BAB 6. RENCANA PROGRAM
PENGELOLAAN PERKEBUNAN
BERKELANJUTAN KABUPATEN SINTANG
Penyusunan Rencana Induk Perkebunan Berkelanjutan
Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat
Rencana Program pengelolaan perkebunan berkelanjutan Kabupaten Sintang harus sinergis dengan rencana di atasnya, yaitu sinergis dengan Master Plan Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat dan Rencana Induk Nasional Perkebunan.
Penyusunan rencana program pengelolaan perkebunan berkelanjutan berisi rencana program/kegiatan yang terperinci dan mencakup empat aspek berikut: (1) aspek fisik dan lingkungan; (2) aspek sosial; (3) aspek ekonomi dan (4) aspek kebijakan dan kelembagaan.
6.1. Rencana Program Aspek Fisik dan Lingkungan
Berikut ini merupakan rencana program pengelolaan perkebunan Kabupaten Sintang yang diterjemahkan dari tujuan, sasaran dan strategi serta program.
Tabel 6.1. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Program pada Aspek Fisik dan Lingkungan
Tujuan Sasaran Strategi Program
Menurunkan Kebakaran lahan dan hutan
Menurunnya tingkat kebakaran lahan dan hutan
● Meningkatkan monitoring dalam pembukaan lahan perkebunan;
● Meningkatkan Kapasitas petani dalam pembukaan lahan perkebunan masih rendah
● Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap risiko kebakaran hutan.
● Mengembangkan teknologi tanpa bakar yang lebih mudah dan murah sebagai pengganti cara pembukaan lahan dengan membakar
● Meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap alih status lahan ke HGU, sehingga masyarakat masih menggunakan lahan HGU yang belum diusahakan untuk berladang
● Meningkatkan sosialisasi dampak negatif perladangan gilir balik sebagai budaya masyarakat lokal dalam berladang
● Pengembangan sistem dan teknologi monitoring kebakaran hutan dan lahan
● Pengembangan teknologi pembukaan lahan tanpa bakar
● Sosialisasi dan edukasi bagi masyarakat terkait risiko kebakaran hutan dan lahan
● Pelatihan pembukaan lahan yang mampu meminimalkan risiko kebakaran hutan dan lahan
● Penyuluhan dan pelatihan perladangan/pertanian permanen untuk mengurangi dampak perladangan gilir balik terhadap kebakaran hutan dan lahan.
● Penetapan tata batas yang jelas dan sosialisasi HGU kepada masyarakat.
Menurunkan Tingkat Deforestasi
Menurunnya tingkat deforestasi
● Meningkatkan sosialisasi kawasan hutan terutama Kawasan Hutan Konservasi termasuk KEE dan Perda Provinsi Kalimantan Barat No 6/2018 tentang Pengelolaan Usaha Berbasis Lahan Berkelanjutan
● Meningkatkan pengawasan untuk menjaga kelestarian kawasan- kawasan konservasi dan KEE
● Meningkatkan kesadaran masyarakat dan pelaku usaha akan pentingnya kawasan hutan konservasi dan KEE
● Pengembangan sistem dan teknologi pemetaan untuk monitoring deforestasi
● Revisi RTRW yang mampu melindungi kawasan-kawasan hutan dan KEE dari deforestasi
● Penguatan regulasi untuk pengelolaan Kawasan Hutan Konservasi dan KEE
● Penyusunan insentif dan disinsentif untuk pengelolaan Kawasan Hutan Konservasi dan KEE
Tujuan Sasaran Strategi Program
● Mengembangkan instrumen kebijakan terkait pemberian insentif dan disinsentif agar masyarakat mau ikut berpartisipasi menjaga kawasan hutan konservasi dan KEE
Menurunkan kawasan terkena Banjir
Menurunnya kawasan terkena Banjir
● Meningkatkan penanganan pengaruh Perubahan iklim risiko kejadian banjir
● Mengurangi Perubahan tata guna lahan mengurangi kapasitas wilayah untuk menyerap, menampung, dan mengalirkan air permukaan
● Membuat RTRW yang
mempertimbangkan perlunya upaya- upaya adaptasi dan mitigasi terhadap bencana banjir
● Revisi RTRW yang mampu mendorong adaptasi dan mitigasi risiko banjir
● Restorasi kawasan-kawasan hutan terutama hutan konservasi dan KEE
● Restorasi DAS, situ, dan danau.
● Program penanggulan banjir dan peningkatan kapasitas wilayah untuk menyerap dan menampung air
● Pengelolaan kawasan perkebunan yang memperhatikan aspek-aspek keberlanjutan.
Sumber: Analisis Tim Penyusun, 2021
6.2. Rencana Program Aspek Sosial
Berikut ini merupakan rencana program pengelolaan perkebunan Kabupaten Sintang dari aspek sosial.
Tabel 6.2. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Program pada Aspek Sosial
Tujuan Sasaran Strategi Program
Meningkatkan Distribusi dan Serapan tenaga kerja
Meningkatnya Distribusi dan Serapan tenaga kerja
● Meningkatkan kapasitas teknis petani dalam budidaya dan pasca panen, serta manajemen perkebunan.
● Mengembangkan dan menguatkan komoditas perkebunan unggulan untuk penyerapan tenaga kerja lokal.
● Meningkatkan kesesuaian keterampilan Calon Tenaga Kerja dengan kebutuhan keterampilan pada industri perkebunan melalui Lembaga Pelatihan/Balai Pelatihan Tenaga Kerja di tingkat Kabupaten.
● Penyuluhan dan Pelatihan teknis budidaya dan pasca panen, serta manajemen perkebunan pada petani perkebunan rakyat.
● Penyusunan regulasi daerah terkait persentase
penyerapan tenaga kerja lokal dan non lokal oleh perusahaan.
● Pengembangan kurikulum pendidikan dan
keterampilan kerja sesuai kebutuhan industri perkebunan di Kabupaten Sintang.
Menurunkan
Konflik Menurunnya Konflik
● Menerapkan kerangka kerja pengaman sosial dan ekonomi (Environmental Social Safeguard Framework-ESFM) dalam perencanaan dan pembangunan perkebunan.
● Penyusunan regulasi terkait penerapan kerangka kerja pengaman sosial dan ekonomi dalam perencanaan dan
pembangunan perkebunan.
● Menyediakan data Rencana Tata Guna Lahan (RTGL) di tingkat kecamatan dan desa yang dapat menjadi dasar perencanaan bersama perusahaan;
● Mengoptimalkan dan memperkuat (dukungan yurisdiksi) kelembagaan multipihak (Sekber Multipihak Pengelolaan Perkebunan dan TKP 3) untuk pengelolaan perkebunan dan penanganan konflik perkebunan (seluruh komoditas).
● Penyusunan Rencana Tata Guna Lahan di tingkat kecamatan dan desa.
● Penguatan forum multipihak pengelolaan perkebunan
● Penyusunan sistem informasi konflik perkebunan
● Penguatan TKP 3 dalam mitigasi dan penanganan konflik.
Sumber: Analisis Tim Penyusun, 2021
6.3. Rencana Program Aspek Ekonomi
Berikut ini merupakan rencana program pengelolaan perkebunan Kabupaten Sintang dari aspek ekonomi.
Tabel 6.3. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Program pada Aspek Ekonomi
Tujuan Sasaran Strategi Program
Meningkatkan
Produktivitas Meningkatnya
Produktivitas Meningkatkan Kapasitas teknis budidaya dan penerapan good agriculture practices di tingkat petani.
● Peningkatan akses petani terhadap input pertanian (bibit, pupuk, tenaga kerja), jasa, dan informasi pertanian (pengetahuan, tenaga penyuluhan, pendampingan).
● Penerapan good agriculture practices dalam budidaya, yaitu dengan meningkatkan penggunaan bibit dengan kualitas baik, jarak tanam yang sesuai dengan standar teknis, perawatan, serta
● Pemupukan yang tepat dan bijaksana.
Meningkatkan Tingkat produktivitas 4 komoditas utama di Kab Sintang untuk mencapai potensi
produktivitas yang optimal, kecuali lada.
● Peningkatan pengendalian terhadap gangguan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan peremajaan tanaman yang sudah tua (untuk komoditas karet dan lada).
● Penyediaan dan pengembangan sarana produksi pertanian.
● Peningkatan kegiatan penyuluhan pertanian.
● Pembinaan tata niaga hasil di tingkat pekebun.
Meningkatkan Pendapatan petani dan pekerja kebun rakyat
Meningkatnya Pendapatan petani dan pekerja kebun rakyat
Meningkatkan pendapatan petani
● Stabilisasi harga dan pasokan input (bibit, pupuk, alsitan, dsb) usaha perkebunan rakyat.
● Pemberian subsidi input (bibit, pupuk, alsitan, dsb) usaha perkebunan rakyat.
Tujuan Sasaran Strategi Program
● Stabilisasi harga jual produk usaha perkebunan rakyat.
● Penetapan harga produk perkebunan berdasarkan kualitas produk.
● Peningkatan pelayanan informasi pasar bagi petani secara rutin.
● Pemberian bantuan teknologi informasi bagi petani.
● Pengembagan prasarana dan sarana transportasi untuk pasokan input dan pemasaran.
● Peningkatan kegiatan penyuluhan, pendampingan, dan pelatihan bagi para petani terkait peningkatan kualitas produk perkebunan agar produk yang dihasilkan lebih berdaya saing.
● Pemberian bantuan permodalan bagi petani.
● Penetapan suku bunga bank khusus untuk usaha perkebunan dan adil bagi petani (masa jatuh tempo tidak terlalu pendek dan tidak flat rate atau menyesuaikan umur tanaman perkebunan).
Meningkatkan pendapatan
pekerja kebun rakyat ● Penetapan standar upah bagi buruh kebun rakyat.
● Penetapan standar pola bagi hasil antara pemilik/pengelola kebun rakyat dengan buruh kebun.
● Pencatatan tenaga kerja buruh kebun rakyat secara rutin.
● Pemantauan tenaga kerja buruh kebun rakyat secara rutin.
● Penetapan regulasi khusus terkait ketenagakerjaan buruh kebun rakyat.
Sumber: Analisis Tim Penyusun, 2021
6.4. Rencana Program Aspek Kebijakan dan Kelembagaan
Berikut ini merupakan rencana program pengelolaan perkebunan Kabupaten Sintang dari aspek kebijakan dan kelembagaan.
Tabel 6.4. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Program pada Aspek Kebijakan dan Kelembagaan
Tujuan Sasaran Strategi Program
Sinkronisasi kawasan perkebunan dengan RTRW
Kesesuaian Kawasan Perkebunan dengan RTRW
● Penataan kawasan perkebunan disesuaikan dengan RTRW Kabupaten
● Sosialisasi RTRW pada Masyarakat
● Peningkatan pengawasan dan pengendalian dalam pemanfaatan ruang
● penegakan aturan pemanfaatan ruang sesuai alokasi RTRW
● Meningkatkan dukungan infrastruktur pada kawasan yang dialokasikan di RTRW
● Pembangunan Infrastruktur pada kawasan perkebunan sesuai alokasi RTRW
● Meningkatkan keterlibatan antar sektor untuk verifikasi data spasial dalam proses
penyusunan RTRW (khususnya terkait status kawasan dan pola ruang)
● Pelibatan para pihak dalam proses penyusunan RTRW (verifikasi data spasial dll)
● Peningkatan koordinasi dan kerjasama antar pihak/sektor dalam implementasi RTRW Membaangun
sistem data dan Informasi
tersedianya sistem data dan informasi terkait perkebunan
● Mengembangkan sistem Pendataan dan registrasi kebun mandiri.
● Pembangunan sistem pelayanan bagi pekebun mandiri (pendataan dan registrasi) yang mudah dan mutakhir
● Peningkatan transparansi dari pelaku perkebunan (khususnya pekebun mandiri) dalam
memberikan keterangan/informasi dalam proses pendataan
● Sosialisasi dan pelatihan bagi petani kebun mandiri terkait pengembangan data dan informasi perkebunan
● Peningkatan kerjasama dalam pendataan kebun mandiri yang terhubung dengan rantai pasokan perusahaan
● Mengembangkan Pengelolaan
data dan informasi perkebunan ● Peningkatan koordinasi dan kerjasama antar para pihak (pemerintah, perusahaan, dan petani) dalam pengelolaan data dan informasi perkebunan
● Pembaharuan data dan informasi perkebunan secara berkala
● Meningkatan SDM dan
infrastruktur dalam pengelolaan data di Kabupaten Sintang
● Peningkatan ketersediaan SDM dan infrastruktur dalam pengelolaan data dan informasi
● Peningkatan kapasitas SDM dalam pengelolaan data dan informasi (melalui pendidikan
formal/informal, pelatihan, dsb.)
● Pengembangan infrastruktur penunjang pengelolaan data dan informasi yang mutakhir Sumber: Analisis Tim Penyusun, 2021