• Tidak ada hasil yang ditemukan

NAMA : INDRA SETIAWAN JATI KELAS : S1 TT A 2015 NIM :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "NAMA : INDRA SETIAWAN JATI KELAS : S1 TT A 2015 NIM :"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

NAMA : INDRA SETIAWAN JATI KELAS : S1 TT A 2015

NIM : 15101019

I. Soal Pemahaman Konsep Siskomsat No. 1 s.d 8 Bobot : 50

1. Gambarkan Blok Diagram VSAT – IP dan jelaskan cara kerjanya ?

Layanan komunikasi menggunakan satelit dimana kanal frekuensi digunakan secara bersama-sama menggunakan teknologi TDM (Time Division Multiplex) / TDM Access (TDMA) berbasis Internet Protocol (IP).

Topologi sistem VSAT IP dapat berupa star atau mesh dengan satu sistem HUB dan sejumlah remote. HUB VSAT-IP berkomunikasi dengan lokasi remote menggunkan kanal TDM sedangkan lokasi remote mengirimkan data ke HUB VSAT- IP menggunakan kanal TDMA.

VSAT adalah sistem komunikasi Wide Area Network atau WAN. Singkatnya, WAN adalah jaringan yang memiliki jangkauan yang sangat luas dan dapat mencakup negara atau benua. Apa fungsi VSAT? VSAT adalah alat yang berguna untuk menerima dan mengirimkan sinyal ke dan dari satelit. Sementara satelit bertindak sebagai pengikut sinyal ketika menerima sinyal dari VSAT. Kemudian sinyal yang ditransmisikan oleh satelit mencapai hub atau kantor pusat.

Jaringan berbasis VSAT memberikan solusi efisien, metode cost effective dan reliable untuk distribusi data ke sejumlah lokasi berbeda tanpa terkait jarak. Berbeda dengan jaringan terestrial yang selalu mempertimbangkan jarak, biaya investasi lebih tinggi, semakin jauh lokasi dihilangkan. Secara umum, sistem Vsat beroperasi pada frekuensi Ku-band dan C-band. Ku-band digunakan di Eropa dan Amerika Utara dengan antena VSAT kecil. C-band banyak digunakan di Asia, Afrika dan Amerika Latin dan membutuhkan antena yang lebih besar.

Cara Kerja Very Small Aperture Terminal (VSAT)

Secara umum, VSAT bekerja dengan cara sebagai berikut, Informasi yang ditransmisikan akan diteruskan ke hub dan kemudian ditransmisikan melalui VSAT di Bumi ke satelit. Bagian satelit berfungsi sebagai penguat frekuensi. Informasi yang diterima dikonfirmasi dan dikirim kembali pada frekuensi yang lebih tinggi (pengiriman ulang). Setelah informasi dikirimkan, hub di bumi mengontrol semua operasi jaringan komunikasi.

2. Jelaskan kegunaan MCS, TTC

A. MCS

(2)

instrumen Vessel Monitoring System (VMS) sebagai salah satu strategi dalam konsep Monitoring, Control and Surveillance (MCS) pengelolaan perikanan. VMS merupakan sistem pemantauan yang efektif untuk pemantauan aktivitas kapal perikanan yang dapat memberikan informasi posisi kapal secara akurat, mengenai aktivitas maupun pergerakan kapal setiap saat yang bermanfaat dalam manajemen pengelolaan perikanan di Indonesia.

B. TTC

Merupakan sub sistem yang bertugas untuk keperluan tersebut. Sub sistem TTC Inasat -1 dirancang untuk melacak (tracking), mengukur parameter kesehatan satelit (telemetri), dan mengendalikannya. Komunikasi menggunakan frekuensi amatir 436 MHz dengan modulasi FM, daya RF transmitter 2,2 watt, sedangkan antenanya menggunakan tipe turnstille yang dilengkapi dengan hybrid coupler.

C. R

3. Jelaskan fungsi 8-sub sistem pada satelit komunikasi ?

Konfigurasi VSAT yang banyak dipakai dan diterapkan dalam sistem multimedia adalah berbentuk Star. Dalam konfigurasi ini ada tiga komponen utama yaitu Stasiun Hub. Satelit dan Terminal VSAT. Dengan cakupan antena yang luas maka Hub akan mentransmisikan sinyal ke satelit dan satelit merelay dan mendistribusikannya dalam cakupan antena satelit yang kemudian diterima oleh terminal dimasing masing pelanggan. Terminal melakukan permintaan pelayanan dengan mentransmisikan sinyal ke satelit dan diteruskan oleh satelit ke Hub. Untuk itu di satelit setidaknya ada dua kanal transponder, satu untuk merelay sinyal forward dari Hub ke terminal dan satu transponder lagi untuk merelay sinyal return yang dikirim dari terminal ke Hub.

4. Jelaskan jenis – jenis orbit satelit serta kelebihan dan kekurangannya ? a. Orbit Stationer

Merupakan sebuah orbit yang menempatkan satelit untuk terus tetap berada pada posisinya mengacu pada sebuah titik atau lokasi. Satelit yang ditempatkan pada orbit Stationer kebanyakan bergerak dari arah timur ke barat mengikuti pergerakan rotasi bumi. Orbit Stationer ini dibedakan berdasarkan ketinggiannya menjadi :

• LEO (Low Earth Orbit)

Satelit jenis LEO merupakan satelit yang mempunyai ketinggian 320 – 800 km di atas permukaan bumi

➢ Keuntungan :

✓ Rugi – rugi redaman propagasi kecil

✓ Sudut elvasi lebih besar untuk melihat satelit LEO

✓ Mudah dioperasikan dengan daya dan antena kecil

➢ Kerugian :

✓ Jumlah satelit di orbit LEO lebih banyak (50 – 70 satelit)

✓ Umur satelit lebih pendek dibandingkan dengan umur satelit MEO dan GEO

✓ Cocok untuk trafik / kanal kapasitas kecil

• MEO (Medium Earth Orbit)

Satelit pada orbit ini merupakan satelit yang mempunyai ketinggian di atas 10000 km dengan aplikasi dan jenis yang sama seperti orbit LEO

➢ Keuntungan :

✓ Sudut pandang ke satelit lebih baik

✓ Pemakaian ulang frekuensi lebih baik dari satelit GEO

✓ Umur satelit MEO lebih panjang dibandingkan satelit MEO

(3)

➢ Kerugian :

✓ Antena stasiun bumi lebih mahal dan lebih compleks

✓ Hanya cocok untuk melayani traffik dengan kanal kapasitas sedang

✓ Biaya CAPEX peluncuran lebih mahal dibandingkan satelit GEO

• GEO (Geostationery Earth Orbit)

Satelit GEO merupakan sebuah satelit yang ditempatkan dalam orbit yang posisinya tetap dengan posisi suatu titik di bumi

➢ Keuntungan :

✓ Umur Satelit 15 – 18 tahun

✓ Perangkat tracking dan switching lebih sederhana

✓ Satu satelit dapat melayani cakupan yang luas

➢ Kerugian :

✓ Delay propagasi 240 ms 1 hop

✓ Sudut pandang ke satelit lebih kecil

✓ Biaya investasi satelit Capex sekitar Rp. 1,25 -2 triliun dan peluncurannya lebih rumit b. Orbit Polar

Satelit yang mengorbit pada orbit polar merupakan satelit yang mempunyai inklinasi (penyimpangan) sebesar 90°

dari orbit geostasioner atau boleh dikatakan bahwa satelit ini mengitari bumi dari arah selatan ke utara. Satelit jenis polar ini jarang digunakan karena arah perputarannya yang tidak sinkron dengan arah rotasi bumi.

c. Orbit Elliptical

Satelit dengan orbit elips merupakan satelit yang mengorbit dengan bentuk orbit yang elips terhadap bumi. Dengan bentuk orbit yang elips tersebut, maka menghasilkan suatu jarak yang tidak sama (sinkron) pada setiap posisi dengan permukaan bumi. Pada satelit dengan orbit elliptical, maka akan terjadi satu posisi terjauh dari permukaan bumi dan satu posisi terdekat dari permukaan bumi. Posisi terjauh dari permukaan bumi dinamakan dengan posisi apogee. Sedangkan posisi terdekat dengan permukaan bumi dinamakan dengan posisi perigee.

5. Jelaskan yang dimaksud dengan Maneuver, deorbit dan debris ? a. Manuever

Artillery Strike merupakan suatu bentuk serangan yang sangat menentukan dalam pertempuran, dimana terjadi pengerahan kekuatan Armed Roket yang besar untuk menghancurkan musuh/instalasi dengan mengoptimalkan kemampuan jarak capai yang jauh dan daya hancur yang luas, ketika pasukan sendiri masih berada di jarak yang aman/belum terlibat operasi secara keseluruhan, sehingga dapat menimbulkan keuntungan bagi pasukan sendiri dan operasi selanjutnya.

b. Deorbit

Dengan tingkat pencapaian teknologi yang ada saat ini, sistem GEO ini baru dapat memberikan pelayanan kepada pemakai jasa satelit melewati terminal yang relatif masih mahal dan berukuran transportabel (briefcase size), seperti terminal INMARSATM. Jenis Informasi yang dilewatkannya pun baru suara dan data, dengan kecepatan lebih rendah. Terasa bagi pemakai bahwa terminal ini masih merupakan investasi yang mahal di samping biaya per menitnya juga masih tinggi. Yang diinginkan ialah suatu terminal yang ringan seperti cellular handset type terminal dengan biaya sewa komunikasi terjangkau.

c. Debris

6. Jelaskan Perbedaan kestabilan satelit 3 – axis dan spinner ?

(4)

a. Satelit 3 – axis

Satelit ini mempunyai tiga sumbu stabilisasi, yaitu sumbu Yaw, Roll dan Pitch. Body satelit tidak berputar. Solar panel senantiasa menghadap ke arah matahari. Solar panel dihubungkan langsung ke peralatan elektronik.

b. Satelit spinner

Sebagian badan satelit berputar, yaitu peralatan solar panel. Antena kelihatannya tidak berputar, tetapi kenyataanya berputar, tetapi kenyataannya berputar agar tetap menghadap ke permukaan bumi. Keterbatasan daya listrik untuk subsistem komunikasi.

7. Jelaskan yang dimaksud dengan Box Keeping, Eclipse, dan sun outage ? Berdasarkan data kalkulasi Libra (koordinat 106.842oE , 6.156o

S, ketinggian 5.2562 m,

ukuran antena 2.4 m, frekuensi 3.95 GHz) yang menggunakan Satelit Palapa D dengan posisi 112.9oE, sun outage untuk Satelit Palapa akan berlangsung dari tanggal 20 Maret 2017 hingga 26 Maret 2017 kurang lebih sejak pukul 04:25:00 UTC atau 11:25:00 WIB dengan durasi kurang lebih 10 menit. Sedangkan berdasarkan data kalkulasi GFZ (koordinat 106.842oE, 6.156o

S, ketinggian 5.2562, ukuran antena 1.8 m, frekuensi 3.85 GHz) yang

menggunakan Satelit Telkom 2 dengan posisi 118.0oE, sun outage untuk Telkom 2 akan berlangsung dari tanggal 19 Maret 2017 hingga 27 Maret 2017, kurang lebih sejak pukul 04:00:00 UTC atau 11:00:00 WIB dengan durasi kurang lebih 10 menit.

8. Jelaskan proses pointing dan cross polarisasi antena ke satelit ?

Dalam proses instalasi antena parabola atau dalam dunia satelit umumnya disebut pointing / peaking, seorang isntaller pasti akan dihadapkan dalam proses yang disebut cross pole (cross polarization). Yang dimaksud dengan cross pole adalah mengatur sudut arah rambat transmisi ke satelit, hal ini dimungkinkan karena transponder satelite sendiri yang menyediakan frequensi reuse dengan polarisasi yang berbeda, contohnya dalam satelit telkom 1 yang dimiliki oleh PT.Telkom terdapat 24 transponder yang terbagi dari 12 transponder vertical dan 12 tranponder horizontal. Kedua bagian transponder tersebut bekerja pada frequensi yang sama yaitu C-Band (3.7 – 4.2 GHz). Dengan membedakan polarisasinya maka diperoleh effisiensi sehingga memperluas ketersediaan transponder.

Kanal transponder vertical hanya akan menerima sinyal (carrier) dari antena yang bekerja pada polarisasi vertical demikian sebaliknya, oleh sebab itu perlu diperhatikan dalam proses instalasi antena, apakah polarisasi kita sudah benar sesuai dengan transponder yang kita gunakan. Dalam prosesnya umumnya seorang installer akan menelpon operator di HUB pengendali satelite (misalnya : Telkom Cibinong), operator tersebut akan memonitor carier yang di transmit kan ke arah satelite dan meminta instaler untuk menggerakan (memutar) Feedhorn antena. Arah (sudut) feedhorn pada antena parabola ini lah yang menentukan apakah sebuah antena bekerja pada polarisasi vertical atau horizontal.

Nilai cross pole akan dihitung oleh operator satelite dengan membandingkan carier utama pada transponder kerja dengan bocoran yang keluar di transponder polarisasi sebaliknya, makin tinggi nilai cross pole maka makin bagus pointing antena karena tidak mengganggu transponder reuse disisi polarisasi lainnya. Satelit diindonesia umumnya bertype linier (memiliki polarisasi vertical dan horizontal) sehingga setiap pengguna transponder diwajibkan untuk melakukan cross pole sebelum menggunakan transponder. sedangkan untuk type satelite circular tidak dibutuhkan proses cross pole, contohnya pada satelit intelsat 709.

(5)

II. Soal Analisis Link Budget, Bobot : 50

Diketahui data – data teknis satelit GSO di kota sabang koordinat LU : 5.53 BT : 95.32 dan merauke koordinat BT : 141, LS : 50,9, dengan memakai Diameter Antena casse grain = 5 m, Frequency up link = 6 GHz, efisiensi antena = 60 %. Daya HPA = 125 watt. Loss feeder : 0,5 dB. Modulasi QPSK dengan data Rate : 2048 Mbps.

Hitunglah :

a) Sudut elevasi dan sudut azimut. Setasiun Bumi ?

Untuk menentukan besarnya level side lobe antena stasion bumi digunakan asumsi bahwa hasil perhitungan tersebut tidak boleh melebihi ketentuan dari ITU-T. Besarnya nilai side lobe tersebut tidak boleh melebihi ketentuan dari ITU-T yaitu sebesar G = 29 – 25 log (Rec.ITU-R S.580-5) berlaku untuk nilai sudut toposentris lebih dari1 . Sebelumnya terdapat aturan yang lama sebesar G = 32 – 25 log (Rec. ITU-R S.580-5) berlaku untuk nilai sudut toposentris lebih dari 1 untuk antena yang terpasang sebelum tahun Besarnya nilai side lobe dicari pada setiap posisi stasion bumi yang akan diletakan sehingga diketahui level interferens ke satelit tetangga. Semakin kecil diameter antena yang dipakai maka semakin besar nilai sidelobe-nya. Fenomena ini harus dihindari supaya tidak menimbulkan interferens bagi satelit di dekatnya.

b) Slant range (h). Waktu periode satelit T = ...Jam ?

Fenomena ini umumnya terjadi di Indonesia 2 kali dalam setahun, yaitu pada periode bulan Maret dan September. Sun Outage akan terjadi selama kurang lebih 7-8 hari pada bulan Maret dan Bulan September dengan durasi kurang lebih 10-15 menit per harinya.

Berdasarkan data kalkulasi Libra (koordinat 106.842oE , 6.156o S, ketinggian 5.2562 m,

ukuran antena 2.4 m

c) Gain Antena, EIRP SB, Free space loss, delay Lateny 2 – Hop ? frekuensi 3.95 GHz) yang menggunakan Satelit Palapa D dengan posisi

112.9oE, sun outage untuk Satelit Palapa akan berlangsung dari tanggal 20 Maret 2017 hingga 26 Maret 2017 kurang lebih sejak pukul 04:25:00 UTC atau 11:25:00 WIB dengan durasi kurang lebih 10 menit

d) Jika down time akibat sun outage selama 30 menit, hitunglah Availability link per bulan ? Sedangkan berdasarkan data kalkulasi GFZ (koordinat

106.842oE, 6.156o

S, ketinggian 5.2562, ukuran antena 1.8 m, frekuensi 3.85 GHz) yang

menggunakan Satelit Telkom 2 dengan posisi 118.0oE, sun outage untuk Telkom 2 akan berlangsung dari tanggal 19 Maret 2017 hingga 27 Maret 2017, kurang lebih sejak pukul 04:00:00 UTC atau 11:00:00 WIB dengan durasi kurang lebih 10 menit.

Selamat Bekerja Semoga Sukses

Referensi

Dokumen terkait

Fitur ini mengelola materi mata kuliah pada suatu tahun pelajaran (diambil dari kalender akademik) yang ada di perguruan tinggi.. Materi kuliah ini dikelola oleh Dosen Pengampu

Puji Syukur kepada Tuhan YME karena berkat dan limpah-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Terpaan Pemberitaan Delay di Media Massa terhadap

Kakitangan TNB Semua individu yang mempunyai ikatan kontrak secara langsung dengan syarikat dan organisasi kawalannya atas dasar pekerjaan termasuk pekerja dan pengarah

Responden yang memberikan susu formula pada anak usia lebih dari 5 tahun yang memiliki tingkat keparahan karies kategori sangat rendah tidak ada, kategori rendah

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan memberikan tes hasil belajar pada pokok bahasan keanekaragaman hayati setelah segala

Penelitian tentang Peran Kampanye Bangga Dalam Penguatan Lembaga Adat Pawang Uteun Untuk Pengelolaan Hutan Berkelanjutan Di Aceh Besar telah dilakukan sejak September 2006

Standar Kompetensi adalah perumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan

Saran dari hasil penelitian ini adalah pemberian informasi penanganan demam pada anak kepada orang tua dengan menggunakan media booklet di rumah sakit hendaknya