• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN PERKEBUNAN BERKELANJUTAN KABUPATEN SINTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN PERKEBUNAN BERKELANJUTAN KABUPATEN SINTANG"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 4. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN PERKEBUNAN

BERKELANJUTAN KABUPATEN SINTANG

Penyusunan Rencana Induk Perkebunan Berkelanjutan

Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat

(2)

Penyusunan Rencana Induk Perkebunan Berkelanjutan Kabupaten Sintang Provinsi Kalimantan Barat

Draft ke-2 94

Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana Pemerintah Kabupaten Sintang mencapai tujuan dan sasaran perkebunan berkelanjutan. Strategi harus dijadikan salah satu rujukan penting dalam perencanaan pengembangan perkebunan berkelanjutan.

Strategi dan arah kebijakan berdasarkan Visi dan Misi Pengelolaan perkebunan berkelanjutan Kabupaten Sintang 2022-2040.

4.1. VISI dan MISI Pengelolaan Perkebunan Berkelanjutan Kabupaten Sintang 4.1.1. VISI Pengelolaan Perkebunan Kabupaten Sintang 2020-2040

VISI Pengelolaan Perkebunan Kabupaten Sintang 2020-2040 mengacu pada Visi Pengelolaan Perkebunan Nasional Jangka Panjang 2021-2045, yaitu Menuju Indonesia yang bermartabat, mandiri, maju, adil dan makmur dengan 5 (lima) pilar pembangunan pertanian, yaitu pertanian mandiri, pertanian maju, pertanian adil dan pertanian makmur.

Berangkat dari Visi Pengelolaan Perkebunan Nasional Jangka Panjang 2021-2045 di atas serta berdasarkan isu-isu strategis dan harapan masyarakat perkebunan Kabupaten Berau, maka Visi pengelolaan perkebunan kabupaten Sintang 2022-2040 adalah:

“Terwujudnya Pengelolaan Perkebunan yang Berkelanjutan bagi Kesejahteraan dan Kemakmuran Masyarakat dan Kelestarian Lingkungan”

Dari Visi di atas, terdapat 4 (empat) aspek yang menjadi harapan pengelolaan perkebunan bagi Kabupaten Sintang yaitu Pengelolaan perkebunan yang berkelanjutan, kesejahteraan masyarakat, kemakmuran masyarakat dan kelestarian lingkungan.

4.1.2. MISI Pengelolaan Perkebunan Kabupaten Sintang 2020-2040

Dalam rangka mewujudkan Visi Pengelolaan Perkebunan Kabupaten Sintang 2022-2040, ada 3 Misi pengelolaan perkebunan Kabupaten Berau, yaitu:

1. Mewujudkan Pengelolaan Perkebunan untuk mencapai Keberlanjutan Lingkungan.

2. MISI ini berkaitan dengan prinsip pengelolaan perkebunan secara baik dan bertanggung jawab untuk melindungi sumber daya air dan lahan serta perlindungan keanekaragaman hayati.

3. Mewujudkan Pengelolaan Perkebunan untuk Kesejahteraan dan Kemakmuran Masyarakat.

4. MISI ini berkaitan dengan upaya meningkatkan produktivitas komoditas perkebunan yang mendatangkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.

(3)

4.2. Tujuan, Sasaran dan Indikator Pengelolaan Perkebunan Berkelanjutan Kabupaten Sintang

Tujuan dan Sasaran Rencana Induk Perkebunan Berkelanjutan Kabupaten Sintang dirumuskan berdasarkan hasil analisis isu-isu strategis dengan mengacu dan menyesuaikan Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Sintang 2021-2026.

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

Penetapan tujuan pada umumnya didasarkan pada faktor-faktor kunci keberhasilan yang diidentifikasikan pada analisis isu strategis. Perumusan tujuan tidak harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat menunjukkan kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang.

Pencapaian tujuan dapat dijadikan indikator untuk menilai kinerja sebuah organisasi. Tujuan pengembangan perkebunan berkelanjutan, dirumuskan dengan kriteria:

 mendukung tujuan pengembangan perkebunan pada tingkat provinsi dan nasional;

 mewujudkan keterpaduan antar sektor, wilayah, swasta dan masyarakat;

 mewujudkan perencanaan pembangunan yang harmonis dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten/Kota;

 memperhatikan isu strategis, potensi unggulan dan karakteristik wilayah Kabupaten/Kota;

 jelas, spesifik, terukur dan dapat dicapai dalam jangka waktu perencanaan 5 (lima) tahun; dan

 tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

Sementara itu, sasaran adalah target yang terukur sebagai indikator tingkat keberhasilan dari tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan dan sasaran akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijaksanaan, program dan kegiatan dalam rangka mendukung capaian visi misi RPJMD terkait dengan perkebunan berkelanjutan. Oleh karena itu tujuan dan sasaran harus dapat menyediakan data dasar yang kuat untuk menetapkan indikator.

(4)

Penyusunan Rencana Induk Perkebunan Berkelanjutan Kabupaten Sintang Provinsi Kalimantan Barat

Draft ke-2 96

Tabel 4.1. Rumusan Isu Strategis, Tujuan, Sasaran dan Indikator Rencana Induk Perkebunan Berkelanjutan Kabupaten Sintang 2021-2040

No Isu Strategis Tujuan Sasaran Indikator Kondisi

Awal

Target tahun ke-

2030 Kondisi Akhir 2040

1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

1 Kebakaran lahan dan

Hutan Menurunkan Kebakaran

lahan dan hutan Menurunnya tingkat

kebakaran lahan dan hutan 1. Jumlah kejadian kebakaran lahan

per tahun ... ... ... ... ... ... ... ...

2. Luas areal terbakar (ha) ... ... ... ... ... ... ... ...

2 Deforestasi Menurunkan Tingkat

Deforestasi Menurunnya tingkat

deforestasi 1. Persentase luas deforestasi (%) ... ... ... ... ... ... ... ...

2. Persentase luas area perkebunan dengan Nilai Konservasi Tinggi (NKT) yang dikelola minimal 7%

... ... ... ... ... ... ... ...

3 Banjir Menurunkan kawasan

terkena Banjir Menurunnya kawasan

terkena Banjir 1. Persentase luas lahan terkena

banjir di Kabupaten Sintang (%) ... ... ... ... ... ... ... ...

2. Jumlah kejadian banjir pertahun ... ... ... ... ... ... ... ...

4 Distribusi dan Serapan

tenaga kerja Meningkatkan Distribusi dan

Serapan tenaga kerja Meningkatnya Distribusi dan

Serapan tenaga kerja 1. Persentase Tingkat Pengangguran

Terbuka (TPT) (%) ... ... ... ... ... ... ... ...

2. Persentase serapan tenaga kerja

lokal pada PBS dan PBN (%) ... ... ... ... ... ... ... ...

3. Peningkatan persentase tenaga kerja pada perkebunan rakyat /mandiri (%)

... ... ... ... ... ... ... ...

5 Konflik perkebunan masih sering terjadi dan belum terkelola

Menurunkan Konflik Menurunnya konflik Persentase jumlah konflik yang tertangani (%)

... ... ... ... ... ... ... ...

6 Produktivitas tanaman

perkebunan rendah Meningkatkan Produktivitas Meningkatnya Produktivitas 1. Produktivitas Karet (ton/ha) 0,829 0,85 0,90 0,95 1,00 1,20 1,50 1,9 2. Produktivitas Kelapa Sawit

(ton/ha) 2,482 2,50 2,75 3,00 3,25 3,50 4,00 5,00

(5)

No Isu Strategis Tujuan Sasaran Indikator Kondisi Awal

Target tahun ke-

2030 Kondisi Akhir 2040

1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

3. Produktivitas Lada (kg/ha) 847 850 900 950 1.000 1.250 1.500 2.000 4. Produktivitas Kakao (kg/ha) 250 300 400 500 750 1.000 1.500 2.000 5. Produktivitas Kopi (kg/ha) 827 850 900 950 1.000 1.250 1.500 2.000 7 Pendapatan petani dan

pekerja kebun rakyat Meningkatkan Pendapatan petani dan pekerja kebun rakyat

Meningkatnya Pendapatan petani dan pekerja kebun rakyat

1. Indeks nilai tukar petani

perkebunan Kab. Sintang ... ... ... ... ... ... ... ...

2. Rata-rata upah buruh perkebunan rakyat (Rp/hari, atau Rp/bulan, atau Rp/tahun)

... ... ... ... ... ... ... ...

8 Ketidaksesuaian kawasan

perkebunan dengan RTRW Meningkatkan kesesuaian Rencana Tata Ruang dengan kawasan perkebunan

Meningkatnya kesesuaian Rencana Tata Ruang dengan kawasan perkebunan

Persentase realisasi pemanfaatan ruang di perkebunan

... ... ... ... ... ... ... ...

9 Sistem Data dan Informasi

tentang Perkebunan Membangun sistem data dan

informasi Adanya sistem data dan informasi tentang perkebunan

Persentase data yang diperlukan dan tersedia pada sistem portal satu data (%)

25% 35% 55% 65% 75% 85% 100% 100%

Sumber: Analisis Tim Penyusun, 2021

(6)

Penyusunan Rencana Induk Perkebunan Berkelanjutan Kabupaten Sintang Provinsi Kalimantan Barat

Draft ke-2 98

4.3. Strategi Rencana Induk Perkebunan Berkelanjutan Kabupaten Sintang

Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan arah kebijakan indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Satu strategi dapat terhubung dengan pencapaian satu sasaran. Dalam hal beberapa sasaran bersifat inherent dengan satu tema, satu strategi dapat dirumuskan untuk mencapai gabungan beberapa sasaran tersebut. Dalam mencapai perkebunan berkelanjutan sampai dengan tahun 2040 ke depan, maka terdapat strategi-strategi dari setiap sasaran, seperti yang disajikan pada Tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2. Strategi Rencana Induk Perkebunan Berkelanjutan Kabupaten Sintang

No Tujuan Sasaran Strategi

(1) (2) (3)

A Aspek Fisik dan Lingkungan 1 Menurunkan

Kebakaran lahan dan hutan

Menurunnya tingkat kebakaran lahan

dan hutan ● Meningkatkan monitoring dalam pembukaan

lahan perkebunan;

● Meningkatkan Kapasitas petani dalam pembukaan lahan perkebunan terutama untuk meminimalkan kebakaran hutan dan lahan

● Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap risiko kebakaran hutan.

● Mengembangkan teknologi tanpa bakar yang lebih mudah dan murah sebagai pengganti cara pembukaan lahan dengan membakar

● Meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap alih status lahan ke HGU, sehingga masyarakat bisa berkomunikasi dengan pihak perusahaan untuk menggunakan atau memanfaatkan lahan HGU yang belum diusahakan

● Meningkatkan sosialisasi dampak negatif yang mungkin timbul dari pola perladangan gilir balik

2 Menurunkan

Tingkat Deforestasi Menurunnya tingkat deforestasi ● Meningkatkan sosialisasi kawasan hutan terutama Kawasan Hutan Konservasi termasuk KEE dan Perda Provinsi Kalimantan Barat No 6/2018 tentang Pengelolaan Usaha Berbasis Lahan Berkelanjutan

● Meningkatkan pengawasan untuk menjaga kelestarian kawasan-kawasan konservasi dan KEE

● Meningkatkan kesadaran masyarakat dan pelaku usaha akan pentingnya kawasan hutan konservasi dan KEE

● Mengembangkan instrumen kebijakan terkait pemberian insentif dan disinsentif

(7)

No Tujuan Sasaran Strategi

(1) (2) (3)

agar masyarakat mau ikut berpartisipasi menjaga kawasan hutan konservasi dan KEE 3 Menurunkan

kawasan terkena Banjir

Menurunnya kawasan terkena Banjir ● Meningkatkan penanganan pengaruh perubahan iklim terhadap risiko kejadian banjir

● Mengurangi perubahan tata guna lahan untuk meningkatkan kapasitas wilayah dalam menyerap, menampung, dan mengalirkan air permukaan

● Menyusun RTRW yang mempertimbangkan upaya-upaya adaptasi dan mitigasi terhadap bencana banjir

B Aspek Sosial 1 Meningkatkan

Distribusi dan Serapan tenaga kerja

Meningkatnya Distribusi dan Serapan

tenaga kerja ● Meningkatkan kapasitas teknis petani dalam budidaya dan pasca panen, serta

manajemen perkebunan.

● Mengembangkan dan menguatkan komoditas perkebunan unggulan untuk penyerapan tenaga kerja lokal.

● Meningkatkan kesesuaian keterampilan Calon Tenaga Kerja dengan kebutuhan keterampilan pada industri perkebunan melalui Lembaga Pelatihan/Balai Pelatihan Tenaga Kerja di tingkat Kabupaten.

2 Menurunkan Konflik Menurunnya Konflik ● Menerapkan kerangka kerja pengaman sosial dan ekonomi (Environmental Social Safeguard Framework-ESFM) dalam perencanaan dan pembangunan perkebunan.

● Menyediakan data Rencana Tata Guna Lahan (RTGL) di tingkat kecamatan dan desa yang dapat menjadi dasar perencanaan bersama perusahaan;

● Mengoptimalkan dan memperkuat (dukungan yurisdiksi) kelembagaan multipihak (Sekber Multipihak Pengelolaan Perkebunan dan TKP3) untuk pengelolaan perkebunan dan penanganan konflik perkebunan (seluruh komoditas).

C Aspek Ekonomi

(8)

Penyusunan Rencana Induk Perkebunan Berkelanjutan Kabupaten Sintang Provinsi Kalimantan Barat Draft ke-2

10 0

No Tujuan Sasaran Strategi

(1) (2) (3)

2 Meningkatkan pendapatan petani dan pekerja kebun rakyat

Meningkatnya pendapatan petani dan

pekerja kebun rakyat ● Meningkatkan pendapatan petani

● Meningkatkan pendapatan buruh kebun rakyat.

D Aspek Kebijakan dan Kelembagaan 1 Meningkatkan

kualitas Rencana Tata Ruang

Meningkatnya kualitas Rencana Tata

Ruang ● Meningkatkan kesesuaian eksisting kegiatan

perkebunan dengan RTRW.

● Mengoptimalkan pengelolaan kawasan perkebunan terkait dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.

2 Meningkatkan kualitas Data dan Informasi

Meningkatnya kualitas Data dan

Informasi ● Mengoptimalkan pendataan dan registrasi kebun mandiri.

● Mengoptimalkan pengelolaan data dan informasi perkebunan

● Mengembangkan sistem satu data antar instansi

Sumber: Analisis Tim Penyusun, 2021

Gambar

Tabel 4.1.  Rumusan Isu Strategis, Tujuan, Sasaran dan Indikator Rencana Induk Perkebunan Berkelanjutan Kabupaten Sintang 2021-2040
Tabel 4.2.  Strategi Rencana Induk Perkebunan Berkelanjutan Kabupaten Sintang

Referensi

Dokumen terkait

Allah telah memilihku menjadi seorang Nabi, yang akan menjadi orang dan mendatangkan berkah serta mengajar untuk kebaikkan, memerintahku untuk mendirikan shalat dan membayar

Bagi Penyedia Jasa atau Pemilik Kapal yang sedang menjalani pemeriksaan oleh instansi yang terkait, antara lain pihak kepolisian, TNI, Bea Cukai, Perpajakan, atas

Tujuan dalam rencana strategis BPS adalah suatu keadaan yang akan dicapai atau dihasilkan dengan mengacu kepada visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan

Tugas Akhir merupakan persyaratan bagi mahasiswa Diploma 3 untuk menyelesaikan studi. Persyaratan untuk mahasiswa Diploma 3 yang mengambil Tugas Akhir adalah memiliki

Uraikan kondisi terkini wilayah (dua desa sasaran/setara desa atau satu desa dengan lebih dari satu pulau) dalam berbagai segi seperti pendidikan, kesehatan, pertanian, SDA, SDM,

Faktor ideologi juga dapat berpengaruh terhadap kepentingan nasional (Hanifah, 2014, p. 24), dimana penyebaran ideologi dianggap merupakan faktor utama dalam politik

menunjukkan bahwa ibu primigravida trimester III yang menjadi responden sebelum melakukan prenatal gentle yoga memiliki skorkecemasan rata-rata 27.4375 dimana skor

Penyusunan rencana program pengelolaan perkebunan berkelanjutan berisi rencana program/kegiatan yang terperinci dan mencakup empat aspek berikut: (1) aspek fisik dan lingkungan;