LAPORAN AKHIR
P2M PENERAPAN IPTEKS
PELATIHAAN PEMBUATAN MEDIA BELAJAR BERUPA KIT LISTRIK SEDERHANA UNTUK GURU SAINS/FISIKA SMP,
SMA, DAN SMK DI KECAMATAN BULELENG DAN SUKASADA
Luh Putu Budi Yasmini, S.Pd., M.Sc./198402222009122008 Dewi Oktofa Rahmawati, S.Si., M.Si./ 197012101995012001
Putu Budiasa, S.E./ 196904161990031002 I Ketut Budiada, S.T./ 197404262001121002
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
TAHUN 2015
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
a. Judul : Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Kit Listrik Sederhana untuk Guru Sains/Fisika SMP, SMA, dan SMK di Kecamatan Buleleng dan Sukasada
b. Jenis Program : Skim P2M DIPA Reguler c. Bidang Kegiatan : Pelatihan
d. Identitas Pelaksana : 1. Ketua Pelaksana
a. Nama : Luh Putu Budi Yasmini, S.Pd., M.Sc.
b. NIP : 198402222009122008
c. NIDN : 0022028402
d. Pangkat/Gol : Lektor/IIIc
e. Alamat Kantor : Jl. Udayana No.11 Singaraja, Bali f. Alamat Rumah : Jl. Tekukur Gg. IV/No. 4, Singaraja-Bali
2. Anggota 1a. Nama : Dewi Oktofa Rahmawati, S.Si., M.Si.
b. NIP : 1970121019952001
c. Pangkat/Gol : Lektor Kepala/ IVa
d. Alamat Kantor : Jl. Udayana No.11 Singaraja, Bali
e. Alamat Rumah : BTN Banyuning Blok A No. 15 Singaraja
3. Anggota 2a. Nama : Putu Budiasa, S.E.
b. NIP : 196904161990031002
c. Pangkat/Gol : Penata/ IIIa
d. Alamat Kantor : Jl. Udayana No.11 Singaraja, e. Alamat Rumah : Jelantik Gingsir No.76 Sukasada e. Biaya yang diperlukan : Rp. 8.000.000,-
f. Lama Kegiatan
: 8 bulanMengetahui:
Dekan FMIPA UNDIKSHA
Prof. Dr. I Nengah Suparta, M.Si.
NIP: 196507111990031003
Singaraja, 8 Oktober 2015 Ketua Pelaksana,
Luh Putu Budi Yasmini,S.Pd.,M.Sc NIP: 198402222009122008
Mengetahui, Ketua LPM UNIKSHA
Prof. Dr. Ketut Suma, MS
NIP. 195901011984031003
Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Kit Listrik Sederhana untuk Guru Sains/Fisika SMP, SMA, dan SMK
di Kecamatan Buleleng dan Sukasada
Oleh
Luh Putu Budi Yasmini, S.Pd., M.Sc.
Dewi Oktofa Rahmawati, S.Si., M.Si.
Putu Budiasa, S.E.
I Ketut Budiada, S.T.
RINGKASAN
Peran media pembelajaran sangat penting dalam proses pembelajaran, saat dihadapkan pada suatu materi yang bersifat abstrak. Ketidak tersediaan media pembelajaran dapat menghambat proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa para guru mengalami kesulitan saat membahas mengenai materi listrik, hal ini disebabkan karena: 1) tidak semua guru sains di SMP memiliki latar belakang pendidikan fisika, 2) tidak terdapatnya fasilitas peralatan laboratorium seperti kit listrik yang memadai, dan 3) terdapat kit listrik di beberapa sekolah, akan tetapi jarang digunakan hingga rusak. Permasalahan yang fokus diselesaikan pada kegiatan P2M ini adalah 1) tidak terdapatnya fasilitas peralatan laboratorium seperti kit listrik yang memadai, dan 2) terdapat kit listrik di beberapa sekolah, akan tetapi jarang digunakan hingga rusak.
Metode pemecahan masalah yang dilakukankan untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh guru sains di Kecamatan Buleleng dan Sukasada adalah kegiatan pelatihan bagi guru sains. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah program P2M pelatihan pembuatan media pembelajaran kit listrik sederhana dapat meningkatkan keterampilan dan kreativitas guru sains SMP, SMA, dan SMK di Kecamatan Buleleng dan Sukasada untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
Kata kunci: media pembelajaran, kit listrik sederhana, dan guru sains.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa atas berkat dan rakhmat-Nya, maka kegiatan P2M yang berjudul: “Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Kit Listrik Sederhana untuk Guru Sains/Fisika SMP, SMA, dan SMK di Kecamatan Buleleng dan Sukasada” dapat terlaksana dengan baik. Kegiatan pelatihan ini didanai dari Daftar Isian Pelaaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas pendidikan Ganesha SPK Nomor: 023.04.2.552581/2015 Revisi 1 Tanggal 05 Februari 2015.
Kepada guru sains/fisika SMP, SMA, dan SMK di Kecamatan Buleleng dan Sukasada, Bapak Drs. I Ketut Tika, M.Pd. sebagai Narasumber kegiatan pelatihan ini, serta semua pihak yang mendukung terlaksananya pelatihan ini, penulis ucapkan terima kasih yang mendalam. Semoga pelatihan ini dapat bermanfaat bagi para peserta pelatihan guna meningkatkan keterampilan elektronika.
Singaraja, Oktober 2015
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……...
1.2 Identifikasi Masalah ...
1.3 Manfaat Kegiatan ...
II. METODE PELAKSANAAN ...
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Kegiatan ...
3.2 Pembahasan ………
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan …...
4.2 Saran ………...
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
i ii iii
1 3 3 4
5 5
6
6
7
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemahaman terhadap realitas alam sangat dibutuhkan bagi siswa dalam rangka memahami jati diri dan membangkitkan kesadaran untuk mencintai alam beserta isinya. Proses pembelajaran sains membantu siswa membentuk cara-cara memahami alam sekitarnya. Siswa harus mampu membangun konsep, menguji konsep tersebut dan menerapakan konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Proses ini akan sangat didukung dengan tersedianya media pembelajaran. Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Peran media pembelajaran sangat penting dalam proses pembelajaran, saat dihadapkan pada suatu materi yang bersifat abstrak. Ketidak tersediaan media pembelajaran dapat menghambat proses pembelajaran.
Salah satu materi fisika yang bersifat abstrak adalah listrik. Di lapangan, para guru sains/fisika SMP, dan SMA mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran. Ini disebabkan karena ketidak tersediaannya media pembelajaran kit listrik yang memadai di sekolah, dan bahkan terdapat banyak sekolah yang tidak memiliki. Kit listrik yang terdapat saat ini merupakan sumbangan pemerintah kepada tiap sekolah yang didalammnya terdapat komponen-komponen sebagai berikut:
Tabel 2.1 Komponen Kit Listrik Nama Alat 1. Papan Rangkaian 216 lubang 2. Penghubung Jernbatan 3. Saklar 1 Kutub
4. Pemegang Lampu 5. Bola Lampu 6V/3W 6. Inti Besi-I
7. Kumparan 500 Lilitan 8. Jepit Steker
9. Magnet Batang Alnico
10. Kompas Model
11.IntiBesi-U 12. Diode 1N4002
13. Capasitor IMf 14. Capasitor 470 Mf 15. Capasitor l.OOOMf
16. Transistor 2SD438 17. Potensiometer 10 K Ohm 18. Potensiometer 50 K Ohm 19. Kumparan 1.000 Lilitan 20. Resistor 470 Ohm 21. Resistor 10 K Ohm 22. LDR
23. Neon Lamp 24. Resistor 47 Ohm 25. Resistor 100 Ohm 26. Kawat Konstanta 27. Kawat Nichrome
28. Kabel Penghubung Merah 29. Kabel Penghubung Hitam 30. Buku Manual
31. Tray & Box
Berikut ditampilkan gambar kemasan dan bentuk kit listrik yang terdapat di sekolah,
Gambar 2.1 Kit Listrik dan Magnet
Tabel 2.1 dan Gambar 2.1 menunjukkan bahwa kit listrik tersebut sangat
membatu proses pembelajaran konsep listrik karena didalamnya sudah
terdapat semua alat dan bahan yang diperlukan untuk mendukung proses
percobaan listrik, sehingga sangat diperlukan oleh guru dan siswa. Akan tetapi, harga kit listrik yang sangat mahal (± Rp. 5.000.000/set) merupakan permasalahan lainnya yang mengakibatkan terbatasnya sekolah yang memiliki kit tersebut, dan ketidakseimbangan jumlah kit listrik yang ada dengan jumlah siswa perkelas. Hal ini berdampak pada terhambatnya proses pembelajaran
Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa para guru mengalami kesulitan saat membahas mengenai materi listrik, hal ini disebabkan karena: 1) tidak semua guru sains di SMP memiliki latar belakang pendidikan fisika, 2) tidak terdapatnya fasilitas peralatan laboratorium seperti kit listrik yang memadai, dan 3) terdapat kit listrik di beberapa sekolah, akan tetapi jarang digunakan hingga rusak.
Berdasarkan kurikulum 2013, mata pelajaran sains di SMP merupakan mata pelajaran yang pokok bahasannya terdiri atas Biologi, Kimia, dan Fisika.
Akan tetapi, tidak semua guru sains di SMP memiliki latar belakang pendidikan fisika, sehingga guru sains yang tidak memiliki latar belakang pendidikan fisika akan mengalami kesulitan saat mengajar materi fisika, terutama materi listrik yang bersifat abstrak. Selain itu, hanya sebagian kecil sekolah di kecamatan Buleleng dan Sukasada, yakni sekolah-sekolah yang ada di Kota Singaraja yang memiliki kit listrik, dan jumlah yang dimiliki sekolah tidak sebanding dengan siswa yang ada dalam satu kelas. Ini berarti sebagian besar sekolah di kecamatan Buleleng dan Sukasada tidak memiliki kit listrik sebagai media pembelajaran dan proporsi ketersedian kit listrik tidak seimbang, padahal materi listrik pada mata pelajaran sains/fisika merupkan materi abstrak yang sangat membutuhkan suatu media untuk mempermudah proses pembelajaran bagi siswa. Permasalahan lainnya, walaupun terdapat kit listrik di beberapa sekolah, akan tetapi jarang digunakan karena ketidakmampuan guru dan staf laboran di sekolah untuk menggunakannya sehingga kit listrik tersebut rusak.
Permasalahan yang fokus diselesaikan pada kegiatan P2M ini adalah 1)
tidak terdapatnya fasilitas peralatan laboratorium seperti kit listrik yang
memadai, dan 2) terdapat kit listrik di beberapa sekolah, tetapi jarang
digunakan hingga rusak. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka
dilaksanakan pelatihan pembuatan media pembelajaran kit listrik sederhana
untuk guru sains/fisika SMP, SMA, dan SMK di Kecamatan Buleleng dan Sukasada. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk 1) mengingatkan kembali/memberikan gambaran umum terkait konsep dasar kelistrikan dan komponen-komponen listrik, 2) memberikan pelatihan pembuatan media pembelajaran kit listrik sederhana, sehingga setiap guru peserta pelatihan memiliki kemampuan untuk membuat sendiri kit listrik tersebut, serta 3) melatih para guru sains/fisika agar trampil menggunakan kit listrik.
Beberapa permasalahan yang dihadapi guru sains/fisika saat membahas mengenai materi listrik, yakni: 1) tidak semua guru sains di SMP memiliki latar belakang pendidikan fisika, 2) tidak terdapatnya fasilitas peralatan laboratorium seperti kit listrik yang memadai, dan 3) terdapat kit listrik di beberapa sekolah, akan tetapi jarang digunakan hingga rusak.
Oleh karena itu, diharapkan pelatihan pembuatan media pembelajaran kit listrik sederhana bagi guru sains/fisika dapat meningkatkan penguasaan materi listrik guru pemegang mata pelajaran sains/fisika, dan mengefektifkan penggunaan kit listrik sebagai media pembelajaran.
1.2 Identifikasi Masalah
Tidak semua guru sains di SMP memiliki latar belakang pendidikan fisika, sehingga guru sains yang tidak memiliki latar belakang pendidikan fisika akan mengalami kesulitan saat mengajar materi fisika, terutama materi listrik yang bersifat abstrak. Selain itu, hanya sebagian kecil sekolah di kecamatan Buleleng dan Sukasada, yakni sekolah-sekolah yang ada di Kota Singaraja yang memiliki kit listrik. Ini berarti sebagian besar sekolah di kecamatan Buleleng tidak memiliki kit listrik sebagai media pembelajaran, padahal materi listrik pada mata pelajaran sains/fisika merupkan materi abstrak yang sangat membutuhkan suatu media untuk mempermudah proses pembelajaran bagi siswa. Walaupun terdapat kit listrik di beberapa sekolah, akan tetapi jarang digunakan karena ketidakmampuan guru dan staf laboran di sekolah untuk menggunakannya sehingga kit listrik tersebut rusak.
Permasalahan yang fokus diselesaikan pada kegiatan P2M ini adalah 1)
tidak terdapatnya fasilitas peralatan laboratorium seperti kit listrik yang
memadai, dan 2) terdapat kit listrik di beberapa sekolah, akan tetapi jarang digunakan hingga rusak. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka akan dilaksanakan pelatihan pembuatan media pembelajaran kit listrik sederhana untuk guru sains/fisika SMP, SMA, dan SMK di Kecamatan Buleleng dan Sukasada.
1.3 Manfaat Kegiatan
Bagi Guru sains/fisika SMP, SMA, dan SMK di Kecamatan Buleleng dan Sukasada, pelatihan ini dapat menggali kembali pemahaman guru sains/fisika mengenai konsep listrik, serta meningkatkan keterampilan guru tersebut dalam hal membuat dan menggunakan kit listrik sederhana , serta meningkatkan minat dan kreativitas untuk membuat media pembelajaran sederhana yang dapat menunjang proses pembelajaran agar kegiatan pembelajaran lebih menyenangkan dan bermakna,
Bagi Lembaga (Undiksha), kegiatan ini sebagai bukti peran serta
Perguruan Tinggi (Undiksha) untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia (SDM) di zaman pesatnya perkembangan IPTEK seperti saat ini.
BAB II
TARGET DAN LUARAN
2.1 Target
Target yang diharapkan tercapai dari kegiatan pelatihan ini adalah:
Tingkat kehadiran peserta pelatihan yang mencapai ± 80% dari seluruh undangan yang telah disebar,
Peserta mengetahui jenis komponen kit listrik yang digunkan, serta
Peserta mampu membuat kit listrik yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran.
2.2 Luaran
Luaran dari kegiatan pelatihan ini adalah guru sains/fisika SMP, SMA, dan
SMK di Kecamatan Buleleng dan Sukasada yang ikut serta dalam kegiatan pelatihan
mampu membuat media pembelajaran kit listrik sederhana yang dapat berfungsi
dengan baik yang dapat mendukung proses pembelajaran.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Kegiatan P2M ini sangat mendukung peningkatan keterampilan guru sains, sehingga berdampak pada peningkatan kualitas SDM peserta didik. Oleh karena melibatkan para guru di Kecamatan Buleleng dan Sukasada, maka diperlukan keterlibatan Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng dalam hal ikut serta merancang teknis pelaksanaan kegiatan pelatihan. Sehingga, terjalin suatu kerja sama antara lembaga P2M Undiksha melalui dosen pelaksana kegiatan P2M dengan pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng.
Metode pemecahan masalah yang dilakukankan untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh guru sains di Kecamatan Buleleng dan Sukasada adalah kegiatan pelatihan bagi guru sains tersebut dengan susunan kegiatan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Kerangka Pemecahan Masalah
Narasumber mempresentasikan teori-teori yang terkait dengan materi pelatihan
Setelah memberikan landasan teori yang diperlukan, peserta pelatihan dapat melakukan diskusi dan langsung melakukan latihan (praktek langsung) dengan menggunakan alat dan bahan yang telah disediakan, sehingga diharapkan dapat menghasilkan suatu produk
Para fasilitator (pendamping) memfasilitasi diskusi dan kegiatan selama pembinaan untuk memperlancar jalannya pembinaan.
PENGENALAN KOMPONEN
PENYAMPAIN KONSEP TERKAIT OLEH NARASUMBER
PEMBUATAN RANGKAIAN
(PRAKTEK)
KEGIATAN PENDAMPINGAN
DI SEKOLAH SAMPEL