bahan penunjang dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Seni kerajinan

Kerajinan merupakan salah satu dari seni pakai yang paling diandalkan untuk keperluan ekspor. Kebanyakan kerajinan dipengaruhi oleh heritage yang merupakan warisan budaya dari suatu masayarakat setempat. Kerajinan adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan (kerajinan tangan). Dari kerajinan ini menghasilkan hiasan atau benda seni maupun barang pakai.Istilah ‘kerajian’ menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari kata ‘rajin’ yang mengandung pengertian barang atau benda-benda yang menghasilkan melalui keterampilan tangan, seperti anyaman tikar, gerabah, batik dan lain-lain. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa benda kerajinan merupakan benda yang dibuat oleh tangan manusia, bukan hasil kerja mesin. Karena dibuat oleh tangan manusia, proses pembuatannya sangat ditentukan oleh keterampilan dan kemampuan tangan pembuatnya (Margono. 2007: 3). Sedangkan menurut Rasjoyo (1993:8) kerajinan merupakan seni yang bertujuan untuk menyajikan kebutuhan hidup sehari-hari.

(28)

Indonesia dikenal begitu banyaknya kerajinan yang tersebardan terus tersebar. Kerajinan tercipta karena sifat dasar yang dimiliki oleh manusia. Hal ini karenakan manusia memiliki tangan terampil untuk menciptakan dan menghasilkan suatu barang atau benda kerajinan yang memiliki nilai keindahan menurut Wiyadi, dkk (1991: 45), kerajinan diantaranya yaitu logam, kerajinan kulit, kerajinan kayu, kerajinan batik serta masih banyak lagi kerajinan lainnya yang dimiliki budaya indonesia.

Menurut Kusnadi (1986:11) pengertian kerajinan yaitu kata harfiahnya dilahirkan oleh sifat rajin dari manusia. Dikatakan pula bahwa titik berat penghasilan atau pembuatan seni kerajinan bukan dikarenakan oleh sifat rajin (sebagai lawan dari sifat malas), tetapi lahir dari sifat terampil seseorang dlam menghasilkan suatu produk kerajinan. Keterampilan diperoleh dari pengalaman dan ketekunan dalam bekerja, sehingga dapat meningkatkan teknik penggarapan suatu produk, kualitas kerja seseorang yang akhirnya memiliki keahlian bahkan kemahiran dalam profesi tertentu.

Sedangkan Kadjim (2011:10) mengemukakan bahwa kerajinan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara terus menerus dengan penuh semangat ketekunan, kecekatan, kegigihan, berdedikasi tinggi, dan berdaya maju yang luas dalam melakukan suatu karya.

Pendapat lain mengenai kerajinan juga diruaikan oleh Wiyadi, dkk (1991:915), yaitu kerajinan adalah semua kegiatan dalam bidang industri atau pembuatan barang sepenuhnya dikerjakan oleh sifat rajin, terampil, ulet serta kreatif dalam pencapaiannya.

(29)

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan tentang defenisi kerajinan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kerajinan adalah aktivitas usaha manusia untuk menghasilkan karya atau produk barang-barang yang dikerjakan dengan keterampilan tangan secara kreatif dan inovatif dengan ide dan daya cipta yang baru sehingga menghasilkan barang atau produk kerajinan yang indah dan mempunyai nilai seni.

Pendapat diatas dipertegas oleh Soeprapto (1985:16), bahwa kerajinan merupakan keterampilan tangan yang menghasilkan barang-barang bermutu seni, maka dalam prosesnya dibuat dengan rasa keindahan dan dengan ide-ide yang murni sehingga menghasilkan produk yang berkualitas mempunyai bentuk yang indah dan menarik.

2. Jenis-jenis seni kerajinan

Jenis-jenis seni kerajinan terbagi atas :

1. Seni kriya kerajinan kulit, ialah kerajinan yang menggunakan bahan baku dari kulit yang sudah dimasak, kulit mentah, atau kulit sintesis. Contoh kerajinan kulit adalah tas, dompet, wayang dan lain-lain.

Gambar 1.Kerajinan kulit

(30)

2. Ukir kayu, ialah kerajinan yang menggunakan bahan baku dasarnya adalah kayu. Pengerjaannya menggunakan tatah dan ukir. Contoh kerajinan yang dihasilkan dari kayu adalah meja, kursi, tempat bunga, talam, dan sebagainya. Kayu yang biasanya dikerjakan untuk kerajinan adalah kayu jati, kayu mahoni, kayu nangka, kayu sono dan lain-lain.

Gambar 2.Kerajinan kayu

(sumber: file://karyakerajinkayu-GoogleSearch.htm)

3. Seni kerajinan anyaman, ialah seni kerajinan anyaman biasanya berbahan baku rotan, bambu, pelapah pisang, daun aren, daun pandan, dan sebagainya. Macam-macam hasil karya seni kerajinan anyaman adalah tas, topi, keranjang dan sebagainya.

Gambar 3.Kerajinan anyaman

(sumber: file://karyakerajinanyamanGoogleSearch.htm)

4. Seni kerajinan batik, ialah seni menghias atau membuat pola hias diatas kain dengan proses tehnik tulis atau teknik cetak. Contoh kerajinan batik adalah baju batik, selendang batik, sarung batik, dan lain-lain.

(31)

Gambar 4.Kerajinan batik

(sumber: file://karyakerajinbatik-GoogleSearch.htm)

5. Seni kerajinan keramik, ialah kerajinan yang menggunakan bahan baku dari tanah liat yang melalui proses diantaranya pengolahan tanah menjadi siap cetak, pembuatan atau pembentukan kerajinan, dan pembakaran. Contoh kerajinan keramik adalah gerabah keramik, tempat bunga keramik, asbak keramik, dan sebagainya.

Gambar 5. Kerajinan keramik

(sumber: file://karyakerajinkeramik-GoogleSearch.htm)

6. Seni kerajinan logam, ialah seni kerajinan yang menggunakan bahan dasar logam seperti besi, perunggu, emas, perak. Cara pembuatannya biasanya menggunakan sistem cor, ukir, tempa atau sesuai bentuk yang diinginkan.

(32)

Contohnya kalung, cincin, hiasan acsesoris dari logam, pisau, keris dan sebagainya (Margono. 2007 : 4-5).

Gambar 6. Kerajinan logam

(sumber: file://karyakerajinlogam-GoogleSearch.htm)

3. Kerajinan dari benang wol

Kerajinan tangan merupakan salah satu aktifitas seni yang termasuk kedalam cabang seni rupa. Berbagai macam barang yang dihasilkan dari kerajinan tangan merupakan sebuah karya seni yang tidak hanya indah namun juga memiliki berbagai macam fungsi sehingga sering juga digolongkan kedalam seni rupa terapan. Kegiatan kerajinan tangan ini banyak diajarkan disekolah sejak usia dini sebagai salah satu kegiatan praktek. Kerajinan tangan atau nama lainnya seni kriya dapat membentuk berbagai macam bentuk karya dalam bentuk dua dimensi maupun karya tiga dimensi dengan banyak fungsi untuk manusia. Fungsi seni kriya atau kerajinan tangan bagi manusia diantaranya hiasan, benda siap pakai, benda mainan. Macam-macam kerajinan tangan dari kertas, kardus, koranbekas, kayu, batu dan bahan alam yang dapat dijadikan kerajinan tangan.

(33)

Menurut Gustami (2007:93) bangsa Indonesia telah memiliki pengalaman dan keahlian, antara lain keterampilan dalam bidang seni kriya, yang hasilnya terdapat diberbagai daerah dengan ciri dan keunggulan masing-masing. Keahlian dan keterampilan di bidang seni kriya itu terbukti memberikan manfaat positif bagi kelangsungan hidup yang menekuninya, seturut perjalan panjang budaya bangsa. Melalui bidang keahlian itu, seseorang dibimbing untuk mendapatkan ilmu yang lebih luas, sebagai hasil pengembangan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.

Menurut Gustami (2007:303) kehadiran seni kriya terkait keperluan hidup sehari-hari, khususnya sarana kebutuhan jasmani dan rohani. Hasilnya selalu diperlukan masyarakat secara terus menerus, sehingga pembuatanya berlangsung turun temurung dan menjadi tradisi. Sudah tentu disertai adanya penyempurnaan, perubahan, dan perkembangan.Syarat yang harus ada dalam karya seni kriya adalah ada tiga dimensional, nilai estetis, dan unsur perfeksionis dalam menggarapnya. Secara garis besar fungsi seni kriya terbagi tiga golongan yaitu: 1. Sebagai hiasan, 2. Sebagai benda terapan, 3. Sebagai mainan.

Benang wol merupakan salah satu jenis bahan yang dapat digunakan untuk membuat kerajinan tangan terutama bagi wanita. Wol adalah bahan dasar pembuatan benang wol, wol sendiri merupakan serat yang rambut hewan keluarga caprinae, khususnya kambing dan domba. Benang wol memiliki karakteristik yang khas dan berbeda-beda dengan benang lainnya seperti; menyerap cairan disekitarnya, tidak terpengaruh terhadap cuaca, elastis, tahan terhadap debu dan kotoran, tidak mudah kotor, mudah diwarnai, mudah dibersihkan.

(34)

benang wol menurut Alifika, seorang pakar kerajinan tangan dari benang wol di Indonesia, kerajinan tangan adalah sebuah cara dalam mengapresiasikan seni dengan menambah nilai guna pada suatu benda sehingga dapat lebih bernilai jual dam dunia industri. Dari pengertian diatas perlu ditekankan bahwa seni kerajinan tidak bias disamakan dengan seni-seni yang bersifat non industri seperti seni tari, seni musik, atau seni lainnya yang hanya bersifat sebagai pencurahan hati si pembuat seni. Karna kerajinan tangan adalah sebuah cara menambahkan nilai guna pada suatu benda untuk memperoleh penghasilan dari benda ciptaannya tersebut (Alifika, 2017).

Berikut macam-macam kerajinan tangan dari benang wol yaitu : 1. Ikat rambut

ikat rambut biasanya digunakan oleh anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua. Aksesoris rambut selain memperindah rambut, aksesoris rambut saat ini sepertinya juga sudah menjadi kebutuhan tersendiri bagi kaum perempuan, teruatama untuk anak-anak. Para ibu yang memiliki anak perempuan pun berlomba-lomba tak mau kalah dalam hal memilih aksesoris terbaik untuk anak mereka agar terlihat lebih cantik dan menarik.

Gambar 7. Ikat rambut

(35)

2. Boneka Beruang

Boneka adalah sejenis mainan yang dapat berbentuk macam-macam, terutamanya manusia atau hewan, serta toko-toko fiksi. Boneka bisa dikatakan salah satu mainan yang paling tua, karena pada zaman Yunani, Romawi ataupun Mesir kuno saja boneka sudah ada. Berikut adalah salah satu contoh boneka yang terbuat dari benang wol.

Gambar 8. Boneka beruang

(sumber: file://kerajinandaribenangwol-GoogleSearch.htm) 3. Sepatu

Orang-orang yang banyak menggunakan sepatu, dari anak-anak dewasa, orang tua, ibu-ibu, bapak-bapak, kakek-nenek, sudah menggunakan sepatu. Sepatu merupakan suatu jenis alas kaki yang biasanya terdiri dari bagian kap (tutup), tali, sol, hak dan lidah. Penentuan ukuran sepatu menggunakan brannock agar pas dan hasil sepatu tidak terlalu kecil atau terlalu besar. Berikut adalah contoh hasil pembuatan sepatu dari benang wol.

(36)

Gambar 9. Sepatu

(sumber: file://kerajinandaribenangwol-GoogleSearch.htm)

4. Syal

Biasanya syal digunakan ketika musim dingin. Meskipun Indonesia bukan negara iklim salju, banyak yang menggunakan syal. Entah pagi hari atau malam hari. Indonesia sendiri memiliki iklim tropis yang cukup sejuk dan pastinya akan terasa dingin ketika malam hari. Berikut contoh syal dari benang wol.

Gambar 10.Syal

(37)

4. Kriteria kualitas kerajinan taplak meja dari benang wol

Pengertian konsep kualitas telah diberikan oleh banyak pakar dengan berbagai sudut pandang yang berbeda, sehingga menghasilkan definisi-definisi yang berbeda pula. Goesth dan Davis yang dikutip Djiptono (2004:51), mengemukakan bahwa kualitas diartikan “sebagai suatu kondisi dinamis dimana yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang menenuhi atau melebihi harapan”.

Kemudian Triguno (1997: 76) juga mengungkapkan hal yang senada dengan kualitas, yang dimaksud dengan kualitas adalah “suatu standar yang harus dicapai oleh seseorang atau kelompok atau lembaga atau organisasi mengenai kualitas sumber daya manusia, kualitas cara kerja, proses dan hasil kerjaatau produk berupa barang dan jasa”.

Sekanjutnya menurut Kadir (2001: 19) menyatakan kualitas adalah tujuan yang sulit dipahami, karena harapan para konsumen akan selalu berubah. Setiap standar baru ditemukan, maka konsumen akan menuntut lebih untuk mendapatkan standar lain yang lebh baru dan lebih baik. Dalam pandangan ini kualitas, kualitas adalah proses dan bukan hasil (meningkatkan kualitas kontinuitas.

Kriteria kualitas yaitu tingkatan baik buruknya suatu barang, atau bisa diartikan juga sebagai tingkat atau taraf. Kerajinan taplak meja dari benang wol yaitu (1)kreativitas, (2)keindahan bentuk, (3)kerapian (Margono,2007 : 63).

(38)

a. Kreativitas merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru untuk memberi ide kreatif dalam memecahkan masalah atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan yang baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya.

b. Keindahan bentuk visual secara keseluruhan yang menyangkut proporsi bentuk merupakan estetika yang dihasilkan oleh keseimbangan benda. c. Kerapian merupakan sesuatu yang baik, teratur, bersih dan tertib.

B. Kerangka Pikir

Melihat beberapa konsep atau teori yang telah diuraikan pada kajian pustaka, maka dapat dibuat kerangka atau skema yang dapat dijadikan sebagai acuan konsep berfikir tentang “pemanfaatan benang wol dalam berkarya seni kerajinan taplak meja pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa”.Berdasarkan skema yang telah digambarkan di bawah maka dapat diuraikan hubungan masing-masing bagian antara satu dengan yang lain. Melihat konsep yang telah disebutkan di atas maka skema kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

(39)

Gambar 11 : Skema Kerangka Pikir Seni Kerajinan

Rajutan

Benang wol

Jenis Kerajinan Fungsi Kerajinan

Taplak Meja

Proses Pembuatan Kualitas Karya

(40)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif-kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkap fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berjalan dan menyuguhkan apa adanya.

Metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati Sugiyono, (2003:11).

2. Lokasi penelitian

Berikut adalah lokasi penelitian akan dilakukan SMA Negeri 14 Gowa yang berlokasi dijalan poros Malino Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa.

U =Utara S= Selatan B = Barat T= Timur

18

Gambar 12. Lokasi Penelitian (Dokumentasi Herlina)

= Jl. Sultan Alauddin = RSUD Syek Yusuf Keterangan :

= SMA Negeri 14 Gowa Gowa = Jl. Poros Malino Malino = Jl. Poros Palangga U T S B

(41)

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah suatu yang diteliti baik orang, benda, ataupun lembaga (organisasi). Subjek penelitian pada dasarnya adalah yang akan dikenai kesimpulan hasil penelitian. Di dalam subjek inilah terdapat objek penelitian yaitu pemanfaatan benang wol, sedangkan subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa yang terdiri atas 27 siswa,11 laki-laki dan 16 perempuan.

C. Variabel dan Desain Penelitian 1. Variabel penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan dalam penelitian oleh karena itu yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah: (Setyosari, 2010 :108).

1. Proses pembuatan karya seni kerajinan taplak meja dengan memanfaatkan benang wol.

2. Kualitas karya siswa dalam pemanfaatan benang wol.

2. Desain penelitian

Desain penelitian ini pada hakikatnya merupakan strategi mengaturan penelitian dan dibuat sebagai kerangka acuan dalam melaksanakan penelitian. Agar penelitian ini dapat terlaksana dengan baik, maka desain penelitian disusun secara terencana seperti dapat terlihat pada skema berikut ini.

(42)

Gambar 13. Skema Desain Penelitian

D. Definisi Operasional Variabel

Berdasarkan variabel di atas maka perlu dilakukan pendefenisian operasional variabel guna memperjelas dan menghindari terjadinya suatu kesalahan. Serta memudahkan sasaran penelitian hingga berjalan dengan baik. Adapun definisi operasional variabel penelitian adalah sebagai berikut :

1. Proses pembuatan karya seni kerajinan taplak meja dengan memanfaatkan benang wol dimaksudkan adalah langkah-langkah yang

Tehnik Pengumpulan Data

(Observasi, wawancara, tes praktik dan dokemntasi)

Penyajian data Proses pembuatan karya seni

kerajinan dengan memanfaatkan benang wol

Pengolahan dan analisis data

Kesimpulan

Kualitas karya siswa dalam pemanfaatan benang wol melalui

karya seni kerajinan

(43)

dilakukan siswa mulai dari awal hingga akhir yang menghasilkan taplak meja dari benang wol.

2. Kualitas karya siswa dalam pemanfaatan benang wol dimaksudkan adalah mutu taplak meja dibuat dengan indikator penilaian yaitu; kreativitas, keindahan bentuk, serta kerapian hasil kerja siswa.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu ; 1. Observasi

Observasi merupakan alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat, menganalisis secara sistematis terhadap gejala/ fenomena/ objek yang akan diteliti. Pengamatan dilakukan dengan cara observasi partisipan, dengan menggunakan alat bantu seperti alat tulis menulis, dan sebagainya.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007) wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk diminta keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal. Wawancara atau interviu adalah suatu bentuk komunikasi verbal yang bertujuan memperoleh informasi. Dalam

(44)

pelaksanaannya peneliti menggunakan metode wawancara teknik komunikasi langsung yang berbentuk wawancara tidak berstruktur. Pelaksanaan tanya-jawab dalam wawancara ini mengalir seperti dalam percakapan sehari-hari. Wawancara tidak berstruktur ini biasanya berjalan lama dan sering kali dilanjutkan pada kesempatan berikutnya. Wawancara yang digunakan dalam penelitan kualitatif ada tiga cara yaitu:

a. Wawancara Tidak Terstruktur

Dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan secara bebas dan leluasa tetapi tetap fokus pada masalah sehingga memperoleh suatu informasi yang lebih kaya dan mendalam.

b. Wawancara Terstruktur

Menurut Moleong (1989:138) Wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai cara guru seni budaya menyampaikan materi seni rupa khususnya seni kriya, pendapat siswa mengenai pembelajaran seni rupa khususnya seni kriya, dan kerajinan-kerajinan apa saja yang sudah dipraktikkan.

3. Teknik Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata document, yang artinya barang-barang tertulis. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data penelitian melalui atau menggunakan dokumen-dokumen atau peninggalan yang relevan dengan masalah penelitan. Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan

(45)

peneliti untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan sekolah seperti, data arsip Sekolah, pelaksanaan pembelajaran, aktivitas siswa dalam pembelajaran, hasil karya siswa, dan catatan-catan pribadi siswa. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.

Teknik dokumentasi diarahkan untuk mendapatkan sumber informasi yang ada kaitanya dengan penelitian, berupa buku-buku dan foto mengenai proses pembuatan kerajinan tangan dengan memanfaatkan benang wol dalam berkarya kerajinan taplak meja pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa. Hasil dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data yang melengkapi atau mendukung data hasil wawancara dan pengamatan.

4. Tes Praktik

Tes praktik dilakukan dengan cara pembuatan taplak meja dari benang wol sebagai berikut:

1. Penyedian alat dan bahan (benang wol, jarum, pipet dan gunting).

2. Proses pembuatan taplak meja dimulai dari mendesain karya kerajinan yang akan dibuat, kemudian mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, melakukan proses pembuatan, dokumentasi, serta menilai hasil karya kerja siswa.

(46)

F. Teknik Analisis Data

Setelah data yang dibutuhkan telah terkumpul, maka selanjutnya penulis mengolah data secara terpisah dengan teknik sebagai berikut :

1. Proses analisa ini dimulai dengan membaca, mempelajari, dan menelaah seluruh data dari hasil observasi, tes praktik, wawancara dan dokumentasi kemudian diperiksa kembali sehingga lengkap dan benar.

2. Kategorisasi data dan membuat rangkuman dari data yang dianggap penting yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. 3. Data tersebut di atas disusun menjadi bagian serta menyusun

uraian-uraian dengan struktur data yang diperoleh.

4. Pemeriksaan kebenaran data, kemudian diadakan penghalusan data dari responden untuk kemudian diadakan penafsiran.

5. Kemudian hasil tes praktik peserta didik dinilai dengan instrumen penilaian yang ada yaitu; kreativitas, keindahan bentuk, komposisi, serta kerapian hasil kerja siswa.

(47)

Instrumen Penilaian No. Indikator Kemampuan Hasil Penilaian Sangat Baik

Baik Cukup Kurang Sangat

Kurang 1. Kreativitas

2. Keindahan bentuk 3. Kerapian

(48)

26

Berdasarkan rumusan masalah maka akan diuraikan hasil penelitian sebagai berikut :

1. Proses pembuatan karya seni kerajianan taplak meja dengan menggunakan benang wol pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa.

Proses pembuatan kerajinan taplak meja dengan menggunakan benang wol pada siswa kelas SMA Negeri 14 Gowa merupakan kegiatan yang dilakukan oleh para siswa dalam mewujudkan ide atau gagasan melalui bahan yang telah disediakan sehingga menghasilkan suatu bentuk dan hasil karya kerajinan taplak meja.

Adapun tahapan dalam proses pembuatan taplak meja yaitu :

a. Tahap pertama adalah tahap dalam mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses pembuatan kerajinan taplak meja, yaitu jarum, gunting,benang wol dan pipet.

1) Jarum, digunakan sebagai alat bantu untuk memasukkan benang wol ke dalam pipet yang sudah dipotong-potong sebelum merajut atau membuat taplak meja dari benang wol.

(49)

Gambar 14: Jarum

(Dokumentasi Herlina, 20 Oktober 2017)

2) Gunting, digunakan untuk memotong pipet yang dikan digunakan dalam proses pembuatan kerajinan taplak meja dengan ukuran, kurang lebih 2 atau 3 cm.

Gambar 15: Gunting

(Dokumentasi Herlina, 20 Oktober 2017)

3) Benang wol, digunakan untuk menyambungkan pipet yang telah dipotong-potong agar membentuk sebuah taplak dalam proses pembuatan taplak meja.

(50)

Gambar 16: Benang wol

(Dokumentasi Herlina, 20 Oktober 2017)

4) Pipet, digunakan sebagai bahan dasar dalam membuat taplak meja, pipet yang digunakan adalah pipet yang berwarna bening agar warna benang wol terlihat dengan jelas dan lebih indah.

Gambar 17: Pipet

(Dokumentasi Herlina, 20 Oktober 2017)

b. Tahap kedua yaitu siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 6 sampai 7 orang.

(51)

Gambar 18: Pembagian kelompok (Dokumentasi Herlina, 20 Oktober 2017)

c. Tahap ketiga yaitu siswa menentukan model taplak meja yang akan dibuat kemudian membuat desainnya sesuai dengan model yang telah ditentukan sebelumnya.

Gambar 19: Menetukan model (Dokumentasi Herlina, 20 Oktober 2017)

(52)

Gambar 20: Siswa mendesain (Dokumentasi Herlina, 20 Oktober 2017)

d. Tahap keempat yaitu memotong pipet secara sejajar dengan ukuran kurang lebih 2 atau 3cm yang akan digunakan sebelum memasukkan benang wol kedalam pipet.

Gambar 21: Pemotongan pipet (Dokumentasi Herlina, 20 Oktober 2017)

e. Tahap kelima yaitu mengguting/memotong benang wol dengan ukuran kurang lebih 1 m agar benang tidak kusut saat digunakan sebelum benang

(53)

wol dimasukkan ke dalam jarum untuk menyambungkan pipet yang telah dipotong-potong sebelumnya.

Gambar 22: Pemotongan benang wol (Dokumentasi Herlina, 20 Oktober 2017)

f. Tahap keenam yaitu setelah jarum dan benang wol terpasang, maka ambil 3 buah sedotan dan masukkan jarum tersebut ke dalam pipet kemudian masukkan lagi dua pipet dorong sampai ujung benang, hingga membentuk segitiga dari pipet tersebut.

Gambar 23: Proses pembuatan segitiga (Dokumentasi Herlina, 20 Oktober 2017)

(54)

g. Tahap ketujuh yaitu masukkan jarum ke dalam pipet yang telah berbentuk segitiga, kemudian masukkan lagi dua pipet kemudian dorong ke dalam hingga membentuk segi selanjutnya.

Gambar 24: Proses pembuatan segienam (Dokumentasi Herlina, 20 Oktober 2017)

h. Tahap selanjutnya setelah proses diatas maka lakukan lagi proses yang sama dengan membuat segitiga selanjutnya.

Gambar 25: Proses pembuatan segienam (Dokumentasi Herlina, 20 Oktober 2017)

(55)

i. Tahap selanjutnya setelah proses diatas maka lakukan lagi proses yang sama dengan membuat segitiga selanjutnya.

Gambar 26: Proses pembuatan segienam (Dokumentasi Herlina, 20 Oktober 2017)

j. Tahap selanjutnya setelah proses diatas maka lakukan lagi proses yang sama dengan membuat segitiga selanjutnya.

Gambar 27: Proses pembuatan segienam (Dokumentasi Herlina, 20 Oktober 2017)

(56)

k. Tahap selanjutnya setelah proses diatas maka lakukan lagi proses yang sama dengan membuat segitiga selanjutnya hingga membentuk segienam.

Gambar 28: Proses pembuatan segienam (Dokumentasi Herlina, 20 Oktober 2017)

l. Tahap kedelapan setelah berbentuk segi enam lakukan lagi langkah diatas dan nantinya sambungan dari segi enam tersebut akan membentuk lingkaran besar lagi. Tiap segi enam dapat menggunakan satu warna yang akan mempercantik taplak meja yang dibuat.

Gambar 29: Proses pembuatan segienam besar (Dokumentasi Herlina, 20 Oktober 2017)

(57)

m. Tahap kedelepan yaitu tahap akhir, pada tahap akhir ini siswa harus memperhatikan kerapiannya agar hasil karyanya terlihat indah dan menarik.

Gambar 30: Hasil karya siswa (Dokumentasi Herlina 27 Oktober 2017)

2. Kualitas karya yang dihasilkan dalam pembutan karya seni kerajinan taplak meja pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa

Kualitas karya yaitu suatu standar atau yang harus dicapai oleh seseorang, kelompok lembaga atau organisasi mengenai kualitaas cara kerja, proses dan hasil kerja dan produk yang berupa barang atau jasa. Kualitas atau mutu adalah tingkat baik buruknya atau taraf atau derajat sesuatu. Berikut adalah kriteria dari kualitas karya dalam proses pembuatan taplak meja.

a. Kreativitas

Kreativitas merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru untuk memberi ide kreatif dalam memecahkan masalah atau sebagai

(58)

kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan yang baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya. Kriteria yang digunakan dalam penilaian karya siswa adalah: (5) Skor antara 80 – 100 = Kategori Sangat Baik, (4) Skor antara 70–79 = Kategori Baik, (3) Skor antara 60–69 = Kategori Cukup, (2) Skor antara 50 – 59 = Kategori Kurang, dan (1) Skor antara 40 – 49 = Kategori Sangat Kurang.

KARYA SISWA NAMA

KELOMPOK PENILAI N 5 4 3 2 1 KELOMPOK 1 1. Sartika Dewi 2. Rismayani 3. Fatimah 4. Nur Qalbi 5. Nur Atika 6. Muh.Aswan 7. fahreza        ELOMPOK 2 1. Kartika 2. Nirwana 3. Nur Inayah 4. Nur Insani 5 4 3 2 1    

(59)

5. Muh. Farhan 6. Ridwan   KELOMPOK 3 1. Cintami Ayu 2. Nur Afni 3. Naurah 4. Muh. Farhri 5. Firmansyah 6. Muh. Qadri 7. Lukman 5 4 3 2 1        KELOMPOK 4 1. Riskayanti 2. Putri Reski 3. Nurul islami 4. Aisyah 5. Muh. Fathan 6. Aldi Safar 7. Facruddin 5 4 3 2 1       

(60)

b. Keindahan bentuk

Keindahan bentuk visual secara keseluruhan yang menyangkut proporsi bentuk merupakan estetika yang dihasilkan oleh keseimbangan benda. Kriteria yang digunakan dalam penilaian karya siswa adalah: (5) Skor antara 80 – 100 = Kategori Sangat Baik, (4) Skor antara 70 – 79 = Kategori Baik, (3) Skor antara 60 – 69 = Kategori Cukup, (2) Skor antara 50 – 59 = Kategori Kurang, dan (1) Skor antara 40–49 = Kategori Sangat Kurang

KARYA SISWA NAMA

KELOMPOK PENILAIN 5 4 3 2 1 KELOMPOK 1 1.Sartika Dewi 2.Rismayani 3.Fatimah 4.Nur Qalbi 5.Nur Atika 6.Muh.Aswan 6. Fahreza       KELOMPOK 2 1. Kartika 2. Nirwana 3. Nur Inayah 4. Nur Insani 5 4 3 2 1    

(61)

5. Muh. Farhan 6. Ridwan   KELOMPOK3 1. Cintami Ayu 2. Nur Afni 3. Naurah 4. Muh. Farhri 5. Firmansyah 6. Muh. Qadri 7. Lukman 5 4 3 2 1        KELOMPOK 4 1. Riskayanti 2. Putri Reski 3. Nurul islami 4. Aisyah 5. Muh. Fathan 6. Aldi Safar 7. Facruddin 5 4 3 2 1        Keterangan: 5. Sangat baik

4. Baik 3. Cukup

(62)

2. Kurang 1. Sangat kurang

c. Kerapian

Kerapian yang dimaksud meliputi proses kerja atau hasil karya siswa pada tahap finishing (tahap akhir).

KARYA SISWA NAMA

KELOMPOK PENILAIN 5 4 3 2 1 KELOMPOK 1 1.Sartika Dewi 2.Rismayani 3.Fatimah 4.Nur Qalbi 5.Nur Atika 6.Muh.Aswan 6. Fahreza       KELOMPOK 2 1. Kartika 2. Nirwana 3. Nur Inayah 4. Nur Insani 5. Muh. Farhan 5 4 3 2 1     

(63)

6. Ridwan  KELOMPOK 3 1. Cintami Ayu 2. Nur Afni 3. Naurah 4. Muh. Farhri 5. Firmansyah 6. Muh. Qadri 7. Lukman 5 4 3 2 1        KELOMPOK 4 1. Riskayanti 2. Putri Reski 3. Nurul islami 4. Aisyah 5. Muh. Fathan 6. Aldi Safar 7. Facruddin 5 4 3 2 1       

Keterangan: 5. Sangat baik 4. Baik

(64)

2. Kurang 1. Sangat kurang

B. Pembahasan

Dalam pembahasan ini, penulis akan menguraikan hasil kegiatan penelitian sesuai dengan analisa data yakni tentang proses pembuatan seni kerajinan taplak meja pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa.

Alat dan bahan yang sesuai dengan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan seni taplak meja yaitu:

1. Gunting: digunakan untuk memotong-motong pipet, tujuan dari gunting agar pemotongan pipet sama rata.

2. Jarum: digunakan untuk memasukkan benang woll ke dalam pipet yang bertujuan untuk mempermudah benang wol masuk kedalam pipet.

3. Pipet: digunakan untuk bahan dasar pada taplak meja yang bertujuan untuk membentukan dari taplak meja.

4. Benang wol: digunakan untuk menyambungkan benang woll ke dalam pipet.

1. Proses pembuatan karya seni kerajinan taplak meja pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa.

Ditahap ini siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa telah memasuki tahap pengerjaan atau proses pemanfaatan benang wol sebagai karya seni kerajinan taplak meja pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa. Benang wol

(65)

yang digunakan sebagai media. Pada tahap ini Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, menyediakan alat dan bahan, menentukan model taplak meja yang akan dibuat, memotong pipet kurang lebih panjangnya 1 atau 2 cm. memotong benang wol dengan ukuran ± 1 m, lalu masukkan benang wol ke dalam jarum seperti ingin menjahit. Setelah jarum dan benang wol terpasang, ambil 3 buah sedotan dan masukan jarum tersebut ke dalam lubang sedotan dorong sampai ujung benang. Hingga membentuk segitiga dari sedotan tersebut. Masukan jarum kedalam sedotan yang pertama, kemudian masukan dua sedotan lagi menggunakan jarum ditempat keluarnya benang dari sedotan yang pertama tadi, lakukan terus langkah di atas sampai sedotan-sedotan tersebut membuat segi enam hingga selesai.

2. Kualitas karya yang dihasilkan dalam pembuatan karya seni kerajinan taplak meja pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa Pemahaman estetika seni rupa dalam bentuk pelaksanaanya merupakan apresiasi seni. Apresiasi seni merupakan proses sadar yang dilakukan penghayatan dalam menghadapi dan menghargai karya seni. Kerumitan yang dialami siswa dalam proeses pembuatan karya seni taplak meja pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa, yaitu siswa selalu memperhatikan kualitas karya yang dibuat, seperti kreativitas, bentuk karya dankerapian karya siswa.

Dalam prosespembuatan taplak meja dari benang wol telah melakukan proses pembuatan dengan baik mulai dari persediaan alat dan bahan yang digunakan serta mengikuti langkah-langkah yang telah ditentukan. Dalam

(66)

proses pembuatan taplak meja dari benang wol menghasilkan suatu karya yang dapat dinilai sesuai dengan kriteria penilaian seperti:

a. Kreativitas, pada hasil karya yang telah dibuat memiliki nilai rata-rata yang cukup karna pada karya tersebut memiliki unsur yang berbeda-beda, dapat dilihat pada karya pertama memiliki kreativitas yang tidak teratur atau proses pembuatan yang sederhana, selanjutnya pada gambar kedua memiliki kreativitas sisi yang unik, pada gambar ketiga memiliki kreativitas model yang sederhana dan pada gambar keempat memiliki kreativitas yang baik.

b. Keindahan bentuk, pada hasil karya yang telah dibuat memiliki nilai rata-rata yang cukup baik karena pada karya tersebut memiliki unsur yang berbeda-beda, dapat dilihat pada hasil karya pertama memiliki proporsi bentuk yang tidak teratur serta perpaduan warna yang memiliki nilai yang cukup/sederhana karena pada karya tersebut tidak memiliki nilai tingkat kerumitan dari segi model, perpaduan warna, pola serta bentuk yang dihasilkan. Selanjutnya pada hasil karya kedua memiliki proporsi bentuk yang unik serta perpaduan warna yang unik pula karena pada karya tersebut memiliki nilai tingkat kerumitan pada perpaduan warna, model, bentuk dan pola. Pada hasil karya ketiga memiliki proporsi bentuk yang sederhana karena pada karya tersebut tidak memiliki tingkat kerumitan dari segi perpaduan warna, model, pola dan bentuk. Selanjutnya pada hasil karya keempat memiliki proporsi bentuk yang baik serta perpaduan warna

(67)

yang baik pula karena pada karya tersebut memiliki nilai tingkat kerumitan pada perpaduan warna, pola, bentuk dan model pada karya tersebut.

c. Kerapian, pada hasil karya yang telah dibuat memiliki nilai rata-rata yang cukup baik karena pada karya tersebut memiliki unsur yang berbeda-beda, dapat dilihat pada karya pertama memiliki nilai tingkat kerapian yang cukup/sederahana karena pada karya tersebut dinilai dari tata cara penempatan model atau tehnik pembuatan yang masih perlu diperbaiki. Pada hasil karya kedua memiliki nilai tingkat kerapian yang baik karena pada karya tersebut dinilai dari penempatan model serta pada tehnik pembuatan sudah memiliki nilai yang baik/rapi. Selanjutnya pada hasil karya ketiga memiliki nilai tingkat kerapian yang baik karena pada karya tersebut dinilai dari penempatan model serta pada tehnik pembuatan sudah memiliki nilai yang baik/rapi. Dan hasil karya keempat memiliki nilai tingkat kerapian yang baik karena pada karya tersebut dinilai dari penempatan model serta pada tehnik pembuatan sudah memiliki nilai yang baik/rapi.

(68)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang berjudul “pemanfaatan benang wol dalam berkarya seni kerajinan taplak meja pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa”maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Proses pembuatan pemanfaatan benang wol dalam berkarya seni kerajinan taplak meja pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa pertama-tama mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses pembuatan kerajinan taplak meja, yaitu benang wol, pipet, gunting, dan jarum. Tahap kedua yaitu siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 6 sampai 7 orang dengan jumlah siswa sebanyak 27 orang. Tahap ketiga yaitu siswa menentukan model taplak meja yang akan dibuat kemudian membuat desainnya sesuai dengan model yang telah ditentukan sebelumnya. Tahap keempat yaitu memotong pipet secara sejajar dengan ukuran kurang lebih 2 atau 3 cm yang akan digunakan sebelum memasukkan benang wol ke dalam pipet. Tahap kelima yaitu menggunting/memotong benang wol dengan ukuran, kurang lebih 1 m agar benang tidak kusut saat digunakan sebelum benang wol dimasukkan ke dalam jarum untuk menyambungkan pipet yant telah dipotong-potong sebelumnya. Tahap keenam, setelah jarum dan benang wol terpasang, maka ambil 3 buah sedotan lagi dan masukkan jarum tersebut ke dalam pipet kemudian dorong sampai ujung benang. Hingga

(69)

membentuk segitiga dari pipet tersebut. Tahap ketujuh masukkan jarum ke dalam pipet yang pertama, kemudian masukkan lagi dua pipet kemudian dorong ke dalam hingga membentuk segitiga atau segienam hingga seterusnya hingga tahap kedelepan yaitu tahap akhir, pada tahap akhir ini siswa harus memperhatikan kerapiannya agar hasil karyanya terlihat indah dan menarik.

2. Kualitas pembuatan karya seni kerajinan taplak meja dengan teknik menyulam dari benang wol pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa. Dituntut pemahaman konsep dan prosedur dalam berkarya, menciptakan karya seni terutama dalam hal pembutan karya seni kerajinan taplak meja memerlukan keterampilan, ketekunan dan ketelitian, proses pemanfaatan benang wol dalam pembuatan seni taplak meja adalah salah satu cara untuk menghasilkan karya saeni yang memiliki nilai seni tersendiri yang dihasilkan oleh siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa.

B. Saran

Berdasarkan dari kesimpulan diatas tentang pemanfaatan benang wol dalam berkarya seni kerajinan taplak meja pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa, maka dikemukakan saran sebagai berikut:

1. Agar mempertahankan dan melestarikan proses pemanfaatan benang wol sebagai karya seni kerajinan taplak meja pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa.

(70)

2. Pemanfaatan benang wol sebagai media berkarya seni, khususnya dalam pembuatan kerajinan taplak meja kepada semua unsur yang terkait khususnya bagi generasi muda, serta dapat mempelajarinya dan mengetahui proses pembuatan taplak meja dengan teknik menyulam itu sendiri.

3. Agar hasil proses pembuatan karya seni kerajianan taplak meja dengan teknik menyulam dari benang wol dapat ditingkatkan dengan membuat jenis-jenis karya yang lebih kreatif, sehingga lebih berkembang.

4. Setelah meneliti tentang pemanfaatan benang wol sebagai karya seni kerajinan taplak meja pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa, maka patut dapat mendapatkan perhatikan lebih dari mereka yang merasa ingin mengkaji kembali lebih mendalam tentang manfaat dari benang wol.

(71)

DAFTAR PUSTAKA

Gustami, SP. 2007. Butir-Butir Mutiara Estetika Timur Ide Dasar Penciptaan Seni kriya Indonesia. Yokyakarta: Prasista.

Margono.2007. Pendidikan Keterampilan SMP Kelas VII. Bogor: Yudistira. Moleong, Lexy, J. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Rohidi, Tjetjep Rohendi 2011. s Penelitian. Semarang: Cipta Prima Nusantara Semarang.

Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian dan Pengembangan. Jakarta: Kencana.

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kelima. Bandung: CV.Alfabeta.

T.Agustien Prabarini R, Sugianto, dkk. 2014. Seni Budaya untuk SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Wahid A. Kahar&Yunus Pangeran Paita. 2014. Apresiasi Seni.Makassar: Prince Publishing.

http://digilib.uin-suka.ac.id. Gazalba, Sidi. 2010. Skripsi ‘Seni Sebagai Media Dakwah Dalam Persepsi Sanggar NUUN UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta’. Diakses tanggal 28 Juni 2017

http://endangermanto.com. Macam-macam Kerajinan Tangan Dari Benang Wol Gambar. Alifikah 2017.Online File. Diakses 15 September 2017

http://Macam-Macam Kerajinan Tangan Dari Benang Wol.Htm. Agil Antono. 2018. Online File. Diakses tanggal 05 Januari 2018

http://Lilamust.blogspot.co.id. Kadjim. (2011:10). Pengertian Kerajinan Menurut Para Ahli. Diakses tanggal 15 Januari 2018.

http://Pengertian Kualitas. Karya Tulis Ilmiah.com. Kadir.2001:19. Online file. Diakses tanggal 10 Desember 2017.

http:// Pengertian Kerajinan. Kusnadi. 1986:11. Online file. Diakses pada tanggal 30 September 2017.

(72)

http//karya ilmiah.um.ac.id/index.php/seni-desain/article/view/. Rasjoyo. 1993. ‘Studi tentang Kerajinan di Central Of Bronzez milik H. Istono’. Skripsi Basuki Rahmat. Universitas Negeri Malang. Diakses tanggal 27 juli 2017. http://Pengertian Kerajinan. Soeprapto (1985:16) Online file. Diakses tanggal 23

Desember 2017.

http://adesuherman.blogspot.co.id. kualitas pelayanan publik.htm?m=1.Tjiptono. 2004:51. Online file. Diakses tanggal 10 Desember 2017.

http://Pengertian Kualitas. Karya Tulis Ilmiah.com. Triguno. 1997:76. Online file. Diakses tanggal 10 Desember 2017.

http://Pengertian Kerajinan menurut para ahli definisi tenuntoso.com. Wiyadi. 1991. online file. htm. Diakses tanggal 23 Desember 2017.

http/:/Cara Membuat Taplak Meja Dari Benang Wol Dan Sedotan.html. Yenjen. 2016. Online file. Diakses tanggal 15 Juni 2017.

(73)

xii LAMPIRAN 1 : Format observasi

LAMPIRAN 2 : Format wawancara

LAMPIRAN 3 : RPP dan Silabus

LAMPIRAN 4 : Dokumentasi Penelitian

(74)

1. Alat dan bahan apa yang digunakan dalam

pemanfaatan benang wol dalam berkarya seni kerajinan taplak meja pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa

Alat yang digunakan untuk membuat taplak meja adalah jarum, gunting, sedangkan bahan yang digunakan adalah benang wol, pipet

2. Proses Pemanfaatan Bubur Kertas dalam Pembuatan Seni Kerajinan Taplak Meja Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 14 Gowa

Pemanfaatan Bubur Kertas dalam Pembuatan Seni Kerajinan Taplak Meja Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 14 Gowa adalah Setelah menyediakan alat seperti jarum dan gunting bahan berupa benang woll dan pipet. Potong sedotan kurang lebih panjangnya 1 atau 2 cm agar memudahkan dalam mengkerasikan bentuk taplak meja, masukkan benang wol kedalam jarum dan benang wol terpasang, ambil 3 buah sedotan dan masukkan jarum tersebut kedalam lubang sedotan dorong sampai ujung benang. Setelah itu membuat segitiga dari sedotan tersebut.masukkan jarum kedalam sedotan yang pertama, kemudian masukkan dua sedotan lagi mengunakan jarum ditempat keluarnya benang dari sedotan yang pertama tadi, lakukan terus langkah diatas sampai sedotan-sedotan tersebut membuat segi enam. Setelah segi enam terbentuk, lakukan langkah terus diatas dan nantinya sambung dari segi enam tersebut akan membentuk lingkaran yang lebih besar lagi. Tiap segi enam dapat menggunakan satu warna atau lebih tergantung kreasi.

(75)

Wawancara yang dilakukan dalam rangka mengumpulkan data dalam penelitian yang berjudul “Pemanfaatan Benang wol Dalam Berkarya Seni Kerajinan Taplak Meja Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 14 Gowa”. Wawancara dilakukan oleh peneliti pada siswa kelas X

Adapun proses pertanyaan dalam format wawancara yang akan diajukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pembuatan taplak meja? 2. Alat dan bahan apa yang akan digunakan? 3. Bagimana Kualitas karya yang dihasilkan ?

(76)

Dokumentasi siswa saat memotong dan memasukkan benang wol kedalam jarum

(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)

Gambar

Gambar 1.Kerajinan kulit
Gambar 2.Kerajinan kayu
Gambar 5. Kerajinan keramik
Gambar 6. Kerajinan logam
+7

Referensi

Dokumen terkait

Subjek dalam penelitian ini adalah 34 siswa kelas X-8 SMA Negeri 14 Medan dan objek penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa melalui model

Berdasarkan hasil analisis data dapat dikatakan bahwa melalui variasi pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar Backhand Push dalam permainan tenis meja pada siswa kelas X

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pukulan Block Pada Permainan Tenis Meja Melalui Gaya Mengajar Resiprokal Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Tanjungbalai T.A

Model pembelajaran kooperatif efektif dalam meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas XI IPA SMA Negeri 17 Gowa karena setelah melakukan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) keterampilan proses siswa kelas X SMA Negeri 1 Sungguminasa Kabupaten Gowa tahun ajaran 2005/2006 termasuk dalam kategori

Sementara pada sisi Kualitas belajar siswa SMA Negeri 1 Bajeng Kabupaten Gowa, semenjak menggunakan media sosial facebook, pada umumnya menurun, dan hubungan sosial

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan menulis paragraf argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 14 Padang dengan menggunakan media foto, untuk aspek A meyakinkan pembaca tergolong

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks anekdot menggunakan strategi genius learning Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Gowa.Penelitian ini bersifat