• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI 1. Kapasitas

Kapasitas produksi berkaitan erat dengan jumlah produksi pada perusahaan. Kapasitas produksi menentukan menentukan seberapa produksi per tahun perusahaan. Kapasitas produksi berkaitan erat juga dengan berapa kesanggupan perusahaan untuk menerima permintaan dari pelanggan.

a. Pengertian Kapasitas

Kapasitas produksi sebuah perusahaan sangat menentukan berapa banyak perusahaan bisa memproduksi barang setiap tahunnya. Ada beberapa pendapat mengenai pengertian kapasitas, yaitu menurut Heizer (2011) kapasitas adalah hasil produksi (throughtphut), atau jumlah unit yang dapat ditahan, diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam suatu periode waktu tertentu. Kapasitas mempengaruhi sebagian besar biaya tetap.

Menurut Kusuma (2014) kapasitas didefinisikan sebagai jumlah output (produk) maksimum yang dapat dihasilkan suatu fasilitas produksi dalam suatu selang waktu tertentu. Adapun menurut Handoko (2010) kapasitas adalah suatu tingkat keluaran, suatu kuantitas keluaran dalam periode tertentu, dan merupakan kuantitas keluaran tertinggi yang mungkin selama periode waktu itu.

(2)

Berdasarkan ketiga pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kapasitas adalah jumlah produk yang dihasilkan atau diproduksi dalam waktu dan jumlah tertentu.

b. Pertimbangan Kapasitas

Pertimbangan kapasitas produksi di suatu perusahaan digunakan untuk bahan pertimbangan terciptanya keputusan yang baik mengenai kapasitas produksi. Menurut Heizer dan Render (2011), ada empat pertimbangan kapasitas di perusahaan, yaitu:

1. Ramalkan permintaannya secara aktual

Sebuah peramalan yang akurat merupakan hal yang paling pokok bagi keputusan kapasitas untuk menentukan perkiraan volume produksi.

2. Memahami teknologi dan peningkatan kapasitas

Jumlah alternatif yang tersedia mungkin cukup banyak, tetapi setelah volume ditentukan, keputusan teknologinya dapat dipandu dengan analisis biaya, kebutuhan sumber daya manusia, kualitas, dan kehandalan.

3. Temukan tingkat operasi (volume) yang optimal

Teknologi dan peningkatan kapasitas menentukan ukuran optimal suatu fasilitas.

4. Dibuat untuk perubahan

Manajer operasi ini mengevaluasi sensitivitas keputusan dengan menguji beberapa proyeksi pendapatan pada suatu resiko.

(3)

Dengan adanya empat pertimbangan kapasitas tersebut, maka perusahaan dapat memperhatikan hal-hal apa saja yang perlu dipertimbangkan untuk terciptanya keputusan yang baik untuk pengelolaan kapasitas produksi di suatu perusahaan.

c. Mengelola Kapasitas dan Permintaan

kapasitas yang ada didalam perusahaan perlu untuk dikelola sehingga perusahaan mampu mendapat keuntungan yang maksimal.

Menurut Heizer, dkk (2015), ada beberapa taktik untuk menyesuaikan kapasitas dan permintaan yang ada. Untuk menyesuaikan kapasitas antara lain :

1. Mengubah staf yang ada (menambah atau mengurangi jumlah karyawan atau gilian kerja)

2. Menyesuaikan peralatan (termasuk membeli mesin tambahan, menjual atau menyewakan peralatan yang ada)

3. Memperbaiki proses untuk meningkatkan hasil produksi

4. Menambah fleksibilitas proses untuk memenuhi perubahan pilihan produk dengan lebih baik.

5. Menutup fasilitas produk

Berdarkan beberapa alternatif mengenai pengelolaan kapasitas tersebut, maka perusahaan dapat mempertimbangkan bagaimana cara perusahaan agar dapat mengelola kapasitas produksinya dengan baik.

Pengelolaan kapasitas akan berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan perusahaan apabila perusahaan menerapkan metode atau alternatif

(4)

yang benar dan tepat untuk mengelola kapasitas produksinya. Dan begitu sebailknya, pengelolaan kapasitan produksi akan gagal apabila perusahaan tidak mengelola kapasitasnya dengan menggunakan metode atau alternatif yang benar.

2. Pengambilan Keputusan Operasi

Dalam lingkungan bisnis yang sangat kompetitif, para manajer dalam suatu organisasi bisnis harus memiliki kekuatan besar dalam menghasilkan kinerja keuangan untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Para manajer dihadapkan pada berbagai pilihan yang harus diambil dalam menentukan langkah- langkah bagi penjalanan organisasinya. Oleh karena itu diperlukan alat bantu bagi para manajer dalam mengambil keputusan.

Para manajer operasi merupakan para pengambil keputusan. Untuk membawa organisasinya sampai pada tujuan, manajer harus mengerti bagaimana keputusan harus dibuat dan mengetahui alat-alat apa yang tersedia bagi pengambil keputusan itu. Pada umumnya keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan tergantung pada kualitas keputusan yang mereka ambil. Pada kegiatan belajar ini kita akan menjelaskan pentingnya suatu model sebagai pengambil keputusan.

a. Proses Keputusan

Pengambilan keputusan menggunakan analisis yang ilmiah didasarkan atas logika, mempertimbangkan semua data yang tersedia, semua alternatif yang mungkin dan mengikuti langkah- langkah sebagai berikut

(5)

1. Tetapkan masalahnya dan faktor faktor yang mempengaruhinya 2. Konstruksikan kriteria dan tujuan

3. Rumuskan hubungan antara tujuan dan variabel variabel yang ada 4. Identifikasi dan evaluasi dengan alternatif alternatif yang ada 5. Pilih alternatif terbaik

b. Fungsi Pengambilan Keputusan

fungsi dari pengambilan keputusan adalah Awal dari semua aktivitas manusia yg sadar dan terarah, baik secara individual maupun secara kelompok, baik secara institusional maupun secara organisasional serta Suatu yang bersifat futuristik, artinya bersangkut paut dengan hari depan, masa yg akan datang, dimana efeknya atau pengaruhnya berlangsung cukup lama.

c. Dasar Dasar Teori Keputusan

Pengambilan keputusan merupakan hal yang pentin dan harus dipertimbangkan dengan baik oleh perusahaan. Dan tentunya harus dapat dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu pengambilan keputusan harus diputusakan dengan dasar asar yang baik dan benar. Jenis Jenis Node Decision Tree :

1) Akar

Akar merupakan node teratas, tidak ada input pada simpul ini dan tidak ada output atau bisa memiliki output lebih dari satu

2) Internal Node

Internal node ini merupakan node percabangan, hanya ada satu input dan setidaknya dua output di node ini

(6)

3) Daun

Daun merupakan node akhir atau terminal node, hanya ada satu - input dan tidak ada output (simpul akhir) pada simpul ini.

a. Tahap pembentukan Decision Tree

Menurut Heizer & Render (2015) metode pohon keputusan terdapat lima langkah, yaitu :

1). Identifikasi masalah.

Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada perusahaan dan membuat alternatif penyelesaiaanya. Identifikasi masalahan dalam hal ini terdapat pada volume penjualan perusahaan yang tidak dapat memenuhi permintaan konsumen. Sebelum membuat alternatif peningkatan kapasitas produksi perusahaan terlebih dahulu membut peramalah penjualan ditahun depan agar lebih memperkuat alternatif yang diambil.

2). Membuat Diagram Pohon Keputusan

Pembuatan diagram pohon keputusan ini memerlukan sebuah kepekaan dan analisa yang kuat oleh pengambil keputusan, baik terkait alternatif keputusan yang akan diambil maupun kemungkinan peristiwa diluar kendali yang bisa saja terjadi. Membuat diagram pohon keputusan berdasarkan alternatif yang di peroleh dari permasalahan diatas.

a. – sebuah titik keputusan dimana terdapat satu alternatif atau lebih yang dapat dipilih.

b. – sebuah titik kondisi alami dimana kondisi alami mungkin

(7)

akan terjadi.

Dalam identifikasi masalah mendapatkan hasil 2 alternatif keputusan yaitu do nothing dan pembelian mesin baru.

a. Do nothing (outsourcing), merupakan keputusan perusahaan untuk tidak melakukan apa-apa terhadap maslah yang dihadapi oleh perusahaan.

b. Pembelian mesin baru, merupakan keputusan perusahaan untuk membeli mesin baru untuk meningkatkan produksi perusahaan 3). Penetapan Nilai Peluang (Probabilitas) Terhadap Kondisi Alamiah

Besarnya nilai peluang berkisar dari nol hingga satu. Nol berarti suatu peristiwa tidak mungkin terjadi, sedangkan satu berarti peristiwa yang pasti terjadi. Bilangan pecahan diantarannya menunjukkan tingkat kemungkinan peristiwa itu dapat terjadi.

Angka-angka tersebut ditentukan menggunakan berbagai cara, diantaranya melakukan riset pasar dan merekam data yang diperoleh dari pengalaman-pengalaman sebelumnya.

a. Kebutuhan Rata-rata

Kebutuhan Rata-rata = Total Permintaan Jumlah Bulan Produksi b. Rentang Skala

Rentang Skala (RS) =

m – n b Dimana:

m = angka tertinggi didalam pengukuran n = angka terendah dalam pengukuran

(8)

b = banyaknya kelas/kriteria yang dibentuk

c. Probabilitas P (E) = X/N Dimana:

P = Probabilitas E = Event/Kejadian X = Peristiwa N = Periode

4). Penetapan nilai payoff setiap alternatif keputusan

Nilai payoff atau hasil merupakan banyaknya laba yang diperoleh perusahaan. Penghitungan nilai hasil ini didasari oleh kemungkinan – kemungkinan yang terjadi kemudian dilanjutkan dengan riset pasar atau menganalisa rekaman data yang ada. Selain dua cara tersebut, pengambil keputusan juga bisa melakukan aproksimasi dengan pengitungan-pengitungan yang sederhana namun juga rasional.

Payoff = Pendapatan (TR) – Pengeluaran (TC) a. Total Revenue (TR) = P × Q

Dimana:

P = Price (Harga)

Q = Quantity (Jumlah barang) b. Total Cost (TC) = TFC + TVC

Dimana:

TFC = Total Fixed Cost (jumlah biaya tetap) TVC = Total Variabel Cost (jumlah biaya variabel)

(9)

c. Biaya Depresiasi

Biaya Depresiasi = Biaya Aktiva Tetap (Pembelian Mesin) Umur Manfaat Aset (Tahun) 5. Menyelesaikan masalah dengan menghitung EMV bagi setiap titik

kondisi alamiah.

Hal ini dilakukan dengan mengerjakannya dari belakang ke depan (backward) yaitu memulai dari sisi kanan pohon, terus menuju ke titik keputusan di sebelah kirinya.

EMV = ∑ (probabilitas × nilai payoff yang diharapkan) d. Manfaat Pohon Keputusan ( Decision Tree )

Decision tree juga berguna untuk mengeksplorasi data, menemukan hubungan tersembunyi antara sejumlah calon variabel input dengan sebuah variabel target. Pohon keputusan menggabungkan eksplorasi data dan pemodelan yang menjadikannya langkah pertama yang sangat baik dalam proses pemodelan bahkan ketika digunakan sebagai model akhir untuk beberapa teknik lainnya.

Dalam beberapa aplikasi, akurasi dari sebuah klasifikasi atau prediksi adalah satu-satunya hal yang ditonjolkan dalam metode ini, Misalnya perusahaan surat langsung membuat model yang akurat untuk memprediksi anggota mana yang berpotensi merespons permintaan terlepas dari bagaimana atau mengapa model itu berfungsi. Kelebihan lain dari metode ini adalah mampu mengeliminasi perhitungan atau

(10)

data-data yang kiranya tidak diperlukan. Karena sampel yang ada biasanya hanya diuji berdasarkan kriteria atau kelas tertentu.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan cara peneliti untuk melakukan perbandingan dan sebagai referensi yang berguna membantu penelitian yang akan dilakukan dan juga menjadikan acuan bagi peneliti sehingga dapat memperbanyak teori yang akan digunakan.

jurnal oleh Muhammad Yusuf dan Titin Ruliana tujuan penelitian dimaksudkan untuk mengetahui apakah pilihan perusahaan melakukan pembelian kredit kendaraan angkutan produksi lebih menguntungkan dibandingkan dengan sewa pakai serta untuk mengetahui dampak dalam jangka pendek serta dampak jangka panjang. Alat analisis yang digunakan dalam peelitian ini adalah (Weighted Average Cost of Capital dengan hasil Melalui analisa data-data sekunder perusahaan menggunakan Analisa Biaya Diferensial dan NPV, disimpulkan bahwa Pembelian Kredit Kendaraan Angkutan Produksi pada PT. Tanjung Buyu Perkasa Plantation di Berau lebih menguntungkan dibandingkan dengan sewa pakai.

Eka Sri Rahayu dan Haryadi Sarjono bertujuan untuk memprediksi jumlah pasien yang mengunjungi Dental Care & Aesthetic Center, Jln. Taman Ratu blok BB1, No. 2A, Jakarta Barat, dengan teknik analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan metode peramalan yang terdiri dari tujuh metode yaitu moving average, exponential smoothing, proyeksi tren,

(11)

dekomposisi aditif, rata-rata semua Alat analisi yang diguakan adalah decision tree

Penelitian ini mendapat hasil perhitungan secara manual maupun melalui QM For Windows tidak berbeda jauh, namun tetap ada perbedaan. Dimana perbedaan tersebut karena adanya pembulatan pada perhitungan manual, sedangkan QM For Windows tidak ada pembulatan. Penelitian oleh Delfi Rumpuin dan Victor O. Lawalata Penelitian ini bertujuan untuk menambah Efektivitas penggunaan kapasitas produksi penting untuk memperhatikan aspek kualitas proses produksi.Dalam penelitian ini menggunakan alat analisis ANP yaitu analityc network proces Secara umum langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menggunakan ANP

Hasil Penentuan prioritas kriteria Kualitas dipengaruhi oleh sub kriteria durability, keandalan dan conformance dari setiap mesin. Prioritas kriteria Harga Kompetitif dipengaruhi oleh sub kriteria Tingkat Harga, Cara Pembayaran dan Terjangkau dari setiap mesin. Prioritas kriteria Kualitas dipengaruhi oleh sub kriteria dari Harga Jual Kembali, Harga Sparepart, Garansi Pabrikan dan Kemudahan Service setiap mesin; Mesin Masak merupakan alternatif solusi yang lebih baik dibandingkan Mesin Packing

Penelitian oleh Wida Nurcahayanty Tanjun, Adhitya P, Ajeng Putri dan Tiara Juanita. tujuannya untuk Pengambilan keputusan tersebut tentu dengan pemikiran yang matang agar keputusan yang diambil tidak salah, Karena jika hal itu terjadi maka akan berdampak buruk bahkan fatal yaitu tutupnya perusahaan.

Dalam penelitian ini alat analisisnya yaaitu decision tree

(12)

Berdasarkan decision tree yang telah dibuat. Dapat diketahui bahwa sebaiknya pabrik sepatu ABC memilih alternatif menambah segmen baru dengan nilai ekspektasi tertinggi sebesar Rp 107.500.000 dibandingkan harus memilih alternatif-alternatif lain yang hanya memiliki nilai ekspektasi kurang dari Rp 107.500.000

Analisis perbandingan biaya antara kontrak lumpsum dengan kontrak unit price menggunakan metode decission tree. memperoleh keuntungan dan risiko menderita kerugian baik secara langsung maupun tidak langsung, tidak terkecuali usaha jasa konstruksi. Berbagai usaha dilakukan oleh kontraktor sebagai penyedia jasa untuk dapat menghindari atau mengurangi risiko sehingga dapat dicapai hasil yang efektif.

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah decision tree Berdasarkan hasil analisis dengan Metode Decision Tree maka perbandingan risiko berdasarkan jenis kontrak yang berkaitan dengan aspek biaya sebagai faktor penyebab terjadinya pembengkakan biaya diperoleh bahwa proyek dengan kontrak lumpsum akan lebih tinggi risikonya menderita kerugian dibandingkan dengan kontrak unit price. Ini dapat dilihat dari nilai penyesalan atau nilai peluang untuk mengalami kerugian (EOL) kontrak lumpsum yang lebih besar dibandingkan dengan kontrak unit price yaitu 80,079 % : 59,924 %. Dengan kata lain maka kontrak lumpsum lebih berisiko dibandingkan dengan kontrak unit price.

Analisis biaya relevan dalam pengambilan keputusan membeli atau mempertahankan aktiva tetap pada PT. JOR Gabrindo Tujuan penelitian ini

(13)

adalah untuk menganalisis relevant cost dalam pengambilan keputusan membeli atau mempertahankan aktiva tetap pada PT. JOR Gabrindo Pratama. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian bila ditinjau dari analisis biaya relevan adalah PT. JOR Gabrindo Pratama harus mengganti aktiva tetap yang lama dengan yang baru Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analtic network proses ANP

Analisis sunk cost atas keputusan penggantian aset tetap pada PT.

Pantai Timur Jaya Tujuan yang hendak dicapai dengan diadakannya penelitian ini adalah : Untuk mengetahui Analisis Sunk Cost terhadap pengambilan keputusan penggantian Aset Tetap pada PT. Timur Jaya. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis sunk cost.

Perhitungan sunk cost pada mesin-mesin pemotong kayu yang menjadi aset pada PT. Pantai Timur Jaya sangat kecil, yang artinya hasil produksi pertahun oleh mesin ini jauh lebih besar yang menghasilkan keuntungan yang besar pula daripada biaya-biaya yang dikeluarkan untuk perawatan dan pemeliharaan mesin-mesin tersebut

Pemilihan peningkatan kapasitas produksi terbaik pada CV. Aidrat (Amsi) Sunan Drajat Lamongan Tujuan penelitian ini adalah Untuk meningkatkan kapasitas produksi suatu perusahaan Kapasitas produksi sangat berkaitan dengan jmlah produksi yang berada pada perusahaan pada waktu tertentu. Kapasitas produksi menentukan persyaratan modal sehingga mempengaruhi sebagian besar dari biaya.

(14)

Alat analisis yang digunakan dalam penelisian ini adalah EMV (Expected Monetary Value) atau perkiraan nilai dalam bentuk uang.

Berdasarkan hasil analisis data mengenai pemilihan alternative peningkatan kapasitas produksi Amdk CV. Aidrat Amsi dengan pemilihan terhadap tiga alternatif peningkatan kapasitas produksi CV. Aidrat Amsi, yaitu mesin galon, gelas, botol dengan nilai EMV adalah Rp 459,566,159, mesin gelas, botol dengan nilai EMV Rp 261,562,160, mesin galon dan gelas

Penggunaan metode decision tree pada PT.HIS Travel untuk pembelian aset tetap Penelitian ini bertujuan untuk membantu peneliti untuk memilih aset tetap yang akan dibeli Metode analisis data yang digunakan adalah decision tree Melalui perhitungan peramalan (forecasting) secara manual dapat diketahui bahwa metode peramalan terbaik adalah menggunakan metode Addictive Decomposition CMA dengan tingkat kesalahan atau hasi MAD dan MSE terkecil dibanding dengan metode lain yaitu 108,48 dan 25.120,70 dengan hasil peramalan sebesar 1350.

Analisis keputusan untuk pemilihan mesin produksi menggunakan metode analytic network proces (Studi Kasus pada UD. Mapan jaya Penelitian ini bertujuan untuk menambah Efektivitas penggunaan kapasitas produksi penting untuk memperhatikan aspek kualitas proses produksi.

Metode analisis yang digunakan adalah metode Analityc Network Proces

(15)

C. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.2 Kerangka Pikir Sumber : Heizer & Render 2015 (diolah)

Kerangka pikir diatas menjelaskan proses atau tahapan penelitian ini yang berjudul analsis pengambilan keputusan pembelian unit baru pada PT.

Bandar Bahari Permai dengan tahapan awal aitu analisis data. Dengan langkah awal yaitu identifikasi masalah dengan mengumpulakn data data yang diperlukan. Setelah itu melakukan permalan untuk menentukan perhitungan kedepan.

Sebelum menentukan dan memilih alternatif terbaik adalah menghitung jumlah pelayanan tahun 2020 yang digunakan untuk mengetahui besarnya jumlah permintaan untuk tahun 2020. Setelah hasil kebutuhan rata- rata diketahui, maka dibuat grafik kebutuhan rata-rata dan membuat pohon keputusan.

Masalah

EMV Terbesar Pengambilan keputusan :

Payoff Pendapatan ( TR ) Pengeluaran ( TC )

Jumlah Permintaan probabilitas Titik keputusan

Titik kondisi alami

(16)

Ada beberapa komponen yang ada di pohon keputusan, yaitu alternatif yang membantu produksi, peristiwa, probabilitas dan payoff. dalam pohon keputusan rentang skala digunakan untuk menentukan probabilitas yang kemudian digunakan untuk menentukan peristiwa permintaan, apakah permintaan rendah, sedang, dan tinggi. Sedangkan untuk memilih alternatif terbaik adalah dengan memilih EMV dengan nilai terbesar.

Menurut Heizer & Render (2015) pohon keputusan merupakan sebuah tampilan grafis proses pengambilan keputusan yang meng-identifikasi alternatif yang ada, kondisi alamiah dan peluangnya dan juga imblan bagi setiap kombinasi alternatif keputusan.

Gambar

Gambar 2.2  Kerangka Pikir  Sumber : Heizer & Render 2015 (diolah)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan: 1) Hubungan antara manajemen diri dan interaksi siswa-guru dengan disiplin belajar; 2) Hubungan antara manajemen diri dengan

Berdasarkan hasil observasi untuk guru menunjukkan bahwa kinerja guru dalam siklus kedua ini pada proses pembelajaran khususnya keterampilan berbicara yang menggunakan media

Kesimpulan yang dapat diambil mengenai pengetahuan yang seharusnya dimiliki oleh Pengusaha Restoran untuk patuh terhadap Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 20

Dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas demi peningkatan kualitas kesehatan penduduk Indonesia, dibutuhkan upaya nyata dalam memperbaiki

Tingkat kemurnian hasil sintesis dapat dilihat dari analisis SEM-EDX terhadapat permukaan sampel pada area tertentu seperti diperlihatkan pada Tabel 1.. Ketika

Gerakan Buang Air Besar Sembarangan Nol yang selanjutnya disingkat BASNO adalah kebijakan Pemerintah Daerah untuk mewujudkan perubahan perilaku yang hygine dan

Berdasarkan hasil penelitian di Rumah Sakit Dr.R.Ismoyo sebelum dilakukan pengecekkan terhadap kelayakan berkas persyaratan oleh petugas verifikator BPJS.

Tindakan perataan laba cenderung dilakukan oleh perusahaan yang profitabilitasnya rendah, karena profitabilitas merupakan ukuran penting untuk menilai sehat atau