• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MICROSOFT POWERPOINT BERBASIS COOPERATIVE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MICROSOFT POWERPOINT BERBASIS COOPERATIVE"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

(2)

2

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MICROSOFT POWERPOINT BERBASIS COOPERATIVE TIPE LEARNING TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA MATA PELAJARAN

GEOGRAFI MATERI SUMBER DAYA ALAM DAN JENISNYA

(Suatu Penelitian Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Prasetya Gorontalo)

Wisra Anuba1, Dr. Fitryane Lihawa, M.Si, 2, Muh. Kasim, ST, MT3 Universitas Negeri Gorontalo

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Fisika

Abstrak

Wisra Anuba. 2014. Pengaruh Penggunaan Media Microsoft Powerpoint Berbasis Cooperative Tipe Learning Together Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Mata Pelajaran Geografi Materi Sumber Daya Alam dan Jenisnya.Skripsi.

Program Studi S1 Pendidikan Geografi Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Gorontalo Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh penggunaan media microsoft powerpoint berbasis cooperative tipe learning together terhadap hasil belajar siswa SMA mata pelajaran geografi materi sumber daya alam dan jenisnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara kelas yang menggunakan media microsoft powerpoint berbasis cooperative tipe learning together dengan media chart berbasis cooperative tipe learning together. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode eksperimen. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI IPS sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPS 2 sebagai kelas kontrol.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen tes. Tes diberikan setelah ada perlakuan pada siswa yang berada di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data hasil penelitian diuji normalitasnya dengan menggunakan uji statistik metode chi square test dan diperoleh nilai χ 2hitung ≤ χ 2tabel yaitu kelas eksperimen sebesar 2,25 < 9,488 dan untuk kelas kontrol 2,73 < 9,488 data hasil

1Wisra Anuba, Mahasiswa Peneliti

2 Dr. Fitryane Lihawa, M.Si, Dosen Pembimbing I

3 Muh. Kasim, ST, MT, Dosen Pembimbing II

(3)

3

penelitian ini menunjukan bahwa untuk kedua kelas data tersebut dapat

4berditribusi secara normal.Data hasil pengujian homogenitas varians diuji menggunakan uji barlett statistic chi kuadrat diperoleh 2,27 < 9,488 maka data tersebut homogen, pengujian ini bertujuan untuk menentukan teknik uji hipotesis karena data homogen uji hipotesis yang digunakan adalah statistik uji t. Dari hasil pengujian hipotesis didapatkan thitung ≥ ttabel yaitu 18,60 > 2,052. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media microsoft powerpoint dengan siswa yang dibelajarkan dengan media chart.

Kata kunci : Media microsoft powerpoint, cooperative tipe learning together dan hasil belajar siswa

Dalam pembelajaran, terdapat proses belajar mengajar yang pada dasarnya merupakan proses komunikasi. Dalam proses komunikasi tersebut, guru bertindak sebagai komunikator (communicator) yang bertugas menyampaikan pesan pendidikan (message) kepada penerima pesan (communican) yaitu anak didik.

Agar pesan- pesan pendidikan yang disampaikan guru dapat diterima dengan baik oleh anak didik, maka dalam proses komunikasi pendidikan tersebut diperlukan wahana penyalur pesan yang disebut media pendidikan/pembelajaran.

Menurut Sadiman, dkk media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan dapat membantu mengatasi hal tersebut.

Perbedaan gaya belajar, minat, intelegensi, keterbatasan gaya indera, cacat tubuh atau hambatan jarak geografis, jarak waktu dan lain-lain dapat dibantu diatasi dengan pemanfaatan media pendidikan

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi geografi di SMA Prasetya khususnya di kelas XI IPS bahwa dalam proses pembelajaran, siswa belajar dilengkapi dengan beberapa media, diantaranya media buku cetak danpapan tulis. Pada saat pembelajaran siswa akan dilengkapi dengan media buku

4 Sadiman, A., et al. MediaPendidikan. (Jakarta: PT Rajawali Pers , 1990) hal 14

(4)

4

cetak per individu, namun ketika materi yang akan diajarkan berikutnya tidak terdapat dalam buku cetak tersebut maka siswa harus berusaha memperoleh buku cetak yang isinya terdapat materi tersebut, Misalnya dengan menggandakan (copy) buku cetak yang berisi materi yang akan dipelajari. Dari usaha itu akhirnya siswa bisa memperoleh materi yang nantinya akan dipelajari pada pertemuan berikut. Disatu sisi proses pembelajaran menjadi baik karena siswa mempunyai buku, akan tetapi disisi lain mereka harus berusaha menggandakan (copy) buku setiap kali pertemuan, akibatnya siswa harus mengeluarkan biaya. Hal ini nantinya akan menjadi kendala dalam membelajarkan siswa. Disamping itu guru menggunakan media papan tulis, kadang siswa tidak memperhatikan serta penggunaan metode pembelajaran yang belum berubah-ubah seperti metode ceramah.

Jadi, pengadaan media buku cetak dan papan tulis serta metode mengajar yang monoton pada guru ternyata siswa belum dapat belajar dengan maksimal, ketika pembelajaran berlangsung mereka bersikap pasif. Situasi atau kondisi pembelajaran seperti ini selain membosankan siswa dalam proses belajar akan berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa.

Alternatif masalah yang dapat dilakukan dengan peningkatan kualitas proses pembelajaran sehingga penguasaan konsep materi meningkat, yakni penggunaan media microsoft powerpoint berbasis cooperative tipe learning together. Penggunaan media microsoft powerpoint ini mampu menyajikan secara jelas berbagai foto, gambar, video, grafik dll. Untuk materi yang akan dibelajarkan pada siswa akan ditampilkan pada slides secara lebih menarik.

Selanjutnya model pembelajaran cooperative tipe learning together dikembangkan untuk membantu siswa belajar secara bersama serta membantu guru menemukan kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran saat itu. Penulis berharap dengan inovasi penggunaan media microsoft powerpoint berbasis cooperative tipe learning together untuk pembelajaran mampu meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

(5)

5

Sehubungan dengan itu, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu suatu metode yang digunakan untuk membandingkan suatu perlakuan terhadap kontrol. Untuk penelitian ini media yang digunakan adalah media microsoft powerpoint berbasis cooperative tipe learning together dan media chart adalah sebagai perbandingan.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu suatu metode yang digunakan untuk membandingkan suatu perlakuan terhadap kontrol. Untuk penelitian ini media yang digunakan adalah media microsoft powerpoint berbasis cooperative tipe learning together dan media chart adalah sebagai perbandingan. Dalam hal ini melihat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen yang menggunakan media microsoft powerpoint berbasis cooperative tipe learning together dengan kelas kontrol yang tidak menggunakan media microsoft powerpoint berbasis cooperative tipe learning together. Rancangan penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 2. Posttest Control Group Design Ket :

X1 : Kelas Eksperimen: Perlakuan dengan menggunakan media Microsoft powerpoint

X2 : Kelas Kontrol : Perlakuan dengan menggunakan media chart O2 :Pemberian Postest untuk kelas eksperimen

O2 :Pemberian Postest untuk kelas kontrol

R X

1

O

2

R X

2

O

2

(6)

6

Dalam desain penelitian ini terdapat dua kelompok yang masing-masing

5dipilih secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol.

Pengaruh adanya perlakuan (treatment) adalah (O2) (Sugiyono).

HASIL PENELITIAN

Dalam penelitian ini, diperoleh nilai skor rata-rata hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen sebesar 51,7. Di bawah ini hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel Skor Hasil Belajar Kelas Eksperimen

Berdasarkan tabel hasil belajar siswa di atas yang berjumlah 14 orang diperoleh skor minimum 48 dan skor maksimum 58. Dari skor maksimum dan minimum tersebut, diperoleh rentang skor 10, panjang kelas interval 2, dan banyaknya data kelas interval 5. Berikut ini distribusi frekuensi data hasil belajar siswa disajikan dalam tabel berikut.

5 Sugiyono, Metodologi Penelitian (Bandung:Alfabeta , 2013) hal 112

(7)

7

Pada rangkaian data di atas, nilai rata – rata hitung (𝑋 ) yang diperoleh setelah data dikelompokkan adalah 51,9 ;nilai data yang sering muncul (Modus atau Mo) adalah 50,3 dan untuk nilai tengah (Median atau Me) adalah 51,1 serta simpangan baku 3,1.

Dalam penelitian ini juga, diperoleh nilai skor rata-rata hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen sebesar 37. Berikut ini hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.

Berdasarkan hasil belajar siswa di atas yang berjumlah 15 orang diperoleh skor minimum 19 dan skor maksimum 46. Dari skor maksimum dan minimum tersebut, diperoleh rentang skor 27, panjang kelas interval 5, dan banyaknya data kelas interval 5.

(8)

8

Berikut ini distribusi frekuensi data hasil belajar siswa disajikan dalam tabel berikut.

Pada rangkaian data di atas, nilai rata – rata hitung (𝑋 ) yang diperoleh setelah data dikelompokkan adalah 37,33 ;nilai data yang sering muncul (Modus atau Mo) adalah 36,8 dan untuk nilai tengah (Median atau Me) adalah 37,875 serta simpangan baku 7,66 .

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang menggunakan rumus uji statistik parametrik dengan rata- rata hasil belajar siswa yang menggunakan media microsoft powerpoint berbasis cooperative tipe learning together adalah 51,7 dan hasil belajar siswa yang menggunakan media chart adalah 37. Perbedaan antara hasil belajar tersebut dinyatakan taraf signifikan yakni 𝛼 = 0,05 untuk thitung adalah sebesar 18,60 dan ttabel adalah sebesar 2,052. Oleh karena itu t

hitung > ttabel , maka H1 diterima dan H0 ditolak, dari pernyataan tersebut bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan media microsoft powerpoint dengan kelas yang menggunakan media chart.

Pembahasan

Setelah dilakukan pembelajaran pada kelas eksperimen yaitu pembelajaran dengan menggunakan media microsoft powerpoint berbasis cooperative tipe learning together serta pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran dengan Media Chart. Terlihat bahwa hasil belajar keduanya berbeda. Hal ini di tunjukkan dari hasil uji t diperoleh hasil numberik thitung = 18,60 dan ttabel= 2,052, artinya t

hitung > ttabel berarti H0 ditolak dan H1 diterima maka terdapat perbedaan hasil

(9)

9

belajar siswa. kesimpulan dari uji hipotesis ini yaitu terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan media microsoft powerpoint dengan media chart.

Melalui penelitian ini, dengan tujuan agar dapat merubah proses pembelajaran yang pada awalnya berorientasi pada guru menjadi lebih berorientasi pada siswa. Untuk itu dengan adanya penggunaan media microsoft powerpoint berbasis cooperative tipe learning together diharapkan dapat

membantu guru dan terlebih lagi pada siswa. Dengan demikian guru tidak akan menjadi subjek belajar lagi, melainkan sebagai fasilitator untuk memperlancar proses pembelajaran. Siswa tidak lagi pasif tetapi mereka menjadi aktif, serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi terutama pada materi sumber daya alam dan jenisnya. Sehingganya siswa lebih berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

Berdasarkan hasil analisis hipotesis, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pada hasil belajar siswa yang menggunakan media microsoft powerpoint berbasis cooperative tipe learning together dengan hasil belajar yang hanya menggunakan media chart. dengan memanfaatkan alat bantu media microsoft powerpoint ini mampu menyajikan berbagai gambar dan materi secara jelas dan dapat ditampilkan secara lebih menarik. Dalam hal ini, guru harus lebih kreatif untuk menyajikan gambar-gambar atau foto yang menjadi pelengkap materi dalam proses pembelajaran, misalnya pada mata pelajaran geografi materi sumber daya alam dan jenisnya.

Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini yaitu hasil belajar ranah kongnitif. Namun hasil belajar kongnitif ini hanya ada 4 tingkatan yang dinilai yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi dan analisis. Dari hasil yang diperoleh dapat dilihat bahwa rata-rata hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen yang menggunakan media microsoft powerpoint berbasis cooperative tipe learning together yakni 51,7 lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang hanya menggunakan media chart yakni 37 .

(10)

10

Disini terlihat jelas bahwa manfaat dari media pembelajaran sangat penting. 6Hal ini didukung oleh Sudjana & Rivai (dalam Arsyad) mengemukakan bahwa manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu (1) pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar;(2) bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran;(3) metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata- mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran;(4) siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.

SIMPULAN

1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa kelas eksperimen yang diberi perlakuan yaitu dengan menggunakan media microsoft powerpoint berbasis cooperative tipe learning together dengan kelas kontrol yang hanya menggunakan media chart. Hal ini dapat dibuktikan skor nilai rata-rata kelas ekperimen sebesar 51,7 dan kelas kontrol sebesar 37. serta pengujian hipotesis yang menggunakan uji t yang menerangkan bahwa harga numberik thitung = 18,60 dan ttabel = 2,052.

Artinya bahwa (thitung > ttabel), maka hipotesis nol (H0) ditolak dan H1 diterima.

2. Hasil belajar siswa kelas eksperimen yang menggunakan media microsoft powerpoint berbasis cooperative tipe learning together lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa kelas kontrol yang hanya menggunakan media chart.

6 Arsyad, A. Media Pembelajaran ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Edisi Revisi, 2013) Hal 28

(11)

11 DAFTAR PUSTAKA

Arsyad,Ashar.2013.Media Pembelajaran.Jakarta:Rajawali Pers

Arianto, 2011.Penggunaan Media Powerpoint Untuk Meningkatkan Efektifitas Waktu Siswa Dalam Memahami Dasar-Dasar Penggunaan Internet/Intranet Di Kelas IX SMPN 3 Demak

Arikunto, suharsimi.2005.Manajemen Penelitian.Jakarta:PT Rineka Cipta

Sadiman,Arief S.Rahardjo,S.Haryono,Anung.Rahardjito.1990.MediaPendidikan.

Jakarta:PT Rajawali Pers

Sugiyono.2013.Metodologi Penelitian.Bandung:Alfabeta

Gambar

Tabel  Skor Hasil Belajar Kelas Eksperimen

Referensi

Dokumen terkait

Organisasi terlibat dalam proses informasi untuk mengurangi. ketidakpastian

Hasil penelitian berupa SSP berbasis PBL secara praktis dapat diterapkan dan digunakan pada proses pembelajaran biologi di kelas X IPA SMA Negeri 2 Karanganyar

Pada resistensi semi terbuka dilakukan dengan protes kepada pengurus, melakukan sindirian kepada pelaku pelanggaran, tidak menghiraukan saat diberi teguran, dan ikut

Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang nyata pada jumlah hasil tangkapan yang nyata pada jumlah hasil tangkapan pada jaring rampus yang menggunakan mesh

Hasil analisis mean pada aspek volume lengan pada puncak crater dengan menggunakan 2 lapis termasuk dalam kategori baik dan 3 dalam kategori sangat baik dan pada

20 Pertama, fakta bahwa orang muslim, setelah menetap lebih dari 40 tahun di eropa, secara umum dibolehkan mengamalkan agama mereka dengan damai, membangun masjid

Dalam penelitian ini sebaiknya memang ada kelompok kontrol untuk melihat adakah perkembangan kelentukan yang signifikan selama jangka waktu penelitian (2 bulan)

Segi isi yaitu kemampuan untuk mengidentifikasi dan merumuskan gagasan pokok yang ingin diungkapkan dalam karangan siswa SMP sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok